Anda di halaman 1dari 9

PERBEDAAN INDIVIDUAL

Setiap individu mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, sehingga


sering timbulnya permasalahan akibat perbedaan itu. Permasalahan ini kita akan
mengetahui berbagai macam perbedaan individu, diantaranya perbedaan kognitif,
perbedaan kecakapan bahasa, perbedaan kecakapan motorik, perbedaan latar
belakang, perbedaan bakat, perbedaan kesiapan belajar, perbedaan tingkat
pencapaian, perbedaaan lingkungan keluarga, latar belakang budaya dan etnis, dan
faktor pendidikan.

a. Pengertian individu

Dalam kamus echols & shadaly (1975), individu adalah kata benda dari
individual yang berarti orang, perseorangan, dan oknum. Individu merupakan
unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga
bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi
menjadi bagian yang lebih kecil. Dalam pertumbuhan dan perkembangannya,
manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan. Pada awal kehidupannya bagi
seorang bayi mementingkan kebutuhan jasmaninya, ia belum peduli dengan
apa saja yang terjadi diluar dirinya. Ia sudah senang bila kebutuhan fisiknya
sudah terpenuhi. Dalam perkembangan selanjutnya maka ia akan mulai
mengenal lingkungannya, membutuhkan alat komunikasi (bahasa),
membutuhkan teman, keamanan dan seterusnya. Semakin besar anak tersebut
semakin banyak kebutuhan non fisik atau psikologis yang dibutuhkannya.
b. Karakteristik Individu
Setiap individu memiliki ciri dan sifat atau karakteristik bawaan (heredity)
dan karakteristik yang memperoleh dari pengaruh lingkungan. Karakteristik
bawaan merupakan karakteristik keturunan yang dimiliki sejak lahir, baik yang
menyangkut faktor biologis maupun faktor sosial psikologis. Kepribadian,
prilaku apa yang diperkuat, dipikirkan, dan dirasakan oleh seseorang (individu)
merupakan hasil dari perpaduan antara factor biologis sebagaimana unsur
bawaan dan pengaruh lingkungan. Seorang bayi yang baru lahir merupakan
hasil dari dua garis keluarga, yaitu garis keturunan ayah dan garis keturunan
ibu.
c. Perbedaan Individu
Perbedaan individu adalah suatu perbedaan yang dimiliki oleh setiap individu
baik fisik maupun non fisik yang menjadikan seseorang memiliki karakter/
ciri-ciri yang berbeda antara satu dengan yang lain. Makna “perbedaan” dan
“perbedaan individual” menurut Lindgren (1980) menyangkut variasi yang
terjadi, baik variasi pada aspek fisik maupun psikologis. Adapun bidang-
bidang dari perbedaannya yakni:
 Perbedaan kognitif
Kemampuan kognitif merupakan kemampuan yang berkaitan dengan
penguasaan ilmu pengetahuan dan tehnologi. Setiap orang memiliki
persepsi tentang hasil pengamatan atau penyerapan atas suatu obyek.
Berarti ia menguasai segala sesuatu yang diketahui, dalam arti pada
dirinya terbentuk suatu persepsi, dan pengetahuan itu diorganisasikan
secara sistematik untuk menjadi miliknya.
 Perbedaan kecakapan bahasa
Bahasa merupakan salah satu kemampuan individu yang sangat penting
dalam kehidupan. Kemampuan tiap individu dalam berbahasa berbeda-
beda. Kemampuan berbahasa merupakan kemampuan seseorang untuk
menyatakan buah pikirannya dalam bentuk ungkapan kata dan kalimat
yang penuh makna, logis dan sistematis. Kemampuan berbaha sangat
dipengaruhi oleh faktor kecerdasan dan faktor lingkungan serta faktor
fisik (organ bicara).
 Perbedaan Kecakapan Motorik
Kecakapan motorik atau kemampuan psiko-motorik merupakan
kemampuan untuk melakukan koordinasi gerakan syarat motorik yang
dilakukan oleh syaraf pusat untuk melakukan kegiatan.
 Perbedaan Latar Belakang
Perbedaaan latar belakang dan pengalaman mereka masing-masing
dapat memperlancar atau menghambat prestasinya, terlepas dari potensi
individu untuk menguasai bahan.
 Perbedaan Bakat
Bakat merupakan kemampuan khusus yang dibawa sejak lahir.
Kemampuan tersebut akan berkembang dengan baik apabila
mendapatkan rangsangan dan pemupukan secara tepat sebaliknya bakat
tidak berkembang sama, manakala lingkungan tidak memberi
kesempatan untuk berkembang, dalam arti tidak ada rangsangan dan
pemupukan yang menyentuhnya.
 Perbedaan Kesiapan Belajar
Perbedaan latar belakang, yang mliputi perbedaan sisio-ekonomi sosio
cultural, amat penting artinya bagi perkembangan anak. Akibatnya
anak-anak pada umur yang sama tidak selalu berada pada tingkat
kesiapan yang sama dalam menerima pengaruh dari luar yang lebih
luas. Setiap individu siswa berbeda satu dengan lainnya, hal ini
pengaruhi banyak faktor yang membentuk kepribadian setiap siswa.
Perbedaan individu siswa dapat dikelompokan menjadi:
Perbedaan vertikal yaitu perbedaan pada segi fisik setiap
individu, misal; tinggi - sedang - pendek, gemuk - sedang - kurus, seha
- tidak sehat dan lain sebagainya.
Perbedaan horizontal yaitu perbedaan pada segi psikis dan
sosial setiap individu, misal; kemampuan, bakat, minat, emosi, hasil
belajar dan lain sebagainya.

KECERDASAN

Banyak orang mengasumsikan bahwa kecerdasan adalah hal-hal yang


berkaitan dengan intelegensia seseorang yang menyangkut kemampuannya
untuk menghitung, menganalisa, dan mensintesa, dan lain sebagainya.
Namun, sebenarnya kecerdasan mempunyai makna luas yang yang jika
dimiliki oleh tiap individu, akan menjadikan individu tersebut menjadi
manusia utuh yang akan dapat menguasai dunia dengan segala kecerdasannya.

Menurut Howard Gardner, seorang psikolog kognitif, menjelaskan bahwa


kecerdasan adalah pengetahuan atau kemampuan untuk mengemas satu
produk atau menggunakan suatu ketrampilan dalam cara yang dihargai oleh
budaya di mana Anda hidup. Maka dengan pendapat Gardner tersebut
memperlihatkan bahwa kecerdasan dapat dengan mudah ditempatkan
dimanapun untuk mengubah dunia.

 Kecerdasan Emosi (Emotional Quotient)

Kecerdasan emosional (bahasa Inggris: emotional quotient, disingkat


EQ) adalah kemampuan seseorang untuk menerima, menilai, mengelola,
serta mengontrol emosi dirinya dan orang lain di sekitarnya Kecerdasan
emosional mengedepankan interaksi dengan orang lain di lingkungan
sekitar. Interaksi-interaksi yang sering terjadi antar individu, membutuhkan
suatu bentuk pengendalian diri agar dapat mempertahankan keberadaan kita
di lingkungan tersebut. Kecerdasan emosional meliputi kemampuan untuk
memahami diri sendiri dan orang lain, memiliki empati terhadap orang lain,
memimpin atau meyakinkan, memotivasi diri, dan mampu mengelola
dorongan-dorongan hati. Orang yang mempunyai kecerdasan emosional
dapat terlihat dalam kepribadiannya yang sabar, ikhlas, tidak menonjolkan
diri sendiri, tidak mudah tersinggung, tidak mudah marah. Banyak studi
yang menganalisa perkembangan-perkembangan psikologi dari seseorang
dengan maksud untuk mencari ketepatan dalam perlakuan orang tersebut
baik di dunia kerja, rumah tangga, kesehatan, pendidikan, politik,
kepemerintahan, dan lain-lain. Tujuan utamanya adalah agar individu
tersebut dapat menjalankan sebuah tanggung jawab yang sesuai dengan
karakteristik individu tersebut, sehingga mampu mengatasi masalah dengan
tidak menimbulkan konflik yang berarti.
Kecerdasan emosional dapat dilihat dari kepribadiannya. Ada empat
macam kepribadian yaitu:

1. Sanguinis

Orang-orang sanguinis mempunyai emosional yang tinggi, demonstratif,


antusias dan ekspresif. Dengan karakter yang dipunyai ini, orang sanguinis belum
dapat dengan sepenuhnya menjiwai apa yang disebut dengan emosional
management.

2. Kholeris

Kecerdasan emosional dalam diri orang kholeris antara lain tidak emosional
dalam bertindak. Kekuatan ini sangat diperlukan oleh seorang pemimpin ataupun
hanya karyawan biasa untuk mengatasi masalah. Karena orang kholeris begitu
tenang, dia selalu beorientasi target, melihat seluruh gambaran, terorganisasi
dengan baik, mencari pemecahan praktis, bergerak cepat untuk bertindak.

3. Melankolis

Sifat-sifat orang melankolis dapat dilihat karakternya yaitu berorientasi


jadwal, perfeksionis, standar kerja tinggi, gigih dan cermat, melihat masalah, suka
diagram, grafik, bagan, daftar.

Dalam pekerjaan, orang melankolis cenderung dianggap lamban, tetapi


apabila pendelegasian dan pembagian tugas dan wewenag tersebut dilakukan
dengan berorientasi pada kekuatan karakter kepribadian, bisa jadi analisa orang
melankolis akan lebih akurat dan tepat.

