Askep Gerontik PDF
Askep Gerontik PDF
Oleh
Desi Rohana Sibarani
142500020
1
Universitas Sumatera Utara
i
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan
rahmat dan anugerah-Nya, dan telah memberikan kekuatan, kesempatan, dan kesehatan
sehingga penulis dapat menyelesaikan dan menyusun karya tulis ilmiah ini yang berjudul
“Asuhan Keperawatan pada Ny. M dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar :
Istirahat & Tidur Pasien Hipertensi di Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan
Polonia”.
Karya tulis ilmiah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan untuk
menyelesaikan pendidikan Diploma III Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas
Sumatera Utara. Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terimakasih kepada:
8. Yang tercinta kepada kedua orang tua saya ayahanda (Harri Sibarani) dan ibunda
(Eppy Agustina Sitompul) yang tercinta atas segala keikhlasan dalam memberikan
kasih sayang serta kakak (Nikita Sibarani, Amd) dan adik-adik saya yang saya
sayangi (Tessalonika Sibarani, Evivania
ii
Universitas Sumatera Utara
iii
Universitas Sumatera Utara
iv
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
v
Universitas Sumatera Utara
BAB I
PENDAHULUAN
Gangguan tidur adalah kondisi yang jika tidak diobati, secara umum akan
menyebabkan gangguan tidur malam yang mengakibatkan munculnya salah satu
dari ketiga masalah berikut : insomnia ; gerakan atau sensasi abnormal dikala
tidur atau ketika terjaga di tengah malam atau rasa mengantuk yang berlebihan di
siang hari (Naylor & Aldrich, 1994). Gangguan tidur telah diklasifikasikan
1. 3 MANFAAT
1.3.1 Bagi pelayanan kesehatan
Tidur adalah suatu keadaan relatif tanpa sadar yang penuh ketenangan
tanpa kegiatan yang merupakan urutan siklus yang berulang-ulang dan
masingmasing menyatakan fase kegiatan otak dan badaniah yang berbeda
(Tarwoto & Wartonah, 2006).
Normalnya tidur dibagi menjadi dua fase yaitu pergerakan mata yang tidak
cepat (Nonrapid Eye Movement, NREM) dan pergerakan mata yang cepat(Rapid
Eye Movement, REM). Selama NREM seseorang terbagi menjadi empat tahapan
dan memerlukan kira-kira 90 menit selama siklus tidur. Sedangkan tahapan REM
adalah tahapan terakhir kira-kira 90 menit sebelum tidur berakhir.
2. NREM tahap II
a. Periode suara tidur
b. Mulai relaksasi otot
c. Berlangsung 10-20 menit
d. Fungsi tubuh berlangsung lambat
e. Dapat dibangunkan dengan mudah
4. NREM tahap IV
a. Tidur nyenyak
b. Sulit untuk dibangunkan, butuh stimulus intensif
c. Untuk restorasi, tonus otot menurun
d. Sekresi lambung menurun
e. Gerak bola mata cepat
f. Jika terjadi kurang tidur, maka orang yang tidur akan
menghabiskan porsi malam yang seimbang pada tahap ini
g. Tanda-tanda vital menurun secara bermakna dibanding selama jam
terjaga
h. Tidur sambil berjalan dan enuresis dapat terjadi.
Selama tidur, individu melewati tahap tidur NREM dan REM. Siklus tidur
yang komplet normalnya berlangsung selama 1,5 jam, dan setiap orang biasanya
melalui empat hingga lima siklus selama 7 – 8 jam tidur. Siklus tersebut dimulai
dari tahap NREM yang berlanjut ke REM. Tahap NREM I – III berlangsung
selama 30 menit, kemudian diteruskan ke tahap IV selama ± 20 menit. Setelah itu,
individu kembali melalui tahap III dan II selama 20 menit. Tahap I REM muncul
sesudahnya dan berlangsung selama 10 menit.
Bangun
NREM I
REM
NREM IV
Fungsi dan tujuan tidur secara jelas tidak diketahui, akan tetapi
diyakini bahwa tidur dapat digunakan untuk menjaga keseimbangan
mental, emosional, kesehatan, mengurangi stres pada paru, kardiovaskular,
endokrin, dan lain-lain.
2. Bayi
10
4. Prasekolah
5. Usia sekolah
6. Remaja
7. Dewasa muda
9. Usia tua
11
1. Penyakit
2. Lingkungan
Pasien yang biasa tidur pada lingkungan yang tenang dan nyaman,
kemudian terjadi perubahan suasana seperti gaduh maka akan
menghambat tidurnya.
