Ontologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Ontos berarti yang berada (being) dan
Logos berarti pikiran (logic). Jadi, Ontologi berarti ilmu yang membahas tentang hakiket
sesuatu yang ada/berada atau dengan kata lain artinya ilmu yang mempelajari tentang
“yang ada” atau dapat dikatakan berwujud dan berdasarkan pada
logika. Sedangkan, menurut istilah adalah ilmu yang membahas sesuatu yang telah
ada, baik secara jasmani maupun secara rohani. Disis lain, ontologi filsafat adalah
cabang filsafat yang membahas tentang prinsip yang paling dasar atau paling dalam
dari sesuatu yang ada.
Objek kajian Ontologi disebut “ Ada” maksudnya berupa benda yang terdiri dari alam ,
manusia individu, umum, terbatas dan tidak terbatas (jiwa). Di dalam ontologi juga
terdapat aliran yaitu aliran monoisme yaitu segala sesuatu yang ada berasal dari satu
sumber (1 hakekat).
EPISTIMOLOGI
Secara etimologi, epistemologi merupakan kata gabungan yang diangkat dari dua kata
dalam bahasa Yunani, yaitu episteme dan logos. Episteme berarti pengetahuan atau
kebenaran dan logos berarti pikiran, kata atau teori. Dengan demikian epistimologi
dapat diartikan sebagai pengetahuan sistematik mengenahi pengetahuan.Epistimologi
dapat juga diartikan sebagai teori pengetahuan yang benar (teori of
knowledges). Epistimologi adalah cabang filsafat yang membicarakan tentang asal
muasal, sumber, metode, struktur dan validitas atau kebenaran pengetahuan.
1. Logika Material adalah usaha untuk menetapkan kebenaran dari suatu pemikiran di tinjau dari
segi isinya. Lawannya adalah logika formal (menyelidiki bentuk pemikiran yang masuk akal).
Apabila logika formal bersangkutan dengan bentuk-bentuk pemikiran, maka logika material
bersangkutan dengan isi pemikiran. Dengan kata lain, apabila logika formal yang biasanya
disebut istilah’logika’berusaha untuk menyelidiki dan menetapkan bentuk pemikiran yang
masuk akal, maka logika material berusaha untuk menetapkan kebenaran dari suatu pemikiran
ditinjau dari segi isinya. Maka dapat disimpulkan bahwa logika formal bersangkutan dengan
masalah kebenaran formal sering disebut keabsahan (jalan) pemikiran. Sedangkan logika
material bersangkutan dengan kebenaran materiil yang sering juga disebut sebagai kebenaran
autentik atau otentisitas isi pemikiran.
2. Kriteriologia berasal dari kata kriterium yang berarti ukuran. Ukuran yang dimaksud adalah
ukuran untuk menetapkan benar tidaknya suatu pikiran atau pengetahuan tertentu. Dengan
demikian kriteriologia merupakan suatu cabang filsafat yang berusaha untuk menetapkan
benar tidaknya suatu pikiran atau pengetahuan berdasarkan ukuran tentang kebenaran.
3. Kritika Pengetahuan adalah pengetahuan yang berdasarkan tinjauan secara mendalam,
berusaha menentukan benar tidaknya suatu pikiran atau pengetahuan manusia.
4. Gnoseologia (gnosis = keilahian, logos = ilmu pengetahuan) adalah ilmu pengetahuan atau
cabang filsafat yang berusaha untuk memperoleh pengetahuan mengenai hakikat
pengetahuan, khususnya mengenahi pengetahuan yang bersifat keilahian.
5. Filsafat pengetahuan menjelaskan tentang ilmu pengetahuan kefilsafatan yang secara khusus
akan memperoleh pengetahuan tentang hakikat pengetahuan. J.A.Niels Mulder menjelaskan
bahwa epistimologi adalah cabang filsafat yang mempelajari tentang watak, batas-batas dan
berlakunya dari ilmu pengetahuan. Abbas Hamami Mintarejo berpendapat bahwa
epistemologi adlah bagian filsafat atau cabang filsafat yang membicarakan tentang terjadinya
pengetahuan dan mengadakan penilaian atau pembenaran dari pengetahuan yang telah terjadi
itu.
Epistimologi adalah bagian filsafat yang membicarakan tentang terjadinya
pengetahuan, sumber pengetahuan, asal mula pengetahuan, batas-batas, sifat, metode
dan kesahihan pengetahuan. Jadi, objek material epistimologi adalah pengetahuan,
sedangkan objek formalnya adalah hakikat pengetahuan itu.
1. Analogi dalam ilmu bahasa adalah persaaman antar bentuk yang menjadi dasar terjadinya
bentuk – bentuk yang lain.
2. Silogisme adalah penarikan kesimpilan konklusi secara deduktif tidak langsung, yang
konklusinya ditarik dari premis yang di sediakan sekaligus.
3. Premis mayor bersifat umum yang berisi tentang pengetahuan, kebenaran, dan kepastian.
4. Premis Minor bersifat spesifik yang berisi sebuah struktur berpikir dan dalil – dalilnya.
Dalam epistimologi dikenal dengan 2 aliran, yaitu: