Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fabrikasi adalah suatu rangkaian pekerjaan dari beberapa komponen material dirangkai
menjadi satu dengan pelaksanaan setahap demi setahap sampai menjadi suatu bentuk salah
satu dari tipe-tipe konstruksi sehingga dapat dipasang menjadi sebuah bentuk bangunan.
Pelaksanaan pengerjaannya melalui beberapa proses-proses produksi setahap demi setahap,
itu dinamakan proses cutting, proses drilling, proses assembling, proses welding, proses
finishing, proses marking, proses blasting, proses painting.Sedangkan saya disini akan
membicarakan pekerjaan fabrikasi untuk konstruksi baja yang ada pada umumnya . Mesin-
mesin yang berproduksi dengan baik, memudahkan para petugas khususnya yang berkaitan
dengan jalannya produksi. Bekerja sesuai dengan jadwal yang telah di tentukan, maka akan
dicapai mutu hasil yang terbaik dari setiap kali kegiatan produksi.
Maintenace merupakan kegiatan yang sangat penting pada setiap pabrik industri termasuk
PT. Westindo Utama Karya, karena kegiatan ini yang dapat mendukung proses produksi.
Dimana yang dihasilkan dari setiap produksi tergantung dari berbagai aspek, dan salah
satunya adalah kondisi mesin yang baik.

1.2 Tujuan Kerja Praktek


Tujuan umum kerja praktek ini adalah :
 Menerapkan teori yang telah di dapat selama kuliah dengan praktek yang terjadi
di lapangan.
 Melatih kemampuan mahasiswa dalam menganalisa dan mengobservasi, serta
memberi ide atau saran tehadap masalah yang terjadi berdasarkan ilmu yang di
dapat di bangku kuliah.
Tujuan khusus kerja praktek ini adalah :
 Tujuan dari studi literatur ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara merakit
serta maintenace setiap unit yang berkaitan.

1
 menambah kemampuan beradaptasi, komunikasi dan memahami lebih dalam
tentang tugas sebagai individu dan kelompok kerja.
 Meningkatkan motivasi mempelajari disiplin ilmu lainnya yang tidak di peroleh
dari perkuliahan.
1.3 Ruang Lingkup Bahasan
Penulis laporan ini dibatasi ruang lingkup permasalahan, yang mana akan dibahas
mengenai perawatan dan perbaikan pompa

1.4 Metodologi Kerja Praktek


Penulis disini melakukan penulisan berdasarkan metode kerja praktek,yaitu :
 Pengamatan langsung
 Wawancara/ interview
 Pengumpulan data
 Studi literature/ pustaka
.
1.5 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Dalam hal ini kegiatan Kerja Praktek dilakukan pada :
Hari : Senin s/d Jum’at
Jam : 07.45 s/d 16.00 WIB
Tanggal : 26 Desember 2012 s/d 26 Januari 2013
Tempat : Workshop PT. Westindo Utama Karya

2
1.6 Sistematika Penulisan
untuk mempermudah penulisan berdasarkan pengamatan langsung hasil kerja praktek,
antara lain :
 Lembar pengesahan
 Kata pengantar
 Daftar isi
 Daftar Gambar
 BAB 1 : PENDAHULUAN
Pada bab ini berisikan latar belakang, tujuan, ruang lingkup bahasan,
metode penulisan, sistematika.

 BAB II : PROFIL PERUSAHAAN


Pada bab ini membahas sejarah singkat perusahaan, struktur
organisasi, bidang usaha,ketenagakerjaan dan fasilitas pabrik.
 BAB III : TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini dibahas pengertian umum pompa,jenis-jenis pompa,
bagian utama pompa, perakitan dan maintenance
 BAB IV : PROSES PERAWATAN PADA MESIN BOR
 BAB V : KESIMPULAN
 DAFTAR PUSTAKA

3
BAB II

URAIAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Faco Global Engineering

