Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENERAPAN MEDIA POWERPOINT ANIMASI UNTUK


MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR
BIOLOGI SISWA SMA SIMO GUNUNG

Oleh:
Muslimin Ibrahim
Guru SMA Simo Gunung Surabaya

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SEKOLAH MENENGAH ATAS SIMO GUNUNG
2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Keberhasilan siswa dalam belajar mapel Biologi menurut kurikulum
yang berlakukan ditetapkan dengan mengukur ketuntasan ketercapaian
indikator. Siswa dinyatakan tuntas bila mencapai tingkat ketuntasan 75%,
artinya siswa dinyatakan tuntas jika sejumlah minimal 75% indikator
kompetensi yang telah dirumuskan dapat dicapai. Kelas dikatakan tuntas jika
minimal 75% siswa dinyatakan tuntas (Harapan).
Hasil ujian subsumatif semester berjalan yang bertujuan mengases
capaian pembelajaran biologi, diperoleh informasi bahwa baru 40% siswa
mencapai ketuntasan. Fakta lain menunjukkan bahwa siswa kurang
termotivasi dalam belajar, umumnya pasif (Kenyataan).
Hasil refleksi, guru merasa bahwa metode pembelajaran yang
digunakan terlalu didominasi ceramah, belum banyak menggunakan strategi
yang membangkitkan motivasi siswa. Visualisasi materi pelajaran tidak
dilakukan. Guru juga merasa tidak menggunakan advanced organizer, yaitu
aspek tertentu dari materi baru yang telah dikuasai siswa sebagai jembatan
sehingga pembelajaran bermakna. Pembelajaran berlangsung satu arah.
Menurut Trenaman (1980) ceramah yang diimplementasikan di dalam kelas
hanya efektif 15 menit pertama. Pendapat ini sejalan dengan pendapat Ausubel
(1968) yang menyatakan bahwa satu faktor tunggal yang memengaruhi belajar
siswa adalah apa yang telah diketahui sebelumnya.Dalam pembelajaran ini
guru belum menggunakan pengetahuan awal siswa. Akibat dari kondisi
tersebut, pembelajaran tidak menarik, tidak bermakna (Penyebab).
Menurut teori motivasi ARCS, motivasi dapat ditingkatkan dengan
melakukan manipulasi untuk memengaruhi perhatian. Perhatian dapat
dipengaruhi dengan memanfaatkan warna dan gerakan. Oleh karena itu
penelitian ini mencoba menerapakan media visuaisasi ppt dilengkapi animasi
(Tawaran solusi).
Penggunaan media PPt Animasi angat berpotensi meningkatkan
motivasi dan pada gilirannya dapat meningkat ketuntasan belajar siswa. Siswa
yang belajar menggunakan PPt paling tidak ada dua hal yang dimanipulasi
yang dapat memengaruhi perhatian seseorang, yaitu warna dan gerakan.
Waran dan gerakan (animasi) di dalam pembuatan PPt akan memengaruhi
tingkat perhatian siswa. Bila perhatian siswa meningkat, motivasi akan
meningkat. Hal tersebut sejalan dengan teori motivasi ARCS dari Keller (1986).
Dengan menggunakan visualisasi belajar berlangsung dengan melibatkan
banyak indera, intensistas belajar meningkat, hasil belajar akan lebih baik. Hal
ini sejalan teori kode ganda (Solso, 2006). Keunggulan media PPt dengan
animasi terbukti unggul meningkatkan ketuntasan siswa dalam mata pelajaran
biologi (Susanti, 2012) (Rasional teoritik dan empirik).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut di atas dirumuskan masalah penelitian
sebagai berikut.
“Apakah Penggunaan Media Powerpoint Animasi Dapat Meningkatkan Motivasi
Belajar Biologi Siswa SMA Simo Gunung?”

C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan di atas, tujuan penelitian
ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar biologi siswa SMA Simo
Gunung melalui penggunaan media powerpoint animasi

D. Manfaat Penelitian
Jika penelitian ini berhasil dilaksanakan akan memberikan
manfaat bagi guru, peneliti lain, dan bagi kepala sekolah. Bagi guru hasil
penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan untuk meningkatkan
proses pembelajaran di kelas, Bila ternyata mengalami masalah yang
serupa dan dengan kondisi yang sama. Bagi peneliti lain, hasil penelitian
ini dapat dijadikan acuan dalam melakukan penelitian yang sejenis.
Sementara bagi kepala sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan
dalam membuat kebijakan tentang peningkatan kualitas sekolah.

