Anda di halaman 1dari 10

BAB 1

PENDAHULUAN

Prurigo ialah erupsi papular kronik dan rekurens.Terdapat berbagai macam

prurigo, yang tersering terlihat ialah prurigo Hebra.Disusul oleh prurigo nodularis.

Sedangkan yang lain jarang dijumpai. Istilah prurigo menunjuk pada suatu lesi

kulit sangat gatal yang sampai kini belum diketahui penyebab pastinya.Penyakit

ini biasanya dianggap sebagai salah satu penyakit kulit yang paling gatal dan

lesinya dapat diikuti dengan timbulnya penebalan dan hiperpigmentasi pada kulit

tersebut.. 1

Prurigo hebra yaitu penyakit kulit kronik residif yang dimulai sejak bayi

atau anak. Kelainan kulit berupa papul-papul miliar berbentuk kubah sangat gatal,

lebih mudah diraba dari pada dilihat.(1,2,3,4,5)

Prurigo hebra sering terjadi pada sosial ekonomi dan hygiene yang rendah.

Penderita wanita lebih banyak dari pada pria, umumnya terdapat pada anak-

anak.(1,3,4,5)

Penyebab pasti prurigo hebra belum diketahui. Ada yang berpendapat

sebagai penyakit herediter. Sebagian para ahli berpendapat bahwa penderita peka

terhadap gigitan serangga, misalnya nyamuk. Mungkin antigen atau toksin yang

ada dalam ludah menyebabkan alergi. Disamping itu juga terdapat beberapa faktor

yang berperan antara lain sinar matahari, suhu, infeksi parasit (misalnya askaris

atau oxyuris). Juga infeksi fokal misalnya pada tonsil atau saluran cerna,endokrin,

alergi makanan. Pendapat lain mengatakan penyakit ini didasari faktor atopi. (1,4,5)

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

PRURIGO HEBRA

Di antara berbagai bentuk, prurigo Hebra merupakan bentuk yang tersering terdapat.
1,3,4,5

3.1 DEFINISI

Prurigo Hebra ialah penyakit kulit kronik dimulai sejak bayi atau anak.

Kelainan kulit terdiri atas papul-papul miliar berbentuk kubah sangat gatal, lebih

mudah diraba daripada dilihat, terutama di daerah ekstremitas bagian ekstensor.1,4,5

3.2 EPIDEMIOLOGI

Penyakit ini sering terdapat pada keadaan sosial-ekonomi dan higiene yang

rendah. Di Jakarta penderita wanita lebih banyak daripada laki-laki. Umumnya

terdapat pada anak. Di Eropa dan Amerika Serikat penyakit ini jarang. 1,4,5

3.3 ETIOLOGI DAN PATOGENESIS

Penyebabnya yang pasti belum diketahui. Umumnya ada saudara yang juga

menderita penyakit ini, karena itu ada yang menganggap penyakit ini herediter.

Sebagian para ahli berpendapat bahwa kulit penderita peka terhadap gigitan serangga,

misalnya nyamuk. Mungkin antigen atau toksin yang ada dalam ludah serangga

menyebabkan alergi. Di samping itu juga terdapat beberapa faktor yang berperan,

antara lain : suhu, investasi parasit (misalnya Ascaris atau Oxyruris). Juga infeksi

2
fokal, misalnya tonsil atau saluran cerna, endokrin, alergi makanan. Pendapat lain

mengatakan penyakit ini didasari faktor atopi. 1,4,5

3.4 GEJALA KLINIS

Mulainya penyakit sering pada anak berumur di atas satu tahun. Kelainan

yang khas ialah adanya papul-papul miliar tidak berwarna, berbentuk kubah, lebih

mudah diraba daripada dilihat. Garukan yang terus menerus menimbulkan erosi,

ekskoriasi, krusta, hiperpigmentasi dan likenifikasi. Sering pula terjadi infeksi

sekunder. Jika telah kronik tampak kulit yang sakit lebih gelap kecotdatan dan

berlikenifikasi. 1,4,5

Tempat predileksi di ekstremitas bagian ekstensor dan simetrik, dapat

meluas ke bokong dan perut, muka dapat pula terkena. Biasanya bagian distal

lengan dan tungkai lebih parah dibandingkan bagian proksimal. Demikian pula

umumnya tungkai lebih parah daripada lengan. 1,4,5

Kelenjar getah bening regional biasanya membesar, meskipun tidak

disertai infeksi, tidak nyeri, tidak bersupurasi, pada perabaan teraba lebih lunak.

