Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, puji syukur kami
panjatkan hadirat Allah Swt , yang telah melimpahkan rahmat hidayah dan inayahNya,
sehingga kami dapat merampungkan penyusunan makalah, pendidikan agama islam dengan
judul “ Kerukunan Umat Beragama “.
Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan alhamdullilah berjalan dengan
lancar , sehingga dapat memperlancar dalam penyusunan. Untuk itu tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih juga kepada dosen yang besangkutan karna dengan adanya tugas
makalah ini kami juga dapat banyak ilmu baru.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, dengan
lapang dada kami menerima segala masukan bagi para pembaca ,yang ingin memberi saran
maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.
Penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah yang sederhana ini, dapat diambil
manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginsipirasi para pembaca untuk mengangkat
permasalahan lain yang relevan pada makalah makalah selanjutnya

Bandung, Maret 2019

Penyusun
KATA PENGANTAR ........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
PENDAHULUAN ..............................................................................................................
PEMBAHASAN .................................................................................................................
A. Masalah Kerukunan Antar Umat Beragama
1.Pengertian Kerukunana Antar Umat Beragama ...................................................
2.Tujuan Kerukunana Antar Umat Beragama ........................................................
3. Landasan Hukum Kerukunana Antar Umat Beragama ......................................
4. Wadah Kerukunana Antar Umat Beragama .......................................................
5.Pola-Pola Kerukunana Antar Umat Beragama ....................................................
6.Langkah-Langkah Kerukunana Antar Umat Beragama ......................................
7.Kerukunan Di Indonesia ......................................................................................
8.Pokok-Pokok Kerukunana Antar Umat Beragama ..............................................
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................
PENDAHULUAN

