Anda di halaman 1dari 10

1

Perancangan Board Game sebagai Media Terapi


Penyakit Demensia Ringan pada Lansia

Joana Patricia W.1, Aristarchus Pranayama2, Ryan Pratama S.3


Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya 60236
E-mail: clov_r@yahoo.com

Abstrak

Perancangan Board Game ini dibuat karena masih kurangnya perhatian dan penanganan khusus
pada lansia yang menderita demensia ringan. Kazoku Game merupakan board game yang
dirancang secara khusus sebagai media terapi dengan konsep permainan mengandalkan fungsi
kognitif pemainnya. Perancangan ini ditujukan kepada konsumen berusia 60 tahun ke atas.
Diharapkan dengan adanya Kazoku Game masyarakat dapat melakukan penanganan khusus
terhadap penyakit demensia ringan pada lansia.

Kata kunci: Perancangan, Board Game, Media Terapi, Demensia, dan Lansia

Abstract

Tittle: Board Game Design As Mild Dementia Disease Therapy Media in the Elderly

Board Game Design was created because of the lack of special attention and treatment of the
elderly suffering from mild dementia. Kazoku Game is a board game designed specifically as a
medium for therapy with the concept of game players rely on cognitive function. The design is
aimed at consumers aged 60 years and over. Hopefully, community can do specific response to
the mild form of dementia in the elderly by the Kazoku Game.

Keywords: Design, Board Game, Therapy Media, Dementia, and Elderly.

Pendahuluan menganggu aktivitas kehidupan sehari-hari


(dalam Demensia, Nugroho, 2008, par. 2).
Penyakit demensia merupakan permasalahan
yang identik dan sering dijumpai pada lansia. Penyakit demensia menyerang usia manula,
Demensia itu sendiri merupakan keadaan bertambahnya usia maka makin besar peluang
ketika seseorang mengalami penurunan daya seseorang untuk menderita penyakit
ingat dan daya pikir yang secara nyata demensia. Di samping itu parah atau tidaknya
demensia yang diderita tidak bisa dilihat
2

berdasarkan usia seseorang, karena apabila Penyebab utama penyakit demensia adalah
seseorang menderita penyakit stroke maka Alzheimer. Pada penyakit Alzheimer,
akan semakin parah demensia yang diderita beberapa bagian otak akan mengalami
(Stanley, 2007, dalam Imron, 2013). kemunduran, sehingga terjadi kerusakan sel
dan berkurangnya respon terhadap bahan
Seseorang didiagnosa menderita demensia kimia yang menyalurkan sinyal di dalam otak
bila dua atau lebih fungsi otak, seperti ingatan (dalam Setiono, 2014, par. 2).
dan keterampilan berbahasa menurun secara
signifikan tanpa disertai penurunan kesadaran Dalam penyakit demensia Alzheimer
(Turana, 2006, dalam Imron, 2013). (Nugroho, 2008) dapat berlangsung dalam 3
stadium, yaitu stadium awal atau demensia
Pikun sebagai mana orang awam ringan, stadium menengah atau demensia
mengatakan, merupakan gejala lupa yang sedang, dan stadium lanjut atau demensia
terjadi pada orang lanjut usia. Pikun ini berat. Pada stadium awal atau demensia
termasuk gangguan otak yang kronis. ringan biasanya ditandai dengan gejala yang
Biasanya berkembang secara perlahan-lahan, sering diabaikan dan disalah artikan sebagai
dimulai dengan gejala depresi yang ringan usia lanjut atau sebagai bagian normal dari
atau kecemasan yang kadang-kadang disertai proses menua. Umumnya penderita
dengan gejala kebingungan, kemudian menunjukkan gejala kesulitan dalam
menjadi parah diiringi dengan hilangnya berbahasa, mengalami kemunduran daya ingat
kemampuan intelektual yang umum atau secara bermakna, disorientasi waktu dan
demensia. Jadi istilah pikun yang dipakai tempat, sering tersesat di tempat yang biasa
oleh kebanyakan orang, terminologi dikenal, kesulitan membuat keputusan,
ilmiahnya adalah demensia. (Schaei & kehilangan inisiatif dan motivasi, dan
Willis, 1991 dalam Hartati & Widayanti, kehilangan minat dalam hobi dan agitasi.
2010).

Kemunduran kognitif yang dialami seorang


penderita demensia biasanya diawali dengan
adanya kemunduran dalam memori atau daya
ingat, alias pelupa atau pikun. Gejala awal
penderita demensia biasanya yakni lupa akan
peristiwa yang baru saja terjadi tetapi bisa
juga bermula sebagai depresi, ketakutan,
kecemasan, penurunan emosi atau perubahan
kepribadian lainnya. Terjadi perubahan ringan
dalam pola berbicara sehingga penderita
menggunakan kata-kata yang lebih sederhana, Sumber: http://drjockers.com/
menggunakan kata-kata yang tidak tepat atau Gambar 1. Kondisi otak Alzheimer
tidak mampu menggunakan kata-kata yang
tepat . Ketidak mampuan mengartikan tanda- Untuk menumbuhkan kessadaran terhadap
tanda bisa menimbulkan kesulitan dalam penyakit demensia ringan yang diderita lansia
mengemudikan kendaraan dan pada akhirnya maka diperlukan sebuah media yang dapat
penderita tidak dapat menjalankan fungsi membantu para penderita untuk menerapi
sosialnya (Turana, 2006, dalam Imron, 2013). penyakit demensia ringan. Media terapi
tersebut digunakan untuk merangsang dan
3

mengolah fungsi otak. Dengan demikian pengetahuan dan keahlian baru, baik dari diri
dapat membantu para penderita untuk sendiri atau dari lingkungan sekitar.
menerapi penyakit demensia ringan yang
didderita. Media pembelajaran memiliki berbagai peran
dalam proses pembelajaran dan dapat
Banyak media terapi yang dapat digunakan. memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu
Salah satunya adalah dalam bentuk digunakan untuk perorangan, kelompok, atau
permainan. Karena pada umumnya penderita kelompok pendengar yang besar jumlahnya
demensia menggunakan permainan puzzle, (Arsyad, 2007, p.28), yaitu: untuk memotivasi
catur, membaca, menggambar, dan bermain minat atau tindakan, menyajikan informasi,
alat musik sebagai media terapi (K. Widjaja, dan memberi instruksi. Secara umum, manfaat
personal communication, March 9, 2015). media pembelajaran adalah untuk
memperlancar interaksi antara pengajar
Media board game adalah media yang tepat dengan siswa, sehingga pembelajaran akan
untuk menerapi penyakit demensia ringan lebih efektif dan efisien.
pada lansia karena board game dapat
dirancang secara khusus sehingga memiliki Permainan merupakan salah satu media
konsep yang tepat untuk dapat mengurangi pembelajaran yang menyediakan suasana
efek penyakit demensia pada lansia. Selain itu bermain di mana para pelajar mengikuti
board game mengajak para pemainnya untuk aturan-aturan yang telah ditetapkan dan para
berpikir menggunakan otak dalam pemainnya akan berjuang untuk
memecahkan masalah yang ada dan hal itu menyelesaikan permainan dengan mengikuti
juga disertai dengan interaksi antar peraturan yang ada. Permainan merupakan
pemainnya. Terlebih melihat sifat seorang teknik yang sangat baik untuk memotivasi
lansia yang kembali memiliki sifat anak-anak, para pemainnya untuk konsep yang dianggap
di mana mereka lebih menyukai melakukan membosankan dan menggunakan pikiran.
sesuatu bersama dengan temannya. Permainan juga cenderung mengharuskan
Diharapkan dengan dibuatnya board game ini pemainnya untuk mau tidak mau
para lansia yang memainkannya dapat terus menggunakan daya pikir mereka untuk
melatih fungsi kognitifnya guna mengurangi menyelesaikan permainan.
efek penyakit demensia ringan yang diderita.
Board game yang dibuat dirancang agar
berbeda dengan board game yang selama ini Tinjauan Media Interaktif
banyak dijumpai, karena di board game ini Media interaktif dapat didefinisikan sebagi
akan menciptakan sebuah game yang sebuah media yang didesain sedemikian rupa
memadukan unsur strategi, warna, visual, dan untuk melibatkan respon dari seseorang secara
bentuk. aktif, di mana media interaktif tersebut dapat
membantu menciptakan suasa pembelajaran
yang menyenangkan.
Tinjauan Media Pembelajaran

