Anda di halaman 1dari 2

BAB V

PENUTUP

1. Kesimpulan

Dari observasi gangguan kognitif pada lansia di Panti Jompo Tresna Werdha Teratai
yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :

1. Faktor risiko dari gangguan kognitif pada lansia di Panti Jompo Tresna Werdha Teratai
adalah faktor degeneratif.
2. Manifestasi klinis yang didapatkan pada ketiga responden dengan gangguan fungsi
kognitif ialah gangguan pada memori, visuospasial, dan kognitif.
3. Dari observasi menggunakan Instrumen Pengkajian Aktivitas Hidup Sehari-hari
(Activity Daily Living) dengan Indeks Barthel pada responden pertama yaitu Tn.I
didapatkan skor 11 yaitu mengalami ketergantungan sedang. Pada responden kedua
yaitu Ny. W didapatkan skor 17 yaitu mengalami ketergantungan ringan. Pada
responen ketiga yaitu Tn.A didapatkan skor 17 yaitu mengalami ketergantungan ringan
dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
4. Dari observasi menggunakan Mini Mental Status Examination (MMSE) pada
responden pertama yaitu Tn.I adanya gangguan kognitif. Pada responden kedua yaitu
Ny.W mengalami gangguan kognitif ringan. Pada responden ketiga yaitu Tn.A
mengalami gangguan kognitif ringan.
5. Dari observasi menggunakan Montreal Cognitive Assesment (MoCA-Ina) pada
responden pertama yaitu Tn.I terjadi penurunan kognitif berat. Pada responden kedua
yaitu Ny.W mengalami penurunan kognisi berat. Pada responden ketiga yaitu Tn.A
mengalami penurunan kognisi berat.
6. Untuk pemeriksaan penunjang dan tatalaksana terhadap responden dengan gangguan
kognitif tidak didapatkan karena responden sendiri belum pernah memeriksakan diri
ke dokter.
2. Saran

1. Pengurus panti

Hendaknya pengurus panti melakukan pemeriksaan lebih lanjut pada penghuni Panti
Jompo Tresna Werdha Teratai untuk mencegah terjadinya progresifitas dari penyakit
tersebut atau perburukan gejala.

2. Mahasiswa

Sebaiknya mahasiswa mempelajari teori dengan sungguh-sungguh, mengaplikasikan


kerja dilapangan sesuai teori yang ada.

Anda mungkin juga menyukai