DIAN NOVITA PUTRI 1411311013 RANI AFDILA P. 1411311014 NANA ARFI SURYA 1411311015 SILVINA ESA PUTRI 1411311016 ZILLA HANIFIA 1411311017 VENTILASI MEKANIK Definisi ventilasi mekanik Ventilasi mekanik adalah suatu alat bantu mekanik yang berfungsi memberikan bantuan nafas pasien dengan cara memberikan tekanan udara positif pada paru-paru melalui jalan nafas buatan (Brunner dan Sudarth, 2002). Bentuk dan Jenis ventilasi mekanik Ventilasi Mekanik Konvensional Ventilator tekanan positif yang pertama kali ditemukan, bertujuan untuk mengembangkan paru-paru hingga mencapai tekanan yang diinginkan (preset pressure). Ventilasi dengan jenis pressure-cycle ini kurang disukai karena volume inflasi bervariasi sesuai dengan perubahan pada properti mekanik di paru-paru.
Ventilasi Mekanik Terkontrol
Ventilasi terkontrol (time-triggered inspiration) hanya dapat diterapkan pada pasien yang tidak memiliki usaha napas sendiri atau pada saat ventilasi ini diberikan, pasien harus dikontrol seluruhnya.Ventilasi terkontrol cocok diterapkan pada pasien-pasien yang tidak sadar karena pengaruh obat, gangguan fungsi serebral, cedera saraf spinal dan frenikus serta pasien dengan kelumpuhan saraf motorik yang menyebabkan hilangnya usaha napas volunter. Ventilasi Assist-Control Ventilasi assist-control adalah ventilasi dengan pengaturan pemicu waktu atau pasien dengan laju napas, sensitivitas dan tipe pernapasan minimum. Pasien dapat memicu pernapasannya dengan laju yang lebih cepat namun volume preset atau tekanan tetap diberikan pada tiap napas.
Ventilasi Mandatori Berkala (Intermitten
Mandatory Ventilation) Berfungsi untuk memberikan bantuan ventilasi pada neonatus dengan sindroma distres pernapasan yang secara tipikal ditandai dengan frekuensi napas di atas 40 kali/menit. IMV didesain untukmemberikan bantuan ventilasi parsial. Ventilasi Tekanan Terkontrol (Pressure- Controlled Ventilation) Ventilasi tekanan terkontrol (PCV) menggunakan tekanan yang konstan untuk mengembangkan paru-paru. Ventilasi dengan PCV secara keseluruhan diatur oleh ventilator, tanpa peran serta pasien (sama dengan ventilasi Assist-control).
Tekanan Positif Akhir Pernapasan (Positive
End-Expiratory Pressure/PEEP) Tekanan ini bertindak sebagai penyangga (stent) untuk menjaga agar jalan napas yang kecil penatalaksanaan pasien dengan ketergantungan pada ventilator.g terlokalisasi seperti pneumonia karena tekanan yang diberikan dapat didistribusikan ke daerah paru-paru yang normal dan hal ini dapat menyebabkan distensi yang berlebihan sehingga menyebabkan ruptur alveoli. Ventilasi Pressure-Support (Pressure-Support Ventilation) Berfungsi untuk memperkuat penapasan spontan, tidak untuk memberikan bantuan napas secara keseluruhan.
Tekanan Positif Jalan Napas Kontinyu
(Continuous Positive Airway Pressure/CPAP) Pernapasan spontan dengan tekanan positif yang dipertahankan selama siklus respirasi. Penggunaan klinis CPAP adalah pada pasien-pasien yang tidak diintubasi. Gambar Bentuk-Bentuk Ventilasi Fungsi dan indikasi ventilasi mekanik
A. Fungsi pemasangan ventilasi mekanik :
1. Mengurangi kerja pernapasan 2. Meningkatkan tingkat kenyamanan pasien 3. Pemberian MV yang akurat 4. Mengatasi ketidakseimbangan ventilasi dan perfusi 5. Menjamin hantaran O2 ke jaringan adekuat B. Indikasi Pemasangan Ventilasi Mekanik
1. Pasien dengan gagal nafas.
2. Insufisiensi jantung. 3. Disfungsi neurologist 4. Tindakan operasi Standar Normal Ventilasi Mekanik Ventilator Yang Ideal Volume atau time cycled Vt = 10 – 200 ml (bayi) 50 – 500 ml ( anak) 200 – 2000 ml (dewasa) Arus gas inspirasi variable (sampai 150 liter/menit untuk dewasa). Rasio I : E variable Pembatasan takanan inspirasi tertinggi 60 torr (bayi) 100 torr (anak, dewasa) Cara : Control, assist, IMV (Intermitten Mandatory Ventilation). Peep atau CPAP sampai paling sedikit 50 cm H2O. Frekuensi : 0 – 60 x/menit. Alarm : tekanan jaringan nafsa minimum dan maksimum. Kadar O2. Suhu gas inspirasi. Tinggi air nebulizer/humidifier. Power failure (listrik, preumatik). Kriteria Pemasangan Ventilasi Mekanik
Menurut Pontopidan (2003), seseorang perlu mendapat
bantuan ventilasi mekanik (ventilator) bila : a) Frekuensi napas lebih dari 35 kali per menit. b) Hasil analisa gas darah dengan O2 masker PaO2 kurang dari 70 mmHg. c) PaCO2 lebih dari 60 mmHg d) AaDO2 dengan O2 100 % hasilnya lebih dari 350 mmHg. e) Vital capasity kurang dari 15 ml / kg BB. Modus operasional ventilasi mekanik
Modus operasional ventilasi mekanik terdiri dari
a. Controlled Ventilation b. Assist/Control c. Synchronized Intermitten Mandatory Ventilation (SIMV) d. Continious Positive Airway Pressure. (CPAP) Komplikasi Ventilator adalah alat untuk membantu pernafasan pasien, tapi bila perawatannya tidak tepat bisa, menimbulkan komplikasi seperti: Pada paru Pada sistem kardiovaskuler Pada sistem saraf pusat Pada sistem gastrointestinal Gangguan lainnya Gambar Ventilasi Mekanik Terimakasi