Kti Done Bismillah Sidang Gaskennn
Kti Done Bismillah Sidang Gaskennn
PENDAHULUAN
keseimbangan fisika dan kimia. Ginjal menyekresi hormon dan enzim yang
ekskresi air dan pelarut. Ginjal mengatur volume cairan tubuh, asiditas, dan
(Notoatmodjo, 2010).
Penyakit gagal ginjal kronik atau chronic kidney disease (CKD)
uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah). Chronic
Rahmawati, 2013).
Menurut WHO Penyakit Ginjal dikaitkan dengan sekitar 188 juta
6,4 % dan di Sulawesi Barat pada tahun 2013 sekitar 2,0 %. Namun pada
kronis di Jawa Tengah pada tahun 2013 sebanyak 3,0 % dan meningkat pada
agar tidak terjadi peningkatan. Penyakit gagal ginjal kronik atau Chronic
Fungsi ginjal mengalami gangguan dan tidak bisa berfungsi dengan normal.
pasien tahap akhir gagal ginjal atau pasien dengan penyakit akut yang
selama paling sedikit 3 atau 4 jam per 1 kali terapi, atau sampai mendapat
emosional seperti depresi kronis serta gangguan psikososial. Maka dari itu
kecemasan yaitu pengaturan diri, terapi psikologi, dan terapi relaksasi. Salah
(Firman, 2010).
pengaruh yang signifikan dari musik sunda “ayun ambing” sebagai terapi
klien yang mengalami gagal ginjal kronik atau Chronic Kidney Disease
dirumah sakit.
1.3.2 Tujuan Khusus
nyaman.
2. Menetapkan diagnosa keperawatan pada pasien gagal ginjal
nyaman.
4. Melaksanakan tindakan keperawatan pada pasien gagal
nyaman.
5. Melak
1.4 Manfaat
Penulisan karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
dengan kecemasan.
1.4.2 Praktis
1. Bagi Penulis
menjalani hemodialisa.
2. Bagi klien
kecemasan.
TINJAUAN PUSTAKA
dari 3 bulan. Gagal ginjal kronis ini ditandai dengan satu atau lebih
yaitu suatu kondisi dimana ginjal rusak dan tidak dapat menyaring
2. Etiologi
Menurut Hadi Purwanto (2016) etiologi gagal ginjal kronik sebagai
berikut :
a. Diabetes Mellitus
b. Glumerulonefritis kronis
c. Pielonefritis
d. Hipertensi tak terkontrol
e. Obstruksi saluran kemih
f. Penyakit ginjal polikistik
g. Gangguan vaskuler
h. Lesi herediter
i. Agen toksik (timah, cadmium, dan merkuri)
3. Klasifikasi
ml/min)
Seorang perlu waspada akan kondisi ginjalnya berada pada
normal.
b. Stadium 2 (penurunan GFR ringan atau 60-89 ml/min)
Seorang perlu waspada akan kondisi ginjalnya berada pada
ml/min)
Seseorang yang menderita gagal ginjal kronik stadium 3
infeksi.
5) Sulit tidur : sebagian penderita akan mengalami
kram otot.
d. Stadium 4 (penurunan GFR parah atau 15-29 ml/min)
Pada stadium ini fungsi ginjal hanya sekitar 15-30 % saja
nefron itu ikut rusak dan akhirnya mati. Sebagian dari siklus
5. Manifestasi klinis
Tanda dan gejala klinis pada gagal ginjal kronik
vasomotor. Berikut ini ada tanda dan gejala gagal ginjal kronik
(Robinson, 2013):
a. Ginjal dan gastrointestinal
Sebagai akibat dari hiponatremia maka timbul hipotensi, mulut
tinggi.
b. Kardiovaskuler
Biasanya terjadi hipertensi,aritmia, kardiomiopati, uremia
perifer.
c. Gastrointestinal
Biasanya menunjukan adanya inflamasi dan ulserasi pada
gatal pada lengan dan kaki. Selain itu juga adanya kram pada
enchepalophaty.
g. Endokrin
Biasa terjadi infertilisasi dan penurunan libido, amenhorea dan
metabolisme karbohidrat.
h. Hematopolitiec
Terjadi anemia, penurunan waktu hidup sel darah merah,
petechiae).
i. Musculoskeletal
Nyeri pada sendi dan tulang, demineralisasi tulang, fraktur
c. Dehidrasi
dehidrasi.
