Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASKEP TEORITIS

“ALZHEIMER”

Disusun Oleh :

Kelompok VI

1. MALIKI SIREGAR
2. DASRUN
3. YUSMIN MAHAMUDO
4. MUHAMMAD ARHAM SABRI
5. RICHA KARUNIA
6. WINDHY N.A.L
7. AKMAL JAMIL

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


MANDALA WALUYA KENDARI
TAHUN 2015

1
ALZHEIMER

A. DEFINSI

Alzheimer merupakan penyakit kronik, progresif, dan merupakan gangguan

degenaratif otak dan diketahui mempengaruhi memori, kognitif dan kemampuan untuk

merawat diri dan menimbulkan kelumpuhan, yang terutama menyerang orang berusia

65 tahun keatas. (Suddart, & Brunner)

Alzheimer merupakan penyakit degenartif yang ditandai dengan penurunan

daya ingat, intelektual, dan kepribadian. Tidak dapat disembuhkan, pengobatan

ditujukan untuk menghentikan progresivitas penyakit dan meningkatkan kemandirian

penderita.(Dr. Sofi Kumala Dewi,dkk).

B. ETIOLOGI

Penyebab pasti belum diketahui. Akan tetapi usia dan riwayat keluarga adalah

faktor resiko yang sudah terbukti. Dasar kelainan patologi penyakit Alzheimer terdiri

dari degenerasi neuronal, kematian daerah spesifik jaringan otak yang mengakibatkan

gangguanfungsi kongnitif dengan penurunan daya ingat secara progresif. Adanya

defisiensi factor pertumbuhan atau asam amino dapat berperan dalam kematian selektif

neuron.

Beberapa faktor lain yang menyebabkan Alzheimer :

1. Trauma

2. Faktor Genetik

3. Faktor Infeksi

4. Faktor Lingkungan

5. Faktor Imunologis

6. Faktor Faktor Neurotransmitter

2
C. MANIFESTASI KLINIS

Pada stadium awal Alzheimer, terjadi keadaan mudah lupa dan kehilangan

ingatan ringan. Terdapat kesulitan ringan dalam beraktivitas pekerjaan dan social.

Depresi dapat terjadi pada saat ini. Pasien dapat kehilangan kemampuan mengenali

wajah, tempat, dan objek yang sudah dikenalnya. Pasien juga sering mengulang – ulang

cerita yang sama karena lupa telah menceritakannya. Kemampuan berbicara memburuk

sampai pembentukan suku kata yang tidak masuk akal, agitasi, dan peningkatan

aktivitas fisik. Nafsu makan pun bertambah secara berlebihan. Terjadi pula disfagia dan

inkotinensia. Pasien dapat menjadi depresif, curiga, paranoid dan kasar (perubahan

kepribadian).

1. Gejala Ringan (lama penyakit 1-3 Tahun)

- Dalam lebih sering bingung dan melupakan informasi yang baru dipelajari.

- Mengalami perubahan dalam kepribadian dan penilaian, misalnya mudah

tersinggung, mudah menuduh ada yang mengambil barangnya, bahkan mudah

menuduh pasangannya selingkuh.

- Disorinetasi : tersesat di daerah sekitar yang dikenalnya dengan baik.

- Bermasalah dalam melaksanakan tugas rutin.

2. Gejala Sedang (lama penyakit 3 – 10 Tahun)

- Kesulitan dalam mengerjakan aktivitas hidup sehari – hari seperti makan dan

mandi. Serta perubahan tingkah laku, misalnya sedih dan emosi

- Mengalami gangguan tidur dan sering keluyuran.

- Kesulitan mengenali keluarga dan teman (pertama – tama yang akan sulit untuk

dikenali adalah orang – orang yang paling jarang ditemuinya, mulai dari nama

ingat tidak mengenali wajah sama sekali, kemudian bertahap kepada orang –

orang yang cukup jarang ditemui).

3
3. Gejala Berat (lama penyakit 8 – 12 Tahun)

- Sulit atau kehilangan kemampuan bicara.

- Sangat tergantung pada caregiver (pengasuh)

- Perubahan perilaku

Pemeriksaan Penunjang

1. CT Scan, MRI, EEG

2. PET (Positron Emission Tomography)

3. SPECT

4. Uji skala depresi dan fungsi kognitif seperti MMSE (Mini Mental State

Examination).

