Anda di halaman 1dari 37

EPIDEMIOLOGI

LINGKUNGAN

KELOMPOK 1 A
HERMANSE H. ND.
LANDU PARI
FLAVIANUS K. 1607010212
SARMAN
1607010117
ROMALDUS SUYONO
1707010255

LEONARDUS S. NUSI
1607010064 VIVY IKA MASRIFAH
MUHAMMAD
1607010081

EPIDEMIOLOGI LINGKUNGAN
S Periode I: Zaman Mesir Kuno

E Periode II: Zaman Yunani Kuno

J Masa Transisi
A
R Periode III

A Periode IV

H
Periode I: Zaman Mesir Kuno
Pengobatan Klinis telah dikenal
dilakukan secara deskripsi,
diferensiasi, dan kategorisasi
gejala penyakit.

Telah dikenal penyakit kusta


dengan isolasi dan karantina
sebagai penghambat penularan
atau pencegahannya

Tokoh ilmu pengobatan yang terkenal


pada masa ini adalah Imhotep (2600
SM), yang selain sebagai ahli
pengobatan juga terkenal sebagai
arsitek dan pematung.
Periode II: Zaman Yunani Kuno
Hippokrates (abad 4 SM), yang
dikenal sebagai ‘Bapak Ilmu
Kedokteran’.

Mengembangkan metode
pengamatan, pencatatan, dan
refleksi hasil pengamatan sesuai ide
dan konsep pikir pengamat.
Konsep-konsep pemikiran
Hippokrates ini dituangkannya
dalam buku “On Airs, Waters, and
Places
Masa Transisi
Zaman
Romawi Kuno
“arm chair
epidemiology” oleh
Galen

Masa
Transisi Zaman
Reineisans
Fracostorius
penyakit disebabkan oleh
benih yang dinamakannya
semenaria, yang pada
masa kini dapat dianggap
kurang lebih sama dengan
mikroorganisme
Periode III
Teori Miasma perbaikan hygiene dan sanitasi yang antara lain
dipelopori oleh Edwin Chadwick di Inggris serta Max von
Pattenkofer di Jerman

kuantifikasi patologi
geografi dan Kemajuan bidang
kejadian
historik Mikrobiologi
epidemiologi
Menulis makalah “On
Miasmata and
Contagia”
Penemuan Basil
tuberkulosis
Periode IV

Dalam periode ini berkembang paradigma bahwa kesehatan dan penyakit


merupakan proses biologis yang dinamis antara manusia dan lingkungan.
Konsekuensi paradigma ini ialah pendapat bahwa semua penyakit yang
menyerang manusia mempunyai hukum yang sama, yang berlaku bagi
penyakit infeksi maupun penyakit non-infeksi.
KONSEP DASAR Segitiga epidemiologi
TIMBULNYA
Inferensi kausal
PENYAKIT
Konsep timbulnya
penyakit dalam
pandangan
epidemiologi
modern
SEGITIGA
EPIDEMIOLOGI
Penyakit Menular
Leptospirosis
Contoh Penyakit Flu Burung

Penyakit Tidak Menular


Katarak
Jantung Koroner
Leptospirosis adalah suatu
penyakit zoonosis yang disebabkan oleh
mikroorganisme berbentuk spiral dan
bergerak aktif yang dinamakan
Leptospira. Penyakit ini dikenal dengan
berbagai nama seperti Mud fever, Slime
fever (Shlamnfieber), Swam fever,
Autumnal fever, Infectious jaundice,
Field fever, Cane cutter dan lain-lain
(WHO, 2003).
Faktor Pejamu (Host Factor)

1. Umur
Penderita banyak aktif di lapangan pekerjaan. Umur
yang paling banyak adalah antara 40-60 tahun
SEGITIGA (Hadisaputro, 1991 dalam widya hari 2009).

EPIDEMIOLOGI 2. Jenis kelamin


Jenis kelamin yang sering terkena leptospirosis adalah
LEPTOSPIROSIS laki-laki.

