Anda di halaman 1dari 30

UJIAN TENGAH SEMESTER

KIMIA UNSUR GOLONGAN UTAMA


GOLONGAN VI A

Disusun Oleh :
Nama : Roselina Eka Wahyuni
NIM : 06101281722021
Dosen Pengasuh : - Drs. Jejem Mujamil Sufhiana, M.Si.
- Drs. M. Hadeli L, M.Si.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkatnya saya dapat menyelesaikan makalah tentang “Golongan VI A” sebagai
ujian tengah semester saya dengan tepat waktu. Terimakasih juga kepada dosen
pengasuh saya pada mata kuliah kimia unsur golongan utama ini yang telah
membimbing saya dalam penyelesaian makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang
membangun sehingga menjadi pembelajaran bagi saya agar terciptanya makalah
yang lebih baik lagi. Demikian, semoga makalah ini dapat menjadi bahan
pembelajaran dan bermanfaat bagi kita semua.

Palembang, 11 Maret 2019

Penyusun

Daftar Isi

2
Kata Pengantar ......................................................................................................2
Daftar Isi .................................................................................................................3
Bab I Pendahuluan.................................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................4
B. Rumusan Masalah ..........................................................................................4
C. Tujuan .............................................................................................................4
Bab II Pembahasan ................................................................................................6
A. Oksigen ...........................................................................................................6
B. Sulfur ............................................................................................................10
C. Selenium .......................................................................................................16
D. Telurium .......................................................................................................19
E. Polonium.......................................................................................................22
Bab III Contoh Soal .............................................................................................23
A. Oksigen .........................................................................................................23
B. Sulfur ................................................................................................................
C. Selenium ...........................................................................................................
D. Telurium ...........................................................................................................
E. Polonium...........................................................................................................
Bab IV Penutup ....................................................................................................27
A. Kesimpulan ...................................................................................................27
B. Saran .............................................................................................................28
Daftar Pustaka ......................................................................................................29

Bab I
Pendahuluan

3
A. Latar Belakang
Unsur-unsur yang terdapat dalam golongan VI A adalah Oksigen,
Belerang, Selenium, Telurium, Polonium. Golongan VI A merupakan suatu
unsur yang sangat reaktif. Serta memiliki kulit luar sebesar np4. Unsur-unsur
pada golongan Oksigen memiliki elektron valensi berjumlah 6. Titik didih dari
unsur oksigen sampai dengan polonium yaitu semakin besar. Serta titik lebur
dari oksigen sampai dengan polonium semakin besar. Dan juga memiliki
massa jenis dari oksigen sampai polonium semakin besar. Serta mempunyai
biloks yang hampir sama yaitu -2, 4, dan 6.
Unsur-unsur golongan VI A (Oksigen) atau sering juga disebut
golongan kalkogen adalah unsur kimia dalam sistem tabel periodik IUPAC
terletak pada urutan ke 16. Golongan oksigen dapat dengan mudah bereaksi
dengan hampir semua unsur lainnya. Pada Temperatur dan tekanan standar,
unsur ini akan berikatan berikatan. Golongan oksigen merupakan unsur paling
melimpah ketiga di alam semesta berdasarkan massa dan unsur paling
melimpah di kerak Bumi.
Semua kelompok molekul struktural yang terdapat pada organisme
hidup, seperti protein, karbohidrat, dan lemak, hampir mengandung unsur-
unsur yang terdapat dalam golongan VI A (Oksigen). Demikian pula senyawa
anorganik yang terdapat pada cangkang, gigi, dan tulang hewan. Unsur-unsur
golongan VI A (Oksigen) banyak digunakan dalam produksi baja, plastik, dan
tekstil dan juga digunakan sebagai propelan roket, dan sebagai pendukung
kehidupan pada pesawat terbang, kapal selam, penerbangan luar angkasa, dan
penyelaman.
Oleh karena itu untuk lebih jelasnya tentang golongan VI A (Oksigen),
dalam makalah ini saya akan membahas unsur-unsur golongan VI A lebih
dalam.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah ditemukannya unsur-unsur golongan VI A?
2. Bagaimana sifat unsur-unsur golongan VI A?
3. Bagaimana kelimpahan unsur-unsur golongan VI A di alam?
4. Apa saja kegunaan unsur-unsur golongan VI A?
5. Apa saja bahaya unsur-unsur golongan VI A?

C. Tujuan
1. Mengetahui sejarah ditemukannya unsur-unsur golongan VI A.

4
2. Mengetahui sifat unsur-unsur golongan VI A.
3. Mengetahui kelimpahan unsur-unsur golongan VI A di alam.
4. Mengetahui kegunaan unsur-unsur golongan VI A.
5. Mengetahui bahaya unsur-unsur golongan VI A.

5
BAB II
Pembahasan

A. Oksigen
Oksigen atau zat asam adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang
mempunyai lambang O dan nomor atom 8. Ia merupakan unsur golongan
kalkogen yang dapat dengan mudah bereaksi dengan hampir semua unsur
lainnya (utamanya menjadi oksida). Pada temperatur dan tekanan standar, dua
atom unsur ini berikatan menjadi dioksigen, yaitu senyawa gas diatomik
dengan rumus O2 yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau.
a. Sejarah Oksigen
Oksigen ditemukan oleh Carl Wilhelm Scheele, seorang ahli obat
dari Uppsala pada tahun 1772-1773 dan Joseph Priestley di Wiltshire pada
tahun 1774. Temuan Priestley lebih terkenal oleh karena publikasinya
merupakan yang pertama kali dicetak. Carl Wilhelm Scheele
menghasilkan oksigen dengan memanaskan raksa oksida dan berbagai
nitrat. Ia menyebut gas oksigen dengan ‘udara api’ karena merupakan
satu-satunya gas yang diketahui mendukung pembakaran. Ia menuliskan
pengamatannya ke dalam sebuah manuskip yangn berjudul Treatise on Air
and Fire, yang kemudian ia kirimkan kepenerbitnya pada tahun 1775.
Namun, dokumen ini tidak dipublikasikan sampai tahun 1777.
Pada saat yang sama, seorang pastor Britania, Joseph Priestley, melakukan
percobaan yang memfokuskan cahaya matahari ke raksa oksida (HgO)
dalam tabung gelas pada tanggal 1 Agustus 1774 dan menghasilkan gas
yang ia namakan ‘dephlogisticated air’. Priestley mempublikasikan
penemuannya pada tahun 1775 dalam sebuah laporan yang berjudul An
Account of Further Discoveries in Air. Laporan ini pula dimasukkan ke
dalam jilid kedua bukunya yang berjudul Experiments and Obsevation on
Different Kinds of Air.

