Attachment
Attachment
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
OLEH :
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah memberikan berkat, sehingga penulis dapat menyelesaikan Critical Book review ini
dengan baik untuk memenuhi tugas dari mata kuliah “Pendidikan Kewarganegaraan”.
Terimakasih juga penulis ucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis
menyelesaikan tugas ini, terutama kepada Dosen pengampu Ibu Sri Hadiningrum. SH, S.H.,
M. Hum.
Terlepas dari itu semua, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
dan kesalahan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,
dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis
dapat memperbaiki tulisan ini ke waktu yang akan datang.
Akhir kata penulis berharap Critical Book Review ini dapat memberikan manfaat
kepada semua pembaca. Terimakasih.
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 3
BAB I ......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 4
BAB II........................................................................................................................................ 6
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 6
PENUTUP................................................................................................................................ 41
3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 41
PENDAHULUAN
A.Rasionalisasi Pentingnya CBR
Mengkritik buku dilakukan bukan untuk menjatuhkan atau menaikkan nilai suatu
buku melainkan untuk menjelaskan apaa danya suatu buku yaitu kelebihan atau
kekurangannya yang akan menjadi bahan pertimbangan atau ulasan tentang sebuah buku
kepada pembaca perihal buku-buku baru dan ulasan kelebihan maupun kekurangan buku
tersebut. Yang lebih jelasnya dalam mengkritik buku, kita dapat menguraikan isi pokok
pemikiran pengarang dari buku yang bersangkutan diikuti dengan pendapat terhadap isi
buku.
1. Menambah pengetahuan tentang suatu pembelajaran dalam setiap buku yang ingin
dijadikan bahan.
C. Manfaat CBR
1. Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dari sebuah buku
atau hasil karya lainnya secara ringkas.
5. Memberi masukan kepada penulis buku berupa kritik dan saran terhadap cara
penulisan, isi, dan substansi buku.
PEMBAHASAN
MATERI PEMBELAIARAN
1. Pendahuluan
Pendidikan Kewarganegaraan dibentuk oleh dus kata, ialah katai "pendidikan" dan kata
"kewarganegaraan". Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal Ayat (I) definisi pendidikan sebagai berikut;
pendidikan aćalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, keerdacan. akhlak mulia, serta
Dengan demikian Seorang warga néeara pertama -tama perlu memiliki pengetahuan
kewarganegaraan yang baik, torutama pengetahuan di bidang poltik, hukum dan moral dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara Selanjutnya seorang warga negara diharapkan memiliki
keterampilan micektual misupun secara partisipatif dalam berepara. Pada akhimya,
pengetahuan dan keterampifannya itu ala mermbentuk suatu karakter atau watak yang baik,
sehirgga menjadi sikap dan kebiasaan dalam berbangsa dan bernegara Karakter atau sikap
hidup sehari hari yang mencerminkan warga negara yang baik adalah mengetahui akan hak
de kewajibannya sebagai warga negara.
2) Landasan ilmiah
setiap warga negara diharapkan dapat berperan aktif dalam masyarakat agar berguna bagi
bangsa dan negaranya serta mampu mengetik spasi perkembangan dan perubahan zaman
di masa yang akan datang
1. Berfikir secara kritis, rasional dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan
2. Berpartisipasi secara bermutu dan bertanggung jawab, dan bertindak secara (2003: 3)
memberikan kompetensi sebagai berikut: kewarganegaraan cerdas dalam kegiatan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan pada
karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lain
BAB II
IDENTIAS NASIONAL
MATERI PEMBELAJARAN
1. Pendahuluan
Indonesia adalah negara yang memiliki keunikan di banding negara yang lain.
Indonesia adalah negara yang memiliki pulau terbanyak di dunia, negara tropis yang hanya
mengenal musim hujan dan panas, negara yang memiliki suku, tradisi dan bahasa terbanyak
di dunia. Itulah keadan Indonesia yang bisa menjadi ciri khas yang membedakan dengan
bangsa yang lain (Dirjendikti, 2012:11).
Identitas nasional pucuk pada identitas-identitas yang bersifat nasional identitas nasional
merupakan suatu transmisikan dari masa lalu dan di rasakan sebagai pemilik bersama
sehingga tampak kelihatan di dalam keseharian tingkah laku seseorang dalam komunitasnya (
tilar 2007:7)
Setiap bangsa memiliki karakter dan identitasnya masing-masing bila mendengar bangsa
barat tergambar masyarakat yang kehidupannya cenderung bebas dan baju dalam ilmu
pengetahuan teknologi apabila mendengar bangsa Jepang bergambar masyarakat penuh
disiplin dan berteknologi tinggi namun tetap melaksanakan tradisi adat istiadat ketimuran nya
bagaimana dengan Indonesia bangsa Indonesia tergambar dengan keramahan kekayaan
budaya dan atau bineka.
Bangsa Indonesia adalah bangsa agraris sebagai besar penduduk Indonesia bermata
pencaharian sebagai petani hal secara umum di sebagian suku-suku Indonesia adalah sistem
paguyuban.
Identitas nasional berasal dari kata National Identity dapat diartikan sebagai kepribadian
nasional atau jati diri nasional kepribadian nasional atau jati diri nasional yang dimiliki oleh
suatu bangsa. kepribadian atau jati diri bangsa Indonesia akan berada dalam kepribadian diri
Tilaar (2007) mengatakan identitas nasional berkaitan dengan pengertian bangsa menurut
nya bangsa adalah suatu keseluruhan dari seorang karena seorang individu memperoleh
realitasnya.
secara umum pengertian bangsa telah didefinisikan oleh para ahli mereka mengatakan bahwa
pengertian bangsa adalah kumpulan manusia yang biasanya terkait karena kesatuan bangsa di
wilayah tertentu di muka bumi Terangkan pengertian bangsa menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah orang yang pertama asal keturunan adat bahasa dan sejarahnya serta
berpemerintahan sendiri.
