Anda di halaman 1dari 22

Blok XI

1. Seseorang pria berusia 35 tahun datang Pasien didiagnosis menderita infeksi


ke ruang gawat darurat dengan keluhan Epstein Barr Virus.
demam, mengigil, sesak napas dan nyeri Virus ini dapat menjadi laten di organ:
dada. Hitung Sel-T CD4 turun dibawah A. Ginjal
200/mm3 di terapi untuk pneumonia. B. Limfosit B
Kemungkinan penyebab infeksi pada C. Hati
kasus ini adalah? D. Lien
A. S. Pneumonia E. Sumsum tulang
B. Legionella 4. Laki-laki 50 tahun datang ke IGD
C. Mycoplasma Pneumonia dengan demam tinggi, nyeri dada, sesak
D. Pneumocystis Carinii napas dan dahak seperti karat. Anamnesis
E. Mycobacterium penderita seorang pecandu alcohol. Hasil
kultur tampak koloni merah, besar-besar
2. Seorang anak perempuan berusia 5 tahun dan mukoid. Diagnosis penyebab infeksi
dibawa ke ruang gawat darurat karena pada kasus di atas adalah:
sakit menelan, demam, lesu, kesulitan A. Atypical mycobacterium
bernapas. Pada pemeriksaan fisik tampak B. S. Pneumoni
adanya pseudo membrane yang C. Klebsiella pneumoni
menutupi kerongkongan. D. Legionella
Pemeriksaan laboratorium tampak gram E. Mycoplasma pneumoni
positif basil. Anamnesia pada ibunya
anak ini belum pernah mendapat 5. Laki-laki usia 50 tahun datang ke
imunisasi apapun. Organism penyebab poliklinik dengan tiba-tiba menggigil,
pada kasus ini adalah? nyeri kepala, batuk kering dan demam
A. Streptokokus tinggi 3 hari yang lalu. Sehari-hari dia
B. Diphtheria bekerja memelihara unggas. Dari hasil
C. Stafilokokus PCR pasien didiagnosis Flu Burung.
D. Neisseriae Penyebab infeksi pada kasus di atas
E. Chlamydia adalah?
A. Para influenza virus
3. Seorang wanita 18 tahun datang ke B. Corona virus
poliklinik dengan sakit tenggorokan, C. Haemophillus influenza
tampak pembesaran kelenjar lympe leher. D. Orthomyxo virus
Hasil laboratorium tampak E. Rhino virus
Lymphocytosis dan Atypical Lymphosit. 6. Water Sealed Drainage (WSD) adalah
Blok XI

A. Tindakan mengalirkan udara atau C. Gejala ekstrathoracal metastase


cairan dari rongga paru antara lain berupa manifestasi
B. Tindakan mengalirkan cairan dari neuromuscular, endokrin dll.
paru-paru D. Gejala intrathoracal intrapulmoner
C. Tindakan pengobatan TB paru antara lain berupa nyeri dada karena
D. Untuk pengobatan paru infiltasi ke pleura
E. Tindakan mengalirkan udara ke paru- E. Gejala yang benar untuk gejala
paru intrathoracal intrapulmoner berupa
batuk
7. Evaluasi klinis pemasangan WSD
adalah: 10. Pernyataan yang benar mengenai asma
A. Undulasi bronkiale derajat sedang adalah:
B. Keluhan berkurang A. FEV1 < = 60% prediksi
C. Air buble B. Serangan malam (nortucnal
D. Foto thoraks symptom) terjadi 2x sebulan
E. Melihat selang WSD C. Gejala terjadi > 1x sebulan tetapi < 1x
seminggu
8. Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) D. Gejala terjadi setiap hari
meliputi penyakit: E. Gejala terjadi < 1x pertahun
A. Asma bronchial dan bronchitis kronis
B. Emfisema paru dan bronchitis kronik 11. Yang termasuk dalam controller
C. Emfisema patu, bronchitis kronik dan Medication adalah:
penyakit saluran nafas perifer. A. Rapid acting inhaled β2 agonis
D. Asma bronchial, emfisema paru dan B. Anti cholinergic
bronchitis kronik C. Long acting inhaled β2 agonis
E. Pneumonia, asma bronchial, D. Short acting oral β2 agonis
bronchitis kronik E. Glucocorticosteroid

9. Pernyataan yang benar untuk gejala 12. Presentase diagnosa karsinoma paru
karsinoma paru adalah: paling sering didapat dari:
A. Gejala intrathoracal terdiri atas A. Sitologi sputum
metastase dan non metastase B. Kombinasi dari tindakan-tindakan
B. Gejala intrathoracal intrapulmoner bronkoskopi
akibat desakan tumor ke rongga C. Aspirasi transthoracal
mediastinum D. Aspirasi transbronchial
Blok XI

E. Pemeriksaan patologi anatomi 16. Karsinoma nasofaring dapat diberikan


pengobatan sebagai berikut:
13. Masa yang jarang terdapat di A. Obat anti kanker
mediastinum anterior adalah: B. Obat + radioterapi
A. Lymphoma C. Obat + radioterapi + operasi + obat
B. Thymoma anti kanker
C. Teratoma D. Radioterapi (Radioterapi /
D. Limpoma, fibroma cytostatica)
E. Condyloma E. Operasi + antikanker

Mamad, seorang laki-laki, usia 20th datang ke 17. Sinusitis maksilari kronis diberikan
rumah sakit dengan keluhan tenggorokan pengobatan / tindakan berupa:
sakit sekali, tidak bisa menelan makanan dan A. Cadwell
minuman, temp. 39o C, mulut sukar ditutup B. Irigasi
(trismus) sejak 2 hari yang lalu. C. Antibiotic
14. Kemungkinan penyebab keluhan yang D. Diatermi
dialami Mamad adalah: E. Antihistamin
A. Gingivitis 18. Pada abses septum nasi diberikan
B. Peritonsiler abses tindakan yaitu:
C. Sakit pada temporo mandibular joint A. Irigasi
D. Faringitis akut B. Irigasi + tampon
E. Angina lidovici C. Irigasi + antobiotik
D. Irigasi + tampon + antibiotic
15. Pada tonsilo pharingitis diphteri E. Fungsi
ditemukan struktur berikut:
A. Pseudomembrane putih 19. Ostium tuba eustachii ditemukan pada:
B. Pseudomembrane hanya pada tonsil A. Laringofaring
saja B. Orofaring
C. Pseudomembrane mudah berdarah C. Nasofaring
bila dilepas D. Laring
D. Pseudomembrane tidak mudah E. Trakea
berdarah 20. Cara pemberian makanan pada penderita
E. Pseudomembrane mudah lepas asthma sebaiknya mengikuti pola sebagai
berikut:
A. Perlahan, santai, dalam jumlah kecil
Blok XI

B. Secukupnya, sering, santai D. Small, save, fresh


C. Sedikit dan bervariasi E. Small, soft, fresh
D. Sering, dipandu, dalam jumlah kecil
E. Perlahan, secukupnya, dipandu 25. Formula long duration diet penderita
infeksi saluran pernapasan memakai
21. Pada pola makan penderita Malignant formula:
Growth diupayakan mengikuti pola A. Rendah protein, tinggi kalori, zat
sebagai berikut: lemak normal
A. Menghindari makanan yang tak biasa B. Tinggi protein, tinggi kalori, tinggi
B. Kembali ke pola makan awal zat lemak
C. Kurangi makanan kesukaan C. Rendah protein, rendah kalori, zat
D. Menghindari substansi karsinogenik lemak normal
E. Rendah protein dan kalori D. Tinggi protein, tinggi kalori, rendah
zat lemak
22. Malignant Growth pada saluran E. Rendah protein, rendah kalori, rendah
pernapasan etiologinya seringkali zat lemak
berupa:
A. Alergi 26. Diet tinggi protein pada penderita
B. Perokok penyakit infeksi yaitu dengan
C. Trauma menambahkan:
D. Polusi debu A. 200 gr protein perhari
E. Polusi asap B. 50 gr protein perhari
C. 100 gr protein perhari
23. Penyebab rekasi alergi ialah allergen D. 150 gr protein perhari
berupa: E. Lebih dari 200 gr protein perhari
A. Polisakarida kompleks
B. Sakarida dan protein 27. Pada kasus flu burung H5N1, bahan
C. Protein dan polisakarida kompleks pemeriksaan utama yang diperlukan
D. Protein kompleks adalah:
E. Disakarida dan protein A. Sputum
24. First Guidance Diet yaitu dengan formula B. Darah
SSF, artinya: C. Urin
A. Small, save, frequent D. Broncho alveolar lavage
B. Small, soft, frequent E. Usap nasofaring
C. Save, soft, frequent
Blok XI

28. Sputum berwarna hijau disertai adanya 31. Kristal spiral Curachman’s ditemukan
sel darah putih dan berbau manis pada penyakit berikut ini:
disebabkan oleh: A. Abses paru-paru
A. Amebic liver abses yang rupture ke B. Asthma bronchial
dalam bronchus C. Bronchiectasis
B. Klebsiella pneumoni D. Bronchitis
C. Serratia E. Nasofaringitis akut
D. Bacterioides
E. Pseudomonas sp 32. Petanda tumor yang meningkat pada
hampir semua penyakit tumor paru-paru
29. Hal yang wajib dilakukan sebelum adalah:
pengambilan darah dari arteri radialis A. β HCG
untuk pemeriksaan analisa gas darah B. CEA
adalah: C. Cylra 21-1
A. Pengaturan tekanan O2 D. Non ..
B. Tangan pasien dipasang tourniquet E. CA 125
C. Alien Test
D. Desinfeksi 33. Pada epitaksis sering terjadi Boody tear
E. Pasien dibaringkan untuk (air mata darah), karena darah dari
memudahkan pengambilan darah hidung ke mata melewati struktur berikut
ini:
30. Pemeriksaan laboratorium apakah yang a. Foramen pterigopalatina
dapat digunakan sebagai data awal bagi b. Foramen rotundum
seorang dokter untuk menentukan c. Lamina kribriformis
tatalaksana/pengobatan pada pasien d. Duktus nasolakrimalis
dengan kecurigaan infeksi saluran napas? e. Foramen oval
A. Pemeriksaan biakan kuman
B. Pemeriksaan uji kepekaan 34. Hidung tersumbat, ingus encer, dan
C. Pemeriksaan Polymerase Chain adanya penyakit atopi merupakan gejala
Reaction dari penyakit:
D. Pemeriksaan mikroskopis dengan a. Rhinitis vasomotor
pewarnaan b. Rhinitis medikamentosa
E. Pemeriksaan tes kulit c. Rhinitis alergika
d. Rhinitis sikka
e. Rhinitis atrofikan
Blok XI

