Anda di halaman 1dari 42

CRITICAL BOOK REVIEW

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

OLEH KELOMPOK 5 :

UTAMI RAMADHANI 5171131017


ANDRE BENDICTUS SIANTURI 5172131002
CINDY PATI KARLINA 5172131013
GESTY NOVIANTI SIMANJUNTAK 5182131012

Dosen Pengampu : Sri Hadiningrum. SH, S.H., M. Hum

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah memberikan berkat, sehingga penulis dapat menyelesaikan Critical Book review ini
dengan baik untuk memenuhi tugas dari mata kuliah “Pendidikan Kewarganegaraan”.
Terimakasih juga penulis ucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis
menyelesaikan tugas ini, terutama kepada Dosen pengampu Ibu Sri Hadiningrum. SH, S.H.,
M. Hum.

Terlepas dari itu semua, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
dan kesalahan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,
dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis
dapat memperbaiki tulisan ini ke waktu yang akan datang.

Akhir kata penulis berharap Critical Book Review ini dapat memberikan manfaat
kepada semua pembaca. Terimakasih.

Medan, Maret 2019

CRITICAL BOOK REVIEW 2


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2

DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 3

BAB I ......................................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 4

B.Tujuan Penulisan CBR ....................................................................................................... 4

C. Manfaat CBR ..................................................................................................................... 4

IDENTITAS BUKU UTAMA ................................................................................................... 5

IDENTITAS BUKU PEMBANDING ....................................................................................... 5

BAB II........................................................................................................................................ 6

PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 6

Ringkasan Buku Utama ............................................................................................................. 6

KELEMAHAN DAN KELEBIHAN ISI BUKU .................................................................... 40

BAB III .................................................................................................................................... 41

PENUTUP................................................................................................................................ 41

3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 41

3.2 Saran .......................................................................................................................... 41

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 42

CRITICAL BOOK REVIEW 3


BAB I

PENDAHULUAN
A.Rasionalisasi Pentingnya CBR

Perkembangan ilmu pengetahuan yang minim di karenakan rendahnya minat baca


masyarakat pada saat ini. Mengkritik buku salah satu cara yang dilakukan untuk menaikkan
ketertarikan minat baca seseorang terhadap suatu pokok bahasan. Mengkritik buku (critical
book report) ini adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai sebuah hasil karya atau buku, baik
berupa buku fiksi ataupun nonfiksi, juga dapat diartikan sebagai karya ilmiah yang
melukiskan pemahaman terhadap isi sebuah buku.

Mengkritik buku dilakukan bukan untuk menjatuhkan atau menaikkan nilai suatu
buku melainkan untuk menjelaskan apaa danya suatu buku yaitu kelebihan atau
kekurangannya yang akan menjadi bahan pertimbangan atau ulasan tentang sebuah buku
kepada pembaca perihal buku-buku baru dan ulasan kelebihan maupun kekurangan buku
tersebut. Yang lebih jelasnya dalam mengkritik buku, kita dapat menguraikan isi pokok
pemikiran pengarang dari buku yang bersangkutan diikuti dengan pendapat terhadap isi
buku.

B.Tujuan Penulisan CBR

1. Menambah pengetahuan tentang suatu pembelajaran dalam setiap buku yang ingin
dijadikan bahan.

2. Melengkapi tugas perkuliahan mata kuliah.

3. Meningkatkan daya analisa dan pengetahuan berkaitan dengan sistem pembelajaran.

4. Menguatkan kemampuan melakukan Critikal book Review.

C. Manfaat CBR

1. Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dari sebuah buku
atau hasil karya lainnya secara ringkas.

2. Mengetahui kelebihan dan kelemahan buku yang diresensi.

3. Mengetahui latar belakang dan alasan buku tersebut diterbitkan.

CRITICAL BOOK REVIEW 4


4. Menguji kualitas buku dengan membandingkan terhadap karya dari penulis yang
sama atau penulis lainnya.

5. Memberi masukan kepada penulis buku berupa kritik dan saran terhadap cara
penulisan, isi, dan substansi buku.

IDENTITAS BUKU UTAMA

Judul Pendidikan Kewarganegaraan


Cetakan Pertama
Pengarang Apiek gandamana
Penerbit Harapan Cerdas
Tahun Terbit 2019
ISSBN 978-602-5799-426

IDENTITAS BUKU PEMBANDING

Judul Pendidikan kewarganegaraan


Cetakan Pertama
Pengarang Muhammad Junaidi, SH, I, MH
Penerbit GRAHA ILMU
Tahun Terbit 2013
ISSBN 978-602-262-022-8

CRITICAL BOOK REVIEW 5


BAB II

PEMBAHASAN

Ringkasan Buku Utama


BAB I

HAKIKAT PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

MATERI PEMBELAIARAN

1. Pendahuluan

Sesara konsertual. pendidikan kewarganiegarazan di Indonesi als dilaksamalkan dalam


rangka mewujudkan amanat pendidikan nasional Dalam Undang-Undang No. 20 Talnun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) dinyatałan bahwa pendidikan nasional
herfungsi Nasional diorganisasil tujuan . mengembangkan kemampuan das membangun
watak seita e yang bermartabat dailam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa"

Belajar tentang pendidikan kewarganegaraan pada dasarnya adalah belajar tentang ke


Indonesiaan, belajar unuk menjadi manusia yang Indonesia, rasa kebangsaan dan mencintai
tanah air Indonesia (Nurwardani 2016:1). Peristiwa yang merupakan kaum intelektual atau
bisa disebut dengan agen perubahan sangat perlu untuk memahami Indonesia Indonesia dan
memiliki rasa kebangsaan akan tanah air Indonesia. Dengan demikian ia menjadi warga
negara yang diharapkan mempunyai sikap kritis analitis bersikap dan bertindak demokratis
dalam kehidupan masyarakat bangsa dan negara yang berdasarkan Pancasila dan undang-
undang Dasar NRI 1945

2. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan dibentuk oleh dus kata, ialah katai "pendidikan" dan kata
"kewarganegaraan". Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal Ayat (I) definisi pendidikan sebagai berikut;
pendidikan aćalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, keerdacan. akhlak mulia, serta

CRITICAL BOOK REVIEW 6


kelerampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (UU No. 20 Tahun
2003 Pasal 1)

Menurut winataputra( Winarno 2014 : 16) Pendidikan Kewarganegaraan sudah menjadi


bagian dari instrumentasi serta praksis pendidikan nasional Indonesia dalam status. pertama
sebagai mata pelajaran di sekolah kedua sekolah mata kuliah perguruan tinggi ketiga Sebagai
salah satu cabang pendidikan disiplin ilmu pengetahuan sosial dalam kerangka program
pendidikan guru ke-4 sebagai pedoman pendidikan politik yang dikemas dalam bentuk
Penataran penuh Penghayatan dan pengamatan Pancasila atau jasa jenisnya yang pernah
dikelola oleh pemerintah sebagai salah satu program kelima sebagai kerangka konseptual
dalam bentuk pemikiran individual dan kelompok pakar terkait yang dikembangkan sebagai
landasan dan kerangka berpikir mengenai Pendidikan Kewarganegaraan pertama kedua
ketiga dan keempat.7

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan pengertian pendidikan


kewarganegaraan adalah mata peljaran atau mata kuliah yang membentuk peserta didik
menjadi warga negara yang berkarakter, cerdas, terampil, dan bertanggang jawab sehingga
dapat berperan aktif dalam masyarakat, bangsa, dan negara sesuai ketentuan Pancasila dan
UUD NRI 1945.

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan proses pembelajaran yang berusaha untuk


membangun civic knowledge, skill dan disposition peserta didik sehingga tujuan untuk
membangun warga negara yang baik dapat terwujud.

Dengan demikian Seorang warga néeara pertama -tama perlu memiliki pengetahuan
kewarganegaraan yang baik, torutama pengetahuan di bidang poltik, hukum dan moral dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara Selanjutnya seorang warga negara diharapkan memiliki
keterampilan micektual misupun secara partisipatif dalam berepara. Pada akhimya,
pengetahuan dan keterampifannya itu ala mermbentuk suatu karakter atau watak yang baik,
sehirgga menjadi sikap dan kebiasaan dalam berbangsa dan bernegara Karakter atau sikap
hidup sehari hari yang mencerminkan warga negara yang baik adalah mengetahui akan hak
de kewajibannya sebagai warga negara.

3. Landasan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

Landasan/dasar pembelajaran pendicikan kewarganegaraan di perguruan tinggi adalah:

1) Landasan idiil yaitu Pancasila

CRITICAL BOOK REVIEW 7


Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia ideologi adalah seperangkat nilai yang
mengarahkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

2) Landasan ilmiah

setiap warga negara diharapkan dapat berperan aktif dalam masyarakat agar berguna bagi
bangsa dan negaranya serta mampu mengetik spasi perkembangan dan perubahan zaman
di masa yang akan datang

3) landasan yuridis atau hukum


 Undang dasar negara Republik Indonesia 1945 undang-undang dasar negara
Republik Indonesia 1945
 undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional atau
sisdiknas

4. Tujuan pendidikan kewarganegaraan

Tujuan pendidikan kewarganegaraan menurut Kosasih tahun 1995 10 adalah sebagai


berikut secara umum tujuan pendidikan kewarganegaraan harus mendukung keberhasilan
pencapaian pendidikan nasional secara khusus tujuan pendidikan kewarganegaraan yaitu
moral yang diharapkan diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu perilaku yang
mencerminkan iman dan takwa terhadap tuhan yang maha esa dalam masyarakat yang terdiri
dari berbagai golongan agama perilaku yang bersifat kemanusiaan yang adil dan beradab
kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan perseorangan dan
golongan hingga perbedaan pemikiran pendapatan atau kepentingan diatasi melalui
masyarakat mufakat serta perilaku yang mendukung upaya untuk mewujudkan keadilan
sosial rakyat indonesia.

Sedangkan tujuan pendidikan kewarganegaraan menurut Pusat Kurikulum

1. Berfikir secara kritis, rasional dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan
2. Berpartisipasi secara bermutu dan bertanggung jawab, dan bertindak secara (2003: 3)
memberikan kompetensi sebagai berikut: kewarganegaraan cerdas dalam kegiatan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan pada
karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lain

CRITICAL BOOK REVIEW 8


4. Berinteraksi dengan bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak
langsung dengan memanfatkan teknologi informasi dan komunikasi.

