PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
pada aspek ekonomi tapi pada semua aspek kehidupan dalam negara. Ialah yang
menjalankan kebijakan-kebijakan ekonomi melalui divisi-divisi pembangunan,
menciptakan mata uang, membangun prasarana dan infrastruktur perekonomian,
menerima, mengelola dan menyalurkan dana-dana pembangunan, dan lain-lain.
3
“Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang (pembagian) harta
rampasan perang. Katakanlah, ‘Harta rampasan perang itu adalah milik Allah
dan Rasul-Nya, oleh sebab itu bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah
hubungan di antara sesama kalian, dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika
kalian benar-benar orang-orang yang beriman'.” (QS. Al-Anfal: 1)
Dengan demikian, pada masa Rasulullah SAW, Baitul Mal mempunyai
pengertian sebagai pihak yang menangani harta benda kaum Muslimin, baik
pendapatan maupun pengeluaran. Karena belum melembaga, harta yang ada di
Baitul Mal selalu habis seketika pada hari diperolehnya harta tersebut karena
dibagikan ataupun dibelanjakan untuk urusan kaum Muslimin.
4
Di masa kekhalifahan Umar, ketika seseorang terluka atau kehilangan
kemampuannya sehingga tidak dapat bekerja, maka negara bertanggung jawab
memenuhi kebutuhan dasarnya. Khilafah Umar juga memberikan keamanan
social bagi orang lanjut usia. Mereka yang telah berhenti bekerja bisa tetap
memperoleh upah tetap dari kas publik.
Bahkan, bayi-bayi yang dicampakkan orang tua mereka dipelihara
negara, dan menghabiskan 100 dirham uang negara setiap tahunnya. Saat
kekhalifahan dilanda kekeringan hebat pada 18 H, Umar memberlakukan kupon
makanan bagi masyarakat yang dapat ditukar dengan gandum dan tepung.
5
Ketika pemerintahan berpindah ke tangan Bani Abbas, yang pertama
kali mereka lakukan adalah menarik simpati rakyat, dimanaa selama ini hak-hak
mereka telah diabaikan oleh bani umaiyah. Kondisi ini membuat membuat
kepercayaan rakyat terhadap pemerintah jauh lebih baik di banding
pemerintahan sebalumnya. Dengan demikian mereka bisa memerintah dengan
aman, kondisi keuangan Negara juga surplus.
Setelah berjalan beberapa generasi pemerintahan Bani Abbasmulailah
menunjukkan kecurangannya yang membuat rakyat marah, terjadi
pembarontakan dimana-mana. Akibat kelemahan pemerintahan, terjadilah
perpecahan dan masing-masing wilayah sudah berdiri sendiri-sendiri dan
mengatur mengatur keuangan mereka secara sendiri-sendiri sehingga mereka
membuat baitul maal masing-masing.
6
telah terjaminya keamanan diri dan harta mereka kepada pemerintahan
islam dan konsekwensi dari perlindungan yang diberikan pemerintahan
islam kepada mereka yang telah memanfaatkan sarana-sarana umum.
d. Al-‘Usyur (bea cukai)
Usyur adalah pajak perdagangan yang dikenakan kepada pedagang muslim
ataupun non muslim yang melakukan transaksi bisnis di negara islam.
7
2.4. Pendistribusian Dana Baitul Mal
Berikut rincian penggunaan dana Baitul Mal, yaitu:
1. Penyebaran Islam
Pada masa Khalifah Rasululllah SAW, seiring dengan semakin luasnya
wilayah kekuasaan Islam, beliau selalu menunjuk perwakilannya untuk pergi ke
wilayah-wilayah yang telah kaum muslim taklukan sebelumnya. Setiap kaum
muslim menang dalam peperangan, para utusan nabi hijrah ke tempat-tempat
tersebut untuk mengajarkan penduduk di sana tentang Islam dan Al-Quran.
Awalnya, mereka pergi ke tempat-tempat tersebut menggunakan dana dan
tunggangan kuda sendiri. Sampai akhirnya semakin luas daerah kekuasaan
Islam, semakin jauh jaraknya dari Mekkah dan dana Baitul Mal semakin
terkumpul banyak dari pemasukan-pemasukan pajak tanah dan lain sebagainya,
akhirnya utusan Nabi yang bertugas ke tempat-tempat yang jauh dibiayai oleh
dana Baitul Mal dan diberi tunggangan kuda. Jadi, dapat dikatakan bahwa salah
satu penggunaan dana Baitul Mal adalah sebagai biaya untuk perjalanan dakwah
menyebarkan agama Islam.
