Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH MEDIA PEMBELAJARAN

E - LEARNING

OLEH :

Nama :Nadia Ramadhanty

NIM :16033107

Prodi : Pendidikan Fisika C

Dosen : Prof. Dr. Festiyed, M.Si

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2019
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas Rahmat dan
Karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “E - Learning”.

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Media
Pembelajaran dan TIK”. Program Studi Pendidikan Fisika, di Universitas Negeri
Padang,. penulis menyadari sepenuhnya bahwa, makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Dalam menyusun makalah ini, tidak luput dari berbagai hambatan dan
rintangan. Akhirnya, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

Padang, Maret 2019

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dengan adanya matakuliah media pembelajaran fisika ini maka Mata kuliah ini
Memberi pengetahuan kepada mahasiswa tentang system pendidikan abad
21/industrialisasi 4.0, hakekat dan kedudukan media dalam system pembelajaran abad
21/industialisasi 4.0, Jenis dan klasifikasi media, multimedia interaktif dan e-learning,
Analisis dan Teknik pemilihan media, Melatih mahasiswa merancang dan
menghasilkan media pembelajaran yang sesuai dengan kriteria kelayakan media,
Melatih mahasiswa menyajikan hasil karya berupa media Pembelajaran fisika serta
melakukan evaluasi secara bersama-sama.

Pengetahuan dan pembelajaran merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan
satu sama lain. Pengetahuan yang didapat oleh seseorang takkan pernah ada bila tanpa
proses pembelajaran. Sedangkan hakekat dari padapembelajaran itu sendiri adalah
untuk memperoleh pengetahuan. Dan untuk memperoleh hal-hal tersebut, dapat
dilakukan dengan mengikuti pelatihan atau dapat juga dengan membaca buku.

Namun dapat dibanyangkan bila pelatihantersebut dapat digantikan dengan


bantuan alat seperti teknologi informasi dan komunikasi yang kini berkembang
sedemikian pesatnya seiiring dengan perkembangan jaman dan telah merambat
kesebagai aspek kehidupan manusia. Bayangkan pula berapa waktu dan biaya yang
dapat dihemat bila proses pelatihan dan pembelajaran tersebut dapat dilakukan tanpa
memandang siapa pelakunya, tanpa batasan dan waktu.

Dari beberapa penyebab kemajuan ilmu pengetahuan teknologi, informasi dan


teknologi tersebut dapat diambil dari suatu pernyataan, “Upaya apa yang dikaukan
oleh para pakar pendidikan untuk memajukan bidang pendidikan tersebut ? ” Realitas
ini sangat penting untuk dibahas dalam makalah ini.

Untuk itu pembahasan makalah ini diangkat untuk mengungkap masalah-masalah


tersebut. Berdasarkan fakta yang ada, dan karya-karya ilmiah yang telah ditulis oleh
para pakar pendidikan, telah ditemukan upaya untuk memajukan dunia pendidikan,
dengan menciptakan/memperkenalkan sistem pembelajaran yang efektif dan efisien
bagi guru dan peserta didik.yang berupa pembelajaran jarak jauh dengan
mempergunakan media elektronika yang dikenal dengan istilah E-Learning.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang kami angkat dalam makalah ini adalah :
1. Apa pengertian/definisi e-learning ?
2. Apa ciri Khas dari elearning ?
3. Apa manfaat e-learning ?
4. Apa prinsip dari e-learning ?
5. Apa keuntungan menggunakan e-learning ?
6. Apa kerugian menggunakan e-learning ?
7. Apa karakteristik e-learning ?
8. Apa saja jenis-jenis dari e-learning ?
9. Bagaimana langkah-langkah membuat e-learning ?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuannya yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertain dari e-learning
2. Untuk mengetahui ciri Khas dari e-learning
3. Untuk mengetahuai manfaat dari e-learning
4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dari e-learning
5. Untuk mengetahui keuntungan e-learnig
6. Untuk mengetahui kerugian elearning
7. Untuk mengetahui karakteristik dari e-learning
8. Untuk mengetahui jenis-jenis dari e-learning
9. Untuk mengetahui langkah-langkah membuat e-learning
BAB II

