Anda di halaman 1dari 4

Dance, sex, dance.

The hopes & fears of Muzaffarpur's red


light sex slaves (RT Documentary)
Seperti yang ditugaskan, saya disini berperan sebagai Ulama. Seoarang
pemuka agama atau pemimpin agama yang saya anut yaitu Agama Islam. Pendapat
saya setalah monoton video dari youtube yang berjudul “Dance, sex, dance. The
hopes & fears of Muzaffarpur's red light sex slaves (RT Documentary)” saya sangat
kecewa dan juga menyesal. Tidak hanya kecewa kepada mereka atau masyarakat
yang melakukan hal sekotor itu. Tapi juga dari pemerintah sana yang masih tidak
bisa dan pecus untuk menghapus sesuatu yang kotor itu yang sudah menjadi budaya
atau hal yang lumrah.
Dalam agama saya terdapat hukum bahwa berzina dan semacamnya adalah
dosa yang sangat keji.

ً ‫س ِب‬
‫يلا‬ َ ‫سا َءاا‬ َ ً ‫شة‬
َ ‫ااو‬ ِ َ‫وااالزنَااۖاإِنَّهاا َكانَااف‬
َ ‫اح‬ ِ ‫َاو َلااتَ ْق َرب‬
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.(QS Al Isra ayat 32)

Dari ayat di atas sudah jelas bahwasannya seburuk-buruknya kita, kita harus
menjauhi perbuatan-perbuatan yang berkaitan dengan zina. Zina disini adalah
perbuatan persetubuhan antara laki-laki dan perempuan yang tidak
terikat pernikahan atau perkawinan. Secara umum, zina bukan hanya di saat
manusia telah melakukan hubungan seksual, tetapi segala aktivitas-aktivitas
seksual yang dapat merusak kehormatan manusia termasuk dikategorikan zina.
Masyarakat-masyarakat dalam video tersebut para perempuan yang masih di bawah
umur, perempuan yang masih memiliki masa depan cerah, perempuan yang
seharusnya bisa mendapat Pendidikan yang lebih bagus agar dapat mendapatkan
pekerjaan yang halal atau bersih. Malah dipaksa untuk berkerja yang kategorinya
sudah mengundang hawa nafsu yang pasti itu tidaklah halal dan bahkan buruk atau
haram. Mereka disuruh untuk menari, menyanyi bahkan dipaksa untuk bersetubuh
terhadap orang yang tidak mereka kenal atau terhadap orang yang tidak ada
hubungan suami istri atau pernikahan. Itu semua perbuatan maksiat, tindakan yang
sangat melanggar moral dan norma di agama saya. Tuhan saya, Allah SWT tidak
suka dengan hal-hal yang berbau zina. Bahkan membencinya.

Artinya: “Tiga (jenis manusia) yang tidak diajak bicara oleh Allah pada hari
kiamat dan tidak pula Allah menyucikan mereka dan tidak memandang kepada
mereka, sedang bagi mereka siksa yang pedih, yaitu: laki-laki tua yang suka
berzina, seorang raja pendusta dan orang miskin yang sombong” (HR. Muslim).

Penyesalan saya tidak berhenti disitu. Saya menyesalkan orang tua yang
memaksa anak perempuannya yang masih dibawah umur untuk melakukan
pekerjaan‫“ا‬kotor”‫ا‬tersebut.‫ا‬Mereka‫ا‬disuruh‫ا‬untuk‫ا‬menyanyi‫ا‬dan‫ا‬menari.‫ا‬Namun‫ا‬
pasti yang paling‫ ا‬parah‫ ا‬adalah‫ ا‬mereka‫ ا‬disuruh‫ ا‬untuk‫ ا‬menjadi‫“ ا‬budak‫ ا‬sek”.‫ا‬
Astagfirullah, mengapa para orang tua tersebut tidak mempekerjakan atau kalau
bisa meminta bantuan kepada anaknya untuk mencari uang yang lebih halal, lebih
bersih walaupun dengan penghasilan tidak seberapa. Apa mereka tidak kasihan
pada anak-anak mereka? Di video tersebut dijelaskan bahwa para laki-laki buaya
yang memesan pelayan mereka dalam keadan mabuk. Saya juga melihat bahwa ada
beberapa‫ا‬narasumber‫ا‬atau‫“ا‬korban”‫ا‬dari‫ا‬budak‫ا‬seks‫ا‬tersebut‫ا‬dipukuli, terkadang
mereka disuruh untuk bermain hal-hal yang sangat kotor. Bagaiman mereka bisa
melakukan hal sekeji itu?
Dan‫ ا‬juga‫ ا‬ada‫ ا‬beberapa‫ ا‬perempuan‫ ا‬yang‫ ا‬masih‫ ا‬belia‫“ ا‬terpaksa”‫ ا‬untuk‫ا‬
melakukan perkerjaan tersebut. Dikarenakan kondisi keluarga yang ekonominya
terpuruk. Bagaimana bisa mereka memberi makan kepada keluarga mereka dengan
makan-makan yang haram atau yang dilarang keras oleh Agama Islam? Mengapa
bisa haram? Karena makan tersebut dari pekerjaan yang di haramkan oleh Allah
SWT.
firman Allah SWT ayat berikut ini

