E - LEARNING
OLEH :
NIM :16033107
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas Rahmat dan
Karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “E - Learning”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Media
Pembelajaran dan TIK”. Program Studi Pendidikan Fisika, di Universitas Negeri
Padang,. penulis menyadari sepenuhnya bahwa, makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Dalam menyusun makalah ini, tidak luput dari berbagai hambatan dan
rintangan. Akhirnya, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Pengetahuan dan pembelajaran merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan
satu sama lain. Pengetahuan yang didapat oleh seseorang takkan pernah ada bila tanpa
proses pembelajaran. Sedangkan hakekat dari padapembelajaran itu sendiri adalah
untuk memperoleh pengetahuan. Dan untuk memperoleh hal-hal tersebut, dapat
dilakukan dengan mengikuti pelatihan atau dapat juga dengan membaca buku.
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuannya yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertain dari e-learning
2. Untuk mengetahui ciri Khas dari e-learning
3. Untuk mengetahuai manfaat dari e-learning
4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dari e-learning
5. Untuk mengetahui keuntungan e-learnig
6. Untuk mengetahui kerugian elearning
7. Untuk mengetahui karakteristik dari e-learning
8. Untuk mengetahui jenis-jenis dari e-learning
9. Untuk mengetahui langkah-langkah membuat e-learning
BAB II
TEORI
2.1. Landasan Hukum
Permendikbud no 59 tahun 2014 Lampiran 1 yang berisikan tentang
penyempurnaan pola pikir. Kurikulum 2013 dikembangkan dengan
penyempurnaan pola pikir sebagai berikut.
a. Penguatan pola pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Peserta didik
harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari dan gaya
belajarnya (learning style) untuk memiliki kompetensi yang sama;
b. Penguatan pola pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-
masyarakat-lingkungan alam, sumber/media lainnya);
c. Penguatan pola pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba
ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh
melalui internet);
d. Penguatan pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari
semakin diperkuat dengan pendekatan pembelajaran saintifik);
e. Penguatan pola belajar sendiri dan kelompok (berbasis tim);
f. Penguatan pembelajaran berbasis multimedia;
g. Penguatan pola pembelajaran berbasis klasikal-massal dengan tetap
memperhatikan pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta
didik;
h. Penguatan pola pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan
i. Penguatan pola pembelajaran kritis.
2.2 Landasan Agama
Q.S Al Maidah ayat 31
Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya
malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.”
Dalam ayat 190 menjelaskan bahwa sesungguhnya dalam tatanan langit dan
bumi serta keindahan perkiraan dan keajaiban ciptaan-Nya juga dalam silih
bergantinya siang dan malam secara teratur sepanjang tahun yang dapat kita
rasakan langsung pengaruhnya pada tubuh kita dan cara berpikir kita karena
pengaruh panas matahari, dinginnya malam, dan pengaruhnya yang ada pada
dunia flora dan fauna merupakan tanda dan bukti yang menunjukkan keesaan
Allah, kesempurnaan pengetahuan dan kekuasaan-Nya. Dan dari situlah dapat
diperoleh berbagai pengalaman belajar.
Q.S Al-Imran ayat 191
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk
atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit
dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini
dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.”
Pada ayat 191 mendefinisikan orang-orang yang mendalam pemahamannya
dan berpikir tajam (Ulul Albab), yaitu orang yang berakal, orang-orang yang mau
menggunakan pikirannya, mengambil faedah, hidayah dari apa yang telah
diciptakan oleh Allah. Ia selalu mengingat Allah (berdzikir) di setiap waktu dan
keadaan, baik di waktu ia beridiri, duduk atau berbaring. Jadi dijelaskan dalam
ayat ini bahwa ulul albab yaitu orang-orang baik lelaki maupun perempuan yang
terus menerus mengingat Allah dengan ucapan atau hati dalam seluruh situasi dan
kondisi.
Dari keterangan diatas dapat diketahui bahwa objek dzikir adalah Allah,
sedangkan objek pikir adalah makhluk-makhluk Allah berupa fenomena alam. Ini
berarti pengenalan kepada Allah lebih banyak didasarkan kepada kalbu,
Q.S Al-Alaq ayat 1-5
1. Menurut Mc Leod
Sistem informasi adalah suatu sistem yang memiliki kemampuan untuk
mengumpulkan informasi dari semua sumber dan menggunakan berbagai media
untuk menampilkan informasi
5. Menurut O’Brien
Sistem informasi adalah kombinasi dari setiap unit dikelola orang (orang),
hardware (perangkat keras), software (perangkat lunak), jaringan komputer dan
jaringan komunikasi data (komunikasi), dan database (basis data) yang
mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi tentang yang bentuk
organisasi.
6. Menurut Leitch Rosses
Sistem informasi express adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengelolah transaksi harian, mendukung kegiatan
operasi, manajerial dan strategis dari suatu organisasi dan menyediakan pihak
luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
1. Kurangnya interaksi dari pengajar dan pelajar atau bahkan antara pelajar
dengan pelajar.
2. Cenderung mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya
membuat tumbuhnya aspek bisnis/komersial
3. Proses belajar mengajar memiliki kecenderungan pada arah pelatihan
dibanding dengan pendidikan
4. Berubahnya peran pengajar dari yang awalnya menguasai teknik pembelajaran
konvensional, kini harus mengetahui teknik pembelajaran yang memanfaatkan
ICT (Information, communication dan technology).
