Anda di halaman 1dari 12

ANAMNESIS KELAINAN PARU DEWASA  Faktor apa yang memperberat

 Assalamu’alaikum Pak/Bu … batuk? (debu, cuaca dingin,


 Perkenalkan saya dr. Indah, sebagai aktifitas)
dokter yang bertugas pada hari ini,  Batuknya berkurang ketika apa?
dengan Bapak/Ibu siapa? umurnya (minum air hangat, cuaca panas,
berapa Pak/Bu? tinggal di mana? istirahat)
 Baiklah Bapak/Ibu, untuk menentukan  Batuknya berdahak atau kering?
 Dahak muncul dari awal atau
kemungkinan penyakit yang dialami, kita
baru-baru ini saja?
perlu melakukan tanya jawab terlebih  Dahaknya banyak atau sedikit?
dahulu. Apakah Bapak/Ibu bersedia? warnanya apa?
 Keluhannya apa Pak/Bu? (keluhan  Dahaknya ada darah/tidak?
utama: sesak napas, batuk, nyeri dada)  Dahaknya bau/tidak?
 Ada keluhan lain Pak/Bu?  Nyeri Dada
 Sesak Napas  Sudah berapa lama nyeri dada
 Sudah berapa lama sesaknya? yang dialami?
 Hilang timbul / menetap?  Nyeri dadanya di sebelah mana?
Perlahan-lahan / tiba-tiba?  Hilang timbul / menetap?
 Sesaknya bervariasi atau tidak Mendadak / bertahap?
dalam 1 hari? (misalnya lebih  Nyerinya timbul pada saat apa?
 Nyerinya seperti apa?
sering pada pagi, malam, siang,  Nyerinya menjalar atau tidak?
sore) (lengan, leher, rahang)
 Faktor apa yang memperberat  Nyerinya bervariasi atau tidak
sesak? dalam 1 hari? (misalnya lebih
(Alergen : debu, bulu binatang,
sering pada pagi, malam, siang,
kasur kapuk, selimut wol dan lain-
sore atau sama saja)
lain)  Sebelumnya pernah mengalami
(Makanan : udang, susu, telur,
trauma dada atau tidak?
ikan laut dan lain-lain)  Kalau tidur, lebih nyaman ke arah
(Zat kimia : obat nyamuk, asap
yang sakit atau tidak?
rokok, asap kendaraan dan lain-  Demam
lain)  Ada demam atau tidak Pak/Bu?
(Fisik : cuaca dingin)  Demamnya muncul pada awal
(Kegiatan jasmani : aktivitas / keluhan muncul atau baru-baru
olahraga) ini saja?
(Obat-obatan : penisilin, sulfa,  Demamnya bervariasi atau tidak
aspirin dan lain-lain) dalam 1 hari? (pagi, malam,
(Stres dan emosi)
(Infeksi : ISPA, virus, Mycoplasma, siang, sore)
 Keringat Malam
Chlamydia, bakteri)  Kalau malam, saat lagi santai
 Sesaknya berkurang ketika apa?
sering keluar keringat atau tidak
(cuaca panas, istirahat, tidur ≥ 2
Pak/Bu?
bantal)  Keringatnya banyak atau tidak?
 Pada saat sesak ada bunyi atau  Nafsu makan
tidak?  Selama sakit ini, nafsu makannya
 Batuk berubah / tidak Pak/Bu?
 Sudah berapa lama batuknya?  Berat Badan
 Hilang timbul / menetap?  Akhir-akhir ini Bapak/Ibu merasa
 Batuknya bervariasi atau tidak
ada perubahan tidak dengan
dalam 1 hari? (misalnya lebih
pakaiannya? (misalnya: merasa
sering pada pagi, malam, siang,
pakaiannya jadi terasa longgar)
sore)
 Kira-kira sudah berapa lama  Di keluarga Bapak/Ibu ada yang
Bapak/Ibu merasa pakaiannya mempunyai keluhan yang sama dengan
menjadi longgar? Bapak/Ibu atau tidak?
 Dulu sebelum sakit berat Jika ada, tanyakan:
o Siapa?
badannya berapa?
 Kalau baru-baru ini sempat o Tinggal serumah atau tidak? (TBC

menimbang berat badannya atau dan ISPA)