Belajar merupakan salah satu faktor penting Tinjauan Board Game


yang dialami semua orang dan berlangsung
seumur hidup. Jadi media pembelajaran Permainan adalah cara bermain dengan
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan mengikuti aturan-aturan tertentu yang dapat
untuk membantu seseorang memperoleh dilakukan secara individu maupun
4

berkelompok guna mencapai tujuan tertentu. peneliti mengolah berbagai data verbal visual
Permainan itu sendiri dapat terbagi menjadi yang telah didapat sebelumnya untuk
beberapa macam dan di antaranya adalah menemukan suatu permasalahan yang ada dan
permainan berjenis board game. untuk menyelesaikan permasalahan melalui
hasil karya yang menggunakan media board
Board game adalah sebuah permainan yang game tersebut.
dimainkan dengan menggunakan pion atau
sejenisnya dengan menggunakan papan Simpulan Analisis Data
sebagai alat permainannya dan memiliki Dari hasil observasi dan wawancaara yang
sejumlah peraturan tertentu. dilakukan pada salah satu panti jompo di
Surabaya, yaitu Panti Werdha Hargodedali,
tampak bahwa para lansia penghuni panti
Metode Penelitian jompo yang menderita demensia ringan hanya
sebagian dan tidak menjadi jaminan usia
Pengumpulan data merupakan hal yang wajib semakin berumur tidak berarti kondisi
dilakukan dalam sebuah perancangan dan demensia yang diderita lebih parah. Asalkan
penelitian. Pengumpulan data sendiri menjaga pola hidup sehat dan terus melatih
dilakukan untuk memperoleh informasi yang fungsi kognitif, meskipun seseorang sudah
dibutuhkan agar dapat mencapai tujuan berumur 80 tahun kondisi demensia yang
penelitian yang diinginkan dan dapat diderita masih bisa dalam kondisi ringan.
menemukan jawaban dari suatu permasalahan
yang dihadapi. Dari segi kegiatan sehari-harinya, para lansia
penghuni panti jompo lebih senang
Metode Pengumpulan Data melakukan suatu kegiatan yang dilakukan
Pengumpulan data untuk melakukan secara bersama-sama dengan ditambahnya
Perancangan Board Game sebagai Media seorang pendamping. Jika tidak ada yang
Terapi Penyakit Demensia Ringan pada mendampingi, biasanya para lansia membaca
Lansia berasal dari data primer dan data buku, berbicara, dan tiduran di kamarnya
sekunder. Data primer merupakan data yang masing-masing.
diperoleh secara langsung dari obyek
penelitian perorangan, kelompok, dan
organisasi. Sedangkan data sekunder
merupakan data yang diperoleh dari media-
media publikasi pendukung seperti buku
literatur, internet, dan media pengetahuan
lainnya. Berikut ini adalah metode
pengumpulan data yang digunakan, yaitu:
a. Observasi lapangan secara langsung
b. Wawancara
c. Metode kepustakaan Sumber: Dokumentasi pribadi
d. Internet Gambar 2. Permainan di Panti Werdha
e. Metode dokumentasi data Hargodedali Surabaya

Metode Analisis Data


Pada dasarnya para lansia tidak memiliki
Dalam perancangan ini digunakan metode
inisiatif atau kesadaran lebih untuk
deskritif kualitatif berbasis 5W1H. Di mana,
memperhatikan penyakit demensia yang
5