Dari nation yang sudah lama ada di kepulauan nusantara, seperti bangsa Batak bangsa
Jawa, bangsa Minang, bangsa Minahasa, bangsa Papua dan sebagainya Demikian pula suku
bangsa yang lainnya di nusantara termasuk suku-suku keturunan China, Arab, dan lainya
yang telah menganggap kepulauan musantara ini sebagai tanah airnya Menurut Winarno
(2007:42) faktor-faktor penting bagi pembentukam
Adanya persamaan nasib, yaitu penderitan bersama dibawah penjajahan bangsa asing
Adamya keinginan bersama untuk merdeka, melepaskan diri dari belenggu
Penjajahan
Adanya kesatuan tempat tinggal, yaitu wilayah nusantara yang membentang dari
sabang sampai marauke
Indonesia adalah sebagai berikut: bangsa asing penjajahan dari Sabang sampai
Merauke. suatu bangsa. Menurut Tilaar (2007:32) seseorang termasuk bangsa Indonesia
adalah seseorang yang memiliki perilaku tertentu yang merupakan perilaku Indonesia,
perasaan-perasaan teutentu yang merupakan jati diri (identitas) bangsa indonesia bangsa
Indonesia.
CRITICAL BOOK REVIEW 10
4. Unsur-unsur pembentukan Identitas Nasional
Dilihat dari proses lahirnya identitas nasional, maka identitas nasional itu sendiri dapat
dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu:
Cultural nity merujuk pada bangsa dalam pengertian k ebudayaan atau bangsa dalam
arti sosiologis dan antropologis. Cultural unity disatukan oleh adanya kesamaan ras, suku,
agama, adat budaya, keturunan, dan daerah asal. Unsur-unsur i menjadi identitas kelompok
bangsa yang bersangkutan sehingga bisa dibedakan dengan bangsa lain. Identitas yang
dimiliki oleh sebuah cultural unity bersifat ascribtife (sudah ada sejak lahir), bersifat
alamiah, primer dan etnik. Setiap anggota cultural unity memiliki kesetiaan atau loyalitas
pada identitasnya.
Political unity merujuk pada bangsa dalam pengertian politik yaitu bangsa -bangsa.
kesamaan primordial dapat saja menciptakan bangsa tersebut untuk bernegara namun dewasa
ini negara yang relatif homogen yang hanya terdiri dari satu bangsa tidak banyak terjadi.
negara baru perlu menciptakan identitas yang baru untuk bangsanya yang disebut juga
sebagai identitas nasional. kebangsaan merupakan kesepakatan dari banyak bangsa di
dalamnya identitas bangsa yang bersifat buatan sekunder etis dan nasional (Budi Juliardi,
2016:36).
INTEGRASI NASIONAL
Materi Pembelajaran
1. Pendahuluan
Masalah integrasi nasional merupakan persoalan yang dialami hampir semua negara,
terutama negara-negara yang usianya masih relatif muda, termasuk Indonesia. Hal ini
disebabkan karena mendirikan negara berarti menyatukan orang-orang dengan segala
perbedaan yang ada menjadi satu entitas kebangsaan yang baru menyertai berdirinya negara
tersebut. Begitu juga negara Indonesia yang usianya masih relatif muda. Sejak proklamasi
kemerdekaarn sampai sekarang negara Indonesia masih menghadapi persoalan bagaimana
menyatukan penduduk Indonesia yang di dalamnya terdiri dari berbagai macam suku,
memeluk agama yang berbcda-beda, berbahasa dengan bahasa daeralh yang beranekaragam,
serta memiliki kebudayaan daerah yang berbeda satu sama lain, untuk menjadi satu entitas
baru yang dinamakan bangsa Indonesia.
Integrasi nasional adalah upaya menyatukan seluruh unsur suatu bangsa dengan
pemerintah dan wilayahnya (Saafroedin Bahar,1998) Mengintegrasikan" berarti membuat
untuk atau menyempurnakan dengan jalan menyatukan unsur-unsur yang semula terpisah-
pisah. Menurut Howard Wrigins (1996), integrasi berarti penyatuan bangsa-bangsa yang
berbeda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh atau memadulkan
masyarakat-masyarakat kecil yang banyak menjadi satu bangsa.
sejalan tersebut definisi tersebut, Myron Weirner dalam Ramlan Surbakti 2010
membedakan lima tipe integrasi yaitu
1. integrasi bangsa
2. integrasi wilayah
3. integrasi nilai
4. integrasi elit massa
5. integrasi tingkah laku atau perilaku integratif
Masyarakat yang terintegrasi dengan baik merupakan harapan bagi setiap negara.
Sebab integrasi masyarakat merupakan kondisi yang diperlukan bagi negara untuk
membangun kejayaan nasional demi mencapai tujuan yang diharapkan. Integrasi masyarakat
yang sepenuhnya memang sesuatu yang tidak mungkin diwujudkan, karena setiap masyarakat
di samping membawakan potensi integrasi juga menyimpan potensi konflik atau
pertentangan. Persamaan kepentingan, kebutuhan untuk bekerjasama, serta konsensus tentang
nilai-nilai tertentu dalam masyarakat, merupan potensi yang mengintegrasikan.
