PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Sintesis :
Pada penelitian deskriptif, peneliti hanya melakukan deskripsi megenai
fenomena yang ditemukan. Hasil pengukuran disajikan secara apa
adanya, sering dikelompokkan tergantung sifat topik yang diteliti,
namun tidak dilakukan analisis mengapa fenomena tersebut terjadi
(sastroasmoro. 2014)
(Suryanto, 2006).
2. Dokter Boy berasumsi bahwa penyuluhan akan lebih efektif bila diikuti
dengan pemberian motivasi secara rutin yang dikirimkan melalui media
sosial kepada kelompok remaja tersebut. Oleh karena itu, dokter Boy
mengajukan usulan hibah kepada pihak sponsor untuk merancang program
aplikasi android berupa broadcast motivasi rutin sekaligus monitoring
aktivitas fisik kepada kelompok remaja.
a. Apa saja jenis-jenis penelitian kuantitatif?
Jawab:
Desain penelitian kuantitatif dibagi atas dua pembagian besar yaitu
observasional dan eksperimental.
Penelitian observasional
1. Penelitian cross sectional
Merupakan salah satu studi obsevarsional untuk menentukan
hubungan antara faktor risiko dan penyakit (Sastroasmoro, 2008).
2. Penelitian casus control/retrospektif study
Merupakan penelitian epidemiologis analitik observasional yang
menelaah hubungan antara efek (penyakit atau kodisi kesehatan)
tertentu dengan faktor risiko tertentu. Desain penelitian ini dapat
digunakan untuk menilai berapa besarkah peran faktor risiko
dalam kejadian suatu penyakit.
3. Penelitian cohort
Merupakan studi epidemiologis non ekspiremental yang sering
digunakan untuk mempelajari hubungan antara faktor risiko
dengan efek atau penyakit. Model pendekatan yang digunakan
pada rancangan cohort ialah pendekana waktu secara longitudinal
atau time periode approach.
Penelitian ekperimental
Dilihat dari kemampuan dalam melakukan control terhadap variabel-
variabel penelitian, jenis/bentuk rancangan penelitian eksperimen
dibedakan dalam tiga kelompok besar, antara lain:
1. Rancangan Pra-Eksperimen (Pra -Experiment Design)
Rancangan ini digunakan untuk mengungkap hubungan sebab-
akibat hanya dengan cara melibatkan satu kelompok subjek,
sehingga tidak ada control yang ketat terhadap variabel. Terdapat
tiga jenis rancangan penelitian yang dapat dimasukkan
dalamkelompok rancangan penelitian ini, yaitu:
a) Studi Kasus Bentuk Tunggal (One - Shot Case Study)
Merupakan sebuah eksperimen yang dilaksanakan tanpa
adanya kelompok pembanding dan juga tanpa adanya tes awal.
Dengan model ini peneliti tujuannya sederhana yaitu ingin
mengetahui efek dari perlakuan yang diberikan pada kelompok
tanpa mengindahkan pengaruh faktor yang lain.
b) Pratest-Postest Kelompok Tunggal (The One Group Pratest
Posttest)
Rancangan eksperimen yang dilakukan pada satu kelompok
saja tanpa kelompok pembanding.Model ini lebih sempurna
jika dibandingkan dengan model pertama, karena sudah
menggunakan tes awal (pratest) kemudian setelah diberikan
perlakukan dilakukan pengukuran (post test) lagi untuk
mengetahui akibat dari perlakukan itu, sehingga besarnya efek
dari eksperimen dapat diketahui dengan pasti.
c) Perbandingan Kelompok Statis (The Static Group Comparison
Group)
Pada rancangan ini, ada kelompok yang diberikan treatmen
eksperimental, dan ada kelompok lainnya yang tak diberikan
treatmen, dua-duanya adalah kelompok yang sudah ada.
