Anda di halaman 1dari 8

RANGKUMAN MATERI PKN KELAS XII

PERSIAPAN UJIAN SEKOLAH

Rangkuman materi Kelas X, XI, dan XII

SMK DIPONEGORO DEPOK


2017

A. SISTEM KETATANEGARAAN
1. Faktor Terbentukya Bangsa
a. Faktor objektif terbentuknya bangsa karena adanya kesamaanras, bahasa, agama, adat-istiadat,
wilayah dan institusi
b. Faktor subjektif terbentuknya bangsa karena adanya nasib dan kesamaan cita-cita kehendak
atau kemauan bersama, sikap, persepsi dan sentimen
Unsur Terbentuknya Negara
a. Unsur Konstitutif: Unsur yang mutlak harus ada pada saat negara didirikan meliputi rakyat,
wilayah dan pemerintahan yang berdaulat
b. Unsur Deklaratif: Unsur yang tidak mutlak harus ada saat negara berdiri, tetapi boleh
dipenuhi/menyusul dipenuhi setelah negara berdiri yaitu pengakuan dari negara lain
2. Masyarakat Madani
Ciri-Ciri Masyarakat Madani: Otonom, Mandiri, Free Public Sphere (ruang publik yang bebas)
Tidak bebas nilai, Demokratis, Pluralisme, Egaliterian (kesederajadan), Keadilan sosial
Partisipasi sosial, Toleransi dan Supremasi Hukum
3. Sistem Pemerintahan
- Pemerintah dalam arti luas : Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif
- Pemerintah dalam arti sempit: Eksekutif (Presiden)
- Sistem pemerintahan antara lain:
a. Parlementer, ciri-ciri
- Presiden/Raja sebagai kepala negara (simbolis), sedangkan kepala pemerintahan adalah
Perdana Menteri
- Parlemen dapat menjatuhkan kabinet melalui mosi tidak percaya
- Perdana Menteri bertanggungjawab pada parlemen
- Legislatif lebih kuat dari eksekutif
b. Presidensial, ciri-ciri:
- Presiden sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan
- Presiden tidak dapat membubarkan parlemen
- Menteri/Kabinet bertanggungjawab kepada presiden
- Eksekutif lebih kuat dari Legislatif
PERBEDAAN SISTEM PRESIDENSIAL DENGAN PARLEMENTER
Perbedaan (Dilihat Presidensial Parlementer
dari)
Kepala Pemerintahan Jadi satu dipegang oleh Presiden Terpisah: Kepala Pemerintahan adalah
dan Kepala Negara Perdana Menteri. Kepala Negara
adalah Raja, Ratu, Sultan, Presiden
Masa Jabatan Kepala Sudah ditentukan (Fix Term) Tergantung dukungan parlemen
Pemerintahan
Pemilihan Kepala Presiden dipilih rakyat Perdana Menteri dipilih oleh parlemen
Pemerintahan berdasar kekuatan politik di parlemen
Kabinet Bertanggungjawab kepada Bertanggungjawab kepada parlemen
(Pertanggungawaban presiden
Menteri)