diderita. Karena dari pihak panti jompo, media - perempuan dan laki-laki
yang digunakan untuk menerapi penyakit - SES A-C
demensia hanya menggunakan permainan b. Geografis
anak usia 1-3 tahun. - masyarakat Indonesia, khususnya
kota Surabaya
c. Psikografis
Pembahasan - bersahabat
- ingin tahu
Tujuan Kreatif - peduli
Perancangan board game sebagai media terapi - aktif
untuk lansia yang menderita demensia ringan - kompetitif
diharapkan para lansia yang mengalami d. Behavioristis
demensia ringan dapat dengan senang hati dan - suka bersosialisasi dan melakukan
tertarik untuk memainkan board game ini kegiatan bersama-sama
bersama teman sesama lansia atau keluarga.
Konsep
Konsep pembelajaran yang akan diberikan di
Strategi Kreatif
sini adalah belajar melatih fungsi kognitif
Perancangan board game ini akan meliputi
sambil bermain dan secara interaktif dengan
beberapa aspek yang dibutuhkan sebagai
berinteraksi sesama pemain. Karena
media terapi demensia ringan, yakni seperti:
menggunakan media board game sebagai
strategi, pengetahuan, dan visual. Board game
media pembelajaran yang umumnya
ini dibuat secara khusus untuk melatih fungsi
mengarah kepada sesuatu yang
kognitif lansia.
menyenangkan.
Topik dan Tema (Pokok Bahasan)
Jenis Media Pembelajaran
Topik dan tema yang diangkat dalam
Media yang akan dirancang di sini adalah
perancangan board game untuk lansia yang
media terapi yang berupa permainan, yaitu
menderita penyakit demensia ringan adalah
board game. Board game merupakan media
board game bertemakan strategi. Di mana
interaktif karena para dasarnya board game
pada board game ini, pemain diharuskan
dimainkan oleh beberapa orang dan tidak
berkompetisi untuk lebih dulu mendominasi
dimainkan secara individu. Board game yang
pihak lawan. Tujuan utama board game ini
akan dirancang akan berjeniskan kompetisi
adalah mengajak para pemainnya
dan kooperatif di dalamnya, sehingga secara
menggunakan otak dalam menjalankan dan
otomatis akan terjadi interaksi antar pemain
menyelesaikan permainan, sehingga fungsi
saat bermain. Selain itu di dalam board game
kognitif para lansia yang menderita demensia
juga berisikan permainan yang mengandalkan
ringan tidak memburuk dari mana semestinya.
kemampuan berpikir dari pemainnya,
sehingga mau tidak mau para pemain akan
Karakteristik Target Audience
dituntut untuk terus melatih fungsi
Sasaran perancangan untuk menggunakan
kognitifnya agar tidak memburuk kondisi
board game sebagai media terapi, akan
demensia yang dialami.
dirancang untuk lansia berusia 60 tahun ke
atas dan menderita demensia ringan,
Format Desain Media Pembelajaran
selebihnya dapat digolongkan sebagai berikut:
a. Format/Bentuk Media
a. Demografis
- lansia usia 60 tahun ke atas
6

Board game dengan judul “Kazoku Game” namun juga menarik untuk dilihat agar
dengan ukuran: tidak menyulitkan lansia.
- Panjang x lebar = 57,5 x 57,5 cm
Dikarenakan adanya penyesuaian
dengan ruang jangkauan gerak
lansia saat bermain, namun juga
memperhitungkan ukuran yang
sesuai dengan jarak baca lansia.
Selain itu ukuran tersebut masih bisa
dicetak dalam kertas ukuran plano. Sumber: http://splashnology.com
- Tinggi = 4 cm Gambar 4. Gaya desain Modern Swiss
Adanya papan permainan yang Style
selain digunakan sebagai papan
untuk bermain, juga dijadikan c. Jenis Font
sebagai kemasan untuk Bentuk verbal juga mempunyai peranan
memudahkan lansia dalam yang penting untuk mendukung dan
mengemasi permainan setelah memperlancar para lansia dalam
bermain. mempermainkan board game ini. Sebab
b. Komponen Permainan bentuk verbal berfungsi untuk
Dalam board game akan terdiri dari: menyampaikan pesan kepada para pemain.
- Papan permainan Jenis font yang digunakan adalah jenis font
- Dadu (2buah) sans serif yang memberikan kesan
- Pion (24 pion) sederhana dan santai yang sesuai dengan
- Kotak-kotak arah panah (8 kotak) lansia.
- Kemasan luar (digunakan saat baru)