6
Namun seorang kimiawan Prancis, Antoine Laurent Lavoisier-lah yang
menciptakan istilah oksigen pada tahun 1777 dengan bantuan eksperimen
Priestley dan surat dari Scheele mengenai penemuannya.

b. Keberadaan Di Alam
Oksigen merupakan unsur paling melimpah ketiga di alam semesta
berdasarkan masa dan unsur paling melimpah di kerak bumi. Merupakan
komponen paling umum ke-2 dalam atmosfir bumi.
NO KEBERADAAN PERSENTASE
1 Dalam keadaan bebas diudara ± 20 % volume
2 Komposisi udara bersih dan kering 20,94 %
Kandungan mineral utama dalam 53,7 mol/liter
3
laut
4 Kelimpahan dikulit bumi 49,20 % (masa)
5 Komponen utama dalam samudera 88,8 % (berdasarkan massa)
6 Penyusun matahari 0,9 %
7 Atmosfir 21,0 % (volume) dan 23,1 %
(massa) atau sekitar 1015 ton
atmosfir

c. Pemisahan dan Pembuatan Oksigen


 Pemisahan
Dekomposisi KClO3 pada 400oC dan KMnO4 pada 214oC:
Elektrolisis KOH dengan elektroda Ni menghasilkan oksigen murni

2KClO3  2KCl  3O2


MnO 2

KMnO4 
 K 2 MnO4  MnO2  O
 Pembuatan
- Dalam teknik :
1) Elektrolisa air yang telah ditambahkan sedikit asam atau basa

H 2O 
 2H 2O  O2

7
Katoda anoda
2) Destilasi bertingkat (lihat pembuatan gas nitrogen)
- Dalam Laboratorium :
1) Pemanasan kalium klorat dengan katalisator batu kawi (MnO2)

2KClO3  2KCl  3O2


MnO 2

2) Pemanasan peroksida

2H 2O  2H 2O  O2
3) Pemanasan garam-garam nitrat

Cu( NO3 ) 2  CuO  NO2  O2

d. Data Fisis Oksigen


 Kenampakan dan sifat : gas, non logam
 Nomor atom : 8
 Konfigurasi elektron : 1s2 2s2 2s4
 Massa atom relative : 15,9944 g/mol
 Jari-jari atom : 60 pm
 Massa Jenis : 1,429 g/L
 Titik Didih : -182,9°C
 Titik Leleh : -218,9°C
 Energi Ionisasi : 1314 kJ/mol
 Keelektronegatifan : 3,44 (skala Pauling)
 Densitas: 1,429 kg/m3 pada 20 °C

e. Kegunaan Oksigen
Setiap makhluk hidup pasti membutuhkan gas ini, rata - rata setiap
kali kita bernafas membutuhkan sekitar 2 liter oksigen. Banyak penyakit di
era modern ini yang disebabkan kekurangan oksigen. Ini adalah masalah
serius dunia. Dengan oksigen akan mampu meregenerasi sel, membantu
memperbesar daya absorsi vitamin dan nutrisi, meningkatkan sistem
kekebalan tubuh dan menetralkan zat-zat beracun dalam aliran darah.

8
Setiap sel dalam tubuh manusia membutuhkan oksigen, untuk membelah,
untuk bertumbuh dan untuk sel tetap hidup. Di bidang Industri oksigen
digunakan pada pengolahan besi menjadi baja di tanur terbuka (tanur
oksigen); saat dicampur dengan bahan bakar, digunakan untuk pengelasan,
pemotongan, pemanasan dan penyepuhan; untuk membuat methanol, etilin
oksida, titanium dioksida dan untuk memperkaya udara tungku untuk
pencairan tembaga, seng, dan sebagainya; di pabrik kertas oksigen
digunakan untuk memutihkan pulp, oksidasi dari cairan limbah pekat dan
pemurnian limbah.

f. Bahaya Oksigen.
1. Oksigen Adalah Pensuport Pembakaran
Oksigen merupakan support pembakaran, dengan kelebihan
oksigen, maka daya pembakar menjadi lebih besar, itulah mengapa
angin pembawa oksigen menjadi pembunuh nomor satu belakangan ini
di kota besar. Angin pembawa oksigen tersebut lantas membuat nyala
api semakin besar. Pada Konsentrasi 23 % dalam udara, situasi
menjadi berbahaya terkait dengan meningkatnya bahaya kebakaran.
2. Oksigen Never Warning
Sifat dasar Gas Oksigen ini tidak berwarna, tidak berbau, dan
tidak berasa. Sehingga sulit bagi kita untuk mendeteksi kelebihan
oksigen tanpa peralatan pendeteksi. Sehingga ketika kita tidak was-
was dalam mematik api, maka kejadian akan sangat fatal.
3. Kekurangan Oksigen
Kekurangan Oksigen di dalam ruangan pun berbahaya. Karena
sifat oksigen yang tidak berwarna dan tidak berbau kekurangan
oksigen tidak dapat di rasakan. Pada kondisi normal, kita menghirup
oksigen dan menghembuskan CO2. Akan tetapi dengan kandungan
oksigen 0% tarikan nafas yang kedua mengakibatkan kehilangan
kesadaran tanpa adanya peringatan. Secara cepat dapat mengakibatkan
kematian.