Kerukunan adalah istilah yang dipenuhi oleh muatan makna “baik” dan “damai”.
Intinya, hidup bersama dalam masyarakat dengan “kesatuan hati” dan “bersepakat” untuk tidak
menciptakan perselisihan dan pertengkaran (Depdikbud, 1985:850) Bila pemaknaan tersebut
dijadikan pegangan, maka “kerukunan” adalah sesuatu yang ideal dan didambakan oleh
masyarakat indonesia.
Kerukunan dalam Islam diberi istilah "tasamuh" atau toleransi. Sehingga yang di
maksud dengan toleransi ialah kerukunan sosial kemasyarakatan, bukan dalam bidang aqidah
Islamiyah (keimanan), karena aqidah telah digariskan secara jelas dan tegas di dalam Al Qur'an
dan Al Hadits.
Manusia ditakdirkan Allah Sebagai makhluk social yang membutuhkan hubungan dan
interaksi sosial dengan sesama manusia. Sebagai makhluk social, manusia memerlukan kerja
sama dengan orang lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, baik kebutuhan material
maupun spiritual.
Ajaran Islam menganjurkan manusia untuk bekerja sama dan tolong menolong
(ta’awun) dengan sesama manusia dalam hal kebaikan. Dalam kehidupan sosial
kemasyarakatan umat Islam dapat berhubungan dengan siapa saja tanpa batasan ras, bangsa,
dan agama. Dengan kerjasama dan tolong menolong tersebut diharapkan agar bisa hidup rukun
dan damai dengan sesamanya.
Islam Agama Rahmat bagi Seluruh Alam Kata islam berarti damai, selamat, sejahtera,
penyerahan diri, taat dan patuh. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa agama islam adalah
agama yang mengandung ajaran untuk menciptakan kedamaian, keselamatan, dan
kesejahteraan hidup umat manusia pada khususnya dan seluruh alam pada umumnya. Agama
Islam adalah agama yang Allah turunkan sejak manusia pertama, Nabi pertama, yaitu Nabi
Adam a.s.
Agama itu kemudian Allah turunkan secara berkesinambungan kepada para Nabi dan
Rasul-rasul berikutnya. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang terdiri
dari beragam agama. Kemajemukan yang ditandai dengan keanekaragaman agama itu
mempunyai kecenderungan kuat terhadap identitas Agama masing- masing dan berpotensi
konflik. Indonesia merupakan salah satu contoh masyarakat yang multikultural.
Multikultural masyarakat Indonesia tidak satu saja kerena keanekaragaman suku,
budaya,bahasa, ras tapi juga dalam hal agama. Agama yang diakui oleh pemerintah Indonesia
adalah agama islam, Katolik, protestan, Hindu, Budha, Kong Hu Chu.
Dari agama-agama tersebut terjadi-lah perbedaan agama yang dianut masing-masing
masyarakat Indonesia. Dengan perbedaan tersebut apabila tidak terpelihara dengan baik bisa
menimbulkan konflik antar umat beragama yang bertentangan dengan nilai dasar agama itu
sendiri yang mengajarkan kepada kita kedamaian, hidup saling menghormati, dan saling tolong
menolong.
Untuk mewujudkan kerukunan hidup antarumat beragama yang sejati, harus tercipta
satu konsep hidup bernegara yang mengikat semua anggota kelompok sosial yang berbeda
agama guna menghindari ”ledakan konflik antarumat beragama yang terjadi tiba-tiba”.
Makalah ini akan membahas tentang pentingnya menciptakan kerukunan antar umat beragama
dilingkungan masyarakat.
Pengertian
Agama disini memiliki arti sebagai system yang membuat norma-norma dan kemudian norma
ini dijadikan untuk acuan dalam bersikap dan bertingkah laku agar sejalan dengan agama yang
dianutnya , sehingga tidak memperngaruhi hubungan social manusia dengan manusianya.
Sedangkan agama adalah system kepercayaan yang digunakan oleh berbagai bangsa dan
perjuangan mereka dalam mengati persoalan-persoalan tertinggi dalam kehidupan mereka.
Kerukunan umat beragama adalah kondisi dimana antar umat beragama dapat saling menerima,
saling menghormati keyakinan masing-masing, saling tolong menolong, dan bekerjasama
dalam mencapai tujuan bersama. Dalam konteks ke-Indonesiaa, kerukunan beragama berarti
kebersamaan antara umat beragama dengan pemerintah dalam rangka suksesnya pembangunan
nasional dan menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia. (Zenedo.org)
Kerukunan berasal dari bahasa arab ruknun (rukun) jamak dari arkan yang berarti (asas), dasar
atau pondasi. Sedangkan rukun dalam Bahasa Indonesia :
Rukun (Nominal) :
seperti hal yang harus dipenuhi yaitu pekerjaan , dan yang harus / wajib dilakukan adalah sholat
5 waktu . semua ini harus terlaksana dan tidak menyimpang dari rukunnya agama islam.
Rukun (Ajektif) :
berprilaku baik , damai dan tidak bertentangan , contoh nya hidup rukun dengan tetangga ,
teman , keluarga dll .
Dengan adanya kerukunan maka akan tercipta dan terpelihara adanya interaksi yang beragam ,
dan adanya hubungn timbal balik yang ditandai dengan saling menghargai , sikap saling
merima satu sama lain dan sikap saling memaknai kebersamaan . agama tidak akan menjadi
suatu perbedaan dalam menjalin persaudaraan , persatuan dan kesatuan , karena setiap agama
pasti akan memberikan motivasi untuk umatnya untuk hidup lebih bermanfaat bagi masyarakat
pada umumnya . sehingga nilai-inilah yang menjadi potensi untuk mempersatukan
persaudaraan antar agama-agama lain. Jadi kesimpulan dalam kerukunan yaitu hidup damai
dan tentram saling bertoleransi dengan masyarakat beragama sama ataupun berbeda agama ,
ketersediaan mereka untuk saling menerima adanya perbedaan agama , membiarkan orang lain
untuk mengamalkan ajaran yang diyakini oleh masyarakat dan kemampuan untuk menerima
perbedaan.
Adapula Kerukunan antar umat Beragama yaitu kondisi soal dimana semua golongan agama
bisa hidup Bersama tanpa mengurangi hidup dasar untuk melakukan kewajiban agamanya.
Hidup kerukunan antar umat agama di Indonesia ini ada 3 golongan / Trilogi kerukunan :

Kerukunan Intern (Masing-masing dalam satu agama) :


kerukunan dimana aliran-aliran yang ada didalam suatu umat atau komunitas agama
Kerukunan di antara Umat / Komunitas Agama yang Berbeda :
kerukunan diantara para pemeluk agama yang berbeda misalnya pemeluk agama Islam dan
hindu atau Hindu dan Budha .
Kerukunan antar Umat atau Komunitas Agama :
supaya keserasian dan keselaraan antara para pemeluk agama dengan para pejabat pemerintah
dengan saling memahami masyarakan dan bangsa Indonesia yang beragama.