3. Motivasi
4. Kelelahan
5. Kecemasan
6. Alkohol
12
a. Insomnia
Adalah ketidakmampuan memperoleh secara cukup kualitas dan
kuantitas tidur. Tiga macam insomnia, yaitu : insomnia inisial
(initial insomnia) adalah tidak adanya ketidakmampuan untuk
tidur, insomnia intermiten (intermittent insomnia) merupakan
ketidakmampuan untuk tetap mempertahankan tidur karena sering
terbangun, dabn insomnia terminal (terminal insomnia) adalah
bangun lebih awal tetapi tidak pernah tertidur kembali. Penyebab
13
b. Hipersomnia
Berlebihan jam tidur pada malam hari, lebih dari 9 jam, biasanya di
sebabkan oleh depresi, kerusakan saraf tepi, beberapa penyakit
ginjal, liver, dan metabolisme.
c. Parasomnia
Merupakan sekumpulan penyakit yang mengganggu tidur anak
seperti samnohebalisme (tidur sambil berjalan).
d. Narcolepsy
Suatu keadaan atau kondisi yang ditandai oleh keinginan yang
tidak terkendali untuk tidur. Gelombang otak penderita pada saat
tidur sama dengan orang yang sedang tidur normal, juga tidak
terdapat gas darah atau endokrin.
e. Apnoe tidur dan mendengkur
Mendengkur bukan dianggap sebagai gangguan tidur, namun bila
disertai apnoe maka bisa menjadi masalah. Mendengkur
disebabkan oleh adanya rintangan pengeluaran udara di hidung dan
mulut, misalnya amandel, adenoid, otot-otot dibelakang mulut
mengendor dan bergetar. Periode apnoe berlangsung selama 10
detik sampai 3 menit.
f. Mengigau
Hampir semua orang pernah mengigau, hal itu terjadi sebelum
tidur REM.
g. Gangguan pola tidur secara umum
Gangguan pola tidur secara umum merupakan suatu keadaan
individu mengalami atau mempunyai resiko perubahan dalam
jumlah dan kualitas pola istirahat yang menyebabkan
ketidaknyamanan atau mengganggu gaya hidup yang diinginkan
(Carpenito, 1995).
14
2.3.1. Pengkajian
1. Identitas
15
2. Riwayat Tidur
5. Pemeriksaan fisik
16
7. Penyimpangan Tidur
8. Pemeriksaan Diagnostik
a) Elektroencefalogram (EEG)
b) Elektromiogram (EMG)
c) Elektrookulogram (EOG)
17
Data Subjektif:
1. Klien menyatakan ketidakpuasan tidur
2. Klien menyatakan sering terjaga
3. Klien menyatakan tidak cukup puas istirahat
Data Obyektif
1. Klien tampak lelah
2. Klien tampak gelisah
3. Lesu
4. Kehitaman di daerah sekitar mata
5. Kelopak mata bengkak
6. Konjungtiva merah, mata perih
7. Sering menguap atau mengantuk
2.3.3 Rumusan masalah
a) Proses penuaan
b) Gaya hidup kurang gerak
18
b) Sering menguap
f) Stress
g) Faktor usia
19
Intervensi Rasional
1. Lakukan pengkajian 1. Memberikan informasi
masalah gangguan tidur dasar dalam menentukan
klien, karakteristik dan rencana keperawatan
penyebab kurang tidur.
20
21
I. BIODATA
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.M
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 67 tahun
Status Perkawinan : Sudah Menikah
Agama : Protestan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Jl. Karya Bakti I No.62 Medan
Tanggal Masuk RS :-
No. Register :-
Ruangan/Kamar :-
Tanggal Pengkajian : 13juni 2017
Diagnosa Medis : Hipertensi
22
A. Provocative/palliative
1. Apa penyebabnya :
Hipertensi
2. Hal-hal yang memperbaiki keadaan :
Jika pasien minum obat pasien mengatakan dirinya bisa tidur
dan sebaliknya.
B. Quantitiy/quality
1. Bagaimana dirasakan
Pasien mengatakan tidak bisa tidur dan sangat lelah
2. Bagaimana dilihat
Wajah pasien tampak lelah, kantong mata membesar, lingkar
mata menghitam, dan kelihatan mengantuk dan menguap.
C. Severity
Pasien mengatakan bahwa penyakitnya sangat mengganggu dirinya
sehingga dia kesulitan untuk tidur di malam hari.