o Bapak/Ibu tinggal di perumahan apa?
tidak Pak/Bu? Sekarang berapa
(kompleks, rumah susun)
berat badannya? o Ada ventilasi atau tidak di rumahnya
 Lemas
 Bapak/Ibu sering merasa lemas Pak/Bu?
o Biasanya kalau masak di rumah,
atau tidak akhir-akhir ini walau
menggunakan kompor atau kayu api?
tidak sedang melakukan  Maaf ya Pak/Bu, Bapak/Ibu merokok atau
aktivitas? tidak? (PPOK)
 Muntah, diare Jika iya, tanyakan:
 Ada muntah atau tidak baru-baru o Sudah berapa lama Bapak/Ibu
ini?
merokok?
 Ada diare atau tidak baru-baru
o Berapa banyak rokok yang
ini?
dihabiskan dalam 1 hari?
 Kebiruan
 Ada kebiruan atau tidak?  Kalau boleh saya tahu pekerjaannya
 Munculnya sejak kapan? apa? (lokasi kerja: pabrik semen, pabrik
batubara dan tempat yang ada polusi)
 Semua keluhan ini baru pertama kali
 Baiklah Bapak/Ibu, dari hasil tanya jawab
atau sebelumnya sudah pernah dialami?
o Jika sudah pernah, tanyakan: yang sudah kita lakukan, untuk saat ini
 Sejak kapan Bapak/Ibu bisa saya simpulkan kemungkinan
mengalaminya? (sejak kecil: Bapak/Ibu mengalami penyakit ..........
asma) (TBC, ASMA, PPOK dan lain-lain). Tetapi,
 Dulu Bapak/Ibu sudah sempat
untuk memastikan diagnosis
berobat ke dokter belum?
penyakitnya dibutuhkan pemeriksaan
 Obat apa saja yang sudah pernah
fisik dan pemeriksaan penunjang
diterima? Obatnya banyak atau
lainnya. Nanti jika Bapak/Ibu bersedia,
tidak Pak/Bu? (banyak: TBC)
 Minum obatnya teratur atau kita akan melakukan pemeriksaan fisik
tidak? dan pemeriksaan penunjang tersebut.
 Kalau Bapak/Ibu buang air kecil,  Terimakasih ya Bapak/Ibu untuk
warnanya berubah menjadi waktunya, wassalamu’alaikum wr.wb.
kemerahan atau tidak? (TBC)
ANAMNESIS KELAINAN PARU ANAK
 Bapak/Ibu pernah atau tidak didiagnosis
 Assalamu’alaikum Bu/Pak …
dokter mengalami penyakit yang lain?  Perkenalkan saya dr. Indah, sebagai
(misalnya: diabetes melitus, (asma : dokter yang bertugas pada hari ini,
rhinitis, gatal-gatal pada kulit dan dengan Ibu/Bapak siapa? Siapa yang
penyakit alergi lainnya), TBC, hipertensi, sakit Bu/Pak? Anaknya?
gagal jantung, gagal ginjal dan lain-lain)  Nama anaknya siapa Bu/Pak? umurnya
o Sudah berapa lama menderita berapa?
penyakit tersebut?  Baiklah Ibu/Bapak, untuk menentukan
o Dulu, selama sakit kontrol ke kemungkinan penyakit yang dialami
dokternya rutin atau tidak? anak Ibu/Bapak, kita perlu melakukan
o Minum obatnya teratur atau tidak?
tanya jawab terlebih dahulu. Apakah
Ibu/Bapak bersedia?
 Keluhan pada anaknya apa ya Bu/Pak?  Dahak muncul dari awal atau
(keluhan utama: sesak napas, batuk, baru-baru ini saja?
 Dahaknya banyak atau sedikit?
nyeri dada)
 Ada keluhan lain Bu/Pak? warnanya apa?
 Sesak Napas  Dahaknya ada darah/tidak?
 Sudah berapa lama sesaknya?  Dahaknya bau/tidak?
 Hilang timbul / menetap?  Nyeri Dada
 Sudah berapa lama nyeri dada
Perlahan-lahan / tiba-tiba?
 Sesaknya bervariasi atau tidak yang dialami?
 Nyeri dadanya di sebelah mana?
dalam 1 hari? (misalnya lebih  Hilang timbul / menetap?
sering pada pagi, malam, siang, Mendadak / bertahap?
sore)  Nyerinya timbul pada saat apa?
 Faktor apa yang memperberat  Nyerinya seperti apa?
 Nyerinya menjalar atau tidak?
sesak?
(Alergen : debu, bulu binatang, (lengan, leher, rahang)
 Nyerinya bervariasi atau tidak
kasur kapuk, selimut wol dan lain-
dalam 1 hari? (misalnya lebih
lain)
