Anda di halaman 1dari 61

Tugas Kelompok

Selasa / 26 Maret 2019

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA


“VALIDITAS, PRAKTIKALITAS, DAN EFEKTIVITAS MEDIA
PEMBELAJARAN BERUPA MEDIA ICT DAN NON ICT”

OLEH:
KELOMPOK 7

TRI SEPTIANI 18175038

RUDI KURNIAWAN 18175033

YOSA AULYA PUTRI 18175041

DOSEN PEMBIMBING

Prof. Dr. FESTIYED, M. S

Dr. FATNI MUFIT, M. Si

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Pengembangan
Media Pembelajaran Fisika ini dengan judul “Validitas, Praktikalitas, dan Efektivitas
Media Pembelajaran Berupa Media ICT dan Non ICT”.
Dalam penyelesaian makalah ini penulis banyak menemui kendala. Namun
berkat bantuan dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu khususnya dosen pembimbing mata kuliah Pengembangan Model
Pembelajaran Fisika, Ibu Prof. Dr. Hj. Festiyed, M.S dan Ibu Dr. Hj. Fatni Mufit,
M.Si.
Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca dalam rangka
penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Padang, 26 Maret 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI……………………………………….................................… ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang……………...............……………..................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan......................................................................... 2
D. Manfaat Penulisan....................................................................... 2
BAB II KAJIAN TEORI............................................................................. 3
A. Landasan Agama dan Landasan Yuridis…........……………… 3
B. Media Pembelajaran……….........………………....................... 6
C. Media ICT.......……………………..................………………. 8
1. Pengertian Media ICT.................................................…….. 8
2. Karakteristik Media ICTk.....………………...................…. 16
D. Media NOn ICT....………….................................…………… 9
1. Pengertian Media Non ICT......................................……….. 9
2. Karakteristik Media Non ICT....………………...............…. 10
E. Validitas Media Pembelajaran…………........………………... 11
F. Praktikalitas Media Pembelajaran............................................. 13
G. Efektivitas Media Pembelajaran……………………………… 15
BAB III PEMBAHASAN………………………………….......…….…..... 19
A. Matrik Perbedaan Media ICT dan Non ICT.......................….… 19
B. Matrik Perbedaan Validitas, Praktikalitas dan Efektivitas
Media Pembelajaran ………………………………………….. 22
C. Cara Menentukan Validitas Media Pembelajaran…………….. 27
D. Cara Menentukan Praktikalitas Media Pembelajaran…………. 33
E. Cara Menentukan Efektivitas Media Pembelajaran…………… 36
F. Contoh Validitas, Praktikalitas, dan Efektivitas Media ICT… 38
G. Contoh Validitas, Praktikalitas, dan Efektivitas Media Non
ICT…………………………………………………………….. 47
BAB IV PENUTUP.................................................................................... 54
A. Kesimpulan……………........…………………………………. 54
B. Saran…………………………....…………………………….. 54
DAFTAR PUSTAKA 55

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Fisika merupakan salah satu cabang sains yang memegang peranan penting
dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Fisika banyak mempelajari
tentang gejala dan fenomena alam, dengan mempelajari fisika diharapkan peserta
didik dapat bertambah pengetahuan, keterampilan, dan kekagumannya terhadap
kebesaran Tuhan Yang Maha Esa yang diiringi dengan perubahan sikap spiritual dan
sikap sosialnya kearah yang lebih baik. Pembelajaran fisika diharapkan mampu
meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang pada akhirnya memberikan andil
terhadap kemajuan bangsa. Jadi, pembelajaran fisika diharapkan dapat enciptakan
manusia yang berkualitas dan berkarakter sehingga memiliki kemampuan yang cukup
untuk menghadapi tuntutan zaman di masa yang akan datang demi kemanjuan
bangsa.
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang
mempunyai peranan penting dalam kegiatan pembelajaran. Pemanfaatan media
seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru / fasilitator dalam
setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru / fasilitator perlu mempelajari
bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian
tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar.
Media pembelajaran ini selain dapat meningkatkan kualitas pembelajaran juga
dapat mempermudah peserta didik dalam menyerap setiap pelajaran yang diberikan
gurunya. Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pendukung
keberhasilan proses belajar mengajar (Sunarno, 1998). Dalam pembelajaran fisika
media pembelajaran yang dapat diberikan dapat berupa bentuk ict dan non ict. Kedua
media tersebut baik digunakan dalam memberikan pelajaran fisika pada peserta didik,
karena tanpa adanya media pembelajaran proses belajar mengajar tidak akan berjalan
baik. Pada kenyataannya media pembelajaran masih sering terabaikan dengan

1
berbagai alasan, antara lain: terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar,
sulit mencari media yang tepat, tidak tersedianya biaya, dan lain-lain. Hal ini
sebenarnya tidak perlu terjadi jika setiap guru / fasilitator telah mempunyai
pengetahuan dan ketrampilan mengenai media pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan dapat dirumuskan masalah
makalah ini sebagai berikut :
1. Bagaimana validitas media pembelajaran berupa media ICT dan non ICT?
2. Bagaimana praktikalitas media pembelajaran berupa media ICT dan non ICT?
3. Bagaiamana efektivitas media pembelajaran berupa media ICT dan non ICT?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Menetukan validitas media pembelajaran berupa media ICT dan non ICT?
2. Menetukan praktikalitas media pembelajaran berupa media ICT dan non ICT?
3. Menentukan efektivitas media pembelajaran berupa media ICT dan non ICT?

D. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang media pembelajaran Fisika.
2. Membantu mahapeserta didik memahami tentang media pembelajaran Fisika.
3. Memenuhi persyaratan untuk mengikuti mata kuliah pengembangan media
pembelajaran Fisika, program studi magister pendidikan Fisika Universitas
Negeri Padang.

2
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Landasan Agama dan Landasan Yuridis


Dalam proses pembelajaran guru dituntut tidak hanya dapat menggunakan
media pembelajaran yang sudah tersedia saja, melainkan harus dapat
mengembangkan media dari berbagai bahan dan alat, banyak media yang dapat
dikembangkan sesuai dengan tingkat keterampilan dan kreativitas guru. Tujuan dari
penggunaan dan pengembangan media adalah agar dapat menyampaikan pesan
kepada perserta didik dapat lebih efektif dan efisien. Untuk menggunakan dan
mengembangkan media pembelajaran guru harus memperhatikan beberapa landasan
dan prinsip media pembelajaran.
1. Landasan Agama
Pada dasarnya konsep pembelajaran selalu menunjukkan kepada suatu proses
perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktek atau pengalaman
tertentu. Hal ini dapat terlaksana dengan baik apabila pembelajaran disertai
penggunaan media pembelajaran yang berkualitas, sehingga materi-materi yang
diajarkan dapat tersampaikan dengan benar. Sebelum pendidik menggunakan media
kepada peserta didik, maka media tersebut perlu dievaluasi atau dinilai terlebih
dahulu. Perintah untuk mengevaluasi atau menilai media pembelajaran ini ternyata
sudah terlebih dahulu dijelaskan oleh Allah SWT dalam Al-Quran.
Perintah evaluasi pada tahap validitas sudah terdapat pada Al Quran Surah Al-
Hujurat ayat 6 yang berbunyi:

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik
membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak

3
menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya
yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.
Pengembangan media pembelajaran harus dihitung validitas atau tingkat valid
atau ketepatan. Validitas ini penting karena media pembelajaran merupakan alat bantu
bagi peserta didik dalam mendapatkan ilmu, sehingga media yang dibuat oleh
pendidik harus sesuai dengan kebenaran.
Konsep praktikalitas juga terdapat pada surat Al-Kahfi ayat 103-104 yang
berbunyi:

Artinya: Katakanlah: “Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-


orang yang paling merugi perbuatannya?”. Yaitu orang-orang yang telah sia-
sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka
bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya
Firman Allah dalam AlQuran surat Thaha ayat 114 :

Artinya: “Maka Maha Tinggi Allah raja yang sebenar-benarnya, dan janganlah
kamu tergesa-gesa membaca Al Qur'an sebelum disempurnakan
mewahyukannya kepadamu, dan Katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah
kepadaku ilmu pengetahuan."

Berdasarkan ayat Al Qur’an diatas dijelaskan bahwa Allah SWT


memerintahkan kepada kita untuk tidak tergesa-gesa terhadap segala sesuatu hal, baik

4
itu dalam kehidupan dan proses pembelajaran. Kita dapat menggunakan segala
sesuatu yang telah ada semaksimal mungkin, agar pengetahuan kita bertambah. Salah
satunya yaitu dalam menggunakan media yang baik dalam proses pembelajaran.
Dari semua ayat di atas dapat disimpulkan bahwa sebagai umat manusia, kita
diberikan beberapa cobaan oleh Allah untuk dinilai kelayakan kita sebagai hamba
Nya yang beriman. Sama halnya dengan media pembelajaran, sebelum diberikan
kepada peserta didik, seorang pendidik harus mengetahui apakah media pembelajaran
tersebut layak untuk digunakan oleh peserta didik. Oleh sebab itu harus dilakukan
penilaian terhadap media pembelajaran tersebut.
2. Landasan Yuridis
Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Nomor 20
Tahun 2003 yang telah dijelaskan bahwa pendidikan nasional berperan
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain itu, disebutkan
dalam undang-undang tersebut bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pada Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 tentang perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
dalam pasal 19 ayat 1 menyatakan bahwa : Proses pembelajaran pada satuan
pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai bakat, minat dan
perkembangan fisik serta psikologi peserta didik. Dari Peraturan Pemerintah ini
dalam kegiatan pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif dan
menyenangkan, dan untuk menciptakan suasana pembelajaran yang demikian selain
digunakan media pembelajaran.
Dari penjelasan di atas diketahui bahwa untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional guru sebagai fasilitator harus inovatif dalam proses pembelajaran, salah satu