BAB II

IDENTIAS NASIONAL

MATERI PEMBELAJARAN

1. Pendahuluan

Indonesia adalah negara yang memiliki keunikan di banding negara yang lain.
Indonesia adalah negara yang memiliki pulau terbanyak di dunia, negara tropis yang hanya
mengenal musim hujan dan panas, negara yang memiliki suku, tradisi dan bahasa terbanyak
di dunia. Itulah keadan Indonesia yang bisa menjadi ciri khas yang membedakan dengan
bangsa yang lain (Dirjendikti, 2012:11).

Identitas nasional pucuk pada identitas-identitas yang bersifat nasional identitas nasional
merupakan suatu transmisikan dari masa lalu dan di rasakan sebagai pemilik bersama
sehingga tampak kelihatan di dalam keseharian tingkah laku seseorang dalam komunitasnya (
tilar 2007:7)

2. Pengertian Identitas Nasional

Setiap bangsa memiliki karakter dan identitasnya masing-masing bila mendengar bangsa
barat tergambar masyarakat yang kehidupannya cenderung bebas dan baju dalam ilmu
pengetahuan teknologi apabila mendengar bangsa Jepang bergambar masyarakat penuh
disiplin dan berteknologi tinggi namun tetap melaksanakan tradisi adat istiadat ketimuran nya
bagaimana dengan Indonesia bangsa Indonesia tergambar dengan keramahan kekayaan
budaya dan atau bineka.

Bangsa Indonesia adalah bangsa agraris sebagai besar penduduk Indonesia bermata
pencaharian sebagai petani hal secara umum di sebagian suku-suku Indonesia adalah sistem
paguyuban.

Identitas nasional berasal dari kata National Identity dapat diartikan sebagai kepribadian
nasional atau jati diri nasional kepribadian nasional atau jati diri nasional yang dimiliki oleh
suatu bangsa. kepribadian atau jati diri bangsa Indonesia akan berada dalam kepribadian diri

CRITICAL BOOK REVIEW 9


bangsa Amerika Inggris dan lain-lain kepribadian atau jati diri nasional itu kita adopsi dari
nilai-nilai budaya dan nilai-nilai agama yang tidak kebenarannya Jika ada yang orang yang
mengatakan bahwa negara Indonesia adalah bangsa yang besar adalah bangsa yang
berbudaya Maka itulah yang kita katakan kepribadian atau jati diri nasional bangsa
Indonesia.

Tilaar (2007) mengatakan identitas nasional berkaitan dengan pengertian bangsa menurut
nya bangsa adalah suatu keseluruhan dari seorang karena seorang individu memperoleh
realitasnya.

3. Konsep bangsa Indonesia

secara umum pengertian bangsa telah didefinisikan oleh para ahli mereka mengatakan bahwa
pengertian bangsa adalah kumpulan manusia yang biasanya terkait karena kesatuan bangsa di
wilayah tertentu di muka bumi Terangkan pengertian bangsa menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah orang yang pertama asal keturunan adat bahasa dan sejarahnya serta
berpemerintahan sendiri.

Dari nation yang sudah lama ada di kepulauan nusantara, seperti bangsa Batak bangsa
Jawa, bangsa Minang, bangsa Minahasa, bangsa Papua dan sebagainya Demikian pula suku
bangsa yang lainnya di nusantara termasuk suku-suku keturunan China, Arab, dan lainya
yang telah menganggap kepulauan musantara ini sebagai tanah airnya Menurut Winarno
(2007:42) faktor-faktor penting bagi pembentukam

 Adanya persamaan nasib, yaitu penderitan bersama dibawah penjajahan bangsa asing
 Adamya keinginan bersama untuk merdeka, melepaskan diri dari belenggu
Penjajahan
 Adanya kesatuan tempat tinggal, yaitu wilayah nusantara yang membentang dari
sabang sampai marauke

4. Adanya cita-cita bersama untuk mencapai kemakmuran dan keadilan sebagai


hangsa.

Indonesia adalah sebagai berikut: bangsa asing penjajahan dari Sabang sampai
Merauke. suatu bangsa. Menurut Tilaar (2007:32) seseorang termasuk bangsa Indonesia
adalah seseorang yang memiliki perilaku tertentu yang merupakan perilaku Indonesia,
perasaan-perasaan teutentu yang merupakan jati diri (identitas) bangsa indonesia bangsa
Indonesia.
CRITICAL BOOK REVIEW 10
4. Unsur-unsur pembentukan Identitas Nasional

Dilihat dari proses lahirnya identitas nasional, maka identitas nasional itu sendiri dapat
dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu:

1. Identitas kesukubangsaan (identity cultural unity)

Cultural nity merujuk pada bangsa dalam pengertian k ebudayaan atau bangsa dalam
arti sosiologis dan antropologis. Cultural unity disatukan oleh adanya kesamaan ras, suku,
agama, adat budaya, keturunan, dan daerah asal. Unsur-unsur i menjadi identitas kelompok
bangsa yang bersangkutan sehingga bisa dibedakan dengan bangsa lain. Identitas yang
dimiliki oleh sebuah cultural unity bersifat ascribtife (sudah ada sejak lahir), bersifat
alamiah, primer dan etnik. Setiap anggota cultural unity memiliki kesetiaan atau loyalitas
pada identitasnya.

2. Identitas Kebangsaan (identity political unity)

Political unity merujuk pada bangsa dalam pengertian politik yaitu bangsa -bangsa.
kesamaan primordial dapat saja menciptakan bangsa tersebut untuk bernegara namun dewasa
ini negara yang relatif homogen yang hanya terdiri dari satu bangsa tidak banyak terjadi.
negara baru perlu menciptakan identitas yang baru untuk bangsanya yang disebut juga
sebagai identitas nasional. kebangsaan merupakan kesepakatan dari banyak bangsa di
dalamnya identitas bangsa yang bersifat buatan sekunder etis dan nasional (Budi Juliardi,
2016:36).

beberapa bentuk identitas nasional Indonesia dapat diuraikan sebagai berikut:

1. bendera negara sang merah putih


2. bahasa negara bahasa Indonesia
3. lambang negara Garuda Pancasila
4. lagu kebangsaan Indonesia Raya
5. Pancasila sebagai dasar negara
6. undang-undang NRI 1945 sebagai konstitusi atau hukum dasar negara
7. Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara
8. bentuk negara adalah kesatuan Republik Indonesia
9. konsepsi wawasan nusantara
10. kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai kebudayaan nasional

CRITICAL BOOK REVIEW 11


BAB III

INTEGRASI NASIONAL

Materi Pembelajaran

1. Pendahuluan

Masalah integrasi nasional merupakan persoalan yang dialami hampir semua negara,
terutama negara-negara yang usianya masih relatif muda, termasuk Indonesia. Hal ini
disebabkan karena mendirikan negara berarti menyatukan orang-orang dengan segala
perbedaan yang ada menjadi satu entitas kebangsaan yang baru menyertai berdirinya negara
tersebut. Begitu juga negara Indonesia yang usianya masih relatif muda. Sejak proklamasi
kemerdekaarn sampai sekarang negara Indonesia masih menghadapi persoalan bagaimana
menyatukan penduduk Indonesia yang di dalamnya terdiri dari berbagai macam suku,
memeluk agama yang berbcda-beda, berbahasa dengan bahasa daeralh yang beranekaragam,
serta memiliki kebudayaan daerah yang berbeda satu sama lain, untuk menjadi satu entitas
baru yang dinamakan bangsa Indonesia.

2.Pengertian integrasi nasional

Integrasi nasional adalah upaya menyatukan seluruh unsur suatu bangsa dengan
pemerintah dan wilayahnya (Saafroedin Bahar,1998) Mengintegrasikan" berarti membuat
untuk atau menyempurnakan dengan jalan menyatukan unsur-unsur yang semula terpisah-
pisah. Menurut Howard Wrigins (1996), integrasi berarti penyatuan bangsa-bangsa yang
berbeda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh atau memadulkan
masyarakat-masyarakat kecil yang banyak menjadi satu bangsa.

Tentang integrasi, (Myron Weiner (1971) dalam Ditjendikti, 2012:178) memberikan


lima definisi mengenai integrasi, yaitu: 1. Integrasi menunjuk pada proses penyatuan
berbagai kelompok budaya dan sosial dalam satu wilayah dan proses pembentukan identitas
nasional, membangun rasa kebangsaan dengan cara menghapus kesetiaan pada ikatan- ikatan
yang lebih sempit. 2 Integrasi menunjuk pada masalah pembentukan wewenang kekuasaan
nasional pusat di atas unit-unit sosial yang lebih kecil yang beranggotakan kelompok-
kelompok sosial budaya masyarakat tertentu. 3. Integrasi menunjuk pada masalah
menghubungkan antara pemerintah dengan yang diperintah Mendekatkan perbedaan-

CRITICAL BOOK REVIEW 12


perbedaan mengenai aspirasi dan nilai pada kelompok elit dan massa. 4. Integrasi menunjuk
pada adanya konsensus terhadap nilai yang minimum yang diperlukan dalam memelihara
tertib sosial. 5. integrasi integrasi merujuk pada penciptaan tingkah laku yang terintegrasi
dan yang diterima demi mencapai tujuan bersama.

sejalan tersebut definisi tersebut, Myron Weirner dalam Ramlan Surbakti 2010
membedakan lima tipe integrasi yaitu

1. integrasi bangsa
2. integrasi wilayah
3. integrasi nilai
4. integrasi elit massa
5. integrasi tingkah laku atau perilaku integratif

3.Pentingnya Integrasi Nasional

Masyarakat yang terintegrasi dengan baik merupakan harapan bagi setiap negara.
Sebab integrasi masyarakat merupakan kondisi yang diperlukan bagi negara untuk
membangun kejayaan nasional demi mencapai tujuan yang diharapkan. Integrasi masyarakat
yang sepenuhnya memang sesuatu yang tidak mungkin diwujudkan, karena setiap masyarakat
di samping membawakan potensi integrasi juga menyimpan potensi konflik atau
pertentangan. Persamaan kepentingan, kebutuhan untuk bekerjasama, serta konsensus tentang
nilai-nilai tertentu dalam masyarakat, merupan potensi yang mengintegrasikan.

. Al Hakim (2001) mengemukana ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan untuk
membangun wawasan kebangsaan Indonesia yang solid dan integrasi yang mantap serta
kokoh. (1) Kemampuan dan kesadaran bangsa dalam mengelola perbedaan-perbedaan suku,
agama, ras, dan golongan (SARA) dan keanekaragaman budaya dari adat istiadat yang
tumbuh dan berkembang di wilayah nusantara. Perbedaan-perbedaan itu bukanlah sebagai
suatu hal yang harus dipertentangkan, akan tetapi harus diartikan sebagai kekayaan dan
potensi bangsa.