Konsep Visual
a. Tone Warna
Konsep warna yang digunakan adalah
warna-warna yang cerah dan ceria, agar
tidak menyulitkan lansia dalam memahami
perbedaan warna. Di samping itu
mengingat karakter lansia yang kembali
seperti anak-anak, sehingga warna cerah
dan ceria digunakan agar mengundang
ketertarikan para lansia. Sumber: http://www.fontsquirrel.com
Gambar 5. Font Varela Round

d. Gaya Visual Ilustrasi


Gambar 3. Contoh warna Konsep gaya visual ilustrasi yang
digunakan dalam perancangan ini adalah
b. Gaya Desain gaya visual ilustrasi kartun dengan teknik
Gaya desain yang akan digunakan vector art yang menarik serta karakternya
perancangan ini adalah Modern Swiss disesuaikan dengan lansia. Gaya kartun
Style. Gaya desain yang cukup simple, mudah digunakan untuk menyampaikan
7

pesan dan dapat diterima oleh semua


kalangan dari berbagai umur.

Sumber: http://www.mind-start.com
Gambar 7. Lansia memainkan puzzle

Maka dari itu dirancanglah permainan Kazoku


Game, di mana permainan ini dapat
dimainkan oleh 2-4 orang dengan masing-
Sumber: http://image.freepik.com masing memiliki 6 pion dan 2 kotak arah
Gambar 6. Gaya kartun vector art panah yang bertujuan untuk membantu
pemainnya mempertahankan base dari tim
lawan. Pion akan dibagi menjadi 3 tingkatan
Penjaringan Ide dan 2 tipe, di mana perbedaan dapat dilihat
dari bentuk-bentuk pion.
Proses pembuatan dimulai dari pencarian
Aplikasi Board Game “Kazoku Game”
data-data dan hasil survei mengenai lansia
yang menderita penyakit demensia ringan di
Logo
Panti Jompo Werdha Hargodedali Surabaya,
Nama atau logo merupakan peran penting
serta faktor penyebab, gejala, dan terapi pada
dalam sebuah board game, karena
penderita demensia ringan. Kemudian dapat
menggambarkan secara keseluruhan
diambil kesimpulan tentang penanganan
mengenai board game tersebut. Dalam proses
masyarakat lansia di Surabaya kurang
mendesain logo, maka dipilih bentuk, font,
mendapat perhatian dan penanganan secara
ilustrasi yang sesuai dengan gaya desain yang
khusus.
dipilih.
Sedangkan ide permainan ini terinspirasi dari
Pertama logo menggunakan nama “La Valley”
permainan catur dan puzzle, di mana kedua
singkatan dari La Familie Alley. Diambil dari
permainan tersebut merupakan salah satu
bahasa Perancis dan bahasa Inggris yang
media terapi untuk lansia yang menderita
berarti ‘gang keluarga’. Adanya perubahan
penyakit demensia. Dalam permainan ini para
nama dari La Valley menjadi Kazoku Game
pemain akan menggerakan pion dengan
karena La Valley dianggap kurang sesuai
menggunakan sistem strategi agar tidak kalah
dengan board game yang akan dibuat.
dengan tim lawan.

Dari segi desain, desain La Valley sama
dengan Kazoku Game. Nama Kazoku Game
diambil dari bahasa Jepang dan bahasa Inggris
yang berarti ‘permainan keluarga’. Asal mula
menggunakan bahasa Jepang sebagai nama
8

game karena adanya board game asal Asia dan anak perempuan. Pion akan dibuat dari
Timur yang bentuknya ada kemiripan dengan bahan kayu dan pion-pion tersebut dibedakan
board game yang akan dirancang. Maka dari dalam 2 bentuk, yaitu pria dan wanita dengan
itu dicarilah istilah bahasa Asia Timur dengan tinggi yang berbeda setiap jenis pion,
arti keluarga yang paling mudah diingat dan sehingga mempermudahkan pemainnya untuk
dibaca, yaitu ‘kazoku’. membedakan tingkatan atau ranking dari
setiap pion.