TEORI
2.1. Landasan Hukum
Permendikbud no 59 tahun 2014 Lampiran 1 yang berisikan tentang
penyempurnaan pola pikir. Kurikulum 2013 dikembangkan dengan
penyempurnaan pola pikir sebagai berikut.
a. Penguatan pola pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Peserta didik
harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari dan gaya
belajarnya (learning style) untuk memiliki kompetensi yang sama;
b. Penguatan pola pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-
masyarakat-lingkungan alam, sumber/media lainnya);
c. Penguatan pola pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba
ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh
melalui internet);
d. Penguatan pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari
semakin diperkuat dengan pendekatan pembelajaran saintifik);
e. Penguatan pola belajar sendiri dan kelompok (berbasis tim);
f. Penguatan pembelajaran berbasis multimedia;
g. Penguatan pola pembelajaran berbasis klasikal-massal dengan tetap
memperhatikan pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta
didik;
h. Penguatan pola pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan
i. Penguatan pola pembelajaran kritis.
2.2 Landasan Agama
Q.S Al Maidah ayat 31

Artinya: “Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi


untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana dia seharusnya
menguburkan mayat saudaranya. Berkata Qabil: "Aduhai celaka aku, mengapa
aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan
mayat saudaraku ini?" Karena itu jadilah dia seorang di antara orang-orang yang
menyesal.”
Sebagian mufassir menjelaskan bahwa setelah “Qobil” mengamati apa yang
dilakukan oleh burung gagak dan mendapatkan pelajaran darinya, dia berkata:”
Aduhai celaka besar, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak
itu, lalu menguburkan mayat saudaraku (untuk menutupi bau busuk yang
ditimbulkannya)?. Karena itu dia menjadi orang yang menyesal akibat
kebodohannya, kecuali sesudah belajar dari peristiwa gagak.Peristiwa ini menjadi
indikasi bahwa telah terjadi proses pembelajaran yang menggunakan media
belajar berupa fenomena alam, dengan pengetahuan mengenali sifat, karakteristik
dan perilaku alam. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa sejak masa Nabi
Adam as. (manusia pada saat awal kehadirannya) proses pembelajaran sudah
menggunakan media belajar yang telah sampai pada tahap praeksplorasi
fenomena alam, dengan pengetahuan mengenali sifat, karakteristik dan perilaku
alam.
Q.S Al-Imran ayat 190

Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya
malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.”
Dalam ayat 190 menjelaskan bahwa sesungguhnya dalam tatanan langit dan
bumi serta keindahan perkiraan dan keajaiban ciptaan-Nya juga dalam silih
bergantinya siang dan malam secara teratur sepanjang tahun yang dapat kita
rasakan langsung pengaruhnya pada tubuh kita dan cara berpikir kita karena
pengaruh panas matahari, dinginnya malam, dan pengaruhnya yang ada pada
dunia flora dan fauna merupakan tanda dan bukti yang menunjukkan keesaan
Allah, kesempurnaan pengetahuan dan kekuasaan-Nya. Dan dari situlah dapat
diperoleh berbagai pengalaman belajar.
Q.S Al-Imran ayat 191
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk
atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit
dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini
dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.”
Pada ayat 191 mendefinisikan orang-orang yang mendalam pemahamannya
dan berpikir tajam (Ulul Albab), yaitu orang yang berakal, orang-orang yang mau
menggunakan pikirannya, mengambil faedah, hidayah dari apa yang telah
diciptakan oleh Allah. Ia selalu mengingat Allah (berdzikir) di setiap waktu dan
keadaan, baik di waktu ia beridiri, duduk atau berbaring. Jadi dijelaskan dalam
ayat ini bahwa ulul albab yaitu orang-orang baik lelaki maupun perempuan yang
terus menerus mengingat Allah dengan ucapan atau hati dalam seluruh situasi dan
kondisi.
Dari keterangan diatas dapat diketahui bahwa objek dzikir adalah Allah,
sedangkan objek pikir adalah makhluk-makhluk Allah berupa fenomena alam. Ini
berarti pengenalan kepada Allah lebih banyak didasarkan kepada kalbu,
Q.S Al-Alaq ayat 1-5

Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia


telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah
Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia
mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”
Iqra’ terambil dari akar kata yang berarti menghimpun. Dari makna ini lahir
beragam makna seperti menyampaikan, menelaah, mendalami, meneliti,
mengetahui ciri sesuatu dan membaca, baik teks tulis maupun tidak tertulis. Ayat
ini tidak menjelaskan obyek yang harus dibaca. Ini berarti al-Qur’an
menghendaki umat yang beriman kepadanya supaya membaca seluruh fenomena
alam ini, selama pembacaan tersebut dilakukan “bismi Rabbik”, dalam arti
bermanfaat untuk kemanusiaan. Obyek pembacaan bisa berupa alam semesta,
tanda-tanda zaman, sejarah maupun diri sendiri.
2.3 Pengertian E-learning
E–learning merupakan sebuah proses pembelajaran yang di lakukan melalui
network (jaringan). E-learning memungkinkan tersampaikannya bahan ajar kepada
peserta didik menggunakan media teknologi informasi dan komunikasi berupa
computer dan jaringan internet atau intranet. Dengan e-learning belajar bisa di
lakukan kapan saja, di mana saja, melalui jalur mana saja dan dengan kecepatan akses
apapun. Proses pembelajaran efisien dan efektif.

E-learning merupakan suatu teknologi pembelajaran relatif baru di Indonesia.


Dalam pembelajaran ini pengajar dan peserta didik tidak perlu berada pada tempat
yang sama dan waktu yang sama untuk melangsungkan pembelajaran. Pengajar cukup
mengupload bahan-bahan ke situs e-learning dan peserta didik dapat mempelajarinya
dengan membuka situs e-learning. E-learning merupakan bentuk pembelajaran yang
memanfaatkan fasilitas teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Dengan demikian,
teknologi informasi dapat di pandang secara positif sebagai media yang menyediakan
dan membantu interaksi antara pengajar dan peserta didik dalam mengefisienkan dan
mengefektifkan pembelajaran.

Pengguna e-learning dapat di ukur dari prilaku yang mencerminkan kebiasaan


dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk pembelajaran
sehari-hari. Penggunaan TIK dapat mencakup pola interaksi antara pengajar dan
peserta didik, pemanfaatan teknologi sebagai sumber belajar dan penggunaan
teknologi sebagai alat bantu. Pengajar dan peserta didik bukan merupakan obyek yang
hanya bisa memanfaatkannya melainkan dengan subyek dari e-learning. Subyek
artinya memiliki peran yang aktif yang menentukan keberhasilan e-learning. Pengajar
dan peserta didik memiliki kemauan dan kemampuan dalam memanfaatkan
TIK.Beberapa pengertian E-learning menurut para ahli :
E-learning merupakan aplikasi TIK yang bersifat pragmatis yang membutuhkan
dukungan instruktur dan superstruktur lain yang terkait dengan lembaga pendidikan
dan pengajaran maupun peserta didik. Oleh karena itu keberhasilan pengguna e-
learning di pengaruhi juga oleh daya beli pengajaran dan peserta didik terhadap
fasilitas TIK yang di butuhkan untuk mengakses internet, dengan menyediakan
komputer, modem, laptop atau note book, dengan menyediakan fasilitas tersebut pada
saat ini bukan lah hal sesuatu yang murah dan cenderung sulit d sediakan baik oleh
pengajar dan peserta didikterutama secara program. Beberapa pengertian E-learning
menurut para ahli :

1. Menurut Mc Leod
Sistem informasi adalah suatu sistem yang memiliki kemampuan untuk
mengumpulkan informasi dari semua sumber dan menggunakan berbagai media
untuk menampilkan informasi

2. Menurut Tata Sutabri, Kom., MM


Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung
fungsi manajerial organisasi dalam kegiatan strategis dari suatu organisasi untuk
dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan – laporan yang
diperlukan.

3. Menurut Erwan Arbie


Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, bantuan dan dukungan
operasi, bersifat manajerial dari suatu organisasi dan membantu memfasilitasi
penyediaan laporan yang diperlukan.