d. Gastrointestinal
kronik.
e. Endokrin
7. Penatalaksanaan
b. Jaga kebersihan
Lakukan perawatan oral hygiene melalui sikat gigi dengan bulu
urin 24 jam.
g. Kontrol tekanan darah
Tekanan darah dapat diupayakan dalam kondisi normal.
obat-obatan antihipertensi.
h. Latih klien nafas dalam untuk mencegah terjadinya
kebutuhan.
k. Observasi adanya gejala neurologi
Pantau kadar-kadar haemoglobin dan hematokrit klien.
dengan kebutuhan.
l. Tatalaksana dialisis/transplantasi ginjal
Untuk membantu mengoptimalkan fungsi ginjal maka dilakukan
dalam tubuh dan bercampur dalam darah. Jika darah yang berisi
dari tubuh menuju mesin, lalu dalam mesin darah di saring, racun
transplantasi ginjal.
8. Pemeriksaan penunjang
Menurut Mutaqqin dan Sari (2014) pemeriksaan penunjang
rendah.
2) Ureum dan kreatinin, meningkat biasanya perbandingan
mioglobin, porfirin.
c) Berat jenis kurang dari 1,010 menunjukkan
fungsi ginjal.
5) EKG untuk melihat kemungkinan hipertrofi ventrikel kiri,
(hiperkalemia).
6) Endoskopi ginjal untuk menentukan pelvis ginjal, keluar
kelemahan, malaise.
2) Sirkulasi : riwayat hipertensi lama adalah berat,
3. Pengkajian fokus
Menurut Mutaqqin dan Sari (2014) pengkajian fokus pada pasien
menumpuk di sirkulasi.
b. B2 (Blood) : Pada kondisi uremia berat, tindakan auskultasi
otot ventrikel.
c. B3 (Brain) : didapatkan penurunan tingkst kesadaran,
gerak sendi.
2.2.2 Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinis tentang respon manusia
singkat
c. Faktor berhubungan
1) Kelebihan asupan ciran
2) Kelebihan asupan natrium
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari tubuh (00002).
a) Definisi
Asupan nutrisi tidak cukup memenuhi kebutuhan metabolik.
b) Batasan karakteristik
1) Kram abdomen
2) Nyeri abdomen
3) Gangguan sensasi rasa
4) Berat badan 20% atau dibawah rentang berat badan
ideal
5) Kerapuhan kapiler
6) Diare
7) Kehilangan rambut berlebihan
8) Enggan makan
9) Asupan makanan kurang dari recommended daily
allowance (RDA)
10) Bising usus hiperaktif
11) Kurang informasi
12) Kurang minat pada makanan
13) Tonus otot menurun
14) Kesalahan informasi
15) Kesalahan persepsi
16) Membrane mukosa pucat
17) Ketidakmampuan memakan makanan
18) Cepat kenyang setelah makan
19) Sariawan rongga mulut
20) Kelemahan otot pengunyah
21) Kelemahan otot untuk mengunyah
22) Penurunan berat badan dengan asupan makan
adekuat
c) Faktor berhubungan
1) Asupan diet kurang
3. Intoleransi aktivitas berhubungan (900092).
a. Definisi
Ketidakcukupan energi psikologis atau fisiologis untuk
akivitas
3) Perubahan elektrokardiogram (EKG)
4) Ketidaknyamanan setelah beraktivitas
5) Dispnea setelah beraktivitas
6) Keletihan
7) Kelemahan umum
c. Faktor berhubungan
1) Ketidakseimbanagn antara suplai dan kebutuhan
oksigen
2) Imobilitas
3) Tidak pengalaman dengan suatu aktivitas
4) Fisik tidak bugar
5) Gaya hidup kurang gerak
4. Gangguan pola tidur (00198).
a. Definisi
Interupsi jumlah waktu dan kualitas tidur akibat faktor
eksternal.
b. Batasan karakteristik
1) Kesulitan berfungsi sehari-hari
2) Kesulitan memulai tidur
3) Kesulitan mempertahankan tetap tidur
4) Ketidakpuasan tidur
5) Tidak merasa cukup istirahat
6) Terjaga tanpa jelas penyebabnya
c. Faktor berhubungan
1) Gangguan karena cara tidur pasangan tidur
2) Kendala lingkungan
3) Kurang privasi
4) Pola tidur tidak menyehatkan
5. Ansietas berhubungan (00146).
a. Definisi
Perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang samar disertai
menghadapi ancaman.
