Anda di halaman 1dari 12

MALARIA IN PREGNANCY

A.Muh.Akbar Jaya / 70700119008


Supervisor
Dr. Dewi Setiawati Sp.OG, M.Kes

Dept. Obstetri dan Ginekologi


Program Profesi Pendidikan Dokter
FKIK-UIN Alauddin Makassar
Data Jurnal
Penulis :
Meghna Desai, Jenny Hill, Silke Fernandes, Patrick
Walker, Christopher Pell, Julie Gutman, Kassoum
Kayentao, Raquel Gonzalez, Jayne Webster,
Brian Greenwood, Michel Cot, Feiko O ter Kuile

Departement
1. Malaria Branch, US Centers for
Diseases Control and Prevention, Atlanta, GA,
USA
2. Liverpool School of Tropical Medicine, Liverpool,
UK London
3. School of Hygiene & Tropical Medicine, London,
UK

Penerbit
Lancet Infect Dis -2018
Malaria infeksi oleh plasmodium

Bersifat merugikan (ibu dan janin)


PENDAHULUAN

Infeksi mudah terjadi akibat


perubahan imunitas tubuh pada ibu
hamil
IMUNOPATOLOGI

Imunitas humoral  sel B

Imunitas selular  sel T (CD4+ dan CD8+)

Progesteron
IMUNITAS RENDAH
Kortisol
HISTOPATOLOGI

Eritrosit + parasite pada


umumnya ada pada sisi
Reaksi inflamasi
maternal sedangkan sisi
menyebabkan nekrosis
fetal tidak kecuali pada
sinsiotrofblast
kasus infeksi plasenta
kehilangan microvilli Aliran darah janin
dan penebalan berkurang  BBLR,
membrane basalis IUGR, prematur
trofoblas
Kekebalan wanita hamil terhadap infeksi
malaria ditentukan dari tingkat transmisi :

Tingkat
transmisi

Stable Unstable
transmission transmission
Manifestasi Klinik
Maternal

Demam splenomegali

Hepatomegali Anemia
Manifestasi Klinik
Janin

Prematur BBLR

Abortus IUFD
Siklus Hidup plasmodium
Pemeriksaan Mikroskopik
Pencegahan dan pengobatan

Rutin melakukan pemeriksaan kehamilan (jika terinfeksi diberikan


terapeutik)

Pencegahan anemia diberikan suplemen besi 60 mg/hari dan asam


folat 1 mg

Terapi kemoprofilaksis (klorokuin 300 mg) diberikan 1-2 minggu


sebelum bepergian dan dilanjutkan 4 minggu setelah kembali dari
daerah endemis

Perlindungan dari gigitan nyamuk ( kelambu, pakaian panjang, repellent)


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai