Anda di halaman 1dari 5

Praktikum Fsiologi Tumbuhan, Semester Genap (4) 1-5.

2018@Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau; Pekanbaru

PEMAKAIAN DOLOMIT UNTUK MENINGKATKAN KADAR


KLOROFIL TANAMAN JAGUNG (Zea mays) PADA MEDIA TANAH
GAMBUT
Resky Laresti Anugrah*, Rara Pritia Ayu Saputry1, Sri Wilda Yanti1, Aulia Afni1, Tini Anggraini1
Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau, Pekanbaru 28293
*Korespondensi, email : reskylaresti07@gmail.com

Abstrak
Sebagian besar wilayah di Riau merupakan lahan gambut. Lahan tersebut belum sepenuhnya dapat dimanfaatkan
oleh masyarakat karena lahan gambut sangat sulit untuk di tanami tanaman pangan. Hal ini disebabkan karena lahan
gambut sangat sedikit mengandung unsur hara dan mempunyai pH yang asam. Oleh karena itu dengan
menambahkan kapur dolomit dapat memperbaiki kandungan unsur hara pada tanah gambut dan betujuan untuk
mengetahui pengaruh terhadap kadar klorofil pada daun Tanaman Jagung (Zea Mays). Penelitian ini dilaksanakan
dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). yang terdiri dari 6 perlakuan dan 3 pengulangan. Setelah
dilakkan penelitian, hasil menunjukkan bahwa pemberian dolomit dengan kadar 20, 30, 40, 50, 60 gr memberikan
pengaruh nyata terhadap kadar klorofil total daun tanaman jagung (Zea mays) hal ini terjadi karna dolomit mampu
menyediakan pH dan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman.

Kata Kunci : Kadar klorofil, tanah gambut, dolomit, jagung manis

PENDAHULUAN
Tanah gambut merupakan lapisan bahan organik yang terdiri atas sisa tanaman yang
secara morfologis belum banyak mengalami perubahan dan terus bertambah karena proses
dekomposisi terhambat oleh kondisi anaerob yang telah tertimbun dalam genangan air atau tanah
yang lembab selama ratusan tahun bahkan jutaan tahun yang memiliki ketebalan lebih dari 45 cm
dengan keadaan pH rata-rata 3,5 – 4,0 ( Arifin Arief, 2001).
Kapur merupakan bahan yang berfungsi untuk meningkatkan pH tanah serta
kandungan hara Ca dan/atau Mg (Subandi et al., 2008). Menurut USDA (1999), manfaat dari
penggunaan kapur adalah mengurangi kemungkinan toksisitas Mn2+ dan Al 3+, meningkatkan
aktivitas mikroba, meningkatkan kondisi fisik tanah (struktur tanah lebih baik), memberikan hara
Ca2+ dan Mg2+ ketika terjadi kekurangan unsur tersebut pada pH rendah, dan meningkatkan
ketersediaan hara P dan Mo ketika pH 6-7. Berdasarkan hasil penelitian Kriswantoro dan
Hermanto (2013), pemberian dolomit memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan
produksi jagung manis dan kedelai di lahan kering masam.
Tanaman jagung dapat dibudidayakan baik di dataran tinggi maupun dataran rendah,
pada lahan sawah ataupun tegalan. Tanaman jagung dapat tumbuh dengan baik pada suhu antara
21-34°C, ketinggian 1.000-1.800 m dpl (ketinggian optimum antara 50-600 m), pH tanah antara
6,5-7,5. Tanaman jagung membutuhkan air sekitar 100-140 mm/bulan. Tanaman ini
membutuhkan tanah yang subur agar dapat berproduksi dengan baik. Oleh karena itu, diperlukan
unsur hara terutama nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) dalam jumlah yang banyak bagi
pertumbuhannya (BKP3 Aceh, 2009).
Pada tumbuhan terdapat Klorofil a dan b yang merupakan pigmen utama yang terdapat
dalam membran tilakoid. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan klorofil antara

1
Praktikum Fsiologi Tumbuhan, Semester Genap (4) 1-5.
2018@Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau; Pekanbaru

lain gen, cahaya, dan unsur N, Mg, Fe sebagai pembentuk dan katalis dalam sintesis klorofil.
Kemampuan daun untuk berfotosintesis juga meningkat sampai daun berkembang penuh,
Pertumbuhan akan semakin baik apabila daun memiliki kandungan klorofil yang semakin tinggi
(Sarngadi Palgunadi,dkk.2015) dan kemudian mulai menurun secara perlahan.

