74. Seorang laki-laki umur 43 tahun 76. Seorang lelaki 35 tahun memerlukan
pekerjaan buruh bangunan, datang ke surat keterangan kesehatan dari dokter
praktek dokter keluhan nyeri dada yang mengharuskan disertakannya hasil
kanan disertai batuk dan demam yang foto thorax. Hasil foto thorax
sudah berlangsung 3 hari. Pada memperlihatkan gambaran kalsifikasi
pemeriksaan foto thorax ditemukan pada hilus kanan dengan garis-garis
gambaran cavitas soliter dinding tebal fibrosis dan cavitas berdinding tipis
irregular disertai “air-fluid level” pada pada paru kiri atas. Dari anamnesis
paru kanan bawah. diketahui kalau lelaki ini ada riwayat
Diagnosa pada pasien ini adalah : batuk lama 5 tahun yang lalu dan saat
A. Tbc paru kanan ini batuk berlendir sudah 3 hari, tidak
B. Bronchiectasis dextra demam.
C. Abses paru kanan Gambaran radiologi foto thorax
D. Hydropneumothorax dextra menunjukkan :
E. Pleuro-pneumonia dextra A. Tbc aktif
B. Bronchiectasis
75. Seorang wanita pekerja sosial 83 tahun C. Abses paru kiri
datang ke dokter poliklinik rumah sakit D. Tbc aspek tenang
dengan keluhan merasa lemah, pucat E. Bronchitis chronis
dan kadang disertai demam serta batuk
terutama pada malam hari sejak 2 bulan 77. Wanita 37 tahun, ibu dari 2 anak
yang lalu, berat badan turun 7,5 kg merasa lemah, batuk dan keringat
dalam waktu 1 tahun terakhir ini. Pada terutama malam hari serta demam
pemeriksaan fisik : suhu badannya 38 oC sejak 3 minggu lalu. Ia juga mengeluh
dan jumlah leukosit 6000 dimana 50% penurunan berat badan yang cepat + 3,5
adalah limfosit, auskultasi terdengar kg dalam waktu 1 bulan terakhir.
ronchi pada paru-paru kanan atas. Hasil foto thorax memperlihatkan
adanya perselubungan homogen di paru
kanan atas dan tanda-tanda penarikan merobek pleura hingga terjadi tension
trakea ke kanan dan paru kiri atas ada pneumothorax dengan gambaran sebagai
bercak infiltrate dengan cavitas. berikut :
Gambaran radiologi foto thorax A. Hiperlusen avaskular dengan collaps
menunjukkan : paru kea rah lateral
A. Tbc paru aktif B. Hiperlusen avaskular dengan collaps
B. Bronchopneumonia paru ke arah medial
C. Pneumonia lobaris C. Hiperlusen dengan gambaran vascular
D. Atelectasis yang samar-samar
E. Tbc paru aktif dengan tanda-tanda D. Hiperlusen avascular dengan sinus
atelectasis dan diafragma tertutup
E. Hiperlusen dengan gambaran “air-
78. Seorang lelaki tunawisma umur 46 tahun fluid level”
datang ke poliklinik dengan keluhan
nyeri dada kiri setelah batuk. Nyeri ini 80. Seorang lelaki, umur 20 tahun terjatuh
menetap, waktu berdiri maupun dari motor akibat kecelakaan lalulintas
berbaring, tidak ada riwayat merokok. dan dibawa ke UGD rumah sakit dengan
Penderita sangat kurus (cachectis), sesak nafas, nyeri dan ada luka pada
anemis dan suhu badan 38o C. Pada dada kiri akibat benturan. Pada
auscultasi tidak ditemukan bunyi pemeriksaan radiologis penderita
pernapasan pada dada kiri. didiagnosis Hydropneumothorax kiri
Hasil foto thorax adanya tanda-tanda dengan gambaran sebagai berikut :
efusi massif pleura kiri yaitu : A. Hiperlusen dengan sinus dan
A. Berselubung inhomogen pada diafragma tertutup
hemithorax kiri B. Perselubungan homogen dengan
B. Berselubung dengan “air gambaran “air-fluid level”
bronchogram sign” pada hemithorax C. Hiperlusen dengan perselubungan
kiri homogen
C. Berselubung homogen pada paru kiri D. Perselubungan inhomogen yang
D. Berselubung inhomogen pada paru menutupi sinus dan diafragma
kiri E. Hiperlusen avascular dengan
E. Berselubung homogen pada perselubungan homogen dan “air-
hemithorax kiri fluid level”
79. Seorang anak perempuan umur 4 tahun, 81. Seorang bayi perempuan mengalami
dibawa oleh ibunya ke gawat darurat sesak nafas dan cyanosis sesaat setelah
rumah sakit oleh karena anak tersebut lahir prematur.
