arkus vertebralis.
2. Stenosis Sekunder
a. Degeneratif
- Spondilolistesis 1. Post Laminektomi
- Iatrogenik 2. Post Disektomi
- Post Fraktur
- Penyakit tulang sistemik
Klasifikasi
berdasarkan
anatomi
GEJALA KLINIS
LUMBAR STENOSIS
1. Presentasi: nyeri tungkai saat berjalan dan berkurang dengan istirahat.
Ketika pasien membungkuk, nyeri hilang (Klaudaksio atau
Pseudoklaudaksio)
2. Gejala utama: tidak nyaman, sensori hilang, kelemahan tungkai,
mencerminkan keterlibatan spinal nerve roots pada lumbar spinal canal.
Gejala klinis
• Nyeri di daerah punggung bagian bawah, bokong, kadang femoral
• Nyeri biasa terjadi ketika duduk lama, berdiri atau duduk lama, berdiri
atau berjalan dan ketika ekstensi lumbar
• Nyeri berkurang ketika istirahat kedepan atau ketika fleksi lumbar
• Nyeri biasanya fluktuasi
• Ketika berdiri atau berjalan menyebabkan mati rasa
• Rasa tidak nyaman di bagian pokong
DIAGNOSIS
1. Foto polos x-ray Lumbosacral
Untuk pasien dengan spondilolistesis degeneratif foto polos posisi lateral,
bertujuan untuk melihat pergeseran abnormal pada segmen yang terlibat
2. CT Scan
Sangat bagus untuk mengevaluasi tulang, khususnya di aspek resesus lateralis.
Selain itu dia bisa juga membedakan mana diskus dan mana ligamentum flavum
dari kantongan tekal (thecal sac)
3. MRI
MRI adalah pemeriksaan gold standar diagnosis lumbar
stenosis dan perencanaan operasi. Kelebihannya adalah bisa
mengakses jumlah segmen yang terkena, serta mengevaluasi
bila ada tumor, infeksi bila dicurigai. Selain itu bisa
membedakan dengan baik kondisi central stenosis dan
lateral stenosis.
TATALAKSANA
1. Terapi Konservatif
Terapi konservatif dilakukan apabila gejalanya ringan dan durasinya pendek
selain itu kondisi umum pasien tidak mendukung dilakukan terapi operatif
(misalnya pasien dengan hipertensi atau diabetes melitus)