Anda di halaman 1dari 10

HALAMAN 1 Mata Kuliah : KMB 1 Nama : Shelly Intania Haryanto Tingkat/Semester : 1 Ners B Tempat Praktik : HCU

Disetujui
JUDUL Clinical Instructure Clinical Teacher
LAPORAN
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
PENDAHULUAN Christianto Aji No,S.Kep.,Ns. Sri Mulyanti,S.Kep.,Ns.,M.Kep
DENGAN CA LIDAH
NIP. 772 NIP. 1974010119980302001
.
KONSEP PENYAKIT (Pengertian, Manifestasi Klinik dan Pathway)
A. Ca Lidah
Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Kanker sering dikenal oleh
masyarakat sebagai tumor. Tumor adalah segala benjolan tidak normal atau abnormal. Tumor di bagi dalam dua golongan, yaitu tumor jinak dan
tumor ganas. Kanker adalah istilah umum untuk semua jenis tumor ganas atau yang disebut juga dengan karsinoma (Brunicardi, et al, 2010 dalam
Rahmadini, 2018)
Kanker lidah adalah suatu neoplasma malignat yang timbul dari jaringan epitelmukosa lidah dengan selnya berbentuk squamous cell carcinoma
(cell epitel gepeng berlapis) dan terjadi akibat ransangan menahun, juga beberapa penyakit-penyakittertentu (premalignant) seperti syphilis dan
plumer vision syndrome, leukoplasia, reytoplasia. Kanker ganas ini dapat menginfiltrasi ke daerah sekitarnya, di samping itu juga dapat melakukan
metastase secara limfogen dan hematogen. Karsinoma lidah merupakan suatu neoplasma ganas lidah yang dapat mengenai bagian oral lidah di
rongga mulut atau pangkal lidah di orofaring. (Yucen APW, 2008 dalam Taufiqurrahman dan Camelia 2014).
Lidah dibagi menjadi dua bagian untuk tujuan diagnosis dan terapi karsinoma lidah: (1) bagian oral(⅔ anterior lidah), keganasan yang
berkembang di bagian ini dimasukkan ke dalam kelompok KRM, dan (2) pangkal lidah (⅓ posterior lidah), keganasan yang berkembang dibagian ini
disebutkan kerorofaring. (Sultana dkk, 2013).
Halaman 2

B. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala terjadinya karsinoma lidah menurut Suyatno, 2010:
1. Tanda awal umumnya berupa ulkus tanpa nyeri yang tidak sembuh-sembuh.Kemudian membesar dan menekan atau menginfiltrsi jaringan
sekitar yangmegakibatkan nyeri lokal, otalgia ipsilateral dan nyeri mandibular.

 
2. Infiltrasi ke otot-otot ini mengakibatkan gerakan lidah terbatas sehingga prosesmenelan bolus makanan dan bicara terganggu. Kanker ini
dapat menginfiltrasi jaringan sekitarnya seperti dasar mulut (floor of mouth, FOM), dasar lidah dantonsil. 
3. Sejalan dengan kemajuan kanker pasien dapat mengeluhkan nyeri tekan, kesulitanmengunyah, menelan, dan berbicara, batuk dengan
sputum bersemu darah atauterjadi pembesaran nodus limfe servikal.

Halaman 3
CLINICAL PATHWAY

Faktor Luar Faktor Herediter Faktor Non Herediter

Rokok, alkohol, Virus (papiloma yang ditularkan melalui Paparan sinar


infeksi kronis dan hubungan sex) parasit, dan bakteri. ultraviolet.
trauma klinis.
Zat-zat karsinogen tertampung dan berproliferasi
Rangsangan karsinogen pada sel secara tidak terkontrol pada mukosa mulut.
Sariawan yang tidak squamous carcinoma pada mulut.
kunjung hilang.
Kanker lidah mengenai radix linguae asimptomatis.
Plak keratosis , ulserasi, tepi lesi yang indurasi,
Pembengkakan organ kemerahan pada rongga mulut.
gusi dan bibir, lidah Kanker mengenai corpus linguae, terlihat putih-
putih pada lidah yang tidak bisa dihilangkan.

