Anda di halaman 1dari 5

Mengenal Kambing

Ditulis oleh Mukarom Salasa


Jumat, 15 Oktober 2010 19:28 - Update Terakhir Jumat, 15 Oktober 2010 19:44

Sejarah Kambing

Kambing lokal (Capra aegagrus hircus) adalah sub spesies dari kambing liar yang tersebar di
Asia Barat Daya dan Eropa. Kambing merupakan suatu jenis binatang memamah biak yang
berukuran sedang. Kambing liar jantan maupun betina memiliki tanduk sepasang, namun
tanduk pada kambing jantan lebih besar.

Umumnya, kambing mempunyai jenggot, dahi cembung, ekor agak ke atas, dan kebanyakan
berbulu lurus dan kasar. Panjang tubuh kambing liar, tidak termasuk ekor, adalah 1,3 meter -
1,4 meter, sedangkan ekornya 12 sentimeter - 15 sentimeter. Bobot yang betina 50 kilogram -
55 kilogram, sedangkan yang jantan bisa mencapai 120 kilogram.

Kambing liar tersebar dari Spanyol ke arah timur sampai India, dan dari India ke utara sampai
Mongolia dan Siberia. Habitat yang disukainya adalah daerah pegunungan yang berbatu-batu.
Kambing sudah dibudidayakan manusia kira-kira 8000 hingga 9000 tahun yang lalu.

Di alam aslinya, kambing hidup berkelompok 5 sampai 20 ekor. Dalam pengembaraannnya


mencari makanan, kelompok kambing ini di pimpin oleh kambing betina yang paling tua.
Kambing jantan berfungsi sebagai penjaga keamanan rombongan. Waktu aktif mencari
makannya siang maupun malam hari. Makanan utamanya adalah rumput-rumputan dan
dedaunan. Kambing berbeda dengan domba. (Wikipedia)

Klasifikasi Kambing

Filum : Chordota (Hewan Tulang Belakang)

Kelas : Mamalia (Hewan Menyusui)

Ordo : Artiodactyla (Hewan Berkuku Genap)

Famili : Bovidae (Hewan Memamah Biak)

Sub Famili : Caprinae

Genus : Capra

Spesies : C. aegagrus

Sub Species : Capra aegagrus hircus

Perkembangbiakan

Kambing berkembang biak dengan melahirkan. Kambing bisa melahirkan dua hingga tiga ekor

1/5
Mengenal Kambing

Ditulis oleh Mukarom Salasa


Jumat, 15 Oktober 2010 19:28 - Update Terakhir Jumat, 15 Oktober 2010 19:44

anak, setelah bunting selama 150 hingga 154 hari. Dewasa kelaminnya dicapai pada usia 8
bulan-1 tahun . Dalam setahun, kambing dapat beranak 3 kali dalam 2 tahun
Jenis Kambing

Kambing Kacang

Kambing Kacang adalah kambing yang pertama kali ada di Indonesia. Badannya kecil. Tinggi
gumba pada yang jantan 60 sentimeter hingga 65 sentimeter. Sedangkan yang betina 56
sentimeter. Bobot pada yang jantan bisa mencapai 25 kilogram, sedang yang betina seberat 20
kilogram. Telinganya tegak, berbulu lurus dan pendek. Baik betina maupun yang jantan
memiliki dua tanduk yang pendek.

Jenis ini merupakan yang terbanyak dan disebut juga kambing lokal. Bekembangbiak cepat
karena umur 15-18 bulan sudah bisa menghasilkan keturunan, cocok penghasil daging karena
sangat prolifik (sering lahir kembar) bahkan lahir tiga setiap induknya. Mudah dipelihara bahkan
dilepas mencari pakan sendiri, kawin dan beranak tanpa bantuan pemiliknya.

Ciri-ciri utama:

o Bulu pendek dan satu warna (coklat,hitam,putih) atau kombinasi dari ketiga warna tersebut

o Jantan betina bertanduk, telinga pendek dan menggantung

o Bobot yang jantan dewasa rata-rata 25 kg, tinggi tubuh gumba 60-65 cm dan betina 20 kg,
tinggi tubuh 56 cm.

o Peluang induk lahir kembar 52%, kembar tiga 2.6% dan tunggal 44.9%

o Dewasa kelamin jantan umr 135-173 hari, betina 153-454 hari. Rata-rata betina beranak umur
12-13 bulan

o Prosentase karkas 44-51%

Rata-rata betina beranak umur 12-13 bulan dengan bobot lahir 3.28 kg dan Bobot Sapih 10.12
kg

Kambing Ettawa

Kambing Etawa disebut juga kambing Jamnapari karena kambing ini berasal dari wilayah
Jamnapari India. Tepatnya Kambing Jumna Pari atau Jamnapari mengambil nama sungai
Jamna (Jamna par) di Uttar Pradesh , India dimana kambing ini banyak terdapat. Kambing
Jamnapari juga banyak terdapat di Agra, Mathura dan daerah Etawa di Uttar Pradesh , Bhind
dan daerah Morena di Madhya Pradeshi.

2/5
Mengenal Kambing

Ditulis oleh Mukarom Salasa


Jumat, 15 Oktober 2010 19:28 - Update Terakhir Jumat, 15 Oktober 2010 19:44

Kambing etawa dikenal di Asia Tenggara sebagai kambing tipe dwiguna yaitu penghasil susu
dan penghasil daging. Jamnapari di impor pertama kali ke Indonesia sejak 1953 dari daerah
Etawa, India. Tetapi dipercayai menurut Balitnak kambing PE masuk di Indonesia sekitar 1931
pada masa penjajahan Belanda. Di Indonesia kambing Etawa disilangkan untuk perbaikan mutu
kambing lokal, hasil persilangan disebut kambing PE (Peranakan Etawa).

Ciri-cirinya postur tubuh besar, telinga panjang menggantung, bentuk muka cembung, hidung
melengkung, bulu bagian paha sangat lebat,. baik jantan maupun betina bertanduk, telinga
panjang terkulai sampai 30 cm. Kaki panjang dan berbulu panjang pada garis belakang kaki.
Warna bulu belang hitam putih atau merah dan coklat putih.

Produksi susu yang baik sebanyak 3 liter/ekor/hari atau produksi susu mencapai 235 kg/ms
laktasi. hal ini didukung oleh ambing yang besar dan panjang. Tinggi badan jantan dewasa
mencapai 90-127 cm, sedangkan yang betina dewasa 76-92 cm. Bobot badan jantan dewasa
68-91 Kg dan yang betina dewasa 36-63 Kg.

Sentra terbesar kambing PE adalah di Kaligesing Purworejo Jawa Tengah. Purworejo (Jateng),
Girimulyo, Kulonprogo dan Turi, Sleman (Yogyakarta). Kambing PE juga telah berkembang di
Jawa Barat, Jawa Timur, Lampung, Bali dan Jawa Tengah.

Di Indonesia kambing PE disilangkan dengan kambing Saanen untuk menghasilkan


persilangan penghasil susu yang untuk menghasilkan 1.5 ke 3 liter susu sehari. PE juga
disilangkan dengan jenis kambing lokal seperti Kambing Kacang dan Kambing Jawa dan di
namakan Kaplo (Koploh), Kaprindo, Bligon, Jawa Rando (Jawa Randu / Jawarandu). Jenis
kambing yang sesuai untuk jenis kambing pedaging . Ukuran tubuh lebih kecil dari PE dan
mudah diternak.

Kambing Alpin

Berasal dari Pegunungan Alpen Swiss, Keberadaan kambing jenis ini menebar ke seluruh
daratan eropa. Ciri-ciri kambing Alpen telinga berukuran sedang dan megarah ke atas dengan
warna bulu dominan putih, hitam, coklat.Tanda-tandanya adalah mempunyai warna bulu
bermacam-macam dari putih sampai kehitam-hitaman. Warna muka ada garis putih di atas
hidung. Ada yang bertanduk dan ada juga yang tidak bertanduk. Besar dan tingginya sama
dengan kambing saanen. Termasuk kambing penghasil susu yang banyak. BB jantan mencapai
90 kg, BB betina 65 kg. Produksi susu 600 kg/ms laktasi.