PT Faco Global Engineering awalnyabernamaCV Cipta Serasi yang didirikan pada


tanggal 4 Juli 2001 bertempat di Kp. Bantarkopo Ds. Bantarjati RT 07/03 Kec.
Kelapanunggal Kab. Bogor. Perusahaan ini pada awalnya merupakan home industry yang
bergerak di bidang bengkel bubut yang bahan bakunya berasal dari besi yang merupakan
kebutuhan lokal. CV Cipta Serasi mulai bisa dioperasikan pada Juli 2004 yang merupakan
sebuah Perusahaan Persero. Modal perusahaan berasal dari modal sendiri, sehingga tidak
dimodali oleh pihak luar. CV Cipta Serasi kemudian ditingkatkan badan hukumnya menjadi
PT Cipta Serasipadatahun 2008.
PT Cipta Serasi bertempat di Kp. Bantarkopo Ds. Bantarjati RT 07/03 Kec.
Kelapanunggal Kab. Bogor, didirikan dengan akta notaris Florina Chrisanthi S.H di
Cileungsi Kab. Bogor, dengan No. 16 pada tanggal 21 Juni 2008 dan ditetapkan oleh
Keputusan Mentri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. PT Cipta Serasi
memiliki 4 workshop yang salah satunya atas nama PT Sumber Karya Sentanabertempat di
Kp. Bantarkopo Ds. Bantarjati RT 13/05 Kec. Kelapanunggal Kab. Bogor. Tetapi kedua PT
ini masih dalam satu naungan pemimpin perusahaan. Walaupun secara badan hukum
terpisah.
Pada tanggal 24 Juni 2011 PT Sumber Karya Sentana dan PT Cipta Serasi
menggabungkan diri. Tanggal 8 September 2011 penggabungan badan hukum berganti
nama menjadi PT Faco Global Engineering bertempat di Kp. Bantarkopo Ds. Bantarjati RT
07/03 Kec. Kelapanunggal Kab. Bogor, dibuat oleh Sulistyaningsih SH. Pada tanggal 29
Juli 2011, oleh Keputusan Mentri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.
AHU-44209.AH.01.02. PT Faco Global Engineering memiliki 4 workshop saat ini.

4
2.2 Struktur Organisasi PT Westindo Utama Karya
PT Westindo Utama Karya dipimpin oleh seorang President Director atau Direktur
Utama. Direktur utama membawahi direktur-direktur :
1. Direktur Operasional
Adalah seseorang yang membawahi Manager Workshop. Tugas dan
wewenangDirektur Operasional adalah sebagai berikut :
a. Mengontrol produksi di semua workshop,
b. Bertanggung jawab atas semua proses produksi semua workshop.
2. Direktur Administrasi
Adalah seseorang yang membawahi ManagerHuman Resource Development
(HRD), Sales Marketing dan Engineering, Quality Assurance (QA) / Quality Control
(QC). Tugas dan wewenang Direktur Administrasiadalah sebagai berikut :
a. Mengontrol kinerja Human Resource Development (HRD), Sales Marketing dan
Engineering, Quality Assurance (QA) / Quality Control (QC),
b. Bertanggung jawab atas kinerja Human Resource Development (HRD),
SalesMarketing dan Engineering, Quality Assurance (QA) / Quality Control (QC).
3. Financial Engineer (keuangan)
Adalah seseorang yang membawahiPurchasing, Finance / Accounting.Tugas
dan wewenang Direktur Accounting (keuangan)adalah sebagai berikut :
a. Mengontrol kinerja pembelian, penagihan, kas perusahaan.
b. Bertanggung jawab atas kinerja pembelian, penagihan, dan kas perusahaan..

2.3 Bidang Usaha PT Westindo Utama Karya


PT. Westindo Utama Karya bergerak pada bidang usaha Migas, Fabrikasi, dan
Teknologi migas.

5
1. Mud Pump / Transfer Pump (Pompa)

Pompa lumpur adalah suatu alat untuk memompakan cairan dengan mengubah
tenaga mekanis menjadi tenaga hidrolis. Fungsinya untuk memberikan dayahidrolis
berupa tekanan dan volume aliran/debit lumpur, dengan mengalirkan

lumpur dari tangki melalui manifold stand pipe masuk ke drill string, menuju ke
nozzle pahat dengan mengefektifkan jet velosity-nya.

2. Separator (Pemisah)
Separator adalah tabung bertekanan yang digunakan untuk memisahkan fluida sumur
menjadi air dan gas (tiga fasa) atau cairan dan gas (dua fasa), dimana pemisahannya
dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:

a. Prinsip penurunan tekanan.


b. Gravity setlink
c. Turbulensi aliran atau perubahan arah aliran

6
d. Pemecahan atau tumbukan fluida

3. Machining (Bubut)
Adalah suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan
cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara
translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja
disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan.
4. Drilling Rig
Drilling Rig, atau dalam bahasa Indonesianya adalah Rig Pengeboran,
adalah sekumpulan peralatan yang digunakan untuk melakukan pengeboran ke
dalam lapisan tanah sampai kedalaman tertentu untuk memperoleh air, minyak,
atau gas bumi. Pekerjaan sebuah drilling rig adalah mengebor lapisan tanah
sampai kedalaman tertentu mencapai ribuan meter baik secara vertikal ataupun
dengan profil tertentu misalnya horisontal.
5. Drilling Tools
Adalah komponen-komponen yang mendukung proses kerja pemboran migas.

2.4 Ketenagakerjaan PT Westindo Utama Karya


PT Westindo Utama Karya memiliki karyawan ± 300 orang (data base
karyawansampaidenganDesember 2011). Untuk lebih jelas data karyawan staff PT
Westindo Utama Karya dapat di lihat pada tabel berikut :

Tabel 1 : Laporan Kekuatan Pegawai berdasarkan Satuan Kerja

No Jabatan Jumlah Personil

7
1. Direction 3 orang
2. Production 20 orang
3. Engineering 10 orang
4. Human Resource Development (HRD) 3 orang
5. Quality Assurance / Quality Control 5orang
6. Purchasing 3 orang
7. Finance / Accounting 3 orang
Sumber : Data Base KaryawanDesember 2012.

Status Karyawan
Secara umum status karyawan PT Westindo Utama Karya adalah sebagai berikut :
a. Karyawan Masa Percobaan
Adalah pekerja yang menjalani hubungan kerja dengan syarat-syarat yang telah
ditetapkan selama masa percobaan 3 bulan.
b. Karyawan Kontrak
Adalah karyawan yang bekerja dalam batas waktu tertentu sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
c. Karyawan Tetap
Adalah karyawan yang telah memenuhi kriteria penerimaan yang ditentukan
perusahaan, diterima, dipekerjakan dan memperoleh hak-haknya serta terikat
hubungan kerja dengan perusahaan dan melalui surat pengangkatan untuk jangka
waktu yang tidak tertentu.

1. Waktu Kerja
Waktu Kerja PT Westindo Utama Karya diatur dengan memperhatikan ketentuan
perundangan yang berlaku. Hari kerja di perusahaan adalah 6 (enam) hari dalam satu
minggu.
Jam kerja di perusahaan adalah 7 (tujuh) jam sehari dan 40 jam seminggu dengan
ketentuan bahwa apabila perusahaan memerlukan kerja shift maka karyawan harus
bersedia melaksanakan waktu kerja tersebut denga seizin Dinas Tenaga Kerja.

8
Pengaturan jam kerja di PT Westindo Utama Karya diatur sebagai berikut :
Tabel 2: Pengaturan Jam Kerja Workshop
No Hari Masuk Istirahat 1 Istirahart 2
1. Senin
s/d 07.45 - 16.00 12.00 - 13.00 15.30 – 16.00
Kamis
2. Jum’at 07.45 - 16.00 11.30 - 13.00 15.30 – 16.00
3. Sabtu 07.45 –14.15 12.00 - 13.00 -

Pekerjaan yang dilakukan lebih dari 7 (tujuh) jam sehari dan 40 (empat puluh) jam
seminggu adalah sebagai kerja lembur. Kerja lembur dilakukan setelah ada persetujuan
dari pekerja yang bersangkutan berupa Surat Perintah Lembur (SPL) untuk pekerja yang
telah ditentukan dapat dibatalkan apabila pekerja yang bersangkutan tidak mampu
melanjutkan pekerjaan pada hari tersebut dikarenakan sakit atau ada keperluan-
keperluan tertentu, dan untuk pengembangan waktu kerja tersebut harus dengan izin
Dinas Tenaga Kerja.
Karyawan diwajibkan untuk hadir 15 menit sebelum waktu bekerja untuk
mengikuti koordinasi meeting Safety, Job Order pada jam 07.45 setiap harinya.