5
upaya yang dilakukan adalah dengan membuat media pembelajaran. Media
pembelajaran berupa ICT dan Non ICT. Kemendiknas 2010 menyatakan bahwa
media pembelajaran dikembangkan memberikan kontribusi positif dalam hal : (1)
membantu terjadinya proses pembelajaran dan pengembangan kompetensi (2)
memberikan pengalaman yang nyata dan real (3) memotivasi adanya tindakan
(action).
Penyajian materi harus ditata dengan menarik, mudah dipahami, memiliki
tingkat keterbacaan yang tinggi, dan memenuhi nilai atau norma positif yang berlaku
di masyarakat, antara lain tidak mengandung unsur pornografi, paham ekstrimisme,
radikalisme, kekerasan, SARA, bias gender, dan tidak mengandung nilai
penyimpangan lainnya.
B. Media Pembelajaran
Proses pembelajaran setiap tahunnya mengalami perkembangan yang baik,
salah satunya adalah dengan adanya media pembelajaran yang baru. Media
pembelajaran ini selain dapat meningkatkan kualitas pembelajaran juga dapat
mempermudah peserta didik dalam menyerap setiap pelajaran yang diberikan
pendidiknya. Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pendukung
keberhasilan proses belajar mengajar (Sunarno, 1998).
Pada proses pembelajaran pendidik biasanya menggunakan alat uji seperti
instrumen alat fisika sederhana. Misalnya saja dalam pelajaran fisika yang membahas
tentang lensa. Pendidik akan menunjukkan lensa pada peserta didik untuk
memperaktekannya. Saai ini, media pembelajaran telah berkembang dengan adanya
komputer. Komputer termasuk salah satu media pembelajaran. Penggunaan komputer
dalam pembelajaran merupakan aplikasi teknologi dalam pendidikan. Pada dasarnya
teknologi dapat menunjang proses pencapaian tujuan pendidikan.
Dalam pembelajaran fisika media pembelajaran yang dapat diberikan dapat
berupa bentuk cetak, gambar dan electronic learning. Ketiga media baik digunakan
dalam memberikan pelajaran fisika pada peserta didik, karena tanpa adanya media
pembelajaran proses belajar mengajar tidak akan berjalan baik. Media berasal dari

6
bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari “medium” yang secara harfiah berarti
‘perantara’ atau ‘pengantar’ yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan
penerima pesan.
Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran. Menurut
Sanaky (2010: 3) media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan
pesan, sedangkan media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan
digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran.Sementara, Murshall McLuhan
(dalam Oemar Hamalik, 2003: 201) berpendapat bahwa media adalah suatu ekstensi
manusia yang memungkinkannya mempengaruhi orang lain yang tidak mengadakan
kontak langsung dengan dia. Sesuai dengan rumusan ini, media komunikasi
mencakup surat-surat, televisi, film dan telepon, bahwa jalan raya dan jalan kereta api
merupakan media yang memungkinkan seseorang berkomunikasi dengan orang lain.
Muhson (2010: 3) menyatakan media pembelajaran merupakan “perangkat
lunak” (Software) yang berupa pesan atau informasi pendidikan yang disajikan
dengan memakai suatu peralatan bantu (Hardware) agar pesan/informasi tersebut
dapat sampai kepada peserta didik. Sedangkan Sanaky (2011:4) menyatakan media
pembelajaran adalah sarana pendidikan yang dapat digunakan sebagai perantara
dalam proses pembelajaran untuk mempertinggi efektifitas dan efisiensi mencapai
tujuan tujuan pembelajaran. Lebih lanjut Oemar Hamalik membedakan pengertian
media pembelajaran menjadi dua yaitu dalam arti sempit dan dalam arti luas.
Dalam arti sempit, media pembelajaran hanya meliputi media yang dapat
digunakan secara efektif dalam proses pembelajaran yang terencana, sedangkan
dalam artian luas, media tidak hanya meliputi media komunikasi elektronik yang
kompleks, tetapi juga mencakup alat-alat sederhana, seperti slide, fotografi, diagram,
dan bagan buatan pendidik, objek-objek nyata, serta kunjungan ke luar sekolah.
Sejalan dengan pandangan itu, pendidik-pendidik pun dianggap sebagai media
penyajian, di samping radio dan televisi karena sama-sama membutuhkan dan
menggunakan banyak waktu untuk menyampaikan informasi kepada peserta didik.

7
Berdasarkan pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
fisika adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan materi
pelajaran fisika dari pendidik ke peserta didik ataupun sebaliknya sehingga dapat
merangsang fikiran, perasaan, perhatian dan minat peserta didik sehingga tercipta
proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
C. Media ICT
1. Pengertian Media ICT
Media Pembelajaran berbasis ICT adalah salah satu sumber belajar bagi peserta
didik yang dibuat secara sistematis yang menggunakan perangkat teknologi dalam
membantu permasalahan belajar (Mukhtar:2010). Media Pembelajaran berbasis ICT
adalah alat yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan memanfaatkan
teknologi informasi. Dalam sistem ini interaksi antara pengajar (guru) dan peserta
(murid) ajar tidak harus saling bertatap muka (bertemu) secara fisik seperti halnya
dalam sistem pendidikan konvensional, mereka bertemu dalam ruang teknologi
informasi (internet) dengan memanfaatkan suatu media yang disebut komputer.

2. Karakteristik Media ICT


Beberapa karakteristik Media ICT adalah :
a. memanfaatkan keunggulan komputer (digital media ataupun teknologi
jaringan / computer network).
b. memanfaatkan teknologi multimedia, sehingga suasana pembelajaran menjadi
menarik, tidak membosankan dan pada akhirnya memotivasi peserta didik
untuk belajar mandiri
c. memanfaatkan teknologi elektronik; di mana pendidik dan peserta didik, peserta
didik dan sesama peserta didik atau pendidik dan sesama pendidik dapat
berkomunikasi dengan relatif mudah tanpa dibatasi oleh hal-hal yang
protokoler.
d. menggunakan media bersifat mandiri (self learning materials) disimpan di
komputer sehingga dapat diakses oleh pendidik dan peserta didik kapan saja
dan di mana saja bila yang bersangkutan memerlukannya.

8
e. memanfaatkan Pertukaran Data (Information sharing) yang secara interaktif
dapat dilihat setiap saat di komputer.

Media ICT memiliki keunggulan antara lain :


a. Memberikan kemudahan begi pendidik dalam proses pembelajaran untuk
menjelaskan hal-hal yang abstrak.
b. Berubahnya peran peserta didik dari yang biasanya pasif menjadi aktif serta
mempunyai ketertarikan pada materi yang sedang dibahas.
c. Peserta didik dapat belajar atau menelaah media sewaktu-waktu karena media
dapat disimpan di komputer.
d. Pendidik dan peserta didik dapat menggunakan media atau petunjuk belajar
yang terstruktur dan terjadwal melalui jaringan internet, sehingga keduanya bisa
saling menilai sampai berapa jauh media dipelajari.
e. Tersedianya fasilitas e-moderating dimana pendidik dan peserta didik dapat
berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara reguler atau kapan
saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan tampa dibatasi oleh jarak,
tempat dan waktu.
f. Baik pendidik maupun peserta didik dapat melakukan diskusi dan berintekrasi
melalui fasilitas-fasilitas internet yang dapat dilakukan secara berkelompok.

D. Media Non ICT


1. Pengertian Media Non ICT
Menurut Nurul (2017:703), media non ICT adalah media yang dapat digunakan
tanpa bantuan alat-alat elektronik seperti media grafis, Media visual dan Media cetak.
Karena tidak adanya tuntutan perangkat elektronik yang pada umumnya memerlukan
energi listrik, memungkinkan kelompok media ini dapat digunakan di berbagai
daerah yang belum memiliki sumber energi listrik.
2. Karakteristik Media Non ICT
Karakteristik media non ict:
a. Teks dibaca secara linear
b. Menampilkan komonikasi secara satu arah dan reseptif
c. Ditampilkan secara statis ataudiam
d. Pengembangannyasangattergantungkepadaprinsip-prinsip pembahasan

9
e. Berorientasi atau berpusat padapeserta didik.
Adapun kelebihan media non ict adalah :
a. Dapat menarik perhatian peserta didik dalam proses belajar mengajar dan
b. mempermudah menangkap materi yang diberikan, mudah didapat, dan
bentuknya bervariasi.
Adapun kelemahan media non ict adalah :
a. Tidak adanya audio,
b. lambat,
c. kurang praktis dan lain-lain.

E. Validitas Media Pembelajaran


1. Pengertian Validitas
Validitas merupakan kemampuan alat ukur untuk mengukur objek yang
diukurnya. Validitas menurut Basrowi (2012 : 61) adalah suatu proses yang dilakukan
oleh penyusun atau pengguna instrumen untuk mengumpulkan data secara empiris
guna mendukung kesimpulan yang dihasilkan oleh skor instrument. Dengan kata lain,
validitas adalah kemampuan suatu alat ukur untuk mengukur sasaran ukurnya.
Sejalan dengan (Sugiyono, 2008 : 363) Valid berarti derajat ketepatan antara data
yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dilaporkan oleh peneliti.
Berdasarkan dari beberapa paparan di atas, disimpulkan validitas merupakan suatu
alat yang digunakan untuk mengukur ketepatan atau kesahihan suatu instrument yang
dibuat.
2. Macam-Macam Validitas
Komponen validitas menurut Depdiknas (2008:28) mengenai pengembangan
media pembelajaran secara umum “kriteria yang dinilai oleh pakar mencakup
komponen kelayakan isi, komponen kebahasaan, komponen penyajian, dan
komponen kegrafisan”
a. Validitas kelayakan Isi
Validitas isi berkenaan dengan kesanggupan instrumen mengukur isi yang
harus diukur. Artinya, alat ukur tersebut mampu mengungkap isi suatu konsep atau
variabel yang hendak diukur. Depdiknas (2008:28) yang menyatakan komponen
kelayakan isi mencakup:kesesuaian dengan KI, KD, kesesuaian dengan
perkembangan anak, kesesuaian dengan kebutuhan pembelajaran, kebenaran

