4. Faktor Resiko
Faktor-faktor yang dapaat memengaruhi timbulnya PH yaitu bangsa/ras, daerah yang
beriklim panas, factor pencetus seperti infeksi kronik dan keganasan,
kebersihan/hygiene, keturunan, dan hormonal.
5. Manifestasi klinis
Awalnya penyakit ini sering pada anak berumur di atas satu tahun. Kelainan
yang khas adalah adanya papul-papul miliar tidak berwarna tidak berwarrna,
berbentuk kubah, lebih mudah diraba daripada dilihat. Rasa gatal yang hebat
menyebabkan garukan terus-menerus dan menimbulkan erosi, eksoriasis, krusta,
hiperpigmentasi, serta likenifikasi, Sering pula terjadi infeksi sekunder. Jika telah
kronik tampak kulit yang sakit lebih gelap kecokelatan dan likenifikasi.
Tempat predileksi ekstremitas bagian ekstensor dan simetrik, dapat pula
meluas ke bokong dan perut, wajah dapat pula terkena. Biasanya bagian distal
lengan dan tungkai lebih parah dibandingkan bagian proksimal. Kelenjar getah
bening regional biasanya membesar meskipun tidak disertai infeksi, tidak nyeri,
tidak bersupurasi, pada perabaan teraba lebih lunak. Pembesaran kelenjar getah
bening ini disebut bubo prurigo.
Untuk menyatakan berat ringannya penyakit, dipakai istilah prurigo mitis
jika ringan, dan disebut prurigo feroks (agria) bila berat. Prurigo mitis hanya terbatas
diekstremitas bagian ekstensor serta sembuh sebelum aqil balik.
Gambar Gejala Prurigo Hebra.
6. Diagnosis
7. Penatalaksanaan
Karena penyebab prurigo multifactor, maka tidak ada pengobatan yang tepat.
Penatalaksanaan ialah menghindari hal-hal yang berkaitan dengan prurigo, yakni
menghidari gigitan nyamuk atau serangga, mencari dan mengobati infeksi fokal,
memperbaiki hygiene perseorangan maupun lingkungan.
8. Prognosis
Sebagian besar PH akan sembuh spontan pada usia akil balik, namun karena
kronis dapat meninggalkan bekas macula hiperpigmentasi.
Referensi
1. Aisah, S. 2017. Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin Edisi Ketujuh. Jakarta: FKUI