Anda di halaman 1dari 6

A.

1 Metodologi Pelaksanaan Kegiatan

Penyusunan Rencana Umum Jaringan Jalan pada dasarnya dimaksudkan untuk melihat
kinerja jaringan jalan yang ada sekarang dan apakah masih memungkinkan untuk
menambah jaringan jalan baru sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan
aksesibilitas di wilayah tersebut.

Secara teknis metodologi yang akan dikembangkan didasarkan kepada variabel sistem
transportasi dan tata ruang wilayah dan didarkan kepada Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Umum Jaringan
Jalan.

Rencana Umum Jangka Menengah dan Panjang Jaringan jalan :

1. Rencana Umum Jangka Menengah dan Panjang Jaringan jalan disusun setiap 20
(dua puluh) tahun sekali dan terdapat program jangka menengah 5 (lima) tahunan.

2. Rencana Umum Jangka Menengah dan Panjang Jaringan jalan disusun berdasarkan
:

a. Rencana Tata Ruang Wilayah

b. Sistem Transportasi nasional

c. Renana Pemabngunan jangka Menengah dan Panjang

3. Penyusunan Rencana Umum Jangka Menengah dan Panjang Jaringan jalan


dilakukan melalui tahapan sebagai berikut :

a. penyiapan rancangan awal

b. konsultasi publik

c. musyawarah rencana pembangunan jangka menegah dan panjang

d. penyusunan rancangan akhir

4. Penyiapan rancangan awal meliputi kegiatan

a. penyusunan visi dan misi;

b. pengkajian kondisi demografi;

c. penelaahan kondisi sumber daya, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan


dan keamanan; dan

PENDEKATAN, METODOLOGI DAN PROGRAM KERJA HAL - 1


[ ]

d. pengkajian kondisi eksisting jaringan jalan dan kebutuhan jangka


panjang prasarana jalan.

5. Konsultasi publik dapat dilakukan dengan mengikutsertakan pemangku kepentingan


dalam bentuk

a. seminar;

b. diskusi; atau

c. lokakarya.

6. Pemangku kepentingan meliputi

a. Dinas teknis terkait bidang jalan;

b. Dinas teknis terkait bidang lalu lintas angkutan jalan;

c. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;

d. Badan usaha di bidang transportasi;

e. Asosiasi profesi di bidang jalan;

f. akademisi/ pakar; dan

g. lembaga swadaya masyarakat.

7. Musyawarah rencana pembangunan jangka panjang dilakukan dengan


mengikutsertakan pemangku kepentingan di lingkungan pemerintahan dalam
rangka mendapatkan masukan dan kesepakatan mengenai rancangan awal Rencana
Umum Jangka Menengah dan Panjang Jaringan jalan.

8. Penyusunan rancangan akhir Rencana Umum Jangka Menengah dan Panjang


Jaringan jalan dilakukan berdasarkan rancangan awal, hasil konsultasi publik, dan
hasil musyawarah pembangunan jangka panjang

9. Rancangan akhir Rencana Umum Jangka Menengah dan Panjang Jaringan jalan
sekurangkurangnya berisi

a. pendahuluan;

b. visi, misi dan tujuan;

c. arah kebijakan dan strategi;

d. asumsi yang digunakan dalam penyusunan Rencana Umum Jangka Menengah


dan Panjang Jaringan jalan; dan

e. indikasi program utama 5 (lima) tahunan.

PENDEKATAN, METODOLOGI DAN PROGRAM KERJA 2


HAL - 2
[ ]

Jalan merupakan prasarana transportasi darat yang berguna untuk mendukung


kelancaran lalu lintas atau pergerakan kendaraan yang berupa arus menerus maupun
belok (Standar Perencanaan Geometrik Jalan Perkotaan, 1988). Jalan memiliki berbagai
kelebihan seperti biaya investasi yang relatif rendah, bersifat fleksibel memenuhi
kebutuhan dan perkembangan kota yang mana pembangunannya dapat dilakukan
secara bertahap, mempunyai karakteristik pelayanan door to door service serta menjadi
penghubung antar sistem perangkutan lain seperti kereta api, angkutan sungai, laut,
dan udara. Oleh karena itu tepat jika prasarana jalan dianggap sebagai tulang punggung
sistem jaringan transportasi.

Banyak sekali manfaat ekonomi, politik, sosial dan manfaat teknis lain akan diperoleh
dengan adanya jaringan jalan. Dalam lingkup spasial, prasarana jalan diantaranya
berperan besar dalam mendorong perkembangan wilayah, meningkatkan pendapatan
daerah, menjadi urat nadi perekonomian sebagai jalur mobilitas manusia, distribusi
barang dan jasa, membuka isolasi daerah-daerah terpencil, mempercepat pemerataan
pembangunan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Berdasarkan pertimbangan diatas maka metodologi pelaksanaan Penyusunan Rencana


Umum Jaringan Jalan dapat digambarkan pada diagram alir berikut ini:

PENDEKATAN, METODOLOGI DAN PROGRAM KERJA 3


HAL - 3
[ ]

Gambar Error! No text of specified style in document.-1 Garis Besar Metodologi Pelaksanaan Kegiatan

PENDEKATAN, METODOLOGI DAN PROGRAM KERJA HAL - 28 28


[ ]

Kebijakan
Tata Ruang
KAJIAN
Kebijakan
KEBIJAKAN
Transportasi -
TERKAIT
Tatralok -Sistranas
KEGIATAN
Kebijakan
Sektoral
Konsultasi Konsultasi
IDENTIFIKASI Publik 1 Publik 2
PERMINTAAN
(DEMAND)

Berdasarkan
Penggunan Lahan
Eksisting
Berdasarkan ANALISIS SKENARIO DAN
RENCANA UMUM
Rencana Guna PERMINTAAN KONSEP
JARINGAN
Lahan - RTRW/ (Eksisting dan PENGEMBANGAN
JALAN
RDTR Proyeksi) JARINGAN JALAN
IDENTIFIKASI
IDENTIFIKASI
SISTEM
SOSIAL
JARINGAN Zona
EKONOMI
JALAN Pergerakan
Proyeksi Lalu-Lintas ✓ VISI DAN MISI Pengembangan
Pendapatan Rata-Rata Harian ✓ Arah Kebijakan dan Strategi
Perkapita Tahunan ✓ Rencana Pelayanan Jaringan Jalan
Kegiatan Sosial & ✓ Rencana Program dan pembiayaan
Perekonomian Pengembangan Jaringan Jalan

IDENTIFIKASI
PELAYANAN ANALISIS
(SUPPLY) PELAYANAN
JARINGAN JALAN

Pelayanan Kapasitas
Jaringan Jalan Jaringan
Fungsi dan Status
Jalan Kapasitas
Pelayanan
Bagian-Bagian
Jalan

GSB

FISIK WILAYAH ANALSIS FISIK

Topografi

Geologi

Penggunaan Lahan

PENDEKATAN, METODOLOGI DAN PROGRAM KERJA HAL - 29 29


[ ]

PENDEKATAN, METODOLOGI DAN PROGRAM KERJA HAL - 30 30

Anda mungkin juga menyukai