9
B. Sulfur
Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang S dan nomor atom 16. Belerang terjadi secara alamiah di
sekitar daerah pegunungan dan hutan tropis. Sulfir tersebar di alam sebagai
pirit, galena, sinabar, stibnite, gipsum, garam epsom, selestit, barit dan lain-
lain. Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa, tak berbau dan multivalent.
Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning.
a. Sejarah Sulfur
Menurut Genesis,belerang sudah lama dikenal oleh nenek moyang
sebagai batu belerang. Belerang ditemukan dalam meteorit. Penemunya
tidak diketahui secara pasti (sudah ada sejak jaman prasejarah) namun
Belerang ditemukan dalam meteorit. R.W. Wood mengusulkan bahwa
terdapat simpanan belerang pada daerah gelap di kawah Aristarchus.

b. Keberadaan Di Alam
Sebagian besar belerang didunia digunakan untuk membuat asam
sulfat. Belerang tersebar luas di alam. Bisa didapatkan langsung berupa
belerang atau berbentuk senyawa.Belerang berwarna kuning pucat,
padatan yang rapuh, yang tidak larut dalam air tapi mudah larut dalam
CS2 (karbon disulfida). Dalam berbagai bentuk, baik gas, cair maupun
padat, unsur belerang terjadi dengan bentuk alotrop yang lebih dari satu
atau campuran. Dengan bentuk yang berbeda-beda, akibatnya sifatnya
pun berbeda-beda dan keterkaitan antara sifat dan bentuk alotropnya masih
belum dapat dipahami.
Pada tahun 1975, ahli kimia dari Universitas Pensilvania melaporkan
pembuatan polimer belerang nitrida, yang memiliki sifat logam, meski
tidak mengandung atom logam sama sekali. Zat ini memiliki sifat elektris
dan optik yang tidak biasa.Belerang dengan kemurnian 99.999+% sudah
tersedia secara komersial.Belerang amorf atau belerang plastik diperoleh
dengan pendinginan dari kristal secara mendadak dan cepat. Studi dengan
sinar X menunjukkan bahwa belerang amorf memiliki struktur helik

10
dengan delapan atom pada setiap spiralnya. Kristal belerang diduga terdiri
dari bentuk cincin dengan delapan atom belerang, yang saling
menguatkan sehingga memberikan pola sinar X yang normal.

c. Pemisahan dan Pembuatan Sulfur


Cara pengolahan belerang tergantung dari jenis endapannya dan
hasil yang diinginkan. Untuk belerang yang berbentuk Kristal dapat
langsung dimasukkan ke dalam autiklat dimasukkan atau ditambahkan
solar, air dan NaOH, kemudian dipanaskan dengan memasukkan uap air
panas dengan tekanan 3 atm selama 30-60 menit. Pemisahan akan terjadi
karena belerang mempunyai titik lebur yang lebih rendah dibandingkan
dengan mineral-mineral pengotornya. Hasilya yang berupa belerang cair
dialirkan melalui filter dan kemudian dicetak.
Untuk belerang jenis lumpur, pengolahannya perlu dilakkukan
secara floantasi terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam autoklaf.
Tujuan dari floatasi adalah untuk meningkatkan kadar belerang dan
memisahkan senyawa-senyawa besi sulfat dan silikat dari larutan. Cara
pengolahan lain untuk belerang jenis ini dengan cara pelarutan dan
penghabluran dengan dengan menggunakan pelarut karbon disulfide,
dimethyl disulfit atau larutan hidrokarbon berat lainnya.
Untuk pengolahan belerang secara sederhana dapat dilakukan
dengan jalan memanaskan bongkah-bongkah belerang didalam wajan besi
atau alumunium yang berdiameter 80-100 cm diatas tungku sederhana
yang terbuat dari tanah liat atau andesit. Pemanasan dilakukan dengan
kayu atau kompor minyak tanah sambil diaduk-aduk, sesudah belerang
mencair kemudian disaring dengan kantong-kantong yang terbuat dari
kain. Selanjutnya ditampung dalam tabung-tabung bamboo sebagai alat
cetaknya.
Belerang dihasilkan secara komersial dari sumber mata air hingga
endapan garam yang melengkung sepanjang Lembah Gulf di Amerika
Serikat. Menggunakan proses Frasch, air yang dipanaskan masuk ke dalam

11
sumber mata air untuk mencairkan belerang, yang kemudian terbawa ke
permukaan. Belerang juga terdapat pada gas alam dan minyak mentah,
namun belerang harus dihilangkan dari keduanya. Awalnya hal ini
dilakukan secara kimiawi, yang akhinya membuang belerang. Namun
sekarang, proses yang baru memungkinkan untuk mengambil kembali
belerang yang terbuang. Sejumlah besar belerang diambil dari ladang gas
Alberta.
1. Proses Frasch, cadangan bawah tanah belerang biasanya terdapat pada
kedalaman antara 150-750 m dan tebalnya kira-kira 30 m. Pipa
berdiameter 20 cm dimasukkan hingga ke dasar endapan belerang.
Pipa lain yang lebih kecil, berdiameter 10 cm dan lebih pendek
dimasukkan dalam pipa pertama. Pipa terakhir, bediameter 2,5 cm
dimasukkan ke dalam pipa kedua. Pipa terakhir mempunyai panjang
setengah dari pipa pertama (lihat gambar di bawah ini).Mula-mula air
bersuhu 165oC dialirkan ke bawah melalui pipa pertama. Air panas ini
akan melelehkan belerang di sekitarnya dan mendorong cairan
belerang naik melalui pipa. Air bertekanan tinggi dipompa melalui
pipa yang paling kecil, menghasilkan buih bermassa jenis kecil yang
akan naik ke permukaan tanah melewati pipa berukuran sedang. Buih
ini mengandung belerang, udara, dan air. Di permukaan tanah,
campuran ini didinginkan dan menghasilkan kristal belerang berwarna
kuning dari cairannya yang berwarna ungu. Kristal belerang
dihancurkan dengan dinamit menjadi pecahan yang berukuran lebih
kecil sehingga mudah diangkut ke tempat lain.
2. Proses Claus, pada proses Claus, mula-mula gas alam dialirkan dalam
etanol amin, HOCH2CH2NH2 dan terjadi reaksi: HOCH2CH2NH2(l) +
H2S(g) ⇆ HOCH2CH2NH3+ + HS- Setelah dipisahkan, campuran
kemudian dipanaskan sehingga H2S dilepaskan sebagai gas. Gas ini
kemudian dicampur dengan gas oksigen untuk membakar sepertiga
H2S menjadi gas SO2 dan air. Gas SO2 bereaksi dengan H2S sisa

12
membentuk belerang dan air.