Sintesis:
Quasi experimental adalah penelitian yang bersifat intervensi tetapi
syarat-syarat sebagai eksperimen tidak cukup memadai karena tidak
adanya randomisasi dan kontrol terhadap variabel-variabel yang
berpengaruh terhadap eksperimen tidak dilakukan (Notoatmodjo, 2005).
Sintesis:
Asumsi adalah landasan berfikir karena dianggap benar. Peneliti harus
dapat memberikan sederet asumsi tentang kedudukan masalahnya.
Karena asumsi atau anggapan dasar ini menjadi landasan teori di dalam
pelaporan hasil penelitian. Asumsi dapat berupa teori, evidensi-
evidensi, dan dapat pula berupa pikiran peneliti sendiri. Adapun
materinya, asumsi tersebut harus menyatakan keadaan sebenarnya,
bukan keadaan yang diprediksi atau seharusnya dan sudah merupakan
suatu yang tidak perlu dipersoalkan atau dibuktikan lagi kebenarannya,
sekurang-kurangnya bagi masalah yang akan diteliti pada masa itu.
Asumsi-asumsi dirumuskan sebagai landasan bagi hipotesis laporan
atau penelitian (Ridwan, 2010).
Sintesis:
Quasi experimental adalah penelitian yang bersifat intervensi tetapi
syarat-syarat sebagai eksperimen tidak cukup memadai karena tidak
adanya randomisasi dan kontrol terhadap variabel-variabel yang
berpengaruh terhadap eksperimen tidak dilakukan (Notoatmodjo, 2005).
3. Akan tetapi pihak sponsor belum bersedia memberikan hibah sebelum ada
bukti ilmiah bahwa penyuluhan yang diikuti dengan pemberian motivasi
rutin lebih efektif dibandingkan hanya penyuluhan, dalam memperbaiki
tingkat aktivitas fisik pada kelompok remaja.
a. Apakah jenis-jenis dari pada penelitian kesehatan?
Jawab :
Menurut Sastroasmoro (2014), jenis-jenis desain penelitian ialah
sebagai berikut:
1. Berdasarkan pada ruang lingkup penelitian
- Penelitian klinis
- Penelitian lapangan
- Penelitian laboratorium
2. Berdasarkan pada waktu
- Penelitian transversal
- Penelitian longitudinal
3. Berdasarkan pada substansi
- Penelitian dasar
- Penelitian terapan
4. Berdasarkan ada atau tidaknya analisis hubungan antar-variabel
- Penelitian deskriptif
- Penelitian analitik
5. Desain khusus
- Uji diagnostik
- Analisis kesintasan
- Meta-analisis
Sintesis:
Manfaat Penelitian berisi uraian tentang manfaat hasil penelitian baik
secara teoritis/akademis maupun praktis, yang benar-benar dapat
dipraktikan atau digunakn oleh dokter dan atau masyarakat.
Sintesis:
Untuk menentukan jumlah sampel yang diambil pada penelitian dapat
menggunakan rumus berikut jika populasi tidak diketahui:
𝑍 ∝2 . 𝑃𝑄
𝑛=
𝑑2
Keterangan:
n= besar sampel penelitian
p= proporsi yang diteliti/proporsi pasien hipertensi (nilai maksimal 0,5)
Z∝= derivat baku alfa (1,96)
d= tingkat ketetapan absolut yang dikendaki (0,05)
q= 1-p (pasien tidak hipertensi)
Analisis Data
1. Statistik deskriptif dan inferensial
Yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau mengambarkan data yang telah trkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum atau generalisasi.
2. Statistik parametris dan non-parametris
Biasanya digunakan untuk menguji parameter populasi statistik, atau
menguji ukuran populasi melalui data sampel.
(Sastroasmoro, 2014)
Laporan penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Guyton AC, Hall JE. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Penterjemah:
Suryanto. 2006. Kajian Pustaka (Materi Pelatihan PPKP dan PTK). Jakarta:
Direktorat Ketenagaan Dirjen Dikti Depdiknas.
bmi.for.age/enhtml.