. Al Hakim (2001) mengemukana ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan untuk
membangun wawasan kebangsaan Indonesia yang solid dan integrasi yang mantap serta
kokoh. (1) Kemampuan dan kesadaran bangsa dalam mengelola perbedaan-perbedaan suku,
agama, ras, dan golongan (SARA) dan keanekaragaman budaya dari adat istiadat yang
tumbuh dan berkembang di wilayah nusantara. Perbedaan-perbedaan itu bukanlah sebagai
suatu hal yang harus dipertentangkan, akan tetapi harus diartikan sebagai kekayaan dan
potensi bangsa.
dalam sejarahnya penumbuhan kesadaran berbangsa tersebut di lalui dengan tahapan sebagai
berikut:
1. masa perintis
2. masa penegas
3. masa percobaan
4. masa pendobrak
5.Strategi Intergasi
Integrasi nasional dapat dilihat dari dua dimensi, yaitu dimensi vertikal dan dimensi
horisontal. Dimensi vertikal dari integrasi adalah dimensi yang berkenaan dengan upaya
menyatukan persepsi, keinginan, dan harapan yang ada antara elite dan massa atau antara
pemerintah dengan rakyat. Jadi integrasi vertikal merupakan upaya mewujudkan integrasi
dengan menjebatani perbedaan-perbedaan antara pemerintah dan rakyat. Integrasi nasional
dalam dimensi yang demikian biasa disebut dengan integrasi politik. Sedangkan dimensi
horisontal dari integrasi adalah dimensi yang berkenaan dengan upaya mewujudkan persatuan
di antara perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat itu sendiri, baik perbedaan
wilayah tempat tinggal, perbedaan suku, perbedaan agama, perbedaan budaya, dan
perbedaan-perbedaan lainnya. Jadi integrasi horisontal merupakan upaya mewujudkan
integrasi dengan menjenbatani perbedaan antar kelompok dalam masyarakat. Integrasi
nasional dalam dimensi ini biasa disebut dengan integrasi teritorial (Ditjendikti, 2012:192-
193).
BAB IV
E. MATERI PEMBELAJARAN
CRITICAL BOOK REVIEW 14
1. PENDAHULUAN
Negara merupakan salah satu bentuk organisasi yang ada dalam kehidupan masyarakat. Pada
prinsipnya setiap warga masyarakat menjadi anggota dari suatu nega ardan harus tunduk pada
kekuasaan negara, karena organisasi negara sifatnya mencakup semua orang yang ada di
wilayahnya dan kekuasaan negara berlaku bagi orang-orang tersebut. Sebaliknya negara juga
meniliki kewajiban tertentu terhadap orang-orang yang menjadi anggotanya. Melalui
kehidupan bernegara dengan pemerintahan yang ada di dalamnya, masyarakat ingin
mewujudkan tujuan-tujuan tertentu seperti terwujudnya kctenteraman, ketertiban, dan
kesejahteraan masyarakat. Tanpa melalui organisasi negara kondisi masyarakat yang
semacam itu sulit untuk diwujudkan, karena tidak ada pemerintahan yang mengatur
kehidupan mereka bersama.
2.Konsep Negara
Secara etimologi, kata negara berasal dari kata slaat (Belanda dan Jerman); state
(Inggris); etat (Prancis); status atau statum (Latin). Dalam setiap kata tersebut berarti
meletakkan dalam keadan 'berdiri; menempatkan'; atau membuat berdiri'. Secara historis
pengertian negara berkembang sesuai denga kondisi masyarakat pada saat itu. Pada zaman
Yunani kuno para ahli filsafat negara merumuskan pengertian negara secara beragam.
Aristoteles (384-522 SM) merumuskan negara dalam bukunya politica yang disebut negara
polis, yang saat itu masih dipahami dalam suatu wilayah terkecil.
3.Unsur-Unsur Negara
Dari beberapa pengertian negara sebagaimana tersebut diatas, kita dapat mengidentifikasi
beberapa unsur negara. Secara teoritis, berdasarkan Konvensi Montevideo tahun 1933 yang
diselenggarakan oleh negara-negara Pan Amerika di kota Montevideo Uruguay, suatu negara
harus mempunyai unsur-unsur terbentuknya negara, unsur negara dapat dibedakan menjadi
unsur konstitutif dan unsur deklaratif. Menurut Dikdik B. Arif (2014:92-95) unsur-unsur
terbentuknya negara sebagai berikut:
1) Unsur Konstitutif
Unsur konstitutif adalah unsur pembentuk yang harus dipenuhi agar terbentuk
negara. Unsur ini terdiri atas rakyat, wilayah dan pemerintah yang berdaulat. Pertama, rakyat
2) Unsur Deklaratif
Unsur deklaratif adalah unsur yang sifatnya menyatakan, bukan mutlak harus
dipenuhi. Unsur ini terdiri atas tujuan negara, adanya konstitusi, darn pengakuan dari negara
lain Pertama, tujuan negara merupakan unsur deklaratif pertama yang menentukan arah
penyelenggaraan negara
Secara umum, untuk mempelajari asal mula terjadinya negara dapat digunakan
pendekatan teoritis, yaitu suatu pendekatan yang didasarkan kerangka pemikiran logis yang
hipotesanya belum debuting secara kenyataan.
5.Sifat Negara
Negara sebagai salah satu bentuk organisasi mempunyai kekuasaan yang sifatnya
berbeda dengan organisasi lainnya. Negara memiliki sifat-sifat khusus sebagai manifestasi
dari kedaulatan yang dimilikinya dan yang hanya terdapat pada negara saja, tidak terdapat
pada asosiasi atau organisasi lainnya. Secara umum setiap negara memiliki sifat memaksa
monopoli dan sifat mencakup semua(budiardjo,2008:50).
1) sifat memaksa
2) sifat memonopoli
3) sifat mencakup semua
Mengena tujuan negara ini, beberapa ahl telah mengemukakan pendapatnya yang beragam,
antara lain
Namun mengenai fungsi negara ini pun ada beberapa ahli yang telah mengemukakan
pendapatnya, antara lain (F. Isjwara, l990:172-182)
6. Pengertian Konstitusi
Konstitusi merupakan hukum dasar suatu negara. Setiap negara pasti memiliki
konstitusi. Karena tanpa adanya konstitusi negara tidak mungkin terbentuk. Sebagai hukum
dasar negara, kostitusi berisi aturan dan ketentuan tentang hal-hal yang mendasar dalam
7. Kedudukan Konstitusi
1. Konstitusi sebagai hukum dasar, karena ia berisi aturan dan ketentuan tentang hal-hal
yang mendasar dalam kehidupan suatu negara.
