PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Hidrosefalus adalah jenis penyakit yang terjadi akibat gangguan aliran cairan di dalam
otak (cairan serebrospinal). Penyakit ini juga dapat ditandai dengan dilatasi ventrikel
serebra,biasanya terjadi secara sekunder terhadap obstruksi jalur cairan serebrospinal,
dan disertai oleh penimbunan cairan serebrospinal di dalam kranium,secara
tipikal,ditandai dengan pembesaran kepala,menonjolnya dahi,atrofi otak,deteriora
mental,dan kejang-kejang.
1. Rumusan masalah
1. Tujuan
Definisi hidrosefalus!
Etiologi hidrosefalus!
Penyebab hidrosfalus!
Pembagian hidrosefalus!
Tanda dan gejala hidrosefalus!
Komplikasi hidrosefalus!
Penanganan hidrosefalus!
Penatalaksanaan hidrosefalus!
Prinsip pengobatan hidrosefalus!
BAB II
PEMBAHASAN
1. DEFINISI HIDROSEFALUS
Hidrosefalus adalah jenis penyakit yang terjadi akibat gangguan aliran cairan di dalam
otak (cairan serebrospinal). Penyakit ini juga dapat ditandai dengan dilatasi ventrikel
serebra,biasanya terjadi secara sekunder terhadap obstruksi jalur cairan serebrospinal,
dan disertai oleh penimbunan cairan serebrospinal di dalam kranium,secara
tipikal,ditandai dengan pembesaran kepala,menonjolnya dahi,atrofi otak,deteriora
mental,dan kejang-kejang. (Asuhan Kebidanan Neonatus,Bayi,dan Anak
Balita,Numed hal: 128)
1. ETIOLOGI HIDROSEFALUS
Hidrosefalus terutama menyerang anak usia 0-2 tahun dengan penyebab utamanya
adalah kelainan kongenital,infeksi intrauterine,anoreksia,pendarahan intrakranial
akibat adanya trauma,meningoensefalitis bakterial dan viral,serta tumor atau kista
araknoid. Pada anak usia 2-10 tahun penyebab utamanya adalah tumor fossa posterior
dan stenosis akuaduktus, sedangkan pada usia dewasa penyebab utamanya adalah
meningitis,subaraknoid hemoragi,ruptur aneurisma,tumor, dan idiopatik.(Asuhan
Neonatus Bayi dan Anak Balita,Salemba Medika hal: 118)
Gangguan aliran cairan yang menyebabkan cairan tersebut bertambah banyak yang
selanjutnya akan menekan jaringan otak di sekitarnya, khususnya pusat-pusat syaraf
yang vital. Menurut lembaga Nasional Instutite of Neurological Disorders and
Stroke ( NINDS), gangguan aliran cairan otak ada tiga jenis,yaitu:
Contoh: tumor otak yang terdapat di dalam ventrikel akan menyumbat aliran cairan
otak.
1. Aliran cairan otak tidak tersumbat, tetapi sebaliknya cairan itu diproduksi
berlebihan, akibatnya cairan otak bertambah banyak.
1. Cairan otak yang mengalir jumlahnya normal dan tidak ada sumbatan,tetapi ada
gangguan dalam proses penyerapan cairan ke pembuluh darah balik, sehingga
otomatis jumlah cairan akan meningkat pula.
Misalnya: bila ada cairan nanah ( meningitis atau infeksi selaput otak) atau darah
(akibat trauma) di sekitar tempat penyerapan.
1. PENYEBAB HIDROSEFALUS
Adapun penyebab dari penyumbatan aliran CSS yang sering terdapat pada neonatus
dan bayi adalah sebagai berikut:
Stenosisakuaduktus sylvii.
Spina bifida dan kranium bifida.
Sindrom Dandy-walker.
Kista araknoid dan anomali pembuluh darah.
1. PEMBAGIAN HIDROSEFALUS
Berdasarkan sumbatannya.
1. Hidrosefalus obstruktif.
Tekanan CSS yang meningkat disebabkan adanya obstruksi pada salah satu tempat
pembentukan CSS, antara lain pada pleksus koroidalis dan keluarnya ventrikel IV
melalui foramen luscka dan magendi.
Berdasarkan perolehannya.
1. Hidrosefalus kongenital.
Hidrosefalus ini sudah diderita sejak lahir (sejak dalam kandungan). Ini berarti pada
saat lahir,otak terbentuk kecil atau pertumbuhan otak terganggu akibat terdesak oleh
banyaknya cairan dalam kepala dan tingginya tekanan intrakranial. Hidrosefalus
kongenital, di antaranya disebabkan oleh hal-hal berikut.
1. Hidrosefalus didapat.
Pada hidrosefalus jenis ini, terjadi pertumbuhan otak yang sudah sempurna dan
kemudian terjadi gangguan oleh karena adanya tekanan intrakranial yang tinggi.
Kelainan ini biasanya terjadi pada bayi dan anak yang penyebabnya antara lain
sebagai berikut.
Tanda dan gejala Hidrosefalus tergantung pada awitan dan derajat ketidakseimbangan
kapasitas produksi dan resorbsi CSS.Gejala-gejala yang menonjol merupakan refleksi
adanya hipertensi intrakranial. Manifestasi klinis dari hidrosefalus pada anak di
kelompokkan menjadi 2 golongan, yakni sebagai berikut.