(Makanan : udang, susu, telur, sering pada pagi, malam, siang,
ikan laut dan lain-lain) sore atau sama saja)
(Zat kimia : obat nyamuk, asap  Sebelumnya pernah mengalami
rokok, asap kendaraan dan lain- trauma dada atau tidak?
 Kalau tidur, lebih nyaman ke arah
lain)
(Fisik : cuaca dingin) yang sakit atau tidak?
(Kegiatan jasmani : aktivitas /  Pilek
 Ada pilek atau tidak?
olahraga)  Sudah berapa lama pileknya?
(Obat-obatan : penisilin, sulfa,  Hidungnya tersumbat atau tidak?
aspirin dan lain-lain)  Sebelumnya ada bersin-bersin
(Stres dan emosi) atau tidak Bu/Pak?
(Infeksi : ISPA, virus, Mycoplasma,  Demam
Chlamydia, bakteri)  Ada demam atau tidak Pak/Bu?
 Sesaknya berkurang ketika apa?  Demamnya muncul pada awal
(cuaca panas, istirahat, tidur ≥ 2 keluhan muncul atau baru-baru
bantal) ini saja?
 Pada saat sesak ada bunyi atau  Demamnya bervariasi atau tidak
tidak? dalam 1 hari? (pagi, malam,
 Kalau sedang bernapas, siang, sore)
hidungnya gimana? (kempas-  Nyeri Tenggorokan
 Ada nyeri tenggorokan atau
kempis atau tidak)
 Batuk tidak?
 Sudah berapa lama batuknya?  Berpengaruh dengan pola makan
 Hilang timbul / menetap? atau tidak? (sulit menelan)
 Batuknya bervariasi atau tidak  Keringat Malam
dalam 1 hari? (misalnya lebih  Saat lagi istirahat malam hari,
sering pada pagi, malam, siang, anaknya sering berkeringat atau
sore) tidak Bu/Pak?
 Faktor apa yang memperberat  Keringatnya banyak atau tidak?
 Nafsu makan
batuk? (debu, cuaca dingin,  Selama sakit ini, nafsu makan
aktifitas) anaknya berubah atau tidak
 Batuknya berkurang ketika apa?
Bu/Pak? (4 sehat?)
(minum air hangat, cuaca panas,  Berat Badan
istirahat)  Akhir-akhir ini Ibu/Bapak merasa
 Batuknya berdahak atau kering? ada perubahan tidak dengan
pakaian anaknya? (misalnya: o Sudah berapa lama menderita
merasa pakaiannya jadi terasa penyakit tersebut?
o Dulu, selama sakit kontrol ke
longgar)
 Kira-kira sudah berapa lama dokternya rutin atau tidak?
Ibu/Bapak merasa pakaian o Minum obatnya teratur atau tidak?
 Dulu saat mengandung anaknya ini, Ibu
anaknya menjadi lebih longgar?
 Dulu sebelum sakit berat badan pernah sakit atau tidak? Sakit apa?
 Anaknya ini lahirnya cukup bulan atau
anaknya berapa?
 Kalau baru-baru ini sempat prematur? Berat badan lahirnya berapa
menimbang berat badan atau Bu/Pak?
 Sejak lahir anaknya diberi ASI atau tidak
tidak Bu/Pak? Sekarang berat
Bu/Pak? Sekarang masih konsumsi ASI
badan anaknya berapa?
 Lemas atau sampai umur berapa diberi ASI?
 Ibu/Bapak merasa aktivitas  Sekarang, selain konsumsi ASI, anaknya
anaknya berkurang atau tidak diberi susu formula lain atau tidak?
 Imunisasi dasar anak Ibu/Bapak ini
sejak sakit? (misalnya lemah,
lengkap atau tidak? (BCG, DPT, Hep-B,
lemas, lesu, lunglai)
 Muntah, diare Polio, Campak)
 Ada muntah atau tidak baru-baru  Selain imunisasi dasar, ada imunisasi
ini? tambahan yang diterima oleh anak
 Ada diare atau tidak baru-baru
Ibu/Bapak?
ini?  Ada atau tidak anggota keluarga yang
 Kebiruan
 Ada kebiruan atau tidak? memiliki keluhan yang sama dengan
 Munculnya sejak kapan? anak Ibu/Bapak?
 Rewel Jika ada, tanyakan:
 Selama sakit ini, anaknya jadi o Siapa?
rewel atau bagaimana Bu/Pak? o Tinggal serumah atau tidak? (TBC
 Semua keluhan ini baru pertama kali dan ISPA)
atau sebelumnya sudah pernah dialami o Ibu/Bapak tinggal di perumahan apa?