3. Pekerjaan
Kelompok yang beresiko adalah petani atau pekerja di
sawah, perkebunan tebu, tambang, rumah potong
hewan, perawat hewan, dokter hewan atau orang-
orang yang berhubungan dengan perairan, lumpur
dan hewan baik hewan peliharaan ataupun satwa liar
(LEVETC, 2001 dalam Kusmayati)
Faktor Pejamu (Host Factor)
4. Tingkah laku
Perilaku yang buruk mempunyai peluang
1,36 kali terkena leptospirosis
dibandingkan dengan perilaku uang baik
(Mari Okatini, 2007).
SEGITIGA
EPIDEMIOLOGI 5. Pendidikan
Pendidikan responden yang rendah
LEPTOSPIROSIS mempunyai resiko yang lebih tinggi
terhadap kejadian leptopirosis dibandingan
dengan pengetahuan tinggi.
Agent

Bakteri Leptospira yang berbentuk spiral, tipis,


lentur dengan panjang 10-20 nm dan tebal 0,1 nm
serta memiliki dua lapis membran. Leptospira
SEGITIGA peka terhadap asam dan dapat hidup di dalam air
tawar selama kurang lebih satu bulan, tetapi di
EPIDEMIOLOGI dalam air laut, air selokan dan air kemih yang
tidak diencerkan akan cepat mati (FAINE, 1982
LEPTOSPIROSIS dalam Kusmiyati, dkk).
Lingkungan
a. Lingkungan fisik seperti keberadaan sungai
yang membanjiri lingkungan sekitar rumah,
keberadaan parit atau selokan yang airnya
tergenang, keberadaan genangan air,jarak
SEGITIGA rumah dengan tempat pengumpulan sampah.
EPIDEMIOLOGI b. Lingkungan biologik
LEPTOSPIROSIS 1) Keberadaan Tikus Ataupun Wirok Di Dalam
Dan Sekitar Rumah.
2) Keberadaan Hewan Piaraan Sebagai Hospes
Perantara (Kucing, Anjing, Kambing, Sapi,
Kerbau, Babi).
Lingkungan sosial

1) Lama pendidikan
2) Jenis pekerjaan
Jenis pekerjaan yang berisiko terjangkit
SEGITIGA leptospirosis
3) Kondisi tempat bekerja
EPIDEMIOLOGI 4) ketersediaan pelayanan untuk
pengumpulan limbah padat.
LEPTOSPIROSIS 5) ketersediaan sistem distribusi air bersih
dengan saluran perpipaan.
6) ketersediaan sistem pembuangan air
limbah dengan saluran tertutup.
Flu burung adalah suatu penyakit yang di
sebabkan oleh firus influensa yang dibawa oleh segala
jenis unggas yaitu ayam, ititk, angsa, burung dan lain-lain.
Salah satu yang perlu diwaspadai adalah disebabkan oleh
firus influensa dengan tipe geneti H5N1
(H=HAEMAGLUTTININ, N=NEURAMIDASE) yang selain
dapat menular dari burung keburung juga dapat menular
kemanusia
Agen
Agen atau faktor penyebab adalah suatau unsur atau
organisme hidup, atau kuman infeksi yang dapat
menyebabkan terjadinya penyakit atau masalah
kesehatan. Pada penyakit flu burung yang menjadi
agen atau faktor penyebab disin adalah firus influensa
tipe A yang terdiri dari Hemaglutinin (H) dan
SEGITIGA Neuramidse (N).

EPIDEMIOLOGI
FLU BURUNG Host
Host atau pejamu biasanya manusia atau hewan
(ayam, bebek, babi, itik, angsa, burung)
Lingkungan
Lingkungan adalah semua faktor diluar individu
yang berupa lingkungan fisik, biologis, sosial
dan ekonmi). Dalam kaitanya dengan penyakit
flu burung faktor lingkungan yang
SEGITIGA mempengaruhi yaitu misalkan lingkungan yang
kotor, lingkungan yang memiliki banyak
EPIDEMIOLOGI peliharaan hewan

FLU BURUNG
CONTOH KASUS FLU BURUNG
SEGITIGA Katarak dalah perubahan pada lensa
a
mata yang sebelumya jernih dan tembus cahaya
EPIDEMIOLOGI menjadi keruh. Katarak memyebabkan
penderita tidak bisa melihat dengan jelas karena
KATARAK dengan lensa yang keruh cahaya sulit mencapai
retina dan akan menghasilkan bayangan yang
kabur pada retina.
AGENT
Katarak congenital diderita oleh bayi dan anak-
anak yang disebabkan oleh Infeksi Virus pada
ibu hamil muda
SEGITIGA Katarak senilis katarak yang yang disebabkan
EPIDEMIOLOGI oleh proses penuan atau degenerative