5. Tidak semua tempat ada fasilitas internet (mungkin hal ini berhubungan
dengan masalah tersedianya listrik, telepon maupun komputer)
6. Kurangnya sumber daya manusia yang memiliki keahlian internet
7. Kurangnya penguasaan bahasa komputer
8. Akses terhadap komputer yang tidak sepadan bisa menjadi masalah tersendiri
untuk peserta didik
9. Tersedianya infrastruktur yang dapat terpenuhi
10. Peserta didik dapat frustrasi apabila mereka tidak dapat mengakses grafik,
gambar, dan video karena peralatan yang tidak memadai
11. Informasi bisa bervariasi dalam kualitas dan akurasi menjadikan panduan dan
firu pertanyaan dibutuhkan
12. Peserta didik dapat merasa terisolasi
3.Menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri (self learning materials) kemudian
disimpan di komputer, sehingga dapat diakses oleh doesen dan mahasiswa kapan saja
dan dimana saja.
Setelah anda menyelesaikan pengisian form sign up dan mengklik sign up maka
sebetulnya anda telah berhasil membuat web e-learning, namun masih kosong atau
belum terisi sehingga langkah selanjutnya adalah membuat kelas pembelajaran
online. (Muncul halaman web e-learning yang tadi anda buat dengan alamat web
misalnya: https://buk-yuli.edu20.org/home_news, terdapat ucapan selamat
datang/welcome). Lalu klik got it, thanks untuk memulai membuat kelas
pembelajaran online.
BAB III
ANALISIS MATERI
2. Setelah login di E-learning maka tampilan pertama dapat dilihat pada gambar
di bawah
3. Pada tampilan gambar diatas dapt dilihat pada halaman pertama terdapat
kalender perkuliahan untuk satu semester dan deskripsi mata kuliah yang kita
ambil, dimana pada matakulaih tersebut terdapat juga dosen pengampun mata
kuliah
4. Untuk gambar dibawah ini dapat dilihat bahwa setelah kita mengklik salah
satu mata kuliah maka dapat dilihat tampilan seperti yang dibawah
5. Dari deskiprsi gambar bahwa E-learning memiliki fungsi dan kegunaan yang
sangat banyak dalam mempermudah proses pembelajaran dimana Guru dan
siswa dapat berkomunikasi secara tidak langsung dan lebih efisien dalam
meghemat waktu, seperti tampilan RPS (rencana pembelajaran semester)
dapat dilihat secara langsung tanpa harus bertatap muka dengan guru ,dan
dalam pengambilan absen guru bisa lebih menghemat waktu dibandingkan
pengambilan absen secara langsung, melakukan forum diskusi yang bisa
dilakukan oleh sesama siswa, dan untuk pengumpulan tugas juga sangat baik
jadi siswa tidak harus pergi kedepan kelas lagi untuk mengumpulkan tugas
yang memerlukan watu yang cukup banyak,pada pengumpulan tugas di E-
learning memiliki batasan waktu tertentu dalam pengumpulan tugas
tersebut,jadi siswa dapat mengumpulkan tugas dengan tepat waktu.
6. Dapat dilihat pada gambar dibawah bentuk dari tugas yangsudah dikumpul
tepat waktu
BAB IV
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
1. E–learning merupakan sebuah proses pembelajaran yang di lakukan melalui
network (jaringan). E-learning memungkinkan tersampaikannya bahan ajar
kepada peserta didik menggunakan media teknologi informasi dan
komunikasi berupa computer dan jaringan internet atau intranet. Dengan e-
learning belajar bisa di lakukan kapan saja, di mana saja, melalui jalur mana
saja dan dengan kecepatan akses apapun. Proses pembelajaran efisien dan
efektif.
2. Prisip E-learning
Prinsip Multimedia
Prinsip Contiguity Prinsip Modality
Prinsip Redundancy (kelebihan)
Prinsip coherence (kesesuaian)
Prinsip personalisasi
Kurangnya interaksi dari pengajar dan pelajar atau bahkan antara pelajar
dengan pelajar.
Cenderung mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya
membuat tumbuhnya aspek bisnis/komersial
Proses belajar mengajar memiliki kecenderungan pada arah pelatihan
dibanding dengan pendidikan
Berubahnya peran pengajar dari yang awalnya menguasai teknik pembelajaran
konvensional, kini harus mengetahui teknik pembelajaran yang memanfaatkan
ICT (Information, communication dan technology).
Tidak semua tempat ada fasilitas internet (mungkin hal ini berhubungan
dengan masalah tersedianya listrik, telepon maupun komputer)
Kurangnya sumber daya manusia yang memiliki keahlian internet
Kurangnya penguasaan bahasa komputer
Akses terhadap komputer yang tidak sepadan bisa menjadi masalah tersendiri
untuk peserta didik
Tersedianya infrastruktur yang dapat terpenuhi
Peserta didik dapat frustrasi apabila mereka tidak dapat mengakses grafik,
gambar, dan video karena peralatan yang tidak memadai
Informasi bisa bervariasi dalam kualitas dan akurasi menjadikan panduan dan
firu pertanyaan dibutuhkan
1.2 Saran
Dengan mengetahui bagaimana E-learning dan kelebihan maupun kekurangan,
kita sebagai calon pendidik dapat memahami dan mengetahui media-media apa
yang cocok untuk digunakan dalam proses pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan dan tujuan pembelajaran, sehingga penggunaan media akan
mempercepat dan mempermudah pencapaian tujuan pemebelajaran. Semoga kita
dapat mengambil manfaat dari apa yang telah tertulis di makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers
Basyiruddin Usman, Asnawir. 2002, Media Pembelajaran. Jakarta : Ciputat Pers.
Clark, Richard, E. Six Principles of Effective E-learning: What Works and Why. The
E-learning Developers’ Journal, 2002.
Nursalam dan Ferry Efendi. 2008. Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.