oleh anak Ibu/Bapak? (kompleks, rumah susun)


o Jika sudah pernah, tanyakan: o Ada ventilasi atau tidak di rumahnya
 Sejak kapan anak Ibu/Bapak Bu/Pak?
mengalaminya? (sejak kecil: o Biasanya kalau masak di rumah,

asma) menggunakan kompor atau kayu api?


 Dulu anaknya sudah pernah o Anggota keluarga di rumah ada yang

dibawa berobat ke dokter belum? merokok atau tidak Bu/Pak?


 Obat apa saja yang sudah pernah  Baiklah Ibu/Bapak, dari hasil tanya jawab
diterima? Obatnya banyak atau yang sudah kita lakukan, untuk saat ini
tidak Pak/Bu? (banyak: TBC) bisa saya simpulkan kemungkinan anak
 Minum obatnya teratur atau Ibu/Bapak mengalami penyakit ..........
tidak? (ISPA, TBC, ASMA, PPOK dan lain-lain).
 Kalau Bapak/Ibu buang air kecil,
Tetapi, untuk memastikan diagnosis
warnanya berubah menjadi
penyakitnya dibutuhkan pemeriksaan
kemerahan atau tidak? (TBC)
 Anak Ibu/Bapak pernah atau tidak fisik dan pemeriksaan penunjang
didiagnosis dokter mengalami penyakit lainnya. Nanti jika Ibu/Bapak bersedia,
yang lain? (misalnya: ISPA, (asma : kita akan melakukan pemeriksaan fisik
rhinitis, gatal-gatal pada kulit dan dan pemeriksaan penunjang tersebut
penyakit alergi lainnya), TBC, gagal untuk anak Ibu/Bapak.
jantung, gagal ginjal dan lain-lain)
 Terimakasih ya Ibu/Bapak untuk  Maaf Bapak/Ibu, kalau boleh tahu
waktunya, wassalamu’alaikum wr.wb. pekerjaannya apa?
 Mimisan (epistaksis)
ANAMNESIS THT  Sudah berapa lama mimisannya?
 Hilang timbul / terus-menerus?
 Assalamu’alaikum Pak/Bu …  Sebelumnya Bapak/Ibu pernah
 Perkenalkan saya dr. Indah, sebagai trauma hidung / tidak?
dokter yang bertugas pada hari ini,  Bapak/Ibu punya kebiasaan
dengan Bapak/Ibu siapa? umurnya mengorek-ngorek lubang hidung /
berapa Pak/Bu? tinggal di mana? tidak?
 Baiklah Bapak/Ibu, untuk menentukan  Gimana cara Bapak/Ibu di rumah

kemungkinan penyakit yang dialami, kita untuk menghentikan mimisan

perlu melakukan tanya jawab terlebih yang dialami?


 Ada keluhan lain Pak/Bu? (pilek,
dahulu. Apakah Bapak/Ibu bersedia?
 Keluhannya apa Pak/Bu? (keluhan demam dan lain-lain).
 Ada perdarahan di gusi juga atau
utama: sakit tenggorokan, bersin-bersin,
tidak Pak?
mimisan)  Di kulit Bapak/Ibu ada memar-
 Sakit Tenggorokan (faringitis virus,
memar / tidak?
abses dalam leher, tonsillitis akut)  Mimisan yang Bapak/Ibu alami ini
 Sudah berapa lama sakit
baru yang pertama kali atau
tenggorokannya?
 Sakit tenggorakannya hilang sebelumnya memang sudah

timbul/menetap? sering?
 Berpengaruh dengan pola makan  Sejak kapan Bapak/Ibu

atau tidak Pak/Bu? mengalaminya?


 Ada keluhan lain Pak/Bu?  Dulu Bapak/Ibu sudah sempat

(misalnya suara serak/ berobat ke dokter belum?


 Obat apa yang sudah pernah
bergumam, sulit buka mulut,
diterima?
batuk, demam, mual, muntah,  Minum obatnya teratur atau
lesu, nyeri-nyeri sendi, tidak tidak?
nafsu makan)  Bapak/Ibu ada riwayat penyakit
 Semua keluhan yang Ibu rasakan lain atau tidak? (misalnya
ini baru pertama kali atau hipertensi, leukemia,DBD,
sebelumnya sudah pernah? hemophilia, demam kuning)
 Sejak kapan Bapak/Ibu  Selama sakit itu Bapak/Ibu rutin
mengalaminya? kontrol ke dokter?
 Dulu Bapak/Ibu sudah sempat  Dalam keluarga Bapak/Ibu ada
berobat ke dokter belum? atau tidak yang mengalami
 Obat apa yang sudah pernah
keluhan yang sama dengan
diterima?
 Minum obatnya teratur atau Bapak/Ibu?
 Maaf Bapak/Ibu, pekerjaannya
tidak?
 Bapak/Ibu ada alergi atau tidak? apa?
 Bersin-bersin
(misalnya alergi debu, cuaca  Sudah berapa lama bersin-
dingin, atau makanan)? bersinnya Pak/Bu?
 Dulu Bapak/Ibu pernah menderita  Hilang timbul / terus menerus?
sakit amandel/tidak?  Faktor apa yang menyebabkan
 Di keluarga Bapak/Ibu ada atau Bapak/Ibu bersin-bersin? (asap,
tidak yang mempunyai keluhan debu, bau menyengat, udara
yang sama dengan Bapak/Ibu? dingin dll).
 Untuk mengurangi keluhan  Assalamu’alaikum Pak/Bu …
Bapak/Ibu itu, apa yang  Perkenalkan saya dr. Indah, dokter yang

