“ALZHEIMER”
Disusun Oleh :
Kelompok VI
1. MALIKI SIREGAR
2. DASRUN
3. YUSMIN MAHAMUDO
4. MUHAMMAD ARHAM SABRI
5. RICHA KARUNIA
6. WINDHY N.A.L
7. AKMAL JAMIL
1
ALZHEIMER
A. DEFINSI
degenaratif otak dan diketahui mempengaruhi memori, kognitif dan kemampuan untuk
merawat diri dan menimbulkan kelumpuhan, yang terutama menyerang orang berusia
B. ETIOLOGI
Penyebab pasti belum diketahui. Akan tetapi usia dan riwayat keluarga adalah
faktor resiko yang sudah terbukti. Dasar kelainan patologi penyakit Alzheimer terdiri
dari degenerasi neuronal, kematian daerah spesifik jaringan otak yang mengakibatkan
defisiensi factor pertumbuhan atau asam amino dapat berperan dalam kematian selektif
neuron.
1. Trauma
2. Faktor Genetik
3. Faktor Infeksi
4. Faktor Lingkungan
5. Faktor Imunologis
2
C. MANIFESTASI KLINIS
Pada stadium awal Alzheimer, terjadi keadaan mudah lupa dan kehilangan
ingatan ringan. Terdapat kesulitan ringan dalam beraktivitas pekerjaan dan social.
Depresi dapat terjadi pada saat ini. Pasien dapat kehilangan kemampuan mengenali
wajah, tempat, dan objek yang sudah dikenalnya. Pasien juga sering mengulang – ulang
cerita yang sama karena lupa telah menceritakannya. Kemampuan berbicara memburuk
sampai pembentukan suku kata yang tidak masuk akal, agitasi, dan peningkatan
aktivitas fisik. Nafsu makan pun bertambah secara berlebihan. Terjadi pula disfagia dan
inkotinensia. Pasien dapat menjadi depresif, curiga, paranoid dan kasar (perubahan
kepribadian).
- Dalam lebih sering bingung dan melupakan informasi yang baru dipelajari.
- Kesulitan dalam mengerjakan aktivitas hidup sehari – hari seperti makan dan
- Kesulitan mengenali keluarga dan teman (pertama – tama yang akan sulit untuk
dikenali adalah orang – orang yang paling jarang ditemuinya, mulai dari nama
ingat tidak mengenali wajah sama sekali, kemudian bertahap kepada orang –
3
3. Gejala Berat (lama penyakit 8 – 12 Tahun)
- Perubahan perilaku
Pemeriksaan Penunjang
3. SPECT
4. Uji skala depresi dan fungsi kognitif seperti MMSE (Mini Mental State
Examination).
Penatalaksanaan
dan patofisiologis masih belum jelas. Pengobatan simptomatik dan suportif seakan hanya
memberikan rasa puas pada penderita dan keluarga. Pemberian obat stimulasi, vitamin
1. Inhibitor kolinesterase
2. Thiamin
3. Nootropik
4. Klonidin
5. Haloperidol
6. Acetyl L-carnitine
mudah lupa.
4
2. Konfusi kronik b.d degenerasi neuron irreversible ( penyakit Alzheimer )
3. Hambatan interaksi social b.d gangguan konsep diri, perubahan emosi ( cepat marah,
4. Ketidakefektifan koping b.d tingkat percaya diri yang tidak adekuat dalam
6. Gangguan pola tidur b.d gangguan neuro psikiatrik, ketidak mampuan mengontrol
tidur.
