METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
29
30
maserasi, penggiling, blender, pisau, neraca analitik, labu ukur, corong pisah, labu
bulat, rotary evaporator, erlenmeyer, autoklaf, dan eksikator.
Analisis fitokimia. Bahan yang digunakan adalah, pereaksi Mayers, FeCl3
1%, FeCl3 5%, HCl pekat, HCl 2N, serbuk magnesium, CH3COOH glasial,
larutan H2SO4 pekat. Alat yang digunakan adalah tabung reaksi, rak tabung reaksi,
gelas ukur, erlenmeyer, batang pengaduk, penangas (hot plate) neraca analitik,
mikropipet, pipet tetes, masker, sarung tangan, autoklaf, laminar air flow.
Kultur bakteri. Bahan yang digunakan adalah bakteri Pseudomonas
aeruginosa, agar nutrien miring, medium cair Mueller Hinton, larutan NaCl 0,9%,
suspensi McFarland 0,5. Alat yang digunakan adalah tabung reaksi, rak tabung
reaksi, inkubator, jarum ose, autoklaf, masker dan sarung tangan.
Uji antibakteri. Bahan yang digunakan adalah Ekstrak biji buah langsat
(Lansium domesticum Cor.), suspensi bakteri, akuades, dimethyl sulfoxide (DMSO
10%), larutan NaCl 0,9%, medium cair Mueller Hinton, agar Mueller Hinton,
kapas steril. Alat yang digunakan adalah inkubator, autoklaf, jarum ose, tabung
reaksi, rak tabung reaksi, mikropipet, cawan petri, masker dan sarung tangan.
D.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah biji buah langsat (Lansium domesticum
Cor.)
D.2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah biji buah langsat (Lansium domesticum
Cor.) yang diperoleh dari kebun langsat di Desa Punggur Kecamatan Sei Kakap.
E.1. Variabel
Variabel dalam penelitian ini adalah konsentrasi ekstrak biji buah langsat
(Lansium domesticum Cor.), Pertumbuhan bakteri uji, suhu, waktu inkubasi,
sterilitas, dan media. Konsentrasi ekstrak biji buah langsat merupakan intervensi
yang akan diberikan untuk dinilai efeknya dalam penelitian ini. Pertumbuhan
31
bakteri uji ini merupakan efek yang akan dinilai akibat intervensi yang telah
diberikan. Pertumbuhan bakteri uji akan dipengaruhi oleh suhu, waktu inkubasi,
sterilitas, dan media sehingga harus dipertahankan dalam kondisi optimum.
.
E.2. Definisi Operasional
Pertumbuhan bakteri dinyatakan dengan tumbuh dan tidak tumbuh pada setiap
konsentrasi ekstrak biji langsat setelah disubkultur pada medium tumbuh. Data
yang dihasilkan berskala nominal.
F. Prosedur Penelitian
F.2. Pemanenan
Pemanenan dilakukan pada waktu pagi hari saat buah telah matang yang
dinilai dari perubahan warna dan bentuk buah (Gunawan, 2004). Buah langsat
(Lansium domesticum Cor.) diambil dari kebun langsat yang terdapat di Desa
Punggur Kecamatan Sei Kakap, Kubu Raya.
Alat dan bahan, kecuali ekstrak biji buah langsat (Lansium domesticum Cor.),
disterilisasi didalam autoklaf selama 20 menit dengan mengatur tekanan sebesar
15 dyne/cm3 (1 atm) dan suhu sebesar 121oC setelah dicuci bersih, dikeringkan
dan dibungkus dengan kertas terlebih dahulu (Kusuma, 2012).
Ekstrak etanol 96% biji buah langsat (Lansium domesticum Cor.) yang didapat
diperiksa susut pengeringannya untuk menentukan ekstrak yang tersebut termasuk
dalam ekstrak cair, kental atau ekstrak kering. Jika persentase susut pengeringan
berada dalam kisaran 0-5% berarti ekstrak tersebut termasuk ekstrak kering, jika
dalam kisaran 5-30% termasuk dalam ekstrak kental dan apabila berada dalam
kisaran >30% termasuk dalam ekstrak cair (Depkes RI, 1979).