4.Perkembangan Sejarah Integrasi di Indonesia

Menurut Suroyo (Nurwardani, 2016:67-69), ternyata sejarah menjelaskan bangsa kita


sudah mengalami pembangunan integrasi sebelum bernegara Indonesia yang merdeka.
Menurutnya, ada tiga model integrasi dalam sejarah perkembangan integrasi di Indonesia,

CRITICAL BOOK REVIEW 13


yakni 1) model integrasi imperium Majapahit, 2) model integrasi kolonial, dan 3) model
integrasi nasional Indonesia.

dalam sejarahnya penumbuhan kesadaran berbangsa tersebut di lalui dengan tahapan sebagai
berikut:

1. masa perintis
2. masa penegas
3. masa percobaan
4. masa pendobrak

5.Strategi Intergasi

Dijelaskan oleh Ditjendikti (2012:190) dalam rangka mengupayakan terwujudnya integrasi


nasional yang mantap ada beberapa strategi yang mungkin ditempuh, yaitu: (1) strategi
asimilasi, (2) strategi akulturasi, dan (3) strategi pluratis.

6.Integrasi Nasional Indonesia

Integrasi nasional dapat dilihat dari dua dimensi, yaitu dimensi vertikal dan dimensi
horisontal. Dimensi vertikal dari integrasi adalah dimensi yang berkenaan dengan upaya
menyatukan persepsi, keinginan, dan harapan yang ada antara elite dan massa atau antara
pemerintah dengan rakyat. Jadi integrasi vertikal merupakan upaya mewujudkan integrasi
dengan menjebatani perbedaan-perbedaan antara pemerintah dan rakyat. Integrasi nasional
dalam dimensi yang demikian biasa disebut dengan integrasi politik. Sedangkan dimensi
horisontal dari integrasi adalah dimensi yang berkenaan dengan upaya mewujudkan persatuan
di antara perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat itu sendiri, baik perbedaan
wilayah tempat tinggal, perbedaan suku, perbedaan agama, perbedaan budaya, dan
perbedaan-perbedaan lainnya. Jadi integrasi horisontal merupakan upaya mewujudkan
integrasi dengan menjenbatani perbedaan antar kelompok dalam masyarakat. Integrasi
nasional dalam dimensi ini biasa disebut dengan integrasi teritorial (Ditjendikti, 2012:192-
193).

BAB IV

NEGARA DAN KONSTITUSI

E. MATERI PEMBELAJARAN
CRITICAL BOOK REVIEW 14
1. PENDAHULUAN

Negara merupakan salah satu bentuk organisasi yang ada dalam kehidupan masyarakat. Pada
prinsipnya setiap warga masyarakat menjadi anggota dari suatu nega ardan harus tunduk pada
kekuasaan negara, karena organisasi negara sifatnya mencakup semua orang yang ada di
wilayahnya dan kekuasaan negara berlaku bagi orang-orang tersebut. Sebaliknya negara juga
meniliki kewajiban tertentu terhadap orang-orang yang menjadi anggotanya. Melalui
kehidupan bernegara dengan pemerintahan yang ada di dalamnya, masyarakat ingin
mewujudkan tujuan-tujuan tertentu seperti terwujudnya kctenteraman, ketertiban, dan
kesejahteraan masyarakat. Tanpa melalui organisasi negara kondisi masyarakat yang
semacam itu sulit untuk diwujudkan, karena tidak ada pemerintahan yang mengatur
kehidupan mereka bersama.

2.Konsep Negara

Secara etimologi, kata negara berasal dari kata slaat (Belanda dan Jerman); state
(Inggris); etat (Prancis); status atau statum (Latin). Dalam setiap kata tersebut berarti
meletakkan dalam keadan 'berdiri; menempatkan'; atau membuat berdiri'. Secara historis
pengertian negara berkembang sesuai denga kondisi masyarakat pada saat itu. Pada zaman
Yunani kuno para ahli filsafat negara merumuskan pengertian negara secara beragam.
Aristoteles (384-522 SM) merumuskan negara dalam bukunya politica yang disebut negara
polis, yang saat itu masih dipahami dalam suatu wilayah terkecil.

3.Unsur-Unsur Negara

Dari beberapa pengertian negara sebagaimana tersebut diatas, kita dapat mengidentifikasi
beberapa unsur negara. Secara teoritis, berdasarkan Konvensi Montevideo tahun 1933 yang
diselenggarakan oleh negara-negara Pan Amerika di kota Montevideo Uruguay, suatu negara
harus mempunyai unsur-unsur terbentuknya negara, unsur negara dapat dibedakan menjadi
unsur konstitutif dan unsur deklaratif. Menurut Dikdik B. Arif (2014:92-95) unsur-unsur
terbentuknya negara sebagai berikut:

1) Unsur Konstitutif

Unsur konstitutif adalah unsur pembentuk yang harus dipenuhi agar terbentuk
negara. Unsur ini terdiri atas rakyat, wilayah dan pemerintah yang berdaulat. Pertama, rakyat

CRITICAL BOOK REVIEW 15


yaitu orang-orang yang bertempat tinggal di dalam wilayah suatu negara, tunduk pada
kekuasaan negara dan mendukung negara yang bersangkutan.

2) Unsur Deklaratif

Unsur deklaratif adalah unsur yang sifatnya menyatakan, bukan mutlak harus
dipenuhi. Unsur ini terdiri atas tujuan negara, adanya konstitusi, darn pengakuan dari negara
lain Pertama, tujuan negara merupakan unsur deklaratif pertama yang menentukan arah
penyelenggaraan negara

4.Teori Terbentuknya Negara

Secara umum, untuk mempelajari asal mula terjadinya negara dapat digunakan
pendekatan teoritis, yaitu suatu pendekatan yang didasarkan kerangka pemikiran logis yang
hipotesanya belum debuting secara kenyataan.

5.Sifat Negara

Negara sebagai salah satu bentuk organisasi mempunyai kekuasaan yang sifatnya
berbeda dengan organisasi lainnya. Negara memiliki sifat-sifat khusus sebagai manifestasi
dari kedaulatan yang dimilikinya dan yang hanya terdapat pada negara saja, tidak terdapat
pada asosiasi atau organisasi lainnya. Secara umum setiap negara memiliki sifat memaksa
monopoli dan sifat mencakup semua(budiardjo,2008:50).

1) sifat memaksa
2) sifat memonopoli
3) sifat mencakup semua

6.Tujuan dan Fungsi Negara

Mengena tujuan negara ini, beberapa ahl telah mengemukakan pendapatnya yang beragam,
antara lain

 Roger H Soltau, menyatakan bahwa tujuan negara adalah memungkinkan rakvatnya


berkembang serta menyelenggarakan daya ciptanya sebebas mungkn (MIriam
Budiardjo 200 45 )
 Lord Shang mengemukakan bahwa di dalam seap negara terdapat subjek vang selalu
berhadapan dan berentangan yaito pemer ntals dan rakyai Yang satu kual dan lainnya
lemah Pihak pemerintah harus lebih kual darıpada rakyal Pemerintah harus selalu

CRITICAL BOOK REVIEW 16


berusaha lebib kuat daripada rakyat agai tidak teradı kekacauan dan anark (Solly
Lubis. 1990 44
 Niccolo Machavelli 11429. 1527), mengemuk akan bahwa pemerintah harus senant
iasa berusaha tetap berada di atas aliran-aliran yang ada dan betapa pun lemahnya
pemexintah harus tetap memperlihaıkan bahwa pemerintahlah yang en bk Apbib
konaiar dcemikan terepai makca banygk tangan terciptanya kemakmuran rakyal Inilah
yang menjadi tujuan utama negara Kemudian Machiavelli mengemukakan bahwa
pemerintah harus dapat bersikap sebagai singa bagi rakyatnya agar rakyat takut
kepada pemerintah dan kadang-kadang harus bersikap sebagai kancil yang cerdik
untuk menguasai rakyat nya.

Namun mengenai fungsi negara ini pun ada beberapa ahli yang telah mengemukakan
pendapatnya, antara lain (F. Isjwara, l990:172-182)

1. Jacobsen dan Lipman mengemukakan bahwa fungsi negara dibedakan dalam


 Fungsi esensial, yaitu fungsi yang diperlukan demi kelanjutan negara dan
meliputi pemeliharaan angkatan perang untuk pertahanan terhadap ar ataupun
untuk menindak pergolakan dalam negeri, pemeliharaan angkatan kepolisian
untuk menanggulangi kejahatan, pemeliharaan pengadilan, untuk mengadili
pelanggar hukum, mengadakan serangan dari hubungan luar negeri, mengadakan
pemungutan pajak, dan sebagainya
 Fungsi jasa ialah seluruh aktivitas yang mungkin tidak akan ada apabila tidak
diselenggarakan oleh negara, misalnya pemeliharaan fakir miskin, pembangunan
jalan-jalan, jembatan, dan sebagainya.
 Fungsi perniagaan ialah fungsi yang dapat diselenggarakan oleh individu dengan
motif untuk memperoleh laba apabila fungsi ini tidak dilaksanakan sendiri oleh
negara.

6. Pengertian Konstitusi

Konstitusi merupakan hukum dasar suatu negara. Setiap negara pasti memiliki
konstitusi. Karena tanpa adanya konstitusi negara tidak mungkin terbentuk. Sebagai hukum
dasar negara, kostitusi berisi aturan dan ketentuan tentang hal-hal yang mendasar dalam

CRITICAL BOOK REVIEW 17


kehidupan suatu negara. Jadi segala praktik-praktik dalam penyelenggaraan negara harus
didasarkan pada konstitusi dan tidak boleh bertentangan dengan konstitusi tersebut.

7. Kedudukan Konstitusi

Konstitusi menempati kedudukan yang sangat penting dalam kehiduparn


ketatanegaraan suatu negara karena konstitusi menjadi barometer kehidupan bernegara dan
berbangsa yang sarat dengan bukti sejarah perjuangan para pendahulu. Meskipun konstitusi
yang ada di dunia ini berbeda-beda baik dalam hal tujuan, bentuk dan isinya, tetapi umumnya
mereka mempunyai kedudukan formal yang sama, yaitu sebagai

1. Konstitusi sebagai hukum dasar, karena ia berisi aturan dan ketentuan tentang hal-hal
yang mendasar dalam kehidupan suatu negara.
2. Konstitusi sebagai hukum tertinggi, artinya bahwa aturan-aturan yang terdapat dalam
konstitusi, secara hierarki mempunyai kedudukan lebih tinggi terhadap aturan-aturan
lainnya, sehingga aturan-atur dengan undang-undang dasar.

Sejarah Konstitusi di Indonesia

Undang yang penting bagi kehidupan dari kenyataan sejarah Indonesia sendiri, ketika
tanggal 7 Undang-Undang Dasar memegang perat suatu negara, terbukti pemerintah militer
Jepang berjanji akan memberikan kemerdekaan kepada rakyat Indonesia melalui Perdana
Menteri Koiso yang diucapkan pada September 1944, maka dibentuklah badan yang bernama
Dokuritsu Zyunbi Choosakai atau Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI) pada tanggal 29 April 1945 yang diketuai oleh Di. Radjiman
Wedyodiningrat dan Ketua Muda R.P. Socroso, yang tugasnya menyusun dasar Indonesia
merdeka

Amandemen atau Perubahan UUD NRI 1945

Amandemen dalam bahasa Inggris "amandemen" artinyap Mengamandemen artinya


mengubah atau mengadakan perubahan yang mana menjadi hak parlemen untuk mengubah
atau mengusulkan perubahan rancangan undang-undang dasar. Menurut Taufiqurohman
Syahuri, (Winarno, 2007) istilah perubahan konstitusi itu sendiri mencakup dua pengertian,
yaitu amandemen konstitusi (constitutional amandement) dan pembaruan konstitusi
(constitutional reform).

CRITICAL BOOK REVIEW 18


BAB V

HAK ASASI MANUSIA

E. MATERI PEMBELAJAR

1.Pendahuluan

Warga negara merupakan salah satu unsur pokok dalam suatu negara, selain adanya
wilayah dan pemerintahan berada di suatu negara tentu perlu mengerti tentang status atau
kedudukan baik menyangkut hak dan kewajibannya sebagai anggota dari sebuah negara.
Sctiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban terhadap negaranya. Sebaliknya, negara
mempunyai kewajiban memberikan perlindungan dan yang berdaulat. Semua orang yang
kescjahteraan terhadap warga negaranya.

2.Konsep Warga Negara

Warga negara dalam bahasa Inggris disebut "cilizen", dalam bahasa ng berarti
penduduk sipil (citizen). Yunani "civics" (asal katanya civicus) ya Merujuk kepada bahasa
Yunani kuno "polites" atau Latin "civis", yang didefinisikan sebagai anggota dari "polis
(kota) Yunani Kuno atau "res publica" (perkumpulan orang-orang atau masyarakat) Romawi
bagi persekutuan orang-orang di Mediterania kuno, yang selanjutnya ditransmisikan kepada
peradaban Eropa dan Barat (Kalidjernih, 2007).

Selanjutnya, Sri Wuryan dan Syaifullah (2009.108) menjelaskan bahwa warga negara
dibagi ke dalam dua golongan, yaitu (1) yang menguasai atau yang memerintah, (2) yang
dikuasai atau yang diperintah. Warga negara yang menguasai haruslah memiliki kebajikan
dan keutamaan yakni sifat kebaikan dan kearifan. Berkaitan dengan posisi warga diperintah
tidaklah berlaku untuk waktu yang selamanya. Dalam waktu tertentu keadaan itu bisa
bertukar posisi, dimana yang diperintah berganti menjadi yang memerintah. Hal ini
didasarkan pada argumentasi bahwa seluruh warga negara adalah orang-orang bebas dan
sederajat sehingga mereka semua harus siap negara yang memerintah dan yang sedia untuk
memerintah dan diperintah, maka seluruh warga negara itu harus memiliki satu keutamaan
dan kebajikan yang sama. Selanjutnya, Aristoteles menegaskan bahwa kebajikan yang harus
dimiliki oleh seluruh warga negara k ialah kemampuan untuk menguasai dan dikuasai dengan
ba kemampuan untuk memerintah dan diperintah dengan baik.

3.Warga Negara Indonesia

CRITICAL BOOK REVIEW 19


Siapa warga negara Indonesia itu? Secara teoritis, upaya mendefinisikan warga negara
dan siapa yang menjadi warga negara untuk suatu negara tidak yatan karena definisi warga
negara untuk suatu negara berbeda dengan definisi warga negara untuk negara lainnya. Jauh
sebelunm adanya konsep negara modern, Aristoteles (Barker, 1995: 84-85) pernah
mengantisipasi bahwa "The defimition of a citizen is a question which is ofien emikian, ada
suatu landasan pikir yang dapat dijadikan dasar pertimbangan untuk mengetahui pengertian
warga negara dan siapa yang menjadi warga negara. Dasar pertimbangan yang dimaksud
adalah konstitusi negara. Aristoteles menyatakan "diferent constinutions require different
types of good citizen" mudalh. Hal ini suatu ken disputed, there is no general agreement on
who is a citizen". Namun d ataan ini memberikan indikasi bahwa untuk mengetahui
pengertian warga Perny negara serta siapa yang menjadi warga negara suatu negara
tergantung konstitusi yang berlaku di negara tersebut.

Saat ini undang-undang tentang kewarganegaraan republik Indonesia yang berlaku


yang berlaku adalah UU No. 12 Tahun 2006 yang menurut para ahli mencerminkan
penghargaan dan menghilangkan diskriminasi. Tentang siapa warga negara Indonesia,
dinyatakan pada pasal 4 UU No. 12 Tahun 2006, yaitu:

1) setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang-undangan dan/atau berdasarkan


perjanjian pemerintah Republik Indonesia dengan negara lain sebelum undang-
undang ini berlaku sudah menjadi warga negara Indonesia.
2) anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah yang Ibu warga negara
Indonesia
3) anak yang lahir dari perkawinan sah dari seorang ayah warga negara Indonesia dan
ibu warga negara asing
4) anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga negara asing dan
ibu warga negara Indonesia
5) anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari sore Ibu warga negara Indonesia tetapi
ayahnya tidak mempunyai kewarganegaraan atau hukum negara asalnya ayahnya
tidak memberikan kewarganegaraan kepada anda tersebut

4.Asas Kewargancgaraan

Seseorang dapat dinyatakan sebagai warga negara apabila memenuhi ketentuan-


ketentuan dari suatu negara. Ketentuan ini biasanya ini menjadi asas atau sebagai pedoman
untuk menentukan kewarganegaraan seseorang. Setiap negara memiliki kebebasan dan

CRITICAL BOOK REVIEW 20


kewenangan untuk menentukan asas kewarganegaraannya. Dalam penentuan
kewarganegaraan ada 2 (dua) asas atau pedoman, yaitu asas kewarganegaraan berdasarkan
kelahiran dan asas kewarganegraan berdasarkan perkawinan. Tetapi dalam berbagai literatur
hukum dan dalam praktek, dikenal adanya tiga asas kewarganegaraan, masing- masing adalah
ius soli, ius sanguinis dan asas campuran. Dari ketiga asas itu, yang dianggap sebagai asas
yang utama adalah asas ius soli dan ius sanguinis (Asshiddiqie, 2006: 132).

5.Cara Memperoleh dan Kehilangan Kewarganegaraan Indonesia

Dalam literatur hukum di Indonesia, biasanya cara memperoleh status


kewarganegaraan hanya terdiri atas dua cara, yaitu status kewarganegaraan dengan kelahiran
di wilayah hukum Indonesia dan dengan cara pewarganegaraan atau naturalisasi
(naturalization). Dalam praktek ketatanegaraan di berbagai negara paling tidak terdapat 5 cara
untuk memperoleh kewarganegaraan. Di India misalnya telah dikembangkan 5 praktik
tersebut sejak tahun 1950, bahkan di Inggris terdapat 9 (sembilan) kategori kewarganegaraan
(Jimly Assiddiqie, 2006: 146). Adapun 5 (lima) prosedur metode perolehan status
kewarganegaraan yang dikenal dalam praktik tersebut adalah:

1. Citizenship by birth Adalah cara perolehan ke yang lahir dalam wilayah hukum suatu
negara, yang menganut prinsip tus so sebagaimana dikemukakan di atas, maka yang
bersangkutan secara langsung mendapatkan status kewarganegaraan, kecuali apabila
yang bersangkutan ternyata menolak atau mengajukan. warganegaraan berdasarkan
kelahiran.
2. Citizenship by descent Adalah cara perolehan kewarganegaraan berdasarkan
keturunan, di mana seseorang yang lahir di luar wilayah suatu negara dianggap
sebagai warga negara karena keturunan, apabila pada waktu yang bersangkutan
dilahirkan, kedua orang tuanya adalah warga negara dari negara tersebut.
3. Citizenship by naturalisation Adalah pewarganegaraan orang asing melalui
permohonan menjadi warga negara setelah memenuhi persyaratan-persyaratan yang
ditentukan. memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia dinyatakan dalam
BAB II UU No. 12 Tahun 2006 pasal S dan 9. Pasal 8 Kewarganegaraan Republik
Indonesia dapat juga diperoleh melalui kewarganegaraan.
4. Citizenship by registration Adalah perolehan kewarganegaraan bagi mereka yang
telah memenuhi syarat-syarat tertentu dianggap cukup dilakukan melalui prosedur

CRITICAL BOOK REVIEW 21


administrasi pendaftaran yang lebih sederhana dibandingkan dengan metode
naturalisasi yang lebih rumit.
5. Citizenship by incorporation of territo Adalah proses pewarganegaraan karena
terjadinya perluasan wilayah negara.

6.Konsep Dasar Hak Asasi Manusia (HAM)

Dewasa ini isu mengenai HAM telah menjadi perhatian dunia, bahkan tidak jarang suatu
negara dalam memberikan bantuan atau kebijakan lainnya dikaitkan dengan pelaksanaan
HAM. Sejumlah negara maju mencanangkan HAM sebagai bagian dari program nasionalnya.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga menjadikan HAM sebagai salah satu agenda yang
perlu ditangani secara serius. Penghormatan terhadap HAM telah menjadi ukuran bagi
diakuinya suatu pemerintahan. Pemerintah suatu negara yang tidak menghargai HAM
mendapat kecaman bahkan bisa dikucilkan dari pergaulan internasional (Winataputra, 2010).

Sejarah Hak Asasi Manusia (HAM)

1. Piagam Madinah (Madinah 622)

Pada masa kenabian, di Kota Madinah disusun sebuah Piagam Madinah (Shahifatul
Madinah atau Mitsaagu al Madinah). Piagam ini merupakan dokumen kesepakatan
masyarakat Madinah untuk melindungi dan mejamin warga masyarakat tanpa memandang
latar belakang, suku, ng tradisi hak-hak sesama dan agama. Piagam Madinah bersifat
revolusioner, karena menenta kesukua n orang-orang Arab pada saat itu.