b. Batasan karakteristik
1) Perilaku
a) Penurunan produktivitas
b) Gerakan ekstra
c) Melihat sepintas
d) Tampak waspada
e) Agitasi
f) Insomnia
g) Kontak mata yang buruk
h) Gelisah
i) Perilaku mengintai
j) Khawatir tentang perubahan dalam peristiwa hidup
k) Kesedihan yang mendalam
l) Gelisah
m) Distress
n) Ketakutan
o) Perasaan tidak adekuat
p) Putus asa
q) Sangat khawatir
r) Peka
s) Gugup
t) Senang berlebihan
u) Menggemerutukkan gigi
v) Menyesal
w) Berfokus pada diri sendiri
x) Ragu
2) Fisiologis
a) Wajah tegang
b) Tremor tangan
c) Peningkatan keringat
d) Peningkatan ketegangan
e) Gemetar
f) Tremor
g) Suara bergetar
3) Simpatis
a) Gangguan pola pernafasan
b) Anoreksia
c) Peningkatan refleks
d) Eksitasi kardiovaskuler
e) Diare
f) Mulut kering
g) Wajah memerah
h) Palpitasi jantung
i) Peningkatan tekanan darah
j) Peningkatan denyut nadi
k) Peningkatan frekuensi pernafasan
l) Dilatasi pupil
m) Vasokontriksi superfisial
n) Kedutan otot
o) Lemah
4) Parasimpatis
a) Nyeri abdomen
b) Perubahan pola tidur
c) Penurunan tekanan darah
d) Penurunan denyut nadi
e) Diare
f) Pusing
g) Keletihan
h) Mual
i) Kesemutan pada ekstremitas
j) Sering berkemih
k) Anyang-anyangan
l) Dorongan segera berkemih
5) Kognitif
a) Gangguan perhatian
b) Gangguan konsentrasi
c) Menyadari gejala fisiologis
d) Bloking pemikiran
e) Konfusi
f) Penurunan lapang persepsi
g) Penurunan kemampuan untuk belajar
h) Penurunan kemampuan untuk memecahkan masalah
i) Lupa
j) Preokupasi
k) Melamun
l) Cenderung menyalahkan orang lan
c. Faktor berhubungan
1) Konflik tentang tujuan hidup
2) Hubungan interpersonal
3) Penularan interpersonal
4) Stresor
5) Penyalahgunaan zat
6) Ancaman kematian
7) Ancaman pada status terkini
8) Kebutuhan yang tidak terpenuhi
9) Konflik nilai
membantu klien dalam beralih dari tingkat kesehatan saat ini ke tingkat
ke 4 (060101).
2) Keseimbangan intake dan output dalam 24 jam
(100601).
3 ditingkatkan ke 4 (101401).
2) Intake makanan dipertahankan pada 4 ditingkatkan
ke 5 (101406).
3) Intake nutrisi dipertahankan pada 3 ditingkatkan ke
5 (101407).
b. Status nutrisi : asupan makanan dan cairan (1008)
1) Asupan makanan secara oral dipertahankan pada 3
ditingkatkan ke 4 (100801).
(210902).
2) Rasa takut dipertahankan pada 3 ditingkatkan ke 4
(210907).
b. Konservasi energi (0002)
1) Menyeimbangkan aktivitas dan istirahat di
terhadap aktivitas.
2) Berikan kesempatan keluarga untuk terlibat dalam
penguatan.
b. Manajemen energi (0180)
1) Monitor asupan nutrisi untuk mengetahui sumber
(000401).
2) Pola tidur dipertahankan pada 3 ditingkatkan ke 4
(000403).
3) Tempat tidur yang nyaman dipertahankan pada 4
ditingkatkatkan ke 5 (000419).
b. Status kenyamanan : lingkungan (2009)
1) Suhu ruangan dipertahankan pada 4 ditingkatkan ke
5 (200902).
2) Privasi dipertahankan pada 4 ditingkatkan ke 5
(200910).
3) Tempat tidur yang nyaman dipertahankan pada 4
ditingkatkan ke 5 (200912).
4) Kontrol terhadap suara ribut dipertahankan pada 4
ditingkatkan ke 5 (200916).
direncanakan.
b. Pengurangan kecemasan (5820)
1) Kaji untuk tanda verbal dan non verbal kecemasan.