E. Definisi Operasional
Untuk mencegah terjadinya miskomunikasi dan misinterpretasi dan
menyamakan persepsi di antara peneliti dengan pembaca tentang istilah-
istilah kunci yang terdapat di dalam judul, rumusan masalah, dan tujuan
penelitian, berikut ini disajikan definisi operasionalnya.
1. Powerpoint animasi: adalah sejenis media tayangan yang memuat
konsep-konsep pokok materi pelajaran dan mengandalkan manipulasi
warna dan gerakan untuk memusat perhatian siswa.
2. Motivasi belajar siswa adalah tingkat dorongan siswa untuk belajar
yang diukur menggunakan tes motivasi berprestasi ARCS (Keller, 1987).
Tingkat motivasi dinyatakan dalam bentuk skor.
3. Peningkatan dinyatakan sebagai gain dari skor motivasi awal sebelum
penerapan PTK dan skor pada akhir kegiatan setelah pembelajaran
menggunakan powerpoint animasi. Gain dihitung menggunakan
formula gain score ternormalisasi dari Hake (1990).
4. Siswa kelas 5 SDN Tulangbawang adalah siswa yang duduk di kelas 5
saat semester 10 pada tahun 2015-2016.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Motivasi siswa
Perbedaan individu ternyata tidak hanya pada kemapuan, bakat,
tetapi juga pada kemauan (Hersye & Kennet, 2005). Kemauan berkaitan
langsung dengan motivasi. Motivasi didefinisikan oleh keadaan jiwa dan
sikap mental manusia mendorong, memberikan energi, dan
mengarahkan seseorang untuk meraih kebutuhan tertentu dan mencapai
kepuasan.
Elemen penggerak motivasi antara lain, capaian (kinerja),
penghargaan, tantangan, tanggungjawab, keterlibatan, kesempatan.
Kinerja yang dilakukan seseorang dengan berhasil seringkali memotivasi
seseorang untuk mengulanginya kembali. Kinerja yang bak yang
memuaskan dirinya merupakan pendorong. Keller (1987) mengatakan
bahwa motivasi dapat ditingkatkan bila siswa merasa puas.
Pengharagaan merupakan bentuk konsekwensi dari suatu
perilaku yang dilakukan sebelumnya. Menurut teori belajar perilaku,
seseorang cenderung mengulang perilaku yang menyenangkan. Ketika
seseorang diberi penghargaan, selain menyebabkan dia puas pada saat
itu juga merasa senang. Inilah yang mendorong dirinya untuk mengulangi
perbuatan yang mendapat penghargaan tadi. Tidak hanya orang yang
berbuat yang termotivasi, tetapi siswa lain yang mengamati temannya
mendapat penghargaan ingin pula mendapat penghargaa. Untuk itu diaka
akan meniru perolaku yang dilakukan temannya. Inilah yang disebut
dengan vicarious learning. Seseorang termotivasi karena melihat orang
lain mendapat penghargaan.
Sementara itu menurut teori ARCS (Keller, 1987) mengatakan
bahwa ada empat hal yang memengaruhi motivasi siswa, yaitu tingkat
perhatian yang diberikan, relevansi apa yang dipelajari dengan
kebutuhan siswa, kepuasan dan tingkat kepercayaan diri yang dapat
dicapai karena mempelajari hal- tertentu.

B. PPt. Animasi
PPt animasi didefinisikan media visual berbentuk slide yang
disajikan dalam bentuk tayangan menggunakan LCD projector. PPt ini
dalam proses pembuatannya memuat point-point yang power dibuat
dengan menggunakan warna sebagai variabel yang diharap
memengaruhi motivasi siswa. Selain itu PPt ini juga menggunakan
gerakan. Gerakan dan warna diharapkan dapat memusatkan perhatian
siswa. Dengan meningkatnya perhatian sesuai (Keller, 1987) dapat
meningkatkan motivasi.
Di samping itu slide yang ditawayang secara baik, berwara, ada
gerakan, dan menarik menyebabkan anak menjadi mudah paham,
sehingga menibulkan kepuasan dan kepercayaan diri pada siswa. Hal
inipun menurut Keller (1987) dapat meningkatkan motivasi.

C. Mekanisme PPt Animasi Memengaruhi Motivasi dan Hipotesis


Tindakan
PPt Animasi memengaruhi motivasi siswa lewat manipulasi
warna, gerakan, kejelasan penyajian, dan kemenarikan. Semua hal
tersebut akan memusatkan perhatian, menambah relevansi topik yang
dipelajari dengan kebutuhan siswa untuk tahu, meningkatkan percaya
diri dan kepuasan siswa.
Aspek-aspek perhatian, relevansi, percaya diri, dan kepuasan pada
gilirannya akan meningkatkan motivasi (Keller, 1987). Dengan demikian
hipotesis tindakan yang diajukan: Motivasi siswa dapat ditingkatkan
melalui penerapan PPt Animasi.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Latar dan Subjek Penelitian


Latar penelitian ini adalah SDN yang terletak di daerah suburban
dengan penghasilan utama penduduk adalah petani situiasi sekolah
didominasi lingkungan pedesaan yang asri. Subjek penelitian ini adalah guru
sendiri, siswa kelas 5, serta proses pembelajaran.