D. Time : Pada malam hari jam 23:30 wib pasien tidak dapat tidur
23
c. Pernah dirawat/dioperasi: -
d. Lama dirawat
Klien tidak pernah dirawat di rumah sakit.
e. Alergi
Klien tidak memiliki riwayat alergi.
f. Imunisasi
Klien mengatakan imunisasinya lengkap.
a) Orang tua
Orang tua klien tidak memiliki riwayat penyakit hipertensi seperti
klien.
b) Saudara kandung
Klien adalah anak ke 5dari 6 bersaudara, dan saudara kandung
klien tidak memiliki riwayat hipertensi seperti klien.
c) Penyakit keturunan yang ada
Keluarga klien tidak memiliki Penyakit keturunan.
d) Anggota keluarga yang mengalami hipertensi
Keluarga klien tidak ada yang mengalami hipertensi
e) Anggota keluarga yang meninggal
Ayah dan ibu klien.
f) Penyebab meninggal
Ayah dan ibu klien meninggal karena sudah tua.
24
b. Konsepdiri
1. Gambaran diri
Klien mengatakan dirinya menyukai bentuk tubuhnya.
2. Ideal diri
Klien mengatakan dirinya ingin cepat sembuh agar dapat
melakukan aktivitasnya seperti biasa.
3. Harga diri
Klien mengatakan dirinya merasa rendah diri karena
mengalami hipertensi
4. Perandiri
Klien sebagai seorang ibu
5. Identitas
Klien merupakan seorang wanita tamatan SMA.
c. Keadaan emosional
Keadaan emosional klien tampak stabil.
d. Hubungan sosial:
1. Orang yang berarti
Menurut klien orang yang berarti adalah suami dan anaknya.
2. Hubungan dengan keluarga
Menurut klien hubungan klien dengan keluarga baik dan
harmonis.
3. Hubungan dengan orang lain
Hubungan klien dengan temannya baik.
4. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien tidak memiliki hambatan berhubungan dengan orang
lain.
25
26
b. Tanda-tanda vital
c. Nadi : 80 x/i
d. Pernafasan : 24 x/i
e. skala nyeri :-
f. TB : 170
g. BB : 67
c. Pemeriksaan Head to toe
a) K e p ala
- B e nt u k :
B u l at,si m etris
- U b u n - u b u n :
A d a, n or m a l
- K u lit ke pala : K u lit
k e pala bersi h
b) R a m b ut
- K ea daa n ra m b u t
: M e rat
a,terli h at
b ersih
- B a u : T i da k
b er ba u
- W a r na k ulit :
S a w o m ata n g
c) W a ja h
27
d) M ata
- K ele n g k a pa n da n k esi m etrisa n
: L e n g k a p, si m etris
- Pal pe bra :
P al pe bra n or m a l
- K o n j u n gti v a da n sk lera :
A n e m is
d a n m ata
k eri n g,
li n g k ar
m a t a
ta m p a k
m e n g h ita
m ,
k a nt u n g
m a t a
m e m b esar.
- P u pil :
B u l at 3- 4 m m
- C o r nea da n iris :
Iris: C o k lat
- V is us : K lie n
tida k
28
e) H i d u n g
- T ula n g hi d u n g : N o r m a l,
tida k ada
se kret
- L u b a n g hi d u n g
: N o r m a l da n le n g k a p
- C u p i n g hi d u n g
: B ai k
f) T eli n ga
- B e nt u k teli n ga :
Si m etris
- U k u ra n telin ga :
N o r m a l
- L u b a n g telin ga :
L e n g k a p
- K etaja m a n pe n de n g ara n
: B ai k
g) M u l ut da n fari n g
- K ea daa n bi bir :
Si m etris
- K ea daa n g usi da n g i gi : gi gi
ta m p a k
k u n i n g,
g usi
n o r m a l
29
h) L e h er
- P osisi trac hea :
si m et ris, n o r m a l
- T h y r oi d : T i da k ada
p e m b e n g k
a k a n
- S uara
: N o r m a l
- K ele njar li m f e : T i da k ada
p e m b e n g k
a k a n
- V e n a ju g ularis
: N o r m a l
- D e n y ut na di kar otis
: T era ba jelas
i) Pe m e ri ksaa n i nte g u m e n
- K e b ersiha n :
b ersih
- K e h a n gata n :
B a i k
- W a r na : Sa w o
m a t a n g
- T ur g or :
K e m b a li < 3 deti k
30
31
C. Pola kegiatan/Aktivitas
1. Uraian aktivitas pasien untuk mandi, makan, eliminasi,
ganti pakaian, dilakukan secara mandiri, sebahagian, atau
total:
D. Pola Eliminasi
1. BAB
32
2. BAK
kesulitan BAK
E. Mekanisme koping
a) Adaptif
Pasien mau bicara dengan orang lain, melakukan tekhnik
relaksasi, tetapi tidak mampu menyelesaikan masalah.