d. Terjadi peningkatan permeabilitas


35. Immunoglobulin yang berperan penting pembuluh darah sehingga terjadi
dalam rhinitis alergika adalah: edema
a. IgG e. Terjadi penyembuhan/prioliferasi
b. IgA epitel
c. IgE
d. IgD 39. Gejala dan tanda faringitis kronik adalah:
e. IgM a. Rasa kering dan menetap dengan
onset cepat
36. Hidung berbau pada anak kurang dari 10 b. Adanya demam dan nyeri ringan
tahun kemungkinan di akibatkan oleh c. Nyeri ringan dan tampak granul
gangguan berupa: d. Onset cepat dan disfagia
a. Ozaena e. Rasa kering karena nyeri
b. Rhinitis alergi
c. Polip hidung 40. Pertukaran gas di alveoli terjadi melalui
d. Benda asing cavum nasi proses:
e. BSSD a. Osmosis
b. Difusi
37. Polip hidung paling sering berasal dari: c. Filtrasi
a. Sinus frontal dan sinus etmoid d. Ventilasi
b. Sinus etmoid dan sinus sphenoid e. Konduksi
c. Sinus maksila dan sinus ethmoid
d. Dinding lateral rongga hidung 41. Parameter utama untuk pertukaran gas
e. Sinus frontal dan sinus maksila mencapai jaringan:
A. Saturasi oksigen, cardiac output,
38. Gejala klinis dari stadium resolusi pada demam
rhinitis akut adalah: B. Saturasi oksigen, cardiac output,
a. Terjadi infiltrasi leukosit, epitel rusak frekuensi pernapasan
b. Terjadi iskemi pada permukaan C. Hb, saturasi oksigen
mukosa D. Hb, saturasi oksigen, cardiac output
c. Terjadi infeksi bakteri sehingga E. Hb, cardiac output
secret menjadi kuning kehijauan
kental 42. Di bawah ini percabangan pertama
bronkiolus yang mempunyai kemampuan
pertukaran gas adalah:
Blok XI

A. Bronkialis terminalis B. Infiltrat, fibrotic, bercak milier, efusi


B. Alveoli pleura
C. Bronkiolus segmental C. Infiltrat, cavitas, kalsifikasi, efusi
D. Ductus alveolaris pleura
E. Saccus alveolaris D. Infiltrat, cavitas, bercak milier,
atelektasis
43. E. Infiltrat, fibrotic, bercak milier

44. Perkembangan M.Tb berlangsung pada: 48.


A. Dua sampai tiga minggu
B. Dua sampai enam minggu 49. Pemberian dosis OAT berdasarkan:
C. Dua sampai delapan minggu A. Jenis kelamin
D. Enam sampai sepuluh minggu B. TB
E. Enam sampai delapan minggu C. Umur
D. BB
45. Mikrobakterium TBC ditularkan melalui E. Sputum BTA
udara sehingga disebut:
A. Air borne disease 50. Obat OAT pada pasien TB:
B. Water borne disease A. Isoniazid, pirazinamid
C. Respiratory disease B. Isoniazid, pirazinamid, streptomisin,
D. Droplet disease ethambutol
E. ……… C. Isoniazid, rifampisin, pirazinamid,
ethambutol, streptomisin
46. Nekrosis parenkim paru yang disertai D. Streptomisin dan pirazinamid
dengan ulserasi membentuk struktur: E. Ethambutol dan streptomisin
A. Granuloma
B. Kaseosa 51. OAT yang menyebabkan nyeri sendi
C. Kavitas adalah:
D. Fibrotik A. Ripamfisin
E. Infiltrat B. Isoniazid
C. Pirazinamid
47. Lesi aktif pada TB paru dari pemeriksaan D. Ethambutol
foto dada tampak: E. Streptomisin
A. Infiltrat, cavitas, bercak milier, efusi
pleura 52.
Blok XI

a. Hipersekresi mucus
53. Struktur mukosa hidung yang b. …
berhubungan dengan rhinitis alergi: c. …
A. Glandula seromukosa di mukosa d. …
B. Epitel epidermis di nares e. Hyperplasia alveoli dari ductus
C. ….. alveolaris
D. Epidermis ….. posterior
E. Septum terdiri dari kartilago hialin 57. Perbedaan bronkiolus terminalis dengan
bronkiolus respiratorius dapat dipastikan
54. Apabila keluhan disertai anosmia, dari struktur mikroskopis berikut:
struktur hidung yang terlibat adalah: A. Jenis epitel yang menutupi
A. Kelenjar Bowman di submukosa B. Keberadaan struktur kartilago hialin
B. Epithel skuamous simpleks dan di lamina propria
neuron bipolar di atas cavum nasi C. Keberadaan sel clara di antara epitel
C. Concha D. Keberadaan sel epitel skuamous
D. Silia di cuping hidung simpleks yang membatasi segmen
E. Epithel kolumner simpleks dan sel tertentu dari dinding
olfactorius di mukosa hidung E. Keberadaan kelenjar di submukosa

55. Rhinitis alergi yang berhubungan dengan 58. Yang dimaksud dengan kolateral
infeksi telinga tengah, patofisiologinya respirasi:
adalah A. Hubungan terbuka antara alveoli
a. Hipersekresi mucus bertetangga
b. Terinfeksinya saluran telinga B. Satu bronkiales dibentuk sebagai
c. … gabungan dua bronkus yang berbeda
d. … C. Terbentuk cabang kolateral dengan
e. Hubungan langsung antara hidung salah satu bronkiales
dan telinga melalui tuba eustachii D. Mekanisme kompensasi apabila
terjadi obstruksi salah satu bronkiales
56. Seorang laki-laki dating dengan keluhan E. Proses yang dibentuk oleh dua
sesak napas, batuk kronik, demam dan di pneumosit tipe II pada kehamilan
diagnosa dokter menderita emphysema prematur seringkali kegagalan
pulmonum. Menurut histofisiologinya pernapasan yang disebut neonatal
kemungkinan kerusakan yang terjadi respiratori distress sindrom
pada kasus adalah:
Blok XI