B. Desain/Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian tindakan kelas ini mengikuti pola Kemmis dan
Taggard (1990) yang membentuk siklus seperti ditunjukkan pada Gambar 1
berikut.
Ide Awal Masukan
berdasar Fakta

Perencanaan

Refleksi

Pengamatan Pelaksanaan

Refleksi

Pengamatan Pelaksanaan

Dan seterusnya
Rencana Terevisi
sampai terjadi
peningkatan

Gambar 1 Siklus PTK (Kemmis & Taggard, 1990)


Berdasarkan gambar tersebut di atas, tahapan PTK untuk setiap siklus
memiliki tahapan perencanaan, pelaksanaan & pengamatan, dan refleksi.
1. Perencanaan
Fase perencanaan dilakukan berupa serangkaian kegiatan, diskusi terfokus
yang melibatkan peneliti, tenaga ahli, sejawat guru. Kegiatan ini dimulai
dengan menetapkan jenis tindakan, kemudian dirumuskan skenario
tindakan, menetapkan kriteria keberhasilan tindakan. Tindakan yang
dipilih adalah penggunaan PPt di dalam pembelajaran. PPt dilengkapi
dengan variasi warna, dan gerakan (animasi).
Pada fase persiapan ini selain menyiangkan perangkat pembelajaran juga
melatih calon pengamat bagaimana melakukan pengamatan,
menggunakan lembar pengamatan. Lembar pengamatan juga
disosialisasikan, kemudian simulasi penggunaannya.

2. Prosedur pelaksanaan tindakan & pengamatan


Pada fese ini, peneliti bertindak sebagai guru, pengamatan yang dilibatkan
dua orang. Pengamat duduk di tempat sedemikian rupa sehingga dapat
dengan mudah melakukan pengamatan, tetapi tidak mengganggung proses
belajar mengajar. Salah seorang pengamat mengamati siswa, merekam
aktivitasnya dan merekam hambatan yang terjadi juga mereka hal-hal yang
potip dan hal-hal yang perlu perbaikan. Pengamat yang lain melakukan
pengamatan terhadap guru. Semua aktivitas guru direkam baik positip
maupun negatif. Di samping kedua pengamatan ini guru juga melakukan
pengamatan tentang kerjasama yang, antusiasme kerja siswa dengan
membuat sosiogram di depan kelas menggunakan denah kelas yang
terdapat di atas meja. Pengamatan guru juga ditujukan pada kemunculan
indikator-indikator motivasi yang muncul seperti antusiasme, perhatian,
dan sebagainya.

3. Refleksi
Fase refleksi dilakukan untuk memeroleh balikan tentang pelaksanaan
tindakan yang telah dilakukan. Mekanisme refleksi dilakukan dengan
secara bergantian guru dan pengaatan meyampaikan hasil
pengamatannya, kemudian hasil-hasil tersebut dijadikan bahan diskusi
untuk mendapat ruusan ha;l-hal yang perlu mendapat perbaikan.

C. Instrumen Pengumpulan Data


Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data meliputi:
1. Lembar Pengamatan. Instrumen ini berbentuk matriks yang berisi
aspek-aspek yang harus diamati, kemudian kolom tepat membubuhkan
hasil pengamatan dengan menggunakan tanda cek. Instrumen ini
digunakan untuk mereka aktivitas siswa dan perilaku guru.
2. Tes motivasi. Instrumen ini berbentuk 36 macam pernyataan yang
terdiri dari pernyataan positip dan negatif. Pernyataan ini di disertai
dengan skor 5, 4, 3, 2, dan 1. % berarti sangat setuju dan 1 sangat tidak
setuju.
3. Lembar pencatat hambatan yang muncul. Instrumen ini berbentuk
kertas kosong, pengamatan dapat menuliskan hambatan yang diamati
dan atau yang dialami di atas kertas tersebut.
4. Sosiogram. Instrumen ini berupa denah tempat duduk siswa di kelas,
melalui pengamatan guru merekam siswa-siswa mana yang
menunjukkan antusiasme yang tinggi dan yang mana yang berinteraksi
secara antusias dengan jalan menghubungan nama siswa yang
berinteraksi itu dengan gari.

D. Teknik analisis data


Data dianalisis secara deskripsi dalam bentuk persentase atau rerata,
kemudian dinterprestasikan. Mula-mula data direduksi, dianalisis, dan
disimpulkan

E. Penyiapan partisipan
Semua partisipan yang terlibat dilatih terlebih dahulu sesuai perannya
masing-masing. Pelatihan dilakukan secara modeling. Peneliti
memodelkan cara yang harus dilakukan, sementara partisipan melakukan
pengamatan detil diikuti diskusi

F. Jadwal Penelitian

No Uraian Aktivitas Bulan ke


I II III
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penyusunan
proposal
2 Koordinasi awal
3 Perencanaan
tindakan
4 Pelaksanaan
tindakan
5 Refleksi
6 Studi pustaka
7 Analisis data
8 Penulisan
laporan

Daftar Pustaka
Irawan, Bambang. 2015. Penelitian Tindakan Kelas. Surabaya: University Press

Anda mungkin juga menyukai