10
substansi materi pembelajaran, manfaat untuk penambahan wawasan, kesesuaian
dengan nilai moral, dan nilai-nilai sosial”.
b. Validitas komponen penyajian (konstruk)
Penyajian media pembelajaran merupakan suatu subjek yang menunjukan
kualitas bahan yang dikembangkan. Depdiknas (2008:28) yang menyatakan
komponen penyajian mencakup:kejelasan tujuan (kriteria) yang ingin dicapai, urutan
sajian, pemberian motivasi, daya tarik, interaksi (pemberian stimulus dan respon),
kelengkapan informasi”.
c. Validitas komponen kebahasaan
Validitas bahasa merupakan suatu subjek menunjukkan penyusunan bahasa
yang digunakan dalam mengembangkan media pembelajaran. Susunan bahasa sesuai
dengan EYD serta meliputi pemilihan bahasa yang beragam, memiliki bahasa yang
komunikatif, penggunaan kalimat efektif yang mudah dimengerti dan dipahami oleh
peserta didik serta dikemas dalam bentuk yang menarik.
Depdiknas (2008:28) yang menyatakan kebahasaan antara lain
mencakup:keterbacaan, kejelasan informasi, kesesuaian dengan kaidah bahasa
Indonesia yang baik dan benar, pemanfaatan bahasa secara efektif dan efisien (jelas
dan singkat)”.Apabila pembuatan media pembelajaran memerhatikan komponen dari
kriteria kebahasaan ini dengan baik maka informasi yang disampaikan tersalurkan
dengan baik.
d. Validitas komponen kegrafisan
Kriteria kegrafisanmaksudnya adalah bagaimana tampilan dan desain dari
sebuah media pembelajaran. Depdiknas (2008: 28) selanjutnya menjelaskan bahwa
“komponen kegrafisan antara lain mencakup: penggunaan font; jenis dan ukuran,
layout atau tata letak, ilustrasi, gambar, foto, desain tampilan”.
3. Cara Menetukan Validitas
Analisis validitas menggunakan Skala Likert. Skala likert adalah skala yang
dapat digunakan untuk mengukur pendapat seseorang tentang suatu variable
(Riduwan, 2007:87). Teknik analisis validitas produk yang dikembangkan
menggunakan rumus Aiken’s V. Analisis validitas menggunakan Skala Likert dengan
langkah-langkah:

11
a) Memberikan skor untuk setiap item jawaban sangat setuju (4), setuju (3), tidak
setuju (2), dan sangat tidak setuju (1).
b) Menjumlahkan skor total tiap validator untuk seluruh indikator.
c) Pemberian nilai validitas dengan cara menggunakan rumus Aiken’s V yaitu:
Error: Reference source not found
(1)
Dimana :
s = r – lo (2)
Keterangan:
lo = Angka penilaian validitas yang terendah (dalam hal ini = 1),
c = Angka penilaian validitas yang tertinggi (dalam hal ini = 4),
r = Angka yang diberikan oleh validator.
n = jumlah responden
Kategori validitas dari buku teks yang dikembangkan dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Kategori Validitas
No Nilai Kriteria
1 ≥ 0,6 Valid
2 < 0,6 Tidak Valid
Sumber : Azwar (2015 : 112-113)
Tabel 1 menunjukkan teknik penilaian validitas menggunakan rumus Aiken V.
F. Praktikalitas
1. Pengertian Praktikalitas
Menurut kamus besar bahasa Indonesia kepraktisan diartikan sebagai suatu
yang bersifat praktis atau efisien. Arikunto (2012) mengartikan kepraktisan dalam
evaluasi pendidikan merupakan kemudahan-kemudahan yang ada pada instrument
evaluasi baik dalam mempersiapkan, menggunakan, menginterpretasi/ memperoleh
hasil, maupun kemudahan dalam menyimpannya. Tingkat kepraktisan suatu media
pembelajaran dapat diukur berdasarkan kemudahan pemakaian dalam kegiatan
pembelajaran berdasarkan tujuan pengembangan (Nieven,2006).
Adapun Menurut Sukardi (2011) pertimbangan praktikalitas dapat dilihat dalam
aspek-aspek berikut:

12
a. Kemudahan penggunaan, meliputi: mudah diatur, disimpan, dan dapat
digunakan sewaktu-waktu.
b. Efesiensi waktu pembelajaran
c. Manfaat media pembelajaran
2. Cara Menentukan Praktikalitas
Kepraktisan dapat diartikan sebagai kemudahan yang ada pada instrumen.
Kriteria kepraktisan ditentukan berdasarkan keterlaksanaan media dalam
pembelajaran. Suatu produk dikatakan praktis jika subjek dapat menggunakanmedia
tersebut dalam pembelajaran secara praktis dan efisien. Menurut KBBI (2008),
praktikalitas berarti bahwa bersifat praktis, artinya mudah dan senang dalam
pemakaiannya. Kepraktisan yang dimaksud disini adalah kepraktisan dalam bidang
pendidikan (silabus, RPP, media pembelajaran, media, penilaian, maupun produk
yang lainnya). Praktikalitas berkaitan dengan kemudahan dan kemajuan yang
didapatkan peserta didik dengan menggunakan media pembelajaran, instrumen atau
produk yang lainnya. Media pembelajaran yang telah dikembangkan dikatakan
praktis jika para ahli dan praktisi menyatakan bahwa secara teoritis bahwa media
pembelajaran tersebut dapat diterapkan di lapangan dan tingkat keterlaksanaannya
termasuk dalam kategori baik. Suatu media pembelajaran atau produk dikatakan
praktis apabila orang dapat menggunakan (usable) produk tersebut.
Praktikalitas suatu media pembelajaran ditentukan dengan memakai instrumen
lembar uji kepraktisan. Lembar uji kepraktisan yang digunakan ada dua, yaitu:
lembar uji kepraktisan menurut guru dan lembar uji kepraktisan menurut peserta
didik. Lembar hasil uji kepraktisan menurut guru digunakan untuk mengetahui
pendapat dan penilaian guru terhadap implementasi media pembelajaran dalam
pembelajaran. Lembar uji kepraktisan menurut guru berupa angket disusun sesuai
dengan indikator yang ditetapkan berdasarkan penggunaan media pembelajaran.
Hasil tanggapan guru dianalisis untuk mengetahui tingkat kepraktisan media
pembelajaran. Lembar uji kepraktisan menurut peserta didik juga disusun
berdasarkan indikator yang tepat untuk melihat keterpakaian media pembelajaran
dalam pembelajaran. Lembar uji kepraktisan berisi aspek-aspek yang akan dinilai

13
keterlaksanaannya dalam pembelajaran. Aspek-aspek tersebut disusun berdasarkan
penerapan media pembelajaran. Media pembelajaran memiliki praktikalitas yang
tinggi, apabila bersifat praktis dan mudah mengadministrasikannya. Untuk
menentukan praktikalitas perangkat pembelajaran ini, menggunakan lembar
pengamatan keterlaksanaan media pembelajaran oleh guru dan angket respon tentang
media pembelajaran oleh peserta didik dan guru.
Suatu produk dikatakan praktis jika guru dan peserta didik dapat menggunakan
produk tersebut dalam pembelajaran secara praktis dan efisien. Kepraktisan produk
dianalisis berdasarkan angket yang telah diisi oleh guru dan peserta didik. Analisis
data angket praktikalitas media mengikuti langkah-langkah berikut ini:
1. Memberikan skor untuk setiap item jawaban sangat setuju (4), setuju (3), tidak
setuju (2) dan sangat tidak setuju (1).
2. Menjumlahkan skor total tiap validator untuk seluruh indikator.
3. Pemberian nilai praktikalitas dengan cara menggunakan rumus:
Error: Reference source not foundx 100 %
(3)
Dimana P adalah nilai akhir, f adalah perolehan skor, dan N adalah skor
maksimum.
Kategori praktikalitas dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Kategori Praktikalitas
No Nilai Kriteria
1 80% < x ≤ 100% Sangat praktis
2 60% < x ≤ 80 % Praktis
3 40% < x ≤ 60 % Cukup praktis
4 20% < x ≤ 40 % Kurang praktis
5 0% < x ≤ 20 % Tidak praktis
Sumber : (Dimodifikasi dari Riduwan, 2009: 89)
Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa buku teks yang dikembangkan praktis
ketika memiliki skor pada interval 61-80.
G. Efektivitas
1. Pengertian Efektivitas

14
Chong dan Maginson mengartikan efektivitas merupakan kesesuaian antara
peserta didik dengan hasil belajar. Akker (Djamas, 2015:96): menyatakan :
“Effectiveness refer to the extent that the experiences and outcomes with the
intervention are consistent with the intended aims”. Artinya, keefektifan mengacu
pada tingkatan bahwa pengalaman dan hasil intervensi konsisten dengan tujuan yang
dimaksud.
Menurut Akker (Djamas, 2015:95) terdapat dua aspek keefektifan yang harus
dipenuhi oleh suatu media, Akker memberikan parameter sebagai berikut:
a. Ahli dan praktisi berdasarkan pengalamannya menyatakan bahwa bahan
tersebut efektif
b. Secara operasional bahan tersebut memberikan hasil sesuai dengan
harapan
Menurut Suryadi(Djamas, 2015:95), suatu media dapat dikatakan efektif
jika:
a. Rata-rata peserta didik aktif dalam aktivitas belajar
b. Rata-rata peserta didik aktif dalam mengerjakan tugas
c. Rata-rata peserta didik efektif relatif dalam penguasaan bahan
d. Respon peserta didik terhadap pembelajaran dilaksanakan baik atau
positif
Efektifitas merupakan faktor penting dalam pembelajaran. Pembelajaran yang
efektif merupakan kesesuaian antara peserta didik yang melaksanakan pembelajaran
dengan sasaran atau tujuan pembelajaran yang ingin di capai.
Berdasarkan dari paparan di atas media dikatakan efektif apabila adanya
pengaruh dari perlakuan yang diberikan sehingga memberikan hasil yang
memuaskan.
2. Cara Menentukan Efektivitas
Efektivitas media pembelajaran dilakukan dalam uji terbatas. Hal ini
menggunakan desain eksperimen (before-after) yaitu membandingkan keadaan
sebelum dan sesudah menggunakan media. Sehingga model eksperimen dapat
digambarkan seperti Gambar 2.11