2H 2 S  3O2 
 2SO2  2H 2 O4 H 2 S 
 6S  4H 2 O
3. Pemanasan Pirit, pirit dipanaskan tanpa udara akan menyebabkan

dekomposisi S22- menjadi belerang dan FeS. FeS 2 


 FeS + S

d. Data Fisis Sulfur


 Kenampakan dan sifat : padat, non logam
 Nomor atom : 16
 Konfigurasi elektron : [Ne] 3s2 3p4
 Massa atom relative : 32.065(5) g/mol
 Jari-jari atom : 105±3 pm
 Massa Jenis : 2,07 gram / cm3
 Titik Didih : 717, 82 K
 Titik Leleh : 388.36 K
 Energi Ionisasi : 999.6 kJ·mol−1
 Keelektronegatifan : 2.58 (skala Pauling)

e. Kegunaan Sulfur
Belerang adalah komponen serbuk mesiu dan digunakan dalam
proses vulkanisasi karet alam dan juga berperan sebagai fungisida.
Belerang digunakan besar-besaran dalam pembuatan pupuk fosfat. Asam
Sulfat (H2SO4) digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pembersih
logam, bahan baku industri dan sebagai cairan pengisi akumulator. Berton-
ton belerang digunakan untuk menghasilkan asam sulfat, bahan kimia
yang sangat penting. Belerang juga digunakan untuk pembuatan kertas
sulfit dan kertas lainnya, untuk mensterilkan alat pengasap, dan untuk
memutihkan buah kering. Belerang merupakan insultor yang baik.
Belerang sangat penting untuk kehidupan. Belerang adalah penyusun
lemak, cairan tubuh dan mineral tulang, dalam kadar yang sedikit.
Belerang cepat menghilangkan bau, digunakan dalam baterai, dipakai pada

13
fungisida dan pembuatan pupuk, digunakan pada korek dan kembang api,
digunakan sebagai pelarut dalam berbagai proses. Senyawa organik yang
mengandung belerang sangat penting. Kalsium sulfur, ammonium sulfat,
karbon disulfida, belerang dioksida dan asam sulfida adalah beberapa
senyawa di antara banyak senyawa belerang yang sangat penting.
Senyawa garam natrium tiosulfat (Na2S2O3.5H2O) yang sering disebut
hypo digunakan dalam fotografi . Untuk membuat gas SO2 yang biasa
dipakai untuk mencuci bahan yang terbuat dari wool dan sutera.
Pada tanaman, sulfur dapat berfungsi sebagai pembentukan asam
amino dan pertumbuhan tunas serta membantu pembentukan bintil akar
tanaman, Pertumbuhan anakan pada tanaman, berperan dalam
pembentukan klorofil serta meningkatkan ketahanan terhadap jamur. Pada
beberapa jenis tanaman antara lain berfungsi membentuk senyawa minyak
yang menghasilkan aroma dan juga aktifator enzim membentuk papain.
Sedangkan untuk kecantikan, Sulfur bermanfaat untuk merangsang
kolagen, serat yang membuat kulit tampak lebih kencang, membantu
dalam masalah jerawat serta dapat mengurangi kerutan pada wajah.
Dengan minum suplemen sulfur setiap hari, maka dalam waktu 6 minggu
akan terlihat hasilnya.

f. Bahaya Sulfur
Belerang dioksida adalah zat berbahaya di atmosfer, sebagai
pencemar udara. Gejala kekurangan sulfur pada tanaman pada umumnya
mirip kekurangan unsur nitrogen. misalnya daun berwarna hijau mudah
pucat hingga berwarna kuning, tanaman kurus dan kerdil,
perkembangannya lambat. Selain berguna untuk kehidupan, sulfur juga
mempunyai dampak yang berbahaya bagi kehidupan misalnya senyawa-
senyawa belerang yang bertindak sebagai zat pencemaran udara dan
berbahaya seperti SO2 dan SO3.
Sulfur dioksida (SO2) adalah gas tidak berwarna. Berbau khas
memerihkan mata dan dapat merusak saluran pernapasan, sebab apabila

14
terisap oleh pernapasan secara berlebihan akan bereaksi dengan air dalam
saluran pernapasan dan membentuk asam sulfit yang akan merusak
jaringan dan menimbulkan rasa sakit. Sulfur dioksida dapat terbentuk pada
pembakaran batu bara yang mengandung belerang, dan pemanggangan
bijih sulfida. Sulfur dioksida dapat melarut dengan baik dalam air. SO2(g)
+ H2O(l) → H2SO3 (aq). Sifat SO2 yang mudah larut dan menghasilkan
asam seperti dijelaskan di atas mengakibatkan persoalan lingkungan
seperti misalnya hujan asam.Terjadinya hujan asam yaitu dari pembakaran
bahan bakar posil seperti minyak dan batu bara akan di hasilkan NOx dan
SOx juga partikel lain.
Polutan akan tinggal beberapa lama di udara dan kemudian musnah
terdeposisi kepermukaan bumi , selama polutan diudara, kualitas udara
menurun yang dapat berakibat langsung pada kesehatan manusia seperti
sesak napas / gatal-gatal di kulit. Polutan seperti oksida sulfur (SO2) dan
dioksida nitrogen (NO2) melalui reaksi oksidasi dengan ozon akan
berubah menjadi (SO3) dan NO3 selanjutnya berubah menjadi senyawa
sulfat dan senyawa nitrat. Senyawa-senyawa tersebut akan berpindah dari
atmosfer kepermukaan bumi melalui hujan dan deposisi langsung sehingga
di kenal dengan deposisi basah dan deposisi kering. Proses deposisi basah
terjadi dengan pembentukan awan dan akhirnya turun sebagai hujan salju
atau kabut yang mengandung asam. Deposisi asam yang terkandung dalam
hujan dapat menggambarkan kondisi keasaman air hujan dalam angka pH.
Kategori angka pH mengindikasikan hujan basa atau asam. Bila air hujan
mempunyai nilai pH di bawah 5,6 di katakan telah terjadi hujan asam di
daerah tersebut.
Kerugian utama dari adanya sulfur adalah resiko korosi oleh asam
sulfat yang terbentuk selama dan sesudah pembakaran, dan pengembunan
di cerobong asap, pemanas awal udara dan economizer.

