Anak memerlukan alat permainan yang bervariasi, sehingga bila dia bosan terhadap
permainan yang satu dapat memilih permainan lainnya. Misal, anak-anak tidak hanya
mengahabiskan waktunya untuk hanya bermain dengan pasir,balok,atau krayon saja, melainkan
dia harus mempunyai waktu, walaupun sedikit untuk pertumbuhan otot-ototnya dengan
bermain tali,bola,naik sepeda, dan lainnya.
Bermain harus seimbang artinya harus ada keseimbangan antara bermain aktif dan yang
pasif yang biasanya disebut hiburan. Dalam bermain aktif kesenangan didapat melalui orang
lain.
1. Bermain aktif
a. Bermain mengamati/menyelidiki (explonatory play)
Perhatian pertama anak pada alat bermain adalah memeriksa alat permainan
tersebut. Anak memperhatikan alat permainan, mengocok –ngocok apakah ada
bunyi,mencium,meraba,menekan,dan kadang-kadang berusaha membongkar.
b. Bermain kontruksi (contruction play)
Misal, pada anak umur 3 tahun menyusun balok-balok menjadi rumah-rumahan,
bermain puzzle,logo dan sebagainya.
c. Bermain drama (dramatic play)
Misal, main sandiwara boneka, main rumah-rumahan, main jual-jualan dengan
saudara-saudaranya atau dengan teman-temannya.
d. Bermain bola,tali,naik sepeda, dan lainnya.
2. Bermain pasif
Anak berperan pasif, antara lain dengan melihat dan mendengar. Bermain pasif ini baik
dilakukan apabila anak sudah lelah bermain aktif dan membutuhkan sesuatu untuk
mengatasi kebosanan dan keletihannya.
Contoh :
- Melihat gambar-gambar di buku/majalah
- Mendengarkan cerita/dongeng atau music
- Menonton televisi atau video
Dalam kegiatan menonton TV, sebaiknya anak didampingi oleh orangtua, yang dapat
menerangkan tentang apa yang sedang dilihat anak. Disamping itu, anak bisa bertanya
mengenai apa yang sedang dilihatnya, sehingga kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan
nak dan mendekatkan hubungan orangtua dengan anaknya. Sebaiknya anak todak
diperkenankan menonton TV terlalu dekat karena akan merusak mata atau terlalu
lama/sendirian karean dapat merusak perkembangan bahasa.
Menonton tv secara berlebihan juga dapat mengakibatkan kegemukan karena anak
kurangb aktif bergerak/bermain dan dapat mematikan minat baca anak, demikian juga tentang
acara-acara yang ada di tv, orangtua harus bijaksana untuk menentukan acara yang mana yang
layak untuk ditonton oleh anak sesuai dengan umur dan tingkat pemahaman anak. Menurut
American Academy of Pediatria (AAP), anak di bawah umur 2 tahuntidak dianjurkan TV
sedangkan anak diatas 2 tahun diperbolehkan menonton tv 1-2 jam dengan pendamping
orangtua.
Kadang-kadang tidak dapat dicapai keseimbangan dalam bermain, apabila terdapat hal-
hal berikut :
1. Kesehatan anak menurun.
Anak yang sakit tidak mempunyai energy untuk aktif bermain.
2. Tidak ada variasi alat permainan.
3. Tidak ada kesempatan belajar dari alat permainannya.
Meskipun anak mempunyai banyak alat permainan,tetapi tidak banyak manfaatnya, jika
mereka tidak tahu cara menggunakannya.
4. Tidak mempunyai teman bermainan
Aktivitas bermain yang dapat dikerjakan sendiri sangat terbatas.
Keuntungan Bermain
1. Membuang ekstra-energi.
2. Mengoptimalkan pertumbuhan seluru bagian tubuh,seperti tulang,otot,dan organ-
organ.
3. Meningkatkan nafsu makan anak karena melakukan aktivitas.
4. Belajar mengontrol diri.
5. Mengembangkan berbagai keterampilan yang akan berguna sepanjang hidupnya.
6. Meningkatkan daya kreativitas dan perkembangan imajinasi.
7. Mendapatkan kesempatan menemukan arti-arti benda yang ada disekitar anak.
8. Merupakan cara untuk mengatasi kemarahan,kekuatiran,iri hati, dan kedudukan.
9. Mendapatkan kesempatan untuk belajar bergaul dengan anak lainnya.
10. Mendapatkan kesempatan untuk menjadi pihak yang kalah ataupun pihak yang menang.
11. Mendapatkan kesempatan untuk belajar mengikuti aturan-aturan.
12. Mengembangkan kemampuan intelektual,social dan emosional.
Pada anak yang sehat, perkembangan intelektual anak dipengaruhi selain oleh stimulasi,
juga oleh gizi anak. Kekurangan gizi yang diderita sejak masa janin sampai balita dapat
mempengaruhi pertumbuhan otak anak yang akan berdampak pada kemampuan
intelektualnya.
Kesimpulan
Bermain bagi anak sangat mempunyai arti dalam tumbuh kembangnya karena melalui
bermainm banyak keuntungan yang diperoleh, tidak saja terhadap pertumbuhan fisik anak
melainkan juga perkembangan mental dan social anak.
Demikian pula, dalam memilih alat permainan sebagai alat stimulasi tumbuh kembang
anak, hendaklah dipilih alat-alat bermain yang tidak hanya menyenangkan namun juga
bermanfaat bagi pertumbuhan sang anak.