2. Konstitusi sebagai hukum tertinggi, artinya bahwa aturan-aturan yang terdapat dalam
konstitusi, secara hierarki mempunyai kedudukan lebih tinggi terhadap aturan-aturan
lainnya, sehingga aturan-atur dengan undang-undang dasar.
Undang yang penting bagi kehidupan dari kenyataan sejarah Indonesia sendiri, ketika
tanggal 7 Undang-Undang Dasar memegang perat suatu negara, terbukti pemerintah militer
Jepang berjanji akan memberikan kemerdekaan kepada rakyat Indonesia melalui Perdana
Menteri Koiso yang diucapkan pada September 1944, maka dibentuklah badan yang bernama
Dokuritsu Zyunbi Choosakai atau Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI) pada tanggal 29 April 1945 yang diketuai oleh Di. Radjiman
Wedyodiningrat dan Ketua Muda R.P. Socroso, yang tugasnya menyusun dasar Indonesia
merdeka
E. MATERI PEMBELAJAR
1.Pendahuluan
Warga negara merupakan salah satu unsur pokok dalam suatu negara, selain adanya
wilayah dan pemerintahan berada di suatu negara tentu perlu mengerti tentang status atau
kedudukan baik menyangkut hak dan kewajibannya sebagai anggota dari sebuah negara.
Sctiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban terhadap negaranya. Sebaliknya, negara
mempunyai kewajiban memberikan perlindungan dan yang berdaulat. Semua orang yang
kescjahteraan terhadap warga negaranya.
Warga negara dalam bahasa Inggris disebut "cilizen", dalam bahasa ng berarti
penduduk sipil (citizen). Yunani "civics" (asal katanya civicus) ya Merujuk kepada bahasa
Yunani kuno "polites" atau Latin "civis", yang didefinisikan sebagai anggota dari "polis
(kota) Yunani Kuno atau "res publica" (perkumpulan orang-orang atau masyarakat) Romawi
bagi persekutuan orang-orang di Mediterania kuno, yang selanjutnya ditransmisikan kepada
peradaban Eropa dan Barat (Kalidjernih, 2007).
Selanjutnya, Sri Wuryan dan Syaifullah (2009.108) menjelaskan bahwa warga negara
dibagi ke dalam dua golongan, yaitu (1) yang menguasai atau yang memerintah, (2) yang
dikuasai atau yang diperintah. Warga negara yang menguasai haruslah memiliki kebajikan
dan keutamaan yakni sifat kebaikan dan kearifan. Berkaitan dengan posisi warga diperintah
tidaklah berlaku untuk waktu yang selamanya. Dalam waktu tertentu keadaan itu bisa
bertukar posisi, dimana yang diperintah berganti menjadi yang memerintah. Hal ini
didasarkan pada argumentasi bahwa seluruh warga negara adalah orang-orang bebas dan
sederajat sehingga mereka semua harus siap negara yang memerintah dan yang sedia untuk
memerintah dan diperintah, maka seluruh warga negara itu harus memiliki satu keutamaan
dan kebajikan yang sama. Selanjutnya, Aristoteles menegaskan bahwa kebajikan yang harus
dimiliki oleh seluruh warga negara k ialah kemampuan untuk menguasai dan dikuasai dengan
ba kemampuan untuk memerintah dan diperintah dengan baik.
4.Asas Kewargancgaraan
1. Citizenship by birth Adalah cara perolehan ke yang lahir dalam wilayah hukum suatu
negara, yang menganut prinsip tus so sebagaimana dikemukakan di atas, maka yang
bersangkutan secara langsung mendapatkan status kewarganegaraan, kecuali apabila
yang bersangkutan ternyata menolak atau mengajukan. warganegaraan berdasarkan
kelahiran.
2. Citizenship by descent Adalah cara perolehan kewarganegaraan berdasarkan
keturunan, di mana seseorang yang lahir di luar wilayah suatu negara dianggap
sebagai warga negara karena keturunan, apabila pada waktu yang bersangkutan
dilahirkan, kedua orang tuanya adalah warga negara dari negara tersebut.
3. Citizenship by naturalisation Adalah pewarganegaraan orang asing melalui
permohonan menjadi warga negara setelah memenuhi persyaratan-persyaratan yang
ditentukan. memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia dinyatakan dalam
BAB II UU No. 12 Tahun 2006 pasal S dan 9. Pasal 8 Kewarganegaraan Republik
Indonesia dapat juga diperoleh melalui kewarganegaraan.
4. Citizenship by registration Adalah perolehan kewarganegaraan bagi mereka yang
telah memenuhi syarat-syarat tertentu dianggap cukup dilakukan melalui prosedur
Dewasa ini isu mengenai HAM telah menjadi perhatian dunia, bahkan tidak jarang suatu
negara dalam memberikan bantuan atau kebijakan lainnya dikaitkan dengan pelaksanaan
HAM. Sejumlah negara maju mencanangkan HAM sebagai bagian dari program nasionalnya.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga menjadikan HAM sebagai salah satu agenda yang
perlu ditangani secara serius. Penghormatan terhadap HAM telah menjadi ukuran bagi
diakuinya suatu pemerintahan. Pemerintah suatu negara yang tidak menghargai HAM
mendapat kecaman bahkan bisa dikucilkan dari pergaulan internasional (Winataputra, 2010).
Pada masa kenabian, di Kota Madinah disusun sebuah Piagam Madinah (Shahifatul
Madinah atau Mitsaagu al Madinah). Piagam ini merupakan dokumen kesepakatan
masyarakat Madinah untuk melindungi dan mejamin warga masyarakat tanpa memandang
latar belakang, suku, ng tradisi hak-hak sesama dan agama. Piagam Madinah bersifat
revolusioner, karena menenta kesukua n orang-orang Arab pada saat itu.