Susut pengeringan adalah pengurangan berat bahan setelah dikeringkan
dengan cara yang telah ditetapkan. Suhu penetapan adalah 105oC. Penetapan susut
pengeringan dilakukan dengan cara menimbang 1 g zat dalam bobot timbang
(krusibel porselen) dangkal bertutup yang sebelumnya telah dipanaskan pada suhu
penetapan selama 30 menit dan telah ditara. Ratakan zat dalam botol timbang
(krusibel porselen) dengan menggoyangkan botol, hingga menyerupai lapisan
setebal lebih kurang 5 mm sampai 10 mm, masukkan dalam ruang pengering
(oven), buka tutupnya, keringkan pada suhu penetapan hingga bobot tetap.
Sebelum setiap pengeringan dibiarkan botol (krusibel) dalam keadaan tertutup
mendingin di dalam desikator hingga suhu kamar. Setelah itu dihitung persentase
susut pengeringannya (Depkes RI, 1995a; Menkes RI, 2009).
36
%susut pengeringan=
x 100%
ditambahkan beberapa tetes larutan FeCl3 5%. Jika terjadi perubahan warna
menjadi biru tua menunjukan adanya kandungan tanin dalam sampel uji (Lailatul
Agar Mueller Hinton adalah media tumbuh standar untuk pengujian antibiotik
(Cavalieri et al., 2005). Satu liter agar Mueller Hinton dibuat dengan cara
mencampurkan 38 gram serbuk agar Mueller Hinton dengan 1 liter akuades.
Campuran tersebut dihomogenkan kemudian disterilkan menggunakan autoklaf
dengan suhu 121oC dan tekanan 1 atm.
Kaca objek dibersihkan dengan alcohol sehingga terbebas dari lemak, difiksasi
diatas Bunsen sampai kering, diteteskan NaCl fisologis. Bakteri dari media NA
diambil dengan jarum ose, diletakkan pada tetesan NaCl fisiologis. Biarkan
mongering diudara dan fiksasi diatas api. Kemudian diteteskan karnol gentian
violet selama 60 detik. Setelah itu dicuci dengan akuades. Diteteskan larutan
lugols selama 60 detik. Kemudian dicuci lagi dengan akuades. Buang warna
dengan meneteskan alkohol 96% sampai tidak ada warna violet lagi. Setelah itu
38
cuci dengan akuades sampai bersih. Tetesi dengan safranin dan dibiarkan selama
45 detik. Setelah itu preparat dicuci kembali dengan akuades, dikeringkan dan
diperiksa di bawah mikroskop. Bakteri gram positif akan menunjukkan warna
ungu sedangkan bakteri gram negatif akan menunjukkan warna merah
(Gandasoebrata, 2007).
pada media Triple Sugar Iron Agar (TSIA). Pada dasar medium (butt)
diinokulasikan dengan cara menusuk, dan pada bagian miring (slant) ditanam
secara zig-zag pada permukaannya. Selanjutnya diinkubasi pada suhu 37oC
selama 24 jam. (Irianto, 2006; Pronadisa, 2011).
Penyiapan larutan stok dilakukan dengan melarutkan 6 gram ekstrak biji buah
langsat (Lansium domesticum Cor.) dalam DMSO 10% yang ditambahkan hingga
6 ml. Penyiapan larutan stok ini dilakukan ekstrak etanol 96% yang digunakan
untuk tiga kali replikasi. Larutan stok ini kemudian dianggap konsentrasi uji
100%.
F.11.3. Penentuan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM)
1. Disiapkan tabung reaksi sebanyak 39 tabung untuk tiga replikasi uji yang
sama untuk masing-masing seri membutuhkan 13 tabung.
2. Disusun tabung seperti gambar di bawah ini kemudian diberikan kode
nomor.
41
Data yang diperoleh dari hasil penelitian terdiri dari data konsentrasi ekstrak
biji buah langsat (Lansium domesticum Cor.) yang merupakan data berskala
ordinal dan pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa yang merupakan data
berskala nominal. Data hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel dan grafik
serta gambar. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif setelah dilakukan 3
kali pengulangan untuk menilai kemampuan aktivitas antibakteri ekstrak biji buah
langsat dalam menghambat dan membunuh bakteri Pseudomonas aeruginosa
berdasarkan konsentrasi hambat minimum (KHM) dan konsentrasi bunuh
minimum (KBM).
44
H. Alur penelitian
Determinasi tanaman
Skrining
fitokimia Pembuatan ekstrak
Penanaman di agar
Mueller Hinton
Penentuan (inkubasi 24 jam)
KBM
Analisa Hasil