Bapak/Ibu lakukan? (istirahat, bertugas untuk melakukan pemeriksaan

minum obat). fisik paru terhadap Bapak/Ibu, dengan


 Ada keluhan lain Pak/Bu selain Bapak/Ibu siapa? umurnya berapa
bersin-bersin? (misalnya hidung Pak/Bu?
berair/pilek, hidung tersumbat,  Baiklah Bapak/Ibu, hari ini saya akan

hidung dan mata gatal, banyak melakukan pemeriksaan fisik paru

air mata yang keluar) terhadap Bapak/Ibu untuk membantu


 Semua keluhan yang Bapak/Ibu menegakkan diagnosis. Apakah
rasakan ini baru yang pertama Bapak/Ibu bersedia?
kalinya atau sudah sering?  Sebelum pemeriksaan dilakukan, perlu
 Sejak kapan Bapak/Ibu mempersiapkan alat terlebih dahulu. Di
mengalaminya? sini ada stetoskop yang nantinya akan
 Dulu Bapak/Ibu sudah sempat
digunakan pada saat auskultasi.
berobat ke dokter belum?  Maaf Bapak/Ibu, silahkan dibuka
 Obat apa yang sudah pernah
bajunya. Kemudian silahkan Bapak/Ibu
diterima?
 Minum obatnya teratur atau berbaring di tempat tidur.
 Posisi pemeriksa berada di sebelah
tidak?
 Bapak/ Ibu ada riwayat penyakit kanan pasien.
 Sebelum memulai pemeriksaan,
lain atau tidak? (misalnya
pemeriksa mencuci tangan terlebih
galigata/ gatal-gatal dikulit,
dahulu.
asma)
 Pertama saya akan melakukan inspeksi,
 Selama sakit itu Bapak/Ibu rutin
inspeksi dilakukan dari samping dan dari
kontrol ke dokter?
 Dalam keluarga Bapak/Ibu ada sisi bawah pasien.
- Melihat dinding dada pada saat diam,
atau tidak yang mengalami
“napasnya ditahan dulu pak/bu.”
keluhan yang sama dengan
(Dinding dada pasien dalam posisi
Bapak/Ibu?
 Maaf Pak/Bu, kalau saya boleh stastis adalah simetris kanan dan
tahu pekerjaan Bapak/Ibu apa? kiri)
 Baiklah Bapak/Ibu, dari hasil tanya jawab - Melihat dinding dada pada saat
yang sudah kita lakukan, untuk saat ini bergerak, “sekarang napasnya
bisa saya simpulkan kemungkinan seperti biasa ya Pak/Bu.” (Dinding
Bapak/Ibu mengalami penyakit .......... dada pasien dalam posis dinamis
(Rinitis, faringitis, tonsillitis, abses dalam adalah simetris kanan dan kiri).
- Setelah itu, menghitung frekuensi
leher, mimisan dan sinusitis). Tetapi,
napas. Di sini saya akan menghitung
untuk memastikan diagnosis
frekuensi napas pasien selama 30
penyakitnya dibutuhkan pemeriksaan
detik kemudian dikalikan dua.
fisik dan pemeriksaan penunjang
Bapak/Ibu bernapasnya seperti biasa
lainnya. Nanti jika Bapak/Ibu bersedia,
ya, jangan ditahan. (frekuensi napas
kita akan melakukan pemeriksaan fisik
pasien adalah … x per menit).
dan pemeriksaan penunjang tersebut.
 Selanjutnya melakukan palpasi yang
 Terimakasih ya Bapak/Ibu untuk
tujuannya adalah untuk menilai stem
waktunya, wassalamu’alaikum wr.wb.
fremitus.
PEMERIKSAAN PARU DEWASA
 Selanjutnya adalah melakukan perkusi
paru untuk mengetahui gambaran kondisi
paru.
- Letakkan telunjuk atau jari tengah
tangan kiri di sela iga sebagai alas.
- Jari tersebut diketuk dengan
menggunakan satu atau tiga jari
tangan kanan agar timbul bunyi
perkusi yang menggambarkan
kondisi paru.
- Prosedur tersebut dimulai dari bagian
atas ke bagian bawah paru dan dari
- Hmm,,, maaf ya Pak/Bu yaaa ^_^ .
- Kedua telapak tangan diletakkan di arah lateral ke medial. Bandingkan
permukaan dada pasien bagian bunyi perkusi yang timbul antara
depan. dinding dada kanan dan kiri pada
- Pasien diminta untuk menyebutkan
setiap sela iga.
angka “tujuh tujuh tujuh”. “Silahkan - Interpretasi: perkusi paru pasien
sebut angka “tujuh tujuh tujuh” normal, yaitu sonor pada kedua
dengan keras ya Pak/Bu.” (rasakan lapangan paru.
- Menentukan batas paru-hepar:
getaran suara yang dihantarkan ke