b) Maladaptif
33
34
DO:
35
2.4.4 Perencanaan
Diagnosa Perencanaan
Keperawatan Tujuan Kriteria Intervensi Rasional
Hasil
Gangguan Klien dapat 1. Rasa 1. Lakukan 1. Memberikan
pola tidur mempertahank ngantuk pengkajian informasi dasar
berhubungan an kebutuhan klien pada masalah dalam
dengan faktor tidur dalam siang hari gangguan menentukan
usia ditandai batas normal berkurang tidur klien, rencana
dengan susah karakteriskti perawatan.
tidur, tidak k dan
36
3. Waktu 3. Batasi 3.
tidur klien 6- intake cairan Meningkatkan
8 jam setiap pada malam pola tidur
malam hari,
terutama
yang
mengandung
kafein
37
6. Perasaan 6. Anjurkan 6.
segar setelah klien untuk Meningkatkan
tidur tidak banyak agar bisa tidur
tidur pada pada malam
siang hari hari
Gangguan Klien dapat 1. Klien 1. Lakukan 1. Memberikan
nutrisi lebih mengurangi menyadari penjelasan informasi
dari kebutuhan kelebihan masalah tentang dampak dari
tubuh nutrisi pada berat badan kelebihan kelebihan
berhubungan kebutuhan nutrisi dari nutrisi dari
dengan BB tubuh kebutuhan kebutuhan
=67 kg, TB= tubuh tubuh
170, IMT= 27
ditandai 2. Klien 2. Anjurkan 2. Mengurangi
dengan nafsu akan klien untuk berat badan
makan tinggi 3 manahan diri menyediakan
kali sehari untuk tidak asupan
dengan porsi makan makan
besar dan banyak banyak
klien suka dalam satu dalam satu
ngemil. waktu waktu
tertentu tertentu.
38
5. Klien 5. Anjurkan 5.
dapat asupan klien untuk Mempercepat
kalori, makan waktu tidur
lemak, malam
karbohidrat, sebelum jam
vitamin, 7
mineral, zat
besi dan
kalsium
yang
adekuat,
tetapi tidak
berlebihan
39
40
41
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Karya tulis ilmiah ini membahas kasus pada seorang klien yaitu
Ny.M berusia 67 tahun, mengeluh seringkali terbangun di tengah malam
dan sulit untuk bisa tidur kembali hingga pagi. Ny.M sudah pernah berobat
ke dokter dan mengkonsumsi obat tidur agar Ny.M dapat tidur pada
malam hari. Dalam 24 jam, Ny.M hanya bisa tidur 2-3 jam dan itu
seringkali membuatnya mudah lelah, sakit kepala, pusing dan mengurangi
produktivitas kerjanya, dengan hasil TTV: Tekanan darah 160/100 mmhg,
Heart Rate 80 x/i , Respiraroty Rate 24x/I, Temp 36,5 C.
42
B. Saran
1. Bagi Pendidikan Keperawatan
Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi
tenaga pengajar dalam proses belajar mengajar tentang gangguan pola
tidur.
43
DAFTAR PUSTAKA
Potter, P.A. & Perry, A.G, (2005). Buku Ajar : Fundamental Keperawatan
Potter, P.A. & Perry, A.G, (2006). Buku Ajar : Fundamental Keperawatan
44
Wilkinson, J.M. (2006). Buku saku diagnosis keperawatan. Edisi 7. Jakarta: EGC
Lampiran
CATATAN PERKEMBANGAN
45
A : Masalah teratasi
sebagaian (masalah
kebisingan)
P:Intervensi
Dilanjutkan
1. Membatasi intake
cairan pada malam
hari.
2. Menganjurkan
tidur yang nyaman.
46
47
P:Intervensi dilanjutkan
1.Menanyakan klien apakah
masih mengurangi porsi
makanan?
2.Menganjurkan klien untuk
mengurangi ngemil pada
malam hari.
3.Menganjurkan klienuntuk
makan sebelum jam 7
48
P:Intervensi dilanjutkan
(oleh keluarga) - tetap
mengontrol waktu tidur -
tetap memantau klien untuk
melakukan aktifitas pada
siang hari - memantau kamar
tidur klien agar tetap bersih.
49
A : Masalah sebagian
teratasi.
P:Intervensi dilanjutkan
(oleh keluarga)
a. pantau klien untuk
tetap mengurangi
porsi makanan dan
ngemil terutama pada
malam hari.
b. tetap sediakan asupan
makanan dan cairan
yang diet seimbang.
50