Tanaman lada (Piper ningrum L.) merupakan salah satu jenis tanaman rempah-rempah yang tergolong ke dalam famili Piperaceae. Hasil utama dari tanaman lada adalah buah yang berbentuk bulat dengan garis tengah 4 – 6 mm. Buah lada melekat pada tandan malai yang panjangnya 5 – 15 cm dan setiap tandan terdiri atas 50 – 60 butir buah. Kulit buah lada yang masih muda berwarna hijau, lalu berubah menjadi kuning kemerah-merahan dan merah jika telah masak serta menjadi hitam jika buahnya kering. Biji tanpa kulit buah mempunyai garis tengah 3 – 4 mm (Purseglove et al., 1981). Tanaman lada menghasilkan dua jenis lada yaitu lada putih (muntok/Bangka) dan lada hitam (Ahli Pengobatan, 2014). Menurut Nuryani (1996), klasifikasi lada selengkapnya adalah : Divisi : Spermatophyta Kelas : Angiospermae Sub Kelas : Dicotyledonae Ordo : Piperales Famili : Piperaceae Genus : Piper Species : Piper ningrum L. Pemanenan lada dapat didasarkan atas tingkat kematangannya. Tingkat kematangan buah lada ada tiga, yaitu matang susu, matang penuh, dan matang petik. Menurut Laksmanahardja dan Mulyono (1986), buah lada matang susu adalah buah yang berwarna hijau dan bila dipijit akan keluar cairan seperti susu. Buah lada matang penuh adalah buah yang berwarna hijau tua dan tidak pecah, serta disebut juga matang petik untuk lada hitam. Buah lada matang petik adalah buah yang sebagian berwarna kuning atau merah, yang disebut juga sebagai matang petik untuk lada putih. Minuman tradisional adalah minuman yang termasuk jajanan serta campuran atau bahan yang digunakan secara tradisional dan telah lama berkembang secara spesifik di daerah atau masyarakat (Yusuf, 2012). Bandrek merupakan minuman tradisional khas Jawa Barat. yang terbuat dari berbagai campuran rempah-rempah seperti jahe, gula aren, cengkeh, pala dan lada hitam. Minuman ini disajikan hangat pada saat cuaca dingin seperti musim hujan dan malam hari, yang berfungsi untuk menghangatkan tubuh. Biasanya minuman ini dijajakan di warung dan gerobak keliling. Seiring berjalannya waktu dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, minuman tradisional ini telah tersedia dalam bentuk serbuk siap saji sehingga dapat dengan mudah dinikmati dimana saja dan kapan saja. 2. Lada (EDIT) Lada atau merica adalah salah satu tanaman yang berkembang biak dengan biji, namun banyak para petani lebih memilih melakukan penyetekan untuk mengembangkannya (Ahli Pengobatan, 2014). Perbedaan lada putih dan lada hitam hanya terletak pada cara penanganan pasca panen. Lada putih diperoleh dari buah lada yang dihilangkan kulitnya, sedangkan lada hitam diperoleh dari buah lada yang kulitnya tidak dihiangkan (Tjitrosoepomo, 1994). Lada putih berguna untuk bumbu masak, sebagai penyedap dan pelezat, pengewet daging, campuran ahan obat-obatan tradisional, dan dapat dijadikan minuman kesehatan. Sedangkan lada hitam digunakan minyaknya yang wangi sebagai parfum (Sarpian, 2004). Menurut Purseglove et al. (1981), buah lada memiliki kandungan sebagai berikut : minyak menguap, alkaloid, resin, protein, selulosa, pati, mineral, dan lain-lain. Secara umum komposisi lada hijau kering lebih menyerupai lada hitam. Buah lada hijau segar mempunyai komposisi kimia seperti pada Tabel 1. Karateristik Presentase (%) Air 61.13 – 83.96 Abu 0.91 – 1.61 Minyak Atsiri 1.2 – 2.4 Piperin dan resin 7.4 – 10.7 Pati 2.56 – 15.30 Serat kasar 4.0 - 4.6 Albumin 2.89 - 4.01 Sumber : (Pruthi et al., 1976) Menurut Purseglove et al. (1981), baik minyak atsiri dan minyak yang tidak menguap berkontribusi pada organoleptik rempah lada. Bau dan flavor ditentukan dari komposisi minyak atsiri, sedangkan karakteristik pedas dihasilkan dari alkaloid yang tidak menguap, terutama piperine. 3. Produk Olahan Lada 4. Minuman Lada Bandrek adalah minuman tradisional yang menggunakan jahe merah, cabai jawa dan lada hitam akan menimbulkan citarasa pedas sedangkan kayu manis, pala, dan kapulaga akan memberikan aroma yang khas. Senyawa nonvolatil seperti gingerol dan zingiberon yang menyebabkan rasa pedas pada jahe. Menurut Rehman et al. (2011) kandungan gingerol jahe merah lebih tinggi dibanding jahe lainnya. Bandrek biasanya dikonsumsi sebagai minuman pengusir hawa dingin di daerah pegunungan. Penggunaan cabai jawa yang mengandung piperin 4.6% (Syukur dan Hermani 2002) dan lada hitam yang mengandung 1.2-2.6% minyak atsiri dan 6-9% piperin (Muheidin 2008) mampu meningkatkan rasa pedas pada minuman bandrek.