Anda di halaman 1dari 7

Nama EGIT TIO NANDA

Nim 161710030
Kelas TS6B

Tugas 1

1. Jelaskan tentang Perkembangan Pelabuhan


2. Uraikan macam-macam Pelabuhan disertai contoh gambar
3. Uraikan definisi Pelabuhan
4. Jelaskan arti penting suatu Pelabuhan bagi suatu Negara
5. Jelaskan mengenai pengelolaan pelabuhan di Indonesia

Jawab:

1. Sejalan dengan kemajuan zaman, Pelabuhan sebagai sarana dan prasarana angkutan laut
tidak lagi di perairan yang terlindungi secara alamiah, tetapi bisa berada di laut terbuka
sebagai Pelabuhan Samudra dengan perairan yang luas dan dalam. Arti penting
Pelabuhan bagi suatu daerah atau negara dapat ditinjau dari beberapa aspek, yaitu :
 Dari aspek transportasi

Pelabuhan sebagai : interface atau titik Temu antara moda transportasi laut dan
moda transportasi darat, Gateway atau pintu gerbang utama untuk arus keluar
masuknya barang perdagangan dari atau ke daerah belakang pelabuhan (hinterland)
yang bersangkutan, industry estate atau Industri estat untuk pengembangan industri di
daerah pelabuhan yang berorientasi ekspor.

 Dari aspek pelayanan

Pelabuhan akan melayani, antara lain : kebutuhan perdagangan terutama


perdagangan internasional dari daerah belakang Pelabuhan tersebut, membantu
berjalannya roda perdagangan dan pengembangan industri Nasional,

 menampung pangsa pasar yang semakin meningkat guna melayani


perdagangan Internasional baik tran’shipment maupun transit traff,
 menyediakan fasilitas transit untuk tujuan daerah belakang atau daerah /
negara tetangga,
 menyediakan fasilitas pengembangan industri di sekitar Pelabuhan bagi
industri yang berorientasi eksport.

 Dari aspek HINTERLAND CONNECTION

Antara Pelabuhan dan hinterland terjadi hubungan yang saling mempengaruhi


dan saling ketergantungan. Seperti, Pelabuhan tidak akan ada artinya bila tidak
didukung oleh hinterland yang berpotensi untuk berkembang,

Perkembangan selanjutnya, Pelabuhan sekarang merupakan : salah satu segmen mata-


rantai Transportasi dari kegiatan bisnis yang terlibat dalam proses Transportasi. prasarana yang
dapat menunjang dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan perkembangan industri didaerah
belakang pelabuhan ( hinterland ). Sebaliknya, pada daerah yang merupakan hinterland dari
suatu Pelabuhan akan terhambat perkembangan industri, pertanian dan perdagangannya jika
tidak ditunjang oleh suatu Pelabuhan dengan fasilitas yang memadai dengan tingkat keefesiensi
yang tinggi.

2. Pelabuhan dapat dibedakan menjadi beberapa macam tergantung dari sudut tinjauannya,
yaitu dari :
 segi penyelenggaraannya,
 segi kegunaannya
 segi geografisnya.

Ditinjau dari segi penyelenggaraannya

 Pelabuhan Umum
Diselenggarakan untuk kepentingan pelayaran masyarakat umum,
Penyelenggaraannya dapat dilakukan oleh Pemerintah, Badan Usaha Milik
Negara atau Swasta.

 Pelabuhan Khusus
Diselenggarakan untuk kepentingan sendiri dalam menunjang kegiatan tertentu.
Pelabuhan ini tidak boleh digunakan untuk kepentingan umum, kecuali dalam
keadaan tertentu dengan ijin Pemilik Pelabuhan.

Ditinjau dari segi kegunaannya

 Pelabuhan Ikan
 Pelabuhan Barang
 Pelabuhan Penumpang
 Dll

Berikut contoh beberapa pelabuhan


3. Pelabuhan adalah suatu tempat di perairan (di muara sungai, teluk atau pantai) yang
secara alamiah terlindung dari gempuran gelombang, sehingga kapal-kapal dan perahu-
perahu dapat merapat dan membuang jangkar untuk melakukan kegiatan bongkar muat
barang maupun menaik turunkan penumpang dengan aman. Defenisi Pelabuhan menurut
Peraturan Pemerintah No. 69 tahun 2001 tentang Kepelabuhan, adalah tempat yang
terdiri dari daratan dan perairan disekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat
kegiatan Pemerintah dan kegiatan Ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal
bersandar, berlabuh, naik/turun penumpang dan atau bongkar muat barang yang
dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan
serta sebagai tempat berpindahnya intra dan antar moda transportasi.