2.4 Fasilitas Karyawan


Fasilitas yang diberikan PT Westindo Utama Karya terhadap seluruh karyawan
adalah sebagai berikut :
a. Mess bagi karyawan yang tempat tinggalnya jauh,
b. Perawatan dan pengobatan,
c. Alat Pelindung Diri (APD),
d. Pakaian seragam,

9
e. Jamsostek,
f. Olahraga, rekreasi, dan pendidikan,
g. Koperasi karyawan,
h. Tempat ibadah (mushola),
i. Tunjangan Hari Raya (THR),

10
BAB III

TINJAUAN PUSTAKA / LANDASAN TEORI

3.1 Penjelasan umum pada Centrifugal Pump

Gambar 3.1 Centrifugal Pump

1. A. Definisi Centrifugal Pump

Pompa Sentrifugal adalah suatu mesin kinetis yang mengubah energi mekanik ke dalam
energi hidrolik melalui aktivitas sentrifugal, yaitu tekanan fluida yang sedang di pompa.
Pompa Sentrifugal merupakan salah satu alat industri yang simpel, tapi sangat
diperlukan.Pada industri minyak bumi, sebagian besar pompa yang digunakan dalam
fasilitasgathering station, suatu unit pengumpul fluida dari sumur produksi sebelum diolah dan
dipasarkan, ialah pompa bertipe sentrifugal. Gaya sentrifugal ialah sebuah gaya yang timbul
akibat adanya gerakan sebuah benda atau partikel melalui lintasan lengkung (melingkar).
kecepatan fluida yang tinggi diubah oleh casing pompa (volute atau diffuser) menjadi tekanan
atau head
Prinsip-prinsip dasar pompa sentrifugal ialah sebagai berikut:
 gaya sentrifugal bekerja pada impeller untuk mendorong fluida ke sisi luar sehingga
kecepatan fluida meningkat

11
3.2 Fungsi Pompa adalah:

1. Mentransfer Fluida

2. Memberikan Tekanan

menurut kapasitasnya, pompa digolongkan atas:

1. Jarak yang akan di pompa

2. Jenis Fluida

3.3 Jenis-Jenis Pompa

3.3.1 Pompa Centrifugal

Jenis pompa pemindah non positip adalah pompa sentrifugal yang prinsip kerjanya mengubah energi
kinetis (kecepatan) cairan menjadi energi potensial (dinamis) melalui suatu impeller yang berputar
dalam casing.

Gambar 3.2 Pompa Centrifugal

3.3.2 Pompa Duplex (pompa piston ganda)

12
Gambar 3.3 Pompa Duplex

Pompa Duplex Pompa ini termasuk jenis Positive Displacement Pump atau Reprocating Pump
yang dilengkapi dua buah piston. Setiap piston mempunyai dua klep hisap (suction valve) dan dua
klep buang (discharge valve) karena itu disebut Double Acting Pump.

2.3.3. Pompa Triplex

13
Gambar 3.4 Pompa Triplex

Pompa triplex digunakan untuk tekanan yang lebih tinggi dengan volume pemompaan
yang lebih kecil. Pompa triplex dilengkapi dengan tiga piston yang bekerja sedemikian
rupa sehingga memproduksi tekanan yang lebih tinggi dibandingkan pompa Duplex..

2.3.4 Pompa Plunger

14
Gambar 3.5 Plunger Pump

Plunger pump merupakan suatu silinder baja yang panjang, packingnya terletak
konstan (stationary) pada bagian dalam dari silindernya. Perbedaannya dengan torak yaitu
bentuknya labih panjang dan pakingnya menempel pada silinder. Sedangkan pada torak,
pakingnya menempel pada torak itu sendiri

3.3.5 Pompa Multistage

Gambar 3.6 Pompa Multistage

Multistage Pump merupakan adalah jenis type pompa centrifugal yang memiliki beberapa tahap (
beberapa impeller ) , fungsi pompa ini adalah untuk mentransfer cairan dalam jumlah yang besar
dan pressure yang tinggi.