BAHAN DAN METODE

Tempat dan waktu penelitian ini telah dilakukan di Kebun Biologi FKIP Universitas Riau
untuk mengamati perkembangan tumbuhan jagung (Zea mays). Penelitian mulai dilakukan saat
jagung sudah ditanam dalam tanah gambut pada tanggal 27 Maret 2018 dan berakhir pada
tanggal 26 April 2018. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah tanah gambut dari Desa
Rimbo Panjang, dolomit, tanaman Zea mays, dan alkohol 96%. Sedangkan alat yang digunakan
dalam penelitian ini adalah polybag, timbangan, neraca analitik, pH meter, soil tester, penggaris,
tabung reaksi, rak tabung reaksi, gelas corong, gelas ukur, pipet tetes, cuvet 2 ml, dan
spektrofotometer.
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen Rancangan Acak
Lengkap (RAL) yang terdiri dari penggunaan dosis dolomit Ca Mg (CO3)2 terdiri dari: P0 =
tanpa pemberian dolomit. P20= 20gr dolomit. P30 = 30gr dolomit. P40 = 40gr dolomit. P50 =
50gr dolomit. P60 = 60gr dolomit.Data hasil penilitian dianalisis menggunakan ANOVA.
Parameter yang diamati adalah kadar klorofil jagung (Zea mays). Penelitian dimulai dengan
persiapan lahan dan penjemuran tanah gambut selama 2 hari, lalu pengukuran kadar pH tanah
gambut, kemudian tanah gambut diayak dan dicampur dengan dolomit sesuai dengan perlakuan
dan dimasukkan ke dalam polybag dengan berat beragam. Setelah 3 hari diukur kembali kadar
pH tanah gambut yang telah bercampur dengan dolomit.
Setelah dilakukan pengukuran pH, masukkan 3 bibit Zea mays kedalam masing masing
polybag / media tanam gambut. Setelah 2 minggu, dilakukan pensortiran terhadap tanaman di
masing- masing perlakuan. Lalu dilakukan perawatan tanaman selama kurang lebih 1 bulan 3 hari
sehingga tanaman siap untuk uji kadar klorofil. Uji kadar klorofil daun dengan menggunakan
spektrofotometer. Perhitungan kandungan klorofil (mg/l) ditentukan menurut perhitungan
Wintermans dan De Mots (1965) :
Klorofil a = 13,7 D-665 - 5,76 D-649 (mg/ l)
Klorofil b = 25,8 D-649 - 7,60 D-665 (mg/ l)
Klorofil total = 20,04 D-649 + 6,10 D-665 (mg/ l)
Setelah dilakukan percobaan, data dan hasil pengukuran absorbansi dan kadar klorofil a,
klorofil b dan klorofil total dianalisis dengan analisis varian (ANOVA) taraf 5% dan disajikan
dalam bentuk tabel dan grafik.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis tanah gambut

2
Praktikum Fsiologi Tumbuhan, Semester Genap (4) 1-5.
2018@Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau; Pekanbaru

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan terhadap kadar pH tanah gambut
maka diperoleh data pengujian dengan menggunakan Soil tester pada grafik :

perc. 1 perc. 2 perc. 3

6 6.86.76.9 6.7 6.8 6.86.7 6.76.76.8 6.86.96.9


5.9 6
4
3.6
2
2 2.2
0
0 gr 20 gr 30 gr 40 gr 50 gr 60 gr

Gambar 1. Grafik kadar pH akhir Tanah Gambut

Dari data diatas memperlihatkan bahwa pH tanah 20, 30, 40, 50, 60 gr yang telah diberi dolomit
menunjukkan bahwa dolomit dapat menetralkan tanah yang memiliki pH tanah asam.

35
28.73
30
Kadar klorofil (mg/l)

25 21.9
20.54
20
16 klorofil a
15 12.76
10.99 klorofil b
10 8.83 8.39
5.83 6.2 klorofil total
3.39 3.91 4.87
5 2.24 4.32
000
0
P0 P20 P30 P40 P50 P60
Pengulangan

Gambar 2. Grafik total kandungan klorofil a, klorofil b, dan klorofil total

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan klorofil antara lain gen, cahaya,
dan unsur N, Mg, Fe sebagai pembentuk dan katalis dalam sintesis klorofil. Semua tanaman hijau
mengandung klorofil a dan klorofil b. Klorofil a menyusun 75 % dari total klorofil. Kandungan
klorofil pada tanaman adalah sekitar 1% berat kering. Kemampuan daun untuk berfotosintesis
juga meningkat sampai daun berkembang penuh, Pertumbuhan akan semakin baik apabila daun
memiliki kandungan klorofil yang semakin tinggi (Sarngadi Palgunadi,dkk.2015) dan kemudian

3
Praktikum Fsiologi Tumbuhan, Semester Genap (4) 1-5.
2018@Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau; Pekanbaru