Penatalaksanaan

Pengobatan penyakit Alzheimer masih sangat terbatas oleh karena penyebab

dan patofisiologis masih belum jelas. Pengobatan simptomatik dan suportif seakan hanya

memberikan rasa puas pada penderita dan keluarga. Pemberian obat stimulasi, vitamin

B, C, dan E belum mempunyai efek yang menguntungkan.

Beberapa pengobatan yang dapat dilakukan antara lain :

1. Inhibitor kolinesterase

2. Thiamin

3. Nootropik

4. Klonidin

5. Haloperidol

6. Acetyl L-carnitine

D. DIAGNOSA YANG LAZIM MUNCUL

1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d perubahan sensori,

mudah lupa.

4
2. Konfusi kronik b.d degenerasi neuron irreversible ( penyakit Alzheimer )

3. Hambatan interaksi social b.d gangguan konsep diri, perubahan emosi ( cepat marah,

mudah tersinggung, kurang percaya diri )

4. Ketidakefektifan koping b.d tingkat percaya diri yang tidak adekuat dalam

kemampuan mengatasi masalah, dukungan social yang tidak adekuat.

5. Resiko cedera b.d Resiko kelemahan, ketidakmampuan untuk mengenali /

mengidentifikasi bahaya dalam lingkungan.

6. Gangguan pola tidur b.d gangguan neuro psikiatrik, ketidak mampuan mengontrol

tidur.

7. Defisit perawatan diri b.d gangguan kognitif, keterbatasan fisik.

E. PENCEGAHAN

2. Dapat dicegah sejak dini dengan mengonsumsi kunyit secara rutin.

3. Tetap menerapkan gaya hidup sehat

4. Menjaga kebugaran mental dengan tetap aktif membaca dan memperkaya diri

dengan berbagai pengetahuan.

5. Keluarga perlu memahami akan gejala dan akibat dari penyakit ini.

6. Berikan dukungan dan selalu lakukan komunikasi dengan penderita.

7. Ciptakan lingkungan yang kalem dan mudah untuk dikenali sehingga penderita dapat

mengintepretasikan lingkungan sekitar dan aktivitasnya.

8. Keluarga dapat diharapkan menjaga lingkungan yang aman dan dapat

menghilangkan sumber bahaya yang ada dan selalu mengawasinya.

9. Berikan lampu tidur, lampu pemanggil, dan tempat tidur rendah.

10. Bantu untuk meningkatkan kemandirian dalam aktifitas perawatan diri.

11. Menyediakan kebutuhan sosialisasi dan keintiman.

12. Konsultasikan penanganan selanjutnya dengan dokter.

5
F. PATOFISIOLOGI

Penurunan metabolisme
- Faktor Genetik Degenerasi neuron
aliran darah di korteks
- Infeksi virus koligenik
perietalis
- Lingkungn
- Imunologis
- Trauma
Kekusutan neurofibrilar yang Hilangnya serat – serat
- Kelainan neurotransmiter difus dan plak senilis koligenik dikorteks
cerebellum
Defisit perawatan diri

Atropik otak
Penurunan sel neuron Kolgenik
Penurunan kemampuan
yang berproyeksi ke
melakukan aktivitas
hipotalamus dan amiglada
Degenerasi neuron
Penurunan daya ingat, irreversible
Kelainan neurotransmiter
perubahan intelektual,
gangguan memori.
gangguan fungsi bahasa, Asetikolin menurun
gangguan kognitif,
perubahan perilaku,
kehilangan fungsi,
neurologis / tonus otot Alzheimer

- Kehilangan kemampuan Muncul gejala Neuro Tidak mampu


menyelesaikan masalah psikiatri mengidentifikasi bahaya
- Perubahan kemampuan dalam lingkungan,
mengawasi keadaan disorientasi, bingung
kompleks dan berpikir Perubahan nafsu makan
abstrak
Resiko cidera
- Emosi labil, pelupa, apatis,
loss deep Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
deficit perawatan diri Mampu lupa, penurunan
kemampuan melakukan
Konfusi kronik akitifitas
Hambatan interaksi social Syndrom strees relokasi
Ketidakefektifan koping

Kesulitan tidur
Perubahan resepsi,
transmisi dan integritas
sensori
Gangguan pola tidur

Perubahan persepsi sensori

6
G. KONSEP KEPERAWATAN

I. PENGKAJIAN

√ AKTIVITAS/ISTIRAHAT

Gejala : merasa lelah

Tanda : siang/malam gelisah tidak berdaya, gangguan pola tidur. Letargi:

penurunan minat/perhatian pada aktivitas yang biasa, hobi,

ketidakmampuan untuk menyebutkan kembali apa yang dibaca/mengikuti

acara program TV.