Di kawasan Eropa, pada tahun 1215 lahir Magna Charta. Piagam ini menupakan
perjanjian antara Raja John dari I nggris dan sejumlah bangsawarn Melalui piagam ini, raja
harus mengakui beberapa hak dari para bangsawarn sebagai imbalan untuk dukungan mereka
dalam membiayai penyelenggaraan pemerintah dan kegiatan perang.
Menurut Didik B. Arif (2014: 133-134) menjelaskan, ada beberapa prinsip pokok
yang terkait dengan penghormatan, pemenuhan, pemajuan, dan perlindungan HAM. Prinsip-
prinsip tersebut adalalh: 1. Prinsip universal, bahwa HAM itu berlaku bagi semua orang, apa
pun jenis kelaminnya, statusnya, agamanya, suku bangsa atau kebangsaannya. 2. Prinsip tidak
dapat dilepaskan (inalienable), yaitu siapapun, dengan alasan apapun, tidak dapat dan tidak
boleh mengambil hak asasi seseorang. Seseorang tetap mempunyai hak asasinya kendati
hukum di negaranya tidak mengakui dan menghormati hak asasi orang itu atau bahkan
melanggar hak asasi tersebut.
Hak-hak asasi manusia sebenarnya tidak dapat dipisahkan dengan pandangan filosofis
tentang manusia yang melatar belakanginya. Menurut Pancasila sebagai dasar dari bangsa
Indonesia hakikat manusia adalah tersusun atas jiwa dan raga, kedudukan kodrat sebagai
makhluk Tuhan dan makhluk pribadi, adapun sifat kodratnya sebagai mahluk individu dan
makhluk sosial. Dalam pengertian inilah maka hak-hak asasi manusia tidak dapat dipisahkan
dengan hakikat kodrat manusia tersebut. Konseksuensinya dalam realisasinya maka hak asasi
manusia senantiasa memilik hubungan yang korelatif dengan Wajib asasi manusia karena
sifat kodrat manusia sebaga individu dan mahluk sosial.
Tujuan Negara Indonesia sebagai negara hukum yang bersifat formal maupun
material tersebut mengandung konsekuensi bahwa negara berkewajiban untuk melindungi
Bab VI Demokrasi
1. Pendahuluan
Pada tahun 1949 menyatakan bahwa mungkin untuk pertama kali dalam sejarah
demokrasi dinyatakan sebagai nama yang paling baik dan wajar untuk semua sistem
organisasi politik dan sosial, yang diperjuangkan oleh para penduduknya yang berpengaruh
Miriam Budiardjo 2019. hal tersebut tidaklah berlebihan sebab sebagai suatu sistem
demokrasi telah dijadikan alternatif dalam berbagai tatanan aktivitas bermasyarakat
berbangsa dan bernegara Pada hampir sebagian besar negara di dunia.
2. Konsep Demokrasi
3. Bentuk Demokrasi
4. Prinsip-Prinsip Demokrasi
Menurut Ranney ada empat prinsip yang terkait dengan pemerintahan demokrasi yaitu :
1. Kedaulatan rakyat
2. Persamaan politik
3. Konsultasi kepada rakyat
4. Mayoritas
Pada hakikatnya sebuah negara dapat disebut sebagai negara yang demokratis, apabila
di dalam pemerintahan tersebut rakyat memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam
pembuatan keputusan, memiliki persamaan di muka hukum, dan memperoleh pendpaatan
yang layak karena terjadi distribusi pendapatan yang adil (Nurwardani 2016: 172-173).
Berikut Penjelasan dan pernyataan dia atas :
5. Demokrasi di Indonesia
1. Secara luas demokrasi Pancasila berarti kedaulatan rakyat yang didasarkan pada nilai-
nilai Pancasila baik sebagai pedoman penyelenggaraan maupun, sebagai cita-cita dua
secara sempit demokrasi. Pancasila berarti kedaulatan rakyat yang dilaksanakan
menurut hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan demokrasi
Pancasila dalam arti luas adalah kedaulatan atau kekuasaan tertinggi ada pada rakyat
yang penting yang dalam penyelenggaraannya dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila
demokrasi.
2. Pancasila dalam arti sempit adalah berdasar pada sila keempat Pancasila yaitu,
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan dengan demikian, demokrasi Pancasila dalam arti sempit adalah masalah
pengambilan keputusan yaitu pengambilan keputusan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan wujud dari pengambilan keputusan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan adalah musyawarah mufakat.
6. Pendidikan Demokrasi
Pendidikan demokrasi diartikan sebagai upaya sistematis yang dilakukan negara dan
masyarakat untuk memfasilitasi individu warga negaranya agar memahami menghayati
mengamalkan dan mengembangkan konsep prinsip dan nilai demokrasi sesuai dengan status
dan perannya dalam masyarakat.
S. winataputra pada dasarnya pendidikan demokrasi dapat dilakukan melalui tiga cara
yaitu :
1. Pendidikan demokrasi secara formal pendidikan yang lewat tatap muka diskusi timbal
balik presentasi serta studi kasus.
2. Pendidikan demokrasi secara informal pendidikan yang lewat tahap pergaulan di
rumah maupun masyarakat sebagai bentuk aplikasi nilai demokrasi demokrasi sebagai
hasil interaksi terhadap lingkungan sekitarnya dan langsung dapat dirasakan hasilnya
pendidik.
3. Pendidikan demokrasi secara non formal pendidikan yang melewati lingkungan
masyarakat secara lebih makro karena pendidikan luar sekolah memiliki parameter
BAB VII
NEGARA HUKUM
1. Pendahuluan
Indonesia adalah salah satu negara yang merupakan negara hukum, kedudukan
Indonesia sebagai bidang lain, realitas kehidupan masyarakat Indonesia yang tidak bisa
dilepaskan dari keberadaan hukum yang melekat pada masyarakat yang multi etnis dan
multikultur istilah negara hukum tidak asing lagi dalam pengetahuan ketatanegaraan sejak
zaman dulu hingga sekarang ini.