4. Menurut Tafri D. Muhyuzir


Sistem informasi adalah data yang dikumpulkan, diklasifikasikan dan diolah
sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah informasi entitas terkait tunggal dan
mendukung satu sama lain sehingga menjadi informasi berharga bagi mereka
yang menerimanya.

5. Menurut O’Brien
Sistem informasi adalah kombinasi dari setiap unit dikelola orang (orang),
hardware (perangkat keras), software (perangkat lunak), jaringan komputer dan
jaringan komunikasi data (komunikasi), dan database (basis data) yang
mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi tentang yang bentuk
organisasi.
6. Menurut Leitch Rosses
Sistem informasi express adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengelolah transaksi harian, mendukung kegiatan
operasi, manajerial dan strategis dari suatu organisasi dan menyediakan pihak
luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

7. Menurut Lani Sidharta


Sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang berisi serangkaian
terpadu komponen – komponen dan manual bagian – komponen
terkomputerisasi yang bertujuan untuk mengumpulkan data, mengolah data, dan
menghasilkan informasi bagi pengguna.

8. Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis


Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,
kegiatan manajerial dan strategis dari suatu organisasi dan menyediakan pihak
luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

9. Menurut Gordon B. Davis (1991: 91)


Sistem informasi adalah suatu sistem yang menerima input data dan instruksi,
mengolah data sesuai dengan instruksi dan mengeluarkan hasilnya.

10. Menurut John F. Nash (1995: 8)


Sistem informasi adalah Sistem Informasi adalah kombinasi dari manusia,
fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang ditujukan
untuk mengatur jaringan komunikasi yang penting, proses transaksi tertentu dan
rutin, membantu manajemen dan pemakai intern dan ekstern dan menyediakan
dasar untuk pengambilan keputusan yang tepat.

11. Menurut Kertahadi (2007)


Sistem informasi adalah alat untuk menyajikan informasi sedemikian rupa
sehingga bermanfaat bagi penerimanya. Tujuannya adalah untuk memberikan
informasi dalam perencanaan, memulai, pengorganisasian, operasional sebuah
perusahaan yang melayani sinergi organisasi dalam proses mengendalikan
pengambilan keputusan.

12. Menurut Rommey (1997: 16)


Sistem informasi yang diselenggarakan cara untuk mengumpulakn,
memasukkan, mengolah, dan menyimpan data dan terorganisir cara untuk
menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi dengan cara
yang suatu organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2.4 Ciri Khas dari E-learning


Elearning tidak bergantung pada ruang (tempat) dan waktu. Pembelajaran dapat
di laksanakan kapan saja dan di mana saja. Dengan teknologi informasi, e-
learning mampu menyediakan bahan ajar dan menyimpan intruksi pembelajaran yang
dapat di akses kapanpun dan di manapun. E-learning tidak membutuhkan ruangan
kelas yang luas. Dengan demikin teknologi ini telah memperpendek jarak antara
pengajar dan peserta didik.

2.5 Manfaat dari E-learning


Manfaat E-learning adalah:

 Fleksibel. E-learning memberi fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat


untuk mengakses perjalanan.
 Belajar Mandiri. E-learning memberi kesempatan bagi pembelajar secara mandiri
memegang kendali atas keberhasilan belajar.
 Efisiensi Biaya. E-learning memberi efisiensi biaya bagi administrasi
penyelenggara, efisiensi penyediaan sarana dan fasilitas fisik untuk belajar dan
efisiensi biaya bagi pembelajar adalah biaya transportasi dan akomodasi.

Manfaat E-learning menurut Pranoto, dkk (2009:309) adalah:

1. Penggunaan E-learning untuk menunjang pelaksanaan proses belajar dapat


meningkatkan daya serap mahasiswa atas materi yang diajarkan.
2. Meningkatkan partisipasi aktif dari mahasiswa.
3. Meningkatkan partisipasi aktif dari mahasiswa.
4. Meningkatkan kemampuan belajar mandiri mahasiswa.
5. Meningkatkan kualitas materi pendidik dan pelatihan.
6. Meningkatkan kemampuan menampilkan informasi dengan perangkat
teknologi informasi, dimana dengan perangkat biasa sulit dilakukan.