 Perkusi dilakukan di bagian kanan
telapak tangan).
dada, mulai dari atas (sela iga ke-1)
- Lalu posisi telapak tangan ditukar,
ke bawah hingga terdengar
diletakkan secara bersilangan.
- Pasien diminta untuk menyebutkan perubahan suara perkusi dari sonor
angka “tujuh tujuh tujuh”. “Silahkan menjadi pekak.
(Bunyi pekak berasal dari hepar,
sebut angka “tujuh tujuh tujuh”
yaitu merupakan organ padat)
dengan keras ya Pak/Bu.” (rasakan
 Interpretasi: batas paru-hepar pasien
getaran suara yang dihantarkan ke
normal, yaitu berada di ICS 6.
telapak tangan). - Menentukan peranjakan hepar:
- Pindahkan posisi telapak tangan,  Jari tangan kiri tetap diletakkan pada
bergerak dari atas ke bawah batas paru-hepar.
 Pasien diminta untuk menarik napas
permukaan dada. Pasien diminta
panjang lalu ditahan. “Silahkan tarik
untuk mengulangi kata “tujuh tujuh
napas yang panjang ya Pak/Bu,
tujuh” tersebut setiap kali posisi
kemudian ditahan sebentar.”
telapak tangan berpindah. Posisi
 Perkusi dilanjutkan ke arah bawah
telapak tangan jangan dipindahkan
sampai kembali menemukan bunyi
sebelum pasien selesai menyebutkan
pekak karena adanya hepar.
kata “tujuh tujuh tujuh”.  Setelah itu, pasien diminta untuk
- Palpasi juga dilakukan di bagian
bernapas seperti biasa lagi.
belakang dada pasien dengan cara
“Sekarang silahkan Bapak/Ibu
yang sama seperti bagian depan.
bernapas seperti biasa.”
- Interpretasi: (stem fremitus bagian
 Perubahan posisi batas paru-hepar
dada depan pasien normal, yaitu
pada saat bernapas biasa dengan
simetris kanan dan kiri/ stem
pada inspirasi lama menandakan
fremitus bagian dada belakang
peranjakan.
pasien normal, yaitu simetris kanan
dan kiri).
 Interpretasi: peranjakan paru-hepar - Auskultasi dibandingkan antara paru
pasien normal, yaitu berada di ICS 8 kiri dengan paru kanan dan bergerak
atau 9. dari atas ke bawah.
- Menentukan batas jantung: - Dengarkan suara napas dan ada
 Perkusi dilakukan di sela iga
tidaknya suara tambahan.
dengan jari tangan kanan dan jari - Auskultasi dilakukan di bagian
telunjuk atau jari tengah sebagai belakang dada pasien dengan cara
alasnya. yang sama seperti bagian depan.
 Perkusi dimulai dari perifer - Interpretasi: (suara napas vesikuler
thoraks menuju ke arah jantung. pada kedua lapangan paru bagian
 Perkusi dilakukan pada 4 arah,
depan pasien normal, suara napas
yaitu superior, inferior, kiri dan
tambahan tidak ada (ronkhi tidak
kanan.
ada, wheezing tidak ada) / suara
 Interpretasi: batas jantung pasien
napas vesikuler pada kedua lapangan
normal, yaitu:
 Kanan atas : ICS 2 Linea paru bagian belakang pasien normal,
Parasternalis Dextra. suara napas tambahan tidak ada
 Kanan bawah : ICS 4 Linea
(ronkhi tidak ada, wheezing tidak
Parasternalis Dextra.
ada)).
 Kiri atas : ICS 2 Linea
- Selanjutnya stetoskop ditempelkan
Parasternalis Sinistra.
pada dinding dada dan pasien
 Kiri bawah : ICS 5 Linea
diminta untuk menyebutkan “tujuh
Midclavicularis Sinistra.
- Perkusi juga dilakukan di bagian tujuh tujuh”. Auskultasi ini dilakukan
belakang dada pasien dengan cara di setiap lapang paru kanan dan kiri
yang sama seperti bagian depan. untuk dibandingkan.
- Interpretasi: fremitus vocal kedua
Namun, pada bagian belakang dada
lapangan paru pasien normal.
tidak dilakukan pemeriksaan batas
 Setelah selesai melakukan pemeriksaan
paru hepar dan batas jantung.
thoraks depan, lakukan pemeriksaan
 Pemeriksaan yang terakhir adalah
thoraks belakang. Pasien diminta untuk
auskultasi untuk mendengarkan suara
menyilangkan tangannya di depan dada.
napas.
 Baiklah Pak/Bu, dari hasil pemeriksaan