Kesulitan untuk menelan, lidah seperti mati rasa dan


Menyumbat saluran
kaku, tidak mampu mengontrol air liur dengan baik.
pernafasan Terbentuk ulkus yang mudah berdarah pada lidah.

Defisit Nutrisi Nyeri (Akut)


Pola Nafas Tidak Efektif

Sumber Referensi: Githa Aquarista, 2018. Scribd.com

Halaman 4
Model Konsep Askep: GORDON, 1987
DIAGNOSA EVALUASI
PENGKAJIAN PERENCANAAN (ONEC)
KEPERAWATAN (TUJUAN dan KRITERIA HASIL)
A. Pengkajian D.0077 I.08238 L.08066
1. Identitas Nyeri akut Manajemen nyeri Tujuan:
a. Identitas pasien berupa nama, tanggl berhubungan dengan Observation: Setelah dilakukan tindakan
lahir, umur, jenis kelamin, status agen pencedera  Identifikasi nyeri keperawatan 1x24 jam, tingkat
pernikahan, agama, pendidikan, fisiologis (neoplasma  Identifikasi skala nyeri nyeri berkurang.
pekerjaan, alamat, no RM, diagnose maligna) dibuktikan  Identifikasi respon nyeri non Kriteria hasil:
medis. dengan tampak tidak verbal 1. Keluhan nyeri menurun dari 2
b. Identitas penanggung jawab berupa meringis, bersikap  Monitor keberhasilan terapi menjadi 4
nama, tanggal lahir, jenis kelamin, protektif terhadap komplementer 2. Meringis menurun dari 2
status, agama, pendidikan, pekerjaan, lokasi nyeri, gelisah  Monitor efek samping analgetik menjadi 4
alamat, hubungan dengna pasien. dan sulit tidur. Nursing: 3. Sikap protektif menurun dari 2
2. Riwayat kesehatan menjadi 4
 Berikan teknik nonfarmakologis
a. Keluhan utama 4. Gelisah menurun dari 2 menjadi
untuk mengurangi nyeri
b. Riwayat kesehatan sekarang 4
 Control lingkungan
c. Riwayat kesehatan masa lalu 5. Kesulitan menurun dari 2
 Fasilitasi istirahat dan tidur
d. Riwayat kesehatan keluarga menjadi 4
Educationi:
e. Riwayat perkawinan 6. Frekuensi nadi membaik dari 2
 Jelaskan penyebab, pemicu
3. Pengkajian fungsional Gordon menjadi 4
dan penyebab nyeri
a. Pla persepsi dan pemeliharaan  Jelaskan strategi meredakan
kesehatan nyeri
b. Pola nutrisi  Anjurkan memonitor nyeri
c. Pola eliminasi secara mendiri
d. Pola istirahat dan tidur  Ajarkan teknik non farmakologi
e. Pola aktivitas mengurangi rasa nyeri
f. Pola kognitif dan persepsi Collaboration:
g. Pola konsep diri  Kolaborasi pemberian analgetik
h. Pola hubugan dan peran D.0005 I.01011 L.05042
i. Pola seksual dan reproduksi Pola nafas tidak efektif Manajemen jalan napas Tujuan:
j. Pola penanganan masalah stress berhubungan dengan Observation: Setelah dilakukan tidakan
k. Pola keyakinan dan nilai-nilai hambatan upaya napas  Monitor pola napas (frekuensi, keperawatan 1x24 jam, pola napas
4. Pemeriksaan fisik (kelemahan otot kedalaman, usaha napas) membaik.
a. Keadaan umum dan kesadaran umum pernapasan) dibuktikan  Monitor bunyi napas tambahan Kriteria hasil:
b. TTV (TD, HR,RR, suhu) dengan penggunaan (gurgling, mengi, weezing, 1. Dipsnea menurun dari 2
c. Pemeriksaan head to toe otot bantu pernapasan, ronkhi kering) menjadi 4
1) Kepala: rambut, mata, hidung, pola napas abnormal  Monitor sputum (jumlah, warna, 2. Pengguanaan otot bantu
telinga, mulut, leher dan leher. (takipnea, bradipnea, aroma) napas menurun dari 2 menjadi
2) Dada dan thorax: hiperventilasi, Nursing: 4
- Paru-paru (inspeksi, palpasi, kussmaul, cheyne-  Pertahankan kepatenan jalan 3. Pemasangan fase ekspirasi
peruse, auskultasi) stokes), [ernapasan napas dengan head-tilt dan menurun dari 2 menjadi 4
- Kardiovaskuler (inspeksi, cuping hidung. chin-lift 4. Frekuensi napas membaik dari
palpasi, perkusi, auskultasi)  Posisikan semofowler atau 2 menjadi 4
3) Abdomen: inspeksi, auskultasi, fowler 5. Kedalaman napas membaik
perkusi, palpasi  Berikan minum hangat dari 2 menjadi 4
4) Genitalia: (terpasang DC atau tidak  Lakukan fisioterapi dada (k/p)
dan mengeluarkan cairan selain  Lakukan penghisapan lender
urine kurang dari 15 detik
5) Ekstermitas:terdapat luka dan  Berikan oksigen
periksa adanya edema Education:
6) System integument
 Anjurkan asupan cairan 2000
5. Pemeriksaan penunjang
ml/hari
a. Pemeriksaan laboratorium
 Ajarkan teknik batuk efektif
b. Pemeriksaan radiologi
Collaboration:
6. Program terapi
 Kolaborasi pemberian
7. Data focus
bronkodilator, ekspektoran,
Data subyektif dan data objektif
mukolitik.