2. Magna Charta (Inggris 1215)

Di kawasan Eropa, pada tahun 1215 lahir Magna Charta. Piagam ini menupakan
perjanjian antara Raja John dari I nggris dan sejumlah bangsawarn Melalui piagam ini, raja
harus mengakui beberapa hak dari para bangsawarn sebagai imbalan untuk dukungan mereka
dalam membiayai penyelenggaraan pemerintah dan kegiatan perang.

3. Declaration of Independence (Revolusi Amerika 1276)Declaration of Independence


yan Amerika dari tanga Thomas Jefferson yang bersumber dari ajaran Montesquieu
yang lebih modern ditandai dengan lahirnya rupakan deklarasi kemerdekaan Inggris
pada 4 Juli 1776.

CRITICAL BOOK REVIEW 22


4. Declaration des Droits de'i lhomme et du Citoyen (Revolusi Prancis 1789) Di Prancis,
pada tahun 1789 lahir pernyataan Declaration des Droits de i lhomme et du Citoyen
atau pernyataan hak-hak manusia dan warga negara.

Prinsip-Prinsip Hak Asasi(HAM)

Menurut Didik B. Arif (2014: 133-134) menjelaskan, ada beberapa prinsip pokok
yang terkait dengan penghormatan, pemenuhan, pemajuan, dan perlindungan HAM. Prinsip-
prinsip tersebut adalalh: 1. Prinsip universal, bahwa HAM itu berlaku bagi semua orang, apa
pun jenis kelaminnya, statusnya, agamanya, suku bangsa atau kebangsaannya. 2. Prinsip tidak
dapat dilepaskan (inalienable), yaitu siapapun, dengan alasan apapun, tidak dapat dan tidak
boleh mengambil hak asasi seseorang. Seseorang tetap mempunyai hak asasinya kendati
hukum di negaranya tidak mengakui dan menghormati hak asasi orang itu atau bahkan
melanggar hak asasi tersebut.

Prinsip keseimbangan, artinya bahwa perlu ada keseimbangan dan keselarasan


diantara HAM perorangan dan kolektif di satu pihak dengan tanggung jawab perorangan
terhadap individu yang lain, masyarakat dan bangsa di pihak lainnya. Hal ini sesuai dengan
kodrat manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Keseimbangan dan
keselarasan antara kebebasan dan tanggung jawab merupakan faktor penting dalam
penghormatan, pemajuan, pemenuhan, dan perlindungan HAM. 6. Prinsip partikularisme,
yaitu bahwa kekhususan nasional dan regional serta berbagai latar belakang sejarah, budaya,
dan agama adalah sesuatu yang penting dan harus terus menjadi pertimbangan.

HAM dalam UUD NRI 1945

Hak-hak asasi manusia sebenarnya tidak dapat dipisahkan dengan pandangan filosofis
tentang manusia yang melatar belakanginya. Menurut Pancasila sebagai dasar dari bangsa
Indonesia hakikat manusia adalah tersusun atas jiwa dan raga, kedudukan kodrat sebagai
makhluk Tuhan dan makhluk pribadi, adapun sifat kodratnya sebagai mahluk individu dan
makhluk sosial. Dalam pengertian inilah maka hak-hak asasi manusia tidak dapat dipisahkan
dengan hakikat kodrat manusia tersebut. Konseksuensinya dalam realisasinya maka hak asasi
manusia senantiasa memilik hubungan yang korelatif dengan Wajib asasi manusia karena
sifat kodrat manusia sebaga individu dan mahluk sosial.

Tujuan Negara Indonesia sebagai negara hukum yang bersifat formal maupun
material tersebut mengandung konsekuensi bahwa negara berkewajiban untuk melindungi

CRITICAL BOOK REVIEW 23


seluruh warganya dengan suatu undang-undang terutama untuk melindungi hak-hak asasi
manusia demi untuk kesejahteraan hidup bersama.

Bab VI Demokrasi

1. Pendahuluan

Pada tahun 1949 menyatakan bahwa mungkin untuk pertama kali dalam sejarah
demokrasi dinyatakan sebagai nama yang paling baik dan wajar untuk semua sistem
organisasi politik dan sosial, yang diperjuangkan oleh para penduduknya yang berpengaruh
Miriam Budiardjo 2019. hal tersebut tidaklah berlebihan sebab sebagai suatu sistem
demokrasi telah dijadikan alternatif dalam berbagai tatanan aktivitas bermasyarakat
berbangsa dan bernegara Pada hampir sebagian besar negara di dunia.

Mengapa demokrasi cenderung menjadi pilihan, dan mengapa ia diperlukan dalam


kehidupan bernegara dan bermasyarakat berkenaan dengan pertanyaan berikut ukiran Dahl
dalam bukunya Wan demokrasi menyatakan bahwa dibandingkan dengan alternatif manapun
yang mungkin ada demokrasi paling tidak lebih unggul dalam 10 hal yaitu (1) demokrasi
menolong mencegah timbulnya pemerintah oleh kaum otokrat yang kejam dan (2) demokrasi
menjamin bagi warga negaranya sejumlah hak asasi yang tidak diberikan dan tidak dapat
diberikan oleh sistem-sistem yang tidak demokratis (3) demokrasi menjamin kebebasan
pribadi yang lebih luas bagi warga negara daripada alternatif lain yang memungkinkan (4)
demokrasi membantu orang-orang untuk melindungi kepentingan pokok mereka (5) hanya
pemerintah yang demokrasi yang dapat memberikan kesempatan sebesar-besarnya bagi
orang-orang yang untuk menggunakan kebebasan menentukan nasibnya sendiri yaitu untuk
hidup di bawah hukum yang mereka pilih sendiri.(6) hanya pemerintah demokratis yang
dapat memberikan kesempatan sebesar-besarnya. (7) demokrasi Membantu perkembangan
manusia lebih total daripada alternatif lain yang memungkinkan. (8)hanya pemerintahan yang
demokratis yang dapat membantu perkembangan kadar persamaan politik yang relatif tinggi.
(9) negara negara demokrasi perwakilan modern tidak berperan satu sama lain dan 10 negara-
negara dengan pemerintahan yang demokratis cenderung lebih makmur daripada negara-
negara dengan pemerintahan tidak demokratis.

2. Konsep Demokrasi

Kata demokrasi sudah terbiasa terdengar di kalangan masyarakat umum dalam


berbagai peristiwa dan konteks, kita sering menyebutkan. Kata demokrasi dan demikian pula

CRITICAL BOOK REVIEW 24


dalam bentuk sifatnya yaitu demokratis kita gunakan untuk berbagai tingkatan mulai individu
masyarakat bangsa maupun negara. Walaupun demikian Kata demokrasi, ataupun sifat
demokratis tidak jarang dipakai dalam kontek yang justru bertentangan dengan makna
demokrasi itu sendiri secara etimologi Kata demokrasi berasal dari istilah demokrasi yang
berarti rule of Survival merupakan paduan dari 2 kata demos berarti rakyat dan Kratos berarti
kekuasaan power atau pemerintahan.

3. Bentuk Demokrasi

Menurut Budi juliardi (2016:88-89) menjelaskan secara teoritis demokrasi yang


dianut oleh negara-negara di dunia terbagi menjadi dua yaitu:

1. Demokrasi langsung direct demokrasi yaitu paham demokrasi yang mengikutsertakan


warga negaranya dalam permusyawaratan untuk menentukan kebijakan umum dan
undang-undang.
2. Demokrasi tidak langsung indirect demokrasi yaitu paham demokrasi yang
dilaksanakan melalui Sistem perwakilan yang biasa dilakukan melalui pemilihan
umum.

Dalam hubungannya dengan implementasi ke dalam sistem pemerintahan demokrasi


melahirkan sistem yang bermacam-macam seperti demokrasi dengan sistem presidensial
demokrasi dengan sistem parlementer dan demokrasi dengan sistem referendum.

4. Prinsip-Prinsip Demokrasi

Menurut Ranney ada empat prinsip yang terkait dengan pemerintahan demokrasi yaitu :

1. Kedaulatan rakyat
2. Persamaan politik
3. Konsultasi kepada rakyat
4. Mayoritas

Pada hakikatnya sebuah negara dapat disebut sebagai negara yang demokratis, apabila
di dalam pemerintahan tersebut rakyat memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam
pembuatan keputusan, memiliki persamaan di muka hukum, dan memperoleh pendpaatan
yang layak karena terjadi distribusi pendapatan yang adil (Nurwardani 2016: 172-173).
Berikut Penjelasan dan pernyataan dia atas :

5. Demokrasi di Indonesia

CRITICAL BOOK REVIEW 25


Demokrasi Indonesia dikatakan demokrasi Pancasila dimana prinsip-prinsip
demokrasi yang dijalankan berdasarkan pada nilai-nilai Pancasila demokrasi Pancasila dapat
diartikan secara luas maupun sempit sebagai berikut :

1. Secara luas demokrasi Pancasila berarti kedaulatan rakyat yang didasarkan pada nilai-
nilai Pancasila baik sebagai pedoman penyelenggaraan maupun, sebagai cita-cita dua
secara sempit demokrasi. Pancasila berarti kedaulatan rakyat yang dilaksanakan
menurut hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan demokrasi
Pancasila dalam arti luas adalah kedaulatan atau kekuasaan tertinggi ada pada rakyat
yang penting yang dalam penyelenggaraannya dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila
demokrasi.
2. Pancasila dalam arti sempit adalah berdasar pada sila keempat Pancasila yaitu,
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan dengan demikian, demokrasi Pancasila dalam arti sempit adalah masalah
pengambilan keputusan yaitu pengambilan keputusan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan wujud dari pengambilan keputusan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan adalah musyawarah mufakat.

6. Pendidikan Demokrasi

Pendidikan demokrasi diartikan sebagai upaya sistematis yang dilakukan negara dan
masyarakat untuk memfasilitasi individu warga negaranya agar memahami menghayati
mengamalkan dan mengembangkan konsep prinsip dan nilai demokrasi sesuai dengan status
dan perannya dalam masyarakat.

S. winataputra pada dasarnya pendidikan demokrasi dapat dilakukan melalui tiga cara
yaitu :

1. Pendidikan demokrasi secara formal pendidikan yang lewat tatap muka diskusi timbal
balik presentasi serta studi kasus.
2. Pendidikan demokrasi secara informal pendidikan yang lewat tahap pergaulan di
rumah maupun masyarakat sebagai bentuk aplikasi nilai demokrasi demokrasi sebagai
hasil interaksi terhadap lingkungan sekitarnya dan langsung dapat dirasakan hasilnya
pendidik.
3. Pendidikan demokrasi secara non formal pendidikan yang melewati lingkungan
masyarakat secara lebih makro karena pendidikan luar sekolah memiliki parameter

CRITICAL BOOK REVIEW 26


yang signifikan terhadap pembentukan jiwa seseorang seperti kelompok masyarakat
lembaga swadaya partai politik dan lain-lain

BAB VII

NEGARA HUKUM

1. Pendahuluan

Indonesia adalah salah satu negara yang merupakan negara hukum, kedudukan
Indonesia sebagai bidang lain, realitas kehidupan masyarakat Indonesia yang tidak bisa
dilepaskan dari keberadaan hukum yang melekat pada masyarakat yang multi etnis dan
multikultur istilah negara hukum tidak asing lagi dalam pengetahuan ketatanegaraan sejak
zaman dulu hingga sekarang ini.

