9. Pernyataan yang benar untuk gejala 12. Presentase diagnosa karsinoma paru
karsinoma paru adalah: paling sering didapat dari:
A. Gejala intrathoracal terdiri atas A. Sitologi sputum
metastase dan non metastase B. Kombinasi dari tindakan-tindakan
B. Gejala intrathoracal intrapulmoner bronkoskopi
akibat desakan tumor ke rongga C. Aspirasi transthoracal
mediastinum D. Aspirasi transbronchial
Blok XI
Mamad, seorang laki-laki, usia 20th datang ke 17. Sinusitis maksilari kronis diberikan
rumah sakit dengan keluhan tenggorokan pengobatan / tindakan berupa:
sakit sekali, tidak bisa menelan makanan dan A. Cadwell
minuman, temp. 39o C, mulut sukar ditutup B. Irigasi
(trismus) sejak 2 hari yang lalu. C. Antibiotic
14. Kemungkinan penyebab keluhan yang D. Diatermi
dialami Mamad adalah: E. Antihistamin
A. Gingivitis 18. Pada abses septum nasi diberikan
B. Peritonsiler abses tindakan yaitu:
C. Sakit pada temporo mandibular joint A. Irigasi
D. Faringitis akut B. Irigasi + tampon
E. Angina lidovici C. Irigasi + antobiotik
D. Irigasi + tampon + antibiotic
15. Pada tonsilo pharingitis diphteri E. Fungsi
ditemukan struktur berikut:
A. Pseudomembrane putih 19. Ostium tuba eustachii ditemukan pada:
B. Pseudomembrane hanya pada tonsil A. Laringofaring
saja B. Orofaring
C. Pseudomembrane mudah berdarah C. Nasofaring
bila dilepas D. Laring
D. Pseudomembrane tidak mudah E. Trakea
berdarah 20. Cara pemberian makanan pada penderita
E. Pseudomembrane mudah lepas asthma sebaiknya mengikuti pola sebagai
berikut:
A. Perlahan, santai, dalam jumlah kecil
Blok XI
28. Sputum berwarna hijau disertai adanya 31. Kristal spiral Curachman’s ditemukan
sel darah putih dan berbau manis pada penyakit berikut ini:
disebabkan oleh: A. Abses paru-paru
A. Amebic liver abses yang rupture ke B. Asthma bronchial
dalam bronchus C. Bronchiectasis
B. Klebsiella pneumoni D. Bronchitis
C. Serratia E. Nasofaringitis akut
D. Bacterioides
E. Pseudomonas sp 32. Petanda tumor yang meningkat pada
hampir semua penyakit tumor paru-paru
29. Hal yang wajib dilakukan sebelum adalah:
pengambilan darah dari arteri radialis A. β HCG
untuk pemeriksaan analisa gas darah B. CEA
adalah: C. Cylra 21-1
A. Pengaturan tekanan O2 D. Non ..
B. Tangan pasien dipasang tourniquet E. CA 125
C. Alien Test
D. Desinfeksi 33. Pada epitaksis sering terjadi Boody tear
E. Pasien dibaringkan untuk (air mata darah), karena darah dari
memudahkan pengambilan darah hidung ke mata melewati struktur berikut
ini:
30. Pemeriksaan laboratorium apakah yang a. Foramen pterigopalatina
dapat digunakan sebagai data awal bagi b. Foramen rotundum
seorang dokter untuk menentukan c. Lamina kribriformis
tatalaksana/pengobatan pada pasien d. Duktus nasolakrimalis
dengan kecurigaan infeksi saluran napas? e. Foramen oval
A. Pemeriksaan biakan kuman
B. Pemeriksaan uji kepekaan 34. Hidung tersumbat, ingus encer, dan
C. Pemeriksaan Polymerase Chain adanya penyakit atopi merupakan gejala
Reaction dari penyakit:
D. Pemeriksaan mikroskopis dengan a. Rhinitis vasomotor
pewarnaan b. Rhinitis medikamentosa
E. Pemeriksaan tes kulit c. Rhinitis alergika
d. Rhinitis sikka
e. Rhinitis atrofikan
Blok XI
a. Hipersekresi mucus
53. Struktur mukosa hidung yang b. …
berhubungan dengan rhinitis alergi: c. …
A. Glandula seromukosa di mukosa d. …
B. Epitel epidermis di nares e. Hyperplasia alveoli dari ductus
C. ….. alveolaris
D. Epidermis ….. posterior
E. Septum terdiri dari kartilago hialin 57. Perbedaan bronkiolus terminalis dengan
bronkiolus respiratorius dapat dipastikan
54. Apabila keluhan disertai anosmia, dari struktur mikroskopis berikut:
struktur hidung yang terlibat adalah: A. Jenis epitel yang menutupi
A. Kelenjar Bowman di submukosa B. Keberadaan struktur kartilago hialin
B. Epithel skuamous simpleks dan di lamina propria
neuron bipolar di atas cavum nasi C. Keberadaan sel clara di antara epitel
C. Concha D. Keberadaan sel epitel skuamous
D. Silia di cuping hidung simpleks yang membatasi segmen
E. Epithel kolumner simpleks dan sel tertentu dari dinding
olfactorius di mukosa hidung E. Keberadaan kelenjar di submukosa
55. Rhinitis alergi yang berhubungan dengan 58. Yang dimaksud dengan kolateral
infeksi telinga tengah, patofisiologinya respirasi:
adalah A. Hubungan terbuka antara alveoli
a. Hipersekresi mucus bertetangga
b. Terinfeksinya saluran telinga B. Satu bronkiales dibentuk sebagai
c. … gabungan dua bronkus yang berbeda
d. … C. Terbentuk cabang kolateral dengan
e. Hubungan langsung antara hidung salah satu bronkiales
dan telinga melalui tuba eustachii D. Mekanisme kompensasi apabila
terjadi obstruksi salah satu bronkiales
56. Seorang laki-laki dating dengan keluhan E. Proses yang dibentuk oleh dua
sesak napas, batuk kronik, demam dan di pneumosit tipe II pada kehamilan
diagnosa dokter menderita emphysema prematur seringkali kegagalan
pulmonum. Menurut histofisiologinya pernapasan yang disebut neonatal
kemungkinan kerusakan yang terjadi respiratori distress sindrom
pada kasus adalah:
Blok XI
63. Yang termasuk antitusif non narkotik 68. Pemeriksaan penunjang pada pneumonia
adalah: yang datang ke UGD adalah:
A. Kodein A. Spirometri
Blok XI
B. Rontgen thorak PA
C. Kultur dan resistensi mikroorganisme 75. Bagaimana patofisiologi terjadinya
sputum penyakit ……... hipersekresi mukus
D. Tes alergi obat edema membran ……....
E. Sputum BTA A. Reaksi hipersensitivitas tipe 1
B. Reaksi hipersensitivitas tipe 4
69. C. Peningkatan tekanan permeabilitas
kapiler
70. Total lung capacity adalah: D. Mikrovaskuler ……………….
E. …………..
71. Vital capacity adalah:
76. Seorang wanita hamil berusia 40 tahun
72. Seorang laki-laki usia 25 tahun datang ke bertubuh gemuk datang ke poliklinik
UGD dengan serangan asma bronkial, penyakit dalam dikonsulkan bagian
spirometri menunjukkan FVC normal, obgyn untuk dilakukan tindakan operasi.
