A. Gambaran Umum
merdeka, yang dalam masa penjajahan selalu ditekan dengan keadaan serba
sulit dan menderita, apalagi kehidupan agama yang cukup kritis. Pesantren
ini bermula hanya untuk santri putri yang kemudian dikembangkan menjadi
yang diniatkan sebagai rasa syukur atas nikmat yang diberikan-Nya. Maka
Guru Agama) dengan nama Mualimin. Pada Tahun 1981 dikuatkan dengan
mencakup beberapa unit pendidikan yaitu TPA, TK, MI, MA, SMP, SMU,
berbasis pesantren.
ditinjau dari segi pendirian, jumlah santri dan siswa serta kelengkapan
masyarakat.
berikut:
1. Visi
2. Misi
B. Analisis Data
1. Analisis Univariat
a. Teknik Relaksasi
1) Usia
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia
Responden yang Mengalami Nyeri Haid pada Santriwati
Pondok Pesantren Arrahmaniyah Kota Depok Provinsi
Jawa Barat Tahun 2018
No Usia Frekuensi Persentase (%)
1 15 Tahun 2 13,3
2 16 Tahun 3 20,0
3 17 Tahun 6 40,0
4 18 Tahun 4 26,7
Total 15 100,0
Berdasarkan tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa dari 15
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia
Menarche Responden yang Mengalami Nyeri Haid pada
santriwati Pondok Pesantren Arrahmaniyah Kota Depok
Provinsi Jawa Barat Tahun 2018
No Usia Menarche Frekuensi Persentase (%)
1 9 – 12 Tahun 11 73,3
2 13 – 16 Tahun 4 26,7
Total 15 100,0
Berdasarkan tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa dari 15
Relaksasi
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Responden Yang Mengalami Nyeri
Haid sebelum Diajarkan Teknik Relaksasi pada santriwati
Pondok Pesantren Arrahmaniyah Kota Depok Provinsi
Jawa Barat Tahun 2018
No Nyeri Frekuensi Persentase (%)
1 Ringan 3 20,0
2 Sedang 10 66,7
3 Berat 2 13,3
Total 15 100,0
Berdasarkan tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa dari 15
Relaksasi
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Responden Yang Mengalami Nyeri
Haid Setelah Diajarkan Teknik Relaksasi pada santriwati
Pondok Pesantren Arrahmaniyah Kota Depok Provinsi
Jawa Barat Tahun 2018
No Nyeri Frekuensi Persentase (%)
1 Tidak Nyeri 6 40,0
2 Ringan 8 53,3
3 Sedang 1 6,7
Total 15 100,0
Berdasarkan tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa dari 15
1) Usia
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia
Responden yang Mengalami Nyeri Haid pada Santriwati
Pondok Pesantren Arrahmaniyah Kota Depok Provinsi
Jawa Barat Tahun 2018
No Usia Frekuensi Persentase (%)
1 15 Tahun 5 33,3
2 16 Tahun 7 46,7
3 17 Tahun 2 13,3
4 18 Tahun 1 6,7
Total 15 100,0
Berdasarkan tabel 4.5 diatas menunjukkan bahwa dari 15
2) Usia Menarche
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia
Menarche Responden yang Mengalami Nyeri Haid pada
santriwati Pondok Pesantren Arrahmaniyah Kota Depok
Provinsi Jawa Barat Tahun 2018
No Usia Menarche Frekuensi Persentase (%)
1 9 – 12 Tahun 9 60,0
2 13 – 16 Tahun 6 40,0
Total 15 100,0
Berdasarkan tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa dari 15
berkisar dari 9-12 tahun sebanyak 9 orang (60 %), dan usia
Hangat
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Responden Yang Mengalami Nyeri
Haid sebelum Diberikan Kompres Air Hangat pada
santriwati Pondok Pesantren Arrahmaniyah Kota Depok
Provinsi Jawa Barat Tahun 2018
No Nyeri Frekuensi Persentase (%)
1 Ringan 3 20,0
2 Sedang 8 53,3
3 Berat 4 26,7
Total 15 100,0
Berdasarkan tabel 4.7 diatas menunjukkan bahwa dari 15
Air Hangat
Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi Responden Yang Mengalami Nyeri
Haid Setelah Diberikan Kompres Air Hangat pada
santriwati Pondok Pesantren Arrahmaniyah Kota Depok
Provinsi Jawa Barat Tahun 2018
No Nyeri Frekuensi Persentase (%)
1 Tidak Nyeri 5 33,3
2 Ringan 9 60,0
3 Sedang 1 6,7
Total 15 100,0
Berdasarkan tabel 4.8 diatas menunjukkan bahwa dari 15
2. Analisis Bivariat
Tabel 4.9
Pengaruh Teknik Rileksasi dalam Mengatasi Nyeri Saat Haid
Pada Santriwati Pondok Pesantren Arrahmaniyah Kota Depok
Provinsi Jawa Barat Tahun 2018
Std. P
Variabel N Mean
Deviasi value
Sebelum Diajarkan Teknik
Relaksasi
15 0,458 0, 458 0,041
Setelah Diajarkan Teknik
Relaksasi
Berdasarkan tabel 4.9 diketahui bahwa P value 0,041 (<0,05)
Tabel 4.10
Pengaruh Kompres Air Hangat dalam Mengatasi Nyeri Saat
Haid Pada Santriwati Pondok Pesantren Arrahmaniyah Kota
Depok Provinsi Jawa Barat Tahun 2018
Std. P
Variabel N Mean
Deviasi value
Sebelum Diberikan Kompres
Air Hangat
15 0,333 0,488 0,019
Setelah Diberikan Kompres
Air Hangat
C. Pembahasan
1. Usia
usia 16 tahun sebanyak 3 orang (20 %), usia 17 tahun sebanyak 6 orang
mempengaruhi nyeri terutama pada anak dan orang dewasa. Umur juga
umur seseorang maka semakin bisa mengendalikan nyeri, hal ini terlihat
pada hasil penelitian yaitu siswi yang berusia 17 tahun berada pada
2. Usia Menarche
mengalami nyeri haid dengan usia menarche berkisar dari 9-12 tahun
sebanyak 4 orang (26,7%). Dan pada kelompok kompres air hangat dari
penyempitan pada leher rahim, maka akan timbul rasa sakit pada saat
menstruasi. Hal ini dikarenakan organ reproduksi wanita masih belum
stres, aktivitas fisik, kebiasaan merokok dan indeks massa tubuh. Salah
satu faktor yang paling dekat dengan mahasiswa adalah stres. Stres
(2013) dengan judul hubungan antara stres dan dismenore pada siswi
control” dari Melzack dan Wall (1965) yang mengatakan bahwa impuls
uterus, dan nyeri pelvis. Prostaglandin yang berlebihan terlepas dari sel-
yang secara normal terjadi pada haid, sehingga timbul rasa nyeri yang
signifikan terhadap skala nyeri yaitu posisi yang tepat, pikiran yang
sadar dan bawah sadar. Alpha adalah pikiran yang paling cocok untuk
terbuka dan fokus pada satu tempat, namun bagi kebanyakan dari kita
gelombang alpha terjadi lebih mudah dengan mata tertutup (ketika mata
tertutup maka kita lebih mudah untuk menghindari gangguan dari luar)
(Gunawan, 2013). Penurunan nyeri yang kurang signifikan yaitu dengan
2009). Hal ini juga dapat dipengaruhi oleh ansietas, keletihan dan
rileksasi (potter dan Perry, 2010). Susah tidur dapat dipengaruhi oleh
nyeri berat.
Hal ini terlihat pada saat dilakukan kompes hangat dimana klien
terasa mulas. Ini terjadi pada semua wanita yang mengalami menstruasi
dan terapi kompres hangat merupakan salah satu alternatif yang sangat
efektif dalam menurunkan nyeri dismenorea, kompres hangat tidak
bagi tubuh tetapi perlu diingat juga bahwa air yang terlalu panas dapat
panas secara konduksi dari botol yang berisi air hangat ke dalam perut
diisi air hangat dengan suhu 37-40 oC secara konduksi dimana terjadi
dirasakan.
terhadap nyeri persalinan kala 1 fase aktif dengan hasil, ada pengaruh
ini, kompres air hangat dilakukan selama 30 menit, menurut Berman et.
sirkulasi darah.
rasa nyeri. Pemberian kompres hangat pada perut seorang wanita yang
fungsi, selain itu juga panas dapat mengurangi ketegangan otot menjadi
relaks.