Indonesia adalah negara hukum artinya negara yang semua penyelenggaraan


pemerintah dan kenegaraan serta kemasyarakatan berdasarkan atas hukum, bukan didasarkan
atas kekuasaan belaka. Menurut di bawah negara hukum Indonesia lahir bukan sebagai
manifestasi dari tuntutan kebebasan lawan absolutisme akan tetapi terdorong oleh keinginan
baik menuju terwujudnya cita-cita nasional yang telah disepakati bersama.

2. Pengertian Negara Hukum

Thomas Hobbes dalam bukunya leviathan pernah mengatakan homohominilupus


artinya manusia adalah Serigala bagi manusia lainnya.manusia memiliki keinginan dan nafsu
yang berbeda-beda antara manusia yang satu dan yang lainnya nafsu yang memiliki manusia
ada yang baik ada yang tidak baik inilah salah satu argumen Mengapa aturan hukum
diperlukan.

Negara hukum adalah negara yang berdiri di atas hukum yang menjamin keadilan
bagi seluruh warga negara, dengan adanya keadilan dalam masyarakat maka, akan tercapai
kebahagiaan dalam masyarakat itu untuk mendasari keadilan tersebut pada setiap warga
negara perlu diajarkan norma Susila agar mereka menjadi warga negara yang baik, demikian
pula peraturan hukum yang sesungguhnya itu hanya ada apabila peraturan dimaksudkan
mencerminkan keadilan dalam pergaulan hidup antar warga negara (Arumandi dan Sunarto
1990).

Ketentuan pasal 1 ayat 3 berasal dari penjelasan UUD NRI 1945 yang diangkat ke
dalam UUD NRI 1945 negara hukum adalah negara yang menegakkan supremasi hukum

CRITICAL BOOK REVIEW 27


untuk menegakkan kebenaran dan keadilan dan tidak ada kekuasaan tidak bertanggung
jawabankan.

Mustafa Kamal 2003 dalam negara hukum kekuasaan menjalankan pemerintahan


berdasarkan kedaulatan hukum atau supremasi hukum dan bertujuan untuk
menyelenggarakan ketertiban Hukum Dasar yuridis. Bagi negara Indonesia sebagai negara
hukum tertera pada pasal 1 ayat 3 UUD negara RI 1945. Amandemen ketiga Negara
Indonesia adalah negara hukum konsep negara hukum mengarah pada tujuan terciptanya
kehidupan demokratis dan terlindungi hak asasi manusia serta kesejahteraan yang berkeadilan
lebih lanjut Djoko Sutomo menjelaskan negara menurut UUD NKRI 1945 didasarkan pada
aturan hukum karena negara dipandang sebagai subjek hukum Jadi jika bersalah dapat
dituntut di depan pengadilan karena kesalahan hukum membentuk dasar dari tindakan
masing-masing negara ada 4 alasan mengapa negara mengatur dan menjalankan tugasnya
berdasarkan hukum 1 demi kepastian hukum 2 tuntunan tuntutan perlakuan yang sama 3
legitimasi demokrasi keempat tuntutan akal budi.

3. Konsep Negara Hukum

Konsep negara hukum yang berkembang pada abad 19 cenderung mengarah pada
konsep negara hukum formal yaitu pengertian negara hukum dalam arti sempi,t dalam konsep
ini negara hukum diposisikan ke dalam ruangan gerak dan peran yang kecil atau sempit
pemerintah dan unsur-unsur lembaganya dalam menjalankan tugas dan wewenangnya terikat
oleh hukum yang berlaku peran pemerintah sangat kecil dan pasif.

Unsur-unsur rule of Law dalam arti yang klasik sebagaimana yang dikemukakana av
dicey dalam Introduction To The Law of the Constitution mencakup tiga hal yaitu :

1. Supermasi aturan aturan hukum atau supremacy of the law tidak adanya
kekuasaan sewenang-wenang dalam arti seseorang boleh dihukum apabila
melanggar hukum.
2. Kedudukan yang sama dalam menghadapi hukum Equality before the law
ketentuan ini berlaku untuk orang biasa maupun pejabat.
3. Terjamin hak-hak manusia oleh undang-undang serta keputusan keputusan
pengadilan.

CRITICAL BOOK REVIEW 28


Budiardjo atau Tukiran taniredja at all 2017. Menjelaskan pada tahun 1965
International commision of jurist organisasi ahli hukum internasional dalam Konferensi di
Bangkok memperluas konsep rule of Law ditemukan bahwa syarat syarat dasar untuk
terselenggaranya pemerintahan yang demokratis dibawah rule of Law adalah :

1. Perlindungan konstitusional dalam arti bahwa konstitusi selain menjamin hak-hak


individu harus menentukan pula cara proses prosedur untuk memperoleh
perlindungan atas hak yang terjamin.
2. Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak.
3. Pemilihan umum yang bebas.
4. Kebebasan untuk menyatakan pendapat.
5. Kebebasan untuk berserikat dan berorganisasi dan beroposisi.
6. Pendidikan kewarganegaraan.

Menurut Budiardjo 1982 menyimpulkan bahwa untuk melaksanakan nilai-nilai


demokratis perlu diselenggarakan beberapa lembaga sebagai berikut :

1. Pemerintahan yang bertanggung jawab.


2. Suatu dewan perwakilan rakyat yang mewakili golongan-golongan dan
kepentingan kepentingan dalam masyarakat yang dipilih dengan pemilihan umum
yang bebas dan rahasia atas dasar sekurang-kurangnya dua calon untuk setiap
kursi.
3. Suatu organisasi politik yang mencakup satu atau lebih partai politik.
4. Media massa yang bebas untuk menyatakan pendapat.
5. Sistem peradilan yang bebas untuk menjamin hak-hak asasi dan mempertahankan
keadilan.

Lima konsep negara hukum Konsep ini dikenal dengan The rule of Law yang menurut
Av Dicey konsep negara hukum harus mengandung tiga unsur yaitu :

1. Supremasi of Law bahwa dalam suatu negara hukum mempunyai kedudukan yang
tertinggi agar pelaksanaan kekuasaan pemerintahan tidak menyimpang dari
undang-undang.
2. Equality before the law bahwa dalam negara hukum kedudukan warga negara
termasuk pejabat pemerintah adalah sama dan tidak ada beda di muka hukum.
3. Human Rights yang terutama ada tiga yaitu (a) The right of personal Freedom
merupakan hak kemerdekaan pribadi berupaya hak untuk melakukan yang
CRITICAL BOOK REVIEW 29
dianggap baik bagi dirinya tanpa merugikan orang lain ataupun menimbulkan
gangguan terhadap masyarakat sekelilingnya, (b) The to freedom of discussion
hak kemerdekaan berdiskusi yaitu hak untuk memberikan pendapat dan kritik
dengan ketentuan harus pula bersedia mendengar kata memperhatikan pendapat
dan kritik orang lain. (c)Ppublik meeting hak kemerdekaan dan hak ini harus
dibatasi jangan sampai menyebabkan atau menyebarkan kekacauan sehingga
perdamaian menjadi rusak.

4. Konsep Negara hukum (Eropa Kontinetal )

Tukiran Taniredja rt al (2017:140-141) menjelaskan mengenai konsep negara hukum


aliran eropa kontinental dan anglo saxon sebagai berikut :

No Teori Penjelasan
1 Immanuel Kant Konsep negara hukum kant mengandung dua
unsur penting yaitu : (1) Perlindungan
terhadap hak-hak asasi manusi adan (2)
Pemisahan kekuasaan (Busrh dan Busroh,
1985:1 11)
2 F.J Stahl Konsep negara hukum stahl sering disebut
negara hukum dalam arti formal. Stahl
berpendapat, bahwa negara hukum harusla
memenuhi empat unsur penting yaitu (1)
adanya perlindungan hak asasi manusia
(2)Pemisahan kekuasaan, (3) setiap tindakan
pemerintahan harus didasarkan pada
peraturan perundang-undangan dan (4)
adanya peradilan administrasi yang berdiri
sendiri.
3 Paul Scholten Menurut Natohamidjojo (1970:25-26) asas
ini meliputi dua segi yaitu 1) manusia itu
mempunyai suasana tersenidiri,yang pada
asasnya terletak di luar wewenang dan 2)

CRITICAL BOOK REVIEW 30


pembatasan asuasan manusia itu hanya dapat
dilakukan dengan ketentuan undang-undang
dengan peraturan umum.

5. Makna Indonesia Negara hukum

Negara hukum adalah negara yang menegakkan supremasi hukum untuk menegakkan
kebenaran dan keadilan dan tidak ada kekuasaan yang tidak dipertanggungjawabkan
maksudnya rumusan ini ke dalam UUD NRI 1945 merupakan salah satu contoh pelaksanaan
kesepakatan dasar dalam melakukan perubahan UUD NRI 1945 yakni kesepakatan untuk
memasukkan hal-hal normatif yang ada di dalam penjelasan kedalam pasal-pasal.

Makna negara Indonesia sebagai negara hukum Dinamis esensinya adalah hukum
nasional Indonesia harus tampil akomodatif adaptif dan progresif akomodatif artinya mampu
menyerap menampung keinginan masyarakat yang dinamis makna hukum seperti ini
menggambarkan fungsinya sebagai pengayom pelindung masyarakat adaptif artinya

Mampu menyesuaikan dinamika perkembangan zaman sehingga tidak pernah usang


progresif artinya selalu berorientasi kemajuan reseptif masa depan makna hukum seperti ini
menggambarkan kemampuan hukum nasional untuk tampil dalam praktik yang mencairkan
kebekuan keburukan dogmatika hukum dalam menciptakan kebenaran yang berkeadilan bagi
setiap anggota masyarakat Ditjen Dikti 2012.

6. Implementasi hukum di Indonesia adalah negara hukum

Gustav Radbruch, seorang ahli filsafat Jerman (Sudikno Mertokusumo 1986:130)


Menyatakan bahwa untuk mengekkan hukum ada tiga unsur yang selalu harus diperhatikan
yaitu : (1) Gerechigheit, atau unsur keadilan (2) Zeckmaessigkeit, atau unsur kemanfaatan (3)
Sicherheit, atau unsur Kepastian.