Tujuan
Tujuan dari kerukunan dalam agama ini ada 4 :
Untuk Meningkatkan Keimanan dan Ketakwaan bagi Masing-Masing Pemeluk Agama.
Dengan adanya agam lain akan semakin mendorong masayarakat untuk menghayati dan
memperdalam ajaran agamanya serta semakin berusaha untuk mengamalkannya , jadi semacam
persaingan yang positif dan bukan persaingan yang negative.
Untuk Mewujudkan Stabilitas Nasional
Dengan adanya kerukunan hidup beragama , maka secara spraktis ketegangan yang
ditimbulkan akibat berbeda agama ini dapat dihindari .jika ada petikaian dalam perbedaan
agama maka ketertiban dan keamanan nasional akan terganggu .
Menunjang dan Mengsukseskan Pembangunan
Dari tahun ke tahun pemerintah berusaha untuk melaksanakan pembangunan dari segala bidang
, usaha pembangunan ini akan selalu sukses jika didukung oleh masyarakat sedangkan apabila
umat Bergama selalu bertikai dan saling mencurigai maka tentu saja tidak dapat mengarahkan
kegiatan untuk mendukung serta membantu pembangunan . untuk mendapatkan kemakmuran
, kebahagiaan dan kesuksesan dalam segala bidang salah satunya ialah usaha agar
pembangunan selalu berjalan dengan baik .
Memelihara dan Mempererat Persaudaraan
Memelihara dan mempererat persaudaraan antar manusia atau dalam Bahasa Ukhuwah
Insaniah sangat diperlukan oleh masyarakat dalam kehidupan keberagaman. Dengan terlihat
nya Ukhuwah Insaniah maka percekcokan dan perselisihan akan teratasi .

Landasan Hukum
Landasan Idiil :
Yaitu Pancasila (sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa)
Landasan Konstitusional :
Yaitu Undang-Undang Dasar 1945 , Pasat 29 Ayat 1 “ Negara berdasar atas Ketuhanan Yang
Maha Esa . dan Pasa 29 Ayat 2 “ Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk
memeluk agamanya masing-masing san untuk beribadah menurut agama dan kepercayaannya
itu “
Landasan Strategis
Yaitu ketetapan MPR No.IV tahun 1999 tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara . dalam
GBHN dan Program Pembangunan Nasional (PROPENAS) tahun 2000 , dinyatakan sasaran
pembangunan bidang agama adalah terciptanya suasana kehidupan beragama dan kepercayaan
terhadap Tuhan yang Maha Esa , yang prnuh keimanan dan ketakwaan , penuh kerukunan yang
dinamis antar umar beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa , secara
bersama-sama semakin memperkuat landasan spiritual , moral dan etika bagi pembangunan
nasional , yang tercermin dalam suasana kehidupan yang harmonis , serta dalam kukuhnya
persatuan dan kesatuan bangsa selaras dengan penghayatan dan pengamalan pancasila .
(academia.edu)
Wadah kerukunan hidup beragama
Banyak wadah yang dapat dijadikan sebagai tempat pembuktian teori yang telah diajarkan
mengenai kerukunan hidup beragama. Agama manapun mengajarkan sikap untuk hidup rukun
dengan umat beragama lainnya. Salah satu wadah yang sangat dekat dengan kita adalah
organisasi-organisasi seperti kepengurusan rukun warga (RW) yang mencakup seluruh warga
sekitar dan karang taruna untuk pemuda dan pemudi.
Warga RW dengan bermacam-macam agama dapat disatukan dengan mengadakan kegiatan-
kegiatan yang sifatnya sosial misalnya dengan mengadakan pekan olahraga atau POR. Selain
itu, karang taruna dapat mempersatukan pemuda-pemudi berbagai agama dengan mengadakan
bakti sosial ataupun pentas seni. http://eprints.walisongo.ac.id/6995/3/BAB%20II.pdf

Pola Pembinaan Kerukunan Umat Beragama


(a) Kerukunan internal umat beragama: pembinaan kerukunan umat beragam di mulai dari
internal agama yang bersangkutan. Apabila internal agama tidak memiliki kerukunan maka
tidak akan dapat hidup rukun dengan umat beragama lainnya.
(b) Kerukunan antar umat beragama: setelah intenal telah mencapai kerukunan, pembinaan
kerukunan dapat melaju ke jenjang antar umat bergama. Tahap ini bertujuan untuk membina
antar umat beragama saling menghormati dan saling menjaga.
(c) Kerukunan antar umat beragama dengan pemerintah: setelah kerukunan atar umat
beragama tercapai, umat beragama harus rukun kepada pemerintah. Pemerintah dalam hal ini
pemerintah Indonesia yang memegang kekuasaan dan memberikan serta melaksanakan aturan-
aturan yang berlaku bagi setiap masyarakatnya.

