Anda di halaman 1dari 4

Windy dan Bricita sedang duduk di kursi taman gazebo, tiba tiba penjual kerupuk datang..

Penjual kerupuk : "Ngapunten mbak, niki kula gadah kerupuk, menawi mbak e bandhe
tumbas.."

Windy : "Heh, situ nyuruh saya beli kerupuk situ?! Rp3.000 an?! Saya bisa beli serumah -
rumah situ! Ih ih... Mana tangannya dekil lagi, nggak yakin deh kalau kerupuknya higienis!"

Penjual kerupuk hanya tersenyum dan terdiam, lalu ia meninggalkan lokasi.

Bricita : "Eh kenapa kamu nggak beli aja? Itu kan murah, siapa tau rasanya enak.."

Windy : "Ih, ngapain beli? Masa kamu tadi nggak lihat tangannya dekil?"

Bricita : "Yaudah deh, ayo ayo kita pulang.."

Mereka berdua pun pergi meninggalkan gazebo

HARI KEDUA
Windy dan Bricita sedang duduk di tempat biasanya, ya gazebo, itu adalah tempat favorit
mereka.

Windy mengeluarkan dompet yang ada di tasnya dan ia sedang menghitung uang yang ada
di dompetnya.

Windy : "Bricit, uangku udah banyak, enaknya tak buat apa?"

Bricita : "Tabung in aja Win, buat masa depanmu"

Windy pun menaruh dompetnya lagi ke tas.

Windy : "Ayo makan!"

Bricita dan Windy mengeluarkan bekal mereka dari tas.

-MAKAN-

Windy : "Bri, aku ke toilet dulu ya, sekalian cuci tangan"

Bricita : "He'em.."

Membatin..
Bricita : "Sombong banget sih, mentang-mentang duit banyak aja dipamerin ke aku."
Bricita mengambil uang Windy yang ada di dompet dalam tas, lalu Bricita terburu - buru
mengembalikan dompet tersebut ke tempatnya, namun Bricita tidak sadar jika dompet
tersebut jatuh, lalu Bricita menyusul Windy ke toilet.

Tiba - tiba penjual kerupuk datang, lalu ia melihat ada dompet yang terhatuh, penjual
kerupuk pun mengambil dompet tersebut.

Tiba - tiba Bricita dan Windy kembali dari toilet, mereka melihat penjual kerupuk sedang
memegang dompet Windy.

Windy : "Eh, itu dompet aku ngapain ada di kamu?!"

Penjual kerupuk : "Ini saya mau ngembaliin ke mbaknya yang tadinya jatuh di bawah meja."

Windy : "Alah.. Nggak percaya, itu buktinya dompet saya kamu pegang!"

Penjual kerupuk : "Ya sudah kalau mbaknya nggak percaya, ini dompetnya saya kembalikan."

Penjual kerupuk pun beranjak pergi dari lokasi.

Bricita : "Ya sudah ya Win aku pulang dulu." Kata Bricita sambil berkemas-kemas

Windy : "Iya Bricit, see you ya.."

Setelah Windy mengemasi barangnya, ia mengecek dompetnya.

Windy : "Eh, uangku ilang mesti yang ngambil penjual kerupuk tadi!"

Ternyata, ibu tukang sapu melihatnya.

Tukang sapu : "Eh mbak.."

Ibu tukang sapu memanggil Windy

Windy : "Iya ada apa ya Bu?" Windy menghampiri

Tukang sapu : "Sebenarnya yang ngambil uang mbak bukan penjual kerupuk, tapi temen
Mbak sendiri.."

Windy : "Masa siih bu? Nggak percaya deh, anaknya baik kok Bu nggak mungkin dia
bohong.."

Tukang sapu : "Jadi gini mbak ceritanya, pas mbak ke toilet teman mbak mengotak-atik tas
mbak dan mengambil dompet mbak ia mengambil uang yang ada di dompet mbak. Saya kira
itu dompet teman mbak terus teman mbak pergi dengan buru-buru, tapi dompet mbak
jatuh terus penjual kerupuk lewat dan mengambil dompet mbak. Nah itu pas mbak dan
teman mbak.."

Windy : "Ah Ibu nggak percaya ah Ya udah aku pamit dulu ya!"

Tukang sapu : "Jangan mudah percaya sama temen mbak"

-- pulang --

Windy membatin "Masa sih Bricita yang ngambil.."

Windy pun terngiang-ngiang dengan kalimat "Jangan mudah percaya teman mbak" lalu
lama-kelamaan dia curiga

Hari 3

Bricita dan Windy sedang duduk


Windy : "Bricit, jagain tasku dulu ya aku mau ke kamar mandi"

Bricita : "Iya Win"

Setelah Windy kembali dari kamar mandi, Windy memergoki Bricita yang sedang mengotak-
atik tas Windy, lalu Windy pun menghampiri Bricita dengan rasa kesal.

Windy : " Oh jadi kamu mau nyuri uang aku?! Bener ya kata ibu kemarin, nggak nyangka deh
buat apa coba kamu curi uang aku?!

Bricita : "Nganu Win, aku lagi butuh uang buat beli helm Bogo..."

Dengan rasa kecewa ini pun meninggalkan kita dan saat di jalan Windy bertemu dengan
penjual kerupuk

Penjual kerupuk : "Eh eh berhenti dulu, maaf ya aku kira kemarin kamu yang nyuri uang aku,
ternyata itu temanku."

Penjual kerupuk : "Iya nggak papa aku tahu kok kamu pasti curiga kemarin karena aku yang
pegang dompet kamu"

Windy : "Ya sudah, ayo kita pergi?"

Berjalan...

Narator : Itulah Pentingnya kejujuran, jika kita ingin mempunyai sahabat yang setia kita
harus jujur satu sama lain jangan ada kebohongan di antara persahabatan. Jangan menilai
orang hanya dari luarnya saja..

TAMATT

Anda mungkin juga menyukai