15
Gambar 2.11. Desain eksperimental before-after
Berdasarkan Gambar 2.11yang dimaksud yaitu O1 sebagai treatmentawal yang
mana nilai sebelumdiberi perlakuan penggunaan media pembelajaran. Pada O2
treatment akhir yaitu hasil yang dilihat setelah dilakukan penggunaan media
pembelajaran (Sugiyono, 2012:415). Penggunaan media dikatakan efektif dalam
pembelajaran jika hasil belajar peserta didik setelah menggunakan media lebih baik
dari sebelumnya.
Analisis digunakan untuk melihat efektifitas penggunaaan media pada
pembelajaran menggunakan statistik dengan t-tes berkorelasi. Hal ini Sugiyono
(2012:421) yang menyatakan bahwa untuk membuktikan signifikansi perbedaan
sistem kerja lama dan baru perlu diuji secara statistik dengan t-tes berkorelasi
(related). Rumus yang digunakan adalah:

X1  X1
t
S1
2
S2
2
 S  S 
  2r  1  2 
n1 n2  n  n 
 1  2 
Keterangan :

Error: Reference source not found= Rata-rata hasil belajar peserta didik sebelum
menggunakan media
Error: Reference source not found= Rata-rata hasil belajar peserta didik setelah
menggunakan media
Error: Reference source not found = Simpangan baku hasil belajar sebelum
menggunakan media
Error: Reference source not found= Simpangan baku hasil setelah menggunakan
media

16
Error: Reference source not found= Varians hasil belajar peserta didik sebelum
menggunakan media
Error: Reference source not found= Varians hasil belajar peserta didik setelah
menggunakan media
Error: Reference source not found = Korelasi hasil belajar peserta didik sebelum dan
setelah menggunakan media
Atau korelasi lain digunakan selain di atas:antara hasil belajar sebelum dan
sesudah menggunakan media (r) didapat dari persamaan :

Nx1 x2   x1  x 2 
rx1x2 
 N x
1
2
  x1 
2
 Nx 2
2
  x 2 
2

Keterangan:
Error: Reference source not found= Korelasi antara hasil belajar sebelum dan sesudah
menggunakan media
Error: Reference source not found= Skor sebelum menggunakan media
Error: Reference source not found= Skor sesudah menggunakan media
Error: Reference source not found= Jumlah peserta tes
Hasil thitung yang didapatkan dibandingkan dengan nilai ttabel. Jika didapatkan
harga thitung lebih besar dari harga ttabel, berarti terdapat perbedaan antara hasil
pembelajaran sesudah dan sebelum penggunaan media sehingga dapat dinyatakan
bahwa media efektif digunakan dalam pembelajaran.

17
BAB III
PEMBAHASAN
A. Matriks Perbedaan Media ICT dan Non IT

Kategori Media ICT Media Non ICT

Pengertian Media Pembelajaran berbasis ICT adalah salah Menurut Nurul (2017:703), media non ICT adalah
satu sumber belajar bagi peserta didik yang media yang dapat digunakan tanpa bantuan alat-alat
dibuat secara sistematis yang menggunakan elektronik seperti media grafis, Media visual dan
perangkat teknologi dalam membantu Media cetak.
permasalahan belajar (Mukhtar:2010)

Karakteristik 1. memanfaatkan keunggulan komputer 1. Teks dibaca secara linear


2. memanfaatkan teknologi multimedia
2. Menampilkan komunikasi
3. memanfaatkan teknologi elektronik
4. menggunakan media bersifat mandiri (self secara satu arah dan
learning materials) disimpan di komputer reseptif
3. Ditampilkan secara statis
sehingga dapat diakses oleh pendidik dan
atau diam
peserta didik kapan saja dan di mana saja
4. Pengembangannya sangat tergantung kepada
5. memanfaatkan Pertukaran Data (Information
prinsip-prinsip pembahasan
sharing) yang secara interaktif dapat dilihat
5. Berorientasi atau berpusat padapeserta didik.
setiap saat di komputer.

18
Kelebihan 1. Memberikan kemudahan begi pendidik 1. Dapat menarik perhatian peserta didik dalam
dalam proses pembelajaran untuk proses belajar mengajar dan
2. mempermudah menangkap materi yang
menjelaskan hal-hal yang abstrak.
2. Berubahnya peran peserta didik dari yang diberikan, mudah didapat, dan bentuknya
biasanya pasif menjadi aktif serta bervariasi.
mempunyai ketertarikan pada materi yang
sedang dibahas.
3. Peserta didik dapat belajar atau menelaah
media sewaktu-waktu karena media dapat
disimpan di komputer.
4. Pendidik dan peserta didik dapat
menggunakan media atau petunjuk belajar
yang terstruktur dan terjadwal melalui
jaringan internet, sehingga keduanya bisa
saling menilai sampai berapa jauh media
dipelajari.
5. Tersedianya fasilitas e-moderating dimana
pendidik dan peserta didik dapat
berkomunikasi secara mudah melalui
fasilitas internet secara reguler atau kapan
saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan

19
dengan tampa dibatasi oleh jarak, tempat dan
waktu.
6. Baik pendidik maupun peserta didik dapat
melakukan diskusi dan berintekrasi melalui
fasilitas-fasilitas internet yang dapat
dilakukan secara berkelompok.

Kelemahan Tidak dapat digunakan dalam keadaan sarana 1. Tidak adanya audio,
2. lambat,
yang kurang memadai, seperti tidak adanya
3. kurang praktis dan lain-lain.
komputer dan jaringan internet.

20
B. Matrik Perbedaan Validitas, Praktikalitas dan Efektivitas Media Pembelajaran

Kategori Pengertian Komponen Analisis

Validitas Validitas menurut Basrowi (2012 : Komponen validitas menurut Teknik analisis validitas produk yang dikembangkan
61) adalah suatu proses yang Depdiknas (2008:28) mengenai menggunakan rumus Aiken’s V. Analisis validitas
dilakukan oleh penyusun atau pengembangan media pembelajaran menggunakan Skala Likert dengan langkah-langkah:
pengguna instrumen untuk secara umum “kriteria yang dinilai 1. Memberikan skor untuk setiap item jawaban
mengumpulkan data secara oleh pakar mencakup komponen sangat setuju (4), setuju (3), tidak setuju (2), dan
empiris guna mendukung kelayakan isi, komponen kebahasaan, sangat tidak setuju (1).
2. Menjumlahkan skor total tiap validator untuk
kesimpulan yang dihasilkan oleh komponen penyajian, dan komponen
seluruh indikator.
skor instrument kegrafisan”
3. Pemberian nilai validitas dengan cara
validitas adalah kemampuan suatu menggunakan rumus Aiken’s V yaitu:
alat ukur untuk mengukur sasaran Error: Reference source not found

ukurnya. (Sugiyono, 2008 : 363)


Dimana :
s = r – lo
Keterangan:
lo = Angka penilaian validitas yang terendah (dalam
hal ini = 1),
c = Angka penilaian validitas yang tertinggi (dalam

21
hal ini = 4),
r = Angka yang diberikan oleh validator.
n = jumlah responden
Kategori validitas dari buku teks yang dikembangkan
dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Kategori Validitas
No Nilai Kriteria
1 ≥ 0,6 Valid
2 < 0,6 Tidak Valid
Sumber : Azwar (2015 : 112-113)
Praktikalitas Arikunto (2012) mengartikan Adapun Menurut Sukardi (2011)
kepraktisan dalam evaluasi pertimbangan praktikalitas dapat
pendidikan merupakan dilihat dalam aspek-aspek berikut:
1. Kemudahan penggunaan,
kemudahan-kemudahan yang ada
meliputi: mudah diatur, disimpan,
pada instrument evaluasi baik
dan dapat digunakan sewaktu-waktu.
dalam mempersiapkan,
2. Efesiensi waktu pembelajaran
menggunakan, menginterpretasi/ 3. Manfaat media pembelajaran
memperoleh hasil, maupun
kemudahan dalam menyimpannya

22
Tingkat kepraktisan suatu media Teknik analisis aspek praktikalitas adalah :
1. Memberikan skor untuk setiap item jawaban
pembelajaran dapat diukur
sangat setuju (4), setuju (3), tidak setuju (2) dan
berdasarkan kemudahan
sangat tidak setuju (1).
pemakaian dalam kegiatan
2. Menjumlahkan skor total tiap validator untuk
pembelajaran berdasarkan tujuan
seluruh indikator.
pengembangan (Nieven,2006) 3. Pemberian nilai praktikalitas dengan cara
menggunakan rumus:
Error: Reference source not
foundx 100 % (3)
Dimana P adalah nilai akhir, f adalah perolehan
skor, dan N adalah skor maksimum.
Kategori praktikalitas dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Kategori Praktikalitas
No Nilai Kriteria
1 80% < x ≤ 100% Sangat praktis
2 60% < x ≤ 80 % Praktis
3 40% < x ≤ 60 % Cukup praktis
4 20% < x ≤ 40 % Kurang praktis
5 0% < x ≤ 20 % Tidak praktis
Sumber : (Dimodifikasi dari Riduwan, 2009: 89)
Efektivitas Akker (Djamas, 2015:96): Menurut Suryadi(Djamas, 2015:95), Analisis digunakan untuk melihat efektifitas
menyatakan : “Effectiveness refer suatu media dapat dikatakan efektif penggunaaan media pada pembelajaran

