Anda di halaman 1dari 17

Disusun oleh :

EKTI JUWITA
APA ITU
GLAUCOMA ?
GLAUCOMA

 Adalah penyakit mata yang ditandai dengan adanya peningkatan


tekanan intraocular, papil optikus glaukomatosa dan terdapat
defek lapang pandang.
Faktor predisposisi

1. Bulbus okuli yang pendek, biasanya pada mata yang hipermetrop.


Makin berat hipermetropnya makin dangkal bilik mata depannya.
2. Tumbuhnya lensa, menyebabkan bilik mata depan menjadi lebih
dangkal. Pada umur 25 tahun, dalamnya bilik mata depan rata-
rata 3,6 mm, sedangkan pada umur 70 tahun 3,15 mm.
3. Kornea yang kecil, dengan sendirinya bilik mata depannya
dangkal.
4. Tebalnya iris. Makin tebal iris, makin dangkal bilik mata depan.
GAMBARAN KLINIS

 Fase Prodormal ( Fase Nonkongestif).


Pada stadium ini terdapat penglihatan kabur, melihat halo
(gambar pelangi) sekitar lampu atau lilin, disertai sakit kepala, sakit
pada mata dan kelemahan akomodasi. Keadaan ini berlangsung
0,5-2 jam. Bila serangannya reda, mata menjadi normal kembali.

 Fase Glaukoma Akut ( Fase Kongestif).


Pada stadium ini penderita tampak sangat payah, memegangi
kepalanya karena sakit hebat. Jalannya dipapah, karena tajam
penglihatannya sangat turun, muntah-muntah, mata hiperemis dan
fotofobia. Karenanya sering disangka bukan menderita sakit mata,
melainkan suatu penyakit sistemik.
KLASIFIKASI GLAUKOMA

Glaukoma
Sudut terbuka
POAG
Kronis
Primer
Sudut tertutup
PCAG
Sekunder Akut

Kongenital POAG : Primer Open Angle Glaucoma


PCOG : Primer Closure Angle Glaucoma
PERBEDAAN POAG DAN PCAG
SUDUT TERBUKA SUDUT TERTUTUP
Frekuensi kejadian Sering, 90% dari kasus Jarang

Onset Perlahan Cepat , bertahap pada kronis


Penyebab Umumnya genetik, resiko >40 tahun Aposisi iris tanpa proses patologis. Misalnya: berdiam lama
ditempat kurang terang atau gelap. Obat pelebar pupil
(simpatomimetik, antikolinergik)

Tanda dan Gejala Tanpa gejala, mata lelah, fluktuasi tajam Akut : nyeri hebat pada mata, sakit kepala, muntah, mata
penglihatan. Lanjut : penyempitan lapang merah, berair, penglihatan kabur.
pandang, buta. Kronik: hampir sama dengan akut, tetapi rasa sakit, muntah
dan penglihatan kabur hilang dengan sendirinya dan terjadi
berulang kali.

Pemeriksaaan Visus baik kecuali stadium lanjut, bilik Akut: visus turun hingga 1/300, konjungtiva hiperemi, kornea
mata depan dalam, oftalmoskopik: tampak keruh/udem, bilik mata depan dangkal, pupil lebar/lonjong
penggaungan yang melebar (CD ratio dengan diameter 6-7 mm , oftalmoskopik: papil mungkin
>0,5), gonioskopik: sudut terbuka dan masih normal , tonometrik : TIO bisa capai 60 -80mmHg,
normal tonometrik: tekanan >21mmHg gonioskopik: sudut tertutup- COA menyempit, lapang
gangguan lapang pandang. pandang menyempit, mungkin normal.

Gambaran Patologi Degeneratif trabekular meshwork Oklusi trabekular meshwork


Diagnosa
- Anamnesa
 Glaukoma akut  Glaukoma kronik
- Mata merah - Pandangan kabur secara
- Pandangan kabur secara bertahan
mendadak - Sakit keapala
- Sakit kepala - Melihat gambaran Halo
- Mual dan Muntah
- Melihat gambaran halo
PEMERIKSAAN FISIK

 Tonometri  TIO meningkat.


 Oftalmoskopi  discus opticus merah dan bengkak.
 Gonioskopi  dangkal.
 Kampimetri  lapangan pandang berkurang karena peningkatan TIO
dapat merusak papil saraf optik.
 Visus mata atau uji tajam penglihatan  visus sangat menurun.
 Tes provokasi (tes minum air dan tes kamar gelap).
PEMERIKSAAN PENUNJANG

- Tonometri Schiotz (Normal TIO : 10-21 mmHg), pada glaukoma akut dapat mencapai
40 mmHg.
- Opthalmoskop : melihat discus opticus merah dan bengkak, rasio CDR 0,5
menunjukkan TIO meningkat signifikan.
- Gonioskop : untuk menilai keadaan sudut bilik mata depan : dangkal.
- Perimetri : lapang pandang akan berkurang karena peningkatan TIO dapat merusakan
papil saraf opticus.
- Slit-lamp biomikroskopi, dapat melihat hiperemis siliar karena injeksi pembuluh
darah konjunctiva, edema kornea, bilik mata depan dangkal, pupil oval vertikal, tidak
ada reaksi terhadap cahaya.
Penatalaksanaan
- Medikamentosa
 Untuk menurunkan TIO dimulai dgn memberikan 1 mcm obt tetes
(timolol, analog prostalglandin)  cek kmbli stlh 2 minggu.

TIO blm mencapai


TIO >21mmhg,
target  kombinasi
obat diganti
obat tetes mata
 Meningkatkan outflow :
- Kolinergik : Pilokarpin 1%, 2%
- Prostalglandin analog : latanaprost, tavaprost

MENGURANGI PRODUKSI AQUOS HUMOR


Antagonis adrenergic beta  Betaxolol, timolol
Alpha 2 adrenergic agonis : brimodine
Karbonik anhydrase : asetazolamid
Hiperosmotik agen : mannitol, gliserin
Non medikamentosa
 Kontraindikasi
 Iridektomi - Ruberosis iridis
 Indikasi
- Anti-koagulan sistemik
- Glaukoma sudut tertutup dengan blok pupil
- mencegah terjadinya blok pupil pada mata yang
 Komplikasi
beresiko
- kerusakan lokal pada lensa dan kornea
- Dilakukan pada mata kontralateral dengan
potensial glaukoma akut - alasio retina
- tekanan intra okuler meningkat
- pendarahan
Gonioplasti

A.Indikasi
1.Acute angle-closure glaucoma
a. Angle-closure glaucoma yang tidak responsif terhadap terapi medis
b. Sebagai tindakan sementara untuk membuka sudut sampai laser iridektomi dapat dilakukan.
2.Plateau iris syndrome
3.Nanophthalmos
B.Kontraindikasi
1.Kondisi kornea yang keruh atau edema kornea
2.Bilik mata yang datar
3.Tumor pada ciliary body atau iris
4.Uveitis

Anda mungkin juga menyukai