2) Berikan aktivitas pengganti yang bertujuan untuk
mengurangi tekanan.
3) Dorong verbalisasi perasaan, persepsi dan
ketakutan.
4) Dorong keluarga untuk mendampingi klien dengan
(140205).
3) Menggunakan teknik relaksasi untuk mengurangi
(140207).
b. Koping (1302)
1) Menyatakan perasaan akan kontrol diri
4 ditingkatkan ke 3 (130204).
3) Menggunakan perilaku untuk mengurangi stress
pasien.
2) Jawablah semua pertanyaan mengenai status
klien.
3) Deorong klien untuk mengulang praktik teknik
2011).
2.2.5 Evaluasi
Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses
Tubuh
Menurut Mubarak, Lilis dan Joko (2015) faktor yang mempengaruhi
diprediksi sebelumnya.
8. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional
Antibiotik dapat menimbulkan resisten dan anafilaktik syok.
9. Status nutrisi
Keadaan kurang nutrisi dapat menimbulkan kelemahan dan mudah
clinic yaitu 0,93 dan 0,97. Kondisi ini menunjukkan bahwa pengukuran
1 Perasaan cemas 0 1 2 3 4
Firasat buruk
Mudah tersinggung
Takut akan pikiran sendiri
Cemas
2 Ketegangan 0 1 2 3 4
Merasa tegang
Lesu
Mudah terkejut
Tidak dapat istirahat dengan tenang
Mudah menangis
Gemetar
Gelisah
3 Ketakutan 0 1 2 3 4
Pada gelap
Ditinggal sendiri
Pada orang asing
Pada kerumunan banyak orang
Pada keramaian lalu lintas
Pada binatang besar
4 Gangguan Tidur 0 1 2 3 4
Sukar memulai tidur
Terbangun malam hari
Mimpi buruk
Tidur tidak nyenyak
Bangun dengan lesu
Banyak bermimpi
Mimpi menakutkan
5 Gangguan kecerdasan 0 1 2 3 4
Daya ingat buruk
Sulit berkonsentrasi
Daya ingat menurun
6 Perasaan depresi 0 1 2 3 4
Kehilangan minat
Sedih
Berkurangnya kesukaan pada hobi
Perasaan berubah-ubah
Bangun dini hari
7 Gejala somatik (otot-otot) 0 1 2 3 4
Nyeri otot
Kaku
Kedutan otot
Gigi gemertak
Suara tak stabil
8 Gejala sensorik 0 1 2 3 4
Telinga berdengung
Penglihatan kabur
Muka merah dan pucat
Merasa lemah
Perasaan ditusuk-tusuk
9 Gejala kardiovaskuler 0 1 2 3 4
Denyut nadi cepat
Berdebar-debar
Nyeri dada
Rasa lemah seperti mau pingsan
Denyut nadi mengeras
Detak jantung menghilang
(berhenti sekejap)
10 Gejala pernafasan 0 1 2 3 4
Rasa tertekan di dada
Perasaan tercekik
Merasa nafas pendek/sesak
Sering menarik nafas panjang
11 Gejala gastrointestinal 0 1 2 3 4
Sulit menelan
Mual
Muntah
Perut terasa penuh dan kembung
Nyeri lambung sebelum makan
dan sesudah
Perut melilit
Gangguan pencernaan
Perasaan terbakar diperut
Buang air besar lembek
Konstipasi
Kehilangan berat badan
12 Gejala urogenitalia 0 1 2 3 4
(perkemihan dan kelamin)
Sering kencing
Tidak dapat menahan kencing
Tidak datang bulan
Darah haid berlebihan
Darah haid amat sedikit
Masa haid berkepanjangan
Masa haid amat pendek
Haid beberapa kali dalam sebulan
Menjadi dingin (frigid)
Ejakulasi dini
Ereksi lemah
Ereksi hilang
Impotensi
13 Gejala otonom 0 1 2 3 4
Mulut kering
Muka merah
Mudah berkeringat
Sakit kepala
Bulu roma berdiri
Kepala terasa berat
Kepala terasa sakit
14 Tingkah laku (sikap) pada 0 1 2 3 4
wawancara
Gelisah
Tidak terang
Mengerutkan dahi
Muka tegang
Nafas pendek dan cepat
Muka merah
Jari gemetar
Otot tegang/mengeras
Total Skor
(Asmadi, 2008).