4. Pelabuhan merupakan salah satu prasarana transportasi yang cukup penting bagi sebuah
negara, terutama pada negara maritim seperti Indonesia sebab pelabuhan dapat membantu
meningkatkan ekonomi negara. Dengan adanya pelabuhan maka kegiatan ekonomi suatu
negara akan dapat menjadi lebih lancar, karena berdasarkan pada fakta yang ada pada
beberapa negara, barang – barang ekspor impor sebagian besar dikirim melalui jalur laut
(menggunakan kapal) yang berarti membutuhkan pelabuhan atau tempat untuk bertambat,
meskipun rute perjalanan yang dituju dapat dilalui oleh alat transportasi lain. Hal tersebut
dapat terjadi mengingat jumlah barang yang dapat diangkut oleh kapal lebih banyak
dibandingkan dengan jumlah barang yang dapat diangkut oleh armada lain seperti
pesawat (seperti contohnya kapal P. Guillaumat yang dapat mencapai 555.000 DWT
(Bambang Triatmodjo, 1986)).

Dalam pengembangan bidang ekonomi, pelabuhan memiliki beberapa fungsi yang


sama – sama dapat meningkatkan ekonomi suatu negara. Pelabuhan bukan hanya
digunakan sebagai tempat merapat bagi sebuah kapal melainkan juga dapat berfungsi
untuk tempat penyimpanan stok barang, seperti contohnya sebagai tempat penyimpanan
cadangan minyak dan peti kemas (container), karena biasanya selain sebagai prasarana
transportasi manusia pelabuhan juga kerap menjadi prasarana transportasi untuk barang –
barang. Menurut R. Bintarto (1968),dalam segi kepentingan suatu daerah pelabuhan
memiliki arti ekonomis yaitu karena pelabuhan mempunyai fungsi sebagai tempat ekspor
impor dan kegiatan ekonomi lainnya yang saling berhubungan sebab akibat. Dengan
adanya kegiatan di pelabuhan, maka keuntungan secara ekonomi yang langsung dapat
dirasakan adalah terbukanya banyak lapangan kerja bagi masyarakat sekitar, karena
dalam segala bidang kegiatan di pelabuhan tenaga kerja manusia akan sangat dibutuhkan
seperti contohnya tenaga kerja sebagai kuli (untuk mengangkat barang – barang),
pengatur lalu lintas pelabuhan (terutama pengatur lalu lintas kendaraan yang akan masuk
ke kapal), dan petugas kebersihan pelabuhan.

5. Pelabuhan-pelabuhan di Indonesia saat ini diatur dalam UU Pelayaran tahun 1992 dan
peraturan-peraturan pendukung lainnya. Di Indonesia terdapat sekitar 1000 pelabuhan
khusus atau pelabuhan swasta yang melayani berbagai kebutuhan suatu perusahaan saja
(baik swasta maupun milik negara dalam sejumlah industri meliputi pertambangan,
minyak dan gas, perikanan, kehutanan, dan lain sebagainya. Beberapa dari pelabuhan
tersebut hanya memiliki fasilitas yang sesuai untuk satu atau sekelompok komoditas dan
memiliki kapasitas terbatas untuk mengakomodasi kargo pihak ketiga. Saat ini, Pelindo
menikmati monopoli pada pelabuhan komersial utama yang dilegislasikan serta otoritas
pengaturan terhadap pelabuhan-pelabuhan sektor swasta. Pada sebagian besar pelabuhan
utama, Pelindo bertindak sebagai operator sekaligus otoritas pelabuhan tunggal,
mendominasi penyediaan pelayanan pelabuhan utama seperti perairan pelabuhan untuk
pergerakan lalu lintas kapal, pelayaran dan penarikan kapal (kapal tunda), fasilitas-
fasilitas pelabuhan untuk kegiatan bongkar muat, listrik, persediaan air bersih,
pembuangan sampah, layanan telepon untuk kapal, ruang lahan untuk kantor dan
kawasan industri serta pusat pelatihan dan medis pelabuhan. Legislasi saat ini
menjauhkan sektor swasta dari persaingan secara langsung dengan Perum Pelabuhan
Indonesia yang berwenang. Di dalam Perum Pelabuhan Indonesia, pelabuhan-pelabuhan
yang menguntungkan diwajibkan memberikan subsidi kepada pelabuhan-pelabuhan yang
merugi sehingga semakin mengurangi insentif kerja. Selain itu tarif-tarif yang berlaku di
pelabuhan dikenakan secara standar dengan pemberlakuan yang sama oleh pemerintah
pusat sehingga mengurangi persaingan. Hal ini sangat signifikan apabila dua Perum
Pelabuhan Indonesia berbagi daerah yang bersaing seperti Tanjung Emas di Semarang
dan Tanjung Perak di Surabaya, yang keduanya dijalankan oleh Perum Pelabuhan
Indonesia III.