1. Keadilan merupakan unsur yang harus diperhatikan dalam menegakkan hukum


artinya, bahwa dalam pelaksanaan hukum para aparat penegakan hukum harus
bersikap adil.
2. Pemanfaatan selain unsur keadilan para aparatur penegak hukum dalam menjalankan
tugasnya harus mempertimbangkan agar proses penegakan hukum dan pengambilan
keputusan memiliki manfaat bagi masyarakat.

CRITICAL BOOK REVIEW 31


3. Kepastian hukum unsur ketiga dari penegakan hukum adalah kepastian hukum artinya
penegakan hukum pada hakikatnya nya adalah perlindungan hukum terhadap tindakan
sewenang-wenang..

Agar negara dapat melaksanakan tugas dalam bidang ketertiban perlindungan warga
negara dan keadilan dan kepastian hukum maka disusunnya peraturan peraturan yang disebut
peraturan hukum peraturan hukum mengatur hubungan antar manusia yang satu dengan
manusia lainnya disamping mengatur hubungan manusia atau warga negara dengan negara
serta mengatur organ-organ negara dalam menjalankan pemerintahan negara ada dua
pembagian besar hukum yaitu satu hukum privat hukum yang mengatur hubungan manusia
individu yang menyangkut kepentingan pribadi misalnya masalah jual beli sewa menyewa
Pembagian warisan 2 hukum publik hukum yang mengatur hubungan antara negara dengan
organ negara atau hubungan negara dengan perseorangan yang menyangkut kepentingan
umum

Dalam rangka menegakkan hukum aparatur penegak hukum harus menunaikan tugas
sesuai dengan sumber yang ada dalam hukum, sumber, hukum digolongkan menjadi dua
yaitu

1. hukum material hukum yang memuat peraturan-peraturan yang mengatur


kepentingan-kepentingan dan hubungan-hubungan yang berupa perintah-perintah
dan larangan-larangan.
2. hukum formal atau disebut juga hukum acara peraturan hukum yang mengatur
tentang cara bagaimana mempertahankan dan menjalankan peraturan hukum
material

Dalam upaya mewujudkan sistem hukum nasional yang bersumber pada Pancasila
dan UUD NRI 1945 bukan hanya diperlukan pembaruan materi hukum tetapi yang lebih
penting adalah pembinaan aparatur hukum sebagai pelaksanaan dan penegakan hukum di
negara Indonesia pemerintah bukan hanya harus tunduk dan menjalankan hukum tetapi juga
harus aktif memberikan penyuluhan hukum kepada segenap masyarakat agar masyarakat
semakin sadar hukum Dengan cara demikian akan terbentuknya perilaku warga negara yang
menjunjung tinggi hukum serta taat pada hukum nurwahdania at all 2016.

CRITICAL BOOK REVIEW 32


BAB VIII

WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA

1. Pendahuluan

Setiap bangsa mendapatkan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa berupa alam dengan
segala isinya yang berbeda antara satu wilayah dengan wilayah lain. Demikian pula manusia
sebagai ciptaan tuhan yang maha esa dibekali dengan akal budi yang mewajibkan untuk
mengarungi samudra kehidupan ini dengan senantiasa dalam mengembangkan hubungan
yang baik antar sesama lingkungan alam hubungan dan penciptaan.

Manusia dan bumi merupakan dua unsur yang tidak dapat dipiasahkan setelah
manusia membentuk kelompok dan membentuk kumpulan bangsa, manusia itu kemudian
menyatakan, bahwa tana (bumi)yang dipijkannya sebagai tempat tinggalnya daoat
dipisahkan, sudah barang tertentu perebutan ruang/wilayah akan tinggalnya tidak dapat
dipisahkan, sudah barang tentu perebutan dengan apa yang dimilikinya.

2. Pengertian Geopolitik

Istilah geopolitik semula diartikan oleh frederich ratzel 1844 sebagai ilmu bumi
politik atau political geografi istilah ini kemudian dikembangkan dan diperluas oleh sarjana
ilmu politik Swedia Rudolf kjellen 1864 dan Karl haushofer dari Jerman menjadi geografi
politik dan disingkat geopolitik perbedaan dari dua istilah di atas terletak pada titik perhatian
dan tekanannya Apakah pada bidang geografi atau politik ilmu bumi politik atau political
Geografi mempelajari fenomena geografi dari aspek politik sedangkan geopolitik
mempelajari fenomena fenomena politik dari aspek.

Berdasarkan pengertian di atas geopolitik dapat diartikan sebagai sistem politik atau
peraturan-peraturan dalam wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh
yang didorong oleh aspirasi National Geographic atau kepentingan yang titik beratnya
terletak pada pertimbangan geografi wilayah atau teritorial dalam arti luas lautan negara yang
apabila dilaksanakan dan berhasil akan berdampak langsung atau tidak langsung kepada
sistem politik suatu negara. (Kaelan dan Zubaidi 2007 : 122)

3. Paham geopolitik Indonesia

Pandangan geopolitik bangsa Indonesia yang didasarkan pada nilai-nilai ketuhanan


dan kemanusiaan yang luhur dengan jelas tertuang di dalam Pembukaan UUD NRI 1945

CRITICAL BOOK REVIEW 33


bangsa Indonesia adalah bangsa yang cinta damai Tetapi lebih cinta kemerdekaan bangsa
Indonesia menolak segala bentuk penjajahan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan Oleh karena itu wawasan nusantara adalah geopolitik Indonesia.

Berdasarkan pengertian bahwa dalam wawasan nusantara terkandung konsepsi


geopolitik Indonesia yaitu unsur ruang yang kini berkembang tidak saja secara fisik geografis
melainkan dalam pengertian secara keseluruhan.

4. Konsep dasar wawasan nusantara

Wawasan nusantara merupakan cara pandang cara melihat cara meninjau bangsa
Indonesia terhadap terhadap diri dan lingkungannya wawasan ini berkembang Berdasarkan
sejarah. Budaya, falsafah keadaan geografis serta kepentingan bangsa yang bersangkutan
wawasan nusantara. bagi bangsa Indonesia merupakan pegangan dalam menyikapi
permasalahan yang menyangkut berbagai aspek kehidupan nasional Wawasan nusantara.

Sebagai wawasan Nasional Indonesia merupakan penjabaran tujuan nasional yang telah
dijelaskan dengan kondisi posisi dan geografis Indonesia dan merupakan pedoman pola pikir
serta pola tindak dalam rangka mewujudkan cita-cita nasional.

Sifat dan ciri wawasan Nusantara

1. Manunggal maksudnya keserasian dan keseimbangan yang dinamis dalam segala


aspek kehidupan baik aspek alamiah maupun aspek sosial Manunggal meliputi
a) Manunggal di bidang wilayah maksudnya wilayah Republik Indonesia terdiri dari
beribu-ribu pulau besar dan kecil dan dipisahkan serta dihubungkan oleh lautan dan
selat harus dijaga dan usahakan tetap menjadi satu kebulatan wilayah nasional dengan
segala isi dan kekayaannya.
b) Manunggal di bidang bangsa bahwa bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam
suku bangsa dan berbicara di dalam berbagai macam bahasa daerah
c) Maunggal di bidang politik karena bahasa Indonesia hanya mengenai satu ideologi
yaitu ideologi Pancasila maka di bidang politik perlu diwujudkan membina kestabilan
politik .
d) Manunggal di bidang ekonomi bahwa kekayaan wilayah bangsa yang baik potensial
maupun efektif adalah modal dan milik bersama bangsa dan 2 kebutuhan hidup
sehari-hari tersedia merata di seluruh wilayah indonesia.

CRITICAL BOOK REVIEW 34


e) Manunggal di bidang sosial bahwa masyarakat Indonesia adalah satu berkehidupan
bangsa harus merupakan satu kehidupan homogen dengan tingkat kemajuan
masyarakat yang seimbang .
f) Manunggal di bidang kebudayaan bahwa kebudayaan Indonesia adalah salah satu
corak agama Buddha yang menggambarkan kekayaan budaya bangsa.
g) Manunggal di bidang pertahanan keamanan bahwa seluruh kepulauan nusantara harus
merupakan satu kesatuan pertahanan dan keamanan
h) Manunggal di bidang psikologi bahwa secara psikologis bangsa Indonesia merasa
dirinya satu merasa senasib dan sepenanggungan sebangsa dan setanah air.
i) Berkeseimbangan bahwa selain orientasi hidup meninggal harus juga berimbang
antara dunia dan akhirat antara jiwa dengan pikiran.
2. Utuh menyeluruh artinya untuh menyeluruh bagi nusantara dan rakyat indonesia
sehingga merupakan satu kestuan yang bulat dan tidak dapat dipecah-pecah oleh
kekuatan dan kekuasaan apapun dan bagaimana pun sesuai dengan satu nusa, satuu
bangsa dan satu bahasa.

BAB XI

Ketahanan Nasional

1. Pendahuluan

Dalam pembukaan UUD NRI 1945 menyatakan bahwa bangsa indonesia memiliki
cita0cita yang luhur menjadi bangsa yang adil dan makmur. Untuk mencpai cita-cita tersebut
setiap bangsa selalu menghadapi berbagai tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan.
Maka setiap bangsa harus memiliki kemampuan untuk mengembangkan kekuatan agar dapat
memiliki ketahanan nasional.

