Anda di halaman 1dari 11

ensefalitis

Etiologi
• Infeksi virus - Salmonella typhi
- Ditularkan antar manusia : HSV tipe • Infeksi jamur
1 dan 2, VZV, EBV, CMV, Mumps, - Criptoccosis , histoplasmosis
Measles, Rubella, Adenovirus,
Enterovirus • Infeksi parasite
- Ditularkan oleh serangga : - Toxoplasma gondii
Arbovirus, Flavivirus - Malaria
- Ditularkan oleh mamalia : Rabies • Noninfectious causes include the
• Infeksi bakteri demyelinating process in acute
disseminated encephalitis
- mycobacterium tuberculosis
- Mycoplasma pneumonia
epidemiologi
• 1:(250.000–500.000) populasi/tahun
• Prevalensi tinggi pada usia anak-anak dan dewasa tua
• Etiologi tersering adalah virus Herpes Simpleks (31%)
Faktor resiko
• Usia usia anak-anak (infeksi primer) dan >60 tahun (reaktivasi dari
infeksi yang latent)
• Imunokompromais
• Wilayah geografik daerah tropis terkait dengan agen
• pembawa virus/parasit yaitu nyamuk dan kutu dan hospes alami
• Kontak dengan hewan
• Unvaccinated
Gejala klinis
Trias ensefalitis (demam, kejang, perubahan status mental)
• Behavioral and personality changes, with decreased level of consciousness ≥24h
• Demam (≥38°C)
• Neck pain, stiffness
• Photophobia
• headache
• Lethargy
• Generalized or focal seizures (60% of children)
• Of note, severe headache is not always found. Less common is the complaint of
paraspinal backache
• . Personality changes (very common)
• Focal findings (eg, hemiparesis, focal seizures, and autonomic dysfunction)
Penegakkan diagnosis
• Anamnesis
• Demam tinggi mendadak ( hiperpireksia )
• Tanyakan riwayat imunisasi, riwayat terpapar dengan nyamuk atau serangga,
riwayat penyakit yang menyerang sistem imun, riwayat penyakit Herpes
• riwayat bepergian, kebersihan lingkungan.
• • Px. Fisik
•  Kesadaran ↓
•  Tanda vital suhu ↑
•  Head-to-toe : Rash vesikel disekitar oral (HSV tipe 1)
•  Status Neurologis :
• − GCS ( Skor <15 )
• − Tanda rangsang meningealsuspek meningoensefalitis
• − Px. N Cranialis (CN I s.d. CN XII)
• CN I CN II CN VIII
• : anosmia
: reflex cahaya ↓, lapang pandang ↓, papilledema (pada sebagian pasien) : bisa terjadi penurunan fungsi pendengaran
• − Motorik dan sensorik : hemiparesis
• − Koordinasi
• − Refleks fisiologis dan reflex patologis
• Pada pemeriksaan fisik dilihat tanda-tanda penyakit sistemik seperti dijumpai adanya rash, limfeadenopati, meningismus,
penurunan kesadaran, peningkatan tekanan intracranial yang ditandai dengan adanya papil edema, tanda- tanda neurologis fokal
seperti kelemahan, gangguan berbicara, peningkatan tonus otot, dan hiperrefleks ekstensor plantaris.
Pemeriksaan penunjang
• Px. Darah lengkap ,gula darah & elektrolit
• Lumbar pungsi : Lumbal pungsi adalah prosedur sering dilakukan di departemen gawat
darurat untuk mendapatkan informasi tentang cairan cerebrospinal (CSF)
• bisa normal atau menunjukkan abnormalitas ringan sampai sedang:
– peningkatan jumlah sel 50-200/mm3
– hitung jenis didominasi sel limfosit
– protein meningkat tapi tidak melebihi 200 mg/dl
– glukosa normal
- Jika ada eritrosit tanpa bukti adanya trauma, curiga ensefalitis herpes simpleks.
• CT scan : lesi hipodens di lobus temporal dan region orbitofrontal.
• MRI : abnormalitas pada lobus temporal dan frontal (ensefalitis herpes simpleks).
• EEG : abnormalitas fokal pada 80% kasus ensefalitis herpes simpleks. Gambaran sharp-
and slow-wave yang terlokalisasi di region temporal.
Hasil tes Bakteri virus jamur TB
tekanan Meningkat Biasanya normal bervariasi bervariasi
sel >= 1000/mm3 <100/mm3 bervariasi bervariasi

Hitung jenis PMN>MN MN>PMN MN>PMN MN>PMN


protein Meningkat sedikit Normal s/d meningkat meningkat
sampai banyak meningkat
LCS/serum glukosa Normal s/d Normal menurun meningkat
menurun
• Nilai normal:
• Tekanan: 70 - 180 mm H20
• Tampilan: Jernih, tidak berwarna
• CSF total protein: 15 - 60 mg/100 mL
• Gamma globulin: 3 - 12% of the total protein
• CSF glucose: 50 - 80 mg/100 mL (atau lebih besar dari 2/3 kadar gula dalam darah)
• CSF cell count: 0 - 5 sel darah putih (semua mononuclear), dan tiada sel darah merah
• Chloride: 110 - 125 mEq/L
Hasil tes Bakteri virus jamur TB
tekanan Meningkat Biasanya normal bervariasi bervariasi
sel >= 1000/mm3 <100/mm3 bervariasi bervariasi

Hitung jenis PMN>MN MN>PMN MN>PMN MN>PMN


protein Meningkat sedikit Normal s/d meningkat meningkat
sampai banyak meningkat
LCS/serum glukosa Normal s/d Normal menurun meningkat
menurun
• Terapisuportifberupatatalaksana hiperpireksia, keseimbangan cairan & elektrolit,
peningkatan TIK , sertatata laksana kejang. Pasien sebaiknya dirawat di ruang
rawat intensif
• Tatalaksana pada unit emergensi : evaluasi ABC!
• Demam : Asetaminofen/PCT (10-15 mg/kg/kali, 4-5 kali/hari) atau ibuprofen (5-
10
• mg/kg/kali, 3-4 kali/hari)
• Peninggian tekanan intracranial : elevasi kepala setinggi 30 ̊ diuretik osmotik
manitol 0,5-1 gram/kg/kali atau furosemid 1 mg/kg/kali
• Kejang : diazepam 0,25-0,5 mg/kg/IV (rate 2mg/menit, max dose 10 mg)
• Kausatif : asiklovir 10-20 mg/kgBB tiap 8 jam IV , selama 14-21 hari. Dapat
dihentikan bila px. mengarah ke dx. lain.

Anda mungkin juga menyukai