2.4.2 Tujuan
Menurut Dayat Suryana (2012) tujuan terapi musik adalah
motivasi, sebagai terapi pada penderita gangguan jiwa. Selain itu terapi
musik juga berguna untuk mengurangi prasaan dan pikiran yang kurang
cemas.
(Forooghy, 2015).
2.4.3 Peralatan
Menurut Salgado, Ludmila, Priscila, Tania (2016) peralatan yang
2.4.4 Prosedur
antara lain:
1. Pra interaksi
a. Cek catatan keperawatan atau catatan medis klien (jika ada)
b. Siapkan alat-alat
c. Identifikasi faktor atau kondisi yang dapat menyebabkan
kontra indikasi
d. Cuci tangan
2. Tahap orientasi
a. Beri salam dan panggil klien dengan namanya
b. Jelaskan tujuan, prosedur, dan lamanya tindakan pada
klien/keluarga
3. Tahap kerja
a. Berikan kesempatan klien bertanya sebelum kegiatan
dilakukan
b. Menanyakan keluhan utama klien
c. Jaga privasi klien. Memulai kegiatan dengan cara yang baik
d. Menetapkan perubahan pada perilaku dan/atau fisiologi
dalam musik.
i. Pilih pilihan musik yang mewakili pilihan musik klien
j. Bantu klien untuk memilih posisi yang nyaman.
k. Batasi stimulasi eksternal seperti cahaya, suara,
keperawatan.
2.3 Kerangka Konsep
kasus maupun tindakan dan reaksi kasus terhadap suatu perlakuan atau
pemaparan tertentu. Meskipun didalam studi kasus ini yang dieliti hanya
(Arikunto, 2009). Subyek studi kasus ini adalah 1 orang dengan diagnosa
medis dan masalah keperawatan gagal ginjal kronik dengan pemenuhan rasa
diamati dari suatu yang didefinisikan tersebut yaitu karakteristik yang dapat
(Wigram, 2010).
Dr.Moewardi.
3.5.2 Waktu Studi Kasus
Waktu penelitian yang diberikan institusi selama 1 minggu di RSUD
2019.
3.6 Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subyek dan
pola nutrisi dan metabolik, pola eliminasi, pola aktivitas dan latihan,
pola hubungan peran, pola mekanisme koping, serta pola nilai dan
pendekatan IPPA :
1. Inspeksi
Inspeksi adalah proses observasi dengan menggunakan mata,
4. Auskultasi
Auskultasi merupakan teknik pemeriksaan dengan menggunakan
pasien yang dilihat tidak saja dari tingkat kesakitan akan tetapi juga
dilihat dari jenis, kualitas dan kuantitas dari layanan yang telah
musik.
2. Pengukuran tingkat kecemasan sebelum di lakukan
moral dan akhlak. Dalam melakukan studi kasus, penulis memandang perlu
meliputi :
3.7.1 Informent Consent (Persetujuan Menjadi Klien)
Lembar persetujuan yang akan digunakan responden akan di
tulis dan memenuhi kriteria di sertai judul studi kasus serta manfaat
kode.
Ali Asmadi. 2010. Manajemen Stress, Cemas dan Depresi. Jakarta : EGC
Cukor et al (2008). Kecemasan Pada Pasien Gagal Ginjal Kronis yang Menjalani
Hemodialisis. Jakarta : Salemba Medika
Dewi. 2010. Fisiologi & Anatomi Modern Untuk Perawat. Jakarta : EGC.
Firman. (2010). Kebutuhan dasar manusia dan proses keperawatannya. Edisi III.
Jakarta: Salemba Medika.
Gullich et al. (2013). “Pola Makan Pasien Hipertensi Dengan Gagal Ginjal Kronik
Rawat Inap Di Rsup Prof.Dr.R.D.Kandou Manado.” Gizido7.
Handayani & Rahmawati. (2013). Askep Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem
Perkemihan”. Salemba : Jakarta.
Prihantanto. (2010). Fisiologi & Anatomi Modern Untuk Perawat. EGC : Jakarta
Sabbatini, M., Minale, B., Crispo, A., et al. (2002). Insomnia in mainteance
hemodialysis patients. Nephrology Dialysis Transplantation 17:852-856.
Smeltzer, S., & Bare, B.2010. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth. Jakarta: EGC
Sugiyono. 2009. Kecemasan Pada Pasien Gagal Ginjal Kronis yang Menjalani
Hemodialisis.