2.6 Prinsip-Prinsip E-learning


Ruth Clark (Clark, 2002) menuliskan enam prinsip yang harus diperhatikan
berkaitan dengan elemen media yang digunakan supaya sebuah program e-learning
berlangsung efektif. Keenam prinsip menyangkut elemen media dalam e-learning
yang disebutkan Clark berikut merupakan dasar-dasar bagaimana mengembangkan
media dalam e-learning. Pengembangan media yang dimaksud di sini menyangkut
kombinasi teks, grafik, dan suara untuk menyampaikan materi pembelajaran. Keenam
prinsip tersebut adalah:

1. Prinsip Multimedia: menambahkan grafik ke dalam teks meningkatkan


kegiatan belajar. Yang dimaksud dengan grafik di sini adalah gambar diam
(garis, sketsa, diagram, foto) dan gambar bergerak (animasi dan video). Grafik
yang ditambahkan ke dalam teks sebaiknya yang selaras dengan pesan yang
disampaikan dalam teks. Grafik yang ditambahkan untuk hiburan
(entertainment) dan kesan dramatis tidak saja tidak meningkatkan kegiatan
belajar, tetapi justru dapat menurunkan kegiatan belajar.

2. Prinsip Contiguity (kedekatan): menempatkan teks di dekat grafik


meningkatkan kegiatan belajar. Contiguitymerujuk pada susunan teks dan
grafik pada layar. Seringkali dalam suatu materi e-learning, grafik diletakkan
pada bagian atas atau bawah teks sehingga teks dan grafik tidak bisa dilihat
dalam satu layar, atau teks dan grafik tidak dapat dilihat secara bersamaan. Ini
merupakan pelanggaran yang umum terjadi terhadap prinsip contiguity, yang
menyatakan sebaiknya grafik dan teks yang bersesuaian diletakkan
berdekatan.

3. Prinsip Modality: menjelaskan grafik dengan suara meningkatkan kegiatan


belajar. Prinsip ini terutama berlaku untuk animasi atau visualisasi kompleks
dalam suatu topik yang relatif kompleks dan belum dikenal oleh pembelajar.
4. Prinsip Redundancy (kelebihan): menjelaskan grafik dengan suara dan teks
yang berlebihan dapat merusak kegiatan belajar. Banyak program e-
learningyang menyajikan kata-kata dalam teks dan suara yang membaca teks.
Banyak hasil riset yang mengindikasikan bahwa kegiatan belajar terganggu
ketika sebuah grafik dijelaskan melalui kombinasi teks dan narasi yang
membaca teks.

5. Prinsip coherence (kesesuaian): menggunakan visualisasi, teks, dan suara yang


tidak berhubungan (sembarangan) dapat merusak kegiatan belajar. Dalam
banyak website e-learningsering ditemukan penambahan-penambahan yang
tidak perlu, misalnya penambahan games, musik latar, dan ikon-ikon tokoh
kartun terkenal. Penambahan-penambahan ini, selain tidak meningkatkan
kegiatan belajar, juga dapat merusak kegiatan belajar itu sendiri.

6. Prinsip personalisasi: menggunakan bentuk percakapan dan gaya-gaya


pedagogis dapat meningkatkan kegiatan belajar. Sejumlah penelitian yang
dirangkum oleh Byron Reeves dan Clifford Nass dalam bukunya, The Media
Equation, menunjukkan bahwa seseorang memberikan respon terhadap
komputer seperti ketika ia memberi respon kepada orang lain.

2.7 Keuntungan Penggunaan E-learning


1. E-learning dapat mempersingkat waktu pembelajaran dan membuat biaya studi
lebih ekonomis (dalam kasusu tertentu).
2. E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dnegan bahan atau
materi,peserta didik dengan guru maupun sesame [eserta didik.
3. Peserta didik dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-bahan
belajar setiap saat dan berulang-ulang.
4. Guru akan lebih mudah melakukan alternative bahan-bahan belajar.
5. Siswa dapat belajar atau me-riview bahan ajar setiap saat dan dimana saja kalau
diperlukan.
6. Berubahnya peran siswa dari biasanya pasif menjadi aktif.
7. Memberikan pengalaman yang menarik dan bermakna bagi siswa.
8. Dapat memperbaiki tingkat pemahaman dan daya ingat seseorang (retention of
information).
2.8 Kerugiann Penggunaan E-learning
L.Gavriloka (2006:354) menyatakan kekurangan E-learning yaitu pembelajaran
dengan model ini memerlukan alat-alat tambahan yang lebih (seperti komputer,
monitor, keyboard dan lain sebagainya).