23
to the extent that the experiences
jika: menggunakan statistik dengan t-tes berkorelasi. Hal
1. Rata-rata peserta didik aktif
and outcomes with the ini Sugiyono (2012:421) yang menyatakan bahwa
dalam aktivitas belajar
intervention are consistent with untuk membuktikan signifikansi perbedaan sistem
2. Rata-rata peserta didik aktif
the intended aims”. Artinya, kerja lama dan baru perlu diuji secara statistik dengan
dalam mengerjakan tugas
keefektifan mengacu pada 3. Rata-rata peserta didik efektif t-tes berkorelasi (related). Rumus yang digunakan
tingkatan bahwa pengalaman dan relatif dalam penguasaan bahan adalah:
4. Respon peserta didik terhadap
hasil intervensi konsisten dengan
pembelajaran dilaksanakan baik X1  X1
tujuan yang dimaksud.. t
atau positif S1
2
S
2
 S  S 
 2  2r  1  2 
n1 n2  n  n 
 1  2 
Keterangan :

Error: Reference source not found= Rata-rata hasil


belajar peserta didik sebelum menggunakan
media
Error: Reference source not found= Rata-rata hasil
belajar peserta didik setelah menggunakan
media
Error: Reference source not found = Simpangan
baku hasil belajar sebelum menggunakan media

24
Error: Reference source not found= Simpangan baku
hasil setelah menggunakan media
Error: Reference source not found= Varians hasil
belajar peserta didik sebelum menggunakan
media
Error: Reference source not found= Varians hasil
belajar peserta didik setelah menggunakan
media
Error: Reference source not found = Korelasi hasil
belajar peserta didik sebelum dan setelah
menggunakan media
Atau korelasi lain digunakan selain di
atas:antara hasil belajar sebelum dan sesudah
menggunakan media (r) didapat dari persamaan :

Nx1 x2   x1  x 2 
rx1x2 
 N x
1
2
  x1 
2
 Nx 2
2
  x 2 
2

Keterangan:
Error: Reference source not found= Korelasi antara
hasil belajar sebelum dan sesudah

25
menggunakan media
Error: Reference source not found= Skor sebelum
menggunakan media
Error: Reference source not found= Skor sesudah
menggunakan media
Error: Reference source not found= Jumlah peserta
tes
Hasil thitung yang didapatkan dibandingkan dengan
nilai ttabel. Jika didapatkan harga thitung lebih besar dari
harga ttabel, berarti terdapat perbedaan antara hasil
pembelajaran sesudah dan sebelum penggunaan
media sehingga dapat dinyatakan bahwa media
efektif digunakan dalam pembelajaran.

C. Cara Menentukan Validitas Media Pembelajaran


1. Media Non ICT

26
Jenis
Validitas
menurut Penjelasan Komponen Indikator Sub Indikator
Depdiknas
(2008:28)
Kelayakan isi Validitas isi berkenaan Depdiknas (2008:28)  Kesesuaian dengan  Media yang dibuat sesuai dengan SK/KD
dengan kesanggupan kesesuaian dengan KI, SK/KD dan indikator dan indikator pembelajaran
instrumen mengukur KD, kesesuaian  Kesesuaian dengan  Media sesuai dengan tujuan pembelajaran
isi yang harus diukur. dengan perkembangan perkembangan anak  Materi yang dimuat dalam Media sesuai
Artinya, alat ukur anak, kesesuaian  Kesesuaian dengan dengan perkembangan peserta didik
tersebut mampu dengan kebutuhan kebutuhan Media  Media yang dibuat sesuai sesuai dengan
mengungkap isi suatu pembelajaran,  Kebenaran substansi kebutuhan peserta didik pada proses
konsep atau variabel kebenaran substansi materi pembelajaran pembelajaran
yang hendak diukur. materi pembelajaran,  Manfaat untuk  Media memuat substansi materi
manfaat untuk menambah wawasan pembelajaran yang benar
penambahan  kesesuaian dengan nilai  Media bermanfaat untuk menambah
wawasan, kesesuaian moral dan sosial wawasan peserta didik
dengan nilai moral,  Media berisikan kesesuaian dengan nilai
dan nilai-nilai sosial moral dan sosial

27
Jenis
Validitas
menurut Penjelasan Komponen Indikator Sub Indikator
Depdiknas
(2008:28)
Validitas Penyajian media Depdiknas (2008:28)  Kejelasan tujuan  Media pembelajaran menampilkan tujuan
komponen pembelajaran yang menyatakan pembelajaran pembelajaran sesuai dengan KD dan
penyajian merupakan suatu komponen penyajian  Disajikan secara indikator pencapaian pembelajaran.
(konstruk) subjek yang mencakup:kejelasan sistematis sesuai urutan  Media disajikan secara sistematis sesuai
menunjukan kualitas tujuan (kriteria) yang berpikir peserta didik urutan berpikir peserta didik ( menggunakan
bahan yang ingin dicapai, urutan dan bidang studi sains model pembelajaran dan pendekatan)
dikembangkan sajian, pemberian  Memotivasi peserta  Media memotivasi peserta didik dalam
motivasi, daya tarik, didik proses pembelajaran
interaksi (pemberian  Memiliki daya tarik  Media menarik perhatian peserta didik dalam
stimulus dan respon),  Memiliki informasi proses pembelajaran
kelengkapan yang lengkap  Media menyajikan informasi yang lengkap
informasi”.  Mewadahi pendidik dan  Media mewadahi pendidik dan peserta didik
peserta didik dalam dalam stimulus dan respon
stimulus dan respon

28
Jenis
Validitas
menurut Penjelasan Komponen Indikator Sub Indikator
Depdiknas
(2008:28)
Validitas Validitas bahasa Depdiknas (2008:28)  Keterbacaan  Media memiliki keterbacaan yang baik
komponen merupakan suatu yang menyatakan  Kejelasan informasi  Media memiliki kejelasan informasi
kebahasaan subjek menunjukkan kebahasaan antara  Kesesuaian dengan  Media memiliki kesesuaian dengan Kaidah
penyusunan bahasa lain Kaidah Bahasa Bahasa Indonesia yang baik dan benar
yang digunakan dalam mencakup:keterbacaa Indonesia  Media dapat dimanfaatan bahasa secara
mengembangkan n, kejelasan  Pemanfaatan bahasa efektif dan efesien
media pembelajaran. informasi, kesesuaian secara efektif dan
Susunan bahasa sesuai dengan kaidah bahasa efesien
dengan EYD Indonesia yang baik
dan benar,
pemanfaatan bahasa
secara efektif dan
efisien (jelas dan
singkat.

29
Jenis
Validitas
menurut Penjelasan Komponen Indikator Sub Indikator
Depdiknas
(2008:28)
Validitas Kriteria kegrafisan Depdiknas (2008: 28)  Desain tampilan  Media memiliki tampilan yang menarik
komponen maksudnya adalah selanjutnya menarik  Media menggunkan font yang sesuai dengan
kegrafisan bagaimana tampilan menjelaskan bahwa  Penggunaan fontnya kebutuhan Media
dan desain dari sebuah “komponen sesuai  Media memiliki layout atau tata letak yang
media pembelajaran. kegrafisan antara lain  Layout atau tata letak sesuai
mencakup:
penggunaan font;
jenis dan ukuran,
layout atau tata letak,
ilustrasi, gambar, foto,
desain tampilan”.

30
2. Media ICT

Jenis
Validitas
menurut Penjelasan Komponen Indikator Sub Indikator
Depdiknas
(2008:28)
Kelayakan isi Validitas isi berkenaan Depdiknas (2008:28)  Kesesuaian dengan  Media yang dibuat sesuai dengan SK/KD
dengan kesanggupan kesesuaian dengan KI, SK/KD dan indikator dan indikator pembelajaran
instrumen mengukur KD, kesesuaian  Kesesuaian dengan  Media sesuai dengan tujuan pembelajaran
isi yang harus diukur. dengan perkembangan perkembangan anak  Materi yang dimuat dalam Media sesuai
Artinya, alat ukur anak, kesesuaian  Kesesuaian dengan dengan perkembangan peserta didik
tersebut mampu dengan kebutuhan kebutuhan Media  Media yang dibuat sesuai sesuai dengan
mengungkap isi suatu pembelajaran,  Kebenaran substansi kebutuhan peserta didik pada proses
konsep atau variabel kebenaran substansi materi pembelajaran pembelajaran
yang hendak diukur. materi pembelajaran,  Manfaat untuk  Media memuat substansi materi
manfaat untuk menambah wawasan pembelajaran yang benar
penambahan  kesesuaian dengan nilai  Media bermanfaat untuk menambah
wawasan, kesesuaian moral dan sosial wawasan peserta didik
dengan nilai moral,  Media berisikan kesesuaian dengan nilai
dan nilai-nilai sosial moral dan sosial

31
Jenis
Validitas
menurut Penjelasan Komponen Indikator Sub Indikator
Depdiknas
(2008:28)
Validitas Penyajian media Depdiknas (2008:28)  Kejelasan tujuan  Media pembelajaran menampilkan tujuan
komponen pembelajaran yang menyatakan pembelajaran pembelajaran sesuai dengan KD dan
penyajian merupakan suatu komponen penyajian  Disajikan secara indikator pencapaian pembelajaran.
(konstruk) subjek yang mencakup:kejelasan sistematis sesuai urutan  Media disajikan secara sistematis sesuai
menunjukan kualitas tujuan (kriteria) yang berpikir peserta didik urutan berpikir peserta didik ( menggunakan
bahan yang ingin dicapai, urutan dan bidang studi sains model pembelajaran dan pendekatan)
dikembangkan sajian, pemberian  Memotivasi peserta  Media memotivasi peserta didik dalam
motivasi, daya tarik, didik proses pembelajaran
interaksi (pemberian  Memiliki daya tarik  Media menarik perhatian peserta didik dalam
stimulus dan respon),  Memiliki informasi proses pembelajaran
kelengkapan yang lengkap  Media menyajikan informasi yang lengkap
informasi”.  Mewadahi pendidik dan  Media mewadahi pendidik dan peserta didik
peserta didik dalam dalam stimulus dan respon
stimulus dan respon

32
Jenis
Validitas
menurut Penjelasan Komponen Indikator Sub Indikator
Depdiknas
(2008:28)
Validitas Validitas bahasa Depdiknas (2008:28)  Keterbacaan  Media memiliki keterbacaan yang baik
komponen merupakan suatu yang menyatakan  Kejelasan informasi  Media memiliki kejelasan informasi
kebahasaan subjek menunjukkan kebahasaan antara  Kesesuaian dengan  Media memiliki kesesuaian dengan Kaidah
penyusunan bahasa lain Kaidah Bahasa Bahasa Indonesia yang baik dan benar
yang digunakan dalam mencakup:keterbacaa Indonesia  Media dapat dimanfaatan bahasa secara
mengembangkan n, kejelasan  Pemanfaatan bahasa efektif dan efesien
media pembelajaran. informasi, kesesuaian secara efektif dan
Susunan bahasa sesuai dengan kaidah bahasa efesien
dengan EYD Indonesia yang baik
dan benar,
pemanfaatan bahasa
secara efektif dan
efisien (jelas dan
singkat.