Negara hukum adalah negara yang berdiri di atas hukum yang menjamin keadilan
bagi seluruh warga negara, dengan adanya keadilan dalam masyarakat maka, akan tercapai
kebahagiaan dalam masyarakat itu untuk mendasari keadilan tersebut pada setiap warga
negara perlu diajarkan norma Susila agar mereka menjadi warga negara yang baik, demikian
pula peraturan hukum yang sesungguhnya itu hanya ada apabila peraturan dimaksudkan
mencerminkan keadilan dalam pergaulan hidup antar warga negara (Arumandi dan Sunarto
1990).
Ketentuan pasal 1 ayat 3 berasal dari penjelasan UUD NRI 1945 yang diangkat ke
dalam UUD NRI 1945 negara hukum adalah negara yang menegakkan supremasi hukum
Konsep negara hukum yang berkembang pada abad 19 cenderung mengarah pada
konsep negara hukum formal yaitu pengertian negara hukum dalam arti sempi,t dalam konsep
ini negara hukum diposisikan ke dalam ruangan gerak dan peran yang kecil atau sempit
pemerintah dan unsur-unsur lembaganya dalam menjalankan tugas dan wewenangnya terikat
oleh hukum yang berlaku peran pemerintah sangat kecil dan pasif.
Unsur-unsur rule of Law dalam arti yang klasik sebagaimana yang dikemukakana av
dicey dalam Introduction To The Law of the Constitution mencakup tiga hal yaitu :
1. Supermasi aturan aturan hukum atau supremacy of the law tidak adanya
kekuasaan sewenang-wenang dalam arti seseorang boleh dihukum apabila
melanggar hukum.
2. Kedudukan yang sama dalam menghadapi hukum Equality before the law
ketentuan ini berlaku untuk orang biasa maupun pejabat.
3. Terjamin hak-hak manusia oleh undang-undang serta keputusan keputusan
pengadilan.
Lima konsep negara hukum Konsep ini dikenal dengan The rule of Law yang menurut
Av Dicey konsep negara hukum harus mengandung tiga unsur yaitu :
1. Supremasi of Law bahwa dalam suatu negara hukum mempunyai kedudukan yang
tertinggi agar pelaksanaan kekuasaan pemerintahan tidak menyimpang dari
undang-undang.
2. Equality before the law bahwa dalam negara hukum kedudukan warga negara
termasuk pejabat pemerintah adalah sama dan tidak ada beda di muka hukum.
3. Human Rights yang terutama ada tiga yaitu (a) The right of personal Freedom
merupakan hak kemerdekaan pribadi berupaya hak untuk melakukan yang
CRITICAL BOOK REVIEW 29
dianggap baik bagi dirinya tanpa merugikan orang lain ataupun menimbulkan
gangguan terhadap masyarakat sekelilingnya, (b) The to freedom of discussion
hak kemerdekaan berdiskusi yaitu hak untuk memberikan pendapat dan kritik
dengan ketentuan harus pula bersedia mendengar kata memperhatikan pendapat
dan kritik orang lain. (c)Ppublik meeting hak kemerdekaan dan hak ini harus
dibatasi jangan sampai menyebabkan atau menyebarkan kekacauan sehingga
perdamaian menjadi rusak.
No Teori Penjelasan
1 Immanuel Kant Konsep negara hukum kant mengandung dua
unsur penting yaitu : (1) Perlindungan
terhadap hak-hak asasi manusi adan (2)
Pemisahan kekuasaan (Busrh dan Busroh,
1985:1 11)
2 F.J Stahl Konsep negara hukum stahl sering disebut
negara hukum dalam arti formal. Stahl
berpendapat, bahwa negara hukum harusla
memenuhi empat unsur penting yaitu (1)
adanya perlindungan hak asasi manusia
(2)Pemisahan kekuasaan, (3) setiap tindakan
pemerintahan harus didasarkan pada
peraturan perundang-undangan dan (4)
adanya peradilan administrasi yang berdiri
sendiri.
3 Paul Scholten Menurut Natohamidjojo (1970:25-26) asas
ini meliputi dua segi yaitu 1) manusia itu
mempunyai suasana tersenidiri,yang pada
asasnya terletak di luar wewenang dan 2)
Negara hukum adalah negara yang menegakkan supremasi hukum untuk menegakkan
kebenaran dan keadilan dan tidak ada kekuasaan yang tidak dipertanggungjawabkan
maksudnya rumusan ini ke dalam UUD NRI 1945 merupakan salah satu contoh pelaksanaan
kesepakatan dasar dalam melakukan perubahan UUD NRI 1945 yakni kesepakatan untuk
memasukkan hal-hal normatif yang ada di dalam penjelasan kedalam pasal-pasal.