D.0019 I.03119 L.14125


Defisit nutrisi Manajemen nutrisi Tujuan:
berhubungan dengan Observation: Setelah dilakukan tidakan
ketidak mampuan
menelan makanan  Identifikasi status nutrisi keperawatan 2x24 jam, status
dibuktikan dengan
 Identifikasi intoleransi makanan nutrisi meningkat
berat badan menurun
 Identifikasi kebutuhan kalori Kriteria hasil:
10% dibawah rentang
ideal, otot pengunyah dan jenis nutrient 1. Porsi makan yang dihabiskan
lemah, otot menelan meningkat dari 2 menjadi 4
 Identifikasi perlunya
lemah, membrane
penggunaan selang 2. Kekuatan oto mengunyah dan
mukosa pucat,
sariawan, serum nasogastric menelan meningkat dari 2
albumin turun. menjadi 4
 Monitor berat badan
3. Berat badan membaik dari 2
 Monitor hasil pemeriksaan
menjadi 4
laboratorium
4. Indeks masa tubuh (IMT)
Nursing:
membaik dari 2 menjadi 4
 Lakukan oral hygiene sebelum
makan
 Berikan makanan tinggi serat
untuk mencegah konstipasi
 Berikan makanan tinggi protein
dan tinggi kalori

Education:
 Anjurkan posisi duduk, jika
mampu
 Ajarkan diit ynag diprogramkan
Collaboration:
 Kolaborasi pemberian medikasi
sebelum makan
 Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrient yang
dibutuhkan.

Sumber Pustaka:
Asuhan Keperawatan Pada Ny. Y Dengan Karsinoma Lidah Di Ruang Bedah Ambun Suri Lantai 2 Rsud Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi Tahun
2018. Diana Rahmadini. Karya Tulis Ilmiah Laporan Studi Kasus repository.stikesperintis.ac.id
Githa Aquarista, 2018. Scribd.com CA Lidah
Sultana J, Bashar A, Molla MR. New Management Strategies of Oral Tongue Cancer in Bangladesh. J Maxillofac Oral Surg. 2013;10:1-7
Suyatno P, dkk. 2010. Bedah Onkologi Diagnostik dan Terapi. Jakarta, Sagung Seto
Taufiqurrahman, Camelia HerdiniMetastasis Leher Tersembunyi pada Karsinoma Lidah T1-T2. Jurnal kesehatan andalas. 2014.3(3)
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2016. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia.
LAPORAN PENDAHULUAN
DENGAN CA LIDAH
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Disusun Oleh:
SHELLY INTANIA HARYANTO
P27220020329

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2020 / 2021

Anda mungkin juga menyukai