https://www.coursehero.com/file/p7qpj4l/28-POLA-PEMBINAAN-KERUKUNAN-HIDUP-
BERAGAMA-1-Manusia-Indonesia-satu-bangsa/
Langkah-Langkah Dalam Pelaksanaan Kerukunan Hidup Beragama
Kerukunan hidup beragama telah dilakukan oleh kita sejak masih kecil. Kita diajarkan untuk
menolong teman kita yang berbeda agama ketika ia sedang mengalami kesulitan. Kemudia
muncul sifat untuk rukun dengan umat beragama lainnya. Setelah rukun terhadap teman kita
yang beragama lain, rasa untuk hidup rukun akan semakin tinggi ketika mereka memberikan
timbal baik ketika kita mengalami kesulitan.
Kita masuk ke dalam organisasi yang tedapat berbagai macam agama dan disitulah kita
merasakan kerukunan umat beragama. Media-media yang menayangkan tentang kerukunan
seperti media cetak, elektronik, maupun internet menambah pengetahuan tentang kerukunan
umat beragama.

Adapun langkah-langkah yang harus diambil dalam memantapkan kerukunan hidup beragama.
Diarahkan kepada empat strategi yang mendasar yakni:
1. Para pembina format termasuk aparatur pemerintah dan para pembina non formal yakni
tokoh agama dan tokoh masyarakat merupakan komponen penting dalam pembinaan
kerukunan antar umat beragama.
2. Masyarakat umat beragama di Indonesia yang sangat heterogen perlu ditingkatkan sikap
mental dan pemahaman terhadap ajaran agama serta tingkat kedewasaan berfikir agar tidak
menjurus ke sikap primoral.
3. Peraturan pelaksanaan yang mengatur kerukunan hidup umat beragama perlu dijabarkan dan
disosialisasikan agar bisa bisa dimengerti oleh seluruh lapisan masyarakat dengan demikian
diharapkan tidak terjadi kesalah pahaman dalam penerapan baik oleh aparat maupun oleh
masyarakat, akibat adanya kurang informasi atau saling pengertian diantara sesama umat
beragama.
4. Perlu adanya pemantapan fungsi terhadap wadah-wadah musyawarah antar umat beragama
untuk menjembatani kerukunan antar umat beragama.
http://randyyanriza.blogspot.com/2017/11/kerukunan-antar-umat-beragama-1.html

Kerukunan Umat Beragama di Indonesia Diklaim Terbaik di Dunia

Kerukunan umat beragama di Indonesia terbaik di dunia karena belum pernah terjadi
perpecahan maupun tindakan kekerasan antaragama. Muslim sebagai warga beragama
mayoritas selalu melindungi semua agama dan hidup berdampingan dengan umat lain.
"Kita umat Muslim melindungi semua agama dan hidup saling berdampingan," kata Ketua II
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Banten KH Mas'ud saat menggelar doa bersama
untuk Muslim Rohingya di Masjid Al Araf Rangkasbitung, Lebak, Rabu (20/9/2017).
Selama ini, katanya, umat Muslim sangat taat dan patuh melaksanakan perintah dengan tidak
melakukan pelanggaran hak azasi manusia (HAM).
Indonesia sebagai negara Bhinneka Tunggal Ika dengan keanekaragaman perbedaan suku,
agama, adat, budaya dan bahasa, namun perbedaan itu menjadikan kekuatan untuk persatuan
dan kesatuan. Kerukunan umat beragama di Indonesia hingga saat ini kondusif baik masyarakat
yang tinggal di pedesaan hingga perkotaan.
Menurut dia, agama Islam sangat terbuka terhadap perbedaan itu juga melindungi umat agama
lain yang minoritas.
Kerukunan dan kedamaian antaragama merupakan kewajiban ajaran Islam yang harus
dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi, lanjut Mas'ud, agama Islam lahir ke dunia
sebagai agama "Rahmatan lil alamin" atau agama yang penuh kasih sayang tanpa kekerasan.
Selain itu juga Islam sangat toleransi antaragama dalam kehidupan di masyarakat sebagaimana
ayat Alquran "Lakum dinukum waliyadiin".
Karena itu, pihaknya prihatin melihat tragedi kemanusian yang dialami umat Muslim Rohingya
di Myanmar. Mereka mendapat perlakuan kekerasan hingga pembunuhan yang dilakukan
militer Myanmar.
Saat ini ribuan umat Muslim Rohingya terpaksa tinggal di pengungsian ke negara tetangga
untuk menyelamatkan diri dari kekejaman tentara Myanmar itu.
Mereka umat Islam Rohingya memerlukan bantuan-bantuan kemanusian yang tinggal di
pengungsian di negara Bangladesh.
Semestinya, kata dia, pemerintah Myanmar melindungi umat Muslim Rohingnya dan tidak
membiarkan terjadi kekerasan dan pembunuhan.
Selain itu juga pemerintah Myanmar harus mengakui sebagai kewargaan negaran Myanmar
karena mereka tinggal di Provinsi Rakhine sudah turun temurun.
"Kami melihat kekejaman pemerintah Myanmar terhadap Muslim Rohingya tentu melanggar
HAM dan perlu diseret ke Mahkamah Internasional," katanya.
Ia juga mengatakan selama ini kerukunan umat beragama berjalan baik, bahkan belum pernah
terjadi perpecahan maupun tindakan kekerasan.
Masyarakat Provinsi Banten cukup relegius dengan agama Islam sehingga lebih
mengedepankan kedamaian dan silatuhrahmi untuk memperkuat persatuan dan kesatuan
bangsa.
Apabila ada perbedaan maupun permasalahan bisa ditangani dengan dialog yang melibatkan
tokoh agama, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Majelis Ulama Indonesia (MUI)
dan pemerintah daerah.
Karena itu kerukunan umat beragama di Tanah Air berjalan dengan baik dan damai. "Kami
terus meningkatkan kualitas kerukunan dan kedamaian guna mendukung percepatan
pembangunan dan kesejahteraan umat beragama," katanya.
(https://news.okezone.com/read/2017/09/20/340/1779474/kerukunan-umat-beragama-di-
indonesia-diklaim-terbaik-di-dunia)
Pokok-pokok Ajaran Islam Tentang Kerukunan Hidup Beragama