15
3.4 Bagian-Bagian Utama Pompa

16
Gambar 3.8 Bagian-bagian Pompa

A. Stuffing Box
Stuffing Box berfungsi untuk mencegah kebocoran pada daerah dimana poros pompa menembus
casing.
B. Packing
Digunakan untuk mencegah dan mengurangi bocoran cairan dari casing pompa melalui poros.
Biasanya terbuat dari asbes atau teflon.
C. Shaft (poros)
Poros berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak selama beroperasi dan tempat
kedudukan impeller dan bagian-bagian berputar lainnya.
D. Shaft sleeve
Shaft sleeve berfungsi untuk melindungi poros dari erosi, korosi dan keausan pada stuffing box.
Pada pompa multi stage dapat sebagai leakage joint, internal bearing dan interstage atau distance
sleever.
E. Vane
Sudu dari impeller sebagai tempat berlalunya cairan pada impeller.
F.Casing
Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung elemen yang
berputar, tempat kedudukan diffusor (guide vane), inlet dan outlet nozel serta tempat
memberikan arah aliran dari impeller dan mengkonversikan energi kecepatan cairan menjadi
energi dinamis (single stage).
G.EyeofImpeller
Bagian sisi masuk pada arah isap impeller.
H.Impeller
Impeller berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi energi kecepatan pada
cairan yang dipompakan secara kontinyu, sehingga cairan pada sisi isap secara terus menerus
akan masuk mengisi kekosongan akibat perpindahan dari cairan yang masuk sebelumnya.
I.WearingRing
Wearing ring berfungsi untuk memperkecil kebocoran cairan yang melewati bagian depan
impeller maupun bagian belakang impeller, dengan cara memperkecil celah antara casing
dengan impeller.
J.Bearing
Beraing (bantalan) berfungsi untuk menumpu dan menahan beban dari poros agar dapat berputar,
baik berupa beban radial maupun beban axial. Bearing juga memungkinkan poros untuk dapat
berputar dengan lancar dan tetap pada tempatnya, sehingga kerugian gesek menjadi kecil.

17
3.4.1 Penggerak Pompa ( Prime Mover )
Penggerak pompa adalah yang memberikan tenaga untuk menggerakan pompa tersebut,

diantaranya :

- Engine yang berbahan bakar ( Gas Engine )

Biasa nya mesin ini di gunakan pada area yang menghasilkan gas dari sumur-sumur bor

yang cukup besar. Gas yang di pakai untuk mesin ini adalah ( CH4)

- Engine yang berbahan bakar solar ( Diesel Engine )

- Electric Motor

Electric motor yang di gunakan pada pompa-pompa di lingkup pengeboran ataupun

fasilitas produksi di haruskan memiliki spesifikasi : Explosion Proof, Water Proof, Dust

Proof.

Penggunaan Pompa Sentrifugal


Dalam kehidupan sehari-hari pompa sentrifugal banyak memberikan berbagai manfaat
besar bagi manusia, terutama pada bidang industri. Secara umum pompa sentrifugal digunakan
untuk kepentingan pemindahan fluida dari satu tempat ke tempat yang lainnya Berikut ini
beberapa contoh lain pemanfaatan pompa sentrifugal, diantaranya:
a) Pada industri minyak bumi, sebagian besar pompa yang digunakan dalam fasilitas gathering
station, suatu unit pengumpul fluida dari sumur produksi sebelum diolah dan dipasarkan, ialah
pompa bertipe sentrifugal.

b) Pada industri perkapalan pompa sentrifugal banyak digunakan untuk memeperlancar proses
kerja di kapal.

c) Pompa sentrifugal WARMAN dirancang khusus untuk memompakan lumpur, bahan kimia,
dan semua larutan cair yang bercampur dengan partikel padat.

d) Pompa sentrifugal dan reciprocating RUHRUMPEN untuk berbagai jenis aplikasi, seperti:
industri proses, perkapalan, dock & lepas pantai, oil & gas dan aplikasi umum lainnya.