fisik paru yang telah dilakukan, dapat
saya simpulkan bahwa kondisi paru-paru
Bapak/Ibu dalam normal, di mana:
- Berdasarkan inspeksi : dinding dada
statis dan dinamis simetris kanan
dan kiri.
- Palpasi : stem fremitus normal, yaitu
simetris kanan dan kiri.
- Perkusi : sonor pada kedua lapangan
paru, batas paru-hepar normal yaitu
di ICS 6, peranjakan hepar normal
yaitu di ICS 8, serta batas jantung
normal.
- Auskultasi : suara napas vesikuler
normal, suara napas tambahan tidak
- Diafragma stetoskop ditempelkan di
ada (ronkhi tidak ada, wheezing tidak
sela iga seluruh lapangan paru.
ada).
 Jika semua pemeriksaan selesai memperhatikan mukosa hidung,
dilakukan, pemeriksa kembali melakukan concha nasales, cavum nasi, septum
cuci tangan. nasi, ada tidaknya sekret dan massa.
 Pemeriksaan fisik paru telah selesai - Interpretasi
o Mukosa hidung : normal
Pak/Bu. Terimakasih untuk waktunya.
(merah muda) / hiperemis
Wassalamu’alaikum warahmatullahi o Concha nasales : normal /
wabarakatuh.
membesar
o Cavum nasi : longgar /
PEMERIKSAAN THT
sempit
 Assalamu’alaikum Pak/Bu … o Septum nasi : lurus /
 Perkenalkan saya dr. Indah, dokter yang
bengkok
bertugas untuk melakukan pemeriksaan o Sekret : ada / tidak
THT terhadap Bapak/Ibu, dengan ada
o Massa : ada / tidak
Bapak/Ibu siapa? umurnya berapa
Pak/Bu? ada
 Baiklah Bapak/Ibu, hari ini saya akan
melakukan pemeriksaan THT terhadap
Bapak/Ibu untuk membantu
menegakkan diagnosis. Apakah
Bapak/Ibu bersedia?
 Sebelum pemeriksaan dilakukan, perlu
mempersiapkan alat terlebih dahulu.
Berikut ini adalah alat-alat yang akan
digunakan dalam pemeriksaan THT:
lampu kepala, spekulum hidung, spatula
lidah, kaca laring, kaca faring, xyllocain
 Selanjutnya melakukan pemeriksaan
spray, lampu spiritus, pinset bayonet
hidung belakang (rhinoskopi posterior
dan kertas tisu. Meja peralatan berada di
atau nasofaringoskopi).
sebelah kanan pemeriksa. - Pasien diminta untuk membuka
 Sebelum memulai pemeriksaan,
mulut lebar-lebar, “Maaf pak, tolong
pemeriksa mencuci tangan terlebih
mulutnya dibuka, yang lebar ya Pak”,
dahulu.
lalu semprotkan xyllocain spray
 Pasien diminta duduk berhadapan
secukupnya ke dalam rongga mulut,
dengan pemeriksa. “Silahkan duduk
tunggu beberapa menit sampai
Pak/Bu”. Posisi kaki pemeriksa berada di
pasien tidak merasa lagi waktu
sebelah kanan kaki pasien.
 Pertama saya akan melakukan menelan ludah.
- Kaca faring dipanaskan dengan
pemeriksaan hidung depan (rhinoskopi
lampu spiritus yang tujuannya
anterior).
- Pemeriksa memakai lampu kepala mencegah agar kaca tidak buram,
yang cahayanya diarahkan ke hidung lalu tempelkan di tangan untuk
pasien. mengontrol terlalu panas atau tidak.
- Melihat bentuk hidung pasien. - Pasien kembali diminta untuk
(bentuk hidung pasien simetris) membuka mulut dan mengeluarkan
- Spekulum hidung dipegang dengan
lidahnya “buka mulutnya pak/bu dan
tangan kiri, dan dipasang pada salah
lidahnya dikeluarkan”, lalu pemeriksa
sau lubang hidung. Pemeriksa
menekan lidah dengan spatula lidah
yang dipegang oleh tangan kiri.
- Kaca faring dimasukkan ke dalam
mulut yang dipegang dengan tangan
kanan seperti memegang pensil dan
di arahkan ke atas.
- Kaca faring dimasukkan ke dalam
faring dan mengambil posisi di depan
uvula, kalau perlu uvula dapat
didorong sedikit ke belakang dengan
punggung kaca. Kaca disinari dengan
lampu kepala.
- Pemeriksa memperhatikan tuba
eustachii, fossa rosenmuller, choana
dan massa.
- Interpretasi
o tuba eustachii :
tersumbat / tidak
o fossa rosenmoller : massa /
tidak
o choana : mukosa
normal / tidak
o Massa : ada / tidak
ada

