Anda di halaman 1dari 29

Fournier Gangren

Disusun oleh :
TWO RENKO YUDO P
Anatomi Genitalia Pria
Anatomi Genital Pria
Definisi
• Fournier's gangrene (FG) merupakan fasciitis
nekrotikans yang progresif pada daerah penis,
skrotum, dan perineum
Epidemiologi
• Dari 50 pasien, 12 pasien meninggal dan 28
pasien dapat bertahan hidup, dimana angka
mortalitas 24%. Terdapat 44 orang laki-laki
dan 5 orang perempuan. Jenis kelamin tidak
berkaitan dengan angka mortalitas
Etiologi

• Gram-negative • Anaerobes
E. coli Peptococcus
Klebsiella pneumoniae Fusobacterium
Pseudomonas aeruginosa Clostridium perfringens
Proteus mirabilis Bacteriodes
Enterobacteria
• Mycobacteria
• Gram-positive Mycobacterium tuberculosis
Staphylococcus aureus
Beta Hemolytic Streptococcus • Yeasts
Streptococcus faecalis Candida albican
Staphylococcus epidermidis
Faktor Resiko dan Presdiposisi
• Faktor Resiko
 Diabetes melitus
 Malnutrisi
 Alkoholisme
 Usia lanjut
 Penyakit vaskular panggul
 Keganasan
 Sistemic Lupus Eritematous
 Obesitas
 Infeksi HIV
 Terapi kortikosteroid jangka panjang
Patofisiologi

Infeksi kolorektal
Iskemia jaringan Nekrosis jaringan
dan urogenital

pembengkakan
Ulkus kehitaman
yang terasa nyeri, Oklusi vaskuler
pada penis dan
eritema, dan fasia
skrotum
hipertermia

perubahan warna
kulit, bula atau Penyebaran ke fasia
krepitus
Manifestasi Klinis

• Pembengkakan Gejala Sistemik :


skrotum • Leukositosis
• Nyeri • Dehidrasi
• Hyperemia • Takikardi
• Pruritus • Trombositopenia
• Demam • Anemia
• Discharge dengan bau • Hipokalsemia
busuk • Hiperglikemia
• Krepitasi
Penegakkan Diagnosis
• Anamnesis :
 Faktor Predisposisi dan resiko (DM, penurunan
imunitas, dll)
• Pemeriksaan Fisik :
 Edema skrotum dengan cepat menjadi gangren
 Pasien tampak sakit berat
 Melibatkan sebagian atau seluruh bagian skrotum
 permukaan bawah penis
 Gangren tidak mencapai bagian testis
Fournier Gangren Severity Index(FGSI)
• Sebagai alat untuk memprediksi berta
ringannya penyakit fournier gangren
• Skor >9 sensitif dan spesifik sebagai prediktor
mortalitas fournier gangren
Pemeriksaan Penunjang
• Tes Darah Lengkap
 menilai respon kekebalan
 jumlah dari sel darah merah
 mengevaluasi potensi sepsis yang menyebabkan
trombositopenia
 Kultur darahjenis mikroba dan septisemia
 Kimia darah gangguan elektrolit
 BUN bukti dehidrasi
 kadar gula dalam darah  intoleransi glukosa
Pemeriksaan Penunjang
• CT Scan
 penebalan soft tissue dan inflamasi
 penebalan fascia yang asimetris
 penumpukan cairan dan abses
 penumpukan lemak di sekitar jaringan
 emfisema subkutan (gas oleh bakteri)
Pemeriksaan Penunjang
• Rontgen
 adanya gas pada soft tissue yang terdapat
di region skrotum atau perineum
 Emfisema subkutis dapat terlihat di regio
inguinal, skrotum, perineum, dinding anterior
abdomen, dan paha
Pemeriksaan Penunjang
• Ultrasonografi
penebalan pada dinding dan gambaran
hiperechoik, sehingga menyebabkan adanya
shadow yang kotor yang menunjukkan adanya
gas pada dinding skrotum
 USG juga bermanfaat untuk membedakan
Fournier gangren dengan hernia inkaserata
inguinoskortal
Pemeriksaan Penunjang
• Histopatologis
 Biopsi insisional  kulit dan fasia
superfisialis dan profunda nekrosis fasia,
hilangnya jaringan epidermis (ulserasi)
Diagnosis Banding
• Epididimitis akut
• Selulitis
• Torsio testis
• Orchitis
Penatalaksanaan
• Antibiotik
Ciprofloksasin
Klindamisin  infeksi gram positif dan
anaerob
Ampisilin / sulbaktam, tikarsilin / klavulanat,
atau piperasilin / Tazobactam kombinasi
dengan aminoglikosida dan metronidazole
atau Klindamisin
Penatalaksanaan
• Debridement
 mengangkat seluruh jaringan nekrosis
(devitalized tissue) sebelum dilakukan
debridement sebaiknya dicari sumber infeksi
dari uretra atau dari kolorektal dengan
melakukan uretroskoi atau proktoskopi
 evaluasi post op 12 s/d 24 jam
Penatalaksanaan
• Oksigen Hiperbarik
 Protokol yang biasa digunakan antara lain :
ismultiple sesi sebesar 2,5% 90min dan
atmfor 100 oksigen inhalasi setiap 20 menit
Penatalaksanaan
• Rekonstruksi Bedah
 Cacat kecil  ditutup oleh penjahitan
primer, terutama dikulit yang lentur seperti
pada skrotum
Cacat besar pencangkokan kulit  Kulit
kaki yang sehat, pantat, dan lengan dapat
digunakan untuk pencangkokan
Komplikasi
• Chordee
• Infertilitas
• Karsinoma sel skuamosa pada jaringan parut
• Imobilisasi dengan kontraktur yang lama
• Perubahan sekunder pada perubahan tubuh
karena gangguan depresi dismorfik
• Lymphodema dari kaki sekunder untuk
debridement panggul yang selanjutnya
thrombophlebitis.
• Sepsis
Prognosis
• Resiko kematian berbanding lurus dengan usia
pasien dan tingkat toksisitas sistemik pada
saat masuk, serta keterlibatan jaringan lokal
• Fournier gangren yang berasal dari penyakit
anorektal membawa prognosis yang lebih
buruk daripada kasus yang disebabkan oleh
faktor-faktor lain
Kesimpulan
• Fournier gangrene merupakan gangrene akibat infeksi
beberapa kuman yang secara sinergis menyerang skrotum,
perineum, kadang sampai abdomen bawah. Ciri fournier
gangrene adalah rasa sakit dan nyeri tekan di alat kelamin.
• Prinsip terapi pada fournier gangrene adalah terapi suportif
memperbaiki keadaan umum pasien, pemberian antibiotik
spektrum luas, dan debridemen
• Prognosis untuk pasien Fournier gangrene setelah
rekonstruksi biasanya baik. Resiko kematian biasanya
terjadi akibat penyakit sistemik seperti sepsis, koagulopati,
gagal ginjal akut, diabetik ketoasidosis, atau kegagalan
organ multipel.

Anda mungkin juga menyukai