√ SIRKULASI

Gejala `: riwayat penyakit vaskuler sentral serebral/sistemik, hipertensi, episode

emboli (merupakan factor predisposisi).

√ INTEGRITAS EGO

Gejala : Curiga atau takut situasi/orang khayalan. kehilanagan multiple, perubahan

citra tubuh dan harga diri yang dirasakan.

Tanda : Duduk dan menonton yang lain. Menyembunyikan ketidakmampuan

(banyak alasan tidak mampu untuk melakukan kewajiban, mungkin juga

tangan membuka buku namun tanpa membacanya).

√ ELIMINASI

Gejala : Dorongan berkemih (dapat mengindikasikan kehilangan tonus otot)

Gejala : Inkontinensia urine/fese, cenderung konstipasi dengan diare.

√ MAKANAN/CAIRAN

Gejala : Perubahan dalam pengecapan, napsu makan, mengingkari terhadap rasa

lapar/kebutughan untuk makan. Kehilangan berat badan.

Tanda : Kehilangan kemampuan untuk mengunyah. Tampak semakin kurus (tahap

usia lanjut)

7
√ HIGIENE

Gejala : perlu bantuan/tergantung pada orang lain.

Tanda : tidak mampu mempertahankan penampilan, kebiasaan personal yang

kurang, kebiasaan pembersihan buruk. Lupa untuk pergi ke kamar mandi,

lupa langkah-langkah yang perlu dillakukan untuk buang air, atau tidak

dapat menemukan kamar mandi.

√ NEUROSENSORI

Gejala : pengingkaran terhadap gejala yang ada terutama perubahan kognitif,

dan/atau gambaran yang kabur, keluhan hipokondrial tentang kelelahan,

diarea, pusing, atau kadang-kadang sakit kepala.

Tanda : kerusakan komunikasi : kesulitan dalam menemukan kata-kata yang benar

(terutama kata benda); bertanya berulang-ulang atau percakapan dengan

substansi kata yang tidak memiliki arti : terpenggal-penggal, atau

bicaranya tidak terdengar.

√ KENYAMANAN

Gejala : Adanya riwayat trauma kepala yang serius (mungkin menjadi factor

predisposisi/factor akselerasinya). Trauma kecelakaan (jatuh, luka bakar)

Tanda : laserasi. rasa bermusuhan/menyerang orang lain.

√ INTERAKSI SOSIAL

Gejala : Merasa kehilangan kekuatan

Tanda : Kehilangan kontrol social, perilaku tidak tepat

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d perubahan sensori,

mudah lupa.

2. Hambatan Interaksi Sosial b.d Gangguan Konsep Diri, Perubahan Emosi

8
3. Ketidak efektifan koping b.d tingkat percaya diri yang tidak adekuat dalam

kemampuan mengatasi masalah, dukungan social yang tidak adekuat Ketidak

efektifan koping b.d tingkat percaya diri yang tidak adekuat dalam kemampuan

mengatasi masalah, dukungan social yang tidak adekuat

III. INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


1 Ketidakseimbangan NOC NIC
nutrisi kurang dari - Nutritional status : food Nutrisi Management
kebutuhan tubuh b.d and fluid intake - Kaji adanya alergi
perubahan sensori, - Nutritional status : makanan
mudah lupa. nutrient intake weight - Kaji kemampuan
control pasien untuk
Batasan Karakteristik : mendapatkan nutrisi
- Menghindari makanan Kriteria Hasil : yang dibutuhkkan
- Berat badan dibawah - Adanya peningkatan - Ajarkan pasien
20% berat badan sesuai bagaimana membuat
- Kurang minat pada dengan tujuan catatan makanan
makanan - Tidak ada tanda-tanda harian
- Kurang informasi malnutrisi - Yakinkan diet yang
- Menunjukan dimakan mengandung
Faktor-faktor yang peningkatan fungsi tinggi serat untuk
berhubungan : pengecapan dan mencegah konstipasi
- Factor biologis menelan
- Factor ekonomi Nutrisi Monitoring
- Ketidakmampuan - BB pasien dalam
untuk mencerna batas normal
makanan - Monitor tipe dan
- Ketidakmampuan jumlah aktivitas yang
untuk menelan biasa dilakukan
makanan - Monitor adanya mual