2.5 Keunggulan dan Kelemahan Pompa Sentrifugal

18
Pada beberapa kasus pemanfaatan pompa sentrifugal, pompa ini memberikan efisiensi
yang lebih baik dibandingkan pompa jenis displacement.Hal ini dikarenakan pompa ini memiliki
keunggulan dari pompa lainnya. Keunggulan-keunggulan tersebut diantaranya :
a) Prinsip kerjanya sederhana

b) Mempunyai banyak jenis

c) Konstruksinya kuat

d) Tersedia berbagai jenis pilihan kapasitas output debit air

e) Poros motor penggerak dapat langsung disambung ke pompa

f) Pada umumnya untuk volume yang sama dengan pompa displacement, harga pembelian
pompa sentrifugal lebih rendah.

g) Tidak banyak bagian-bagian yang bergerak (tidak ada katup dan sebagainya), sehingga
pemeliharaannya mudah.

h) Lebih sedikit memerlukan tempat.

i) Jumlah putaran tinggi, sehingga memberi kemungkinan untuk pergerakan langsung oleh
sebuah electromotor atau turbin.

j) Jalannya tenang, sehingga fondasi dapat di buat ringan.

k) Bila konstruksinya disesuaikan, memberi kemungkinan untuk mengerjakan zat cair yang
mengandung kotoran.

l) Aliran zat cair tidak terputus – putus.

Namun disamping memiliki keunggulan pompa sentrifugal ini juga tidak luput dari yang
namanya kelemahan. Adapun kelemahan dari pompa ini adalah:
a) Dalam keadaan normal pompa sentrifugal tidak dapat menghisap sendiri (tidak dapat
memompakan udara).

b) Kurang cocok untuk mengerjakan zat cair kental, terutama pada aliran volume yang kecil.

3.6 Prinsip Pemompaan

19
Memindahkan suatu fluida dari satu reservoir ke reservoir yang lain. Dalam Jarak tertentu
dengan tekanan yang di sesuaikan dengan jarak pemompaan.Semakin Jauh jarak tempuh
nya semakin besar juga pompa dan primemover yang di butuhkan.

3.7 Kecepatan Pemompaan


Kecepatan pemompaan dapat di hitung dari flow rate ( laju aliran ), dengan menghitung
berapa banyak stroke pompa per detiknya dan dan tergantung pada berat jenis fluida.
Dapat di nyatakan dengan :

Kecepatan spesifik
Kecepatan spesifik pompa
impeler sangat berguna untuk menentukan jenis impeler dan ukuran impeler. Persamaan
kecepatan spesifik pompa dapat dituliskan:
dimana harga n, Q, H adalah harga-harga pada titik
efisiensi maksimum pompa.
Jika harga ns kecil, maka impeler akan berjenis sentrifugal, jika harga ns bertambah besar maka
lebar saluran didalam impeler akan bertambah besar pula, dan apabila harga ns bertambah lebih
lanjut maka akan mencapai bentuk aliran campur, dan aliran yang melalui impeler akan
mempunyai arah diagonal terhadap sumbu poros. Jikalau nilai ns diperbesar lagi maka aliran
yang terjadi mempunyai arah aksial atau sejajr dengan sumbu poros.

Daya Fluida
adalah energi yang diperoleh Fluida dari pompa per-satuan waktu. Daya Fluida besarnya sama
dengan daya poros pompa dikurangi kerugian daya didalam pompa, persamaan daya fluida dapat
ditulis :

Pw = g . Q . H

Dimana :
g : gravitasi spesifik fluida (kg / m2s2 )
Q : kapasitas fluida ( m3 / s )
H : head ( m )

Torsi pompa
dihitung dengan rumus:
T=FxL
Dimana :
F : gaya yang terjadi karena aliran Fluida (N)

20
F=m.g
L : adalah lengan gaya yang diukur dari poros pompa ke pengukur gaya (m)

Daya pompa
yang terjadi dihitung dengan persamaan:
P=2.m.n.T

Dimana :
P : daya pompa ( Watt )
n : putaran ( rps )