Contoh Negara Penganut Sistem Pemerintahan Presidensial dan Parlementer


- Presidensial: Indonesia, Amerika Serikat
- Parlementer: Inggris
Contoh Negara yang menganut Referendum (Pengawasan langsung oleh rakyat) : Swiss
Periodisasi Sistem Pemerintahan Indonesia
a. Kurun Waktu 1945-1949: berbentuk republik dengan sistem Pemerintahan Presidensial
b. Kurun Waktu 1949-1950 (RIS): berbentuk Serikat dengan sistem pemerintahanan Parlementer
c. Kurun Waktu 1950-1959: Konstitusi adalah UUDS 1950 dengan sistem pemerintahan
parlementer
d. Orde Lama (1959-1966): bentuk republik dan Sistem Pemerintahan Presidensial
e. Orde Baru (1966-1998): bentuk republik dengan sistem presidensial.
f. Era Reformasi (1998-Sekarang): Republik dan sistem Presidensial dengan sistem check and
balances (saling kontrol dan saling seimbang)
Pokok-pokok sistem pemerintahan Indonesia (Sebelum dan Sesudah Amandemen)
a. Bentuk negara kesatuan dengan prinsip otonomi yang luas. Wilayah negara Indonesia terbagi
dalam beberapa provinsi.
b. Bentuk pemerintahan adalah republik, sedangkan sistem pemerintahan adalah presidensial.
c. Presiden adalah kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan.
d. Menteri- menteri diangkat oleh presiden dan bertanggung jawab pada presiden.
e. Parlemen terdiri atas 2 bagian (bikameral), yaitu Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan
Perwakilan Daerah (DPD).
f. Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh Mahkamah Konstitusi, Mahkamah Agung dan badan
peradilan di bawahnya, yaitu pengadilan negeri dan pengadilan tinggi.
4. Komponen-Komponen Politik
a. Infrastruktur Politik
Partai Politik: Fungsi (Rekruitmen Politik) dan tujuan parpol (Tujuan umum dan khusus parpol) )
b. Suprastruktur Politik (Lembaga Negara: DPR, Presiden MK)
Ciri-Ciri Budaya Politik Menurut Almond dan Verba
a. Parokial
- Masyarakat sangat patuh terhadap pemuka adat
- Dianut oleh masyarakat Tradisional
- Masyarakat tidak terlibat dalam kegiatan politik
b. Subjek/kaula
- Dianut oleh masyarakat yang lebih modern
- Warga Patuh terhadap kebijakan Pemerintah
- Warga tidak terlibat dalam kegiatan politik
c. Partisipan
- Pengetahuan politik warga cukup tinggi
- Masyarakat aktif terlibat dalam kegiatan politik
- Masyarakat ikut serta dalam pembuatan kebijakan

5. Bentuk Negara
a. Kesatuan, ciri-ciri:
a) Memiliki satu pemerintahan pusat yang memegang seluruh kekuasaan pemerintah.
b) Memiliki satu konstitusi (UUD) yang berlaku di seluruh wilayah negara.
c) Memiliki satu kepala negara untuk seluruh rakyat.
d) Memiliki satu lembaga perwakilan
e) Memiliki satu kabinet/dewan mentri
b. Negara Serikat (Federasi)
a) Negara bersusun jamak
b) Terdapat dua pemerintahan yaitu pemerintah federal dan pemerintah negara bagian
Bentuk-Bentuk Ikatan Kenegaraan
a. Dominion: Gabungan beberapa negara bekas jajahan Inggris
b. Uni: Bentuk kenegaraan Uni adalah gabungan dari dua negara atau lebih yang merdeka dan
berdaulat penuh, memiliki seorang kepala negara yang sama.
Bentuk Pemerintahan Ajaran Klasik
a. Monarki: Pemerintahan yang dipegang oleh satu orang (raja) dan dijalankan untuk kepentingan
umum
b. Tirani: Pemerintahan yang dipegang oleh satu orang dan dijalankan untuk kepentingan sendiri
c. Aristokrasi: Pemerintahan yang dipegang oleh beberapa orang bangsawan yang dijalankan
untuk kepentingan umum
d. Oligarki: Pemerintahan yang dipegang oleh beberapa orang yang dijalankan untuk kepentingan
kelompoknya sendiri
e. Demokrasi: Pemerintahan yang dilakukan berdasarkan kehendak rakyat untuk kepentingan
umum
f. Mobokrasi: Pemerintahan yang dipimpin oleh orang yang tidak menguasai/tidak paham urusan
pemerintahan