 Melakukan pemeriksaan tenggorokkan:


- Pemeriksa memakai lampu kepala
yang cahayanya di arahkan ke mulut
pasien.
- Pasien diminta untuk membuka
mulut, “tolong buka mulutnya pak”
- Lidah pasien ditekan ke bawah
menggunakan spatula lidah yang
dipegang dengan tangan kiri.
- Pemeriksa memperhatikan tonsila
palatina kanan dan kiri serta keadaan
faring pasien.
- Interpretasi  Melakukan pemeriksaan laringoskopi
o Tonsila palatina
indirek:
 ukuran : normal /
- Pasien diminta untuk membuka
membesar / sudah diangkat
mulut lebar-lebar, “Maaf pak, tolong
(T0)
mulutnya dibuka, yang lebar ya Pak”,
 Mukosa : normal (merah
lalu semprotkan xyllocain spray
muda pucat) / hiperemis
 detritus : ada / tidak ada secukupnya ke dalam rongga mulut,
 kripta : normal / melebar
tunggu beberapa menit sampai
pasien tidak merasa lagi waktu
menelan ludah.
- Pasien kembali diminta untuk
membuka mulut dan mengeluarkan
lidahnya sepanjang mungkin “buka
mulutnya pak/bu dan lidahnya
dikeluarkan sepanjang mungkin ya”.
- Lidah pasien yang berada di luar
mulut dipegang dengan tisu
menggunakan tangan kiri dengan
tenaga yang cukup, jangan terlalu
longgar dan jangan terlalu kuat.
- Kaca laring dipanaskan dengan
lampu spiritus yang tujuannya
mencegah agar kaca tidak buram,
lalu tempelkan di tangan untuk
mengontrol terlalu panas atau tidak.
- Kaca laring dimasukkan ke dalam
faring dan mengambil posisi di depan
uvula, kalau perlu uvula dapat
didorong sedikit ke belakang dengan
punggung kaca. Kaca disinari dengan
lampu kepala.
- Pasien diminta untuk mengucapkan
huruf “I” dengan tempo yang agak
lama agar pemeriksa dapat
memperhatikan: radiks lidah,
epiglotis dan sekitarnya, lumen laring
o Faring
dan rima glotidis, serta bagian yang
 mukosa : normal (merah
terletak kaudal dari rima glotidis.
muda pucat) / hiperemis
 granula : ada / tidak ada “ucapkan huruf “I” ya Pak.”
 lateral band : normal / - Interpretasi
o lumen laring : ada massa / tidak.
melebar
 sekret : ada / tidak ada mukosa normal / tidak.
 Melakukan pemeriksaan laring luar: o rima glotis : ada massa / tidak.
- Inspeksi : warna kulit leher, apabila o korda vocalis stadium fonasi:
 Gerakan kiri-kanan sama
terdapat massa dilakukan palpasi.
- Interpretasi (warna lulit leher normal, cepat (simetris).
 Bersama-sama bergerak ke
tidak terdapat massa).
median lalu pinggir korda
vokalis itu merapatkan diri
(bertautan).
 Bila salah satu korda vokalis
tidak sampai ke median
berarti korda vocalis itu
mengalami parase atau
paralisis.

- Interpretasi pemeriksaan THT


keseluruhan dari rinoskopi anterior,
rinoskopi posterior, tenggorokan,
leher luar, serta laringoskopi indirek
menunjukkan hasil yang normal.
 Pemeriksaan selesai dan pemeriksa
mencuci tangan.
 Pemeriksaan THT yang dilakukan telah
selesai Pak/Bu. Terimakasih untuk
waktunya, wassalamu’alaikum wr.wb.

Anda mungkin juga menyukai