59. Mediator bronkokontriksi pada asma B. Bromhexin


adalah: C. Theofilin
A. Serotonin D. Dekstrometorfan
B. Dopamin E. Gliseril guaiakolat
C. Asetilkolin
D. Theofilin 64. Pneumonia yang paling buruk adalah:
E. ……… A. Pneumonia ventilator
B. ……
60. Bronkodilator kerja cepat, tidak melewati C. ……
metabolisme utama, pada kasus asma D. ……
bronchial E. ……
a. Oral
b. Intrakutan 65. Kuman atipikal pada pneumonia
c. Injeksi a. S. pneumonia
d. Inhalasi b. Clamidia
c. S. Aureus
61. Bronkodilator golongan Beta Agonis
yang tepat pada kasus di atas (asma 66. Pasien sesak 3 hari, demam meningkat,
bronchial ) adalah batuk produktif. Pada pemeriksaan
a. Adrenalin pasien tampak memakai obat bantu,
b. Teofilin pemeriksaan fisik paru kanan redup
c. Lipratropium lapang atas, stemfremitus meningkat,
d. Metil prednisolon nyeri dada kiri, ronkhi. Diagnosis
e. prostaglandin penyakit tersebut adalah:
62. kelompok obat berikut yang termasuk A. Ca paru
controller medication pada asma yaitu B. Tumor paru
a. Agonis beta-2 oral C. Pneumonia atipikal
b. Kortikosteroid inhalasi D. TBC
c. Xantin E. Pleuropneumoni
d. Agonis Beta-2 kerja singkat
e. Antikolinergik inhalasi 67.

63. Yang termasuk antitusif non narkotik 68. Pemeriksaan penunjang pada pneumonia
adalah: yang datang ke UGD adalah:
A. Kodein A. Spirometri
Blok XI

B. Rontgen thorak PA
C. Kultur dan resistensi mikroorganisme 75. Bagaimana patofisiologi terjadinya
sputum penyakit ……... hipersekresi mukus
D. Tes alergi obat edema membran ……....
E. Sputum BTA A. Reaksi hipersensitivitas tipe 1
B. Reaksi hipersensitivitas tipe 4
69. C. Peningkatan tekanan permeabilitas
kapiler
70. Total lung capacity adalah: D. Mikrovaskuler ……………….
E. …………..
71. Vital capacity adalah:
76. Seorang wanita hamil berusia 40 tahun
72. Seorang laki-laki usia 25 tahun datang ke bertubuh gemuk datang ke poliklinik
UGD dengan serangan asma bronkial, penyakit dalam dikonsulkan bagian
spirometri menunjukkan FVC normal, obgyn untuk dilakukan tindakan operasi.
FEV1 menurun, FEV1/FVC kurang Dokter penyakit dalam melakukan
dari 0,7. Interprestasi dari hasil pemeriksaan spirometry pada pasien
spirometri adalah: tersebut, hasil yang paling mungkin
A. Retriksi didapat adalah:
B. Obstruksic A. FVC normal
C. Campuran B. FVC meningkat
D. Normal C. FVC menurn
E. Konduksi D. FEV1 menurun
E. FEV1 normal
73. Pasien dengan riwayat perokok berat, Kasus untuk soal no 77-78
FVC normal, FEV1 menurun, rasio Seorang anak laki-laki umur 5 tahun datang
FEV1/FVC kurang dari 0,7 pasien berobat ke UGD dengan keluhan sesak nafas
tersebut mengalami: disertai demam tinggi. Pada pemeriksaan
A. Obstruksi fisik dijumpai, temp. 39oC, RR 45x/menit,
B. Retriksi ronkhi pada kedua lapangan paru, retraksi
C. Campuran dinding dada. Hasil rontgen dijumpai
D. ……… konsolidasi pada paru.
E. ……… 77. Apa diagnosa penyakit di atas?
A. ARDS
74. B. Edema paru
Blok XI

C. Bronkopneumonia pada leher kiri sekitar 6 bulan yang lalu,


D. Asma atopic benjolan kemudian semakin membesar dan
E. Sarcoidosis disusul timbulnya benjolan di leher kanan, 1
bulan terakhir pasien mengeluh susah
78. Bagaimana gambaran histologik yang menelan. Riwayat batuk lama tidak ada.
dijumpai pada penyakit di atas? 80. Apa etiologi tersering dari penyakit ini?
A. Fibrosis interstisial pada pleura dan A. Virus Human Papilloma
interlobular B. Virus Hemophilus
B. Adanya membrane hyaline C. Virus Epstein Barr
C. Adanya kerusakan alveolar difus D. Virus imunodefisiensi
D. Eksudat akut yang mengisi sekitar E. Adenovirus
bronkus dan bronkiolus
E. Adanya thrombus yang mengelilingi 81. Gold standar dalam menegakkan
arteri diagnosa pada penyakit ini adalah:
A. Rontgen
Seorang wanita datang ke puskesmas dengan B. Pemeriksan kimia darah
keluhan batuk berdahak yang tidak kunjung C. Biopsi
sembuh sejak 1 bulan terakhir, disertai D. Pemeriksaan mikrobiologi
dengan demam yang terasa lebih sering pada E. Pemeriksaan CT-Scan
malam hari. Nafsu makan berkurang, disertai
penurunan BB. Pada pemeriksaan fisik 82. Pulmo mulai berkembang pada minggu
dijumpai T: 37,9oC, RR: 30x/menit, ronkhi ke:
pada kedua apeks paru. A. 2
79. Apa kemungkinan diagnosis pasien ini? B. 4
A. Bronkopneumonia C. 6
B. Edema paru D. 8
C. Bronkiolitis E. 10
D. Tuberkulosis paru
E. Efusi pleura 83. Epitel trachea berkembang dari struktur
berikut:
Kasus untuk soal no 80-81 A. Tracheoesophagial ridges
Seorang wanita datang berobat ke RS dengan B. Septum tracheosphagial
keluhan kesulitan menelan dan pembesaran C. Laryngeotracheal diverticulum
pada leher disertai suara yang berubah D. Tabung laryngeotracheal
menjadi serak. Awalnya timbul benjolan E. Laryngeotracheal ridge
Blok XI