FEV1 menurun, FEV1/FVC kurang Dokter penyakit dalam melakukan
dari 0,7. Interprestasi dari hasil pemeriksaan spirometry pada pasien
spirometri adalah: tersebut, hasil yang paling mungkin
A. Retriksi didapat adalah:
B. Obstruksic A. FVC normal
C. Campuran B. FVC meningkat
D. Normal C. FVC menurn
E. Konduksi D. FEV1 menurun
E. FEV1 normal
73. Pasien dengan riwayat perokok berat, Kasus untuk soal no 77-78
FVC normal, FEV1 menurun, rasio Seorang anak laki-laki umur 5 tahun datang
FEV1/FVC kurang dari 0,7 pasien berobat ke UGD dengan keluhan sesak nafas
tersebut mengalami: disertai demam tinggi. Pada pemeriksaan
A. Obstruksi fisik dijumpai, temp. 39oC, RR 45x/menit,
B. Retriksi ronkhi pada kedua lapangan paru, retraksi
C. Campuran dinding dada. Hasil rontgen dijumpai
D. ……… konsolidasi pada paru.
E. ……… 77. Apa diagnosa penyakit di atas?
A. ARDS
74. B. Edema paru
Blok XI
85. Pada saat bayi lahir, kondisi paru adalah: 89. Fungsi mencuci saluran napas atas
A. Sudah berkembang dilakukan oleh?
B. Berisi cairan A. Selaput lendir
C. Berisi udara B. Batuk
D. Masih kuncup C. Bersin
E. Berisi darah D. Rambut hidung
E. Lidah
86. Yang memisahkan cavum pericardialis
dan cavum pleuralis adalah: 90. Termasuk dalam mediator inflamasi
A. Septum transversum saluran napas adalah:
B. Membrana pleuroperitonealis A. Eosinophil
(Membrana Peluropericardialis) B. Sel mast
C. Mesenterium dorsalis esophagus C. Basophil
D. Binding tubuh lateral D. Histamine
E. Splenic mesoderm E. Sel NK
91. Mediator inflamasi pada alergi saluran
87. Pengobatan control pada asma bronkiole napas dilepaskan oleh:
adalah? A. Makrofag
A. Inhaled glucocorticosteroid B. Sel mast
B. Systemic glucocorticoid C. Basophil
C. Methylxanthines D. Histamine
D. Rapid acting / short acting β2 agonist E. Sel NK
E. Inhaled long acting β2 agonist steroid
92. Sel makrofag bekerja dengan cara:
A. Fagositik
B. Fagositik, opsonisasi
Blok XI
100. Faktor risiko yang paling sering 104. Seorang pasien dilakukan
sebagai pencetus serangan asma pada pemeriksaan analisa gas darah dan
anak: didapatkan hasil sebagai berikut:
A. Tungau debu rumah pH : 7,26
B. Infeksi PCO2 : 50
C. Udara dingin HCO3 : 24
D. Udara panas BE :2
E. Olahraga Kesimpulan dari pasien ini adalah
sebagai berikut:
101. Etiologi yang paling sering pada anak A. Asidosis respiratorik tak
umur 4 tahun sebagai penyebab terkompensasi
pneumonia adalah: B. Asidosis respiratorik kompensasi
A. Haemophylus influenza parsial
B. Streptococcus C. Asidosis metabolic tak
C. Entero terkompensasi
D. Virus D. Asidosis metabolic kompensasi
E. Clamydia spp parsial
E. Bukan salah satu di atas
102. Etiologi paling sering penyebab
bronchiolitis akut adalah: 105. Frekuensi pernapasan yang normal
A. RSV pada anak usia 2-12 bulan adalah:
B. Coksakie virus A. < 70 x/menit
C. Staphylococcus aureus B. < 60 x/menit
D. Haemophylus influenza C. < 50 x/menit
E. Klebsiella pneumoniae D. < 40 x/menit
Blok XI
A. Bronkus primer
122. Dasar hukum rokok haram menurut B. Bronkus sekunder
keputusan tarjih Muhammadiyah sesuai C. Bronkiolus terminal
dengan QS. Al-Baqarah: 219 adalah: D. Larink
A. Merokok adalah perbuatan yang E. Faring
mubazir membakar uang
B. Rokok disamakan dengan khamar 126. Pleura visceral bisa ditemukan pada:
karena dapat memabukkan dan A. Bronkiolus terminal
melemahkan B. Permukaan paru
C. Sesuatu yang memabukkan walaupun C. Dinding thoraks, diafragma dan
sedikit adalah haram mediastinum
D. Mudharatnya lebih banyak daripada D. Trakea dan bronkus
manfaatnya E. Faring
E. Biaya yang dihabiskan untuk rokok
sangat besar 127. Untuk terjadinya inspirasi, tekanan
barometer harus …………… tekanan
123. Tekanan parsial oksigen yang rendah alveolar.
dalam darah disebut: A. Lebih besar dari
A. Hipoksemia B. Kurang dari
B. Hipoksia C. Sama dengan
C. Hiperventilasi D. Dihilangkan dari
D. Oksigenasi E. Dibagi dengan
E. Hipercarbia
128. Jika volume alveolar meningkat,
124. Seseorang dengan keracunan maka tekanan alveolar:
karbonmonoksida ditandai dengan A. Menurun
gejala: B. Meningkat
A. Saturasi oksigen 98-100 % C. Tidak berubah
B. Cyanosis dan napas pendek D. Hilang
C. Kulit berwarna merah E. Nol
D. Sesak hebat
E. Nyeri dada 129. Selama ekspirasi volume thoraks
………… seiring diafragma
125. Struktur di bawah ini yang tidak ……………..
mempunyai kartilago adalah: A. Menurun, berkontraksi
Blok XI
B. Menurun, berelaksasi
C. Meningkat, berkontraksi 134. Kontraindikasi relatif pemasangan
D. Meningkat, berelaksasi WSD adalah:
E. Meningkat, tidak berubah A. Koagulopati
B. Usia di atas 60 tahun
130. Fungsi surfactant adalah: C. Efusi pleura maligna
A. Mengurangi tegangan permukaan D. Batuk
alveoli E. Infeksi pada tempat pemasangan
B. Meningkatkan tekanan pleural
C. Menurunkan tekanan alveolar 135. Pernyataan yang benar untuk asthma
D. Membuat iinspirasi semakin sulit bronkiale adalah:
E. Membuat ekspirasi semakin sulit A. Disebabkan oleh infeksius agent
B. Penyempitan saluran nafas
131. Indikasi emergensi pemasangan mengalami completely irreversible
WSD adalah: C. Didapatkan banyak CD4+ limfosit
A. Pneumothoraks D. Didapatkan banyak CD8+ limfosit
B. Efusi pleura maligna E. Merupakan reaksi hipersensitifitas
C. Empiema tipe 3
D. Kilothoraks
E. Tension Pneumothoraks
132. Indikasi non emergensi pemasangan 136. Beda asthma dan COPD adalah
WSD adalah: A. Pada asma jumlah sel eosinofil
A. Pneumothoraks yang luas lebih sedikit dari COPD
B. Tension pneumothoraks B. Asma disebabkan oleh agen yang
