BAB 3 Revisi 4
BAB 3 Revisi 4
METODE PENELITIAN
22
23
2. Sampel penelitian
Sampel adalah bagian dari populasi terjangkau yang dipergunakan
sebagai subjek penelitian melalui sampling. Sedangkan sampling adalah proses
menyeleksi porsi dari populasi yang dapat mewakili populasi yang ada
(Notoatmodjo, 2010). Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program
Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan,
Universitas Tadulako angkatan 2014 yang menggunakan telepon genggam dan
memenuhi kriteria inklusi.
2. Bahan Penelitian
a. Mac Conkey agar
b. Blood agar
c. Brilliant Heart Infussion Broth (BHIB)
d. Larutan pewarnaan gram (Gentian violet, Lugol, Decoloritation dan
Safranin)
e. Larutan kovaks
f. Larutan H2O2 3%
g. SIM medium
h. Katalase medium
i. Citrat medium
j. Glukosa medium
k. Laktosa medium
l. Sukrosa medium
m. Maltosa medium
n. Mannitol medium
o. Metil Red medium
p. Voger Proskauer medium
25
q. Urea medium
r. Acid medium
F. Prosedur Penelitian
1. Pengambilan sampel
a. Mengambil sampel pada permukaan telepon genggam mahasiswa
Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan, Universitas Tadulako angkatan 2014 menggunakan kapas lidi
steril yang sebelumnya telah dicelupkan dalam larutan BHIB. Sampel
diambil dengan cara mengusap secara transversal kapas lidi steril pada
seluruh permukaan telepon genggam. Semua pekerjaan dilakukan secara
aseptik.
b. Kapas lidi langsung dimasukkan ke medium BHIB dan diinkubasi selama
24 jam pada suhu 37 0C (Soemarno, 2000).
2. Isolasi bakteri
Sampel diisolasi dari medium BHIB menggunakan loop/ose, kemudian
langsung dilakukan kultur pada medium blood agar dan Mac Conkey agar
dengan metode streak plate dan diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37 0C.
Selanjutnya dilakukan pewarnaan gram. Bakteri yang tumbuh diisolasi lagi
pada medium uji biokima (Soemarno, 2000).
3. Identifikasi bakteri
a. Pewarnaan gram
Pewarnaan gram menggunakan larutan pewarnaan gram (Gentian
violet, Lugol, Decoloritation dan Safranin) yang akan membedakan
bakteri menjadi 2 kelompok, yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram
negative. Jika morfologi dari BHIA dan KIA menunjukkan hasil yang
sama, maka hanya dilanjutkan sampel yang dominan (Soemarno, 2000).
b. Uji biokimia
Uji biokimiawi dilakukan menggunakan Uji SIM, Uji Gula – gula
(uji Glukosa, uji Laktosa, uji Sukrosa, uji Maltosa, uji Mannitol), uji
Katalase, uji Sitrat, uji Metil Red, uji Voger Proskauer, uji Urea dan uji
Acid.
26
G. Alur Penelitian
Inkubasi 37 0C
Medium BHIB
selama 24 jam
Inkubasi 37 0C
selama 24 jam
Inkubasi 37 0C - Coccus
Gram positif Gram negatif
selama 24 jam - Basil
- Spirokhaeta
Variasi bakteri
H. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional
berdasarkan karateristik yang diamati (Nursalam, 2008). Dalam penelitian ini
terdapat beberapa definisi operasional sebagai berikut :
1. Telepon genggam atau yang sering disebut handphone (disingkat HP) atau
yang disebut pula telepon seluler (disingkat ponsel) adalah perangkat
telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama
dengan telepon fixed line konvensional, namun dapat dibawa ke mana - mana
(portabel, mobile) dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon
menggunakan kabel (nirkabel) (Setiawan, 2008).
2. Kultur bakteri adalah perkembangbiakan mikroorganisme atau sel hidup pada
medium yang menyebabkan pertumbuhannya (Poppy, 2010).
3. Variasi bakteri adalah jenis bakteri yang diperoleh pada sampel yang diambil
dari apusan setelah dilakukan isolasi dan identifikasi. Kemudian dilanjutkan
dengan uji biokimiawi yang dicocokkan dengan tabel perbandingan
karakteristik dari masing-masing bakteri (Soemarno, 2000).
J. Pengelolaan Data
Tahap-tahap pengolahan data adalah sebagai berikut :
1. Editing : Hasil pengamatan dari lapangan harus dilakukan penyuntingan
(editing) terlebih dahulu. Secara umum editing adalah kegiatan
untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir.
2. Coding : Setelah semua formulir diedit, selanjutnya dilakukan
pengkodean (coding) untuk mengubah data berbentuk kalimat
atau huruf menjadi data angka atau bilangan.
29
L. Etika Penelitian
1. Informed Consent (lembar persetujuan)
Lembar persetujuan yang diberikan kepada responden oleh peneliti
dengan menyertakan judul penelitian agar subjek mengerti maksud dan tujuan
penelitian. Bila subjek menolak, maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap
menghargai atau menghormati hak - hak yang dimiliki responden (subjek)
(Nursalam, 2008).
2. Anonymity (tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak akan mencantumkan nama
responden tetapi lembar tersebut diberikan kode (Nursalam, 2008).
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil
penelitian (Nursalam, 2008).
30
A. Kelemahan
Pada penelitian ini, kendala utama yang dihadapi oleh peneliti yaitu saat
melakukan penelitian di Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Sulawesi
Tengah terdapat banyak mahasiswa yang juga melakukan penelitian sehingga
alat-alat yang tersedia sangat terbatas. Peneliti juga mengalami kesulitan dalam
hal mendapatkan sampel penelitiann karena jadwal perkuliahan mahasiswa
angkatan 2014 yang cukup padat.