Bentuk Pemerintahan Ajaran Modern


a. Monarki, Ciri-Ciri:
- Kepala Negara disebut Raja
- Pengangkatan Kepala Negara berdasarkan hak waris (turun temurun)
- Masa Jabatan Kepala Negara seumur hidup
b. Republik, Ciri-Ciri:
- Kepala Negara disebut Presiden
- Pengangkatan Kepala Negara berdasarkan Pemilihan (Pemilu)
- Masa Jabatan Kepala Negara terbatas sesuai dengan UU yang berlaku.
B. DEMOKRASI DAN KEBEBASAN PERS
1. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia
A. Prinsip Negara Demokrasi
a) Pluralisme: Menghargai Kemajemukan atau keberagaman
b) Egalitarian: Mengakui persamaan derajat
B. Demokrasi Langsung dan Tidak Langsung
a) Demokrasi Langsung: demokrasi dimana rakyat ikut menentukan kebijakan pemerintahan
atau keputusan kenegaraan secara langsung
b) Demokrasi Tidak Langsung/demokrasi perwakilan: demokrasi dimana ciri utamanya yaitu
demokrasi yang ciri utamanya mengakui pendapat rakyat dalam pemerintahan melalui
wakil-wakilnya yang duduk dalam lembaga perwakilan.
C. Dua Asas Pokok Demokrasi: Pengakuan partisipasi rakyat dalam pemerintahan dan pengakuan
harkat dan martabat manusia
D. Periodisasi Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia
2. Pemerintahan yang terbuka (Good Governance)
Asas-asas pemerintahan yang baik
a. Responsif: Tanggap terhadap perubahan kehidupan negara
b. Profesionalitas: Penyelenggaraan negara berdasarkan kode etik yang berlaku
c. Akuntabilitas: Pemerintah harus mempertanggungjawabkan kebijakannya
d. Proporsionalitas: Mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban
Akibat dari pemerintahan yang tidak transparan: KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme)
a. Korupsi : suatu penyelewengan dan penggelapan terhadap uang negara/ perusahaan
untuk kepentingan pribadi, golongan atau orang lain.
b. Kolusi : suatu kerjasama secara rahasia untuk maksud-maksud yang tidak terpuji atau
persekongkolan antara pengusaha dan pejabat.
c. Nepotisme : suatu kecenderungan untuk mengutamakan atau menguntungkan sanak
saudara sendiri dalam jabatan atau pangkat.
3. Kebebasan Pers
Fungsi Pers
a. Lembaga Penghubung: Merupakan sarana untuk menumbuhkan kontak antar manusia
b. Lembaga Kontrol Sosial: Melakukan pengawasan, kritik dan koreksi yang bersifat konstruktif
c. Media Informasi: Memberikan informasi kepada masyarakat
d. Media Pendidikan: Menyampaikan informasi yang mendidik memuat tulisan-tulisan yang
mengandung pengetahuan yang bersifat mencerdaskan masyarakat
e. Media Hiburan: Sebagai sarana hiburan bagi masyarakat
f. Media Ekonomi: Mengelola usaha penerbitan untuk memperoleh keuntungan , memberikan
peluang kerja yang luas
g. Public Watch Dog (Penjaga Kepentingan Masyarakat)
Dasar Hukum Pers: UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers
Hak-Hak dalam dunia Pers
a. Hak Tolak (Hak Ingkar) adalah hak wartawan karena profesinya, untuk menolak
mengungkapkan nama dan atau identitas lainnya dari sumber berita yang harus dirahasiakannya
b. Hak Jawab adalah seseorang atau sekelompok orang untuk memberikan tanggapan atau
sanggahan terhadap pemberitaan berupa fakta yang merugikan nama baiknya
c. Hak Koreksi adalah hak setiap orang untuk mengoreksi atau membetulkan kekeliruan
informasi yang diberitakan oleh pers, baik tentang dirinya maupun tentang orang lain