C. Hemopneumothoraks mengiritasi sedangkan COPD
D. Efusi pleura rekuren oleh agen sensitisasi
E. emphiema C. Pada asma yang berperan sel
makrofag dan netrofil
133. Pemasangan selang WSD sebaiknya D. Asma reversible komplit
pada: sedangkan COPD irreversible
A. Di bawah tulang iga komplit
B. Di atas tulang iga E. COPD terdiri dari derajat
C. Pada tulang iga intermiten, mild, moderate dan
D. Di tepi tulang iga severe persistent
E. Di ujung tulang iga
Blok XI
137. Pernyataan yang benar mengenai 141. Kepanjangan dari PMO program
karsinoma sel skuamosa adalah: pengobatan tuberkulosis adalah:
A. Letaknya biasa di perifer A. Petugas minum obat
B. Sitologi sputum tidak membantu B. Pekerja minum obat
C. Lokasi pada bronkus kecil C. Pasien minum obat
D. Lokasi pada alveolus D. Pengawas minum obat
E. Berasal dari hiperplasi sel basal E. Pengawas makan obat
138. Termasuk staging III B adalah: 142. Seorang wanita, 25 tahun datang ke
A. T1 N1 M0 poli pulmonologi dengan keluhan utama
B. T2 N3 M0 batuk-batuk sejak 2 bulan yang lalu
C. T2 N0 M0 disertai sesak napas dan nyeri dada
D. T2 N1 M0 kanan, pada pemeriksaan fisik nyeri
E. T1 N2 M0 tekan intercostal kanan, perkusi tampak
redup, kemudian dilakukan foto rontgen
139. Infeksi akut pada parenkim paru thorax PA didapatkan bayangan opaque
distal bronkiolus terminalis disebut: homogeny permukaan atas cekung pada
A. Bronchitis lapangan bawah hemitoraks kanan, sinus
B. pneumonitis kostophrenicus kanan tak jelas. Apakah
C. Pneumonia diagnosis yang paling tepat pada pasien
D. Tuberkulosis ini?
E. Bronkiolitis A. Pneumonia dextra
B. Atelektasis lobus inferior kanan
140. Dengan menggunakan kombinasi C. Plural effusion kanan
dosis tetap (KDT) maka saat pengobatan D. Loculated effusion kanan
fase intensif pasien dengan berat badan E. Tumor paru kanan
38-54 kg akan mendapatkan pengobatan
berupa: 143. Seorang laki-laki, 75 tahun datang ke
A. 2 kaplet 4KTD poli pulmonologi dengan keluhan utama
B. 3 kaplet 4KTD batuk-batuk sejak 3 tahun yang lalu
C. 4 kaplet 4KTD disertai dahak kehijauan, pada
D. 5 kaplet 4KTD pemeriksan fisik pulmo auskultasi
E. 1 kaplet 4KTD terdengar ronkhi basah kasar, kemudian
dilakukan pemeriksaan rontgen foto
Blok XI
e. Pneumoni B. Hipoksemia
C. Penurunan ambang angina
147. Seorang perempuan berusia 35 tahun D. Resistensi insulin
datang ke poli pulmonologi dengan E. Hiperkarbi
keluhan utama sesak napas sejak 1
minggu yang lalu disertai nyeri dada kiri 150. Akibat dari alkalosis berat pada tubuh
bawah. Pada pemeriksaan fisik tampak manusia adalah sebagai berikut:
respirasi cepat dan dangkal, perkusi A. Hipokalemia
redup hemitoraks kiri bawah, auskultasi B. Peningkatan kebutuhan metabolism
bising napas vesikuler melemah jauh, C. Penurunan sintesis ATP
pada pemeriksaan foto rontgen thoraks D. Hiperkalemia
PA didapatkan cor besar dari bentuk E. Peningkatan degradasi protein
normal, pulmo tampak bayangan opaque
homogen basal hemithoraks kiri,
permukaan atas cekung, sinus
costophrenicus kiri tertutup
perselubungan. Apakah diagnosis paling
tepat pada penderita ini?
A. Pneumoni
B. Pleural effusion sinistra
C. Schwarte sinistra
D. Atelektasis lobus inferior sinistra
E. Mesothelioma sinistra