33
Jenis
Validitas
menurut Penjelasan Komponen Indikator Sub Indikator
Depdiknas
(2008:28)
Validitas Kriteria kegrafisan Depdiknas (2008: 28)  Desain tampilan  Media memiliki tampilan yang menarik
komponen maksudnya adalah selanjutnya menarik  Media menggunkan font yang sesuai dengan
kegrafisan bagaimana tampilan menjelaskan bahwa  Penggunaan fontnya kebutuhan Media
dan desain dari sebuah “komponen sesuai  Media memiliki layout atau tata letak yang
media pembelajaran. kegrafisan antara lain  Layout atau tata letak sesuai
mencakup:  Media memiliki desain yang menarik dan
penggunaan font; tidak menimbulkan kejenuhan.
jenis dan ukuran,
layout atau tata letak,
ilustrasi, gambar, foto,
desain tampilan”.

34
D. Cara Menentukan Praktikalitas Media Pembelajaran
1. Media Non ICT

No Penjelasan Komponen Indikator Sub Indikator

Praktis adalah  Bentuk  Tampilan yang menarik dan  Media ini memiliki tampilan yang
mudah dan  Isi
sederhana sehingga mudah menarik dan sederhana
 Bahasa
senangnya  Kata-kata yang digunakan mudah  Kata-kata dan kalimat di dalam Media
 Sajian
memakai. Jadi dipahami
mudah dibaca dan dipahami
kepraktisan adalah  Sajian yang menarik sehingga
 Media ini dapat membantu saya
efisiensi mudah dipahami
pemakaian dalam  Menggunakan peta konsep menjawab permasalahan yang saya
kemudahan sehingga mudah dipahami temukan di dalam kehidupan
penggunaan dan  Kejelasan materi yang disajikan  Saya tertarik belajar menggunakan
memiliki harga  Kemudahan dalam penggunaan
Media ini karena sesuai dengan
yang murah
pengalaman sehari-hari
sehingga mudah  Saya senang dan termotivasi belajar
dimiliki oleh
fisika dengan menggunakan Media ini
orang sehingga
 Teori atau materi yang disajikan jelas
senang
memakainya. dan mudah dipahami
(KBBI)  Penggunaan tulisan,warna, gambar, dan
praktikalitas peta konsep yang ada dalam Media
berarti tidak mahal
menarik dan mudah digunakan
dan relatif mudah  mudah digunakan dan dipelajari
digunakan serta  Penyajian materi pelajaran dengan

35
tidak banyak menggunakan Media lebih praktis,
memakan waktu sistematis, terstruktur dan dapat
untuk digunakan.
dipelajari berulang-ulang

 Biaya  Biaya yang tidak mahal dalam  Media pembelajaran dibuat dengan
penggunaanya menggunakan biaya yang relatif
efisien.

2. Media ICT

No Penjelasan Komponen Indikator Sub Indikator

Praktis adalah  Bentuk  Tampilan yang menarik dan  Media ini memiliki tampilan yang
mudah dan  Isi
sederhana sehingga mudah menarik dan sederhana
 Bahasa
senangnya  Kata-kata yang digunakan  Kata-kata dan kalimat di dalam Media
 Sajian
memakai. Jadi mudah dipahami
mudah dibaca dan dipahami
kepraktisan adalah  Sajian yang menarik sehingga
 Media ini dapat membantu saya
efisiensi mudah dipahami
pemakaian dalam  Menggunakan peta konsep menjawab permasalahan yang saya
kemudahan sehingga mudah dipahami temukan di dalam kehidupan
penggunaan dan  Kejelasan materi yang  Saya tertarik belajar menggunakan
memiliki harga disajikan Media ini karena sesuai dengan
yang murah  Kemudahan dalam penggunaan
pengalaman sehari-hari
sehingga mudah  Saya senang dan termotivasi belajar

36
dimiliki oleh fisika dengan menggunakan Media ini
orang sehingga  Teori atau materi yang disajikan
senang jelas dan mudah dipahami
memakainya.  Penggunaan tulisan,warna, gambar,
(KBBI) dan peta konsep yang ada dalam
praktikalitas
berarti tidak mahal Media menarik dan mudah digunakan
dan relatif mudah  Penggunaan media mudah digunakan
digunakan serta dan dipelajari
tidak banyak  Penyajian materi pelajaran dengan
memakan waktu menggunakan Media lebih praktis,
untuk digunakan.
sistematis, terstruktur dan dapat
dipelajari berulang-ulang
 Biaya  Biaya yang tidak mahal dalam  Media pembelajaran dibuat dengan
penggunaanya menggunakan biaya yang relatif
efisien.
 Media yang dikembangkan tidak
membutuhkan biaya akses yang
mahal

E. Cara Menentukan Efektivitas Media Pembelajaran

Pengujian Penjelasan Indikator

Efektivitas Efektivitas media pembelajaran dilakukan dalam uji  Tercapainya tujuan-tujuan instruksional yang

37
terbatas. Hal ini menggunakan desain eksperimen telah ditetapkan pada Media
(before-after) yaitu membandingkan keadaan  Memberikan pengalaman belajar yang
sebelum dan sesudah menggunakan media. atraktif
Sebuah media dikatakan efektif jika:  Melibatkan peserta didik secara aktif
 Menunjang pencapaian tujuan instruksional.
a. Berhasil menghantarkan peserta didik mencapai  Media memiliki sarana-sarana yang
tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan menunjang proses belajar mengajar
b. Memberikan pengalaman belajar yang atraktif,  Pengujian dapat dilakukan dengan
melibatkan peserta didik secara aktif sehingga menggunakan rumus t-test berkorelasi
menunjang pencapaian tujuan instruksional. (Sugiyono, 2007: 307):
c. Memiliki sarana-sarana yang menunjang proses
belajar mengajar Menurut Harry Firman (Junaidi , X1  X 2
t
2011) 2 2   
S1 S 2 S S
  2 r 1   2 
n1 n2    
 n1   n 2 

Dengan:
r =
n X X 2   X 1  X 2
1

n  X  (  X 1 ) 2 n  X 2  ( X 2 ) 2
2 2
1

Keterangan:
X1 = Rata-rata hasil belajar sampel
sebelum perlakuan
X 2 = Rata-rata hasil belajar sampel
setelah perlakuan
S1 = Standar deviasi hasil belajar sampel

38
sebelum perlakuan
S2 = Standar deviasi hasil belajar sampel
setelah perlakuan
2
S = Varians hasil belajar sampel sebelum
1
perlakuan
2
S2 = Varians hasil belajar sampel setelah
perlakuan
r = Korelasi antara data kedua hasil
belajar sampel
Error: Reference source not found =
Jumlah responden
X1 = Jumlah seluruh skor sebelum perlakuan
X2 = Jumlah seluruh skor setelah perlakuan

39
F. Contoh instrumen Validitas, Praktikalitas dan Efektivitas untuk Media ICT

Angket Validitas
INSTRUMEN PENILAIAN VALIDITAS Media VIRTUAL LABORATORY MELALUI
ICT PADA MATERI TERMODINAMIKA DAN GELOMBANG DI KELAS XI SMAN
2 PADANG

A. Petunjuk
Berikut ini dikemukan sejumlah pernyataan sehubungan dengan validasi virtual
laboratory melalui ICT pada materi Termodinamika dan Gelombang di kelas XI SMAN
2 Padang. Untuk itu kepada Bapak dan Ibu sebagai tenaga ahli dapat memberikan cek (√)
pada kolom yang sesuai dengan yang dirasakan untuk beberapa pilihan yaitu :
Tabel 1. Kategori validitas

1 Sangat tidak valid


2 Kurang valid
3 Valid
4 Sangat valid

B. Format Penilaian

tid
No Komponen Ya 3 4
ak
Kelayakan Substansi Materi ( sesuaikan dengan teori pada bab 2)
A.
Tambahkan tujuan sesuai kd
Kebenaran dari substansi materi pada Media sesuai
1
dengan kaidah keilmuan
2 Cakupan substansi materi pada Media lengkap

3 Materi dalam Media memuat informasi yang aktual


Bahasa yang digunakan dalam Media baku dan dapat
4
dimengerti
Langkah kerja pada Media memuat tahapan-tahapan
5
pendekatan saintifik
Materi pada Media sesuai dengan kompetensi
6
keterampilan (KD 4) dalam kurikulum
Pertanyaan-pertanyaan dalam Media dapat menambah
7 pemahaman peserta didik terhadap materi yang
dipraktikumkan
B. Kelayakan Tampilan Komunikasi Visual
Media yang ada dalam ICT menggunakan navigasi
1
dasar dan hyperlink yang berfungsi dengan baik

40
2 Tata letak desain Media proporsional dan menarik
Tampilan huruf pada Media dapat terbaca, proporsional
3
dan memiliki komposisi huruf yang baik
Warna yang digunakan dalam Media memiliki
4
komposisi dan tampilan yang menarik
Virtual Laboratory yang digunakan dapat dioperasikan
5
dengan baik
Animasi pada virtual laboratory digunakan sesuai
6
dengan konteks
C. Kelayakan Desain Pembelajaran
1 Judul Media sesuai dengan isi dalam Media