Pembesaran kepala tidak bermakna, tetapi nyeri kepala sebagai manifestasi hipertensi
intrakranial. Lokasi nyeri kepala tidak khas. Dapat di sertai keluhan penglihatan ganda
( Diplopia ) dan jarang di ikuti penurunan visus. Secara umum, gejala yang paling
umum terjadi pada pasien-pasien hidrosefalus di bawah usia 2 tahun adalah
pembesaran abnormal yang progresif dari ukuran kepala. Makrokrania mengesankan
sebagai salah satu tanda bila ukuran lingkar kepala lebih besar dari pada dua deviasi
standar di atas ukuran di atas normal. Makrokrania biasanya di sertai empat gejala
hipertensi intrakranial lainnya, antara lain:
Tanda dan gejala dari penderita hidrosefalus adalah sebagai berikut, di antaranya:
1. KOMPLIKASI HIDROSEFALUS
1. PENANGANAN HIDROSEFALUS
Hal yang dilakukan untuk mengetahui penyakit ini antara lain adalah:
Hal ini sangat penting untuk deteksi dini penyakit,karena pembesaran kepala
merupakan salah satu petunjuk klinis yang penting untuk mendeteksi hidrosefalus.
Pemeriksaan ini dapat digunakan menjadi data minimal untuk menilai pelebaran
ventrikel dan ketebalan jaringan otak. Jika ketebalan kurang dari 2 cm, maka nilai
tindakan bedah tidak bermanfaat lagi.
Hal ini penting karena selang pintasan itu ditanam di jaringan otak,kulit,dan rongga
perut dalam waktu yang lama bahkan seumur hidup penderita sehingga perlu
dihindarkan efek reaksi penolakan oleh tubuh. Tindakan bedah pemasangan selang
pintasan dilakukan setelah diagnosis dilengkapi dan indikasi serta syarat dipenuhi.
Tindakan dilakukan terhadap penderita yang dibius otak ada sayatan kecil
di daerah kepala dan dilakukan pembukaan tulang tengkorak dan selaput yang
selanjutnya selang pintasan ventrikel dipasang,disusul kemudian dibuang sayatan
kecil di daerah perut,dibuka rongga perut lalu ditanam selang pintasan rongga perut
antara kedua ujung selang tersebut dihubungkan.dengan sebuah selang pintasan yang
ditanam di bawah kulit sehingga tidak terlihat dari luar.
1. Teknik neuroendoskopi
Endoskopi dapat digunakan sebagai alat diagnosa dan sekaligus tindakan bedah.
VRIES pada tahun 1978 mengembangkan endoskopi yang canggih, yakni sebuah
selang fiber-optik yang dilengkapi dengan peralatan bedah mikro dan sinar laser.
Dengan demikian, melalui sebuah lubang di kepala, selang dipadu dengan layar
televisi,dioperasikan alat bedah untuk membuka tumor yang menyumbat rongga
ventrikel.
(Asuhan Kebidanan Neonatus,Bayi,dan Anak Balita,Numed hal: 129-130).
1. PENATALAKSANAAN HIDROSEFALUS
Umum
Khusus
Catat kapan terjadi muntah dan berapa frekuensinya selama 24 jam serta berapa
banyak yang dimuntahkan.
Berikan minum sedikit-sedikit tapi sering.
Bila sampai terjadi muntah segera lakukan suction untuk mencegah terjadinya
aspirasi pneumonia.
1. Pengawasan kejang.
1. Persiapan operasi.
Biasanya tidak perlu diet, tetapi yang terpenting adalah sedikit-sedikit namun sering (
prinsip pemberian makan dan minum pada bayi yang hidrosefalus).
1. Perawatan luka.
Biasanya dilakukan 3 hari setelah operasi degan mengganti balutan 2 kali per hari.
1. Pencegahan dekubitus.
Hal ini perlu diperhatikan, terutama pada anak yang belum dilakukan operasi da
sering mengalami kejang. Daerah ekstremitas atas dan bawah harus sering digerak-
gerakkan untuk menghindari kekakuan otot.
1. PRINSIP PENGOBATAN
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Hidrosefalus terutama menyerang anak usia 0-2 tahun dengan penyebab utamanya
adalah kelainan kongenital,infeksi intrauterine,anoreksia,pendarahan intrakranial
akibat adanya trauma,meningoensefalitis bakterial dan viral,serta tumor atau kista
araknoid. Pada anak usia 2-10 tahun penyebab utamanya adalah tumor fossa posterior
dan stenosis akuaduktus, sedangkan pada usia dewasa penyebab utamanya adalah
meningitis,subaraknoid hemoragi,ruptur aneurisma,tumor, dan idiopatik.
1. Saran
Saran kami dalam pembuatan makalah ini,sebagai seorang bidan dan tenaga kesehatan
lainnya perlu mengetahui dan memahami seperti apa itu hidrosefalus karena penyakit
ini paling sering terjadi pada anak-anak. Diharapkan juga saran dan kritik dari para
pembaca.
DAFTAR PUSTAKA