Gambar 8. Logo Kazoku Game

Papan Permainan
Papan permainan disesuaikan dengan
fungsinya yaitu sebagai tempat yang Gambar 10. Tampilan pion
dirancang secara khusus untuk pion dan dadu
sehingga cocok untuk dijadikan permainan Peraturan atau Panduan Permainan
strategi. Papan permainan yang dirancang Panduan permainan menggunakan 1 lembar
terinspirasi dari permainan catur dan puzzle. kertas yang menampilkan cara bermain,
peraturan permainan, dan informasi mengenai
Papan permainan terbagi menjadi 4 base di permainan “Kazoku Game”. Kertas panduan
keempat sisi papan permainan dan harus permainan juga dilengkapi dengan gambar
menggerakan pion untuk mengalahkan tim yang membantu memperjelas dan
lawan. Sebelum permainan dimulai pemain menyampaikan informasi yang dimaksud
akan mengatur 2 kotak arah panah pada setiap kepada para pemainnya.
arenanya. Kedua kotak arah panah ini berguna
untuk mempertahankan base dari pion tim
lawan. Ukuran setiap kotak papan permainan
adalah 4x4 cm.

Gambar 9. Tampilan papan permainan

Pion Gambar 11. Tampilan panduan


Pion yang digunakan dalam permainan ini permainan
menggunakan figur satu keluarga yang terdiri
dari kakek, nenek, ayah, ibu, anak laki-laki,
9

Kemasan “Kazoku Game” Berdasarkan dari pengamatan dan analisa dari


Packaging atau kemasan merupakan suatu media-media yang ada, maka dirancanglah
penutup dari board game yang berisikan logo sebuah board game sebagai media terapi para
dan gambaran singkat tentang permainan. lansia yang dapat mengandalkan kemampuan
Kemasan “Kazoku Game” dibuat dengan berpikir dari pemainnya, sehingga mau tidak
bentuk sesederhana mungkin karena hanya mau para pemain akan dituntut untuk terus
digunakan pada saat permainan dijual. melatih fungsi kognitifnya agar tidak
Melihat bentuk papan permainan yang memperburuk kondisi penyakit demensia
dirancang sekaligus menjadi kemasan, maka yang dialami.
kemasan luar dianggap tidak seberapa perlu
karena akan membuat repot para lansia saat Selain itu dengan menjadi board game sebagai
akan mengemas permainan. media terapi, lansia yang menderita penyakit
demensia ringan dapat memainkan board
game ini bersama teman sesama lansia atau
keluarganya. Kazoku Game pun dapat
dimainkan di mana saja dan kapan saja,
sehingga selain dapat dijadikan sebagai media
terapi untuk fungsi kognitif, Kazoku Game ini
juga dapat melatih fungsi sosial pemainnya
dengan lingkungan di sekitarnya.

Daftar Pustaka

Arsyad, A. Media Pembelajaran. Jakarta:


Raja Grafindo Persada. 2007

BEM Fakultas Keperawatan. BKUL


PENPROFIL. Universitas Andalas. 2015. 24
Feb. 2016 dari http://bkulpenprofil.blogspot.
Gambar 12. Tampilan kemasan co.id/2014/11/demensia/html#
permainan “Kazoku Game”
Imron, M.Y.A. Hubungan Pengetahuan
Pengasuh Tentang Demensia Dengan
Simpulan Perawatan Lansia Yang Mengalami
Demensia di Panti Wredha Pengayoman dan
Penyakit demensia ringan pada lansia sering Panti Wredha Usia Betani di Kota Semarang.
kali dianggap sesuatu yang wajar dan 2013. 24 Feb. 2016 dari http://jurma.unimus.
disepelakan, sehingga tidak ada perhatian dan ac.id/indeks/php/perawat/article/view/212
penanganan secara khusus untuk menerapi
penyakit demensia ringan. Melihat dari Krisnawan. Download Pendidikan. 2010. 29
masalah ini, maka tercetuslah sebuah Feb. 2016 dari http://krisna1.blog.uns.ac.id/
pertanyaan mengenai bagaimana membuat download-pendidikan/
suatu media interaktif yang dapat dijadikan
sebagai media terapi untuk para lansia yang
menderita penyakit demensia ringan.
10

Mubarak, A. Board Game Pahlawan


Kemerdekaan Ksatria Mahardhika. 2013. 10
Nov. 2016 dari http://elib.unikom.ac.id/files/
disk1/607/jbptunikompp-gdl-abdulmubar-
30317-7-babiir-v.pdf

Widjaja, K. Demensia. 2015. 29 Jan. 2016 dari


http://www.facebook.com/permalink.php?id=
1391519577798906&story_fbid=156997826
9953035

Anda mungkin juga menyukai