Makna negara Indonesia sebagai negara hukum Dinamis esensinya adalah hukum
nasional Indonesia harus tampil akomodatif adaptif dan progresif akomodatif artinya mampu
menyerap menampung keinginan masyarakat yang dinamis makna hukum seperti ini
menggambarkan fungsinya sebagai pengayom pelindung masyarakat adaptif artinya
Agar negara dapat melaksanakan tugas dalam bidang ketertiban perlindungan warga
negara dan keadilan dan kepastian hukum maka disusunnya peraturan peraturan yang disebut
peraturan hukum peraturan hukum mengatur hubungan antar manusia yang satu dengan
manusia lainnya disamping mengatur hubungan manusia atau warga negara dengan negara
serta mengatur organ-organ negara dalam menjalankan pemerintahan negara ada dua
pembagian besar hukum yaitu satu hukum privat hukum yang mengatur hubungan manusia
individu yang menyangkut kepentingan pribadi misalnya masalah jual beli sewa menyewa
Pembagian warisan 2 hukum publik hukum yang mengatur hubungan antara negara dengan
organ negara atau hubungan negara dengan perseorangan yang menyangkut kepentingan
umum
Dalam rangka menegakkan hukum aparatur penegak hukum harus menunaikan tugas
sesuai dengan sumber yang ada dalam hukum, sumber, hukum digolongkan menjadi dua
yaitu
Dalam upaya mewujudkan sistem hukum nasional yang bersumber pada Pancasila
dan UUD NRI 1945 bukan hanya diperlukan pembaruan materi hukum tetapi yang lebih
penting adalah pembinaan aparatur hukum sebagai pelaksanaan dan penegakan hukum di
negara Indonesia pemerintah bukan hanya harus tunduk dan menjalankan hukum tetapi juga
harus aktif memberikan penyuluhan hukum kepada segenap masyarakat agar masyarakat
semakin sadar hukum Dengan cara demikian akan terbentuknya perilaku warga negara yang
menjunjung tinggi hukum serta taat pada hukum nurwahdania at all 2016.
1. Pendahuluan
Setiap bangsa mendapatkan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa berupa alam dengan
segala isinya yang berbeda antara satu wilayah dengan wilayah lain. Demikian pula manusia
sebagai ciptaan tuhan yang maha esa dibekali dengan akal budi yang mewajibkan untuk
mengarungi samudra kehidupan ini dengan senantiasa dalam mengembangkan hubungan
yang baik antar sesama lingkungan alam hubungan dan penciptaan.
Manusia dan bumi merupakan dua unsur yang tidak dapat dipiasahkan setelah
manusia membentuk kelompok dan membentuk kumpulan bangsa, manusia itu kemudian
menyatakan, bahwa tana (bumi)yang dipijkannya sebagai tempat tinggalnya daoat
dipisahkan, sudah barang tertentu perebutan ruang/wilayah akan tinggalnya tidak dapat
dipisahkan, sudah barang tentu perebutan dengan apa yang dimilikinya.
2. Pengertian Geopolitik
Istilah geopolitik semula diartikan oleh frederich ratzel 1844 sebagai ilmu bumi
politik atau political geografi istilah ini kemudian dikembangkan dan diperluas oleh sarjana
ilmu politik Swedia Rudolf kjellen 1864 dan Karl haushofer dari Jerman menjadi geografi
politik dan disingkat geopolitik perbedaan dari dua istilah di atas terletak pada titik perhatian
dan tekanannya Apakah pada bidang geografi atau politik ilmu bumi politik atau political
Geografi mempelajari fenomena geografi dari aspek politik sedangkan geopolitik
mempelajari fenomena fenomena politik dari aspek.
Berdasarkan pengertian di atas geopolitik dapat diartikan sebagai sistem politik atau
peraturan-peraturan dalam wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh
yang didorong oleh aspirasi National Geographic atau kepentingan yang titik beratnya
terletak pada pertimbangan geografi wilayah atau teritorial dalam arti luas lautan negara yang
apabila dilaksanakan dan berhasil akan berdampak langsung atau tidak langsung kepada
sistem politik suatu negara. (Kaelan dan Zubaidi 2007 : 122)
Wawasan nusantara merupakan cara pandang cara melihat cara meninjau bangsa
Indonesia terhadap terhadap diri dan lingkungannya wawasan ini berkembang Berdasarkan
sejarah. Budaya, falsafah keadaan geografis serta kepentingan bangsa yang bersangkutan
wawasan nusantara. bagi bangsa Indonesia merupakan pegangan dalam menyikapi
permasalahan yang menyangkut berbagai aspek kehidupan nasional Wawasan nusantara.
Sebagai wawasan Nasional Indonesia merupakan penjabaran tujuan nasional yang telah
dijelaskan dengan kondisi posisi dan geografis Indonesia dan merupakan pedoman pola pikir
serta pola tindak dalam rangka mewujudkan cita-cita nasional.
BAB XI
Ketahanan Nasional
1. Pendahuluan
Dalam pembukaan UUD NRI 1945 menyatakan bahwa bangsa indonesia memiliki
cita0cita yang luhur menjadi bangsa yang adil dan makmur. Untuk mencpai cita-cita tersebut
setiap bangsa selalu menghadapi berbagai tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan.
Maka setiap bangsa harus memiliki kemampuan untuk mengembangkan kekuatan agar dapat
memiliki ketahanan nasional.
Ketahanan nasional merupakan istilah khas indonesia yang muncul pada tahun 1960-
an. Istilah ketahanan nasional dalam bahasa inggris bisa disebut sebagai national resillence.
Dalam terminologi barat, terminologi yang kurang lebih semakna dengan ketahanan nasional,
dikenal dengan istilah national power (kekuatan nasional) (Ditjendikti, 2012:153)
Pada tahun 1973 Konsepsi ketahanan nasional dimasukkan ke dalam garis Besar
Haluan Negara (GBHN), yakni mulai GBHN 1973 sampai dengan GBHN 1998. Adapun
rumusan konsep ketahanan nasional dalam GBHN tahun 1998. Adalah sebagai berikut :
1) Mandiri, artinya ketahanan nasional percaya pada kemampuan dan kekuatan dan
keuletan dan ketangguhan yang menyandang prinsip tidak mudah menyerah serta
bertumpu pada identitas, integritas dan kepribadian bangsa.
2) Dinamis, artinya ketahanan nasional tidaklah tetap melainkan dapat meningkat dan
menurun tergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara, serta kondisi
lingkungan startegisnya.
3) Manunggal, artinya ketahanan nasional memiliki sifat integrative yang diartikan
terwujudnya kesatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi danselaras diantara
seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
4) Wibawa, artinya ketahanan nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat manunggal
dapat diwujudkan kewibaan nasional yang akan diperhitungkan oleh pihak lain
sehingga dapat menjadi daya tangkal suatu negara.
