Penjual kerupuk : "Ngapunten mbak, niki kula gadah kerupuk, menawi mbak e bandhe
tumbas.."
Windy : "Heh, situ nyuruh saya beli kerupuk situ?! Rp3.000 an?! Saya bisa beli serumah -
rumah situ! Ih ih... Mana tangannya dekil lagi, nggak yakin deh kalau kerupuknya higienis!"
Bricita : "Eh kenapa kamu nggak beli aja? Itu kan murah, siapa tau rasanya enak.."
Windy : "Ih, ngapain beli? Masa kamu tadi nggak lihat tangannya dekil?"
HARI KEDUA
Windy dan Bricita sedang duduk di tempat biasanya, ya gazebo, itu adalah tempat favorit
mereka.
Windy mengeluarkan dompet yang ada di tasnya dan ia sedang menghitung uang yang ada
di dompetnya.
-MAKAN-
Bricita : "He'em.."
Membatin..
Bricita : "Sombong banget sih, mentang-mentang duit banyak aja dipamerin ke aku."
Bricita mengambil uang Windy yang ada di dompet dalam tas, lalu Bricita terburu - buru
mengembalikan dompet tersebut ke tempatnya, namun Bricita tidak sadar jika dompet
tersebut jatuh, lalu Bricita menyusul Windy ke toilet.
Tiba - tiba penjual kerupuk datang, lalu ia melihat ada dompet yang terhatuh, penjual
kerupuk pun mengambil dompet tersebut.
Tiba - tiba Bricita dan Windy kembali dari toilet, mereka melihat penjual kerupuk sedang
memegang dompet Windy.
Penjual kerupuk : "Ini saya mau ngembaliin ke mbaknya yang tadinya jatuh di bawah meja."
Windy : "Alah.. Nggak percaya, itu buktinya dompet saya kamu pegang!"
Penjual kerupuk : "Ya sudah kalau mbaknya nggak percaya, ini dompetnya saya kembalikan."
Bricita : "Ya sudah ya Win aku pulang dulu." Kata Bricita sambil berkemas-kemas
Windy : "Eh, uangku ilang mesti yang ngambil penjual kerupuk tadi!"
Tukang sapu : "Sebenarnya yang ngambil uang mbak bukan penjual kerupuk, tapi temen
Mbak sendiri.."
Windy : "Masa siih bu? Nggak percaya deh, anaknya baik kok Bu nggak mungkin dia
bohong.."
Tukang sapu : "Jadi gini mbak ceritanya, pas mbak ke toilet teman mbak mengotak-atik tas
mbak dan mengambil dompet mbak ia mengambil uang yang ada di dompet mbak. Saya kira
itu dompet teman mbak terus teman mbak pergi dengan buru-buru, tapi dompet mbak
jatuh terus penjual kerupuk lewat dan mengambil dompet mbak. Nah itu pas mbak dan
teman mbak.."
Windy : "Ah Ibu nggak percaya ah Ya udah aku pamit dulu ya!"
-- pulang --
Windy pun terngiang-ngiang dengan kalimat "Jangan mudah percaya teman mbak" lalu
lama-kelamaan dia curiga
Hari 3
Setelah Windy kembali dari kamar mandi, Windy memergoki Bricita yang sedang mengotak-
atik tas Windy, lalu Windy pun menghampiri Bricita dengan rasa kesal.
Windy : " Oh jadi kamu mau nyuri uang aku?! Bener ya kata ibu kemarin, nggak nyangka deh
buat apa coba kamu curi uang aku?!
Bricita : "Nganu Win, aku lagi butuh uang buat beli helm Bogo..."
Dengan rasa kecewa ini pun meninggalkan kita dan saat di jalan Windy bertemu dengan
penjual kerupuk
Penjual kerupuk : "Eh eh berhenti dulu, maaf ya aku kira kemarin kamu yang nyuri uang aku,
ternyata itu temanku."
Penjual kerupuk : "Iya nggak papa aku tahu kok kamu pasti curiga kemarin karena aku yang
pegang dompet kamu"
Berjalan...
Narator : Itulah Pentingnya kejujuran, jika kita ingin mempunyai sahabat yang setia kita
harus jujur satu sama lain jangan ada kebohongan di antara persahabatan. Jangan menilai
orang hanya dari luarnya saja..
TAMATT