9
dan muntah
- Jadwalkan
pengobatan dan
tindakan tidak selama
jam makan
2 Hambatan Interaksi NOC NIC
Sosial b.d Gangguan - Self esteem, situational Socialitation
Konsep Diri, Perubahan - Communication enhancement:
Emosi inpaired verbal - Buat interaksi
terjadwal
Batasan karakteristik: Kriteria hasil : - Dorong pasien ke
- Ketidaknyamanan - Menggunakan aktivitas kelompok atau
dalam situasi social yang menyenangkan, program keterampilan
- Disfungsi interaksi menarik, dan untuk yang membantu
dengan orang lain meningkatkan meningkatkan
- Ketidakmampuan kesejahteraan interaksi pemahaman tentang
untuk social dengan orang pertukaran informasi
mengkomunikasikan lain, kelompok, atau dan social
rasa keterikatan social organisasi - Indentifikasi
yang memuaskan (rsa - Memahami dampak perubahan pola
memiliki, perhatian, dari perilaku diri pada prilaku
minat, dan berbagi interaksi social - Berikan umpan balik
cerita) - positif jika pasien
- Penggunaan prilaku berinteraksi dengan
interaksi social yang orang lain
tidak efektif - Anjurkan bersikap
jujur, menghargai
orang lain
- Bantu pasien
meningkatkan
kesadaran tentang
keterbatasan
berkomunikasi

10
dengan orang lain
- Gunakan tekhnik
bermain peran untuk
meningkatkan
keterampilan dan
komunikasi

3. Ketidak efektifan koping NOC NIC


b.d tingkat percaya diri  Decassion making Dicision Making
yang tidak adekuat dalam  Role inhancemet - menginformasikan
kemampuan mengatasi  Social support pasien alternative atau
masalah, dukungan solusi lain
social yang tidak adekuat Kriteria hasil: penanganan
- mengidentifikasi pola - memfasilitasi pasien
Batasan karakteristik: koping yang efektif untuk membuat
- Perubahan dalam pola - mengungkapkan secara keputusan
komunikasi yang bisa verbal tentang koping - bantu pasien
- Penurunan yang efektif mengidentifikasi
penggunaan dukungan keuntungan, kerugian
social dari keadaan
- Ketidak mampuan
memenuhi kebutuhan Role inhancemet
dasar, harapan peran - bantu pasien untuk
- Kurangnya perilaku identifikasi
yang berfokus pada bermacam-macam
pencapaian tujuan nilai kehidupan
- Kurangnya resolusi - bantu pasien
masalah identifikasi strategi
- Konsentrasi buruk positif untuk
mengatur pola nilai
yang dimiliki

11
Factor yang Coping inhancemet
berhubungan - Anjurkan pasien
untuk
- Gangguan dalam pola mengidentifikasi
penilaian ancaman gambaran perubahan
- Gangguan dalam pola peran yang realistis
melepaskan tekanan - Gunakan pendekatan
atau ketegangan tenang dan
- Derajad ancaman yang meyakinkan
tinggi - Hindari pengambilan
- Dukungan yang tidak keputusan pada saat
adekuat pasien berada dalam
- Tidak percaya diri stress berat
yang tidak adekuat - Berikan info actual
dalam mengatasi yang terkait dengan
masalah diagnosis, terapi dan
prognosis

12
DAFTAR PUSTAKA

Doenges E. Marilynn,2000., Rencana Asuhan Keperawatan. Penerbit Buku


Kedokteran.EGC

Nanda. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Bedasarkan Diagnosa Medis, Jilid I.


Media Action. Yogyakarta

Powell R. Don.Dr. 2003., 365 Tips Hidup Sehat. Delapratasa publishing.

Price A.Sylvia.1995., Patofisiologi. Penerbit Buku Kedokteran EGC.

13

Anda mungkin juga menyukai