Pembesaran tersebut disebut bubo prurigo. Keadaan umum penderita biasanya

pemurung atau pemarah akibat kurang tidur, kadang-kadang nafsu makan

berkurang sehingga timbul anemia dan malnutrisi. 1,4,5

Untuk menyatakan berat-ringannya penyakit dipakai istilah prurigo mitis,

jika ringan, bila berat disebut prurigo feroks (agria). Prurigo mitis hanya terbatas

di ekstremitas bagian ekstensor serta sembuh sebelum akil balik. Sebaliknya

prurigo feroks, lokasi lesi lebih luas dan berlanjut sampai dewasa. 1,4,5

3
Prurigo Hebra

3.5 HISTOPATOLOGI

Gambaran histopatologik tidak khas, sering ditemukan akantosis,

hiperkeratosis, edema pada epidermis bagian bawah, dan dermis bagian atas. Pada

papul yang masih baru terdapat pelebaran pembuluh darah, infiltrasi ringan sel

radang seki-tar papul dan dermis bagian atas. 1,4,5 Bila telah kronik infiltrat kronis

ditemukan di sekitar pembuluh darah serta deposit pigmen di bagian basal. 1,4,5

3.6 DIAGNOSIS BANDING

Diagnosis prurigo Hebra terutama berdasarkan gambaran klinis ialah

adanya papul-papul miliar, berbentuk kubah terutama terdapat di ekstremitas

bagian ekstensor. Keluhannya ialah sangat gatal, biasanya pada anak. Sebagai

diagnosis banding ialah skabies. Pada penyakit tersebut gatal terutama pada

4
malam hari, orang-orang yang berdekatan juga terkena. Kelainan kulit berupa

banyak vesikel dan papul pada lipatan-lipatan kulit.1,4,5

3.7 PENATALAKSANAAN

a. Penatalaksanaan secara umum :

1. Menghindari gigitan nyamuk atau serangga

2. Mencari dan mengobati infeksi fokal

3. Memperbaiki hygienis perseorangan maupun lingkungan

b. Penatalaksanaan secara khusus :

Pengobatan hanya berupa simptomatik, yaitu :

1. Pengobatan topikal

 Sulfur 5-10 % dapat diberi dalam bentuk bedak kocok atau

salep. Untuk mengurangi gatal dapat diberikan mentol 0,25–1

% atau kamper 2-3 % (4,5)

 Kortikosteroid krim/salep sangat menolong untuk mencegah

atau menghilangkan cacat jaringan atau parut, bila kelainan

tidak begitu luas.(3,4)

2. Pengobatan sistemik

 Anti histamin, untuk mengurangi gatal seperti :

- Klorfeniramin dosisnya:

Dewasa: 4 mg tiap 4-8 jam sekali, maksimum 24 mg / 24

jam.

5
Anak usia 2-5 tahun : 1 mg (1/4 tablet) tiap 4-6 jam sekali

Anak usia 6-12 tahun: 2 mg (1/2 tablet) tiap 4-6 jam sekali.

- Siproheptadin dosisnya: 4 mg / tablet.

Dewasa : Dosisnya tidak boleh lebih dari 0,5

mg/kgBB/hari. Dosis maksimum nya: 4-20 mg / hari.

Disarankan agar pemberian dimulai dengan dosis 1 tablet

3x sehari dan disesuaikan dengan respon pasien.

 Antibiotik bila terdapat infeksi sekunder. (1,3,4,5)

3.8 PROGNOSIS

Sebagian besar akan sembuh spontan pada usia akil balik. 1,4,5

6
BAB III
KESIMPULAN

Prurigo hebra yaitu penyakit kulit kronik residif yang dimulai sejak bayi

atau anak. Kelainan kulit berupa papul-papul miliar berbentuk kubah sangat gatal,

lebih mudah diraba dari pada dilihat.(1,2,3,4,5) Prurigo hebra sering terjadi pada

sosial ekonomi dan hygiene yang rendah. Penderita wanita lebih banyak dari pada

pria, umumnya terdapat pada anak-anak.(1,3,4,5)