88. Sistem imun apakah yang bekerja sebagai


84. Perkembangan alveoli berlanjut sampai APC (Antigen Persenting Cell) yang
usia: akan membawa antigen ke sel T?
A. 3 tahun A. Basofil
B. 5 tahun B. Eosinofil
C. 6 tahun C. Makrofag
D. 8 tahun D. Sel NK
E. 10 tahun E. Sel mast

85. Pada saat bayi lahir, kondisi paru adalah: 89. Fungsi mencuci saluran napas atas
A. Sudah berkembang dilakukan oleh?
B. Berisi cairan A. Selaput lendir
C. Berisi udara B. Batuk
D. Masih kuncup C. Bersin
E. Berisi darah D. Rambut hidung
E. Lidah
86. Yang memisahkan cavum pericardialis
dan cavum pleuralis adalah: 90. Termasuk dalam mediator inflamasi
A. Septum transversum saluran napas adalah:
B. Membrana pleuroperitonealis A. Eosinophil
(Membrana Peluropericardialis) B. Sel mast
C. Mesenterium dorsalis esophagus C. Basophil
D. Binding tubuh lateral D. Histamine
E. Splenic mesoderm E. Sel NK
91. Mediator inflamasi pada alergi saluran
87. Pengobatan control pada asma bronkiole napas dilepaskan oleh:
adalah? A. Makrofag
A. Inhaled glucocorticosteroid B. Sel mast
B. Systemic glucocorticoid C. Basophil
C. Methylxanthines D. Histamine
D. Rapid acting / short acting β2 agonist E. Sel NK
E. Inhaled long acting β2 agonist steroid
92. Sel makrofag bekerja dengan cara:
A. Fagositik
B. Fagositik, opsonisasi
Blok XI

C. Chemotaksis, fagositik, D. Obat lain adalah terhadap jaringan


penghancuran mikroba dengan parut arteri paru
lisosome E. Diet hipertensi
D. Fagositik, opsonisasi, sitotoksik
E. Fagositik, chemotaksis, sitotoksik 96. Gejala dan tanda edema paru adalah:
A. Banyak keringat
93. Penyebab edema paru antara lain: B. Batuk darah
A. Bukan akibat langsung kerusakan C. Tekanan vena jugular meningkat
jaringan D. Kadar oksigen meningkat
B. Disebabkan gangguan fungsi jantung E. Batuk lama
atau sistem sirkulasi
C. Tekanan paru meningkat di atas 25 97. Sianosis pada hipertensi paru disebabkan
mmHg VSD, bila:
D. Dapat disebabkan gagal ginjal A. Darah mengalir dari ruang kaya
E. Gagal hati oksigen ke ruang rendah oksigen
B. Kompensasi sianosis dengan
94. Nasehat untuk individu yang mengidap menurunkan jumlah sel darah merah
hipertensi arterial paru adalah: C. Phlebotomy dilakukan bila sakit
A. Boleh aktif berolahraga dengan kepala
nasihat D. Harus diperiksa kadar besi serum
B. Stop merokok sebelum phlebotomy
C. Sebaiknya olahraga isometrik E. Darah mengalir dari ruang rendah
D. Program rehabilitasi medik oksigen ke ruang kaya oksigen
diperlukan
E. Diet 98. Ciri-ciri hipertensi paru adalah:
A. Tekanan rerata paru sekitar 14 mmHg
95. Penatalaksanaan hipertensi pulmonal saat istirahat
adalah: B. Pada hipertensi paru primer nilai
A. Kontrol teratur ke kardiologis dan tersebut di atas 30 mmHg
pulmonologis C. Akibat meningkatnya perubahan
B. Pengobatan penyakit yang mendasari tahanan pembuluh darah paru
akan menghilangkan tekanan tinggi D. Penebalan jantung kanan
paru E. Nyeri pada jantung kanan
C. Obat yang dipakai antara lain
oksigen, diuretik dan antikoagulan
Blok XI

99. Perawatan yang diperlukan untuk anak


yang menderita asma adalah: 103. Tes tuberculin / mantoux test
A. Olahraga tidak diperbolehkan dikatakan positip bila lebar indurasi
B. Kontrol kalau ada serangan adalah:
C. Obat harus diminum teratur A. 3 mm
walaupun tidak ada serangan B. 4 mm
D. Obat harus tersedia walaupun tidak C. 5 mm
ada serangan D. 7 mm
E. Perlu membatasi makanan tertentu E. 10 mm

100. Faktor risiko yang paling sering 104. Seorang pasien dilakukan
sebagai pencetus serangan asma pada pemeriksaan analisa gas darah dan
anak: didapatkan hasil sebagai berikut:
A. Tungau debu rumah pH : 7,26
B. Infeksi PCO2 : 50
C. Udara dingin HCO3 : 24
D. Udara panas BE :2
E. Olahraga Kesimpulan dari pasien ini adalah
sebagai berikut:
101. Etiologi yang paling sering pada anak A. Asidosis respiratorik tak
umur 4 tahun sebagai penyebab terkompensasi
pneumonia adalah: B. Asidosis respiratorik kompensasi
A. Haemophylus influenza parsial
B. Streptococcus C. Asidosis metabolic tak
C. Entero terkompensasi
D. Virus D. Asidosis metabolic kompensasi
E. Clamydia spp parsial
E. Bukan salah satu di atas
102. Etiologi paling sering penyebab
bronchiolitis akut adalah: 105. Frekuensi pernapasan yang normal
A. RSV pada anak usia 2-12 bulan adalah:
B. Coksakie virus A. < 70 x/menit
C. Staphylococcus aureus B. < 60 x/menit
D. Haemophylus influenza C. < 50 x/menit
E. Klebsiella pneumoniae D. < 40 x/menit
Blok XI