‫او ْال َام ْوقوذَةا‬


َ ‫او ْالم ْن َخنِقَة‬ َّ ‫او َمااأ ِه َّلا ِلغَي ِْر‬
َ ‫اَّللاِابِ ِه‬ َ ‫ير‬ ْ ‫اولَحْ م‬
ِ ‫اال ِخ ْن ِز‬ َ ‫اوالدَّم‬ ْ ‫علَيْكم‬
َ ‫اال َم ْيت َة‬ ْ ‫ح ِر َم‬
َ ‫تا‬
‫اوأ َ ْنات َ ْست َ ْقسِمواا‬
َ ‫ب‬ِ ‫علَىاالنُّص‬ َ ‫حا‬
‫او َمااذ ِب َا‬ َّ ‫او َمااأ َ َكلَاال‬
َ ‫سبعا ِإ َّلا َمااذَ َّكيْت ْم‬ َ ‫اوالنَّ ِطي َحة‬َ ‫َو ْالمت ََر ِديَة‬
ْ ‫اخش َْو ِنا‬
‫ۚااليَا ْو َما‬ ْ ‫او‬ ِ ‫ساالَّذِينَ ا َكفَر‬
َ ‫واام ْنادِينِك ْمافَ َلات َْخش َْوه ْم‬ ْ ‫ْقا‬
َ ِ‫ۗااليَ ْو َمايَئ‬ ٌ ‫ِب ْاْل َ ْز َل ِماۚا َٰذَ ِلك ْمافِس‬
‫ْل َمادِينًااۚافَ َم ِنااضْط َّرافِيا‬ ِ ْ ‫ضيتا َلكم‬
‫ااْلس َ ا‬ َ ‫اوأَتْ َم ْمتا‬
َ ِ‫علَيْك ْمانِ ْع َمت‬
ِ ‫ياو َر‬ َ ‫أ َ ْك َم ْلتا َلك ْمادِينَك ْم‬
‫ار ِحي ٌما‬
َ ‫ور‬ َّ ‫اْلثْ ٍماۙافَإ ِ َّن‬
ٌ ‫اَّللاَاغَف‬ ِ ِ ٍ‫غي َْرامت َ َجانِف‬ َ ‫َم ْخ َم‬
َ ‫صةٍا‬

Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan)


yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh,
yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu
menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan
(diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan
anak panah itu) adalah kefasikan.

Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu,
sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari
ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu
nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa
terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS Al Maidah ayat 3)

Sudah dijelaskan di atas bahwa sangat tidak diperbolehkan makan dari uang
yang berasal dari pekerjaan kotor. Kalau anak-anak kecil yang masih dalam masa
pertumbuhan makan-makanan haram, nanti makanan tersebut akan menjadi darah
dan daging mereka. Menjadikan mereka penuh dengan dosa atau tidak suci yang
tidak bisa dihilangkan. Padahal mereka tidak tahu kalau mereka makan-makanan
haram. Namun mereka tetap terkena imbasnya. Astafirullah. Kasihan sekali
mereka. Saya mengutuk perbuatan mereka. Mereka nanti akan dibalas sesuai
dengan perbuatan mereka yang melanggar norma dan hokum-hukum di agama
saya.
Seharusnya masyarkat disana harus saling membantu terhadap orang-orang
yang terpaksa melakukan hal tersebut. Bukan malah menganggap hal tersebut
adalah hal yang lumrah. Harusnya mereka berusaha untuk merubah stigma buruk
yang melekat pada masyarkat tersebut. Saling membantu agar tidak terjadi hal-hal
yang kotor tersebut. Dan menjadikan masyakarat disana sejahtera dan damai tanpa
harus mengorbanka atau melakukan hal kotor tersebut.

Anda mungkin juga menyukai