E. PENCEGAHAN
4. Menjaga kebugaran mental dengan tetap aktif membaca dan memperkaya diri
5. Keluarga perlu memahami akan gejala dan akibat dari penyakit ini.
7. Ciptakan lingkungan yang kalem dan mudah untuk dikenali sehingga penderita dapat
5
F. PATOFISIOLOGI
Penurunan metabolisme
- Faktor Genetik Degenerasi neuron
aliran darah di korteks
- Infeksi virus koligenik
perietalis
- Lingkungn
- Imunologis
- Trauma
Kekusutan neurofibrilar yang Hilangnya serat – serat
- Kelainan neurotransmiter difus dan plak senilis koligenik dikorteks
cerebellum
Defisit perawatan diri
Atropik otak
Penurunan sel neuron Kolgenik
Penurunan kemampuan
yang berproyeksi ke
melakukan aktivitas
hipotalamus dan amiglada
Degenerasi neuron
Penurunan daya ingat, irreversible
Kelainan neurotransmiter
perubahan intelektual,
gangguan memori.
gangguan fungsi bahasa, Asetikolin menurun
gangguan kognitif,
perubahan perilaku,
kehilangan fungsi,
neurologis / tonus otot Alzheimer
Kesulitan tidur
Perubahan resepsi,
transmisi dan integritas
sensori
Gangguan pola tidur
6
G. KONSEP KEPERAWATAN
I. PENGKAJIAN
√ AKTIVITAS/ISTIRAHAT
√ SIRKULASI
√ INTEGRITAS EGO
√ ELIMINASI
√ MAKANAN/CAIRAN
usia lanjut)
7
√ HIGIENE
lupa langkah-langkah yang perlu dillakukan untuk buang air, atau tidak
√ NEUROSENSORI
√ KENYAMANAN
Gejala : Adanya riwayat trauma kepala yang serius (mungkin menjadi factor
√ INTERAKSI SOSIAL
mudah lupa.
8
3. Ketidak efektifan koping b.d tingkat percaya diri yang tidak adekuat dalam
efektifan koping b.d tingkat percaya diri yang tidak adekuat dalam kemampuan
9
dan muntah
- Jadwalkan
pengobatan dan
tindakan tidak selama
jam makan
2 Hambatan Interaksi NOC NIC
Sosial b.d Gangguan - Self esteem, situational Socialitation
Konsep Diri, Perubahan - Communication enhancement:
Emosi inpaired verbal - Buat interaksi
terjadwal
Batasan karakteristik: Kriteria hasil : - Dorong pasien ke
- Ketidaknyamanan - Menggunakan aktivitas kelompok atau
dalam situasi social yang menyenangkan, program keterampilan
- Disfungsi interaksi menarik, dan untuk yang membantu
dengan orang lain meningkatkan meningkatkan
- Ketidakmampuan kesejahteraan interaksi pemahaman tentang
untuk social dengan orang pertukaran informasi
mengkomunikasikan lain, kelompok, atau dan social
rasa keterikatan social organisasi - Indentifikasi
yang memuaskan (rsa - Memahami dampak perubahan pola
memiliki, perhatian, dari perilaku diri pada prilaku
minat, dan berbagi interaksi social - Berikan umpan balik
cerita) - positif jika pasien
- Penggunaan prilaku berinteraksi dengan
interaksi social yang orang lain
tidak efektif - Anjurkan bersikap
jujur, menghargai
orang lain
- Bantu pasien
meningkatkan
kesadaran tentang
keterbatasan
berkomunikasi
10
dengan orang lain
- Gunakan tekhnik
bermain peran untuk
meningkatkan
keterampilan dan
komunikasi
11
Factor yang Coping inhancemet
berhubungan - Anjurkan pasien
untuk
- Gangguan dalam pola mengidentifikasi
penilaian ancaman gambaran perubahan
- Gangguan dalam pola peran yang realistis
melepaskan tekanan - Gunakan pendekatan
atau ketegangan tenang dan
- Derajad ancaman yang meyakinkan
tinggi - Hindari pengambilan
- Dukungan yang tidak keputusan pada saat
adekuat pasien berada dalam
- Tidak percaya diri stress berat
yang tidak adekuat - Berikan info actual
dalam mengatasi yang terkait dengan
masalah diagnosis, terapi dan
prognosis
12
DAFTAR PUSTAKA
13