tiba-tiba sesak nafas yang bertambah Pada pemeriksaan foto thorax
berat akibat terjatuh dari tangga. ditemukan corakan granular dengan
Pada pemeriksaan foto thorax gambaran “air-bronchogram sign” yang
ditemukan adanya fraktur clavicula meluas dari medial kedua paru,
kanan dengan fragmen fraktur yang distribusi bilateral dan simetris. Dari
gambaran radologis bayi tersebut di Pada pemeriksaan fisis tidak ditemukan
diagnosa : adanya kelainan. Obat yang cocok
A. Meconium Aspiration Syndrome diberikan pada pasien tersebut ?
B. Respiratory Distress Syndrome A. Codein
C. Pneumonia lobaris B. Ambroksol
D. Transient Tachypnoe of Newborn C. Bromheksin
E. Atelectasis D. Amonium klorida
E. Gliseril guaiakolat
Seorang wanita karier umur 38 tahun
berobat ke RS dengan keluhan batuk-batuk 85. Efek samping yang bisa timbul pada
kronis lebih satu bulan, seminggu lalu batuk pemberian obat di atas adalah :
disertai sedikit darah, cepat lelah, nafsu A. Bronkonstriksi
makan menurun, terasa napas pendek, B. Hipotensi
kadang-kadang ada demam yang tidak C. Hemoptisis
terlalu tinggi. Pemeriksaan fisik ditemukan D. Steomatitis
bunyi nafas vesicular, adanya rhonchi basah E. Konstipasi
kedua paru. Pemeriksaan laboratorium LED-
70 HB 11, BTA (-) leukosit 10.000, foto 86. Seorang wanita berusia 40 tahun masuk
thorak terlihat kekaburan terutama puncak UGD RS. WS. dengan keluhan sesak
kedua paru. napas sebelumnya. Pada pemeriksaan
fisis ditemukan wheezing, pernapasan
82. Diagnosa sementara yang dapat 30x/mnt. Obat apakah yang dapat
ditegakkan adalah : segera diberikan pada pasien tsb :
A. Bronchitis A. Albuterol
B. Tuberkulosis B. Kromolin
C. Pneumonia C. Terbutalin
D. Asthma Bronchiale D. Metaproteronol
E. Penyakit jantung koroner E. Nedokromil
83. Obat yang perlu diberikan pada 87. Bayi wanita dengan gejala adanya warna
penderita ini : putih pada mulut dan lesi pada sekitar
A. Antibiotika kemaluan dengan tanda peradangan.
B. Antihistamin Gejala kelainan pernapasan berupa
C. Digitalis batuk dan adanya sesak. Diagnosa yang
D. Antiviral paling tepat infeksi disebabkan :
E. Tuberkulostatika A. candidiasis
B. Dengue virus
84. Seorang laki-laki umur 35 tahun datang C. tuberculosis
berobat ke poliklinik RS WS dengan D. Hepatitis virus
keluhan batuk kering yang dialami sejak E. infeksi HIV
1 minggu lalu sehingga pasien sering
terganggu terutama di malam hari.
88. Sifat infeksi traktus respiratorius yang 92. Dekontaminasi sputum dilakukan dengan
disebabkan Cryptococcus neoformans : cara penambahan zat berikut ini pada
A. Terlihat kapsul jamur di dalam air sputum :
B. Infeksi pada paru menyebabkan A. NaOH 4 %
batuk, demam dan adanya nodul B. NaCl 0.9%
pada jaringan paru C. H2SO4 3%
C. Merupakan mikroorganisme D. HCL 3%
kemungkinan pathogen pada E. KOH 10%
nasopharynx dan oropharynx dari
orang sehat Laki-laki 30 tahun datang ke Puskesmas
D. Mikoorganisme tidak dapat dengan keluhan batuk yang tidak kunjung
menembus lapisan mening dan otak sembuh sejak 3 minggu yang lalu. Batuk
E. Bentuk khas seperti typically berdahak kuning yang sulit dikeluarkan,
dimorphic disertai demam yang tidak terlalu tinggi,
pasien juga mengeluh kadang berkeringat
89. Virus yang mungkin menyebabkan malam, dan berat badan menurun 5 kg sejak
infeksi pathogen pada nasopharing dan 8 bulan yang lalu. Pada pemeriksaan fisis
orapharing : didapatkan TD : 120/90, N : 110 x/menit, P :