BAB IV

21
PROSES PERAWATAN PADA POMPA

Agar kerusakan dalam penggunaan pompa lumpur dapat diminimalisir, maka


diperlukan adanya suatu perhatian khusus pada prosedur perawatan yang benar. Di
bawah ini akan ditunjukkan tentang perawatan terjadwal yang direkomendasikan.
Tabel 3.1 Rekomendasi scheduled maintenance
FREKUENSI PROSEDUR
Periksa kondisi liner dan piston. Jika cairan yang masuk
melewati piston terlalu banyak dan berlebihan, maka ada
Harian
baiknya liner assembly perlu diganti agar pressure yang
diharapkan sesuai dengan GPM yang dikeluarkan pompa.
Bersihkan ruangan liner agar bagian dalamnya tidak cepat
mengalami korosi.
Periksa, ganti dan atau isi kembali tempat air pendingin liner
apabila volumnya berkurang atau sudah terlalu kotor.
Periksa bagian penyemprot air pendingin dan pastikan nozzle-
nya tidak mengalami sumbatan.
Periksa kinerja suction dampener agar pengisian cairan ke
modul isap bekerja dengan baik.
Buka dan bersihkan pengunci modul suction maupun
discharge serta oleskan grease pada masing-masing ulirnya.
Bersihkan bagian dalam dalamnya. Periksa kondisi isi modul
dengan teliti.
Periksa dengan teliti kondisi insert valve guide. Ganti apabila
kondisinya telah rusak.
Mingguan
Periksa kondisi insert valve dan seating valve. Ganti apabila
keduanya telah aus. Dan jika seating valve tidak dapat dilepas
dari modul, maka dapat di las potong dari taper-nya.
Ganti nut pengunci piston apabila telah mengalami kehilangan
fungsinya sebagai pengunci (kendor), rusak, atau berkarat.
Biasanya nut efektif bila dipakai sekitar 3 kali operasi.

22
Lepaskan tutup solid block module, bersihkan valve yang ada.
Periksa semua kondisi kekencangan stud dan nut-nya saat
digunakan untuk mengunci modul.
Bulanan
Keluarkan dan bersihkan saringan dari dalam discharge cross.
Periksa kondisi rod wiper, apabila sudah aus maka sebaiknya
segera diganti.
4.1
Periksa kondisi magnet pada tutup keluaran (drainase)
terutama pada saat penggantian oli.
Bersihkan magnet yang dilewati aliran oli pada bagian inspeksi
6 bulanan
(di power end).
Bersihkan tempat penampung oli pada saat penggantian engine
oil.

MAINTENANCE AND REPAIR


Peralatan
a.Ring pass : ½”,9/16”,3/4”,5/8”
b. Pahat
c.Kunci pipa
d.Palu
e.Obeng (-) 1 buah
f.Ring hammer

4.2 Proses Alur Perawatan Mesin Bor

23
1. Proses pertama untuk melakukan maintenance adalah dengan melepas valve cover

Gambar 4.1 Proses Membongkar

2. Kemudian melepas tutup valve dan spring untuk melihat keadaan dari valve dan spring

Gambar 4.2 Proses Melihat Kondisi Valve Dan Spring

24
3. Gambar dibawah merupakan tampilan dari pompa ketika tutup liner di buka, dan juga melihat kondisi
piston pompa

4. Pembukaan cover gearbox pompa

Gambar 4.4 Pembukaan Cover Gearbox Pompa

25
5. Melihat Kondisi Gear Pompa

Gambar 4.5 Membuka Motor


6. Setelah pembongkaran, semua part dibersihkan dari kotoran kemudian penggantian packing
baru dan lubrikasi menggunakan oli SAE 90.

Gambar 4.6 Keseluruhan Pompa

26
4.3 Proses Pemasangan
Setelah semua part dibersihkan, maka part-part tersebut dipasangkan kembali,urutan
proses pemasangan merupakan kebalikan dari urutan proses pembongkaran.

4.4 Perawatan Umum :


Untuk menjaga agar pompa tidak cepat rusak diperlukan perawatan dan pengoperasian
yang benar dan seksama.prosedur perawatan pompa ini adalah:
1. Melaksanakan program maintenance sesuai dengan rekomendasi pabrik
pembuat pompa yang disesuaikan dengan kondisi lapangan.
2. Mengoperasikan pompa sesuai dengan prosedur yang disarankan pabrik
pembuat.
3. Selalu menyediakan komponen cadangan pada saat pompa beroperasi.