KATARAK Katarak traumatika katarak yang disebabkan


oleh karena adanya trauma atau kecelakaan
pada mata

Katarak Komplikata Katarak yang disebabkan


oleh Infeksi atau penyakit lain pada mata
HOST
Keadaan usia lanjut walaupun tidak jarang
ditemui juga pada orang muda, bahkan pada
bayi yang baru lahir sebagai cacat bawaan.

SEGITIGA Beberapa pekerjaan tertentu, misalnya pekerja


las tanpa memakai alat pelindung diri.
EPIDEMIOLOGI
Demikian pula seorang yang sering terpajan
KATARAK sinar inframerah maupun sinar ultraviolet
matahari, karena sering terpajan matahari
tanpa alat pelindung.

Cedera mata juga dapat menyebabkan katarak


pada semua usia.

Komplikasi penyakit
Lingkungan
Menipisnya lapisan ozon dalam atmosfer
bagian atas diperkirakan menjadi penyebab
meningkatnya penyakit kanker kulit dan
katarak pada manusia.
SEGITIGA
Serta kondisi lingkungan kerja
EPIDEMIOLOGI
KATARAK
Katarak disebakan oleh
Virus yang berasal dari ibu hamil karena tidak
imunisasi,gizi kurang akibat pengetahuan yang
kurang, layanan kesehatan tidak memadai,
ekonomi yang rendah. Selain itu karena ibu
hamil kontak dengan penderita.
Penuaan disebabkan karena fungsi sel-sel organ
MULTIPEL tubuh berkurang
Kecelakaan disebabkan karena tidak
KLAUSA menggunakan APD, tempat kerja yang tidak
aman serta tidak ergonomis. Perilaku tersebut
KATARAK disebabkan karena kurangnya pengetahuan
Komplikasi misalnya penyakit diabetes melitus
yang diakibatkan oleh gaya hidup dan keturunan.
Gaya hidup diakibatkna oleh tuntutan jaman
Lingkungan diakibatkan karena radiasi ultraviolet
yang terjadi karena menipisnya lapisan ozon
akibat dari polusi udara. Polusi udara
dipengaruhi oelh kepadatan penduduk serta
kemajuan teknologi dan industri.
CONTOH KASUS KATARAK
Lingkungan
Menipisnya lapisan ozon dalam atmosfer
bagian atas diperkirakan menjadi penyebab
meningkatnya penyakit kanker kulit dan
katarak pada manusia.
SEGITIGA
Serta kondisi lingkungan kerja
EPIDEMIOLOGI
KATARAK
Penyakit jantung
koroner terjadi ketika jantung tidak
cukup mendapatkan darah yang kaya akan
oksigen dan nutrisi. Kondisi ini disebabkan oleh
penyempitan atau penyumbatan pada
pembuluh darah jantung atau arteri koroner.
FAKTOR RESIKO dan Host

LINGKUNGAN
Lingkungan Sosial Ekonomi
yang mendukung
peningkatan resiko penyakit
jantung koroner
AGENT
Zat nutrisi yang kaya akan koleterol

.
MODEL
Inti genetik : memiliki resiko yang lebih
RODA tinggi jika keluarga mempunyai riwayat
penyakit jantung koroner
JANTUNG .
Manusia : Jenis Kelamin, Suku dan bangsa,
KORONER Gaya hidup atau perilaku yang negatif
terhadap kesehatan, Memiliki komplikasi
penyakit

Lingkungan Sosial misalnya stress, memiliki


lingkup pergaulan yang negatif terhadap
kesehatan sehingga mempengaruhi
perilakunya.
Perkotaan lebih besar resiko daripada desa,
di karenakan suasana kota memiliki aktivitas
tinggi yang memaksa jantung lebih banyak
untuk bekerja.
CONTOH KASUS JANTUNG KORONER
Thank
You

Anda mungkin juga menyukai