E. < 30 x/menit E. Dianggap positif bila indurasi > dari


5 mm
106. Seorang pasien dilakukan
pemeriksaan analisa gas darah dan 109. Dosis OAT untuk anak dengan berat
didapatkan hasil sebagai berikut: badan 15 kg dibawah ini adalah:
pH : 7,52 A. Rifampisin 300 mg
PCO2 : 50 B. INH 300 mg
HCO3 : 32 C. PZA 250 mg
BE :8 D. Ethambutol 300 mg
Kesimpulan dari pasien ini adalah E. Streptomysin inj 150 mg
sebagai berikut:
A. Alkalosis respiratorik tak 110. Proses respirasi yaitu keluar
terkompensasi masuknya udara melalui saluran
B. Alkalosis respiratorik kompensasi pernapasan terjadi karena perubahan
parsial tekanan udara di dalam rongga thoraks.
C. Alkalosis metabolic tak Untuk membuat tekanan negatif di dalam
terkompensasi rongga thoraks saat inspirasi yang
D. Alkalosis metabolic kompensasi berperan adalah:
parsial A. Diaphragma, otot intercostae interna,
E. Bukan salah satu di atas otot intercostae eksterna
B. Diaphragm, otot intercostae interna
107. Penularan tuberkulosis pada anak C. Otot intercostae interna dan otot
disebabkan oleh: intercostae eksterna
A. Dari anak penderita TB aktif D. Diaphragma dan otot intercostae
B. Dari anak penderita TB pasif eksterna
C. Dari orang dewasa penderita TB aktif E. Hanya peran dari diaphragma
D. Dari orang dewasa penderita TB pasif
E. Dari anak yang sehat 111. Yang termasuk kegiatan rehabilitasi
pernapasan adalah:
108. Cara melakukan tuberkulin test A. Proses menyembuhkan penyakit TBC
adalah: B. Proses pemulihan penyakit paru
A. Menyuntikan intra muskuler obstruktif
B. Bahan yang dipakai adalah PPD 2 Tu C. Keterapian fisik, latihan dan edukasi
C. Disuntikkan di deltoid atas penderita dengan problema
D. Indurasi dibaca setelah 24 jam pernapasan
Blok XI

D. Adaptasi D. Mengalami ketidakmampuan lagi


E. Proses penyembuhan asma bekerja sebagai tukang becak
(handicaps)
112. Seorang laki-laki usia 62 tahun E. Harus mendapatkan perawatan di
bekerja sebagai tukang becak menderita rumah sakit
penyakit paru obstruksi kronik.
Disabilitas yang dialami penderita PPOK 114. Pada penyakit paru obstruktif kronik
tersebut adalah: (PPOK) ditandai dengan batuk kronik,
A. Batuk dengan sesak napas karena produksi sputum yang berlebihan dan
kelainan struktur dinding saluran peningkatan volume residual. Proses
pernapasan (impairment) rehabilitasinya meliputi:
B. Terjadi tahanan pada saluran A. Abdominal breathing exercise
pernapasan B. Pursed lips breathing exercise
C. Kesulitan atau ketidakmampuan C. Sesering mungkin
menjalankan aktifitas keseharian D. Belajar melakukan aktivitas seperti
seperti berjalan agak jauh karena biasa
sesak napas (disability) E. Adaptasi
D. Mengalami ketidakmampuan lagi
bekerja sebagai tukang becak 115. Pernapasan abdomen terutama
(handicaps) diperuntukkan pada penderita dengan
E. Harus mendapatkan perawatan di keterbatasan pengembangan dinding
rumah sakit thoraks dengan latihan pada:
A. Otot-otot dinding thoraks
113. Handicap pada penderita tersebut B. Otot abdomen dan diaphragma
diatas adalah: C. Diaphragma saja
A. Batuk dengan sesak napas karena D. Otot-otot pada bahu
kelainan struktur dinding saluran E. Otot intercostae eksterna dan interna
pernapasan (impairment)
B. Terjadi tahanan pada saluran 116. Pada kondisi paru mengalami kolaps
pernapasan usaha latihan yang diperlukan adalah
C. Kesulitan atau ketidakmampuan dengan meningkatkan tekanan pada
menjalankan aktifitas keseharian saluran pernapasan yaitu:
seperti berjalan agak jauh karena A. Latihan batuk efektif
sesak napas (disability) B. Latihan meniup balon
C. Drainase postural
Blok XI

D. Latihan ekspansi thoraks 120. Tn. Anto 65 th datang ke praktek


E. Latihan batuk sering Anda dengan keluhan batuk ± sejak 4
bulan yang lalui disertai sesak. Batuk
117. Salah satu penyakit akibat rokok disertai dahak warna putih kental, pernah
terhadap sistem kardiovaskuler adalah: ada darah sedikit. Tidak disertai demam.
A. Patent ductus arteriosus Pasien merasa badannya semakin kurus
B. PPOK dan nafsu makan turun. Diketahui pasien
C. Coronary artery disease sering merokok ± 3 bungkus/hari sejak
D. Asthma pulmonum usia remaja. Pada pemeriksaan fisik
E. Ventricular shunt didapatkan redup pada perkusi paru
kanan dan ronkhi basah halus pada basal
118. Menopause dini dan gangguan haid paru kanan. Dari data di atas Anda
merupakan efek rokok terhadap sistem: bermaksud untuk melakukan rontgen
A. Reproduktif thoraks. Apa yang mungkin didapatkan
B. Endokrin pada hasil radiologinya?
C. Kardiovaskuler A. Normal rontgen thorax
D. Imunitas B. Butterly wings appearance
E. Respirasi C. Hiperlusens pada lapangan paru
kanan
D. Honeycomb appearance
119. Tn. Jono 50 th mengeluh batuk terus E. Gambaran radioopak pada paru kanan
menerus sejak 1 bulan yang lalu. Batuk lobus medial
berdahak warna bening encer, pilek (-),
demam (-). Dari riwayat kebiasaan 121. Seorang perempuan usia 25 tahun
diketahui pasien merokok ± 20 yang merupakan seorang perokok, datang
batang/hari. Dari data di atas ke klinik dan bertanya bagaimana
kemungkinan penyakit yang diderita Tn. caranya agar dia bisa berhenti merokok.
Jono adalah: Ia mengatakan bahwa ia sudah
A. Bronkitis kecanduan merokok. Kandungan dalam
B. Asma rokok yang membuat kecanduan adalah:
C. Kanker paru A. Tar
D. Emfisema B. Karbonmonoksida
E. Aneurisma aorta C. Benzypinane
D. Polonium
E. Nikotin
Blok XI

