OLEH
ZILLA HANIFIA
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2019
A. Landasan Teoritis Penyakit
1. Defenisi
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kulit
Warna kulit sawo matang, turgor cukup.
b. Kepala
Mesochepal, rambut hitam, distribusi merata, tidak mudah
dicabut.
c. Mata
Conjungtiva merah mudah, sclera putih, pupil bulat,
isokor, diameter 3 mm, reflek cahaya (+/+)
d. Telinga
Simetris, serumen (+/+) dalam batas normal
e. Hidung
simetris, septum di tengah, selaput mucosa basah.
f. Mulut
gigi lengkap, bibir tidak pucat, tidak kering
g. Leher
trachea di tengah, kelenjar lymphoid tidak membesar,
kelenjar tiroid tidak membesar, tekanan vena jugularis
tidak meningkat
h. Thorax
Ictus cordis tidak tampak dan tidak kuat angkat, batas
jantung dalam batas normal,S1>S2,regular, tidak ada
suara tambahan.
i. Paru-paru
Tidak ada ketinggalan gerak, vokal fremitus kanan = kiri,
nyeri tekan tidak ada, sonor seluruh lapangan paru, suara
dasar vesikuler seluruh lapang paru, tidak ada suara
tambahan.
j. Abdomen :
k. Ekstremitas
Superior: tidak ada deformitas, tidak ada oedema, tonus
otot cukup.
Pemeriksaan lokal
a. Look
Terdapat perubahan asimetris bentuk
tulang belakang, fraktur atau cedera pada
tulang belakang
b. Feel
Terdapat nyeri pada tulang belakang. Hal
yang harus diperhatikan
1. Temperatur setempat yang
meningkat
2. Nyeri Tekan, bersifat superfisial
biasanya sisebabkan oleh
kerusakan jaringan lunak yang
dalam akibat fraktur tulang
3. Krepitasi
4. Pemeriksaan vaskuler pada daerah
distal trauma berupa palpasi
bagian terkena. Refilling
(pengisian) arteri pada kuku,
warna kulit pada bagian
ekstremitas dan daerah trauma,
temperatur kulit.
c. Move
Setelah melakukan pemeriksaan palpasi,
kemudian diteruskan dengan
menggerakan ekstremitas dan dicatat
apakah terdapat keluhan nyeri dan
kelemahan pada pergerakan. Pencatatan
lingkup gerak ini perlu, agar dapat
mengevaluasi keadaan sebelum dan
sesudahnya. Gerakan sendi dicatat dengan
ukuran derajat, dari tiap arah pergerakkan
mulai dari titik 0 (posisi netral) atau dalam
ukuran metrik. Pemeriksaan ini berfungsi
untuk menentukan apakah ada gangguan
gerak (mobilitas) atau tidak
3. Pengkajian Keperawatan
a. Integritas ego
Faktor stress, perasaan tidak berdaya, menolak cemas,
marah.
f. Interaksi sosial
Tidak mampu bekerja, tidak mampu menjalankan peran
seperti biasa.
g. Persepsi diri
Kurangnya pengetahuan, gangguan body image.
h. Sirkulasi
Peningkatan tekanan darah, kulit hangat dan pucat.
DIAGNOSA NANDA NOC NIC
3. Berikan
kesempatan
pasien untuk
mengungkapkan
masalah yang
dihadapinya,
seperti
kemungkinan
paralisis,
pengaruh
terhadap fungi
seksual,
perubahan dalam
pekerjaan/finansia
l, perubahan
peran dan
tanggung jawab.
4. Kaji adanya
masalah sekunder
yang mungkin
merintangi
keinginan untuk
sembuh dan
mungkin untuk
menghalangi
proses
penyembuhannya
5. Catat perilaku
dari orang
terdekat/keluarga
yang
meningkatkan
“peran sakit”
pasien.
6. Rujuk pada
kelompok
penyokong yang
ada, pelayanan
sosial, konselor
finansial/konselor
kerja, psikoterapi
dan sebagainya.
5. Evaluasi
1. Klien mengatakan jika nyeri berkurang dalam skala 1-2
2. Klien mengatakan mampu miring kiri dan kanan
3. Klien mengatakan perasaan cemas berkurang
DAFTAR PUSTAKA
Kanal Spinal
Perubahan Osteofit/Diskus
Menyempit
Struktur Diskus Menonjol