A. Varicella zoster virus 22 x/mnt, S : 37,5oC. Pada pemeriksaan
B. Herpes simplex virus fisis paru didapatkan bunyi napas vesikuler,
C. Parainfluenza virus terdapat ronki kering pada kedua lapang
D. enterovirus paru, namun tidak ada mengi.
E. virus HIV
93. Kemungkinan diagnosis pasien di atas
90. Virus yang paling sering bersifat mengarah pada ?
airbone disease : A. ISPA
A. Herpes simplex virus B. Pneumonia
B. virus HIV C. Bronkiektasis
C. Avian virus D. Bronkitis kronik
D. Hemophilus influenza tipe B E. Tuberculosis paru
E. Varicella zoster virus
94. Pemeriksaan apa yang sebaiknya
91. Kultur bakteri Mycobacterium dilakukan dilakukan untuk menegakkan diagnosis
dengan menanam pada medium yang pasien tersebut ?
dibuat dari telur ayam : A. Foto thorax lateral
A. Medium Lowenstein Jensen B. Sputum BTA 3x
B. Middlebrooks agar C. Sikatan bronkus
C. Thayer Martin Agar D. Tes tuberculin
D. MuellerHinton Agar E. Swab tenggorok
E. Tullurite agar
95. Bakteri yang menyebabkan penyakit B. Tidak akan terjadi perubahan pada
tersebut di atas memiliki karakteristik . intra alveolar
... C. Tidak akan terjadi perubahan pada
A. Berbentuk basil, obligat aerob, tekanan permukaan paru
tahan asam, non-motil D. Penurunan sintesis protein
B. Berbentuk coccobasil, obligat aerob, E. Penurunan sintesis lemak
tahan asam, motil
C. Berbentuk basil, obligat 98. Bila ditemukan pasien TB paru kasus
anaerob,tahan asam, motil kambuh dengan menggunakan obat 4RH.
D. Berbentuk coccus, obligat aerob, Saat ini pasien tidak mempunyai keluhan
tahan asam, non-motil lain. Maka suplemen yang dianjurkan
E. Berbentuk basil, obligat aerob, tidak pada pasien ini
tahan asam, non-motil A. Vitamin B1
B. Vitamin B2
96. Pasien laki-laki umur 67 tahun datang C. Vitamin B6
ke poliklinik dengan keluhan batuk dan D. Vitamin C
sesak sekitar 3 minggu, dahak putih E. Vitamin D
kekuningan, demam & disertai nyeri
dada. Pada pemeriksaan fisis : dada 99. Laki-laki umur 24 tahun dengan riwayat
simetris, perkusi redup pada paru kanan sering alergi datang ke poliklinik. Pada
bagian medial, ronchi kasar pada paru pemeriksaan fisik ditemukan adanya
kanan atas. Kjeluhan lain yang sangat wheezing yang penuh pada lapangan
mengganggu adalah nafsu makan yang paru. Suplemen terpilih pada pasien ini
sangat menurun. yang akan memberi efek relaksasi otot
Efek penyakit paru pasien ini terhadap halus dan agen antiinflamasi
status nutrisi : A. Magnesium
A. Peningkatan energi expenditure B. Kalsium
B. Peningkatan nafsu makan C. Cuprum
C. Peningkatan kebutuhan karbohidrat D. Mangan
D. Peningkatan kebutuhan protein E. Kalium
E. Peningkatan kebutuhan lemak
100. Laki-laki umur 68 tahun yang
97. Seorang pasien wanita, 47 tahun, masuk didiagnosis PPOK dalam status sakit
RS dengan batuk dan sering sesak sangat berat. Pasien tidak mempunyai
nafas. Riwayat demam, sesak napas dan nafsu makan. BB perkiraan pasien
penurunan berat badan disangkal. sej=kitar 40 kg. Kebutuhan kalori yang
Riwayat merokok 20 bungkus per hari. direncanakan pada pasien adalah :
Dicurigai menderita PPOK. IMT 16,8. A. 25 Kal/kgBB/hari
Status gizi buruk yang terjadi berefek B. 25-30 Kal/kgBB/hari
pada sistim pernafasan sbb : C. 30-35 Kal/kgBB/hari
A. Kesesuaian sintesis dan breakdown D. 35-45 Kal/kgBB/hari
surfactant paru E. 45-50 Kal/kgBB/hari