BIDANG KEGIATAN :
PKM – GAGASAN TERTULIS
Diusulkan oleh :
Sri Hardiyati Pangestu (1402160214)
Nur Hasiah Hajah (1402160262)
Nurul Afiyani Mumayiz (1402160106)
Salsabila Trixie Rama (1402162371)
Fitri Leris Sianturi (1402160114)
Surya Rama Angga Dinata (1402164335)
Kelas : AK-40-01
TELKOM UNIVERSITY
BANDUNG
2017
HALAMAN PENGESAHAN
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
A. Latar Belakang
Carica Pubescens (pepaya gunung atau pepaya dieng) merupakan pohon
kecil atau perdu yang tidak berkayu, mirip dengan pepaya biasa (Carica papaya
L.), tetapi mempunyai cabang yang lebih banyak dan ukuran semua bagian
tanaman lebih kecil. Tinggi rata-rata adalah 1-2 meter, bunga jantan memiliki
tangkai yang panjang hingga 15cm dan bunga betina berukuran lebih besar
dengan tangkai yang keras dan pendek.
Carica diintroduksi ke Indonesia masa menjelang perang dunia II oleh
pemerintah kolonial Hindia Belanda, dan berhasil dikembangkan di Dataran
Tinggi Dieng.
Carica dapat dijadikan sirup, jus, manisan, dan selai. Selain itu, carica
mempunyai sifat memperbaiki pencernaan. Di Amerika Selatan carica dijadikan
minuman ringan nonalkohol dan dijadikan selai. Carica muda biasanya
dikeringkan untuk dijadikan serbuk bahan pembuatan obat penyakit kulit atau
kosmetik. Daunnya dapat digunakan sebagai pelunak daging karena mengandung
zat papain.
Berdasarkan observasi produsen rumahan, tiap harinya memproses buah
carica sekitar 3 sampai 4 kuintal. Adapun limbah dari buah carica ini,selalu
dibuang begitu saja. Hal ini seharusnya dapat mendorong kita untuk mengolah
limbah tersebut menjadi produk bernilai jual tinggi.
Di Wonosobo terdapat industri yang mengolah Carica menjadi manisan
dalam sirup, industri ini sangat berkembang dengan baik namun ada hal hal yang
kurang diperhatikan dalam industri ini, yaitu dalam penanganan limbah dan
pengolahannya menjadi produk yang berjual nilai tinggi. Buah Carica
sebenarnya memendam potensi dalam pengolahan limbah buangannya dalam
bentuk biji dan kulit. Menurut Alfha Gemilang pengusaha Carica asal Siyono,
dalam satu hari saja industri rumahannya bisa membuang sekitar 60kg limbah
kulit dan biji.
KESIMPULAN