Anda di halaman 1dari 8

Nut Cracker

Alat ini berfungsi memecahkan biji dengan system bentur biji ke di dinding yang keras.
Mekanisme pemecahan ini didasarkan pada kecepatan putar, radius dan massa biji yang
dipecahkan. Karena factor massa yang merupakan factor yang selalu berubah ubah maka perlu
dilakukan penggelompokan biji, dan ini telah dimulai dari “Nut Grading”. Karena biji telah
dikelompokkan menjadi tiga fraksi maka Crackerdisediakan tiga unit. Ketiga Cracker tidak
mempunyai putaran yang sama, sebab semakin kecil ukuran biji maka dibutuhkan putaran yang
lebih tinggi. Penentuan kecepatan putaran mempengaruhi besarnya persentase inti pecah dan inti
lekat.
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemecahan biji antara lain :

a. Karakter biji
Biji yang kecil akan lebih sulit dipecah dibanding dengan biji yang besar. Semakin banyak serat
yang melekat dalam biji maka biji akan lebih sulit dipecahkan, dan sering menghasilkan biji
pecah dan inti lekat. Kadar air biji yang rendah akan lebih mudah dipecah dan menghasilkan inti
utuh. Kadar air yang diinginkan ialah 15 %. Kadar air tersebut dapat dicapai jika dilakukan
pemeraman yang sempurna.

b. Kapasitas olah
Pemecahan biji di atas kapasitas yang sudah ditetapkan akan menurunkan efisiensi pemecahan
biji, yaitu sering ditemukan biji utuh dan inti lekat dengan persentase yang besar.

c. Kelengkapan “nut cracker” dengan alat penangkap logam berat


Alat pemecah biji yang tidak dilengkapi dengan alat penangkap logam dapat menyebabkan
kerusakan dinding nut cracker sehingga permukaan tidak rata dan menyebabkan biji tidak pecah
sempurna.
Di Cracker hal sangat diperhatikan dan mempengaaruhi umur dari rotor bar maupun rotor

plate adalah sebagai berikut:

a. Benda-benda asing (besi-besi) tapi hal tersebut bisa dihindari ataupun diminimalkan

dengan cara magnetic plate yang dipasang di inlet cracker. Namun hal yang perlu dijaga

agar alat tersebut berfungsi dengan maksimal dengan cara pengecekan apakah benda-

benda asing yang tertangkap di magnetic tersebut sudah cukup untuk dibersihkan atau

tidak.

b. Feeding ke cracker karena jika feeding akan cracker tersebut over maka cracker tersebut

akan sangat cepat aus. Namun hal lain yang akan timbul

bukan masalah itu saja melainkan akan mempengaruhi alat-alat yang lain juga mengalami

hal serupa, dan kernel produk pun akan mengalami penurunan kwalitas .

Dari nut cracker di bagi menjadi dua bagian :

1. Shell / cangkang halus di hisap oleh shell cyclone dan dikirim ke boiler sebagai bahan

bakar.

2. Kernel dan shell yang kasar dimasukan kedalam clay bath.

Satelah nut cracker dan sebelum cracker mixture elevator diambil sample cracker dari

masing – masing nomor cracker setiap dua jam yang kemudian dianalisa dari masing sample

– sample tersebut. Dari analisa tersebut didapatkan persentasi whole nut, half crack nut, dari

dua data tersebut maka didapatkan effesiensi dari pada nut cracker tersebut. Dari analisa

tersebut juga didapat persentasi kernel pecah ( Broken kernel ).

Adapun tujuan dari analisa tersebut adalah untuk mengontrol effesiency dari pada alat

pemecah nut ( nut cracker ) tersebut.

Beberapa hal yang harus diperhatikan pada nut cracker :


1. Putaran ( rpm ) dari pada nut cracker

Bila kadar kernel pecah sudah melebihi dari ketentuan maka rpm perlu diperlambat.

2. Dinding cone dari pada nut cracker.

Bila banyak nut tidak pecah ( whole nut ) kemungkinan disebabkan adanya dinding

cone yang bocor, maka segera periksa .

3. Clay Bath

Kegunaan dari pada clay bath adalah sebagai alat untuk memisahkan antara kernel dan

cangkang kasar. Shell basah setelah vibrating claybath setiap dua jam diambil sample oleh

pihak laboratory, adapun tujuannya adalah untuk mengontrol kehilangan kernel pada shell

basah tersebut, dari persentasi kehilangan kernel tersebut dapatlah diketahui keefesienan dan

keefektifan dari pada kerja alat tersebut.

Agar semasa pengolahan di clay bath mendapat hasil yang baik dengan arti kehilangan

kernel rendah dan kadar kotoran pada kernel produksi rendah pula, maka perlu diperhatikan

beberapa hal seperti berikut ini :

1. Density / konsentrasi dari pada air calsium ( antara 1.10 – 1.20 g / cm3 )

2. Tekanan pompa

Perlu diketahui bahwa kerja clay bath adalah sitem centrifugal dengan konsentrasi air

calsium, dengan ketentuan perbedaan berat jenis antara berat jenis shell dan berat jenis kernel.