4.6 Perwatan khusus :


Pada saat beroperasi adakalanya pompa mengalami gangguan yang jika tidak segera
ditangani dapat berakibat pada kerusakan yang lebih parah. Oleh sebab itu kru yang
bertanggung jawab pada kinerja pompa harus mengetahui gejala-gejala yang dapat
menyebabkan pompa berhenti beroperasi. Di bawah ini akan dijelaskan tentang
beberapa masalah yang dapat terjadi saat pompa bekerja, yaitu: Tekanan dan kapasitas
pompa berkurang.
Kemungkinan penyebab:
9 Katup isap tersumbat.
9 Karet piston bocor.
9 Saringan pada Strainer tersumbat kotoran.
9 Packing penutup liner bocor. Cara
penanganan :
9 Buka dan bersihkan katup isap.
9 Ganti karet piston dengan spare part yang telah tersedia.
9 Buka dan bersihkan saringan pada Strainer
9 Ganti packing penutup liner.

27
Pompa tidak bisa menghisap cairan.
Kemungkinan penyebab:
9 Suction line mengalami hambatan dalam bekerja.
9 Saringan pada suction line tersumbat kotoran.
9 Suction valve tersumbat kotoran yang lolos saringan.

Cara penanganan:
9 Buka dan bersihkan saluran isap bila perlu lakukan flushing dengan air bersih.
9 Bersihkan suction strainer pada saluran isap.
9 Bersihkan suction valve.

Beban pompa terlalu berat .


Kemungkinan penyebab:
9 Katup tekan tersumbat kotoran.
9 Discharge strainer mengalami sumbatan.

Cara penanganan:
9 Cek dan bersihkan baik katup tekan maupun strainer.

Pompa menderita getaran yang berlebihan dan tidak biasa.


Kemungkinan penyebab:
9 Connection clamp antara piston rod dan sub rod tidak terpasang dengan
kencang.

Cara penanganan:
9 Periksa dan kencangkan apabila mendapati connection clamp tidak
terpasang dengan benar.

28
4.7 Keselamatan Kerja

Kecelakaan adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan atau tidak
disengaja serta tiba-tiba dan dapat menimbulkan baik harta maupun jiwa manusia. Kecelakaan
kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja atau sedang melakukan pekerjaan
disuatu tempat kerja. Keselamatan kerja adalah menjamin keadaan, keutuhan dan
kesempurnaan, baik jasmaniah maupun rohaniah manusia serta hasil karya dan budayanya
tertuju pada kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan manusia pada khususunya.

1.Tujuan keselamatan dan kesehatan kerja

Dari pemahaman diatas sasaran keselamatan kerja adalah :

a) Mencegah terjadinya kecelakaan kerja

b) Mencegah timbulnya penyakit akibat suatu pekerjaan

c) Mencegah/mengurangi kematian

d) Mencegah/mengurangi cacat tetap

e) Meningkatkan produktivitas kerja tanpa memeras tenaga kerja dan menjamin


produktifnya.

h) Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, aman dan nyaman sehingga dapat
menimbulkan kegembiraan semangat kerja

Dari sasaran tersebut maka keselamatan kerja di tujukan bagi :

1) Manusia (pekerja dan masyarakat)

2) Benda (alat, mesin, bangunan dll)

3) Lingkungan (air, udara, cahaya, tanah, hewan dan tumbuh-tumbuhan)

29
BAB V
KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan
Dari penjelasan pada bab-bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan bahwa
pemeliharaan yang baik pada pompa akan memberikan dampak positif bagi laju
operasi. Hal ini dapat diketahui dari kemampuannya dalam memenuhi kapasitas cairan
yang dibutuhkan dan tekanan hidrolis yang diinginkan.

4.2 Saran-saran
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari lapangan tentang pemeliharaan pompa, maka
ada beberapa hal yang dapat menjadi masukan antara lain:
1. Ukuran lubang strainer harus lebih kecil daripada lubang nozzle agar bila ada
kotoran yang keluar dari nozzle dapat tersaring dengan baik.
2. Sebisa mungkin kru yang bertanggung jawab penuh pada pompa
membuat jadwal tertulis tentang program pemeliharaan pompa. Baik untuk
harian maupun mingguan sehingga program pemeliharaan dapat tersosialisasi
dengan baik.

30

Anda mungkin juga menyukai