 Pengertian kerukunan menurut Islam


Kerukunan dalam Islam diberi istilah tasamuh atau toleransi. Sehingga yang dimaksud dengan
toleransi ialah kerukunan sosial kemasyarakatan, bukan dalam bidang aqidah Islamiyah
(keimanan), karena aqidah telah digariskan secara jelas dan tegas di dalam Al-Qur’an dan Al-
Hadits. Dalam bidang aqidah atau keimanan seorang muslim hendaknya menyakini bahwa
Islam adalah satu-satunya agama dan keyakinan yang dianutnya sesuai firman Allah SWT
dalam surah Al-Kafirun (109) ayat 1-6 sebagai berikut :
“Katakanlah, “Hai, orang-orang kafir!”. Aku tidak menyembah apa yang kamu sembah. Dan
tiada (pula) kamu menyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku bukan penyembah apa yang
biasa kamu sembah. Dan kamu bukanlah penyembah Tuhan yang aku sembah. Bagimi
agamamu dan bagiku agamaku.”
 Pandangan Islam terhadap pemeluk Agama lain
Darul Harbi (daerah yang wajib diperangi)

Darul Harbi adalah suatu wilayah yang penduduknya memusuhi Islam. Terhadap peduduk
Darul Harbi yang demikian bagi umat Islam berkewajiban melakukan jihad melawannya,
seperti difirmankan dalam Al-Qur’an Surat Al-Mumatahanah (60) ayat 9 yang artinya:

“Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang
memerangi kamu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu dan membantu (orang lain)
untuk mengusirmu. Dan barang siapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah
orang-orang yang zalim.”
Kufur Zimmy

Kufur Zimmy ialah individu atau kelompok masyarakat bukan Islam, akan tetapi mereka tidak
membenci Islam, tidak membuat kekacauan atau kerusakan, tidak menghalangi dakwah Islam.
Mereka ini harus dihormati oleh pemerintah Islam dan diperlakukan adil seperti umat Islam.

Kufur Musta’man

Kufur Musta’man ialah pemeluk agama lain yang meminta perlindungan keselamatan dan
keamanan terhadap diri dan hartanya. Kepada mereka Pemerintah Islam tidak memberlakukan
hak dan hukum negara. Diri dan harta kaum Musta’man harus dilindungi dari segala kerusakan
dan kebinasaan serta bahaya lainnya, selama mereka berada di pelindungan perintah Islam.

Kufur Mu’ahadah

Kufur Mu’ahadah ialah negara bukan negara Islam yang membuat perjanjian damai dengan
pemerintahan Islam, baik disertai dengan perjanjian tolong-menolong dan bela-membela atau
tidak.

(https://thebutterflyboy.wordpress.com/2013/01/18/kerukunan-antar-umat-beragama/)

Anda mungkin juga menyukai