5) Konsultasi dan kerjasama, artinya ketahanan nasional tidak menutamakan sikap
konfrontatif dan antagonis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata,
tetapi lebh pada sikap konsultatif dan kerjasama serta saling menghargai dan
mengandalkan kekuatan moral dan kepribadian bangsa.
Basrie mengemukakan bahwa unsur yang diperlukan untuk membangun ketahanan nasional
yaitu :
1. Ketahanan individu yaitu ketahanan dimiliki oleh seorang warga negara yang sehat
jasmani dan rohani
2. Ketahanan keluarga yaitu ketahanan dimiliki oleh suami istri dan anak dalam keluarga
yang harmonis dalam menciptakan kerukunan.
Menurut Hans morgenthau ada dua faktor yang memberikan kekuatan bagi suatu
negara yaitu pertama faktor-faktor yang relatif stabil terdiri atas geografi dan sumber daya
alam dan kedua faktor-faktor yang relatif berubah terdiri atas kemampuan industri militer
demografi karakter nasional moral nasional kualitas diplomasi dan kualitas
pemerintahkualitas diplomasi.James Lee RayUnsur kekuatan nasional negara terbagi menjadi
dua faktor, yaitu
b. Intangible factors terdiri atas karakter nasional, moral nasional, dan kualitaS
kepemimpinan.
b. Sosial terdiri atas perkembangan ekonomi, struktur politik, budaya dan moral
nasional;
b. Aspek kekayaan alam pada dasarnya sumber kekayaan alam dalam suatu wilayah
kualitas maupun kuantitas yang sangat diperlukan bagi kehidupan nasional untuk
keberadaan perlu dijaga kelestariannya.
c. Aspek keadaan dan kemampuan penduduk masalah penduduk sangat besar
pengaruhnya terhadap upaya Membina dan mengembangkan ketahanan nasional.
2) Ketahanan nasional dari Aspek Panca Gatra
a. Aspek Ideologi
Aspek Ideologi suatu negara diartikan sebagai guiding of principles atau prinsip yang
dijadikan dasar suatu bangsa. Ideologi adalah pengetahuan dasar atau cita-cita. Ideologi
merupakan konsep yang mendalammengenai kehidupan yang dicita-citakan serta yang ingin
diiperjuangkan dalam kehidupan nyata. Ideologi dapat dijabarkan ke dalam sistem nilai
kehidupan, yaitu serangkaian nilai yang tersusun secara sistematis dan merupakan kebulatan
ajaran dan doktrin.
b. Aspek Politik
Aspek Politik diartikan sebagai asas, haluan, atau kebijaksanaan yang digunakan
untuk mencapai tujuan dan kekuasaan. Kehidupan politik dapat dibagi kedalam dua sektor
yaitu sektor masyarakat yang memberikan input (masukan) dan sektor pemerintah yang
berfungsi sebagai output (keluaran). Sistem politik yang diterapkan dalam suatu negara
sangat menentukan kehidupan politik di negara yang bersangkutan. Upaya bangsa Indonesia
untuk meningkatkan ketahanan di bidang politik adalah upaya mencari keseimbangan dan
keserasian antara keluaran dan masukan berdasarkan Pancasila yang merupakan pencerminan
dari demokrasi Pancasila.
c. Aspek Ekonomi
Sosial budaya dapat diartikan sebagai kondisi dinamika budaya bangsa yang berisi
keuletan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi
ancaman, tantangan, halangan, dan gangguan (ATHG). Gangguan dapat datang dari dalam
maupun dari luar, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang membahayakan
kelangsungan hidup sosial NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Esensi ketahanan
budaya adalah pengaturan dan penyelenggaraan kehidupan sosial budaya. Ketahanan budaya
merupakan pengembangan sosial budaya dimana setiap warga masyarakat dapat
mengembangkan kemampuan pribadi dengan segenap potensinya berdasarkan nilai-nilai
Pancasila.
Aspek Pertahanan dan keamanan diartikan sebagai kondisi dinamika dalam kehidupan
pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan
mengatasi ATHG yang membahayakan identitas, integritas, dan kelangsungan hidup bangsa
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Dalam hal penjelasan buku utama lebih ringkas penjelasannya namun mudah
dimengerti oleh para reviewer.
Banyak mencantumkan pendapat beberapa para ahli sehingga mendukung
dalam kegiatan informasi
Mencantumkan ilustrasi tentang berbagai materi sehingga mendukung dalam
hal pemahaman
Pada bab yang menjelaskan negara konsitusi pembahasan yang dijelaskan
sangat menarik terdapat banyak penjelasan yang dicantumkan oleh para ahli
tersebut.
Pada buku pembanding materi yang disajikan terkait materi demokrasi buku
pembanding lebih mendalam penjelasannya dibandingkan buku utama.
Banyak mencantumkan contoh-contoh pada setiap materi yang dicantumkan
Banyak mencantumkan juga para pendapat dari para ahli yang terkait
Banyak mencantumkan UUD yang terkait akan materi
Materi yang disajikan tidak mendalam, materi yang disajikan hanya dasar-
dasar dari teori tersebut.
Mencantumkan skema dalam materi tetapi tidak ada penjelasan pada skema
terkait materi tersebut.
Dalam hal penulisan materi tersebut penulisannya kurang rapi dan jarak yang
digunakan dalam hal penulisaannya sangatlah rapat.
Tidak mencantumkan gambar-gambar ataupun ilustarsi tentang materi seperti
yang ada di buku utama
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Sebagai seorang mahasiswa kita harus menumbuhkan rasa nasionalisme kita terhadap
indonesia agar terwujudnya kelangsungan hidup bangsa dan negara yang berfikir secara
komprehensif.