PD
Nama : Tn. Sopar
Umur : 40 tahun
Jenis Kelamin: Laki-laki
Nomor RM : 16.42.14
Tanggal MRS : 10 Juli 2018
Keluhan Utama : Demam dan Nyeri perut kanan
atas
Telaah
Keluhan dirasakan Os sejak ± 2 Bulan SMRS,
Nyeri seperti ditusuk tusuk, menjalar Sampai
Ke Ulu Hati. Os juga Mengeluhkan Sesak Berat
Apabila Os berubah posisi. Mual (+), muntah
(-), batuk (-).
Riwat Penyakit Sebelumyna:
Hipertensi (-)
Hepatitis (-)
Jantung (-)
Riwat Penyakit Keluarga : Disangkal
Riwat Pengobatan : (-)
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum :
Tampak Sakit Ringan
Kesadaran :
Composmentis
Vital Signt
- TD : 120/80 mmhg - RR : 20x/i
Fungi
PATOGENESIS
Gambaran klinik:
◦ Demam
◦ Rasa sakit di perut kuadran atas, bertambah bila
tekanan intra abdominal bertambah, seperti saat
batuk atau bersin.
◦ Sakit di dada kanan bawah, dan di epigastrium.
◦ Anoreksia, mual muntah, perasaan lemah badan
dan penurunan lemah badan.
◦ Batuk-batuk dan gejala iritasi pada diafragma
seperti cegukan (hiccup).
◦ Diare.
Pemeriksaan Fisik:
◦ Demam biasanya tidak terlalu tinggi, kurva suhu
bisa intermitten atau remitten.
◦ Hepatomegali yang apabila ditekan terasa nyeri,
dan mungkin akan mendesak ke arah perut atau
ruang interkostal. Konsistensi biasanya kistik, tetapi
bisa pula agak keras seperti keganasan.
◦ Tanda Ludwig positif dan ini khas pada penyakit
abses hepar.
◦ Abses yang besar tampak sebagai masa yang
membenjol di daerah kanan bawah.
Laboratorium:
◦ Leukositosis, biasanya antara 13.000-16.000, bila
disertai infeksi sekunder biasanya >20.000/mm3.
◦ Sebagian besar penderita menunjukkan peninggian LED.
◦ Pemeriksaan serologi (+) berarti pasien sedang atau
pernah terjadi amoebiasis invasif.
◦ Cara pemeriksaan yang cukup sensitif adalah IHA dan
yang paling sensitif adalah ELISA. Titer > 1/512 (positif
kuat) secara IHA menyokong adanya abses amuba.
◦ Pemeriksaan parasit E. Histolytica dilakukan pada isi
abses, biopsi abses, tinja atau biopsi
kolonoskopi/sigmoidoskopi.
Radiologi:
◦ Kelainan foto thorax dapat berupa peninggian
diafragma kanan, mungkin ada efusi pleura, ada
pula kelainan lain berupa corakan bronkhovaskular
paru kanan bawah bertambah.
◦ Abses paling sering terjadi di bagian superoanterior
hepar sehingga tampak kubah di bagian
antromedial diafragma kanan.
USG:
◦ Gambaran yang sangat mencurigakan untuk abses
amuba adalah:
Lesi hipoechoic pada ”gain” normal maupun
ditinggikan dan ”gain” tinggi jelas tampak echo halus
homogen tersebar merata.
Lesi berbentuk oval atau bundar, dengan tepi yang
jelas.
Kriteria Sherlock:
◦ Hepatomegali yang nyeri tekan
◦ Respon baik terhdp obat amubisid
◦ Leukositosis
◦ Peninggian diafragma kanan da pergerakan yang
kurang
◦ Aspirasi pus
◦ USG: rongga dalam hati
◦ Tes hemaglutinasi positif
Kriteria Ramachandran (minimal terdapat 3
dari salah satu di bawah):
◦ Hepatomegali yang nyeri
◦ demam
◦ Riwayat disentri
◦ Leukositosis
◦ Kelainan radiologis
◦ Respon baik terhadap amubisid
Kriteria Lamont & Pooler (minimal terdapat 3
dari salah satu di bawah):
◦ Hepatomegali yang nyeri
◦ Kelainan hematologis
◦ Kelainan radiologis
◦ Pus amoebik
◦ Tes serologi positif
◦ Kelainan sindikan hati
◦ Respon baik terhadap amubisid
Gambaran Klinis:
◦ Demam.
◦ Berat badan turun
◦ Mual
◦ Muntah
◦ Nyeri abdomen (biasanya right upper quadrant atau
epigastrium)
◦ Pleuritic chest pain
◦ Batuk
◦ Hepatomegali
◦ Distensi abdomen
◦ Ikterik
◦ Sepsis
◦ Asites
Pemeriksaan Laboratorium:
◦ Leukositosis
◦ Anemia
◦ Peninggian alkali fosfatase
◦ Kadar albumin serum di bawah 3 gr %
◦ Waktu protrombin memanjang
Radiologi:
◦ Diafragma kanan meninggi
◦ Efusi pleura
◦ Atelektasis basiler
◦ Empiema
◦ Abses paru
Tirah baring
Diet tinggi kalori dan
protein
Abses Amuba
Drugs of Choice
◦ Metronidazole ATAU tinidazole dengan
◦ Diloxanide furoate ATAU
Iodoquinol(Diiodohydroxyquin) dengan
◦ Chloroquine
Obat alternatif
Dehydroemetine atau Emetine dengan
Chloroquine dengan
Diloxanide furoate ATAU
Iodoquinol(Diiodohydroxyquin)
Abses Piogenik