4. Plegmatis
Orang phlegmatis cakap dan mantap, punya kemampuan administratif,
menjadi penengah masalah, dan menemukan cara yang mudah. Seorang yang
berkepribadian phlegmatis cocok dengan pekerjaan sebagai konsultan.

KEPRIBADIAN BERDASARKAN TREIT

Dalam etimologi, kepribadian atau dalam bahasa inggris dikenal dengan personality
merupakan kata yang diserap dari bahasa latin persona yang berarti topeng. Adapun
definisi dari kepribadian itu sendiri memiliki banyak arti karena perbedaan sudut
pandang para ahli. Berikut adalah para ahli yang mengemukakan pendapat mereka
tentang kepribadian, yang dianggap penting dalam kinerja maupun pengembangan
kepribadian dalam diri perawat. Menurut Maramis (1999) Kepribadian adalah
keseluruhan pola pikiran, perasaan, dan perilaku yang sering digunakan oleh seseorang
dalam usaha adaptasi yang terus menerus terhadap hidupnya. Secara garis besar dapat
ditarik kesimpulan bahwa kepribadian adalah segala corak tingkah laku individu yang
terhimpun dalam dirinya, digunakan untuk bereaksi dan menyesuaikan diri terhadap
segala rangsang baik yang datang dari luar dirinya (eksternal) maupun dari dalam
dirinya sendiri (internal) sehingga corak tingkah lakunya itu merupakan satu kesatuan
fungsional yang khas bagi individu itu.

Teori Kepribadian Trait

Dalam psikologi , trait dijelaskan sebagai susunan teoritis yang menggambarkan


dimensi dasar dari kepribadian. Trait menggambarkan ketetapan respon individu dalam
menghadapi suatu situasi yang berbeda-beda. Trait merupakan disposisi untuk
berperilaku dalam cara tertentu, seperti yang tercermin dalam perilaku seseorang pada
berbagai situasi. Teori trait merupakan teori kepribadian yang didasari oleh beberapa
asumsi, yaitu Trait merupakan pola konsisten dari pikiran, perasaan, atau tindakan
yang membedakan seseorang dari yang lain, sehingga trait relative stabil dari waktu ke
waktu. Trait konsisten dari situasi ke situasi. Paradigma Trait ( sifat ) mengemukakan
bahwa manusia memiliki macam atau jenis potensi yang sama ketika dilahirkan,
namun dengan tingkat kualitas yang berbeda. Ketika potensi itu aktual dalam
kepribadian, maka tampak bahwa tidak ada dua orang yang memiliki kepibadian yang
sama. Traits membuat kategori-kategori, menempatkan orang dalam tipe-tipe tertentu,
memilih unsur pembeda yang fungsional, dan mengabaikan unsur pembeda yang tidak
perlu.

Menurut perspektif ini, sifat relatif stabil sepanjang waktu, berbeda di seluruh
individu (misalnya beberapa orang yang keluar sedangkan yang lain yang pemalu), dan
mempengaruhi perilaku. Gordon Allport adalah pelopor awal dalam studi sifat, yang
kadang-kadang disebut sebagai disposisi. Dalam pendekatan ini, ciri-ciri pusat dasar
untuk kepribadian seorang individu, sedangkan sifat-sifat sekunder lebih perifer ciri-
ciri umum adalah mereka diakui dalam suatu budaya dan dapat bervariasi antara
budaya

PENDEKATAN SOCIO-KOGNITIVE

Pendekatan kognitif menekankan bahwa perilaku adalah proses mental, dimana


individu (organisme) aktif dalam menangkap, menilai, membandingkan, dan
menanggapi rangsangan sebelum reaksi. Individu menerima proses mental yang
stimulus sebelum memberikan reaksi terhadap stimulus yang datang.
Catatan hari ini

14-03-2019

IQ: analistis, pemikiran linear, pusat bahasa, logika, dll.

EQ: kemampuan emosi merupakan kemampuan daro otak kanan

Model EQ dari Goleman (1999) :

1. Kemampuan menganaili prasaan sndri


2. Prsaan orng lain
3. Kemampuan memotvasi dri
4. Kemapmpuan mengelola emosi dlm berinteraksi
dngan orng lain

Train infront pf mirror

Persiapan diri untuk melaitih EQ

Kepribadian ada 4:

1. Plegmatis
2. Sanguins
3. Koleris
4. Melankolins
Kerja

Compleant

Dominant

Steady

Influancer

Pertnyaan Fovorable dan non favorable

Pekan Depan Sensasi, Persepsi, Perceived. Dan Motivasi

Anda mungkin juga menyukai