15
C. Selenium
Selenium adalah suatu unsur Kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang Se dan nomor atom 34. Selenium berbentuk zat padat
(solid) yang termasuk dalam bentuk non logam serta memiliki struktur kristal
hexagonal.Selenium adalah zat padat alami yang banyak tetapi tidak merata
dalam kerak bumi. Hal ini juga umumnya ditemukan di bebatuan dan tanah.
Selenium, dalam bentuk murni abu-abu metalik kristal hitam, sering disebut
sebagai unsur selenium atau debu. Elemental selenium diproduksi secara
komersial, terutama sebagai produk sampingan dari tembaga pemurnian.
Selenium tidak sering ditemukan di lingkungan dalam bentuk mendasar, tetapi
biasanya dikombinasikan dengan zat lain.
a. Sejarah Selunium
Ditemukan oleh Berzellius pada tahun 1817, yang menemukannya
bergabung bersama tellurium (namanya diartikan sebagai bumi).Selenium
ditemukan dalam beberapa mineral yang cukup langka seperti kruksit dan
klausthalit. Beberapa tahun yang lalu, selenium didapatkan dari debu
cerobong asap yang tersisa dari proses bijih tembaga sulfida. Sekarang
selenium di seluruh dunia dihasilkan dari pemurnian kembali logam anoda
dari proses elektrolisis tembaga. Selenium diperoleh dari memanggang
endapan hasil elektrolisis dengan soda atau asam sulfat, atau dengan
meleburkan endapan tersebut dengan soda dan niter (mineral yang
mengandung kalium nitrat).

b. Keberadaan di Alam
Selenium terjadi secara alami dalam beberapa bentuk anorganik,
termasuk selenide, selenate, dan Selenite. Dalam tanah, selenium paling
sering terjadi dalam bentuk larut seperti selenate (analog dengan sulfat),
yang tercuci ke sungai sangat mudah oleh limpasan.
Selenium memiliki peran biologis, dan ini ditemukan dalam
senyawa organik seperti dimetil selenide, selenomethionine,

16
selenocysteine, dan methylselenocysteine. Dalam senyawa selenium
memainkan peran analog dengan belerang.
Selenium ini paling sering dihasilkan dari bijih sulfida selenide di
banyak, seperti tembaga, perak, atau timah. Hal ini diperoleh sebagai hasil
sampingan dari pengolahan bijih ini, dari lumpur anoda kilang tembaga dan
lumpur dari ruang utama tanaman asam sulfat. Lumpur tersebut dapat
diproses oleh sejumlah sarana untuk memperoleh selenium gratis.
Alam sumber selenium termasuk tanah kaya selenium tertentu, dan
selenium yang telah bioconcentrated oleh tanaman tertentu. sumber
antropogenik selenium termasuk pembakaran batubara dan pertambangan
dan peleburan bijih sulfida.
Selenium juga dapat ditemukan di beberapa daging dan makanan
laut. Hewan yang memakan biji-bijian atau tanaman yang tumbuh di tanah
kaya selenium memiliki tingkat yang lebih tinggi selenium dalam otot
mereka. Di AS, daging dan roti merupakan sumber selenium yang umum
diet. Beberapa kacang-kacangan juga sumber selenium.

c. Pembuatan Selenium
Selenium diperoleh daari memanggang endapan hasil elektrolisis
dengan soda atau asam sulfat. Atau dengan meleburkan endapan tersebut
dengan soda dan niter (mineral yang mengandung kalium nitrat).
Namun, dari sumber lainnya dikatakan bahwa selenium terjadi secara alami
di lingkungan. Sebagai salah satu elemen, selenium tidak dapat diciptakan
ataupun dihancurkan, meskipun selenium dapat berubah bentuk dalam
lingkungan.

d. Data Fisis Selenium


 Kenampakan dan sifat : Padat, non logam
 Nomor atom : 34
 Konfigurasi elektron : [Ar]3d10 4s2p4
 Massa atom relative : 78,96 g/mol

17
 Jari-jari atom : 120 Å
 Massa Jenis : 4,79 g/cm3
 Titik Didih : 958 K
 Titik Leleh : 217,01°C
 Energi Ionisasi : 975,2 kJ/mol
 Keelektronegatifan : 2,55 (skala Pauling)
 Densitas: 1,429 kg/m3 pada 20 °C
 Bilangan Oksidasi -2, 4, 6

e. Kegunaan Selenium
Selenium digunakan dalam xerografi untuk memperbanyak salinan
dokumen, surat dan lain-lain. Juga digunakan oleh industri kaca untuk
mengawawarnakan kaca dan untuk membuat kaca dan lapisan email gigi
yang berwarna rubi. Juga digunakan sebagai tinta fotografi dan sebagai
bahan tambahan baja tahan karat.
Manfaatnya Bagi Tubuh
 Menangkal Radikal Bebas
Tubuh setiap orang memiliki kemampuan untuk melawan radikal bebas
yang bisa menghancurkan sel dan menimbulkan berbagai penyakit
kronis seperti kanker, penyakit jantung dan penuaan dini. Di dalam
tubuh, selenium bekerja sama dengan vitamin E sebagai zat antioksidan
untuk memperlambat oksidasi asam lemak tak jenuh.
 Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Selenium diketahui memperbaiki sistem imunitas (kekebalan tubuh) dan
fungsi kelenjar tiroid. Hasil penelitian belakangan ini yang memastikan
bahwa selenium dapat mencegah kanker (termasuk kanker kulit akibat
paparan matahari) menambah pamornya sebagai mineral yang
bermanfaat besar untuk meningkatkan fungsi kekebalan tubuh manusia.

18
 Mempertahankan Elastisitas
Bersama vitamin E, selenium berfungsi mempertahankan elastisitas
jaringan dan bila kadar selenium berkurang maka tubuh akan mengalami
penuaan dini, yaitu kondisi sel yang rusak sebelum waktunya.

f. Bahaya Selenium
Adapun bahaya dari Selenium antara lain sebagai berikut :
1. Toksisitas Kronis : toksisitas Selenium dapat menyebabkan gejala
gastrointestinal, gangguan neuromuskuler-psikiatri, perubahan
dermatologi , disfungsi hati, disfungsi ginjal, trombositopenia, dll.
2. Endokrin: efek awal keracunan selenium adalah gangguan fungsi
endokrin, termasuk sintesis hormon tiroid. Kekurangan Selenium juga
dapat memperburuk gangguan tiroid yang berkaitan dengan
yodiumkekurangan.
3. Genitourinari : kadar selenium yang tinggi dapat menurunkan motilitas
sperma.
4. Psikiatri: peneliti telah melaporkan selenium dengan kadar tinggi
menyebabkan masalah perilaku seperti lekas marah atau kelelahan pada
anak.
5. Asam selenida pada konsentrasi 1.5 ppm tidak boleh ada dalam tubuh
manusia.
6. Selenium dalam keadaan padat, dalam jumlah yang cukup dalam tanah,
dapat memberikan dampak yang fatal pada tanaman pakan hewan.