2 Media sesuai dengan KI dan KD


Tujuan Pembelajaran dalam Media sesuai dengan KI-
3 KD dan menunjukkan manfaat yang diperoleh bagi
peserta didik
4 Materi Media sesuai dengan tujuan pembelajaran
Terdapat pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan tujuan
5
pembelajaran
Pertanyaan yang terdapat dalam Media dapat
6 menstimulus peserta didik untuk mengembangkan
pengetahuan
Terdapat simulasi yang memungkinkan peserta didik
7 untuk menguasai kompetensi melampaui kompetensi
dasar yang diharapkan
D. Kelayakan ICT
1 Software moodle yang digunakan mudah diakses
Terdapat interaktivitas antara sistem moodle dengan
2
peserta didik
ICT dapat meningkatkan motivasi peserta didik untuk
3
bekerja secara ilmiah
E. Kelayakan Simulasi Komputer

1 Simulasi yang digunakan sesuai dengan KD 4


Data atau informasi yang diperoleh dari simulasi logis
2
dan sesuai dengan kaidah keilmuan
Simulasi dapat menampilkan materi yang bersifat
3
abstrak
Simulasi memberikan pengalaman belajar yang lebih
4
konkret

41
C. Komentar dan Saran
1. Komentar
Komentar atau tanggapan Bapak dan Ibu setelah mengamati dan menganalisis Media
virtual laboratory melalui ICT pada materi Termodinamika dan Gelombang.
……………………………………………………………………………………………
…….
……………………………………………………………………………………………
…….
……………………………………………………………………………………………
…….……………………………………………………………………………
……………….……………………………………………………………………………
……………….……………………………………………………………………………
2. Saran-Saran
Saran-saran yang dapat digunakan untuk perbaikan dan penyempurnaan Media virtual
laboratory melalui ICT pada materi Termodinamika dan Gelombang.
……………………………………………………………………………………………
…….
……………………………………………………………………………………………
…….
……………………………………………………………………………………………
…….
……………………………………………………………………………………………
…….………………………………………………………………………
…………………….………………………………………………………………………

Padang, 2019
Validator

……………………………....

42
Angket Praktikalitas Guru

INSTRUMEN UJI KEPRAKTISAN MEDIA VIRTUAL LABORATORY MELALUI ICT


PADA MATERI TERMODINAMIKA DAN GELOMBANG DI KELAS XI SMAN 2
PADANG

A. Petunjuk
Berikut ini dikemukan sejumlah pernyataan sehubungan dengan uji kepraktisan
Media virtual laboratory melalui ICT pada materi Termodinamika dan Gelombang
di kelas XI SMAN 2 Padang. Untuk itu kepada Bapak dan Ibu sebagai praktisi
dapat memberikan cek (√) pada kolom yang sesuai dengan yang dirasakan untuk
beberapa pilihan yaitu :

1 Sangat tidak setuju

2 Tidak Setuju

3 Setuju

4 Sangat setuju

ANGKET UJI KEPRAKTISAN

No PERNYATAAN 1 2 3 4
A. Kemudahan Penggunaan Media Virtual Laboratory

1 Media virtual laboratory mudah untuk dioperasikan

2 Media virtual laboratory dapat digunakan kapan saja,


sesuai dengan kebutuhan guru

3 Media virtual laboratory mudah diakses dimanapun

4 Media virtual laboratory dapat digunakan berulang-


ulang

5 Media virtual laboratory mudah untuk


diinterpretasikan oleh guru dalam menggunakan
multimedia interaktif

B. Kemenarikan Sajian Media Virtual Laboratory

1 Tampilan penyajian Media virtual laboratory menarik


untuk dilihat

43
2 Informasi singkat dalam Media virtual laboratory
dilengkapi dengan gambar yang sesuai materi

3 Gambar-gambar yang disajikan dalam Media virtual


laboratory cukup jelas untuk mendukung kegiatan
praktikum
4 Tampilan Media virtual laboratory melalui ICT
menarik
5 Jenis font Media virtual laboratory terbaca dengan
jelas
6 Kombinasi warna yang digunakan dalam Media sudah
proporsional
C. Manfaat Media Virtual Laboratory Bagi Guru
1 Media virtual laboratory dapat menjadi rujukan bagi
guru dalam mengaktifkan peserta didik dalam belajar
2 Media virtual laboratory dapat menunjang kegiatan
guru dalam memenuhi tuntutan K13
3 Media virtual laboratory dapat digunakan untuk
memotivasi belajar peserta didik
4 Media virtual laboratory dapat membuat
pembelajaran lebih menarik
D. Peluang Implementasi Media Virtual Laboratory
1 Media virtual laboratory memfasilitasi peserta didik
untuk bekerja sesuai dengan metode ilmiah
2 Media virtual laboratory membantu peserta didik
untuk berpikir kritis
3 Penggunaan Media virtual laboratory membuat waktu
pembelajaran lebih efisien
4 Media virtual laboratory dapat membantu peserta
didik belajar mandiri sesuai dengan kemampuan
belajar masing-masing
5 Evaluasi dalam Media virtual laboratory dapat
digunakan untuk mengukur penguasaan peserta didik
terhadap materi pembelajaran

44
B. Komentar dan Saran
1. Komentar
Komentar atau tanggapan Bapak dan Ibu setelah mengamati dan menganalisis
Media virtual laboratory melalui ICT pada materi Termodinamika dan
Gelombang
……………………………………………………………………………………
…………………………...
……………………………………………………………………………………
…………………………...
……………………………………………………………………………………
…………………………...……………………………
………………………………………...
……………………………………………………………………………………
…………………………...……………………………
2. Saran-Saran
Saran-saran yang dapat digunakan untuk perbaikan dan penyempurnaan Media
virtual laboratory melalui ICT pada materi Termodinamika dan Gelombang
……………………………………………………………………………………
…………………………...
……………………………………………………………………………………
…………………………...
……………………………………………………………………………………
……………………

Padang, Januari 2019

Praktisi

45
Angket Praktikalitas peserta didik

ANGKET UJI KEPRAKTISAN

No PERNYATAAN 1 2 3 4
A. Kemudahan Penggunaan Media Virtual Laboratory

1 Media virtual laboratory mudah untuk saya


operasikan

2 Media virtual laboratory dapat saya gunakan


kapan saja, sesuai dengan kebutuhan

3 Saya mudah mengakses Media virtual


laboratory

4 Media virtual laboratory dapat saya gunakan


berulang-ulang

5 Saya mudah menggunakan Media virtual


laboratory dalam penggunaan multimedia
interaktif

B. Kemenarikan Sajian Media Virtual Laboratory

1 Tampilan penyajian Media virtual laboratory


menarik untuk saya lihat

2 Informasi singkat dalam Media virtual


laboratory dilengkapi dengan gambar yang
sesuai materi

3 Gambar-gambar yang disajikan dalam Media


virtual laboratory cukup jelas untuk mendukung
saya dalam kegiatan praktikum

4 Tampilan Media virtual laboratory melalui ICT


menarik bagi saya

5 Jenis font Media virtual laboratory terbaca

46
dengan jelas oleh saya

6 Kombinasi warna yang digunakan dalam Media


menarik bagi saya

C. Manfaat Media Virtual Laboratory Bagi peserta didik

1 Media virtual laboratory dapat menjadi rujukan


bagi saya dalam belajar
2 Media virtual laboratory dapat menunjang
kegiatan pembelajaran
3 Media virtual laboratory dapat digunakan untuk
memotivasi belajar saya
4 Media virtual laboratory dapat membuat
pembelajaran lebih menarik
D. Peluang Implementasi Media Virtual Laboratory

1 Media virtual laboratory memfasilitasi saya


untuk bekerja sesuai dengan metode ilmiah
2 Media virtual laboratory membantu saya untuk
berpikir kritis
3 Penggunaan Media virtual laboratory membuat
waktu belajar saya lebih efisien
4 Media virtual laboratory dapat membantu untuk
belajar mandiri sesuai dengan kemampuan
belajar saya
5 Evaluasi dalam Media virtual laboratory dapat
digunakan untuk mengukur penguasaan materi
saya terhadap pembelajaran

C. Komentar dan Saran


1. Komentar
Komentar atau tanggapan ananda setelah mengamati dan menganalisis Media
virtual laboratory melalui ICT pada materi Termodinamika dan Gelombang
……………………………………………………………………………………
…………………………...
……………………………………………………………………………………
…………………………...

47
……………………………………………………………………………………
…………………………...……………………………
2. Saran-Saran
Saran-saran ananda yang dapat digunakan untuk perbaikan dan penyempurnaan
Media virtual laboratory melalui ICT pada materi Termodinamika dan
Gelombang
……………………………………………………………………………………
…………………………...
……………………………………………………………………………………
…………………………...
……………………………………………………………………………………
………………………….

Padang, Januari 2019

Praktisi

48
G. Contoh Validitas, Praktikalitas, dan Efektivitas Media Pembelajaran Non
ICT

ANGKET VALIDASI MEDIA NON ICT


A. Petunjuk Pengisian
1. Melalui lembar penilaian ini Bapak/Ibu dimintai pendapatnya tentang Media yang
dibuat untuk mengumpulkan data penelitian.
2. Mohon berikan pendapat Bapak/Ibu dengan memberikan tanda (√) pada salah satu
kolom angka 1, 2, 3, atau 4. Angka 1 sampai 4 pada skala jawaban mempunyai
arti sebagai berikut.
Persentase Ketercapaian
Skor Kategori
Indikator

1 Sangat Tidak Setuju (STS) 0 – 25

2 Tidak Setuju (TS) 26 – 50

3 Setuju (S) 51 – 75

4 Sangat Setuju (SS) 76 – 100

3. Identitas Bapak/Ibu mohon diisi dengan lengkap


Nama Validator :________________________

Jurusan/Spesialisasi : ________________________

Skor

No Aspek yang Dinilai 1 2 3 4

STS TS S SS

A. Validitas Isi

1. Uraian materi Media sesuai dengan judul setiap


topik/BAB
2. Terdapat Petunjuk belajar pada Media

3. Topik yang disajikan dalam Media sudah sesuai


dengan tuntutan KI, KD, dan indikator yang
dirumuskan.
4. Media berisikan informasi pendukung yang
sesuai dengan deskripsi materi pembelajaran.
5. Uraian materi dan contoh yang diberikan relevan

49
Skor

No Aspek yang Dinilai 1 2 3 4

STS TS S SS

dan menarik perhatian peserta didik.


6. Contoh soal yang diberikan dapat membantu
peserta didik dalam memahami materi.
7. Contoh soal yang diberikan dapat membantu
peserta didik mencapai tujuan pembelajaran dan
memotivasi peserta didik untuk belajar.
8. Terdapat langkah kerja pada Media

9. Terdapat penilaian pada akhir setiap materi

10. Sumber bacaan yang dimuat dalam Media


sudah jelas
11. Sumber materi berasal dari buku dan sumber
relevan lainnya
B. Validitas Konstruksi (Komponen Penyajian)

1. Penyajian Media dimulai dari : judul,


Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Indikator,
Petunjuk Belajar, Informasi Pendukung, Materi
Pembelajaran, Paparan Isi Materi (Mengamati,
Menanya, Mencoba, Menalar, Mengkomunikasi
kan), Contoh-contoh soal, dan latihan soal.
2. Struktur dan penyusunan Media berurutan dan
sistematis
3. Pada Media disajikan gambar yang menarik

4. Media mempunyai tata letak dan lay out teratur

5. Media mempunyai desain tampilan yang


sederhana dan menarik
C. Validitas Konstruksi (Komponen Kegrafikan)

1. Desain cover Media sudah menarik

2. Jenis ukuran huruf yang digunakan pada Media


sudah bisa dibaca dengan jelas
3. Tata letak gambar pada Media sudah menarik

4. Tata letak teks pada Media sudah menarik

5. Warna yang digunakan pada Media sudah


menarik

50
Skor

No Aspek yang Dinilai 1 2 3 4

STS TS S SS

D. Validitas Kebahasaan

1. Bahasa yang digunakan mudah dimengerti oleh


peserta didik
2. Bahasa yang digunakan memotivasi peserta
didik untuk belajar.
3. Bahasa yang digunakan komunikatif

4. Informasi yang disampaikan jelas

5. Konsisten dalam menggunakan istilah yang


menggambarkan konsep.

B. Saran

______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________

KEPUTUSAN
Petunjuk : Silahkan Bapak/Ibu berikan tanda (√) pada kolom A, B atau C dibawah ini.
Huruf A, B dan C mempunyai arti sebagai berikut:
A = dapat digunakan tanpa revisi
B = dapat digunakan dengan sedikit revisi
C = tidak dapat digunakan

KESIMPULAN

A B C

Padang, 2019
Validator

(___________________)
NIP.

51
Instrumen Uji Kepraktisan Media Bagi Pendidik

A. Petunjuk
Berikut ini dikemukan sejumlah pernyataan sehubungan dengan uji
kepraktisan Media. Untuk itu kepada Bapak dan Ibu sebagai praktisi dapat
memberikan cek (√) pada kolom yang sesuai dengan yang dirasakan untuk
beberapa pilihan yaitu :

1 Sangat tidak setuju


2 Tidak Setuju
3 Setuju
4 Sangat setuju

ANGKET UJI KEPRAKTISAN

No PERNYATAAN 1 2 3 4
A. KemudahanPenggunaan
Penggunaan Media dalam pembelajaran dapat
1 menghemat waktu dan efisien digunakan dalam
pembelajaran.
Media membantu pendidik untuk mengajarkan materi
2
pembelajaran
Media dapat membantu pendidik dalam mendorong
3
keberanian peserta didik dalam berprestasi.
Uraian materi dan latihan yang ada pada Media jelas
5
dan sederhana
Media dapat menambah wawasan pembaca (pendidik
6
dan peserta didik)
Media praktis dan mudah dibawa karena dapat
7
disimpan
Uraian materi dan latihan yang ada pada Media jelas
8
dan sederhana
B. Kemenarikan Sajian
Desain tampilan penyajian Media menarik untuk
1
dilihat
2 Isi materi dalam Media dilengkapi dengan ilustrasi,
gambar, foto yang sesuai materi
3 Jenis font pada Media terbaca dengan jelas
4 Kombinasi warna yang digunakan dalam Media sudah

52
menarik
C. Manfaat
1 Media membantu peserta didik untuk belajar mandiri

Media mampu menjelaskan materi pembelajaran


2 dengan baik dan mudah dipahami oleh peserta
didik
Media membantu pendidik untuk mengajarkan materi
3
pembelajaran
Bahasa yang digunakan pada Media mudah dipahami
4
peserta didik
Media dapat menambah wawasan pembaca (pendidik
5
dan peserta didik)

B. Komentar dan Saran


Komentar dan saran Bapak dan Ibu setelah mengamati dan menganalisis buku
teks
………………………………………………………………………………………
………………………...
………………………………………………………………………………………
………………………...
………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………
………………………...…………

Praktisi

……………………………....
NIP.

53
Instrumen Uji Kepraktisan Media Bagi Peserta didik

A. Petunjuk
Berikut ini dikemukakan sejumlah pernyataan sehubungan dengan uji
kepraktisan Media. Untuk itu kepada ananda sebagai praktisi dapat
memberikan cek (√) pada kolom yang sesuai dengan yang dirasakan untuk
beberapa pilihan yaitu :

1 Sangat tidak setuju


2 Tidak Setuju
3 Setuju
4 Sangat setuju

ANGKET UJI KEPRAKTISAN

No PERNYATAAN 1 2 3 4
A. Kemudahan Penggunaan
Penggunaan Mediadalam pembelajaran dapat
1 menghemat waktu dan efisien digunakan dalam
pembelajaran.
2 Materi yang ada di dalam Media mudah saya dipahami.
Penyajian materi pada Media lebih praktis dan dapat
3
saya pelajari secara berulang
Uraian materi dan latihan yang ada pada Media jelas
4
dan sederhana
Bahasa yang digunakan pada Media mudah saya
5
dipahami
Media praktis dan mudah saya bawa karena dapat
6
disimpan
Saya dapat belajar mandiri sesuai dengan kemampuan
7
belajar saya
B. Kemenarikan Sajian
Desain tampilan penyajian Media menarik untuk
1
dilihat
2 Isi materi dalam Media dilengkapi dengan ilustrasi,
gambar, foto yang sesuai materi
3 Saya dapat membaca jelas font pada Media
Kombinasi warna yang digunakan dalam Media sudah
4
menarik
C. Manfaat

54
Media membantu saya dalam memahami konsep
1
fisika.
Media dapat menggantikan pendidik dalam
2
pembelajaran
Media dapat saya gunakan dimana saja dan kapan
3
saja.
Media membuat saya menjadi aktif dalam
4
pembelajaran fisika
5 Media dapat memotivasi saya dalam belajar
Media dapat menambah wawasan saya dalam materi
6
fisika

B. Komentar dan Saran


………………………………………………………………………………………
………………………...
………………………………………………………………………………………
………………………...
………………………………………………………………………………………
………………………...
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………...
………………………………………………………………………………………
………………………...
………………………………………………………………………………………
………………………...……………………………

PraktisI

……………………………....

55
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dapat ditarik kesimpulan yaitu:
1. Media Pembelajaran berbasis ICT adalah salah satu sumber belajar bagi peserta
didik yang dibuat secara sistematis yang menggunakan perangkat teknologi dalam
membantu permasalahan belajar
2. Media non ICT adalah media yang dapat digunakan tanpa bantuan alat-alat
elektronik seperti media grafis, Media visual dan Media cetak.
3. Validitas adalah suatu proses yang dilakukan oleh penyusun atau pengguna
instrumen untuk mengumpulkan data secara empiris guna mendukung kesimpulan
yang dihasilkan oleh skor instrument
4. Tingkat kepraktisan suatu media pembelajaran dapat diukur berdasarkan
kemudahan pemakaian dalam kegiatan pembelajaran berdasarkan tujuan
pengembangan
5. Efektivitas mengacu pada tingkatan bahwa pengalaman dan hasil intervensi
konsisten dengan tujuan yang dimaksud..

B. Saran
media yang telah dikembangkang perlu diuji validitas, praktikalitas, efektivitas,
dan realibilitas sehingga media layak digunakan oleh pendidik dalam pembelajaran
dan membantu peserta didik dalam pencapaian kompetensi.

56
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-DasarEvaluasiPendidikan (EdisiRevisi).Jakarta


:BumiAksara.
Azwar. 2005. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Depdiknas. (2008). Panduan Pengembangan Media.Jakarta: Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah Direktorat Pimbinaan Sekolah
Menengah Atas.
Djamas, D. 2015. Perangkat Pengembangan Statistik Pendidikan. Universitas Negeri
Padang: Program Pascasarjana Pendidikan Fisika.
Hamalik, Oemar. 2003. Media Pendidikan, Cetakan VI. Bandung: PT Citra Aditya
Bakti.
Hasanah, Nurul. 2017. Penerapan Media Non Ict Pada Pembelajaran Biologi Materi
Sistem Peredaran Darah Manusia Untuk Meningkatkan Kreativitas Dan Hasil
Belajar peserta didik Kelas VIII MTs. Teladan. Jurnal Prosiding Seminar
Nasional III Biologi dan Pembelajaran
Sanaky, Hujair AH. 2010. Media Pembelajaran. Buku Pegangan Wajib Guru dan
Dosen. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara.
Sanaky, Hujair AH. 2011. Media Pembelajaran.Yogyakarta: Kaukaba Dipantara
Sugiyono.2008.Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukardi. 2011. Evaluasi pendidikan. Jakart: Bumi Aksara.
Riduwan. 2007. Belajar Mudah Penelitian. Jakarta: Alfabeta

57
1) Perbaiki susunan bab 3

58

Anda mungkin juga menyukai