Selanjutnya menurut Nursalam (2008:140), kekurangan E-learning adalah:

1. Kurangnya interaksi dari pengajar dan pelajar atau bahkan antara pelajar
dengan pelajar.
2. Cenderung mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya
membuat tumbuhnya aspek bisnis/komersial
3. Proses belajar mengajar memiliki kecenderungan pada arah pelatihan
dibanding dengan pendidikan
4. Berubahnya peran pengajar dari yang awalnya menguasai teknik pembelajaran
konvensional, kini harus mengetahui teknik pembelajaran yang memanfaatkan
ICT (Information, communication dan technology).
5. Tidak semua tempat ada fasilitas internet (mungkin hal ini berhubungan
dengan masalah tersedianya listrik, telepon maupun komputer)
6. Kurangnya sumber daya manusia yang memiliki keahlian internet
7. Kurangnya penguasaan bahasa komputer
8. Akses terhadap komputer yang tidak sepadan bisa menjadi masalah tersendiri
untuk peserta didik
9. Tersedianya infrastruktur yang dapat terpenuhi
10. Peserta didik dapat frustrasi apabila mereka tidak dapat mengakses grafik,
gambar, dan video karena peralatan yang tidak memadai
11. Informasi bisa bervariasi dalam kualitas dan akurasi menjadikan panduan dan
firu pertanyaan dibutuhkan
12. Peserta didik dapat merasa terisolasi

2.9 Karakteristik E-learning


Karakteristik E-learning menurut Nursalam (2008:135) adalah:

1.Memanfaatkan jasa teknologi elektronik.


2.Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan komputer networks)

3.Menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri (self learning materials) kemudian
disimpan di komputer, sehingga dapat diakses oleh doesen dan mahasiswa kapan saja
dan dimana saja.

4. Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar, dan hal-


hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di
komputer.

2.10 Jenis-Jenis E-learning


Dari sisi materi pembelajaran e-learning yang ada saat ini dapat dibedakan menjadi
4 jenis, yaitu:

a. E-learning tutorial, baik berupa teks maupun video. Contohnya adalah


learningelectrict.com yang merupakan e-learning yang berisi tutorial
kemampuan dasar computer seperti word, excel dan lain- lain.
b. E-learning latihan (exercise). Jenis e-learning ini menampilkan soal – soal
latihan suatu materi, untuk kemudian dikerjakan oleh user secara online
sehingga user dapat langsung mengetahui tingkat kemampuan terhadap materi
tersebut. Contohnya adalah English test net yang berisi latihan – latihan
TOEFL.
c. E-learning Simulasi. Pada jenis ini digunakan simulasi untuk menggambarkan
suatuproses atau kejadian. Contohnya adalah falstad.com yang berisi simulasi
– simulasi untuk memvisualkan berbagai macam konsep pada bidang
matematika, fisika dan teknik.
d. Game E-learning. Pada jenis ini game digunakan sebagai media penyimpan
materi. Penggunaan game ini dapat sebagai tutorial, exercise, simulasi maupun
sebagai permainan.
Asynchronous Learning ini merupakan suatu pendekatan yang berpusat pada
mahasiswa untuk belajar, sebagai lawan pendekatan pengajar berpusat dimana
instruktur berinteraksi langsung dengan mahasiswa. Dimana pelatihan
asynvhronous dapat disampaikan secara informal dengan menggunakan kartu
referensi sederhana secara online atau aplikasi berbasisweb, termasuk :
pelatihan virtual self-paced, computer berbasis pelatihan CBTs, wiki, situs
blog. Sedangkan Synchronous Learning didefenisikan sebagai instruktur
online yang dilakukan dengan belajar, karena melibatkan interaksi antara
mahasiswa dan instruktur untuk pemimpin selama periode waktu itu. Pelatihan
ini menggunakan alat berbasis web, termasuk suara, dan data.

2.11 Langkah Langkah Membuat E-learning


1. Kunjungi web edu20 di www.edu20.org dan klik start your free trial
2. Klik select organization type, dimana terdapat beberapa pilihan yang tertera
disana

3. Setelah itu klik get our free plan


4. Muncullah format sebuah data. Selanjutnya silahkan isi data anda pada
formulir sign up secara lengkap dan klik sign up lagi.

5. Name : isikan nama anda.


6. URL : isikan alamat URL web e-learning yang anda inginkan. Misalnya : http://pak-
sukani.edu20.org.
7. State/Province : isikan nama provinsi tempat tinggal anda, misalnya provinsi DKI
Jakarta. Sedangkan Country : isikan negara asal anda, misalnya Indonesia.
8. First name : isikan nama depan anda. Sedangkan Last name : isikan nama belakang
anda.
9. Email : isikan alamat email anda. Sedangkan Confirm email : isikan kembali alamat
email anda tadi.
10. User id : isikan nama user id yang anda inginkan.
11. Password : isikan password yang anda untuk nanti digunakan membuka alamat web
e-learning anda. Sedangkan Confirm password : isikan kembali password anda tadi.

Setelah anda menyelesaikan pengisian form sign up dan mengklik sign up maka
sebetulnya anda telah berhasil membuat web e-learning, namun masih kosong atau
belum terisi sehingga langkah selanjutnya adalah membuat kelas pembelajaran
online. (Muncul halaman web e-learning yang tadi anda buat dengan alamat web
misalnya: https://buk-yuli.edu20.org/home_news, terdapat ucapan selamat
datang/welcome). Lalu klik got it, thanks untuk memulai membuat kelas
pembelajaran online.
BAB III

ANALISIS MATERI

Untuk media pembelajaran E-learning tersendiri memakai E-learnig yang sudah


ada,yaitu E-learnig UNP dimana kami akan menganalisis E-learning tersebut untuk
pembelajaran Fisika :
1. Tampilan awal dari E-learning dapat kita lihat pada gambar di bawah, dimana
terdapat kolom untuk memasukkan NIM dan Passwor terlebih dahulu dengan
begitu kita dapat loin untuk masuk ke E-learning

2. Setelah login di E-learning maka tampilan pertama dapat dilihat pada gambar
di bawah
3. Pada tampilan gambar diatas dapt dilihat pada halaman pertama terdapat
kalender perkuliahan untuk satu semester dan deskripsi mata kuliah yang kita
ambil, dimana pada matakulaih tersebut terdapat juga dosen pengampun mata
kuliah
4. Untuk gambar dibawah ini dapat dilihat bahwa setelah kita mengklik salah
satu mata kuliah maka dapat dilihat tampilan seperti yang dibawah
5. Dari deskiprsi gambar bahwa E-learning memiliki fungsi dan kegunaan yang
sangat banyak dalam mempermudah proses pembelajaran dimana Guru dan
siswa dapat berkomunikasi secara tidak langsung dan lebih efisien dalam
meghemat waktu, seperti tampilan RPS (rencana pembelajaran semester)
dapat dilihat secara langsung tanpa harus bertatap muka dengan guru ,dan
dalam pengambilan absen guru bisa lebih menghemat waktu dibandingkan
pengambilan absen secara langsung, melakukan forum diskusi yang bisa
dilakukan oleh sesama siswa, dan untuk pengumpulan tugas juga sangat baik
jadi siswa tidak harus pergi kedepan kelas lagi untuk mengumpulkan tugas
yang memerlukan watu yang cukup banyak,pada pengumpulan tugas di E-
learning memiliki batasan waktu tertentu dalam pengumpulan tugas
tersebut,jadi siswa dapat mengumpulkan tugas dengan tepat waktu.
6. Dapat dilihat pada gambar dibawah bentuk dari tugas yangsudah dikumpul
tepat waktu
BAB IV

PENUTUP

1.1 Kesimpulan
1. E–learning merupakan sebuah proses pembelajaran yang di lakukan melalui
network (jaringan). E-learning memungkinkan tersampaikannya bahan ajar
kepada peserta didik menggunakan media teknologi informasi dan
komunikasi berupa computer dan jaringan internet atau intranet. Dengan e-
learning belajar bisa di lakukan kapan saja, di mana saja, melalui jalur mana
saja dan dengan kecepatan akses apapun. Proses pembelajaran efisien dan
efektif.

2. Prisip E-learning

Prinsip Multimedia
Prinsip Contiguity Prinsip Modality
Prinsip Redundancy (kelebihan)
Prinsip coherence (kesesuaian)
Prinsip personalisasi

3. Keunggulan dan Kekurangan E-learning


Keunggulan
 E-learning dapat mempersingkat waktu pembelajaran dan membuat biaya
studi lebih ekonomis (dalam kasusu tertentu).
 E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dnegan bahan atau
materi,peserta didik dengan guru maupun sesame [eserta didik.
 Peserta didik dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-
bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang.
 Guru akan lebih mudah melakukan alternative bahan-bahan belajar.
 Siswa dapat belajar atau me-riview bahan ajar setiap saat dan dimana saja
kalau diperlukan.
 Berubahnya peran siswa dari biasanya pasif menjadi aktif.
 Memberikan pengalaman yang menarik dan bermakna bagi siswa.
 Dapat memperbaiki tingkat pemahaman dan daya ingat seseorang
(retention of information).
Kekurangan E-learning

 Kurangnya interaksi dari pengajar dan pelajar atau bahkan antara pelajar
dengan pelajar.
 Cenderung mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya
membuat tumbuhnya aspek bisnis/komersial
 Proses belajar mengajar memiliki kecenderungan pada arah pelatihan
dibanding dengan pendidikan
 Berubahnya peran pengajar dari yang awalnya menguasai teknik pembelajaran
konvensional, kini harus mengetahui teknik pembelajaran yang memanfaatkan
ICT (Information, communication dan technology).
 Tidak semua tempat ada fasilitas internet (mungkin hal ini berhubungan
dengan masalah tersedianya listrik, telepon maupun komputer)
 Kurangnya sumber daya manusia yang memiliki keahlian internet
 Kurangnya penguasaan bahasa komputer
 Akses terhadap komputer yang tidak sepadan bisa menjadi masalah tersendiri
untuk peserta didik
 Tersedianya infrastruktur yang dapat terpenuhi
 Peserta didik dapat frustrasi apabila mereka tidak dapat mengakses grafik,
gambar, dan video karena peralatan yang tidak memadai
 Informasi bisa bervariasi dalam kualitas dan akurasi menjadikan panduan dan
firu pertanyaan dibutuhkan

1.2 Saran
Dengan mengetahui bagaimana E-learning dan kelebihan maupun kekurangan,
kita sebagai calon pendidik dapat memahami dan mengetahui media-media apa
yang cocok untuk digunakan dalam proses pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan dan tujuan pembelajaran, sehingga penggunaan media akan
mempercepat dan mempermudah pencapaian tujuan pemebelajaran. Semoga kita
dapat mengambil manfaat dari apa yang telah tertulis di makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers
Basyiruddin Usman, Asnawir. 2002, Media Pembelajaran. Jakarta : Ciputat Pers.

Clark, Richard, E. Six Principles of Effective E-learning: What Works and Why. The
E-learning Developers’ Journal, 2002.

L. Tjokro, Sutanto. 2009. Presentasi yang Mencekam. Jakarta: Elex Media


Komputindo.

Nursalam dan Ferry Efendi. 2008. Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.

Nasution, Teknologi Pendidikan (Jakarta: PT. BumiAksara, 2008), 99


Oemar Hamalik. 1989. Media Pendidikan. Bandung : Citra Aditya.

Pranoto, Alvini.dkk. 2009. Sains dan Teknologi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka


Utama.

Prawiradilaga, Dewi S dan Eveline Siregar. 2004. Mozaik Teknologi Pendidikan.


Prenata Media: Jakarta.
Sanjaya, Wina. 2012. Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta:Kencana
Saefudin Sa’ud, Udin, Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2008.

Anda mungkin juga menyukai