Bentuk-Bentuk Penyalahgunaan Kebebasan Media Massa


a. Penyiaran yang tidak memenuhi kode etik jurnalistik: penyiaran berita yang tidak memenuhi
kode etik jurnalistik yang biasanya dilakukan oleh wartawan yang belum profesional sehingga
dapat merugikan pihak tertentu.
b. Peradilan oleh pers: pemberitaan yang tidak berimbang yakni pemberitaan terus me
c. Membentuk opini yang menyesatkan: opini yang belum tentu kebenarannya dan tidak
berdasarkan fakta
d. Tulisan/Siaran yang bersifat provokatif: informasi yang mengandung unsur mengadu domba
antar pihak yang akan memicu emosi pihak lain yang sebenarnya tidak terlibat.
e. Iklan yang menipu: iklan yang tidak jujur, iklan yang melanggar hukum, mengganggu
kepentingan umum, iklan yang dapat merusak pergaulan masyarakat.
f. Pelanggaran terhadap ketentuan hukum pidana: penghinaan presiden, penistaan agama,
pornografi.
Tujuh (7) Dosa mematikan penyalahgunaan kebebasan pers
a. Distorsi informasi: menambah atau mengurangi informai sehingga makna berubah
b. Dramatisasi fakta palsu: memberikan ilustrasi berita yang berlebihan
c. Mengganggu privasi: mengganggu hak pribadi seseorang misal selebritis dan kaum elit
d. Pembunuhan karakter: pemberitaan dengan hanya menonjolkan sisi buruknya saja padahal
sebenarnya memiliki sisi baiknya juga
e. Eksploitasi seks: menempatkan gambar yang bermuatan seks pada halaman depan biasanya
terkait periklanan
f. Meracuni benak / fikiran anak: dalam bentuk penyimpangan di dunia periklanan dengan
menempatkan figur anak sebagai sarana memasarkan produk
g. Penyalahgunaan kekuasaan (abuse of the power): memanfaatkan jabatan atau kekuasaan yang
dimiliki untuk mempengaruhi pemberitaan dalam pers.
C. DASAR NEGARA DAN KONSTITUSI
1. Kedudukan Pancasila bagi bangsa Indonesia
Dasar Negara: Pancasila sebagai dasar negara adalah sumber dari segalasumber hukum (sumber
tertib hukum) Indonesia
Kepribadian Bangsa: jati diri bangsa atau ciri khas bangsa yang dapat dibedakan dengan bangsa lain
2. Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
A. Ideologi Terbuka: Ideologi yang mampu mengikuti perkembangan zaman secara dinamis
B. Ideologi Tertutup: Ideologi yang beku dan tertutup yang tidak mampu mengikuti perkembangan
zaman

3. Pancasila sebagai Sumber Nilai


Nilai-Nilai Ideologi
- Nilai Dasar: nilai-nilai dasar yang relatif tetap yang terdapat di dalam Pembukaan UUD
1945.
- Nilai Instrumental: nilai-nilai lebih lanjut dari nilai-nilai dasar yang dijabarkan secara lebih
kreatif dan dinamis dalam bentuk Peraturan perundang-undangan
- Nilai Praksis: nilai-nilai yang sesungguhnya dilaksanakan dalam kehidupan nyata sehari-hari
baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara
Dimensi Ideologi
- Idealisme: Dimensi yang memberi harapan tentang masa depan yang lebih baik
- Fleksibilitas: Dimensi yang mencerminkan kemampuan suatu ideologi untuk mempengaruhi
sekaligus menyesuaikan diri dengan pertumbuhan dan perkembangan masyarakatnya
- Realitas: nilai-nilai dasar dalam ideologi bersumber dari nilai-nilai riil yang hidup dalam
masyarakat.
Pancasila sebagai sumber Nilai : Pengamalan 5 Sila Pancasila
4. Pelaksanaan UUD NRI 1945 Sebagai Kaidah Fundamental
a. Makna Pembukaan UUD 1945: Motivasi dan aspirasi perjuangan tekad bangsa Indonesia untuk
mencapai tujuan nasional
Makna Alenia I: Dalil Objektif: penjajahan bertentangan dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan maka penjajahan harus dihapuskan
Dalil Subjektif: aspirasi bangsa Indonesia untuk membebaskan diri dari
penjajahan
b. Pokok-Pokok Pikiran
1. Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia atas
dasar persatuan
2. Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
3. Negara Indonesia adalah negara yang berkedaulatan rakyat berdasarkan permusyawaratan
perwakilan
4. Negara berdasarkan atas Ketuhanan YME menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab
c. Materi Hasil Amandemen
1. Penambahan Bab dalam pasal-pasal tentang HAM
2. Adanya Lembaga Baru yaitu DPD, MK, KY
3. Dihapusnya lembaga DPA
4. Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden secara langsung oleh Rakyat
5. MPR Bukan lagi lembaga tertinggi negara tapi kedudukannya sejajar menjadi lembaga tinggi
negara
6. Presiden memegang masa jabatannya selama masa lima tahun dan
sesudahnya dapat dipilh kembali hanya untuk satu kali masa jabatan

D. PENGHORMATAN DAN PENEGAKKAN HAM DAN HUBUNGAN INTERNASIONAL


1. Penghormatan dan Penegakkan HAM
A. Pengertian HAM: Hak asasi manusia merupakan hak dasar yang dimiliki oleh setiap manusia
sebagai anugerah Tuhan yang melekat pada setiap diri manusia sejak lahir
B. Jenis-Jenis atau Bidang-Bidang HAM
1. Hak-hak asasi pribadi (personal rights), meliputi kebebasan menyatakan pendapat,
kebebasan memeluk agama, dan kebebasan bergerak
2. Hak-hak asasi ekonomi (property rights), hak untuk memiliki sesuatu, membeli dan
menjual serta memanfaatkannya.
3. Hák-hak asasi politik (political rights), hak untuk ikut serta dalam pemerintahan, hak
pilih (dipilih dan memilih dalam suatu pemilihan umum), hak menjadi warga suatu negara,
dan hak untuk mendirikan partal politik,ormas, dan organisasi lainnya
4. Hak-hak asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan
(rights of legal equality).
5. Hak-hak asasi sosial dan kebudayaan (social and culture rights), Hak memperoleh jaminan
pendidikan dan kesehatan, hak untuk mengembangkan kebudayaan.
6. Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan tata-cara peradilan dan perlindungan (procedural
rights). peraturan dalam hal penahanan, penangkapan, penggeledahan, dan
peradilan.
C. KOMNAS HAM
D. Pelanggaran HAM (Contoh)
E. Upaya Penghormatan HAM (Peran masyarakat)
- Menyampaikan laporan atas terjadinya pelanggaran hak asasi manusia kepada komnas HAM
- Mengajukan usulan mengenai perumusan dan kebijakan yang berkaitan dengan HAM
kepada komnas HAM
- Melakukan penelitian, pendidikan, dan penyebarluasan informasi mengenai hak asasi
manusia
- Bersama dengan lembaga atau pemerintah melakukan sosialisasi
2. Kewarganegaraan
A. Pengertian WNI
Pasal 26 ayat (1) yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-
orang bangsa lain yang disahkan oleh UU sebagai warga negara
Adapun orang yang dapat menjadi WNI antara lain:
Orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan UU sebagai WNI
Setiap orang yang berdasarkan perundang-undangan atau perjanjian pemerintah RI dengan
negara lain sebelum UU kewarganegaraan berlaku sudah menjadi WNI
1. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah dan ibu WNI
2. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah WNI dan ibu WNA
3. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ibu WNI dan ayah WNA
4. Anak yang lahir dariperkawinan yang sah dari saeorang ibu WNI, tetapi ayahnya tidak
mempunyai kewarganegaraan atau hukum negara asalnya tidak memberi kewarganegaraan
kepada anak tersebut
5. Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300hari setelah ayahnya meninggal dunia dari
perkawinan yang sah ayahnya WNI
6. Anak yang lahir di wilayah RI yang pada waktu lahir tidak jelas status kewarganegaraan
orangtuanya
B. Asas Kewarganegaraan (Ius Soli Ius Sanguinis, Apatride Bipatride, Hak Opsi Hak Repudiasi)
Ius Soli: Asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang didasarkan pada daerah atau
tempat lahirnya.
Ius Sanguinis: Asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang didasarkan pada
kewarganegaraan orang tuanya (keturunan)
Apatride: tidak memiliki kewarganegaraan
Bipatride: memiliki dua kewarganegaraan
Hak Opsi: hak memilih atau memohon menjadi warga negara
Hak Repudiasi: hak untuk menolak menjadi warga negara dalam suatu negara
C. Naturalisasi
Naturalisasi adalah suatu cara bagi orang asing untuk memperoleh kewarganegaraan dalam
suatu negara. Secara hukum Naturalisasi adalah suatu perbuatan hukum yang menyebabkan
seseorang memperoleh kewarganegaraan suatu negara.
D. Sebab Hilangnya Kewarganegaraan
Pasal 23 UU RI No. 12 Tahun 2006 tentang kewarganegaraan Indonesia, yaitu sebagai berikut:
a) Memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri
b) Tidak menolak atau tidak melepaskan kewarganegaraan lain, sedang orang yang
bersangkutan mendapat kesempatan untuk itu
c) Dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh presiden atas permohonannya sendiri
d) Masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin terlebih dahulu dari presiden.
e) Secara sukarela masuk dalam dinas negara asing, yang jabatan dalam dinas semacam itu di
Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan hanya dapat dijabat oleh WNI.
f) Secara sukarela mengangkat sumpah atau menyatakan janji setia kepada negara asing atau
bagian dari negara asing tersebut
g) Tidak diwajibkan tetapi turut serta dalam pemilihan sesuatu yang bersifat ketatanegaraan
untuk suatu negara asing
h) Mempunyai paspor atau surat yang bersifat paspor dari negara asing atau surat yang dapat
diartikan sebagai tanda kewarganegaraan yang masih berlaku dari negara lain atas namanya.
i) Bertempat tinggal diluar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia selama 5 (lima) tahun
terus menerus bukan dalam rangka dinas negara, tanpa alasan yang sah dan dengan sengaja
tidak menyatakan keinginannya untuk tetap menjadi WNI
3. Perwakilan Diplomatik
A. Pengertian: lembaga kenegaraan di luar negeri yang bertugas dalam membina hubungan politik
dengan negara lain
B. Perbedaan Perwakilan Diplomatik dan Perwakilan Konsuler