2. Gerakan Pendidikan dan Kebudayaan
Pada masa Khalifah Rasulullah, beliau sangat memperhatikan pendidikan
kaum muslim. Beliau mengajarkan kaum muslim membaca dan menulis. Lalu,
beliau menunjuk beberapa utusan untuk mengajarkan umat lain.Selain itu,
tawanan-tawanan perang diperintahkan Rasulullah untuk mengajarkan kaum
muslim membaca dan menulis agar mereka dapat dibebaskan. Dana Baitul Mal
digunakan untuk membiayai perjalanan utusan-utusannya tersebut dalam
mengajarkan membaca dan menulis.
3. Pengembangan Ilmi Pengetahuan
Selama masa kepemimpinan Rasulullah dan khalifah yang empat, para
ulama, ahli kedokteran dan orang-orang yang dapat menulis memperoleh
penghargaan dan dimanfaatkan ilmu pengetahuan.
4. Pembanguana Infrastruktur
Di samping mendorong aktivitas suasta, Rasulullah SAW. juga memberi
perhatian khusus pada pembangunan infrasrtuktur. Selain membagikan tanah
kepada masyarakat untuk pembanguanan pembangunan pemukiman, Rasulullah
8
membangun kamar mandi umum di sudut kota. Atas saran seorang sahabat,
Rasulullah juga menentukan tempat yang berfungsi sebagi pasar di kota
Madinah.
5. Pembanguan Armada Perang dan Keamanan
Selama sebalas tahun memimpin kaum muslimin, Rasulullah SAW.
telibat dalam banyak pertempuran. Berbagia pertempuran ini terjadi akibat
serangan yang dilancarkan musuh-musuh islam dalam upaya melenyapkan islam
dan Rasulullah SAW. Seperlima dari harta rampasan perang yang diambil dari
setiap peperangan merupakan sumber dana baitul maal yang terpentin digunakan
untuk memperkuat pengembangan pasukan kaum mislimin.
6. Penyediaan Layanan Kesejahteraan Sosial
Seperti yang kita tahu, dana Baitul Mal didapatkan dari zakat, kharaj,
ghanimah, jizyah, khums, dan lain sebagainya. Dana-dana tersebut digunakan
para khalifah untuk mensejahterakan rakyat, salah satunya adalah untuk
mengatasi masalah kelaparan kaum fakir miskin.
9
BAB II
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Baitul Mal yaitu sebagai sebuah lembaga atau pihak (al-Jihat) yang
menangani harta negara, baik pendapatan maupun pengeluaran. Atau tempat (al-
makan) untuk menyimpan dan mengelola pendapatan negara atau lebih dikenal
dengan PAD. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Baitul Maal adalah
titipan dana zakat, infak dan shadaqah serta menjalankannya yang sesuai dengan
peraturan dan amanahnya.
Sumber pendapatan dari baitul maal adalah : Zakat, Kharaj, Jizyah, Al-
‘Usyur , Ghanimah, fai’, ma’din, rikaz, Harta Warisan, Wasiat, Shadaqah
Tatawwu’, Nazar dan Kafarat.
Pendistribusian dana baitul maal digunakan untuk : Penyebaran Islam,
Gerakan Pendidikan dan Kebudayaan, Pengembangan Ilmu Pengetahuan,
Pembanguanan Infrastruktur, Pembanguan Armada Perang dan Keamanan, dan
Penyediaan Layanan Kesejahteraan Sosial
Peranan baitul maal dalam pengembangan islam sangat penting karena di
setiap dakwahnya Rasulullah selalu mengajak orang-orang untuk berwaqaf di jalan
Allah sehingga di perlukan lembaga untuk mengatur zakat tersebut. Selain itu untuk
membiayai para sahabat yang pergi menyebarkan islam baitul maal juga mendanai
para sahabat tersebut. Setelah itu banyak juga pengeluaran baitul maal untuk
membantu penyebaran ajaran islam, diantaranya pemberian hadiah kepada para
utusan yang berhasil mengajak kaisar-kaisar untuk memeluk agama islam.
3.2. Saran
Penulis sadar akan ketidak sempurnaan makalah ini, untuk itu pemakalah
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar menjadi mmakalaah yang lebih
baik.
10
DAFTAR PUSTAKA
11