D. Telurium
Telurium adalah suatu unsur Kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang Te dan nomor atom 52. Ciri-cirinya: zat padat (solid),
termasuk metaloid, struktur kristal hexagonal
a. Sejarah Telurium
Telurium ditemukan oleh Muller von Reichenstein pada tahun 1782
dan diberi nama oleh Klaproth, yang telah mengisolasinya pada tahun 1798.

19
b. Keberadaan Di Alam
Telurium kadang-kadang dapat ditemukan di alam, tapi lebih sering
sebagai senyawa tellurida dari emas (kalaverit), dan bergabung dengan
logam lainnya. Telurium didapatkan secara komersil dari lumpur anoda
yang dihasilkan selama proses pemurnian elektrolisis tembaga panas.
Amerika Serikat, Kanada, Peru dan Jepang adalah penghasil terbesar unsur
ini. Ada 30 isotop telurium yang telah dikenali, dengan massa atom
berkisar antara 108 hingga 137. Telurium di alam hanya terdiri dari delapan
isotop. Telurium dan senyawanya kemungkinan beracun dan harus
ditangani dengan hati-hati. Hanya boleh terpapar dengan telurium dengan
konsentrasi serendah 0.01 mg/m3, atau lebih rendah, dan pada konsentrasi
ini telurium memiliki bau khas yang menyerupai bau bawang putih.

c. Pembuatan Telurium
Sumber utama telurium adalah dari lumpur anoda dihasilkan selama
pemurnian secara elektrolisa tembaga dari lecet. Ini adalah komponen dari
debu ledakan tungku dari pemurnian timah. 500 ton bijih tembaga
pengobatan biasanya memproduksi satu pon (0,45 kg) telurium. Telurium
diproduksi terutama di Amerika Serikat, Peru, Jepang, dan Kanada. Untuk
tahun 2006, British Geological Survey memberikan nomor-nomor berikut:
Amerika Serikat 50 t, 37 t Peru, Jepang dan Kanada 11 24 t.
Deposisi anoda berisi selenides dan tellurides dari logam mulia
dalam senyawa dengan rumus M2Se atau M2Te (M = Cu, Ag, Au). Pada
suhu 500 ° C anoda lumpur dipanggang dengan karbonat natrium di bawah
udara. Ion logam direduksi menjadi logam, sementara Telluride diubah
menjadi tellurite natrium.
M 2Te  O2  Na 2 CO3 
 Na 2TeO3  2M  CO2

Tellurites bisa kehabisan campuran dengan air dan biasanya hadir


sebagai hydrotellurites HTeO3-dalam larutan. Selenites juga terbentuk
selama proses ini, tetapi mereka dapat dipisahkan dengan menambahkan

20
asam sulfat. Telurium hydrotellurites dioksida dikonversi menjadi larut
sementara selenites tinggal dalam larutan.
HTeO3  OH   H 2 SO4 
 TeO2  2SO42  2 H 2 O

Pengurangan dengan logam dilakukan baik oleh elektrolisis atau


dengan reaksi dioksida telurium dengan belerang dioksida dalam asam
sulfat.
 Te  SO42  4H 
TeO2  2SO2  2H 2 O 
Telurium Komersial-kelas biasanya dipasarkan sebagai bedak minus
200 mesh, tetapi juga tersedia sebagai slab, ingot, batang, atau benjolan.
Akhir tahun harga telurium pada tahun 2000 adalah US $ 14 per pon.
Dalam beberapa tahun terakhir, harga telurium didorong oleh peningkatan
permintaan dan penawaran terbatas, bahkan di US $ 100 per pon di tahun
2006.

e. Kegunaan dan Bahaya Telurium


Telurium digunakan dalam tellurida kadmium (CdTe) sebagai panel
surya. Panel surya CdTe ini digunakan untuk mencapai beberapa efisiensi
sel tertinggi dalam pembangkit listrik tenaga surya. Produksi panel surya
CdTe untuk komersial dilakukan oleh Perusahaan First Solar.
Telurium memperbaiki kemampuan tembaga dan baja agar tahan
terhadap karat untuk digunakan dalam permesinan. Penambahan telurium
pada timbal dapat mengurangi reaksi korosi timbal oleh asam sulfat, dan
juga memperbaiki kekuatan dan kekerasannya. Telurium dapat digunakan
untuk mengvulkanisir karet. Karet yang dihasilkan dengan cara ini
mengalami peningkatan ketahanan panas.
Telurium digunakan sebagai komponen utama sumbat peleburan,
dan ditambahkan pada besi pelapisan pada menara pendingin. Telurium
juga digunakan dalam kramik. Bismut tellurida telah digunakan dalam
perakitan termoelektrik.
Telurium dan senyawanya kemungkinan beracun dan harus
ditangani hati-hati. Hanya boleh terpapar dengan telurium dengan

21
konsentrasi serendah 0,01 mg/m3 atau lebih rendah, dan pada konsentrasi
ini telurium memiliki bau khas yang menyerupai bau bawang putih.

E. Polonium
Polonium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang Po dan nomor atom 84. Unsur radioaktif yang langka ini
termasuk kelompok metaloid yang memiliki sifat kimia yang mirip dengan
telurium dan bismut. Polonium merupakan unsur radioaktif yang terbentuk
secara alami di kerak bumi dan merupakan elemen pertama yang ditemukan
berdasarkan sifat radioaktifnya. Polonium adalah salah satu elemen dari
uranium-radium dan merupakan anggota dari uranium-238.
a. Sejarah Polonium
Polonium, juga dikenal sebagai Radium F, adalah unsur pertama
yang ditemukan oleh Marie Curie pada tahun 1989 ketika sedang mencari
penyebab radioaktivitas pada mineral pitchblende (mineral uranium) dari
Joachimsthal, Bohemia. Elektroskop menunjukkan pemisahannya dengan
bismut. Polonium dinamakan berdasarkan negara asalnya, yaitu Polandia.
Polonium adalah unsur alam yang sangat jarang. Bijih uranium hanya
mengandung sekitar 100 mikrogram unsur polonium per tonnya.
Sebelumnya, yaitu pada tahun 1934, para ahli menemukan bahwa
ketika mereka menembak bismut alam (209Bi) dengan neutron, diperoleh
210
Bi yang merupakan induk polonium. Sejumlah milligram polonium kini
didapatkan dengan cara seperti ini, dengan menggunakan tembakan
neutron berintensitas tinggi dalam reaktor nuklir.

b. Keberadaan di Alam
 Polonium adalah unsur alam yang sangat jarang. Dalam bijih uranium
hanya mengandung sekitar 100 mikrogram unsur polonium per tonnya.
 Ketersediaan polonium hanya sekitar 0.2% dari radium.
 Para ahli menemukan bahwa ketika menembak bismut alam (209bi)
dengan neutron, diperoleh 210bi yang merupakan induk polonium.