C. Fungsi Umum Perwakilan Deplomatik


Tugas Umum Perwakilan Diplomatik
a. Negosiasi: melakukan perundingan dengan negara penerima
b. Representasi: Mewakili pemerintah negaranya di negara penerima
c. Observasi: Melakukan pengamatan peristiwa di negara penerima
d. Proteksi: Melindungi atau mengabdi kepentingan negara
e. Relationship: Mmenjaga persahabatan antara negara pengirim dengan negara penerima
D. Hak Aktif dan Pasif Perwakilan Diplomatik
a. Hak Perwakilan Pasif (Passive Right Legation) artinya hak suatu negara untuk menerima wakil
diplomatik negara lain.
b. Hak Perwakilan Aktif (Active Right Legation) artinya hak suatu negara untuk mengirim wakil
diplomatik ke negara lain
4. Organisasi Internasional
a. PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa)
Tujuan: Memelihara perdamaian dan keamanan Internasional
Membangun hubungan persahabatan/persaudaraan antar bangsa
Menjadi pusat usaha/kegiatan untuk mewujudkan tujuan bersama
Alat Kelengkapan: Dewan Keamanan PBB
Badan Khusus PBB: UNESCO, UNICEF, WHO, ILO, Dll
b. ASEAN
5. Perjanjian Internasional
Asas Hubungan Internasional
a. Teritorial: Negara melaksanakan hukum bagi semua orang dan barang yang ada diwilayahnya
b. Kebangsaan: negara melindungi semua warga negaranya dimanapun berada
c. Kepentingan Umum: Negara dapat melindungi dan mengatur kepentingan dalam kehidupan
masyarakat.
PERJANJIAN INTERNASIONAL
A. Asas-Asas Perjanjian Internasional:
1. Egality Rights: Setiap pihak yang mengadakan hubungan/perjanjioan internasional memiliki
kedudukan yang sama
2. Courtesy: kesamaan hak artinya semua pihak harus saling menghormati
3. Pacta Sunt Servanda: Setiap perjanjian internasional yang dibuat harus disepakati oleh
pihak-pihak yang mengadakan
4. Reciprocitas: Asas timbal balik
5. Rebus sig stantibus: asas digunakan terhadap perubahan yang mendasar/fundamentali
dalam keadaan yang bertalian dengan perjanjian itu
B. Istilah-Istilah Perjanjian Internasional
1. Traktat: perjanjian paling formal
2. Konvensi: persetujuan formal yang bersifat multilateral
3. Agreement: perjanjian yang berifat teknis atau admistratif
C. Tahap-Tahap pembuatan Perjanjian Internasional
1. Negosiasi (Perundingan)
2. Penandatanganan (Signature)
3. Pengesahan (Ratification)  (Lembaga yang berwenang melakukan Ratifikasi: )
D. Batal dan Berakhirnya Perjanjian Internasional
a. Perjanjian Internasional dinyatakan batal demi hukum jika:
1. Adanya kesalahan pada saat perjanjian dibuat
2. Terjadi penipuan
3. Ada kecurangan seorang wakil suatu negara
4. Ada paksaan dari wakil suatu negara
b. Perjanjian Internasional dinyatakan berakhir jika:
1. Masa berlaku perjanjian habis
2. Telah tercapai tujuan perjanjian
3. Salah satu pihak menghilang
4. Adanya persetujuan dari peserta untuk mengakhiri perjanjian

Anda mungkin juga menyukai