A. Bronkus primer
122. Dasar hukum rokok haram menurut B. Bronkus sekunder
keputusan tarjih Muhammadiyah sesuai C. Bronkiolus terminal
dengan QS. Al-Baqarah: 219 adalah: D. Larink
A. Merokok adalah perbuatan yang E. Faring
mubazir membakar uang
B. Rokok disamakan dengan khamar 126. Pleura visceral bisa ditemukan pada:
karena dapat memabukkan dan A. Bronkiolus terminal
melemahkan B. Permukaan paru
C. Sesuatu yang memabukkan walaupun C. Dinding thoraks, diafragma dan
sedikit adalah haram mediastinum
D. Mudharatnya lebih banyak daripada D. Trakea dan bronkus
manfaatnya E. Faring
E. Biaya yang dihabiskan untuk rokok
sangat besar 127. Untuk terjadinya inspirasi, tekanan
barometer harus …………… tekanan
123. Tekanan parsial oksigen yang rendah alveolar.
dalam darah disebut: A. Lebih besar dari
A. Hipoksemia B. Kurang dari
B. Hipoksia C. Sama dengan
C. Hiperventilasi D. Dihilangkan dari
D. Oksigenasi E. Dibagi dengan
E. Hipercarbia
128. Jika volume alveolar meningkat,
124. Seseorang dengan keracunan maka tekanan alveolar:
karbonmonoksida ditandai dengan A. Menurun
gejala: B. Meningkat
A. Saturasi oksigen 98-100 % C. Tidak berubah
B. Cyanosis dan napas pendek D. Hilang
C. Kulit berwarna merah E. Nol
D. Sesak hebat
E. Nyeri dada 129. Selama ekspirasi volume thoraks
………… seiring diafragma
125. Struktur di bawah ini yang tidak ……………..
mempunyai kartilago adalah: A. Menurun, berkontraksi
Blok XI

B. Menurun, berelaksasi
C. Meningkat, berkontraksi 134. Kontraindikasi relatif pemasangan
D. Meningkat, berelaksasi WSD adalah:
E. Meningkat, tidak berubah A. Koagulopati
B. Usia di atas 60 tahun
130. Fungsi surfactant adalah: C. Efusi pleura maligna
A. Mengurangi tegangan permukaan D. Batuk
alveoli E. Infeksi pada tempat pemasangan
B. Meningkatkan tekanan pleural
C. Menurunkan tekanan alveolar 135. Pernyataan yang benar untuk asthma
D. Membuat iinspirasi semakin sulit bronkiale adalah:
E. Membuat ekspirasi semakin sulit A. Disebabkan oleh infeksius agent
B. Penyempitan saluran nafas
131. Indikasi emergensi pemasangan mengalami completely irreversible
WSD adalah: C. Didapatkan banyak CD4+ limfosit
A. Pneumothoraks D. Didapatkan banyak CD8+ limfosit
B. Efusi pleura maligna E. Merupakan reaksi hipersensitifitas
C. Empiema tipe 3
D. Kilothoraks
E. Tension Pneumothoraks
132. Indikasi non emergensi pemasangan 136. Beda asthma dan COPD adalah
WSD adalah: A. Pada asma jumlah sel eosinofil
A. Pneumothoraks yang luas lebih sedikit dari COPD
B. Tension pneumothoraks B. Asma disebabkan oleh agen yang
C. Hemopneumothoraks mengiritasi sedangkan COPD
D. Efusi pleura rekuren oleh agen sensitisasi
E. emphiema C. Pada asma yang berperan sel
makrofag dan netrofil
133. Pemasangan selang WSD sebaiknya D. Asma reversible komplit
pada: sedangkan COPD irreversible
A. Di bawah tulang iga komplit
B. Di atas tulang iga E. COPD terdiri dari derajat
C. Pada tulang iga intermiten, mild, moderate dan
D. Di tepi tulang iga severe persistent
E. Di ujung tulang iga
Blok XI

137. Pernyataan yang benar mengenai 141. Kepanjangan dari PMO program
karsinoma sel skuamosa adalah: pengobatan tuberkulosis adalah:
A. Letaknya biasa di perifer A. Petugas minum obat
B. Sitologi sputum tidak membantu B. Pekerja minum obat
C. Lokasi pada bronkus kecil C. Pasien minum obat
D. Lokasi pada alveolus D. Pengawas minum obat
E. Berasal dari hiperplasi sel basal E. Pengawas makan obat