 Kinerja Pengelolaan Pelabuhan


Pengelolaan pelabuhan di Indonesia bisa dikatakan masih belum terorganisir dengan
baik. Masih banyak pengelelolaan yang kurang professional dari para pengelola
pelabuhan, dalam hal ini adalah pemerintah. Masih banyak kekurangan yang bisa
diidentifikasi oleh para stakeholders di bidang pelabuhan ini. Di samping itu ada masalah
yang tak baru lagi dalam pengelolaan pelabuhan dari tahun ke tahun, masalah itu antara
lain :
1. Lamanya proses bongkar muat di pelabuhan – pelabuhan di Indonesia;
2. Lamanya pengurusan kepabeanan di Indonesia;
3. Fasilitas pelabuhan yang berkualitas buruk;
4. Lamanya waktu tunggu di pelabuhan – pelabuhan di Indonesia;
5. Kedalaman pelabuhan di Indonesia yang tidak memenuhi syarat.
Faktanya masih banyak masalah yang dapat diidentifikasi dari pengelolaan
pelabuhan. Tetapi 5 masalah – masalah yang ada di atas merupakan masalah – masalah
umum yang sering terjadi dalam hal pengelolaan pelabuhan di Indonesia. Para pengusaha
selaku pihak yang paling sering memanfaatkan jasa pelabuhan ini pun kerap kali
mengeluh mengenai buruknya sarana dan prasarana dari pelabuhan – pelabuhan di
Indonesia. Fasilitas – fasilitas pelabuhan di Indonesia banyak yang sudah tua dan juga
kurang berfungsi dengan baik karena tidak di maintain dengan baik. Hal ini tentu saja
sangat mempengaruhi operasional dan citra pelabuhan di Indonesia. Salah satu fasilitas
pelabuhan Indonesia yang kurang memadai adalah kedalaman pelabuhan atau deep see
port yang ada di Indonesia. Sebagian besar pelabuhan di Indonesia tidak bisa menjaga
tingkat kedalaman lautnya sampai 14 meter atau lebih sehingga tidak dapat memenuhi
kriteria deep sea port. Akibatnya, pelabuhan-pelabuhan di Indonesia hanya menjadi
pengumpan bagi pelabuhan milik beberapa negara tetangga. Masalah lain yang kerap
muncul dalam hal pengelolaan pelabuhan di Indonesia adalah lamanya waktu
kepngerusan kepabeanan di Indonesia. Hal ini menyebabkan rendahnya minat para
investor yang sebagian besar aktivitasnya berhubungan dengan pelabuhan untuk masuk
ke Indonesia. Mereka enggan untuk berurusan dengan birokrasi Indonesia yang sangat
berbelit – belit. Alas an lainnya ialah karena mereka sadar, dengan birokrasi yang
semakin berbelit – belit, hal itu akan mempengaruhi stabilitas dari produk mereka.
Karena mereka mau tidak mau mereka pasti akan memperhitungkan biaya – biaya
birokrasi Indonesia kedalam produk mereka, yang sudah pasti merupakan sebuah
pemborosan dan tidak menambah nilai apa – apa kepada produk yang mereka jual.
Masalah – masalah diatas menyebabkan pengelolaan pelabuhan menjadi tidak efektif.
Hal ini berujung pada lamanya waktu tunggu bagi kapal – kapal untuk bersandar di
pelabuhan – pelabuhan yang ada di Indonesia. Pemerintah saat ini dituntut untuk segera
memperbaiki masalah ini. Karena pelabuhan mempunyai peran dan fungsi yang sangat
penting dalam pergerakan dan pertumbuhan perekonomian suatu negara.

Anda mungkin juga menyukai