TINJAUAN PUSTAKA
Air yang berasal dari alam (ex. sungai) mengandung kotoran (impurities).
Impurities dalam air dapat dikelompokan menjadi dua jenis yaitu:
1. Impurities yang tidak larut (suspended solid).
Contoh : Partikel – partikel halus yang menyebabkan air keruh, gas-gas terlarut (ex:
Oksigen, Karbondioksida, Hidro Sulfida, dan ammonia. Mikroorganisme yang
menimbulkan bau, dan lain-lain.
2. Impurities yang larut (Dissolved solid)
Contoh : Calcium Bikarbonat, Natrium Klorida, Calcium Sulfat, Magnesium
Bikarbonat, garam-garam silikat, dan lain-lain.
Metoda yang dipakai untuk kedua jenis impurities tersebut berbeda yaitu:
Suspended solid yang dihilangkan melalui proses klarifikasi dan filtrasi.
Dissolved solid dihilangkan melalui proses softening dan demineralisasi.
Proses Koagulasi
Chemical’s Alumunium Sulfat Al2(SO4)3 . 18 H2O (KOAGULAN)
Alumunium Sulfat (alum) sebagai koagulan diinjeksikan kedalam clarifier dengan
dosis berkisar antara (45 – 50) ppm, tergantung dari kualitas raw water intakenya.
Fungsi alum adalah membentuk flok inti (pin – floc)
Reaksi kimia yang terjadi adalah sebagai berikut :
Al2(SO4)3 + 3 Ca(OH)3 2 Al(OH)3 + 3 Ca(SO4)4
Al2(SO4)3 + 3 Ca(OH)3 2 Al(OH)3 + 3 Ca(SO4)4
Proses Sedimentasi
Dasar teori yang dipakai untuk proses sedimentasi adalah hukum STOKES dengan
rumus sebagai berikut:
V = 18.5 D2 ( S1 – S2) / Z ….. Hukum Stokes
Dengan :
V = kecepatan jatuhnya partikel (pengendapan).
D = diameter partikel
S1 = densitas partikel
S2 = densitas media (fluida)
Z = viskositas media (fluida)
Dibagian atas Clarifier akan terbentuk air yang relatif sudah bersih, untuk
kemudian dialirkan dengan cara di over flowkan untuk kemudian dialirkan ke unit
filtrasi.
Proses filtrasi terjadi di Unit Sand Filter.
Filtrasi (penyaringan) dilakukan dengan menggunakan pasir (sand), koral (gravel),
dan anthrasit untuk menghilangkan / merduksi zat tersuspensi (pin-floc) yang
terikut bersama air umpan (dari outlet clarifier). Secara periodik (24 jam), saringan
harus di backwash untuk menghilangkan flok yang tersaring di permukaan filter.
Air yang keluar dari sand filter kemudian dipompakan ke tangki pengumpul
(storage tank).
Untuk menjaga agar pH air bersih tersebut on specification (7.5-8.5) maka
diinjeksikan NaOH liquid.
Sedangkan kumpulan flok yang turun mengendap akan dibuang secara intermitten
melalui blowdown dengan tetap menjaga keseimbangan flok di dalam clarifier
agar tidak pecah/rusak ataupun jangan sampai flok berlebihan.
Produk air bersih (treated water) ditampung pada storage tank dan siap
didistribusikan.
Distribusi air bersih (treated water) sebagai berikut:
1. Proses lebih lanjut untuk :
- Air minum (drinking water).
- Air Umpan Boiler (demineralized water)
2. Air Pendingin Sirkulasi (circulated cooling water).
3. Service water, penggunaan air dalam kilang.