NUT PLANT

Cake Breaker Conveyor (CBC)


Fiber dan cangkang yang berisi inti sawit yang keluar dari press langsung masuk ke cake
breakerconveyor yang terdiri dari satu talang yang mempunyai dinding rangkap, di tengah
talangterdapat As screw yang mempunyai pisau-pisau pemecah (Screw Blade). Di dalam
conveyor,press cake diaduk-aduk sehingga ampas yang lebih ringan akan mudah dipisahkan dari
biji.

Cara Kerja Cake Breaker Conveyor:


Ampas dan biji diaduk-aduk hingga gumpalan ampas/serabut dan biji akan terpisah,
sambildipanaskan dengan steam pada suhu 90ºC - 95ºC. Steam yang dipakai sistem Steam
Jacket.Tujuan dari pemanasan tersebut adalah untuk mengurangi kadar air dalam biji dan serabut
agarpada pemisahan proses Depricarper lebih mudah. Pemeriksaan dan pembersihan
dilakukansetiap pagi sebelum olah.

Cake breaker conveyor berfungsi untuk :


1.Mengantarkan ampas dan biji dari press ke depericarper
2.Memecahkan gumpalan cake dari stasiun press
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dari cake breaker conveyor (CBC) adalah :

1.kualitas dan kuantitas umpan


2.clearance pedal sebaiknya 6 mm
3.sudut pedal sebaiknya 15-200C
4.putaran cake breaker conveyor sebaiknya sekitar 75 rpm
5.diameter cake breaker conveyor
6. jumlah pedal
Depericarper
Depericarper adalah alat yang disertai kipas penghisap (blower) yang digunakan
untukmenghisap fiber sehingga terpisah dari nut dan membawa fiber untuk menjadi bahan
bakarboiler.

Nut Polishing Drum


Nut polishing drum adalah suatu drum yang berputar yang mempunyai plat-plat
pembawa yangdipasang miring pada dinding bagian dalam. Di ujung nut polishing drum terdapat
lubang-lubang penyaring sebagai tempat keluarnya nut yang kemudian ditransfer melalui nut
elevatormasuk ke
bulk silo
.Biji yang telah dipisah dari ampasnya masuk ke dalam nut polishing drum dan putaran
drumtersebut biji-biji akan dipolis untuk melepaskan serat-serat yang masih tinggal pada biji
olehplat-plat yang ada pada dinding dan porosnya. Kecepatan putaran drum adalah 26-28
rpm.Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar berikut.

Nut Polishing DrumFungsi dari nut polishing drum adalah :


1.Membersihkan biji dari serabut-serabut yang masih melekat
2.Membawa nut dari depericarper ke nut silo
3.Memisahkan ke nut dari sampah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas nut polishing drum :
1.Kondisi plat pengarah atau pengangkat
2.Kecepatan putaran drum
3.Diameter dan panjang drum
4.Diameter lubang penyaringan
5.Jumlah lubang penyaring
6.Kualitas dan kuantitas feeding

Nut Elevator
Nut elevator berfungsi untuk mengantarkan nut dari nut polishing drum ke nut
silo.Nutelevator dilengkapi dengan timbangan untuk mengangkut nut.

Nut Grading Drum


Berfungsi untuk memisahkan nut yang berukuran kecil dan besar agar diperoleh
efisiensipemecahan nut pada ripple mill, nut yang kecil akan masuk kedalam nut hopper no 1 nut
yangmedium akan masuk kedalam nut hopper no 2 dan nut yang besar akan masuk ke nut
hopperno 3. Besarnya lubang- lubang oval pada nut grading drum biasanya untuk ukuran
besar(>15mm) medium (13-15 mm) dan ukuran kecil (8-10 mm).

Nut Silo
Nut silo berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara nut sebelum diolah pada ripple
mill.Kebersihan dari pada nut silo harus sangat diperhatikan kerana dapat mempengaruhi
terhadapoutput nut silo agar nut yang diolah sesuai dengan aturan FIFO (first in first out), nut
silo yangdigunakan pada PKS rambutan berjumlah 2 buah. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.
Ripple mill berfungsi untuk memecahkan cangkang dan inti. PKS Rambutan
menggunakan 2buah ripple mill yang terbagi menjadi 2 line. Ripple mill memecahkan nut
dengan cara menjepitnut diantara ripple dan rotor bar.

Faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi pemecahan adalah :


1.Kualitas dan kuantitas umpan
2.Kondisiripple platedanrotor bar
3.Jarak antaraplatdanrotor
4.Kecepatan putaranripplemill

Kualitas umpan dipengaruhi oleh :


1.Kekoplakan nut, kalau nut tidak koplak maka banyak yang lengket pada cangkang
2.Jenis buah, dura atau tenera
3.Ukuran nut
4.Kadar air yang terkandung dalam inti
5.Umpan yang terlalu banyak (berlebihan)
6.Umpan terlalu kering
7.Persentase nut pecah pada umpan besar

Anda mungkin juga menyukai