Penyebab pasti prurigo hebra belum diketahui. Ada yang berpendapat

sebagai penyakit herediter. Sebagian para ahli berpendapat bahwa penderita peka

terhadap gigitan serangga, misalnya nyamuk. Mungkin antigen atau toksin yang

ada dalam ludah menyebabkan alergi. Disamping itu juga terdapat beberapa faktor

yang berperan antara lain sinar matahari, suhu, infeksi parasit (misalnya askaris

atau oxyuris). Juga infeksi fokal misalnya pada tonsil atau saluran cerna,endokrin,

alergi makanan. Pendapat lain mengatakan penyakit ini didasari faktor atopi. (1,4,5)

Gejala subjektif yaitu keluhan gatal, terkadang bersifat kronis, akibatnya

kulit menjadi hitam dan menebal. Pada gejala objektif adanya papul-papul miliar

tidak berwarna, berbentuk kubah dengan vesikula pada puncaknya, vesikula hanya

terdapat pada waktu yang sangat singkat, lebih mudah diraba dari pada dilihat.

Karena garukan yang terus menerus akan menimbulkan erosi, ekskoriasi, krusta

hiperpigmentasi, dan likenifikasi. Sering pula terjadi infeksi sekunder. Tempat

predileksi di ekstremitas bagian ekstensor dan simetris, dapat meluas ke bokong,


(4)
perut, muka, dan biasanya tungkai lebih parah dari pada lengan. Untuk

7
menyatakan berat ringannya penyakit dipakai istilah prurigo mitis jika ringan, jika

berat disebut prurigo feroks (agria).(1,3,4,5)

Gambaran histopatologi prurigo hebra tidak khas, sering ditemukan

akantosis, hiperkeratosis, edema pada epidermis bagian bawah, dan dermis bagian

atas. Pada papul yang masih baru terdapat pelebaran pembuluh darah, infiltrasi

ringan disekitar papul dan dermis bagian atas.(1,2,3,4,5)

Diagnosis prurigo hebra dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis dan gejala

klinis yang khas.(4) Diagnosis banding prurigo hebra adalah : Skabies, Insect bite,

Dermatitis herpetiformis

Penatalaksanaan pada penyakit prurigo hebra dapat dilakukan dengan 2

cara yaitu umum dan khusus. Karena penyebab prurigo belum diketahui, maka

tidak ada pengobatan yang tepat. Penatalaksanaannya ialah menghindari hal-hal

yang ada kaitannya dengan prurigo, yakni menghindari gigitan nyamuk atau

serangga, mencari dan mengobati infeksi fokal, memperbaiki higiene

perseorangan maupun lingkungan. Pengobatan berupa simtomatik, yakni

mengurangi gatal dengan pemberian sedativa. Bila terdapat infeksi sekunder

diobati. 1,4,5

Contoh pengobatan topikal ialah sulfur 5-10% dapat diberikan dalam

bentuk bedak kocok atau salap. Untuk mengurangi gatalnya dapat diberikan

mentol 0,25 - 1% atau kamper 2 - 3%. Bila terdapat infeksi sekunder diberikan

antibiotik topikal. Kadang- kadang dapat diberikan steroid topikal untuk menekan

inflamasi bila kelainan tidak begitu luas. 1,4,5

8
Secara umum prognosis dari penyakit ini adalah baik apabila menjaga

hygiene personal dan lingkungan serta mendapatkan terapi yang tepat.(4)

9
DAFTAR PUSTAKA

1. Wiryadi, Benny. Prurigo. dalam: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.


Djuanda A. dkk. (Ed.). Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Jakarta.2007: 272-275.
2. Prurigo. Februari 14, 2011 (cited March 24, 2011) Available at

http://dermnetnz/Prurigo.html

3. Principles of Pediatric Dermatology chapter 36. Prurigo. (cited March 24,

2011) Available at http://prurigo/chapter36/Prurigo.htm

4. Prurigo. 2010 (cited March 24, 2011) Available at http://dinar’s-

site/Prurigo.htm

5. Prurigo. August 10, 2011 (cited March 24, 2011) Available at

http://medical-journal/Prurigo.htm

6. Siregar R.S. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit. Edisi 2. EGC.


Jakarta. 2005: 16-17.
7. Actinic Prurigo. January 15, 2009 (cited March 24, 2011) Available at

http://webmd/Prurigo.htm

8. Actinic Prurigo. April 21, 2010 (cited March 24, 2011) Available at

http://wikipedia/Prurigo.htm

9. American Journal of Dermatopathology. (cited March 24,2011) Available


at http://histopathology/Prurigo.htm

10

Anda mungkin juga menyukai