138. Termasuk staging III B adalah: 142. Seorang wanita, 25 tahun datang ke
A. T1 N1 M0 poli pulmonologi dengan keluhan utama
B. T2 N3 M0 batuk-batuk sejak 2 bulan yang lalu
C. T2 N0 M0 disertai sesak napas dan nyeri dada
D. T2 N1 M0 kanan, pada pemeriksaan fisik nyeri
E. T1 N2 M0 tekan intercostal kanan, perkusi tampak
redup, kemudian dilakukan foto rontgen
139. Infeksi akut pada parenkim paru thorax PA didapatkan bayangan opaque
distal bronkiolus terminalis disebut: homogeny permukaan atas cekung pada
A. Bronchitis lapangan bawah hemitoraks kanan, sinus
B. pneumonitis kostophrenicus kanan tak jelas. Apakah
C. Pneumonia diagnosis yang paling tepat pada pasien
D. Tuberkulosis ini?
E. Bronkiolitis A. Pneumonia dextra
B. Atelektasis lobus inferior kanan
140. Dengan menggunakan kombinasi C. Plural effusion kanan
dosis tetap (KDT) maka saat pengobatan D. Loculated effusion kanan
fase intensif pasien dengan berat badan E. Tumor paru kanan
38-54 kg akan mendapatkan pengobatan
berupa: 143. Seorang laki-laki, 75 tahun datang ke
A. 2 kaplet 4KTD poli pulmonologi dengan keluhan utama
B. 3 kaplet 4KTD batuk-batuk sejak 3 tahun yang lalu
C. 4 kaplet 4KTD disertai dahak kehijauan, pada
D. 5 kaplet 4KTD pemeriksan fisik pulmo auskultasi
E. 1 kaplet 4KTD terdengar ronkhi basah kasar, kemudian
dilakukan pemeriksaan rontgen foto
Blok XI

thorax PA, didapatkan gambaran pemeriksaan fisik tak ditemukan.


honeycomb app. Dilakukan pemeriksaan foto rontgen
Apakah diagnosis yang paling tepat pada thoraks PA didapatkan cor besar dari
pasien ini? bentuk normal, pulmo tampak corakan
A. Pneumonia vaskuler paru prominent disertai
B. Bronchopneumonia gambaran dirty chest, hiperaerated pada
C. Bronchitis kronis kedua paru.
D. Bronkiektasis Apakah diagnosis yang paling tepat pada
E. Emphysema pulmonum pasien ini?
A. Emphysema pulmonum
144. Seorang anak laki-laki, berusia 5 B. Pneumothorax
tahun, datang ke poli pulmunologi IKA C. TB pulmonum
dengan keluhan utama batuk-batuk sejak D. Pneumonia
3 bulan yang lalu disertai anorexia E. Bronchitis kronis moderat
dengan penurunan BB, pada pemeriksaan
fisik didapatkan pembesaran KGB leher, 146. Seorang anak laki-laki berusia 3
pulmo pada auskultasi terdengan ronkhi tahun datang ke poli pulmonologi dengan
kering. Pada pemeriksaan foto thorax keluhan utama batuk-batuk sejak 1 tahun
tampak gambaran infiltrat pleural yang lalu disertai demam dan sesak
lapangan atas paru kanan dan pemadatan napas. Pada pemeriksaan fisik tampak
hilus paratracheal kanan serta kalsifikasi pucat dan kurus, perkusi normal,
di hilus kanan kiri. auskultasi terdengar bising napas lemah,
Apakah diagnosis yang paling tepat pada serta ronkhi basah halus. Pada
kasus ini? pemeriksaan rontgen didapatkan Cor
A. TB pulmonum primer besar dari bentuk normal, pulmo tampak
B. TB pulmonum sekunder bayangan bercak-bercak opaque hillus
C. TB pulmonum post primer uniform tersebar merata di kedua paru
D. TB pulmonum milier (snow storm appearance), sinus
E. Lymphoma costophrenicus kanan kiri tajam.
Apakah diagnosis yang paling tepat pada
145. Seorang laki-laki berusia 22 tahun penderita ini:
datang ke poli pulmonologi dengan a. TB pulmonum milier
keluhan utama batuk-batuk sejak 3 bulan b. TB pulmonum primer
yang lalu disertai dahak dan sesak napas, c. Bronkopneumoni
perokok sejak usia 17 tahun. Pada d. Bronchitis kronis
Blok XI

e. Pneumoni B. Hipoksemia
C. Penurunan ambang angina
147. Seorang perempuan berusia 35 tahun D. Resistensi insulin
datang ke poli pulmonologi dengan E. Hiperkarbi
keluhan utama sesak napas sejak 1
minggu yang lalu disertai nyeri dada kiri 150. Akibat dari alkalosis berat pada tubuh
bawah. Pada pemeriksaan fisik tampak manusia adalah sebagai berikut:
respirasi cepat dan dangkal, perkusi A. Hipokalemia
redup hemitoraks kiri bawah, auskultasi B. Peningkatan kebutuhan metabolism
bising napas vesikuler melemah jauh, C. Penurunan sintesis ATP
pada pemeriksaan foto rontgen thoraks D. Hiperkalemia
PA didapatkan cor besar dari bentuk E. Peningkatan degradasi protein
normal, pulmo tampak bayangan opaque
homogen basal hemithoraks kiri,
permukaan atas cekung, sinus
costophrenicus kiri tertutup
perselubungan. Apakah diagnosis paling
tepat pada penderita ini?
A. Pneumoni
B. Pleural effusion sinistra
C. Schwarte sinistra
D. Atelektasis lobus inferior sinistra
E. Mesothelioma sinistra

148. Yang termasuk pemberian terapi


oksigen high flow device adalah:
A. Non rebreathing mask
B. Venturi mask
C. Rebreathing mask
D. Nasal cannula
E. Simple mask

149. Akibat dari asidosis berat pada tubuh


manusia adalah sebagai berikut:
A. Hipoventilasi

Anda mungkin juga menyukai