mulai menurun secara perlahan. Daun tua yang hampir mati, menjadi kuning dan tidak mampu
berfotosintesis karena rusaknya klorofil dan hilangnya fungsi kloroplas. (Rendy Rohmatul
Maulid, dkk. 2015)
Daun tumbuhan mampu menjalankan aktifitas fotosintesis karena mengandug organela
kloroplas yang di dalamnya terdapat pigmen klorofil, Sifat fisik klorofil adalah menerima dan
atau memantulkan cahaya dengan gelombang yang berlainan (berpendar = berfluoresensi).
Klorofil banyak menyerap sinar dengan panjang gelombang antara 400-700 nm, terutama sinar
merah dan biru. Sifat kimia klorofil, antara lain (1) tidak larut dalam air, melainkan larut dalam
pelarut organik yang lebih polar, seperti etanol dan kloroform; (2) inti Mg akan tergeser oleh 2
atom H bila dalam suasana asam, sehingga membentuk suatu persenyawaan yang disebut feofitin
yang berwarna coklat (Kurniawan Adi Prasetyo, dkk. 2015)
Kandungan klorofil didalam daun tumbuhan berkorelasi positif dengan kehijauan daun,
dengan pola kecendrungan linier. Artinya semakin tinggi kandungan klorofil di dalam daun maka
warna daun tersebut akan semakin hijau. (Anonim. 2017)
Pada tanah gambut yang telah diberi dolomit akan berpengaruh baik terhadap sifat-sifat
tanah. Kadar Mg tanah meningkat, kadar N, P dalam daun juga meningkat. Kadar K tanah
cenderung berkurang dan pH tanah meningkat (Foth, 1994).

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa dengan 6 perlakuan pemberian
kapur dolomit pada tanah gambut dengan dosis yang berbeda, menunjukkan 5 perlakuan
pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan yang tidak diberi kapur dolomit
(kontrol). Pada perhitungan Anava F hitung > f tabel, berarti berpengaruh nyata terhadap kadar
klorofil daun Zea mays. Hal ini terjadi karena dolomit mampu menyediakan pH dan unsur hara
yang dibutuhkan oleh tanaman. Namun harus diketahui bahwa tidak semua kadar pemberian
kapur dolomit akan berpengaruh baik terhadap tanaman jagung. Pemberian kapur dolomit yang
berlebihan akan berdampak negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung.
Untuk itu perlu adanya pertimbangan dalam penambahan pupuk pada media yang diinginkan
agar kadar yang diberikan tidak terlalu sedikit ataupun berlebihan.

Ucapan Terimakasih
Dalam melaksanakan penelitian banyak pihak terkait yang memberikan bantuan demi
kelancaran penelitian ini. Maka dari itu penulis mengucapkan terimakasih kepada
Prof. Dr. Firdaus LN, M.Si dan Dr. Sri Wulandari, M.si yang telah membimbing dalam proses
penelitian, pranata laboratorium Fatmawilda S.pd yang telah bersedia mengizinkan pemakaian
laboratorium saat penelitian, asisten laboratoriun Fisiologi Tumbuhan Pini Permatasari dan Rizki
Ma’ruf Lubis yang telah membimbing dalam proses penelitian berlangsung, serta pemilik lahan
gambut Ibu Widiawati yang telah bersedia memberikan tanah gambut.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2017. Penuntun Pratikum dasar-dasar fisiologi tumbuhan. Universitas Gajah Mada.
Yogyakarta.

4
Praktikum Fsiologi Tumbuhan, Semester Genap (4) 1-5.
2018@Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau; Pekanbaru

Aswanto, Edi. 2012. Kapur Pertanian Dan pH Tanah. http://sambilan-


harianku.blogspot.com/2012/11/kapur-pertanian-dan-pH-tanak.html. (diakses 16
Mei 2018)
Sulistiyanto, Y., Sustiyah, R. Miher, & A.Elia. 2007.” Pelindian Beberapa Unsur hara pada
Tanah Gambut Pedalaman yang Telah diberi Kapur Dolomit”. Prosiding HITI.
Solus Miskelola Tanah dan Air untuk Memaksimalkan Kesejahteraan Rakyat, Vol
2. Yogyakarta.
Giyatmi Wahyu Lestari, Solichatun, Sugiyarto. 2008. Pertumbuhan, Kandungan Klorofil, dan
Laju Respirasi Tanaman Garut (Maranta arundinacea L.) setelah Pemberian
Asam Giberelat (GA3). Bioteknologi. 5(1): 1-9. Universitas Sebelas Maret
Kurniawan Adi Prasetyo, Ainun Nikmati Laili 2015. Uji Konsentrasi Klorofil Daun Temu
Mangga (Curcuma mangga Val.), Temulawak (Curcuma xanthorrhiza), dan Temu
Hitam (Curcuma aeruginosa) dengan Tipe Kertas Saring yang Berbeda
Menggunakan Spektrofotometer. Seminar Nasional Konservasi dan Pemanfaatan
Sumber Daya Alam 2015. Uin Maulana Malik Ibrahim Malang. (online).
Id.portalgaruda.org (diakses 18 Mei 2018)
Muhammad Noor. 2001. Pertanian Lahan Gambut Potensi dan Kendala. Kanisius. Yogyakarta.
(online). www.books.google.co.id (diakses 18 Mei 2018)
Rendy Rohmatul Maulid, Ainun Nikmati Laily. 2015. Kadar Total Pigmen Klorofil dan Senyawa
Antosianin Ekstrak Kastuba Berdasarkan Umur Daun. Seminar Nasional
Konservasi dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam 2015. Uin Maulana Malik
Ibrahim Malang. (online). Id.portalgaruda.org (diakses 19 Mei 2018 )

Anda mungkin juga menyukai