Kambing Saanen

Berasal dari lembah Saanen Swiss bagian barat. Merupakan jenis kambing terbesar di
Swiss.Sulit berkembang di wilayah tropis karena kepekaannya terhadap matahari. Ciri-ciri
telinga tegak dan mengarah ke depan, bulu dominant putih, kadang2 ditemui bercak hitam pada

3/5
Mengenal Kambing

Ditulis oleh Mukarom Salasa


Jumat, 15 Oktober 2010 19:28 - Update Terakhir Jumat, 15 Oktober 2010 19:44

hidung, telinga atau ambing. Tidak bertanduk dan termasuk tipe dwiguna. Produksi susu 740
kg/ms laktasi.

Kambing Toggenburg

Berasal dari Toggenburg Valley (wilayah timur laut Swiss). Ciri-ciri telinga tegak menghadap ke
depan, hidung agak cembung, warna bulu merah tua/coklat dengan bercak putih. BB jantan 80
kg betina 60 kg. Yang paling menonjol adalah kehalusan bulunya. Produksi susu 600 kg/ms
laktasi.

Kambing Aglo Nugian

Berasal dari Wilayah Nubia (Timur Laut Afrika). Ciri-ciri telinga menggantung dan ambing besar,
warna bulu hitam, merah, coklat, putih atau kombinasi warna2 tersebut. BB jantan 90 kg, betina
70 kg. Produksi susu 700 kg/ms laktasi.

Kambing Beetal

Berasal dari Punjab India, Rawalpindi dan Lahore (Pakistan). Diduga merupakan hasil
persilangan antara kambing Etawa dengan kambing local karena cirri fisiknya sangat
menyerupai Etawa. Produksi susu 190 kg/ms laktasi.

Kambing Gembrong

Jenis kambing ini hana ada di Desa Bugbug, Culik dan Bunutan Pantai Timur Bali. Diperkirakan
berasal dari keturunan kambing Anggora, atau dari kambing kashmir berbulu putih.

Tinggi 58-65 cm. Bobot dewasa 32-45 kg, bulunya dapat mencapai 25 cm. Kambing jantan
diambil bulunya yang panjang,putih, halus seperti sutra. Pencukuran dilakukan setiap 1.5 tahun
sekali.

Pemeliharaan dilakukan secara semi intensif.

Kambing Boer

Kambing Boer berasal dari Afrika Selatan dan telah menjadi ternak yang ter-registrasi selama
lebih dari 65 tahun. Kata "Boer" artinya petani. Kambing Boer merupakan satu-satunya kambing
pedaging yang sesungguhnya, yang ada di dunia karena pertumbuhannya yang cepat.
Kambing ini dapat mencapai berat dipasarkan 35 - 45 kg pada umur 5-6 bulan, dengan rataan
pertambahan berat tubuh antara 0,02 - 0,04 kg per hari. Keragaman ini tergantung pada

4/5
Mengenal Kambing

Ditulis oleh Mukarom Salasa


Jumat, 15 Oktober 2010 19:28 - Update Terakhir Jumat, 15 Oktober 2010 19:44

banyaknya susu dari induk dan ransum pakan sehari-harinya. Dibandingkan dengan kambing
perah lokal, persentase daging pada karkas kambing Boer jauh lebih tinggi dan mencapai 40%
- 50% dari berat tubuhnya.

Kambing Boer dapat dikenali dengan mudah dari tubuhnya yang lebar, panjang, dalam, berbulu
putih, berkaki pendek, berhidung cembung, bertelinga panjang menggantung, berkepala warna
coklat kemerahan atau coklat muda hingga coklat tua. Beberapa kambing Boer memiliki garis
putih ke bawah di wajahnya. Kulitnya berwarna coklat yang melindungi dirinya dari kanker kulit
akibat sengatan sinar matahari langsung. Kambing ini sangat suka berjemur di siang hari.

Disarikan dari berbagai Sumber :


Materi pelatihan dasar kambing domba Kampoeng Ternak
Wikipedia
Hasil browsing yang Penulis dapatkan di beberapa situs dan Blog Dari berbagai sumber
Dr. Ted dan Linda Shipley, Mengapa Harus Memelihara Kambing Boer "Daging Untuk Masa
Depan" dalam http://www.indonesianboergoat.com

5/5

Anda mungkin juga menyukai