22
 Sejumlah milligram polonium dapat dihasilkan dengan menggunakan
tembakan neutron berintensitas tinggi dalam reaktor nuklir.
 Polonium adalah unsur yang sangat jarang di alam. Jumlah elemen ini
terjadi dalam batuan yang mengandung radium.

c. Pembuatan Polonium
Bijih uranium hanya mengandung sekitar 100 mikrogram unsur
polonium per tonnya. Ketersediaan polonium hanya 0.2% dari radium.
Pada tahun 1934, para ahli menemukan bahwa ketika mereka menembak
bismut alam (209Bi) dengan neutron, diperoleh 210Bi yang merupakan
induk polonium. Sejumlah milligram polonium kini didapatkan dengan
cara seperti ini, dengan menggunakan tembakan neutron berintensitas
tinggi dalam reaktor nuklir. Polonium-210 adalah yang paling banyak
tersedia. Isotop dengan massa 209 (masa paruh waktu 103 tahun) dan
massa 208(masa paruh waktu 2.9 tahun) bisa didapatkan dengan
menembakkan alfa, proton, atau deutron pada timbal atau bismut dalam
siklotron, tapi proses ini terlalu mahal. Logam polonium telah dibuat dari
polonium hidroksida dan senyawa polonium dengan adanya ammonia cair
anhidrat atau ammonia cair pekat. Diketahui ada dua modifikasi alotrop.
Polonium-210 meluruh dengan memancarkan partikel alpha. 1mg
polonium 210 memancarkan partikel alpha sebagai radium-226 sebanyak 5
g. energy yang dilepaskan sangatlah besar yaitu 140 watt/g. Peluruhan
isotop Radon -222 (Rn-222), memancarkan partikel alfa. Reaksi yang
terjadi adalah sebagai berikut :

86 Rn 222 
 84 Po218  2 He 4  86 Bi 214 
 84 Po214  2e

d. Data Fisis Polonium


 Kenampakan dan sifat : padat, metalloid
 Nomor atom : 84
 Konfigurasi elektron : [Xe] 6s2 4f14 5d10 6p4
 Massa atom relative : 209 g/mol

23
 Jari-jari atom : 67 (+6) pm
 Massa jenis : 9,3 g/cm3
 Titik didih : 962ºC
 Titik leleh : 254ºC
 Energi ionisasi : -
 Keelektronegativan : 2,0 e
 Densitas : 9,4 g/cm3
 Bilangan oksidasi : +2, +4

e. Kegunaan Polonium
 Digunakan untuk menghasilkan radiasi sinar alfa.
 Digunakan pada peralatan mesin cetak dan fotografi.
 Digunakan pada alat yang dapat mengionisasi udara untuk
menghilangkan akumulasi muatan -muatan listrik .
 Digunakan sebagai sumber panas yang ringan sebagai sumber energi
termoelektrik pada satelit angkasa.
 Untuk menghilangkan muatan statis dalam pemintalan tekstil dan lain-
lain.
 Menghasilkan sumber neutron bila dicampur atau dibentuk alloy
dengan berilium.
 Dapat digunakan sebagai sumber panas dari atom.
 Untuk pembangkit tenaga listrik thermoelectric radioisotop melalui
bahan thermoelectric.
 Digunakan untuk menghilangkan debu pada film.

f. Bahaya Polonium
Batas penyerapan polonium maksimum lewat jalan pernafasan yang
masih diizinkan hanya 0.03 mikrocurie, yang sebanding dengan berat hanya
6.8 x 10-12 gram. Tingkat toksisitas polonium ini sekitar 2.5 x 1011 kali
daripada asam sianida. Sedangkan konsentrasi senyawa polonium yang
terlarut yang masih diizinkan adalah maksimal 2 x 10-11 mikrocurie/cm.

24
Kehadiran polonium dalam asap rokok telah dikenal sejak 1960-an.
Beberapa perusahaan terbesar di dunia tembakau diteliti cara menghapus
substansi-untuk tidak menggunakan- selama 40 tahun tetapi tidak pernah
dipublikasikan hasilnya. Radioaktif polonium-210 yang terkandung dalam
pupuk fosfat diserap oleh akar tanaman (seperti tembakau) dan disimpan
dalam jaringan. Tembakau tanaman yang dipupuk dengan fosfat alam yang
mengandung polonium,-210 yang memancarkan radiasi alpha diperkirakan
menyebabkan kematian sekitar 11.700 kanker paru-paru setiap tahun di
seluruh dunia. Polonium juga ditemukan dalam rantai makanan, terutama di
laut.

25
Bab III
Contoh Soal

1. Mengapa Oksigen diperlukan bagi tubuh ?


Jawab :
Oksigen dibutuhkan manusia untuk menghasilkan energi yang
digunakan dalam kehidupan. Di dalam tubuh, oksigen akan dibawa oleh
haemoglobin, yaitu suatu protein yang terdapat dalam sel darah merah. Ketika
mencapai sel tubuh, oksigen ini akan dilepaskan untuk ikut bereaksi dalam sel
tubuh menghasilkan energi, air, dan gas karbon dioksida.
Reaksi yang terjadi sangat rumit dan melibatkan berbagai tahapan, tetapi
secara sederhana dapat dituliskan sebagai:
Glukosa + Oksigen → Panas + karbon dioksida + air.
Gas karbon dioksida yang dihasilkan kemudian diangkut oleh
haemoglobin untuk ditukarkan di paru-paru. Energi yang dihasilkan akan
digunakan untuk berbagai kegiatan tubuh seperti regenerasi sel, tumbuh,
beraktifitas dan untuk menghasilkan energi lagi.

2. Adakah cara lain untuk mendapatkan oksigen selain dari pohon ?


Jawab :
Hingga saat ini, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk
menghasilkan oksigen, dan semua cara tersebut harus melalui reaksi kimia.
1. Dengan mengalirkan listrik ke dalam larutan garam encer dengan
menggunakan isi pensil/grafit. Aliran listrik dari baterai akan
mengakibatkan reaksi kimia di kedua isi pensil. Reaksi kimia tersebut
dapat ditulis sebagai berikut.
2 H2O(l) → 2 H2(g) + O2(g)
Oksigen akan terbentuk di permukaan isi pensil yang tersambung
ke kutub positif baterai.
2. Dengan menguraikan hidrogen peroksida (H2O2). Hidrogen peroksida
adalah zat yang biasa digunakan oleh dokter gigi untuk memutihkan gigi.

26
Zat ini tidak stabil dan mudah terurai, sehingga harus disimpan dalam
lemari pendingin dan dijauhkan dari sinar matahari.
H2O2(l) → 2 H2O + O2(g)
3. Melalui pemanasan garam nitrat seperti kalsium nitrat dan magnesium
nitrat. Garam kalsium nitrat dan magnesium nitrat adalah garam mineral
yang dibutuhkan oleh tanaman. Jika dipanaskan, kalsium nitrat akan
terurai menjadi kalsium oksida, gas oksigen dan gas nitrogen dioksida.
2 Ca(NO3)2(s) → 2 CaO(s) + O2(g) + 4 NO2(g)
Jika diperhatikan secara lebih rinci, untuk cara yang pertama, bahan
mudah diperoleh, namun membutuhkan energi listrik. Cara yang kedua tidak
memerlukan energi, namun bahan agak sulit diperoleh. Sementara cara yang
ketiga memerlukan energi panas dan bahan lebih sulit diperoleh.
Ketiga cara untuk membuat oksigen di atas lebih sulit dibandingkan
dengan menanam pohon. Dengan menanam pohon, energi dari sinar Matahari
tersedia gratis, biayanya jauh lebih murah dibandingkan dengan
menggunakan baterai atau bahan bakar. Pohon, karbon dioksida, dan air pun
juga lebih mudah didapat daripada memperoleh hidrogen peroksida atau
kalsium nitrat.

27
Bab IV
Penutup

A. Kesimpulan
Dari uraian diatas kami dapat disimpulkan bahwa golongan VI A atau
kalkogen dalam tabel periodik unsur terdiri atas unsur Oksigen (O), belerang
(S), selenium (Se), telurium (Te) dan polonium (Po).
Sifat fisika unsur-unsur golongan VI A secara singkat dapat dijelaskan
dengan tabel berikut ini :
Oksigen Belerang Selenium Telurium Polonium
Sifat Fisika
(O) (S) (Se) (Te) (Po)
Nomor Atom 8 16 34 52 84
Nomor Massa
15,999 32,06 78,96 127,60 210
(g/mol)
Konfigurasi [He]2s2p4 [Ne]3s23p4 [Ar]3d103sp2 [Kr]4d105s25 [Xe]4f145d10

28
Electron 3p4 p4 6s26p4
Kelimpahan Di
464.000 260 0,05 0,001 2 X 1010
Kulit Bumi (ppm)
Jenis Nonlogam Nonlogam Nonlogam Metaloid Metaloid
Wujud (25ºC) Gas Padatan Padatan Padatan Padatan
3
Densitas (g/cm )
0,001429 2,07 4,79 6,24 9,4
Pada 20ºC
Jari-Jari Atom (pm) 65 109 122 142 153
Jari-Jari Ion (pm) 140 (-2) 29 (+6) 50 (+4) 97 (+4) 67 (+6)
Keelektronegativan
3,44 2,58 2,55 2,1 2,0
(eV)
1261
Titik Didih ºC -182,96 444,7 684,9 962
(989,9ºC)
722.66 K
Titik Lebur ºC -218,4 115,21 217/494 K 254
(448,51ºC)
Energy Ionisasi
3387 2250 2044 1794 -
Pertama (kJ/mol)
Senyawanya
Non- Sangat
Toksisitas Non-Toksik Sangat 10 mg/m3
Toksik Radioaktif
Toksik
Bilangan Oksidasi -2, -1 -2, +4, +6 -2, +4, +6 -2, +4, +6 +2, +4
Afinitas Elektron 1,461 2,077 2,021

Kecenderungan sifat fisika dan sifat kimia dari golongan VI A secara


umum dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Titik didih dari atas kebawah semakin bertambah Densitas atom dari
atas ke bawah semakin bertambah Energy ionisasi dari atas ke bawah
semakin berkurang
2. Afinitas electron dari atas ke bawah semakin bertambah
3. Jari-jari atom dari atas ke bawah semakin bertambah
4. Keelektronegatifan atom dari atas ke bawah semakin berkurang
5. Dapat membentuk anion X2- dengan kecenderungan semakin kebawah
semakin sulit
6. Kecuali O, dapat membentuk ikatan tetravalent atau heksavalen

29
7. Dapat berikatan dengan F dengan membentuk XF6 dengan
kecenderungan semakin kebawah semakin sulit
8. Dapat membentuk asam lemah dengan berikatan dengan hydrogen
dengan kecenderungan semakin kebawah semakin kuat
9. Kecuali H2O senyawa H2X bersifat racun dan berbau tidak sedap
10. Kecuali Te20 senyawa H2X larut dalam air.

B. Saran
Saran yang dapat kami berikan bagi pembaca yang ingin membuat
makalah tentang ‘Kimia Unsur’ ini, untuk dapat lebih baik lagi dari makalah
yang kami buat ini ialah dengan mencari lebih banyak referensi dari berbagai
sumber, baik dari buku maupun dari internet, sehingga makalah anda akan
dapat lebih baik dari makalah ini.

Daftar Pustaka

Ervina, Nandha. 2015. Makalah Sejarah Kimia Unsur – Unsur Golongan VI A.


(Online). https://nandhaervina96.files.wordpress.com/2015/05/golongan-vi-
a-enam-a.docx. (Diakses pada tanggal 11 Maret 2019).
(Online). http://duniamasterantugas.blogspot.com/2016/12/makalah-kimia-unsur-
golongan-6-a.html. (Diakses pada tanggal 11 Maret 2019).
(Online). https://blog.ub.ac.id/arifmuhammad/2012/06/14/kimia-unsur-golongan-v-
a/. (Diakses pada tanggal 11 Maret 2019).

(Online). http://kimiabisa.blogspot.com/2012/12/unsur-unsur-golongan-vi-a.html.
(Diakses pada tanggal 11 Maret 2019).

30

Anda mungkin juga menyukai