Anda di halaman 1dari 3

UJI SENSITIVITAS ANTIBIOTIK

3.1 Waktu dan Tempat

1. Waktu
2. Tempat

: Senin, 17 Desember 2011


: Laboratorium Biodiversity FMIPA Universitas Tadulako

3.2 Alat dan Bahan


a) Alat
1. Jarum ose
2. Sweap
3. Cawan Petri
4. Bunsen
5. Tabung reaksi
6. Rak tabung reaksi
7. Pinset
b) Bahan
1. Eschercia coli
2. Medium MHA
3. Media BHIB
4. Antibiotik Ceftazidime
5. Antibiotik Kanamycin
6. Antibiotik Levofloxacin
7. Antibiotik Vancomycin
8. Antibiotik Amikacin
9. Antibiotik Meropenem
10. Antibiotik Bacitracin
11. Antibiotik Pefloxacin
12. Antibiotik Erythromycin

13. Antibiotik Amoxycillin


14. Antibiotik Ciprofloxacin
15. Antibiotik Doxycycline
16. Antibiotik Streptomycin
17. Antibiotik Gentamicin
18. Antibiotik Norfloxacin
19. Antibiotik Sulphonamides
20. Antibiotik Ceftriaxone
21. Antibiotik Oxacillin
22. Antibiotik Tetracycline
23. Antibiotik Cefadroxil
24.Antibiotik Cephalothin

3.3 Prosedur Kerja


a. Mensterilkan alat-alat sebelum digunakan maupun sesudah digunakan.
b. Mengambil sedikit bakteri Eschercia coli menggunakan sweap.
c. Memasukkan bakteri tersebut ke dalam media BHIB.
d. Mensterilkan pinggiran cawan petri yang berisikan medium MHA, kemudian mengambil
sweap dari dalam media BHIB, menggoreskan sweap tersebut secara zig zag.
e. Menempelkan antiobiotik pada permukaan medium MHA menggunakan pinset.
f. Membungkus cawan petri tersebut, kemudian memasukkannya ke dalam inkubator selama 24
jam pada suhu 37 0C.
g. Mengukur zona bening atau zona hambat yang terdapat pada medium MHA.

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Pengamatan
No
Jenis Antibiotik
1
Antibiotik Ceftazidime

Keterangan
S

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

Antibiotik Streptomycin
Antibiotik Kanamycin
Antibiotik Gentamicin
Antibiotik Levofloxacin
Antibiotik Norfloxacin
Antibiotik Vancomycin
Antibiotik Sulphonamides
Antibiotik Amikacin
Antibiotik Ceftriaxone
Antibiotik Meropenem
Antibiotik Oxacillin
Antibiotik Bacitracin
Antibiotik Tetracycline
Antibiotik Pefloxacin
Antibiotik Cefadroxil
Antibiotik Erythromycin
Antibiotik Cephalothin
Antibiotik Amoxycillin
Antibiotik Ciprofloxacin
Antibiotik Doxycycline

I
S
I
R
R
S
R
R
S
S
S
S
R
I
S
S
S
S
R
R

4.2 Pembahasan
Uji sensitivitas bakteri merupakan cara untuk mengetahui dan mendapatkan produk
alam yang berpotensi sebagai bahan anti bakteri serta mempunyai kemampuan untuk
menghambat pertumbuhan atau mematikan bakteri pada konsentrasi yang rendah.
Pada pengamatan yang dilakukan, terlebih dahulu melakukan fiksasi alat-alat yang
akan digunakan pada praktikum. Fiksasi berfungsi agar tidak terdapat mikroba yang
menempel. Bakteri Eschercia colidimasukkan dalam media BHIB (Brain Heart Infusion
Broth) yang berfungsi membantu pertumbuhan bakteri tersebut. Selanjutnya menggoreskan
sweap secara zig zag pada cawan petri yang berisikan medium MHA (Mueller Hinton Agar)
yang juga merupakan tempat hidup dan berkembangbiaknya suatu bakteri. Langkah
selanjutnya, memasukkan antibiotik pada masing-masing cawan petri dengan jarak yang
tidak terlalu dekat, agar nantinya dapat diketahui mana antibiotik yang resisten dan sensitif
terhadap bakteri.
Resistensi merupakan zona hambat antibiotik yang terjadi terhadap bakteri, sedangkan
sensitifitas merupakan zona hambat yang tidak terjadi pada antibiotik terhadap bakteri.
Sesuai hasil pengamatan, terdapat beberapa antibiotik yang resisten terhadap bakteri
yaitu Levofloxacin dengan zona hambat 25 mm, Amikacin dengan zona hambat 17 mm,
Pefloxacin dengan zona hambat 12 mm, Ciprofloxacin dengan zona hambat 20 mm,
Doxycycline dengan zona hambat 13 mm, Streptomycin dengan zona hambat 12 mm,
Gentamicin dengan zona hambat 12 mm, Norfloxacin dengan zona hambat 19 mm,
Sulphonamides dengan zona hambat 15 mm, dan Tetracycline dengan zona hambat 15 mm.
Bakteri dapat resisten terhadap golongan amino glikosida karena kegagalan penetrasi ke

dalam bakteri, rendahnya afinitas obat pada ribosom atau anaktivasi obat oleh enzim bakteri.
Enzim inaktivator amino glikosida yang dikenal yaitu enzim fosforilase, adenilase, asetilase,
gugus hidroksil spesifik atau gugus amino.informasi genetik untuk sintesis enzim terutama di
dapat melalui konjugasi, transfer DNA sebagai plasmid dan transfer faktor resisten.
Sesuai hasil pengamatan, bidang zona hambat yang paling besar terjadi pada
antibiotik Levoflaxacin. Resistensi terjadi akibat bakteri mensintesis enzim yang dapat
mengubah zat aktif menjadi tidak aktif sehingga terjadi resisten terhadap antibiotik
Levoflaxacin. Bakteri tersebut menghasilkan enzim Levoflaxacinase yang mampu memecah
cincin beta laktam. Beta laktamase banyak diproduksi oleh bakteri gram positif dan bakteri
gram negatif. Enzim ini mempunyai peranan besar dalam menyebabkan resistensi bakteri
gram positif terhadap antibiotik Levoflaxacin.

Anda mungkin juga menyukai