2. Pengertian Ketahanan Nasional

Ketahanan nasional merupakan istilah khas indonesia yang muncul pada tahun 1960-
an. Istilah ketahanan nasional dalam bahasa inggris bisa disebut sebagai national resillence.
Dalam terminologi barat, terminologi yang kurang lebih semakna dengan ketahanan nasional,
dikenal dengan istilah national power (kekuatan nasional) (Ditjendikti, 2012:153)

Pada tahun 1973 Konsepsi ketahanan nasional dimasukkan ke dalam garis Besar
Haluan Negara (GBHN), yakni mulai GBHN 1973 sampai dengan GBHN 1998. Adapun
rumusan konsep ketahanan nasional dalam GBHN tahun 1998. Adalah sebagai berikut :

CRITICAL BOOK REVIEW 35


1. Untuk tetap memungkinkan berjalannya pembangunan nasional yang selalu harus
menuju yang ingin dicapai dan agar dapat secara efektif dielakkan dari hambatan,
ancaman dan gangguan yag timbul baik dari luar maupun dalam.
2. Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis yang merupakan integrasi dari kondisi
tiap aspek kehidupan bangsa dan negara
3. Ketahanan nasional meliputi ketahanan ideologi, ketahanan politik, ketahanan
ekonomi dan ketahanan sosial budaya dan ketahanan pertahanan keamanan
3. Sifat-sifat ketahanan Nasional

Sifat-sifat ketahanan nasional adalah sebagai berikut :

1) Mandiri, artinya ketahanan nasional percaya pada kemampuan dan kekuatan dan
keuletan dan ketangguhan yang menyandang prinsip tidak mudah menyerah serta
bertumpu pada identitas, integritas dan kepribadian bangsa.
2) Dinamis, artinya ketahanan nasional tidaklah tetap melainkan dapat meningkat dan
menurun tergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara, serta kondisi
lingkungan startegisnya.
3) Manunggal, artinya ketahanan nasional memiliki sifat integrative yang diartikan
terwujudnya kesatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi danselaras diantara
seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
4) Wibawa, artinya ketahanan nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat manunggal
dapat diwujudkan kewibaan nasional yang akan diperhitungkan oleh pihak lain
sehingga dapat menjadi daya tangkal suatu negara.
5) Konsultasi dan kerjasama, artinya ketahanan nasional tidak menutamakan sikap
konfrontatif dan antagonis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata,
tetapi lebh pada sikap konsultatif dan kerjasama serta saling menghargai dan
mengandalkan kekuatan moral dan kepribadian bangsa.

Basrie mengemukakan bahwa unsur yang diperlukan untuk membangun ketahanan nasional
yaitu :

1. Ketahanan individu yaitu ketahanan dimiliki oleh seorang warga negara yang sehat
jasmani dan rohani
2. Ketahanan keluarga yaitu ketahanan dimiliki oleh suami istri dan anak dalam keluarga
yang harmonis dalam menciptakan kerukunan.

CRITICAL BOOK REVIEW 36


3. Ketahanan wilayah yaitu ketahanan yang dimiliki oleh masyarakat di daerah dengan
menciptakan stabilitas wilayah secara sejahtera dan aman.
4. Ketahanan nasional yaitu pertahanan yang dimiliki oleh negara untuk menciptakan
stabilitas nasional.

Menurut Hans morgenthau ada dua faktor yang memberikan kekuatan bagi suatu
negara yaitu pertama faktor-faktor yang relatif stabil terdiri atas geografi dan sumber daya
alam dan kedua faktor-faktor yang relatif berubah terdiri atas kemampuan industri militer
demografi karakter nasional moral nasional kualitas diplomasi dan kualitas
pemerintahkualitas diplomasi.James Lee RayUnsur kekuatan nasional negara terbagi menjadi
dua faktor, yaitu

a.Tangible factors terdiri atas penduduk, kemampuan industry, dan militer.

b. Intangible factors terdiri atas karakter nasional, moral nasional, dan kualitaS
kepemimpinan.

Kekuatan nasional menurut Palmer & PerkinsUnsur-unsur kekuatan nasional terdiri


atas tanah, sumberdaya, penduduk, teknologi, idiologi, moral, dan kepemimpinan.Unsur
kekuatan nasional menurut Parakhas ChandraUnsur-unsur kekuatan nasional terdiri atas tiga,
yaitu

a. Alamiah terdiri atas geografi, sumberdaya, dan penduduk;

b. Sosial terdiri atas perkembangan ekonomi, struktur politik, budaya dan moral
nasional;

c. Lain-lain: ide, inteligensi, dan diplomasi, kebijakan kepemimpinan.

5. Konsepsi ketahanan nasional

Tidak memandang aspek aspek astagatra secara terpisah melainkan secara


berhubungan di mana aspek yang secara satu senantiasa berhubungan erat dengan lainnya
sedangkan keseluruhannya merupakan suatu konfigurasi yang menimbulkan daya tahan
nasional.

1) Ketahanan Nasional dari Aspek Tri Gatra


a. Aspek kedudukan geografi

CRITICAL BOOK REVIEW 37


Geografi atau wilayah menentukan kekuatan nasional negara karena geografis dalam
merupakan bentuk luas posisi geografis dan daya dukung wilayah negara apabila secara
geografi memiliki potensi yang besar seperti wilayah luas dan strategis dapat menjadi modal
besar dalam mendukung ketahanan nasional.

b. Aspek kekayaan alam pada dasarnya sumber kekayaan alam dalam suatu wilayah
kualitas maupun kuantitas yang sangat diperlukan bagi kehidupan nasional untuk
keberadaan perlu dijaga kelestariannya.
c. Aspek keadaan dan kemampuan penduduk masalah penduduk sangat besar
pengaruhnya terhadap upaya Membina dan mengembangkan ketahanan nasional.
2) Ketahanan nasional dari Aspek Panca Gatra

Pancagatra adalah aspek-aspek kehidupan nasional yang menyangkut kehidupan dan


pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat dan bernegara dengan ikatan-ikatan, aturan-
aturan dan norma-norma tertentu. Seperti yang telah disebutkan diatas, terdapat beberapa hal
yang termasuk aspek pancagatra adalah sebagai berikut.

a. Aspek Ideologi

Aspek Ideologi suatu negara diartikan sebagai guiding of principles atau prinsip yang
dijadikan dasar suatu bangsa. Ideologi adalah pengetahuan dasar atau cita-cita. Ideologi
merupakan konsep yang mendalammengenai kehidupan yang dicita-citakan serta yang ingin
diiperjuangkan dalam kehidupan nyata. Ideologi dapat dijabarkan ke dalam sistem nilai
kehidupan, yaitu serangkaian nilai yang tersusun secara sistematis dan merupakan kebulatan
ajaran dan doktrin.

b. Aspek Politik

Aspek Politik diartikan sebagai asas, haluan, atau kebijaksanaan yang digunakan
untuk mencapai tujuan dan kekuasaan. Kehidupan politik dapat dibagi kedalam dua sektor
yaitu sektor masyarakat yang memberikan input (masukan) dan sektor pemerintah yang
berfungsi sebagai output (keluaran). Sistem politik yang diterapkan dalam suatu negara
sangat menentukan kehidupan politik di negara yang bersangkutan. Upaya bangsa Indonesia
untuk meningkatkan ketahanan di bidang politik adalah upaya mencari keseimbangan dan
keserasian antara keluaran dan masukan berdasarkan Pancasila yang merupakan pencerminan
dari demokrasi Pancasila.

c. Aspek Ekonomi

CRITICAL BOOK REVIEW 38


Kegiatan ekonomi adalah seluruh kegiatan pemerintah dan masyarakat dalam
mengelola faktor produksi dan distribusi barang dan jasa untuk kesejahteraan rakyat. Upaya
meningkatkan ketahanan ekonomi adalah upaya meningkatkan kapasitas produksi dan
kelancaran barang dan jasa secara merata ke seluruh wilayah negara. Upaya untuk
menciptakan ketahanan ekonomi adalah melalui sistem ekonomi yang diarahkan untuk
kemakmuran rakyat.

d. Aspek Sosial Budaya

Sosial budaya dapat diartikan sebagai kondisi dinamika budaya bangsa yang berisi
keuletan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi
ancaman, tantangan, halangan, dan gangguan (ATHG). Gangguan dapat datang dari dalam
maupun dari luar, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang membahayakan
kelangsungan hidup sosial NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Esensi ketahanan
budaya adalah pengaturan dan penyelenggaraan kehidupan sosial budaya. Ketahanan budaya
merupakan pengembangan sosial budaya dimana setiap warga masyarakat dapat
mengembangkan kemampuan pribadi dengan segenap potensinya berdasarkan nilai-nilai
Pancasila.

e. Aspek Pertahanan dan Keamanan

Aspek Pertahanan dan keamanan diartikan sebagai kondisi dinamika dalam kehidupan
pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan
mengatasi ATHG yang membahayakan identitas, integritas, dan kelangsungan hidup bangsa
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

CRITICAL BOOK REVIEW 39


KELEMAHAN DAN KELEBIHAN ISI BUKU
Kelebihan Isi buku Utama

 Dalam hal penjelasan buku utama lebih ringkas penjelasannya namun mudah
dimengerti oleh para reviewer.
 Banyak mencantumkan pendapat beberapa para ahli sehingga mendukung
dalam kegiatan informasi
 Mencantumkan ilustrasi tentang berbagai materi sehingga mendukung dalam
hal pemahaman
 Pada bab yang menjelaskan negara konsitusi pembahasan yang dijelaskan
sangat menarik terdapat banyak penjelasan yang dicantumkan oleh para ahli
tersebut.

Kelebihan buku Pembanding

 Pada buku pembanding materi yang disajikan terkait materi demokrasi buku
pembanding lebih mendalam penjelasannya dibandingkan buku utama.
 Banyak mencantumkan contoh-contoh pada setiap materi yang dicantumkan
 Banyak mencantumkan juga para pendapat dari para ahli yang terkait
 Banyak mencantumkan UUD yang terkait akan materi

Kelemahan Buku Utama

 Materi yang disajikan tidak mendalam, materi yang disajikan hanya dasar-
dasar dari teori tersebut.
 Mencantumkan skema dalam materi tetapi tidak ada penjelasan pada skema
terkait materi tersebut.

Kelemahan Buku Pembanding

 Dalam hal penulisan materi tersebut penulisannya kurang rapi dan jarak yang
digunakan dalam hal penulisaannya sangatlah rapat.
 Tidak mencantumkan gambar-gambar ataupun ilustarsi tentang materi seperti
yang ada di buku utama

CRITICAL BOOK REVIEW 40


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pendidikan kewarganegaraan diselenggarakan untuk membekali para mahasiswa


selaku calon pemimpin di masa depan dengan kesadaran bela Negara serta kemampuan
berpikir secara komprehensif integral dalam rangka ketahanan nasional kesadaran bela
Negara ini berwujud sebagai kerelaan dan kesadaran melakukan kelangsungan hidup bangsa
dan Negara melalui bidang profesinya masing-masing.Berfikir secara komprehensif integral
disini memmiliki pengertian berfikir secara menyeluruh tanpa keluar dari pokok
permasalahan atau pembahasan.

3.2 Saran

Sebagai seorang mahasiswa kita harus menumbuhkan rasa nasionalisme kita terhadap
indonesia agar terwujudnya kelangsungan hidup bangsa dan negara yang berfikir secara
komprehensif.

CRITICAL BOOK REVIEW 41


DAFTAR PUSTAKA
Gandamana Apiek, 2019. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi,Medan.
HARAPAN CERDAS

Junaidi Muhammad, 2013. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogayakarta, GRAHA ILMU

CRITICAL BOOK REVIEW 42

Anda mungkin juga menyukai