Nn. Putri dan kakaknya Tn. Bayu yang berumur 18 tahun dan 21 tahun. Pada hari
minggu pergi kerumah neneknya dengan mobil pribadinya. Mobil tersebut di
kemudikan oleh Tn. Bayu, mobil tersebut mengalami kecelakaan yang mengakibatkan
kaki kiri Nn. Putri patah dan harus diamputasi sedangkan kakaknya meninggal dunia.
Setelah 2 hari dirawat Nn. Putri baru sadarkan diri dan dia sangat depresi setelah
mengetahui kakinya diamputasi dan ia menanyakan keadaan kakaknya.
Di ruang IGD
Dr. Alfy (menuju ruang IGD sambil berlari dan langsung memeriksa pasien )
Dr. Alfy : “Maaf pa, kami sudah berusaha sebisa mungkin, tapi Tuhan
berkehendak lain, anak bapak tidak bisa diselamatkan karena mengalami pendarahan
yang cukup serius ”
Keluarga pasien pun kaget dan menangis setelah mendengar keterangan dokter
Perawat 1 : “maaf pak, bu sabar ya. Semua ini cobaan dari Tuhan. Bapak dan ibu
harus tabah mengahadapi cobaan ini”
Ayah : “ istigfar bu, kita ikhlaskan saja ya bu. mungkin ini memang sudah takdirnya
anak kita bu. “
Ayah pun keluar untuk memberikan kabar buruk tersebut untuk keluarga yang sedang
menunggu di luar.
Ayah : “ Bayu sudah tidak bisa tertolong bu. Dewi masih dalam perawatan “
Nenek : “ Ah yang benar kamu zen, kamu tidak bercanda kan? Tidak mungkin cucuku
meninggal! “
Ayah : “ benar bu, Dokter dan perawatnya sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi
tetap tidak tertolong “
Adik ipar : “ ini pasti gara gara perawatnya yang lama menangani pasien. buktinya
tadi awal masuk sempat menunggu. Kalau saja perawatnya cepat menangani Bayu.
Pasti Bayu sempat tertolong. “
Ayah : “ kamu jangan bicara seperti itu de, mungkin ini memang sudah takdir anak
saya seperti ini. “
Nenek : “ iya nak, usia rezki jodoh semua sudah ada yang mengatur, kita sebagai
manusia hanya menjalankannya saja. “
Pasien : “mama….”
Tiba – tiba Nn.D menanyakan keadaan kakaknya yang sudah meninggal dunia…
Perawat 2 :” Saya tau mba ini adalah hal yang sangat berat untuk mba dan kelurga
mba..,Tapi kami benar – benar telah berusaha sebisa mungkin tapi memang kakak
mba tidak bisa di selamatkan karena luka yang sangat parah…”
Perawat 2 :” Mba yang sabar..,mba harus bisa menerima dan mengikhlas kan
kepergian kakak mba.Sebaiknya sekarang mba istirahat karena kondisi mba masih
lemas..”
Pasien :’’Baik,sus…”
Fase Pre-Intraksi
Perawat 3 : “ saya boleh lihat gelangnya bu?.. ya baik benar ya mba dewi. Ada sesuatu
yang mba pikirkan…?”(Sambil menatap mata pasien )
Pasien : ‘’iya,suster…(mata pun berkaca –kaca dan meneteskan iar mata )
Fase Orientasi
Perawat 3 : “ Kenapa mba menangis..?mba boleh bercerita apa yang mba rasakan saya
akan mendengarkan mba..”(sambil medekati pasien dan menyentuh pasien dengan
lembut )
Pasien :”Saya menangis dan gelisah karena saya sangat kehilangan atas kepergian
kakak saya sus…
Begitu banyak kenangan yang selalu teringat denagnnya,dan rasa gelisah say di
karena kan saya memikirkan bagaiman sikap dan respon teman – teman saya bila
mereka melihat kondisi kaki saya yang cacat ini..”
Perawat 3 :”Sudah berapa lama ada gelisah dan sering menangis mba..?’’
Pasien :’’ Semenjak saya tau tentang kepergiaan kakak saya sus..”
Perawat 3 :” Suster juga sering melihat mba sering gelisah dan menangis terus…”
Fase Kerja
Perawat 3 :”oke,kalau mba bersedia…Mba disaat mba gelisah karena kehilangan apa
yang mba lakukan..?”
Pasien :”saya akan ke kamar mandi dan saya akan menangis ,berteriak sekeras
mungkin hingga hati saya lega,sus…”
Perawat 3 :”oke,nanti kita akan mencoba untuk melatih pemakaian tongkat untuk mba
bisa terbiasa dan dapat berjalan – jalan sehingga mba tidak usah minta tolong lagi
pada orang tua bila mba ingin ke kamar mandi ataupun berjalan – jalan“
Pasien :”iya,sus…
Perawat 3 :” bila nanti mba bisa berjalan dengan tongkat mba bisa melampiaskan rasa
gelisah dengan berjalan – jalan, dan bila mba ingin menangis ,berteriak dan marah di
kamar mandi tanpa minta tolong lagi dan semau mba”
Pasien : iya,suster…”
Perawat 3 :”selain melakukan tarik nafas dalam, saya akan mencoba membantu mba
untuk melakukan hipnofifis lima jari yang bertujuan agar mba dapat merasa lebih
rileks dari sebelumnya. Emm.. sebelumnya apa saya boleh tau apa hobi mba?
Perawat3 : “oke,sekarang mba atur posisi senyaman mungkin, lalu mba pejamkan
mata dan tarik nafas dalam – dalam, terus buang perlahan – lahan, lakukan selama 3
kali,”(sambil meintruksikan dan memberikan sentuhan kepada pasien )
Perawat 3 : “tautkan ibu jari pada telunjuk dan bayangkan ketika tubuh mba begitu
sehat (lakukan secara perlahan
Perawat 3 :”tautkan ibujari pada jari tengah dan bayangkan ketika mba pergi ketempat
yang begitu nyaman dan sejuk.”
Perawat 3 :”tautkan ibu jari kepada jari manis, rasakan udara yang masuk ke dalam
tubuh mba dan bayang kan bunga-bunga menari-nari di taman. Rasakan dan
rasakan…”
Perawat 3 : “tautkan ibu jari pada jari kelingking mba, bayangkan ketika mba bertemu
dengan sosok seseorang yang sangat mba sayangi. “
Perawat 3 : “tarik nafas, buang perlahan, lakukan selama 3 kali. Buka mata kembali.”
Fase Terminasi
Perawat 3 :”baiklah mba, sebaiknya sekarang mba beristirahat ya mba. Pikirkan hal
hal yang menyenangkan untuk mba, supaya mba juga cepat pulih kembali dan
melakukan aktifitas mba seberti biasa.”
Pasien : “IYA,sus…terima kasih suster sudah mau mendengarkan perasaan yang saya
rasakan”
Perawat 3 : “ Assalamualaikum “
Pasien : “ Waalaikumsalam “